You are on page 1of 7
(Oksya Hikmawan, Lasmi Maria Nat Hal 39 - 45 EFISIENSI KERJA STERILIZER PABRIK KELAPA SAWIT TIPE HORIZONTAL, DENGAN KAPASITAS 30 TON/JAM EFFICIENCY OF WORKING STERILIZER OF HORIZONTAL SAWIT COCONUT FACTORY WITH 30 TONS / HOUR CAPACITY Oksya Hikmawan, Lasmi Maria Nababan Program Studi Agribisnis Kelapa Sawit Politeknik Teknologi Kimia Industri Medan sl. Menteng Vil, Medan, 20228, Indonesia ‘e-mail: oksya1110@gmail.com ABSTRAK Sterilizer adalah suatu bejana bertekanan, yang fungsinya merebus tandan buah segar (TBS) dengan menggunakan uap bertekanan 2,8 ~ 3,0 Kg/em? dengan temperatur # 130°C alat ini dapat juga disebut dengan ketel rebusan / bejana rebusan. Sterilizer dikenal dengan 2 tipe yaitu sterilizer tipe horizontal dan sterilizer tipe vertikal, umunya sterilizer dirancang dengan panjang dapat memuat 8 - 12 lori dengan lama perebusan 75 — 95 menit dengan siklus perebusan single peak, double peak, dan ‘riple peak. Sterlzer tipe horizontal merupakan tahapan awal dalam proses pengolahan buah kolapa sawit dan memiliki peranan yang sangat penting terhadap kualitas mutu dan jumiah hasil olahan maka perlu perhatian yang lebih kepada alat agar mampu beroperasi dengan maksimal. Peneliian dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit untuk menentukan nilai efisiensi sterlizer. Nilai efisiensi stasiun perebusan pada Pabrik Kelapa Sawit dalam pengolahan Tandan Buah Segar dinyatakan baik harus mencapai rilai mencapai 80 - 90%, dalam penelitian ini nilai ke efesiensian alat sterilizer mencapai 95,44%. Kata Kunci: storiizer, perebusan, efisionsi, kelapa sawit, CPO ABSTRACT Sterilizer is a pressurized vessel, whose function boil fresh fruit bunches (FFB) using pressurized steam from 2.8 to 3.0 kg /cm2 al a temperature of 1300C + This tool can also be referred to the stow kettle / vessel stew. Sterilizer known as 2 types of sterilizer type of horizontal and vertical ‘ype sterilizer, steriizer generally designed with length fo load 8-12 old lorry with boiling 75-95 minutes with boiling cycle single peak, double peak, and the triple peak. Sterilizer horizontal type is an initial stage in the processing of oil palm fruil and has a very important role on the quality of the quality and quantity of processed products it needs more attention to the tools fo be able to operate at maximum. The study was conducted at mills to determine the efficiency of the sterlizer. The efficiency value of boiling stations at Paim Oil Factory in processing Fresh Fruit Bunches is stated to be good must reach a value of 80-90%, in this study the value of efficiency of sterilizer equioment reached 95.44%, Keywords: sterilizer, boling, efficiency, palm oil, CPO PENDAHULUAN pendukung dan utama. Stasiun utama berfungsi sebagai penerimaan buah Pengolahan tandan buah segar di pabrik untuk memperoleh minyak sawit yang bermutu baik diperlukan proses yang maksimal, proses pengolahannya berlangsung ——cukup——_panjang memerlukan —pengendalian yang cermat dan dimulai dari pengangkutan TBS, stasiun proses pengolahan TBS menjadi utama dalam berbagai stasiun, dalam stasiun PKS ada stasiun (fruit reception), rebusan (strilizer), pe lan (stripper), pencacahan (digester) dan pengepaan (presser), pemurnian (clarifier), pemisahan_biji dan kernel (kernel), sementara stasiun pendukung pada PKS dalam pengolahan TBS berfungsi sebagai Pembangkit tenaga_ (power), laboratorium (laboratory), pengolahan air (water treatment), penimbunan Hal 39-45 produk (bulking), bengkel (worksphop. Dalam PKS tandan buah segar (TBS) yang berasal dari kebun pertama kali diterima di_stasiun penerimaan buah untuk ditimbang di jembatan timbang atau