You are on page 1of 24
RUMAH SAKIT BALIKPAPAN BARU PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BALIKPAPAN BARU NOMOR : 053 / PERDIR/ RSUBB/ Rev/ III/ 2019 TENTANG PANDUAN HAK PASIEN DAN KELUARGA DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM. BALIKPAPAN BARU Menimbang : a Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan, Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru bertanggung jawab melindungi dan mendukung hak pasien dan keluarga selama dalam asuhan, serta memahami hak pasien dan keluarga juga tanggung. jawabnya seperti ditentukan dalam perundang ~ undangan; b. Bahwa agar pelayanan di Rumah Sakit Balikpapan Umum Baru dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya panduan ‘yang dapat menjadi acuan dalam pelayanan; c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam point a dan b, perlu ditetapkan Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru tentang Panduan Hak Pasien dan Keluarga. Mengingat 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 3, Keputusan Menteri Kesehatan ‘Nomor 129/MENKES/SK/11/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit; 4, Peraturan Menteri Kesahatan Nomor 4 Tahun 2018 tentanga Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien; {JI MT. Haryono, Kompleks Balikpapan Baru Blok A-3A No.7 -9 Phone : (0542) 877330 (Hunting 6 Lines) Fax : (0542) 876837 Balikpapan 76114 Kalimantan Timur ‘E-mail : rs.mhe.balikpapanbaru@gmail.com, adm.rsbb@gmail.com 5, Peratun Direktur Utama PT. Medkal Helt Centera Nomor 010/ DIR/ MHC/ I 2019 tentang Tata Kelola Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru; 6. Peraturan Direktur Utama PT. Medikal Helt Centera Nomor 002/ SK/ MHC/ PERDIRY I 2019 tentang Pengangkatan Direktur Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru. MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR TENTANG PANDUAN HAK PASIEN DAN KELUARGA. Pasal 1 Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru memberikan perlindungan terhadap hak pasien dan keluarga Pasal 2 Penjelasan Hak Pasien dan Keluarga sebagaimana sudah terlampir dalam kebijkan ini, Pasal 3 Dengan terbitnya Keputusan Direktur ini, maka Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian ari terdapat kesalahan akan diperbaharui sebgaimana mestinya. Ditetapkan di Balikpapan 12 Februari 2019 alikpapan Baru LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BALIKPAPAN BARU NOMOR : 053/ PERDIR/ RSUBB/ Rev/ / 2019 TENTANG PANDUAN HAK PASIEN DAN KELUARGA PASIEN PANDUAN HAK DAN KELUARGA PASIEN BABI DEFINISI Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan pribadinya, sesuai dengan keadilan, moralitas dan legalitas. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dan tidak boleh bila tidak dilaksanakan - pasien dan keluarganya adalah pribadi yang unik dengan sifat, sikap, prilaku yang berbeda — beda, Kebutuhan pribadi, agama, keyakinan dan nilai ~ nial pribadi. General Consent atau Persetujuan Umum adalah pemyataan kesepakatan yang diberikan oleh pasien terhadap peraturan rumah sakit yang bersifat umum Informed Consent: perayataan setuju (consent) ijn dari seseorang (pasien) yang diberikan secara bebas, rasional, tanpa paksaan (voluntary) terhadap tindakan edokteran yang akan dilakukan terhadapnya sesudah mendapatkan informast yang cukup tentang tindakan kedokteran yang dimaksud. Pasien adalah penerima jasa pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit bail dalam keadaan sehat maupun sakit. Dokter dan Dokter Gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter sisi spesialis lulusan pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui Pemerintah Republik Indonesia sesual dengan peraturan perundang-undangan. 