You are on page 1of 56
KEMENTERIAN ef REPUBLIK GERMAS DD incovesi sass Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KEMENTERIAN KESEHATAN 2017 KATA PENGANTAR Data Kementerian Kesehatan Indonesia yang dilaporkan sampai dengan 2016, jumlah kasus HIV sebanyak 232.323 orang dan jumlah kasus AIDS 86.780 orang sementara ODHA yang telah mengakses layanan ARV sejumlah 73.037 orang. Untuk mempertahankan kualitas hidup selain harus tetap dalam pengobatan seumur hidup, ODHA juga harus mempertahankan perilaku hidup bersih dan sehat. Dalam mendukung perawatan ODHA, peran keluarga dan masyarakat sekitarnya sangatlah diperlukan untuk keberhasilan pengobatannya. Dalam masa pengobatan dan perawatan khususnya di rumah, ODHA mungkin menemui atau mengalami kondisi tertentu yang membutuhkan penanganan yang bisa dilakukan sendiri ataupun melibatkan keluarga dan masyarakat terdekat. Berdasarkan kebutuhan tersebut disusunlah “Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat”, sebagai panduan sederhana bagi keluarga dan masyarakat dalam perawatan ODHA di rumah, sehingga ODHA akan mendapatkan perawatan holistik tidak hanya dari layanan kesehatan tetapi juga dukungan perawatan dari keluarga dan masyarakat sekitarnya. Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat Terimakasih kepada semua pihak dan kontributor dalam penyusunan panduan ini, semoga panduan ini berguna untuk membantu) kemandirian ODHA, keluarga dan masyarakat sekitarnya dalam mendukung keberlangsungan pengobatan dan perawatan ODHA. Jakarta, Oktober 2017 Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. H. Mohamad Subuh, MPPM NIP. 196201191989021001 Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........cssssssssesssssssesessneseesesesseanes: DAFTAR ISI ..... DAFTAR KONTRIBUTOR. BABI PENDAHULUAN.. A. Latar Belakang . B. Tujuan C. Sasaran : BAB IIT INFORMAST DASAR...... A. HIV dan AIDS.. B. INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS).. C. Yang harus saya lakukan bila saya terinfeksi HIV atau IMS dan pasangan saya ham D. Ko-infeksi TB-HIV... BAB III PERAWATAN ODHA DI RUMAH .. . Perawatan ODHA.... . Perawatan ODHA dengan TB . Perawatan ODHA Hamil. . Perawatan Kesehatan Dasar untuk Semua Pasien.....40 . Perawatan pasien dalam tahap terminal... Ze 0 WP . Apabila ODHA meninggal, maka yang perlu dilakukan oleh keluarga: BAB IV PARTISIPASI MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN DALAM MENDUKUNG PERAWATAN ODHA DI RUMAH............47 Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat DAFTAR KONTRIBUTOR Pengarah dr. H. Mohamad Subuh, MPPM. dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes Editor dr. Endang Budi Hastuti Penyusun dr. Siti Nadia Wiweko, M.Epid Ka. Bag. Program & Informasi dr. Irawati Panca, M.Kes dr. Triya Novita Dinihari Puji Suryantini dr. Tjutjun Maksum Margarita Meita, SKM Kontributor dr. Janto Lingga dr. Maya Trisiswati Irwandi Wijaya dr. Sri Pandan Pulungsih dr. Tiara Nisa Bilgis Theresia Irawati SUBDIT HIV AIDS & PIMS. Subdit HIV AIDS & PIMS WHO Konsultan SUBDIT HIV AIDS & PIMS Konsultan KPAN Indonesia AIDS Coalition Global Fund WHO Promkes Promkes Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat BAB | PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak pertama kali ditemukan HIV AIDS pada tahun 1987 sampai saat ini telah tersebar hampir di seluruh propinsi di Indonesia. Terakhir data dari Kementerian Kesehatan Indonesia yang dilaporkan sejak tahun 2005 sampai dengan 2016 jumlah kasus HIV 41.250 orang dan jumlah kasus AIDS 7.491 orang. Kebutuhan utama dari orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) adalah pengobatan. Pengobatan saat ini dengan ARV (Anti Retro Viral) yang dapat mengendalikan jumlah pertumbuhan HIV dalam tubuh dan meningkatkan kualitas hidup ODHA. Sampai saat ini ODHA yang mendapat pengobatan ARV sebanyak 65.826 Orang. Pada saat ini telah tersedia layanan baik Rumah Sakit maupun Puskesmas yang dapat diakses untuk mendapatkan pengobatan ARV sejumlah 540 layanan yang tersebar hampir di semua Kabupaten/Kota di Indonesia. Perawatan ODHA pada dasarnya adalah perawatan berkesinambungan yang menempatkan keluarga dan masyarakat sebagai suatu bentuk dari perawatan, dukungan Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat dan pengobatan yang dibutuhkan karena ODHA harus tetap dalam pengobatan sama seperti perawatan penyakit kronis lainnya misalnya diabetes, stroke, hepertensi, dan kanker. Selain itu ODHA juga membutuhkan dukungan psikologis, perilaku hidup bersih dan schat serta informasi lainnya yang berkaitan dengan kondisinya. Selain akses ke Fasilitas Kesehatan seperti Rumah Sakit dan Puskesmas, dukungan keluarga dan masyarakat dalam perawatan ODHA di rumah sangat penting untuk keberhasilan pengobatannya. B. Tujuan: * Menyediakan panduan bagi keluarga dan masyarakat dalam melaksanakan Perawatan ODHA di Rumah * Meningkatkan kapasitas keluarga dan masyarakat dalam Perawatan ODHA di rumah sesuai panduan + Memberdayakan keluarga dan masyarakat ikut serta dalam Perawatan ODHA di rumah Cc. Sasaran: Panduan ini disusun sebagai acuan bagi Keluarga dan Masyarakat dalam perawatan ODHA di rumah. Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat BAB Il INFORMASI DASAR A. HIV dan AIDS * HIV(Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga tubuh tidak mampu lagi melindungi dari berbagai penyakit lain yang menyertainya (infeksi oportunistik). * AIDS(Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah kumpulan dari gejala penyakit yang muncul akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV. * Infeksi oportunistik adalah infeksi yang umumnya tidak berbahaya pada orang dengan tubuh normal namun dapat berakibat fatal pada ODHA karena sistem kekebalan tubuhnya lemah. e HIV terdapat di dalam darah dan cairan tubuh lainnya, seperti cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu. * Penularan HIV: © Melalui hubungan seksual dengan orang yang telah terinfeksi HIV. Risiko akan semakin besar jika Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat melakukan hubungan seksual dengan banyak atau berganti-ganti pasangan seks tanpa menggunakan kondom. Tindakan seksual dapat berupa seks oral (mulut), vaginal dan anal (dubur). © Menggunakan jarum bersama yang terkontaminasi HIV seperti alat suntik, alat tindik, alat tato. o Dari ibu yang terinfeksi HIV ke bayi yang dikandungnya. Penularan dapat terjadi selama kehamilan, saat melahirkan dan saat menyusui. o Melalui transfusi darah dan produk darah lainnya (yang terkontaminasi HIV), maka perlu pemeriksaan HIV pada darah donor sebelum didonorkan kepada yang membutuhkan. ¢ y SS cs nH SS HUBUNGAN BERBAGI DARAH DAN DARI IBU HAMIL YANG SEKSUAL JARUM SUNTIK PRODUK DARAH TERINFEKSI! KE ANAKNYA Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat Ingat-ingat!! HIV TIDAK MENULAR MELALUI : $5 =e BERBAG! MAKANAN/MINUMAN as GIGITAN NYAMUK TINGGAL SERUMAH DENGAN . (ORANG YANG TERINFEKSI! BERSALAMAN | BERJABAT TANGAN BERCIUMAN / MENCIUM ORANG LAIN) * Menggunakan, pakaian, toilet, dan alat makan dan minum bersama orang dengan HIV-AIDS (ODHA); Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat * Bersentuhan, berpelukan/berciuman (selama__ tidak luka/sariawan dalam mulut/gigi berlubang), cium pipi, berjabat tangan dengan ODHA; «Air ludah; * Gigitan nyamuk/serangga; * Tinggal serumah dengan ODHA; * Berenang bersama dengan ODHA Pencegahan Penularan HIV dengan cara : A: Abstinence - Tidak melakukan hubungan seks berisiko B: Be faithfull - Bersikap saling setia pada pasangan. C: Use Condom - Melakukan hubungan seks selalu pakai kondom secara benar dan konsisten D: No Drug - Menghindari penggunaan jarum suntik tidak steril secara bergantian. E: Education - mencari informasi HIV AIDS yang tepat dan benar, informasi dapat di peroleh di layanan kesehatan terdekat. Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat * Cara mengetahui seorang terinfeksi HIV adalah dengan pemeriksaan darah / tes HIV di layanan kesehatan yang menyediakan layanan tes HIV. Setiap orang yang mempunyai risiko terinfeksi HIV tersebut di atas dianjurkan melakukan tes HIV untuk mengetahui statusnya. BAGAIMANA SAYA TAHU KALAU SUDAH TERINFEKSI HIV? Seseorang hanya dapat diketahui terinfeksi HIV atau tidak, melalui pemeriksaan darahnya. * Pengobatan HIV AIDS: Hingga saat ini obat yang telah ditemukan adalah Anti Retroviral (ARV) yaitu obat bagi ODHA untuk mengendalikan pertumbuhan jumlah HIV dalam tubuh agar tidak terkena infeksi oportunistik sehingga ODHA dapat hidup sehat sama seperti orang yang tidak terinfeksi HIV. ODHA tetap bisa berkarya dan produktif Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat untuk dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat. ARV dikonsumsi ODHA seumur hidup sehingga penting untuk menjaga kepatuhan minum obat. ARV yang diberikan harus diminum sesuai dengan petunjuk dokter baik dosis maupun waktu minumya. Saat ini ARV yang tersedia antara lain: © Kombinasi Dosis Tetap berisi Tenofovir, Lamifudin dan Efavirens (TDF, 3TC, EFV) yang dikemas dalam 1 tablet, diminum 1 tablet 1 kali sehari pada waktu yang sama setiap harinya., jadi tenggang waktu meminum ARV harus 24 jam, misalnya hari pertama minum ARV jam 08.00 pagi, maka _hari-hari berikutnya juga diminum pada jam 08.00 pagi. o Obat lepasan sesuai petunjuk dokter. Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat B. INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) * Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang disebabkan oleh berbagai macam kuman/bakteri, virus, parasit, dan kutu kelamin yang sebagian besar ditularkan melalui hubungan seksual. * Tidak semua IMS mempunyai gejala dan gejala yang muncul tidak selalu di alat kelamin. * — Gejala IMs: o Gejala IMS yang biasa muncul pada perempuan: = Keputihan yang berbau, berwarna dan gatal; = Gatal atau rasa terbakar di sekitar vagina atau anus; * Adanya benjolan, bintil/kutil atau jerawat di sekitar vagina/anus; = Adanya luka/koreng/lecet di sekitar vagina/anus; = Nyeri di bagian bawah perut dan atau nyeri selama berhubungan seksual o Gejala IMS pada laki-laki: * Kencing bernanah, sakit, perih atau panas pada saat kencing; " Gatal atau rasa terbakar di sekitar alat kelamin atau anus; Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat * Adanya benjolan, bintil/kutil atau jerawat disekitar penis/anus; * Adanya luka/koreng/lecet di sekitar penis dan anus; * Pembengkakan di buah pelir; * Bahaya IMS: o Dampak fisik dan psikologi cukup besar o Membuat penderita sakit-sakitan; o Mudah tertular HIV; eo Mandul; o Keguguran atau hamil di luar kandungan; o Kanker leher rahim; o Kelainan penglihatan dan saraf; o Bayi cacat atau bayi lahir mati; o Kematian Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat BAGAIMANA IMS MENINGKATKAN RESIKO HIV? IMS meningkatkan risiko tertular HIV: ° ° IMS meningkatkan peluang penularan HIV 5- 10 kali; Dalam satu hubungan seks, adanya IMS dapat meningkatkan risiko HIV dari 1:1000 menjadi 1: 10 Orang yang kena IMS (borok 40 x & keluar nanah 10 x) lebih berisiko kena infeksi HIV dari pasangan yang positif. Orang yang kena HIV & IMS lebih cenderung menularkan HIV pada pasangan yang negatif. Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat * Pengobatan IMS harus secara tuntas: o Dapat menurunkan risiko penularan HIV © Selama pengobatan, pasien harus tetap menggunakan kondom setiap kali berhubungan seksual untuk mencegah penularan IMS pada pasangannya PENGOBATAN IMS YANG BENAR SELAIN MENYEMBUHKAN JUGA AKAN MENURUNKAN RESIKO PENULARAN HIV Ingat-ingat!! Tentang IMS : * Jangan mengobati sendiri, Jangan pergi ke dukun * Jangan berhenti minum obat sebelum dosis yang dianjurkan habis Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat * Minum antibiotik sembarangan akan membuat penyebab penyakit kebal terhahadap obat-obatan * IMS hanya bisa disembuhkan dengan obat yang sesuai dengan penyebabnya, kecuali yang disebabkan virus hanya menyembuhkan gejalanya saja * Ajak pasangan berobat agar penularan tidak “pingpong” * Penampilan tidak menjamin seseorang bebas IMS * IMS bisa menular walau hanya sekali melakukan hubungan sex tidak aman * Jangan berhubungan sex selama pengobatan tanpa menggunakan kondom * Gunakan alat mandi pribadi * IMS bisa dicegah dengan : tidak melakukan hubungan seks, saling setia pada pasangan, selalu menggunakan kondom pada setiap berhubungan seks yang berisiko. Cc. Yang harus saya lakukan bila saya terinfeksi HIV atau IMS dan pasangan saya hamil Setiap wanita hamil harus melakukan pemeriksaan selama kehamilan sedini mungkin, secara teratur, minimal empat (4) kali selama kehamilan. Pemeriksaan selama kehamilan meliputi: HIV, Sifilis (IMS) dan Hepatitis B Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat Ikuti program Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak (PPIA) untuk HIV, Sifilis (IMS) dan Hepatitis B Untuk HIV: 1. Periksakan status HIV pasangan anda 2. Bila hasilnya positif segera minum ARV 3. Konseling kehamilan, rencana_persalinan dan pemeliharaan bayi baru lahir serta tindak lanjut bagi bayi 4, Bila anda seorang perempuan yang terinfeksi HIV dan ingin memiliki anak, anda dapat merencanakan kehamilan setelah berkonsultasi dengan dokter. “HIV TIDAK MENJADI PENGHALANG UNTUK TETAP BISA BEKERJA DAN BERKELUARGA’ w Le D. Ko-infeksi TB-HIV « TB adalah: o TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri/kuman “MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS” Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat o TB bukan penyakit keturunan apalagi kutukan o TB dapat menyerang semua usia, pada keadaan tertentu lebih mudah (orang tua, pasien DM, ODHA) o TB dapat menyerang paru-paru dan organ tubuh lainnya o Dari 100 pasien TB kemungkinan terdapat 3 orang yang juga terinfeksi HIV o TB dapat ditemukan dalam perjalanan alamiah pada ODHA o TB merupakan penyebab utama kematian pada ODHA * Gejala utama TB: o Batuk terus menerus dan berdahak selama 2 minggu atau lebih, disertai gejala lainnya seperti: = Batuk bercampur darah = Sesak nafas, nyeri dada = Nafsu makan berkurang = Berat badan turun = Badan lemas, demam meriang berkepanjangan = Berkeringat di malam hari tanpa aktifitas o Pada ODHA gejala TB dapat berupa: = demam dan berat badan turun lebih sering dijumpai. Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat = Pembesaran kelenjar limfe * Gangguan kesadaran tiba-tiba (tuberkuloma di otak) © Cara penularan : ° Penularan TB terjadi melalui udara dari percikan dahak pasien TB yang batuk/bersin tanpa menutup mulut. Jika udara yang mengandung kuman TB terhirup maka kemungkinan kita terinfeksi TB. Ini tidak selalu berarti kita langsung sakit TB, bisa jadi kuman TB tersebut ‘tidur'(dormant) dalam badan kita. Kuman ‘tidur’ ini tidak membuat kita sakit TB dan kita juga tidak dapat menularkannya ke orang lain. Tetapi jika kuman TB yang ‘tidur’ ini menjadi aktif dan terjadi penggandaan maka kita menjadi sakit TB. a) eu aE Sa cc CeCe Cus dibersihkan seperti: peralatan makan, pakaian ataupun tempat tidur * Cara Mencegah Penularan TB lebih lanjut ° Selalu mengenakan masker selama pengobatan TB berlangsung sesusi petunjuk dokter Patuh minum obat secara teratur hingga 6-8 bulan sesuai petunjuk dokter. Pasien TB harus menutup mulutnya pada waktu batuk atau bersin. Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat Tidak membuang dahak di sembarang tempat tetapi dibuang pada tempat khusus dan tertutup. Misalnya menggunakan kaleng bertutup dan sudah diisi air sabun atau lysol untuk menampung dahak dan timbun kedalam tanah di tempat yang jauh dari keramaian. Jika menggunakan lysol jangan membuang ke dalam lubang WC, buang di saluran/pembuangan air di kamar mandi. Rumah tinggal harus mempunyai ventilasi udara yang baik agar sirkulasi udara berjalan lancar dan ruang/kamar mendapatkan cahaya matahari. Mencari dan mengobati sumber penularan (Contact Tracing), dimulai dari pemeriksaan TB pada keluarga inti, orang-orang terdekat (tetangga) yang sering bergaul bersama. * Pengobatan TB dapat dilakukan sampai tuntas, diberikan dalam 2 tahap: ° Tahap awal (intensif) Terdiri atas 4-5 obat; diberikan tiap hari selama 2-3 bulan, sesuai dengan anjuran dokter. Selama pengobatan pasien harus selalu menggunakan masker 24 jam sehari, Tahap Lanjutan: Obat diminum setiap hari sampai pengobatan dinyatakan tuntas oleh dokter Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat * Penting untuk minum obat dengan tepat dan teratur. Jika tidak; © Pengobatan bisa menjadi lama © Cenderung terjadi kekambuhan © Penyakit tidak sembuh dan tetap menular 0 Terjadi kekebalan obat ganda (MDR=Multi Drug Resistance) Bila kekebalan tubuh baik maka infeksi kuman TB akan dilawan oleh kekebalan tubuh sehinga menjadi tuberkel yang bila diperiksa menunjukkan TB positif. Dengan pengobatan yang baik dan teratur, tubuh dibantu untuk melawan kuman TB. Sebaliknya bila kekebalan tubuh menurun seperti pada ODHA, infeksi kuman TB tidak akan dilawan oleh tubuh sehingga tidak diketahui bahwa sudah terinfeksi TB. Infeksi kuman TB dapat diketahui pada ODHA ketika kondisi klinisnya sudah buruk atau terjadi penyebaran kuman TB keluar jaringan paru, seperti pembesaran kelenjar limfe, di tulang atau otak. Mengapa Risiko TB lebih tinggi di kalangan ODHA ? Peluang terjangkit TB sepanjang hidup adalah sekitar 10% pada orang yang tidak terinfeksi HIV sedangkan pada ODHA atau orang dengan kekebalan tubuh rendah lainnya meningkat sampai 50% -60%. Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat Orang dengan kekebalan tubuh yang rendah termasuk ODHA, ketika terinfeksi TB, tubuh tidak mampu melawan sehingga tidak muncul gejala infeksi TB tapi dapat lebih berat atau meluas dengan cepat. Orang dengan kekebalan tubuh yang rendah termasuk ODHA, ketika terinfeksi TB, tubuh tidak mampu melawan sehingga tidak muncul gejala infeksi TB tapi dapat lebih berat atau meluas dengan cepat. @ 6 Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat BAB Ill PERAWATAN ODHA DI RUMAH ODHA tidak selalu harus dirawat di rumah sakit kecuali jika kondisi ODHA memerlukan perawatan yang hanya bisa dilakukan di rumah sakit atau fasilitas layanan kesehatan lainnya. Kondisi ODHA yang tidak bisa dirawat di rumah, antara lain: * Penurunan kesadaran * Membutuhkan perawatan khusus yang tergantung kepada bantuan orang lain atau memerlukan peralatan khusus * Ancaman terhadap dirinya atau orang lain, oleh dirinya sendiri atau orang lain ODHA adalah anggota keluarga sehingga tinggal bersama-sama anggota keluarga lainnya di rumah adalah tempat terbaik untuk merawat ODHA. Dukungan dari keluarga dan orang-orang yang mencintainya akan memberikan kekuatan tersendiri bagi ODHA agar bisa terus optimis, aktif dan produktif. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu perawatan ODHA di rumah: Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat A. Perawatan ODHA Langkah 1: Jika pasien dan anggota keluarga baru mengetahui terinfeksi HIV: Perhatikan reaksi ODHA, perhatikan reaksi anggota keluarga ODHA seperti shock, penolakan, kemarahan, tawar menawar, kecemasan-ketakutan, kesepian, depresi, sedih, menerima, berharap dan lain-lain. Sebagai anggota keluarga perlu memberikan ketenangan kepada ODHA dan anggota keluarga lainnya untuk menjaga agar tidak terjadi kepanikan dan kekhawatiran yang berlebihan. Beberapa cara bisa dilakukan antara lain sebagai berikut: * Sampaikan bahwa untuk ODHA sudah ada obat ARV yang disediakan oleh pemerintah secara cuma-cuma di layanan kesehatan yang telah menyediakan layanan perawatan, dukungan dan pengobatan. * Sampaikan informasi yang benar berkaitan dengan HIV agar ODHA dan keluarga tidak panik dan dapat menerima kondisinya dengan lebih baik. * Tunjukkan dukungan moral dan spiritual kepada ODHA dan anggota keluarga lainnya Langkah 2: Jika pasien tersebut telah mendapatkan pengobatan ARV, lakukan dukungan kepatuhan pengobatan: Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat * Sampaikan manfaat ARV yang diminum secara teratur dan terus menerus. * Jadilah PMO (Pendamping Minum Obat) yang baik, sabar dan telaten dengan selalu mengingatkan untuk minum obat pada waktunya. * Berilah dorongan kepada ODHA untuk mandiri dalam pengobatannya sehingga lambat laun PMO tidak selalu harus mengingatkan. * Berilah dorongan dan kesempatan kepada ODHA untuk mampu melakukan aktifitas schari-hari seperti biasa sebelum terinfeksi HIV serta meyakinkan ODHA bahwa pengobatan ARV yang teratur tetap menjadikannya aktif dan produktif seperti orang yang tidak terinfeksi HIV. * Jika timbul efek samping yang tidak bisa diatasi oleh keluarga atau pendamping ODHA, maka segeralah rujuk ke fasilitas layanan kesehatan terdekat yang memiliki fasilitas pengobatan bagi ODHA. Langkah 3: Jika terjadi efek samping pengobatan Selama pengobatan ARV perhatikan jika terjadi efek samping obat serta apa yang harus dilakukan membantu penanganannya. Setiap obat pasti akan ada efek sampingnya, namun pada setiap orang tingkatan dan gejala efek samping dapat berbeda- beda. Jika efek samping berat dan tidak dapat ditolerir segera hubungi dokter dan ceritalah secara jujur kepada dokter. Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat 1. Mual dan muntah Jika mual : . Hentikan makan / minum selama 1 - 2 jam Pelan-pelan minum air hangat kuku, teh encer, oralit ‘Tingkatkan jumlah cairan secara bertahap Secara bertahap berikan makan yang mudah dicerna Hindari mencium bau yang tajam Beristirahatlah sambil duduk atau tidur dengan miring Jika mual terasa tambah parah, tarik nafas secara perlahan dan dalam * Perhatikan ventilasi/pertukaran udara * Tutup mata dan kendurkan perut. Kain basah yang diletakkan di dahi juga bisa membantu meredakannya Jika muntah, dapat mengkonsumsi: * Makanan kering seperti nasi, roti bakar dan biskuit sereal * Makanan dingin yang tidak berbau tajam misalnya es krim, susu sapi kental dan buah-buahan air, air sop, cairan elektrolit dan bungkahan es. « Berikan obat-obat anti muntah Hubungi petugas kesehatan terlatih jika: Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat Mual berlangsung lebih dari 2 minggu Lidah terasa kering Muntah berlangsung lebih dari 1 hari Air seni yang keluar berjumlah sedikit Bagian putih mata menjadi kuning Muntah disertai darah, tampak seperti serbuk kopi dan berbau seperti kotoran diare Disertai dengan sakit perut yang parah 2. Diare Mengenali tanda-tanda kurang cairan : mengeluh kehausan, gelisah, kulit nampak kisut, bila dicubit maka bekas cubitan tsb akan lama kembali ke normal/kulit terlihat jelek . * Bererapa __ jenis makanan yang dapat diberikan/disediakan: © cairan lebih banyak dari biasanya seperti sari buah, larutan gula garam, kuah sayur, air tajin, oralit (bisa diperoleh di apotek atau dibuat sendiri dengan mencampur delapan sendok kecil gula dan setengah sendok kecil garam dengan satu liter air) o buah-buahan yang mengandung serat rendah seperti pisang dan pepaya o makanan yang bergizi dan mudah dicerna seperti bubur atau nasi lembek, sup Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat o hindari makanan yang berserat tinggi seperti bayam, kangkung, daun singkong, genjer dan sawi hijau; masakan berlemak dan pedas Makan porsi kecil tapi sering, bisa sampai 5 kali sehari Kalau tidak tahan dengan susu, berhenti minum susu sampai diarenya hilang Harus dihindari minuman yang sangat manis, alkohol dan kopi. Jika air kencing berwarna kuning gelap atau tidak bisa buang air kecil setiap empat jam, minumlah banyak air untuk menghindari dehidrasi. Pemeliharaan daerah rektum (sekitar dubur): Setelah selesai