weight brindge (Pahan, |., 2008). Sterilizer merupakan satu bejana uap yang memilliki tekanan, memiliki fungsi untuk merebus tanda buah segar / TBS dengan menggunakan mesin pemanas. Media itu merupakan uap basah berasal dari sisa_pembuangan turbin uap yang memiliki tekanan kurang lebih 3 kg/om2 serta temperature kurang lebih 145 derjat Celsius. Alat sterilizer kelapa sawit tersebut disebut juga dengan bejana rebusan / ketel rebusan serta biasanya alat tersebut sebagai media perebusan buah kelapa sawit. Terdapat_ dua mecam type sterilizer biasa digunakan adalah sterilizer adalah vertical serta horizontal. Vertical sterilizer pabrik kelapa sawit memiliki bentuk silinder dengan memiliki muatan 2-6 ton TBS. Buah pada isi melalui pintu bagian atas serta dikeluarkan melalui pintu keluar sebelah sisi bagian depan bawah. Di bagian sterilizer dialasi menggunakan plat yang memiliki lubang dipasang menurun pada arah pintu hingga memudahkan untuk dapat mengeluarkan isinya. ‘Sedang sterilizer horizontal memiliki bentuk silinder dipasang mendatar, ditumpu_berdasarkan panjangnya. Sterilizer horizontal memiliki pintu, adajuga_yang memiliki pintu dua. Sterilizer tersebut diisi dengan menggunakan tandan buah yang di masukan pada lori. Lori tersebut ada yang memiliki kapasitas 1,5 ton serta 2,5 ton TBS. Sterilizer horizontal bisa dimuati dengan 8-10 lor untuk satu kali perebusan dengan memiliki muatan perlori 2,5 ton TBS. Perbedaan antara__ sterilizer horizontal dan vertical sterilizer pabrik kelapa sawit tersebut yaitu nn nvnennene ATOM a ea toed - Vertical sterilizer pabrik kelapa sawit lebih sederhana dengan bentuk dan lebih rendah biaya investasinya jika dibandingkan bersama___ sterilizer horizontal, - Kapasitas sterilizer vertical kecil jika dibandigkan dengan _ sterilizer horizontal karena sterilizer vertical hanya bisa digunakan terhadap pabrik yang memiliki kapasitas terbatas. -Pada sterilizer horizontal kerugian minyak pada janjangan yang kosong serta pada air embun perebusan lebih tinggi dibandingan dengan vertical sterilizer pabrik kelapa sawit. Diperlukan waktu lama untuk dapat membongkar isi sterilizer vertical karena di lakukan dengan tangan manusia sendiri pabila dibandingkan dengan sterilizer horizontal dilakukan secara mekanik. Perkembangan alat perebusan terakhir yaitu sterilizer mendatar. Stasiun sterilizer tersebut_umumnya dilengkapi dengan Pipa uap masuk Ukuran pipa tersebut harus cukup besar untuk dapat _mempercepat kenaikan tekanan pada sterilizer pabrik kelapa sawit serta umumnya digunakan pipa yang memillki ukuran 6 inchi. Disamping adanya pelat pembagi uap pada sterilizer ditambah juga dengan pipa uap yang telah terpasang di luar sebelah bagian alas sterilizer. Pipa pengeluaran uap serta kondensat Pipa pengurasan /pembuangan uap yang terletak pada bagian atas sterilizer. Ukuran pipa_pembuangan tersebut biasanya 8 inchi, Pipa tersebut dilengkapi dengan pereda _suara. Lubang pengeluaran di tutup oleh kotak plat memiliki lubang sebagai penahan buah serta kotoran lainnya. Pipa pengurasan kondensat di pasang pada bagian bawah sterilizer. Selain pipa tersebut juga ada pipa samping/by pass pipa yang memiliki ukuran 3 inchi sebagai pembuangan air kondensat. Raa a a oy Alat-Alat Pembantu Serta Pengaman Pada Sterilizer Diantaranya yaitu Manometer, untuk dapat melihat gerak tekanan uap selama perebusan. Thermometer gauge, untuk dapat mengetahui besar _—_ temperature terhadap rebusan kelapa_sawit berbanding lurus dengan kenaikan tekanan - Butterfly valve, untuk penyekat aliran misalnya globe valve serta gate valve. Butterfly valve ada penutup aliran yang dilakukan dengan pemutaran disc (cakra) terhadap