8. Keluarga adalah suami atau istri, ayah atau ibu kandung, anak-anak kandung, saudara-seudara kandung atau pengampunya. Ayah: Ibu: Suami: Istri: Ayah kandung Termasuk ayah adalah ayah angkat yang ditetapkan berdasarkan penetapan pengadilan atau berdasarkan hukum adat Thu kandung ‘Termasuk ibu adalah ibu angkat yang ditetapkan berdasarkan penetapan pengadilan atau berdasarkan hukum adat Seorang laki-laki yang dalam ikatan perkawinan dengan seorang perempuan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku Seorang perempuan yang dalam ikatan perkawinan dengan seorang laki- Jaki berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku ‘Apabila yang. bersangkutan mempunyai lebih dari 1 (satu) istri perlindungan hak keluarga dapat diberikan kepada salah satu dari ist BABII RUANG LINGKUP Ruang lingkup Hak pasien dan Keluarga dapat dilihat dari berbagai dimens! antara lain 1. Melakukan Identifikasi, melindungi dan mengoptimalkan hak pesien, 2. Memberitalu tahu pasien tentang hak mereka\ 3, Melibatkan keluarga pasien bila kondisi memungkinkan dalam pengambilan Keputusan tentang pelayanan pasien 4, Mendapatkan persetujuan informed consent 5, Mendidikan staff tentang hak dan kewajiban pasien. Hak pasien selalu dihubungkan dengan pemeliharaan kesehatan yang bertyjuan ‘agar pasien mendapatkan upaya keschatan, sarana kesehatan, dan bantuan dari tenaga kesehatan yang optimal sesuai dengan UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit Hak Pasien menurut Undang-Undang Rumah Sakit Nomor 44 Tahun 2009 pasal 32 adalah : 1 Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit ‘Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminas. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional (SPO) Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan. Memilin dokter dan Kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang rmempunyai Surat In Praktek (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit ©, Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya, 10, Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan. 11, Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya. 12, Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis. 13, Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama itu tidak mengganggu pasien lainnya. 14, Memperoleh keamanan dan Keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah Sakit. 15, Mengajukan usul, saran perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya. 16 Menolak bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya, 17, Menggugat atan menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata maypun pidana, dan 18, Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Kewajiban Pasien dan Keluarga Dalam menerima pelayanan dari Rumah Sakit, pasien mempunyai kewajiban sesuai Permenkes No 69 tahun 2014 pasal 28: 4. Mematuhi. peraturan yang berlaku di Rumah Sakit; 2, Menggunakan fasilitas rumah sakit secara bertanggungjawab; 3, Menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak Tenaga Kesehatan seria petugas lainnya yang bekerja di rumah sakit : 4. Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai kemampuan dan pengetahuannya tentang masalah kesehatannya; 5, Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminankesehatan yang dimilikinya; 6. Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan di rumah sakit dan disetujui oleh Pasien yang bersangkutan setelah mendapatkan penjelasan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan 7. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga Kesehatan dan atau tidak mematuht petunjuk yang diberikan oleh tenaga Kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit atau masalah kesehatan. 8. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima. Hak dan Kewajiban Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru sebagai pemberi layanan Kesehatan kepada pasien, mempunyai hak & kewajiban sebagai berikut 1) Hak Rumah Sakit (@) Rumah Sakit berhak menentukan jumlah, jenis dan kualifikasi sumber daya ‘manusia sesuai dengan Klasifikasi rumah sakit (b) Rumah Sakit berhak menerima imbalan jasa pelayanan serta menentukan remunerasi, insentif dan penghargean sesuai dengan peraturan perundang- undangan, (©) Rumah Sakit berhak melakukan kerjasama dengan pibak Iain dalam rangka ‘mengembangkan pelayanan. (a) Rumah Sakit berhak menerima bantuan dari pihak lain sesuai Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (c) Rumah Sakit berhak menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian (Rumah Sakit berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan pelayanan kesehatan. (@) Rumah Sakit berhak untuk mempromosikan layanan Kesehatan yang ada di rumah sakit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2) Kewajiban Rumah Sakit : (a) Rumah Sakit wajib memberikan informasi yang benar tentang pelayanan rumah sakit kepada masyarakat. (b) Rumah Sakit wajib memberikan pelayanan Kesehatan yang aman, bermutu, anti diskriminasi dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit, (©) Rumah sakit wajib memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuan pelayanan. (4) Rumah Sakit wajib menyediakan saran dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau miskin. (e) Rumah Sakit wajib melaksanakan fungsi sosial antara Iain dengan memberikan fasilitas pelayanan pasien tidak mampu/ miskin, pelayanan ‘gawat darurat tanpa uang muka, pelayanan korban bencana dan kejadian uar biasa, atau bukti sosial bagi misi kemanusiaan, (© Rumah Sakit wajib membuat, melaksanakan dan menjaga standar mut pelayanan kesehatan di rumah sakit sebagai acuan dalam melayani pasien (g) Rumah sakit wajib menyelenggarakan rekam medis, (b) Rumah Sakit wajib menyelenggarakan sarana dan prasarana yang umum dan layak antara Iain tempat ibadah, parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita menyusui, anak-anak dan lanjut usia- (@_ Rumah Sakit wajib membuat, melaksanakan dan menjaga standar mut pelayanan kesehatan di rumah sakit sebagai acuan dalam melayani pasien. (Rumah Sakit wajib melaksanakan sistem rujukan. (&) Rumah Sakit wajib menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika serta peraturan perundangundangan. () Rumah Sakit wajib’ memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai Hak dan Kewajiban Pasien. (mm)Rumah Sakit wajib menghormati dan metindungi hak-hak pasien. (a) Rumah Sakit wajib melaksanakan efika rumah sakit (©) Rumah sakit wajib memiliki sistem pencegahan Kecelakaan dan penanggulangan bencana, () Rumah Sakit wajib melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik secara regional maupun nasional (q Rumah Sakit wajib membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik Kedokteran dan melaksanakan peraturan intern rumah sakit (hospital by law). (®) Rumah Sakit wajib melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas rumah sakit dalam melaksanakan tugasnya di RS Balikpapan Baru. (8) Rumah sakit wajib- memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai kawasan tanpa rokok. 3) Perlindungan Hukum Rumah Sakit (a) Rumah Sakit dapat menolak mengungkapkan segala informasi kepada publik yang berkaitan dengan rahasia kedokteran (b) Pasien dan’ atau Keluarga yang = menuntut rumah sakit dan menginformasikannya melalui media massa, dianggap telah melepaskan hak rahasia kedokterannya kepada umum. () Penginformasian kepada media massa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memberikan kewenangan kepada rumah sakit untuk mengungkapkan rahasia kedokteran pasien sebagai hak jawab rumah sakit. (@ Rumah Sakit tidak bertanggung jawab secara hukum apabila pasien dan/atau keluarganya menolak atau menghentikan pengobatan yang dapat berakibat kematian pasien setelah adanya penjelasan medis yang komprehensif. (© Rumah Sakit tidak dapat dituntut dalam melaksanakan tugas dalam rangka menyelamatkan nyawa manusia Hak serta kewajiban pasien daan keluarga meruapakan elemen dasar dari semua interaksi di rumah sakit, staf rumah sakit, pasien, dan keluarga. Oleh karena itu, harus ada regulasi yang memastikan semua staf sadar dan tanggap terhadap isu hak serta ewajiban pasien dan keluarga pada waktu berinteraksi saat memberikan asuhan kepada pasien. -10- BAB III TATA LAKSANA Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru memberikan proses pelayanan yang mendukung dan mengedepankan hak pasien dan keluarga sesuai dengan undang — undang peraturan yang berlaku : 1, Identifikasi dan menghormati nilai kepereayaan pasien dan keluarga Pasien dengan populasi yang beragam dalam memeluk agama, keyakinan dan memiliki nilai — nilai pribadi maka beragam pula dalam menerima prosess asuhan. Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru melakukan identifikasi agama, keyakinan dan nilai — nilai pribadi pasien agar dalam memberikan asuhan selaras dengan agama, keyakinan dan nilai — nilai pribadi. Identifikasi dan menghormatt nilat kepercayaan pasien di Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru diatur sebagai berikut: a Rumah Sakit mendidik semua staff tentang hak pasien dan keluarganya bahwa pasien dan/ Keluarga dapat mempunyai nilai-nilai dan kepercayaan yang, berbeda-beda b. Petugas mengkonfirmasi identitas pasien, agama & kepercayaannya saat dimulainya pelayanan di Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru, dengan ‘memberikan pertanyaan yang bersifat terbuka. ¢.Semua pasien didorong untuk mengekspresikan dan menjalankan ibadah sesuat agamanya dengan tetap menghargai kepercayaan pasien/ pihak lain. Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru menyediakan tenaga bina rohani untuk ‘memfasilitasi kebutuhan keagamaan dan spiritual pasien. Tenaga bina rohani di Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru belum melakukan pelayanan Kerohanian yang bersifat rutin (Konsultasi, bimbingan ibadah saat sakit), masih berdasarkan permintaan pasien dan keluarga. -u- 2. Rumah Sakit menjaga kerahasiaan informasi pasien serta menghormati kebutuhan privasinya. Perlindungan atas kerahasiaan informasi medis pasien di Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru sebagai berikut a. Informasi medis dan Kesehatan lainnya, didokumentasikan dan dikumpulkan dalam dokumen rekam medis, yang bersifat rahasia, hanya bisa dilihat dan diakses oleh pihak-pihak yang berhak atas itu atau jika di izinkan, Informasi medis bersifat rahasia dan informasi medis yang dikeluarkan, harus dalam bentuk tertulis berupa resume medi pasien dan hanya diberikan kepada yang berhak menerimanya. b. Rumah Sakit memberlakukan sumpah karyawan non klinis yang diberi akses ke rekam medis. Rumah Sakit menghormati Kerahasiaan pasien dengan tidak mencantumkan informasi rahasia pasien pada pintu kamar pasien, lobby atau murse station dan tidak mengadakan diskusi yang terkait dengan pasien di ruang publik d, Rumah Sakit menghormati hak privasi pasien terutama ketika diwawancara, di periksa, dirawat dan dipindahkan. @. Pelepasan informasi kepada pihak asuransi hanya diperkenankan bagi asuransi yang sudah menjalin kerjasama dengan Rumah Sakit Umum Balikpapaan Baru, Didahului dengan permintaan tertulis oleh asuransi, dan diberikan jawaban secara tertulis berupa resume medis pasien. { Pelepasan informasi kepada pihak asuransi hanya diperkenankan bagi asuranst yang sudah menjalin Kerjasama dengan Rumah Sakit Umum Balikpapaan Baru, Didahului dengan permintaan tertulis oleh asuransi, dan diberikan jawaban secara tertulis berupa resume medis pasien. 4g. Pelepasan informasi bagi tenaga Kesehatan perujuk pasien diberikan dalam bentuk jawaban rujukan pasien. fh. Pelepasan informasi medis untuk keperluan lembaga negara yang Kompeten (Kepolisian, kejaksaan, pengadilan, dinas kesehatan, dil), hanya dapat diberikan atas permintaan tertulis dari lembaga negara tersebut. -12- i. Pelepasan informasi kepada media massa cetak maupun elekironik hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari pasien atau keluarga terdekat j. Informasi medis bersifat rahasia dan informasi medis yang dikeluarkan, harus dalam bentuk tertulis berupa resume medi pasien dan hanya diberikan kepada yang bethak menerimanya. k Pasien dan atau keluarga yang = menuntut rumah sakit dan menginformasikannya melalui media massa, dianggap telah melepaskan hak rahasia kedokterannya kepada umum. Penginformasian kepada media massa sebagaimana dimaksud tersebut memberikan kewenangan kepada rumah sakit untuk mengungkapkan rahasia kedokteran pasien sebagai hak jawab rumah sakit |. Pada kondisi pasien tidak sadarkan diri atau tingkat kesadarannya menurun atau karena sifat informasi yang bisa berakibat buruk pada kondisi pasien, maka informasi medis dapat diberikan kepada keluarga terdekat, dengan tingkatan : (1) suami/stri, (2) anak kandung, (3) orangtua kandung/ wali (4) saudara kandung Mengidentifikasi harapan dan kebutuhan privasi pasien Identifikasi harapan dan kebutuhan privasi pasien di Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru diatur sebagai berikut ‘a. Identifikasi kebutuhan privasi selama perawatan dilakukan dengan cara petugas pendaftaran rawat inap menanyakan kebutuhan privasi pasien saat pengurusan administrasi rawat inap. Apabila ada permintaan privasi yang bersifat khusus, kepada pasien! keluarga mengisi kolom privasi di formulir general consent rawat inap. b. Pada saat wawancara lini yang bersifat khusus dan pasien/ keluarga membutuhkan privasi agar tidak didengar orang lain yang tidak diinginkan pasien/ keluarga, maka dapat dilakukan di ruang tersendiri/ khusus. c. Pada saat pemeriksaan, tindakan dan pengobatan, privasi dilakukan dengan menutupkan sekat/ gorden pada setiap bed pasien baik di poli rawat jalan, UGD, maupun rawat inap, -13- d. Pada saat transportasi (transfer pasien) baik antar ruangan di Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru maupun ke luar Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru, privasi pasien dijaga dengan menutupkan selimut ke tubuh pasien secara penuh kecuali wajah. 3. Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru mempunyai ketentuan untuk melindungi ketentuan harta benda milik pasien dari kehilangan. Tingkat tanggung jawab Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru terhadap barang milik pribadi pasien adalah sebagai berikut a. Rumah Sakit memberitahu pasien tentang tanggung jawab terhadap barang milik pasien dan batasan — batasannya tercantum dalam tata tertib Rumah Sakit ‘Umum Balikpapan Baru. b. Petugas keamanan mengkomunikasikan kewaspadaan pasien dan keluarga terhadap benda bergerak bawaannya agar terhindar dari pencurian dan kehilangan. c. Pada pasien gawat darurat, One Day Care, dan rawat inap yang tidak mampu melindungi barang-barangnya karena kondisi pasien lemah atau tidak sadar dan tidak didampingi oleh keluarga maka barang bawaannya dicatat oleh petugas dan barang tersebut menjadi tanggung jawab rumah sakit. d. Bagi barang berharga berupa uang yang akan digunakan untuk biaya pengobatan, dapat dititipkan ke kasir Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru, dengan mendapat tanda bukti penitipan uang fe. Ketentuan lebih lanjut terkait tanggung jawab ini diatur dalam Panduan Perlindungan Harta Benda. -14- 4. Rumah Sakit mengidentifikasi dan melindungi pasien yang rentan terhadap kkekerasan fisik dan kelompok pasien yang berisiko. a. Rumah Sakit menjaga keamanan dalam 3 area yaitu 1. Area public yang terbuka untuk umum seperti area parkir, rawat jalan dan penunjang pelayanan, 2, Area tertutup dimana pada area ini hanya bias dimasuki orang tertentu dengan izin khusus dan pakaian tertentu missal kamar operasi, kamar bersalin dan ruang bayi. 3, Area semi terbuka, yaitu area yang terbuka pada saat — saat tertentu dan tertutup pada saat yang lain, missal rawat inap pada saat jam berkunjung ‘menjadi area terbuka tetapi diluar jam berkunjung menjadi area tertutup ‘untuk itu pengunjung di luar jam berkunjung harus diatur, diindentifikasi dan menggunakan identitas pengunjung. b. Petugas Rumah sakit mengidentifikasi kelompok pasien yang lemah dan yang beresiko yaitu bay, anak-anak, pasien yang cacat, lanjut usia, pasca bedah, pasien koma (gangguan kesadaran), dan pasien dengan gangguan mental atau emosional (gangguan jiwa). ¢. Daftar kelompok yang beresiko tercantum dalam lampiran form kelompok pasien beresiko 4. Rumah Sakit mempunyai aturan jam berkunjung psien yaitu Pagi : 10,00 - 12.00 WITA Sore : 16—20.00 WITA ce Setiap orang yang masuk ruang perawatan pasien harus teridentifikasi. Setiap pasien, pengunjung, dan Karyawan yang berada di Rumah Sakit_ Umum Balikpapan Baru harus menggunakan tanda pengenal, berupa : gelang identfikasi pasien (pasien), kartu tunggu (penunggu pasien), Kartu visitor! tamu (tamu), dan ID card (karyawan), . Petuges Keamanan melakukan Kontrol Keliling setiap wakiu yang sudah ditentukan, dan memantau sisi rumah sakit yang rawan melalui kamera CCTV. Ketentuan lebih lanjut terkait tanggung jawab ini diatur dalam Panduan erlindungan terhadap kekerasan fisik. -15- 5, Rumah Sakit mendukung partisipasi pasien dan keluarga di dalam proses asuhan Keterlibatan pasien dan keluarga dalam proses pelayanan di Rumah Sakit ‘Umum Balikpapan Baru melalui pengambilan keputusan tentang asuhan, bertanya soal asuhan, meminta pendapat orang lain dan menolak prosedur diagnostic atau tindakan. Informasi keterlibatan pasien dan keluarga dalam pelayanan yang dimaksud adalah petugas menginformasikan kepada pasien dan atau keluarga pasien bahwa pasien dan atau Keluarga pasien dapat terlibat dalam pelayanan yang akan direncanakan dan diberikan kepada pasien. Misal, ketika dokter sudah memberikan penjelasan mengenai tindakan apa yang harus dijalani oleh pasien, pasien dan atau keluarga dapat bertanya, berpendapat bahkan menolak Selain itu, keterlibatan pasien dan keluarga dalam pelayanan adalah ketika petugas rumah sakit-meminta pasien dan atau keluarga untuk memberikan eterangan kepada petugas dengan benar dalam rangka upaya mendukung pelayanan yang akan diberikan