buang air besar, bersihkan daerah dubur dengan tisu toilet. Cuci daerah sekitar dubur dengan sabun dan air. Jika terasa nyeri ketika buang air besar, gunakan jelly berminyak sekitar daerah dubur. Hubungi petugas kesehatan terlatih untuk keadaan berikut: Darah di kotoran Diare berlangsung lebih dari 5 hari Jika anda menjadi lebih lemah Jika terdapat perlukaan di sekitar daerah duburs Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat 3. Sakit kepala Untuk nyeri kepala ringan: * Dapat berupa sakit kepala yang tegang yang biasanya timbul jika terdapat demam. * Pijatan pada kulit kepala dapat membantu menguranginya. * Bantulah/usahakan untuk dapat beristirahat dan santai. + Berikan parasetamol (500-1000mg setiap 4-6 jam), atau aspirin (500mg per tablet) atau ibuprofen (400 mg per tablet) pada malam hari. * Parasetamol jangan berikan lebih dari 4.000 mg per hari. Hubungi petugas kesehatan terlatih jika: * Sakit kepala menetap lebih dari 24 jam, meskipun sudah minum obat anti sakit kepala * Gangguan penglihatan, timbul muntah * Bicara cadel * Nyeri di leher dan/atau kaku kuduk « Kelemahan di satu sisi tubuh * Perubahan tingkah laku atau konsentrasi Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat 4. Masalah Kulit Kulit gatal Kulit yang gatal dapat disebabkan oleh kulit kering, infeksi atau reaksi tubuh terhadap pengobatan yang sedang digunakan. Kulit gatal sering dikaitkan dengan ruam kulit. Beberapa hal berikut ini dapat digunakan untuk mengurangi rasa gatal: * Usahakan kulit dalam keadaan sejuk atau dengan mengipasinya. * Hindarilah penggunaan air hangat pada kulit * Hindarilah menggaruk, yang dapat menyebabkan kulit menjadi lebih gatal dan kadang-kadang infeksi * Gunakan lotion (seperti Calamine) * Daun teh yang direndam dalam air panas juga cukup baik untuk gatal. Hubungi petugas kesehatan terlatih jika kulit gatal tidak menghilang dalam beberapa hari. Atau jika timbul lepuh atau kulit mengelupas, atau jika masalah menjadi meluas dan berlanjut ke mata dan selaput lendir. 5. Kurang darah (Anemia) Anemia dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan konsentrasi, sesak napas, pusing, pucat, dan jantung berdebar-debar. Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat Anemia dapat diketahui dengan tes darah (tes Hemoglobin) secara berkala. Hubungi dokter jika mengalami gejala yang terkait anemia di atas. 6. Demam Demam (suhu tubuh yang tinggi) bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan tanda bahwa sedang terjadi peradangan atau peningkatan metabolism tubuh dan dapat menunjukkan kondisi sakit. Pada ODHA, demam sering hilang timbul. Cara menurunkan demam * Hindari menggunakan baju atau selimut yang tidak perlu. * Mandi dengan air sejuk atau basahkan kulit dan biarkan kering sendiri (tanpa dilap dengan handuk). * Dinginkan badan dengan lap basah (kompres dingi pada dahi, ketiak dan paha * Jika air kencing berwarna kuning gelap atau tidak dapat buang air setiap empat jam, minum banyak air untuk menghindari dehidrasi. * Berikan parasetamol 500 mg tablet: 2 tablet setiap 4 jam tetapi tidak boleh lebih dari 8 tablet per hari. Hubungi petugas kesehatan terlatih jika: * Curiga terhadap malaria (riwayat demam, tanpa ruam kulit yang baru, penyakit malaria sedang menyerang daerah Anda tinggal, tidak ada penyebab jelas lainnya) Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat * Demam sangat tinggi lebih dari 39°C pada orang dewasa dan lebih dari 38°C pada anak tanpa atau setelah diberikan obat penurun panas * Demam diikuti penurunan kesadaran * Demam diikuti oleh batuk, berat badan menurun, kuduk kaku, selaput putih mata berwarna kuning, diare, bernapas cepat dan terengah-engah, radang pada kulit, muntah « Demam menetap lebih dari 7 hari * Orang sakit tersebut sedang hamil atau baru saja melahirkan 7. Sulit Tidur Cara membantu ODHA dapat tidur dengan baik: * Pastikan orang sakit berada di lingkungan yang tenang sehingga mereka bisa tidur nyenyak. Sediakan minuman yang nyaman di malam hari, namun teh kental, kopi atau minuman karbonasi harus dihindari pada sore hari. * Jika timbul rasa sakit, berikan dosis ganda obat anti nyeri sebelum tidur (tapi ingat, jangan memberikan lebih dari 8 parasetamol 500 mg tablet per hari). * Sulit tidur seringkali berkaitan dengan kecemasan, dengarkan kecemasan yang dialami ODHA * Berikan obat hipnotik sedatif jika dibutuhkan Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat Hubungi petugas kesehatan terlatih jika: * Cemas dan mimpi buruk terkait dengan rasa nyeri * gejala ini berlangsung lebih dari 2 minggu sejak memulai pengobatan dengan ARV. Dapat juga timbul gejala atau kondisi lain yang harus diperhatikan dan memerlukan bantuan perawatan, seperti: 1. Nyeri: * Kenali penyebab nyeri (kurang gerak, infeksi, pembengkakan, pada kaki, tangan, nyeri kepala karena radang otak) * Tehnik relaksasi (menarik nafas dalam dan teratur) e = Tehnik meditasi * Melakukan pemijatan ringan secara rutin dengan vaselin ° Mengalihkan perhatian (mendengarkan musik, nonton TV) * Memberikan kompres hangat / dingin e Pemberian obat-obat analgetik e Turun dari tempat tidur * Gerak badan di tempat tidur: o Dua kali/ hari bantu gerakkan pergelangan kaki, lutut, panggul, pergelangan tangan, siku, bahu dan leher ke dua sisi Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat o Tekuk - luruskan perlahan secara lembut Tarik - rentangkan sejauh mungkin jangan sampai sakit Kelelahan dan kelemahan . Kenali penyebab Lakukan kegiatan-kegiatan sesuai kemampuan ODHA Usahakan agar ODHA dapat beristirahat sesuai kebutuhan Mencari-cara-cara untuk meringankan aktivitas ODHA Memberikan dukungan emosional Memberikan dukungan spiritual Memberikan makanan dan minum secara adekuat Sesak nafas dan batuk: . Kenali penyebab Mengatur posisi menjadi posisi yang nyaman untuk dapat bernafas Usahakan ventilasi ruangan yang cukup Memberikan alat bantu