porosnya tegak lurus dengan sumbu pipa maupun penutup aliran bisa dilakukan dengan otomatis. -Check valve, untuk — dapat mengarahkan aliran yang searah. Apabila terjadi aliran berlawanan arah maka katub dapat menutup. -Safety valve, dapat —mengatasi tekanan uap terlalu tinggi yang masuk pada sterilizer pks. - Lori, menempatkan buah akan direbus. Lori tempat buah dibuat lubang dengan diameter 0,5 inchi, memiliki fungsi untuk mempertinggi penetrasi uap terhadap buah serta penetesan air kondensat dintara buah. + Jaringan rel, jaringan rel ini harus rata serta tidak naik turun, tidak bengkok serta jembatan rel ketika digunakan harus duduk secara tepat terhadap rebusan kedudukannya yang tegak lurus terhadap rel serta lubang, Kualitas produk sangat penting peranannya dalam menjamin daya saing industri perkebunan kelapa sawit dibanding minyak nabati _lainnya Proses pengolahan kelapa sawit merupakan proses ekstraksi_ CPO secara mekanis dari TBS yang dilkuti dengan proses pemumian. Secara keseluruhan proses tersebut terdiri dari beberapa tahap yang berjalan searah berkesinambungan, kegagalan satu akan tahap proses terhadap _proses-proses (setyawan,2010). berpengaruh berikutnya. Kesetimbangan Energi Sistem Umum Dalam hukum Termodinamika |, ‘energi dapat masuk dan keluar volume atur karena perpindahan panas melalui batas sistem. Hukum —_pertama termodinamika membahas total energi, yang terdiri dari kinetik dan energi potensial yang dikenal sebagaienergi mekanik dan energi internal. energi intemal dapat dibagi lagi menjadi energi panas Peningkatan jumlah energi yang tersimpan dalam volume atur harus sama dengan jumlah energ i yang masuk volume atur , dikurangi jumlah energi yang keluar dari volume atur Konservasi energi pada —hukum pertama —termodinamika dapat didefinisikan sebagai berikut: AEst = Ein ~ Eout + Eg dengan A Est= Perubahan Energi yang tersimpan dalam sistem (Joule) Ein = Energi input (Joule) out = Energioutput (Joule) Fg = Energi bangkitan (Joule) METODOLOG! PENELITIAN Penelitian dilakukan di pabrik Kelapa Sawit (PKS) PTPN IV Adolina Perbaungan Sumatera Utara yang dimulai dari Pengambilan data di Control Room produksi, meliputi waktu yang dibutuhkan saat_uap masuk kedalam sterilizer, Tekanan yang masuk saat berlangsungnya perebusan pada TBS, Lama perebusan dan banyaknya steam yang masuk. Selanjutnya — dilakukan —_perhitungan efisiensi sterilizer. Beberapa _perhitungan digunakan untuk —memperoleh yang rial efesiensi sterilizer sebagai berikut Hal 39 - 45 Hal 39-45, Oksya Hikmawan, Lasmi Maria Nababan Perhitungan kalor pada dinding sterilizer : 2uxb (11-72) Quinans =o) Te 3) In (2 r 2) Se (8 3 TL, r2, Konia Kiso Dimana Qdinding _: Panas yang diserap oleh dining steriizor (Kam) anjang sterilizer (m) 1 juhu wap masuk (OC) 72: Suhu dinding luar isolasi (0C) ‘1: Jari—jari sterilizer (m) ari — jai sterilizer (m) conduktivitas termal baja (wimec) : Konduktivitas termal isolasi (wim?c) rumus yang digunakan untuk memperoleh kalor pada TBS Qres = m x Cprasx (Tb2-Tbs) Dimana ies _: kalor yang diserap oleh Tandan Buah Segar (KJ/Jam) M_——: kapasitas sterilizer (Kg/Jam) Cems : kalor spesifik Tandan Buah Segar (Kulkg’C) Tb: _ : Temperatur TBS masuk (°C) Tbe. Temperatur uap masuk (°C). rumus yang digunakan untuk memperolah nilai efesiensi sterilizer n= x 100% Qoue Dimana ‘yc. Efisiensi rebusan (%) Qi. Kalor yang dibutuhkan sterilizer (Kijiam) Qou: Kalor yang diserap oleh sterilizer (Kjdam) HASIL DAN PEMBAHASAN Proses perebusan —_merupakan proses yang paling _utama dalam menentukan_kwalitas CPO yang akan dinasikan. Proses perebusan dilakukan pada sterilizer, dimana buah akan direbus dengan menggunakan uap