Professional Documents
Culture Documents
CASE REPORT
TATALAKSANA KEGAWATDARURATAN
PENURUNAN KESADARAN PADA ANAK
Oleh:
Pembimbing:
dr. Hotber Edwin Rolan Pasaribu, M.Si Med, Sp.A(K)
TATALAKSANA KEGAWATDARURATAN
PENURUNAN KESADARAN PADA ANAK
Delfina D1, Fitriah IW2, Utami ND3, Islami SN4, Pasaribu HER5
1-4
Penulis untuk korespondensi: Dokter Muda Ilmu Kesehatan Anak RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru/Fakultas Kedokteran Universitas Riau
Alamat: Jl. Diponegoro No. 1, Pekanbaru
E-mail: intan.wirdatul29@gmail.com
5
Staff Dosen KJF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Riau/RSUD Arifin
Achmad Pekanbaru
Abstrak
Consciousness is the state of being aware of oneself and the environment. Awareness
consists of two aspects, namely wakefulness and responsiveness. Decreased
consciousness in children is an emergency problem that can indicate serious
disturbances in cerebral function. Rapid identification and stabilization of children with
emergency conditions is an important component in patient evaluation and management.
Children in emergency need stabilization of respiratory and circulatory function which
can be identified through a Pediatric Assessment Triangle (PAT) evaluation and followed
by a thorough physical examination and initial treatment for children who experience
decreased consciousness is to maintain an adequate airway so as to prevent brain tissue
ischemia. most important principle. After maintaining an adequate airway, the cause is
identified and treated according to the cause of decreased consciousness. In this paper
we will discuss an 8 year-old boy who was brought to the emergency room at Arifin
Achmad Regional Hospital with decreased consciousness since 8 hours before entering
the hospital which was not preceded by trauma. The patient also experienced 1 seizure
lasting 10 minutes, whole body spasms and eyes looking upwards. After the seizure the
patient is unconscious. Apart from seizures, the patient also complained of very severe
headaches and vomiting containing food. An emergency assessment was carried out
using the Pediatric Assessment Triangle (PAT) with the conclusion that there was an
emergency in the central nervous system, followed by a primary survey initial emergency
steps and then treated according to the cause of the loss of consciousness.
Kesadaran adalah keadaan sadar terhadap diri sendiri dan lingkungan. Kesadaran terdiri
dari dua aspek yaitu bangun (wakefulness) dan ketanggapan (awareness). Penurunan
kesadaran pada anak merupakan masalah kedaruratan yang dapat menunjukkan gangguan
yang berat pada fungsi serebral. Identifikasi dan stabilisasi cepat pada anak dengan
kondisi gawat darurat merupakan komponen penting dalam evaluasi dan penanganan
pasien. Anak dengan gawat darurat membutuhkan stabilisasi fungsi respirasi dan sirkulasi
yang dapat diidentifikasi melalui evaluasi Pediatric Assessment Triangle (PAT) dan
dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik secara menyeluruh dan tatalaksana awal pada anak
yang mengalami penurunan kesadaran adalah mempertahankan jalan nafas yang adekuat
sehingga mencegah iskemia jaringan otak tetap merupakan prinsip paling penting.
Setelah mempertahankan jalan nafas adekuat, maka dilakukan identifikasi penyebab dan
ditatalaksana sesuai penyebab penurunan kesadaran. Pada makalah ini akan dibahas
seorang anak laki-laki berusia 8 tahun pasien dibawa ke IGD RSUD Arifin Achmad
dengan penurunan kesadaran sejak 8 jam sebelum masuk rumah sakit yang tidak
didahului oleh trauma. Pasien juga mengalami kejang sebanyak 1 kali durasi 10 menit,
kejang seluruh tubuh dan mata melihat keatas. Setelah kejang pasien tidak sadar. Selain
kejang, pasien juga mengeluhkan nyeri kepala yang sangat hebat dan muntah
menyemprot berisi makanan. Dilakukan penilaian kegawatan menggunakan Pediatric
Assessment Triangle (PAT) dengan kesimpulan terdapat kegawatan pada sistem saraf
pusat yang dilanjutkan dengan primary survey sebagai langkah awal kegawatdaruratan
dan selanjutnya ditatalaksana sesuai penyebab penurunan kesadaran.
PENDAHULUAN
Kesadaran adalah keadaan Banyak penyebab dari penurunan
sadar terhadap diri sendiri dan kesadaran merupakan ancaman jiwa
lingkungan. Kesadaran terdiri dari yang membutuhkan intervensi yang
dua aspek yaitu bangun (wakefulness) cepat, karena berpotensi terhadap
dan ketanggapan (awareness). morbiditas dan mortalitas yang tinggi.