pernafasan/oksigen jika tersedia Hentikan makan makanan berminyak dan atau makanan yang digoreng berikan minum air putih hangat Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat tepuk-tepuk bahu supaya dahak keluar usahakan menutup mulut ketika batuk, apabila menggunakan tissue, buang tissue di tempat sampah, sebelum dibuang jika memungkinkan bakar tissue terlebih dahulu Buang dahak pada tempatnya (sputum pot) yang diberi larutan lisol atau klorin, dan buang ke toilet lalu disiram setelahnya. Rujuk jika ada tanda-tanda yang membahayakan Masalah kulit genital: . . Kenali penyebab Lakukan pembersihan penis / vagina Berikan obat-obat sesuai program terapi Rujuk jika gejala berlanjut Luka pada kulit: Gunakan sarung tangan atau kalau tidak ada sarung tangan dapat menggunakan kantong plastik Cuci luka atau borok dengan air garam (NaCl) yang dapat dibeli di apotik, atau bisa membuat dengan mencampur garam satu sendok teh dengan 1 Liter air bersih. Jangan membalut luka apabila luka kecil dan tidak basah Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat Gunakan pembalut steril apabila luka basah dan bernanah Selalu cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah membalut luka atau menyentuh luka Buang sampah yang terkontaminasi dengan darah dan nanah dari luka, dengan cara merendamnya dengan larutan Klorin terlebih dulu, kemudian buang ke tempat sampah khusus atau dibakar langsung Jika luka tidak juga sembuh, bernanah, membengkak, berasa sakit disertai demam, segera rujuk ke dokter 6. Mencegah luka baring : Bantu untuk duduk di kursi Angkat pasien untuk ganti posisi - jangan diseret - lecet Suruh gerak badan di tempat tidur bila mungkin Ganti posisi setiap 1-2 jam - gunakan bantal/guling untuk menahan posisi Jaga tempat tidur tetap bersih dan kering Periksa ada kerusakan kulit — merah - punggung, bahu, pinggul Taruh bahan yang empuk di bawah badan 7. Sulit buang air besar : Berikan sesendok teh minyak sayur sebelum makan pagi Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat 10. Bila tinja keras dan tak mau keluar: duduk berendam dalam air atau Oleskan vaselin atau sabun ke dalam lubang dubur Ingat kenakan sarung tangan karet ketika membantu Cekukan : Telan air dengan cepat Gosok langit2 ke arah belakang dengan kain bersih sampai langit2 lunak Tiup kantung kertas, hentikan pada setelah terasa tidak enak Tahan napas, lepaskan setelah terasa tidak enak Tarik lutut ke arah dada dan tahan sambil bersandar ke depan dan tekan dada Rasa Cemas dan Takut : Sempatkan bicara dan dengarkan keluhanya dengan penuh perhatian Bahas masalah dan menjaga rahasia Mainkan musik lembut sambil dielus atau dipijat Bila diminta berdoalah bersama atau bimbing untuk berdoa Linglung : e Orang yang linglung biasanya menunjukkan Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat o Sering lupa o Kurang konsentrasi o Sulit bicara atau berpikir o Sering berubah perangai o Perilaku kurang baik seperti: telanjang, mencaci maki dsb * Usahakan pada lingkungan yang dikenal. * Taruh setiap benda pada tempat yang tetap dan mudah dilihat dan dijangkau * Jaga pola waktu yang sudah biasa dilakukan untuk kegiatan sehari-harinya © Singkirkan semua benda yang berbahaya e Bicara dengan kalimat sederhana secara bergantian setiap orang e Kecilkan volume suara yang lain ketika mengajaknya bicara (TV, radio) e Bicara dengan orang yang dia percaya atau kehadiran orang yang dikenal e Pengawasan terhadap obat ditingkatkan * Beri rasa nyaman * Jangan berbantah Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat Jangan bicara atau melakukan yang membuatnya marah Ingatkan secara ramah tentang tempat atau waktu 11. Kejenuhan : Tanda: Gelisah, susah tidur, lesu, kurang konsentrasi, emosional, cemas, muram, alkoholik Mengatasi: o Tanyakan hal yang membuat jenuh lalu bicarakan dengan baik o tanya apakah perlu dibicarakan dengan teman atau anggota keluarga lain o bantulah ODHA dengan memfasilitasi berbicara dengan teman atau anggota keluarga lain o ajak melakukan sesuatu di luar rumah, rekreasi, kegiatan sosial, ngobrol, ke rumah teman, jalan jalan o anjurkan Jaga kesehatan, cukup istirahat, cukup makan, cukup olah raga B. Perawatan ODHA dengan TB Langkah 1: Perhatikan tentang upaya pencegahan penularan TB dan ingatkan ODHA jika melakukan hal yang tidak sesuai. Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat Langkah 2: apabila ODHA mendapatkan OAT (Obat Anti TB), perhatikan apakah ODHA telah minum OAT sesuai dengan anjuran dokter. Langkah 3: ketika ODHA mendapat obat ARV dan TB, pastikan ODHA minum kedua jenis obat tersebut sesuai dengan anjuran dokter. Berikan selalu dukungan kepatuhan minum obat seperti halnya pada ODHA yang tanpa TB. Langkah 4: penanganan efek samping OAT. Ada sebagian pasien TB mengalami efek samping ringan setelah minum OAT, yaitu: * Warna kemerahan pada air seni(urine), jika ini terjadi tidak apa-apa * Hilang nafsu makan, mual, sakit perut ° Nyeri sendi « Kesemutan Jika timbul gejala tersebut, jangan berhenti minum obat anti TB tetapi mintalah pertolongan kepada petugas kesehatan atau dokter setempat. Tetapi jika setelah minum obat anti TB timbul gejala: « Gatal-gatal dan warna kemerahan pada kulit * Gangguan keseimbangan tubuh * Gangguan penglihatan * Kulit kuning tanpa penyebab lainnya Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat Segera cari pertolongan ke fasilitas pelayanan kesehatan setempat. Untuk penanganan efek samping ARV lihat pada butir A. Langkah 3. Cc. Perawatan ODHA Hamil Setiap wanita hamil seharusnya mendapatkan pelayanan kesehatan selama kehamilannya atau disebut ANC minimal 4 kali, demikian juga pada ODHA. Pada ODHA setiap kehamilan harus direncanakan lebih baik. Langkah 1: Anjurkan pemeriksaan kehamilan sesegera mungkin untuk mendapatkan pengobatan ARV yang tepat dan sedini mungkin. Pastikan ODHA melakukan pemeriksaan kehamilannya secara teratur serta