air dengan tiga puncak yang dimaksud dengan tiga puncak ialah pemberian tiga tingkatan tekanan uap air yang berbeda secara bertahap, tahap yang pertama yaitu memberikan tekanan 2,3 Kglom? lalu tekanan dibuat kembali ‘menjadi nol yang berfungsi agar hanya uap air yang berada dalam sterilizer (PTPN IV Adolina). Pada tahap kedua sterilizer diberi uap air dengan tekanan sebesar 2,5 Kgfcm? lalu dinol kan kembali yang masih berfungsi Kembali untuk memurnikan uap air yang ada didalam sterilizer lalu pada tahap yang ke tiga sterilizer diberikan tekanan sebesar 2,8 - 3,0 Kglcm? dan ditahan dalam waktu sekitar 40 - 60 menit. Penentuan siklus__perebusan dilakukan secara_otomatis dengan ‘menggunakan teknologi mikrokontroler. IC Mikrokontroler_ yang digunakan pada proses rebusan alah mikrokontroler ATMEL AT89S51 (PTPN Adolina). Berdasarkan hasil pengamatan dan pengukuran kondisi dan juga ukuran peralatan adalah sebagai berikut : a) Kondisi suhu dan tekanan + Tekanan operasi : 2,8 ~ 3,0 Kg/Cm? + Suhu uap masuk : 130°C - Suhu TBS saat masuk sterilizer :30 *c - Suhu TBS saat keluar sterilizer : 90 °C b) Ukuran sterilizer - Panjang sterilizer : 33000 mm = Diameter dalam bejana : 2100 mm = Diameter luar bejana : 2085 mm - Diameter luar isolasi : 2121 mm = Tebal plat dinding badan : 15m - Jari — jari sterilizer: 4.06) m (1.04, 1.08, (Oksya Hikmawan, Lasmi Maria Nat Tabel 1. Spesifikasi Umum Sterilizer kondensatSterilizer No. | Bagian. ‘Spesifikasi 1 | Bentukimodelbahan Silinder memanjang horizontal/Glass Woo! 2 | Kapasitas 30 ton (10 lori @2,5 ton TBS) 3_|Tekanan uap 2,8 sid 3,0 Kglom? 4 | Temperatur uap 135°C ~ 140°C 5_| Waktu perebusan 90 menit & | Mengeluarkan dan Masuikan 10 menit cr 7_| Jumiah TBS / Lori 25 ton TBS 8 _| Banyak Sterilizer dipakai 3 unit 9 | Jumiah Lori Sterilizer 10 lori 10 | Jumiah Perebusan selam 24 8 +9 kali jam 14 | Jumiah Pipa 6 pipa 12 | Sistem Perebusan 3 tahap perebusan ‘Sumber : Stasiun Sterilizer Adolina Perbaungan PTPN IV Kalor Yang Diserap Oleh Dinding Sterilizer Kalor yang diserap oleh dinding sterilizer merupakan rugi_kalor pada Perebusan. Kalor yang diserap oleh sterilizer dapat — diitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 2nxL (T1-T2) Quentiue =F, Tg) m(Z2) + m(E8) r1 r Koaja Kisolasi Isolasi_ yang digunakan untuk membuat sterilizer di PKS PTPN IV ADOLINA Perbaungan adalah jenis Glass Wool, maka konduktivitas termal untuk jenis isolasi pada 30 °C adalah 0.038 Wim®C dan konduktivitas termal baja karbon 0,5% pada suhu 130 °C adalah 50,8 Wim °C. Sehingga kalor yang diserap oleh dinding sterilizer sebesar : 2nxL (T1-T2) ‘r 2! r3 m(A) + o( Koaja Kesotat 23,14 x 33m(130 °C — 30°C) in( =) waWinfC + Quang = 20724 m°c 0,24962 W/m'C = 8302.19 Wiis) = 298879.89 kJ/Jam. Selain panas yang diserap oleh dinding sterilizer, ada juga panas yang diserap oleh Tandan Buah Segar (TBs). Kalor Yang Diserap Oleh TBS Panas yang diserap oleh dinding sterilizer berbeda panas yang diserap oleh Tandan Buah Segar (TBS). Panas Hal 39 - 45 Hal 39-45, ksya Hikmawan, Lasmi Mi yang diserap oleh Tandan Buah Segar dapat dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini: Qras = m x Cpres x (Th2-Tb1) Massa Tandan Buah Segar merupakan kapasitas pengolahan Produksi sterilizer dapat dihitung dengan rumus: 60 meni ame KG X AX Ep T+Tod Dimana : M Kapasitas sterilizer G Jumlah lori sekali merebus A sian lori tiap jam (Tonijam) T Waktu perebusan Tod = Time open door (meni) Ep Jumiah sterilizer Untuk menghitung_kalor yang diserap oleh Tandan Buah segar menggunkan kapasitas Tandan Buah Segar untuk satu sterilizer, maka kapasitas sterilizer pada PTPN IV ADOLINA Perbaungan adalah: 60 menit ‘T+Tod xGXAX Ep 60 menit = —Comenlt__ 5. 