kepada pasien. Bentuk Rumah Sakit mendukung partisipasi dan keluarga dalam proses asuhan antara lain a. Pada awal pendaftaran pasien, pasien /keluarga memilih kelas perawatan dan dokter yang merawat. b. Pasien dan keluarganya memahami jenis keputusan yang harus dibuat tentang pelayanannya dan bagaimana berpartisipasi dalam membuat_keputusan tersebut. Pasien/ keluarga memberikan persetujuan dan/ atau penolakan untuk pelayanan tes, prosedur dan pengobatan yang peru persetujuan mereka, . Apabila pasien yang tidak mau diberitahu tentang diagnosa atau untuk berpartisipasi dalam keputusan tentang pelayanannya, mereka diberi kesempatan dan dapat memilih berpartisipasi melalui keluarganya, teman atau wakil yang dapat mengambil keputusan. d. Saat pasien meminta second opinion, rumah sakit memfasilitasi permintaan tersebut dengan memberikan informasi tentang kondisi hasilny, diagnosis rekomendasi tindakan. fe. Rumah Sakit melatih staf untuk medukung pelaksaan second opinion -16- f Pasien mempunyai hak untuk meminta pendapat dokter lain terhadap penanganan penyakitnya, Dokter dimaksud dapat berasal dari dokter Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru maupun dokter di luar Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru. Permintaan terhadap second opinion harus disampaikan secara tertulis kepada petugas ruangan yang merawat pasien 4g. Petugas ruangan merespon permintaan second opinion kepada dokter lain yang siPnya ada di Rumah Sakit| Umum Balikpapan Baru, Serta mengkomunikasikan kepada dokter yang merawat pasien. hh. Apabila pasien dan keluarga berkeinginan untuk second opinion kepada dokter Jain yang SiPnya di luar Rumah Sakit, maka petugas ruangan menjelaskan kebebasan pasien dan keluarga untuk meminta second opinion tersebut secara mandir Apabila permintaan sampai pada alih rawat dokter, maka petugas ruangan memberikan formulir keinginan pasien memilih DPJP kepada pasien dan keluarga untuk ditandatangani. | Rumah Sakit mempunyai pemberian informasi semua aspek asuhan dan semua tindakan medis serta DPJP dan PPA yang memberikan asuhan. Bentuk pelaksanaan pemberian informasi yang meliputi aspek asuhan medis dan tindakan pasien meliputi 1. Agar pasien dan keluarganya dapat berpartisipasi dalam membuat keputusan, mereka mendapat informasi tentang kondisi medis, setelah dilakukan assesmen, termasuk diagnosis pasti dan rencana asuhan. 2, Pasien serta keluarga harus mengerti tentang proses asuhan, tes pemeriksaan, prosedur dan tindakan yang harus mendapat persetujuan (consent) dari mereka, 3, Pasien juga berhak untuk mendapat penjelasan tetang hasil pengobatan/ tindakan termasuk kemungkinan hasil yang tidak terduga. 4, Pasien serta keluarga paham bahwa mereka berhak atas informasi dan berhak mengetahui siapa dokter yang bertanggung jawab (DPJP) untuk melayaninya yang akan memberitahu has asesmen dan pengobatan/ tindakan. “1 5. Penjelasan oleh DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan) kepada pasien dan keluarga meliputi : kondisi pasien dan diagnosa, usulan pengobatan, nama individu yang memberikan pengobatan, kemungkinan manfaat dan Kekurangannya, kemungkinan altematif, _ kemungkinan _keberhasilan, kemungkinan timbulnya masalah selama masa pemulihan, kemungkinan hasil yang terjadi apabila tidak diobati 6. Penjelasan medis diberikan oleh dokter yang merawat pasien, baik pada saat wawancara Klinis, sebelum tindakan dilakukan dan pada saat dilakukan visite dokter. Informasi penting yang diberikan dicatat secara berkelanjutan selama pasien dirawat di Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru, dilembar formulir cedukasi pasien dan keluarga terintegrasi di dokumen rekam medis, dan di paraf oleh pasien atau keluarga. 7. Penjelasan lain diberikan oleh petugas Kesehatan lain yang melakukan unjungan kepasien (perawat/ bidan, abli gizi, farmasi klinis dan fisioterapis) icatat dalam dilembar formulir edukasi pasien dan keluarga terintegreasi di dokumen rekam medis, dan di paraf oleh pasien atau keluarga. 7. Rumah Sakit mempunyai proses untuk memberikan informasi penyakit, rencana tindakan, dan DPJP serta para PPA lainnya agar mereka dapat memutuskan tentang asuhannya. 1. Staff menjelaskan setiap tindakan atau prosedur yang di usulkan kepada pasien dan keluarga. 