mendapatkan informasi yang benar tentang kehamilan dan rencana persalinan serta perawatan setelah melahirkan (selama nifas) dan pemeliharaan bayinya. Pemberian pengobatan ARV lebih dari 6 bulan dapat menurunkan jumlah virus dalam darah (viral load) sampai tidak terdeteksi sehingga menurunkan risiko penularan HIV dari ibu ke bayinya dari 45% hingga menjadi kurang dari 1%. Risiko itu dapat diturunkan baik sejak kehamilan, persalinan dan menyusui. Langkah 2: Apabila ODHA telah mendapatkan pengobatan ARV, lakukan dukungan kepatuhan pengobatan seperti ODHA yang tidak hamil (lihat butir Bab III butir A langkah 2) Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat Langkah 3: Selama pengobatan ARV perhatikan jika terjadi efek samping obat serta apa yang harus dilakukan membantu penanganannya. Untuk penanganannya lihat Bab III butir A Langkah 3. Langkah 4: Berikan dukungan mental dan spiritual dari keluarga untuk persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan. Langkah 5: Ketika ODHA sudah melahirkan Ingatkan ODHA untuk terus minum ARV secara teratur. Ingatkan juga ODHA untuk memberikan ASI eksklusif atau PASI (pengganti ASI) ckslusif sesuai anjuran _ petugas kesehatan. Pastikan ODHA sudah mendapatkan informasi yang jelas dan benar dari petugas kesehatan. Ingatkan untuk melakukan pemeriksaan nifas ke fasilitas kesehatan sesuai anjuran. Beri dukungan dan kesempatan ODHA untuk mandiri merawat bayinya. Pastikan ODHA merawat bayi sesuai dengan anjuran petugas fasilitas layanan kesehatan. Bayi ODHA kemungkinan mendapatkan _pengobatan pencegahan (Profilaksis Kotrimoxazole) atau pengobatan ARV (berdasarkan diagnosis dokter), maka pastikan ibu_ bayi memberikan pengobatan kepada bayinya sesuai anjuran petugas layanan kesehatan. Bayi dari ibu ODHA juga perlu mendapatkan pelayanan kesehatan seperti bayi dari ibu lainnya dan sebaiknya diperiksa Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat status HIV nya pada usia setelah 6(enam) minggu ke fasilitas pelayanan kesehatan; ikutilah anjuran dokter. Bilamana bayi terinfeksi HIV maka pengobatan mengikuti anjuran dokter seumur hidup. Perawatan Kesehatan Dasar untuk Semua Pasien Perawatan fisik dasar: * Kebersihan pribadi: Cucilah Gosok gigi tangan setiap hari dengan — setelah mengguna | makan dan sebelum tidur, kan sabun setelah BAB, gunakan sikat gigi yang sebelum dan sesudah lembut dengan pasta gigi makan yang mengandung soda. Jangan menggunakan sikat gigi bersamaan dengan orang lain! Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat Gunakan : Gunakan ea baju Y} pelembab bersih dan iy, kulit, agar lembut kulit tidak kering dan pecah-pecah Kebersihan kamar dan tempat tidur: o Cuci kain alas tidur/sprei, sarung bantal dan guling setidaknya seminggu sekali Bersihkan tempat tidur sebelum tidur Jika harus makan dan minum di tempat tidur, usahakan makanan tidak sampai mengotori tempat tidur © Usahakan ada jendela atau ventilasi yang cukup untuk mengatur sirkulasi udara Sediakan tempat sampah yang mudah dibersihkan Bersihkan lantai atau jika menggunakan karpet, sedot karpet dari debu Menjaga kebersihan lingkungan: o Bersihkan dan rawat tanaman sekitar rumah o Buang atau menutup tempat-tempat terbuka yang memungkinkan bersarangnya nyamuk o Pastikan saluran air pembuangan berfungsi Istirahat dan tidur yang cukup Nutrisi yang cukup Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat Makanan apa saja yang harus dimakan untuk menjaga kesehatan? Untuk mempertahankan tubuh supaya tetap sehat dan bugar, kamu perlu memperhatikan makanan seimbang yang mengandung cukup zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. * Karbohidrat : nasi, sagu, roti, umbi-umbian seperti singkong, kentang, ubi jalar dan talas. Makan mie instan tidak boleh terlalu sering karena seratnya kurang baik. * Protein : telur, daging-dagingan, kacang-kacangan, tahu, tempe, ikan dan produk olahan kacang kedelai dan kacang lainya. * Lemak : minyak sayur, ikan, daging dan susu © Vitamin : semua jenis sayur dan buah- buahan * Mineral dan air yang cukup. * Komposisi makanan: 50% karbohidrat, 30% protein dan 20% lemak * Makanlah dengan porsi kecil tapi sering kalau sedang mual, apalagi kalau anda minum ARV. Makanlah minimal 1 jam sebelum minum ARV. Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat Melakukan Olah Raga: Olah raga apa yang bisa dilakukan? Olah raga sebaiknya dilakukan minimal 30 menit 2 sampai 3 kali seminggu, seperti : * Jogging * Jalan sehat ww * Senam erobik 8 e * Bersepeda - e | * Olah raga ketangkasan r # sesuai hobby * Aktifitas fisik lainya yang menggunakan otot-otot hy besar seperti mencangkul @ dan kegiatan sehari-hari rutin lainya * | Mempertahankan hubungan sosial: o Bergaulah dengan orang lain secara aktif © Berbicaralah dengan orang lain yang kamu percaya apabila ada masalah © Terbukalah tentang status kamu pada keluarga atau orang yang kamu percaya supaya mereka bisa membantu jika ada masalah E. Perawatan pasien dalam tahap terminal Dukungan emosional menjelang kematian : Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat * Pahami perasaan pasien: marah - ketakutan - kesedihan - penerimaan * Dengarkan - perhatian - pengertian - empati * Tawarkan untuk membicarakan perasaan takut kehilangan keluarga, teman * Degarkan dan berikan dukungan emosional * Dorong keluarga atau orang lain untuk bertindak yang sama * Bahas kekawatiran: perwalian, pengasuhan, biaya hidup/ sekolah anak, biaya pemakaman * Usahakan dukungan spiritual, wasiat, kepercayaan, * Jangan berusaha mengambil harta milik pasien untuk kepentingan pribadi * Berdoa bersama ¢ Konseling untuk orang yang merawat dan orang yang dicintai F. Apabila ODHA meninggal, maka yang perlu dilakukan oleh keluarga * Menghubungi layanan kesehatan segera * Jika meninggal di rumah dan keluarga tidak mau memandikan pasien di rumah, dapat dirujuk ke Rumah Sakit yang menangani dengan