19 x 2500 Key/Lont x 2 "SE meniteS menit™ © * et = 30,000 Kg/Lori = 30 Ton/Jam. Sebelum menghitung kalor yang diserap oleh Tandan Buah Segar(TBS), terlebih harus mengetahui nilai kalor spesifik Tandan Buah Segar, dimana nilai kalor spesifik dari Tandan Buah Segar yang diperoleh dari PTPN IV ADOLINA Perbaungan adalah 2,09 KJ/Kg®C. Sehingga Tandan Buah Segar akan menyerap kalor sebesar: Qras = Mx Cerasx ( Tb Tb) = 30000 Kg/Jam x 2,09 KJIKg°C * (130 °C — 30 °C) = 6270000 Ku/jam. Perhitungan Kalor Yang Dibutuhkan Sterilizer Sebelum_menghitung efisiensi dari sterilizer harus diketahui besar kalor yang dibutuhkan sterilizer. Maka untuk mencari besar kalor yang dibutuhkan sterilizer adalah: Qsterilizer = QTBS + Qdindingsterilizer = 6270000 Ki/jam+298879.89 kJiJam = 6568879.89 Kj/Jam. Efisiensi Sterilizer Setelah kita mendapatkan besar kalor yang dibutuhkan oleh sterilizer, maka kita dapat menghitung Efisiensi sterilizer dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Qn Ne = <> x 100% Besar panas yang diserap oleh dinding sterilizer dan besar kalor yang dibutuhkan oleh sterilizer yang sudah diketahui pada perhitungn sebelumnya, maka besar efesiensi sterilizer dapat diketahui yaitu : Ne = nkt = {6568879.89 K)/jam Que — x 100% 6270000 K/IAM 5 soy ag 95.45 % | (Oksya Hikmawan, Lasmi Maria Nat Nilai_ efisiensi__penggunaan sterilizer tipe horizontal di Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV Adolina perbaungan 95.45%. Standart kebutuhan Pabrik menurut zeberapa pendapat agar dinyatakan perebusan layak digunakan/—memiliki nial efesiensi, Menurut Ahmad abadi (2012) berkisar 85% sampai 90%, menurut Moreno-jimenez et al (2012) 75% sampai 80% dinyatakan efesinsi dan layak digunakan. Dengan begitu pabrik kelapa sawit di PTPN IV pada stasiun perebusan (Sterilizer) dinyatakan baik dan layak digunakan dikarenakan nilai efisiensi sterilizer mencapai 95.45%. KESIMPULAN Kalor yang dibutuhkan oleh sterilizer adalah sebesar 6568879.89 Kiam dan Kalor yang diserap oleh tandan buah segar pada setiap perebusan di Pabrik —Kelapa Sawit(PKS) Adolina adalah sebesar 6270000 KJ/jam. Jumlah panas yang diserap oleh trerilizer di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Adolina adalah sebesar 298879.89 kJ/Jam Besar efisiensi kerja Pada steriizer Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PTPN IV ADOLINA adalah sebesar 95.45 %, sehingga baik beroperasi dan digunakan dalam perebusan Tandan Buah Segar. DAFTAR PUSTAKA Anonim., 2009. Pedoman Operasional Pengolahan Kelapa —sawit.PT. Perkebunan Nusantara Vv (PERSERO, Medan Dian Hidayati, 2016. Analisis Termal pada Sterilizer Crude Palm Oildi PT. Boma Bisma__ Indra. Universitas Teknologi Sepuluh November, Surabaya. Hasibuan, Pinayung, 2015, Proses Perebusan Tipe Horizontal Untuk Mendapatkan Nilai_Efisiensi, Jambi Holman, J.P. (2010). ‘Heat Transfer, Tenth Edition". Mc Graw-Hill.Inc. Naibaho, Ponten., 1996. Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit. PPKS : Medan Oktaria, Susanti., 2011, Perhitungan dan Analisa_Nilai_ Overall Equipment. Effetiveness (OEE) Pada Awal Pengolahan Kelapa Sawit (Studi Kasus: PT.X). Universitas Indonesia: Depok Pahan, yung, 2008. Panduan Lengkap Kelapa——‘Sawit Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hill. Penebar Swadaya’ Jakarta Sitepu, Tekad., 2011, Analisa kebutuhan Uap Pada Sterilizer Pabrik Kelapa Sawit Dengan Lama Perebusan 90 Menit, Jumal, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Smith, J. M. H.C. Van Ness. M. M. Abbott., introduction to Chemical Engineering Thermodynamics. 6th edition. Mc Graw Hill ‘Companies Inc. New York. Hal 39 - 45

You might also like