Kesadaran membutuhkan fungsi Penurunan kesadaran merupakan
normal dari kedua hemisfer serebri kegawatan medis dan neurologik
dan ascending reticular activating yang memerlukan intervensi segera,
system (ARAS), yang meluas dari termasuk tunjangan hidup dasar
midpons ke hipotalamus anterior. (basic life support), identifikasi
Proyeksi neuronal berlanjut dari penyebab koma, dan pemberian terapi
ARAS ke talamus, dimana mereka yang spesifik. Evaluasi dan
bersinaps dan diproyeksikan ke penatalaksanaan awal yang terpenting
korteks. Anak yang mempunyai pada pasien penurunan kesadaran
kesadaran normal dapat bangun dan adalah untuk memastikan jalan nafas,
tanggap terhadap apa yang terjadi di pernafasan, dan sirkulasi (airway,
lingkungannya. Penurunan kesadaran breathing, circulation) yang adekuat.
adalah keadaan tidak sadar terhadap Anamnesa dan pemeriksaan fisik
diri sendiri dan lingkungan dan dapat harus difokuskan untuk
bersifat fisiologis (tidur) ataupun mengidentifikasi penyebab dan
patologis (koma atau keadaan progresivitas gangguan kesadaran.
vegetatif). Gangguan pada kesadaran Penting untuk mengetahui tentang
biasanya dimulai dengan ketidak onset munculnya gejala neurologi.1,2
tanggapan terhadap diri sendiri, Penurunan kesadaran dapat
diikuti ketidak tanggapan terhadap merupakan lanjutan dari suatu
lingkungan, dan akhirnya penyakit, akibat yang tidak terduga,
ketidakmampuan untuk bangun.1 penyulit dari suatu penyakit, atau
Penurunan kesadaran pada kejadian yang tidak terduga. Waktu,
anak merupakan masalah kedaruratan lokasi dan durasi gejala awal bisa
yang dapat menunjukkan gangguan memberikan petunjuk penyebab
yang berat pada fungsi serebral. gangguan kesadaran. Penurunan
Kesan:
Intracerebral hematoma di thalamus
dextra meluas ke ventriculus lateralis
bilateral, III, dan IV. Oedem cerebri
diffuse.
Besar dan bentuk cor normal,
Diagnosa Definitif :
Corakan bronkovaskular normal.
- Spontaneous ICH
Diafragma dan sinus kostofrenikus
- IVH bilateral
normal.
Kesan: Cor dan pulmo dalam batas
Tatalaksana di IGD
normal.
• Cairan : IVFD RL 60 tpm
• Inj Omeprazole 2 x 20 mg
CT Scan Kepala RSUD Mandau
• Inj Ceftriaxone 2 x 1 gr
(27/09/2023)
• Paracetamol Infus 2 x 250 mg
• Inj Mannitol 1 x 60 ml
Follow up
Sabtu, 30 September 2023
S : Post bore hematome ec
ICH
O : Kes : Sopor GCS E2 M6
Vett TD : 94/48 mmHg HR : 162x/I
Time dengan total waktu seluruhnya dengan segera dalam tas transfer
yaitu 4 jam. darurat pediatrik.9
Pasien pada kasus ini datang
ke IGD pukul 17.00 WIB dan DAFTAR PUSTAKA
langsung dilakukan penilaian dan
1. Taylor DA, Ashwal S.
penanganan saat datang.
Impairment of consciousness and
Direncanakan intervensi pembedahan
coma. Dalam: Swaiman KF,
cito External Ventricular Drainage.
Ashwal S, Ferriero DM,
operasi dilakukan dari pukul 20.30 -
penyunting. Pediatric neurology:
21.35 WIB. Post operasi pasien
principles & practice, Edisi ke 4.
diantar ke PICU pukul 21.35 WIB.
Philadelphia: Mosby Elsevier
Total waktu hingga dilakukan
2006.h.1378-400.
tindakan yaitu 3,5 jam yang mana
2. Tahir AM. Patofisiologi
sesuai dengan standar waktu yang
Kesadaran Menurun. UMI
telah ditetapkan. Indikasi rawat
Medical Journal. 2018;3(1):80-
PICU pada pasien ini adalah kondisi
88.
penurunan kesadaran.8
3. Journal of Pediatric
Setelah pasien dilakukan
Neuroradiology 2 (2013) 313–
tatalaksana awal kegawatdaruratan
318 313 DOI 10.3233/PNR-
pasien dilakukan operasi cito lalu
13074 IOS Press)
post op pasien diawat di ruang PICU,
4. Menovsky, T., & van Overbeeke,
pasien sudah terintubasi
J. J. (1997). Cerebral
menggunakan ETT. Intubasi pada
arteriovenous malformations in
pasien ini dilakukan sesuai dengan
childhood: state of the art with
indikasi berupa perlunya penggunaan
special reference to treatment.
ventilasi mekanik. Memindahkan
European journal of pediatrics,
anak yang sakit kritis dari IGD ke
156(10), 741–746.
Pediatric Intensive Care Unit PICU
https://doi.org/10.1007/s0043100
harus tetap dilakukan pemantauan
50703.
seperti staf, ketersediaan obat-obatan
5. Butterworth JF, Mackey DC,
dan peralatan penting yang tersedia
Wasnick JD. Morgan &
Mikhail’s Clinical