pembiayaan ditanggung keluarga. « Jika meninggal di rumah dan keluarga mau memandikan pasien sendiri, semua langkah-langkah mengikuti standar Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat prosedur operasional penyelenggaraan jenazah, tetap semua limbah dimasukkan ke dalam kantong plastik dan dibakar. * Prosedur urutan untuk memandikan jenazah sebagai berikut: 1. Cuci tangan dengan menggunakan sabun pada air yang mengalir 2. Gunakan alat pelindung (sarung tangan, masker dan celemek berbahan plastik atau jas hujan) untuk menghindari percikan dan basah 3. Lepaskan pakaian jenazah dan masukkan dalam kantong plastik 4. Jika ada luka yang tertutup kasa(kain perban) atau bahan lain, lepaskan, masukkan dalam kantong plastik 5. Tutup kelopak mata dengan kapas lembab (dibasahi), tutup telinga dan mulut dengan kapas dan kasa, tutup lubang anus/dubur dengan kasa, rekatkan dengan plester tahan air 6. Atur posisi jenazah sesuai agama dan kepercayaan, tangan di sisi/di samping atau di dada 7. Letakkan handuk kecil di bawah kepala 8. Mandikan jenazah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat 9. Setelah dimandikan, proses selanjutnya mengikuti aturan yang ada sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Setelah selesai memandikan, keluarga/yang memandikan melepas alat pelindung sesuai urutan: celemek/jas hujan, masker kemudian sarung tangan, masukkan ke dalam kantong plastik dan dibakar. Kemudian cuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir. Bagi keluarga dan petugas yang mengangkat jenazah ke dalam peti dan ke dalam liang lahat, harus melakukan pembersihan diri (mandi). Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat BAB IV PARTISIPAS] MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN DALAM MENDUKUNG PERAWATAN ODHA DI RUMAH Bentuk partisipasi masyarakat dalam mendukung perawatan ODHA bisa didapat dari 2 sisi: 1. Pemerintah beserta perangkatnya menggunakan sumber daya yang ada diwilayahnya untuk memenuhi kebutuhan ODHA akan layanan kesehatan, yaitu : a. Kelurahan dan Kecamatan Pemerintah memiliki kewenangan yang dapat digunakan untuk mendukung ODHA dalam menjalani perawatannya., terutama dalam hal yang sifatnya administratif, antara lain: * Membantu ODHA dalam mengurus hal-hal administratif untuk mendukung perawatan dan _ pengobatannya, seperti surat domisili, surat keterangan miskin/tidak mampu, KTP dll. * Membantu ODHA jika ada yang terlantar atau tidak memiliki keluarga sehingga dapat di tempatkan pada layanan kesehatan dan sosial seperti Panti atau rumah singgah yang dikelola oleh Dinas Sosial. Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat * Mendekatkan akses layanan kesehatan dengan masyarakat sehingga mudah di akses dan terjangkau. * Menjadikan layanan yang berada di wilayahnya menjadi kompeherensif dan ramah terhadap ODHA tanpa stigma dan diskriminasi * Menggalakkan pos kesehatan seperti posyandu dalam lingkungan RT dan RW b. RT RW * Membantu ODHA dalam mengurus hal hal administratif untuk mendukung perwatan dan pengobatannya, misal seperti surat keterangan tinggal, surat keterangan miskin/tidak mampu, membantu dalam persyaratan BPJS, dll * Membantu menyedikan transportasi desa/lingkungan sekitar seperti ambulance ketika ada ODHA yang memerlukan tindakan reaksi cepat. * Membangun lingkungan yang kondusif di wilayah RT RW nya untuk kenyamanan ODHA tanpa stigma dan diskriminasi. 2. Masyarakat sekitar tempat tinggal ODHA sebagai bentuk pemberdayaan, dimana masyarakat secara nyata ambil bagian dalam meningkatkan layanan kesehatan dan kualitas hidup ODHA. * Menciptakan lingkungan yang kondusif tanpa stigma dan diskriminasi bagi ODHA dan keluarganya. Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat * Membangun kader/Warga Peduli AIDS sebagai sumber informasi di lingkungan sekitar dan membantu ODHA dan keluarganya dalam perawatan jika diperlukan * Bergotong royong dalam melaksanakan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat), yaitu : 1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan . Memberi bayi ASI eksklusif . Menimbang bayi dan balita . Menggunakan air bersih as won . Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun a . Menggunakan jamban sehat 7. Memberantas _ jentik di rumah 8. Makan buah dan sayur setiap hari 9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari 10.Tidak merokok di dalam rumah Selain dukungan di atas, ODHA dan keluarga juga dapat mengakses atau mendapatkan dukungan dari berbagai kelompok masyarakat yang dapat membantu dalam perawatan ODHA dan keluarganya, yaitu: 1. LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) Bentuk dukungan yang dapat di berikan oleh LSM pada ODHA antara lain : Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat a. Membantu ODHA dan keluarga dalam hal merujuk pada layanan—ikesehatan = atau. = maupun layanan/kebutuhan sosial lainnya. b. Memberikan dukungan konseling pada ODHA c. Memberikan pengetahuan dan informasi d. Memberikan suport moral dan psikososial pada keluarga ODHA 2. Kelompok Dukungan Sebaya Kelompok ini adalah tempat berkumpulnya ODHA yang dibentuk dengan tujuan: a. Menjadi tempat/wadah berbagi_ cerita dan pengalaman sebagai sumber kekuatan untuk ODHA b. Memberikan dukungan dan dorongan sesama ODHA dalam kepatuhan minum obat atau terapi lainnya c. Memberikan dukungan moral untuk sesama ODHA, misalnya dengan melakukan home visit ketika ada ODHA yang sakit atau terkena masalah lainnya. 3. Komunitas (populasi kunci/populasi berisiko) a. Sebagai sumber bertukar informasi b. Membantu dalam upaya advokasi ketika menghadapi kesulitan dalam mengakses layanan 4. Masyarakat (WPA/Warga Peduli AIDS, Kader masyarakat) a. Sebagai sumber informasi b. Membangun lingkungan nyaman dan kondusif di sekitar tempat tinggal ODHA Kementerian Kesehatan Republik indonesia Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat

You might also like