2. Informasi yang diberikan meliputi elemen: Diagnosis ( diagnosis kerja dan diagnosis banding) dan dasar diagnosis Kondisi pasien Tindakan yang diusulkan aes Tata cara dan tujuan tindakan Manfaat dan risiko tindakan Nama orang mengerjakan tindakan Kemungkinan alternative dari tindakan se me Prognosis dari tindakan -18- i, _Kemungkinan hasil tak terduga j- Kemungkinan hasil bila tidak dilakukan tindakan. 8, Rumah Sakit memberitahu pasien dan keluarga tentang hak dan tanggung jawab mereka yang berhubungan dengan penolakan atau tidak melanjutkan pengobatan. 1. Pasien dan keluarga dapat memutuskan tidak melanjutkan pelayanan atau rencana pengobatan diberitahu rumah sakit bahwa itu merupakan hak mereka untuk membuat keputusan, potensi hasil dari keputusan tersebut, dan tanggung, jawab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut, serta diberitahu tentang alternative pelayanan dan pengobatan, 2, Bahwa rumah sakit mempunyai fasilitas berupa formulir penolakan atau tidak ‘melanjutkan pengobatan dan formulir tidak melanjutkan perawatan (APS) 9. Rumah Sakit merespon dan menghormati pilihan dan keinginan pasien untuk menolak pelayanan resusitasi, menunda atau melepas bantuan hidup dasar a. Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru menghormati keinginan dan pilihan pasien untuk menolak pelayanan resusitasi. b. Keputusan beserta alasan untuk tidak melakukan resusitasi jantung paru (RJP) harus dicatat di rekam medis pasien dan di formulir Do Nor Resusitarion (DNR). Formulir DNR harus diisi dengan lengkap dan disimpan di rekam ‘medis pasien. Keputusan harus dikomunikasikan kepada semua orang yang terlibat dalam perawatan pasien. 4d. Rumah Sakit membuat panduan yang meliputi : 1. Rumah sakit harus mematuhi peraturan perundang — undangan yang terkait 2, Rumah sakit harus memastikan sesuai dengan norma dan budaya 3, Mencakup situasi keputusan tersebut berubah sewaktu pelayanan sedang berjalan 4, Memandu PPA melalui isu hokum dan etika dalam melaksanakan menunda atau melepas bantuan hidup dasar -19- 5, Rumah sakit- mengembangkan regulasi melalui suatu proses yang melibatkan banyak profesi dari berbagai sudut pandang, 6. Regulasi tentang identifikasi tanggung jawab masing ~ masing pihak dan pendokumentasiannya dalam rekam medis pasien. fe. Ketentuan lebih rinci terkait penolakan tindakan resusitasi diatur dalam Panduan DNR_ 10, Rumah Sakit Mendukung Hak pasien terhadap Assesmen dan Manajemen nyeri yang tepat a. Pasien didorong dan didukung untuk melaporkan rasa nyeri b. Rumah Sakit menyediakan proses melakukan assemen dan manajemen nyeri yang sesuai respon pasien terhadap nyeri c. Ketentuan lebih lanjut terkait tanggungjawab ini diatur dalam Panduan Manajemen Nyeri. 11, Rumah Sakit mendukung hak pasien untuk mendapatkan pelayanan yang penuh hormat dan penuh kasih saying pada akhir kehidupan 1. Pasien yang sedang menghadapi kematian mempunyai kebutuhan yang unik untuk pelayanan yang penuh hormat dan kasih sayang. Perhatian terhadap kenyamanan dan martabat pasien mengarahkan semua aspek pelayanan pada tahap akhir kehidupan pasien. 2, Staff Rumah Sakit Umum Bolikpapan Baru (perawat, dokter, petugas penunjang medis) harus menyadari, mengakomodir dan merespon kebutuhan unik pasien pada akhir Kehidupannya. Kebutuban ini meliputi pengobatan terhadap gejala primer dan sekunder, manajemen nyeri, respon terhadap aspek psikologis, sosial, emosional, agama dan budaya pasien dan keluarganya serta keterlibatannya dalam keputusan pelayanan. 3, Ketentuan lebih lanjut terkait tanggungjawab ini diatur dalam Panduan Pasien Terminal. -20- 12, Penyampaian keluhan pasien dan penanganannya Rumah Sakit berhak memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang adanya proses untuk menerima, menanggapi dan menindaklanjuti bila ada pasien menyampaikan keluhan, konflik dan perbedaan pendapat tentang pelayanan pasien Bentuk penangganan pengaduan keluhan di Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru meliputi a. Pasien mempunyai hak untuk menyampaikan keluhan tentang pelayanan yang mereka terima, melalui angket kepuasan pelanggan Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru bagi pasien rawat inap. Bagi pasien rawat jalan bisa menyampaikan keluhan tentang pelayanan yang diterima melalui angket kepuasan pelanggan yang bisa di akses di kotak saran yang berada di admision. b. Untuk kemudian keluhan tersebut ditelaah, ditindaklanjuti, dan disampaikan kepada petugas terkait dan sesegera mungkin diselesaikan c. Apabila keluhan menimbulkan pertanyaan, konflik, atau dilema lain bagi rumah sakit dan pasien/ keluarga maka permasalahan harus disampaikan kepada direksi Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru, untuk kemudian dilakukan pembahasan bersama guna penyelesaian permasalahan. d. Ketentuan lebih lanjut terkait tanggung jawab ini diatur dalam panduan penanganan keluhan pelanggan. 13, Rumah Sakit memberitahu hak dan kewajiban dengan metode dan bahasa yang mudah dimengerti 1. Rumah sakit meyiapkan keterangan tertulis tentang hak dan kewajiban pasien yang diberikan pada saat mereka diterima sebagai pasien rawat inap atau mendaftar sebagai pasien rawat jalan 2. Rumah sakit mempunyai fasilitas yang mudah dilihat oleh public berupa a) Leaflet Brosur b) Banner 3, Jika komunikasi tertulis dengan pasien tidak efektif atau tidak tepat maka pasien dan keluarga diberi tahu tentang hak serta kewajibannya dengan bahasa ‘yang dapat dimengerti oleh mereka. -21- 14, Rumah sakit mempunyai aturan tentang persetujuan umum terutama pada saat pasien diterima waktu mendaftar rawat jalan dan setiap rawat inap. 1, Rumah sakit memiliki dokumentasi dalam rekam medic tentang persetujuan umum (General Consent) 2. Persetujuan umum (General Consent) di rumah sakit terhadap tindakan yang berisiko rendah, prosedur diganostik, pengobatan medis lainnya, bates — batas yang telah ditetapkan, dan persetujuan lainnya. 3. Cakupan perstujuan umum di Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru meliputi : 1) 2) 3) 4) 5) 6) D 8) 9) Hak dan kewajiban sebagai pasien Persetujuan pelayanan kesehatan Privasi Rahasia kedokteran ‘Membuka rahasia kedokteran Barang pribadi Pengajuan keluhan Identitas nilai ~ nilai dan kepercayaan pasien Kewajiban pembayan 4, Ketentuan lebih lanjut terkait tanggung jawab ini diatur dalam Panduan Persetujuan Umum (General Conseny). -2- 15, Rumah sakit melaksanakan dan menetapkan persetujuan khusus! persetujuan tindakan kedokteran (informed consent) 1, Pelaksanaan informed consent dilakukan oleh DPJP dan dapat dibantu oleh staf yang terlatih dengan bahasa yang dapat dimengerti. 2. Salah satu cara melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan tentang pelayanan medis yang diterimanya adalah dengan cara memberikan persetujuan (Consent). 3. Untuk dapat memberikan persetujuan, seorang pasien menerima penjelasan tentang factor ~ factor terkait dengan rencana asuhan yang pelaksanaanya harus ada persetujuan khusus (Informed Consent) 4, Apabila pasien yang tidak mau diberitahu tentang diagnosa atau untuk berpartisipasi dalam keputusan tentang pelayanannya, mereka diberi kesempatan dan dapat memilih berpartisipasi melalui keluarganya, teman atau wakil yang dapat mengambil keputusan. Persetujuan dapat diberikan secara lisan maupun tertulis, 6. Petugas, pasien dan keluarga memahami siapa yang dapat memberikan persetujuan selain pasien 7. Persetujuan tertulis dimintakan apabila tindakan medis yang dilakukan merupakan tindakan invasif dan tindakan dan prosedur serta pengobatan lain yang beresiko tinggi, sebelum operasi, anastesi (termasuk sedasi, pemakaian darah dan produk darah), 8. Rumah sakit_ mempunyai daftar tindakan yang memerlukan informed consent, baik di rawat jalan maupun rawat inap. 9, Apabila pasien dalam keadaan tidak sadarkan diri harus dilakukan tindakan medis untuk menyelamatkan nyawanya, sedangkan keluarga pasien tidak ada maka pihak Rumah Sakit dapat melakukan tindakan penanganan kegawatdaruratan pasien, demi keselamatan jiwa pasien. Untuk tindakan Jain di luar itu dilakukan setelah mendapat persetujuan pasien dan/ atau keluarga pasien, 10. Bila pasien tidak kompeten seperti pasien yang belum dewasa/ anak ~ anak mengidap ganggua mental, retardasi mental dan gangguan komunikasi, 228s maka yang membuat keputusan asuhannya adalah pengganti pasien yang sesuai dengan peraturan undang — undang dan namanya telah tercatat di rekam medis. 11, Yang dapat memberikan persetujuan dan terlibat dalam pelayanan selain pasien sesuai tingkatannya adalah a) suamilistri, b) anak kandung, ©) orang tua kandung/wali, 4) saudara kandung 12. Pasien dan keluarganya memshami jenis keputusan yang harus dibuat tentang pelayanannya dan bagaimana berpartisipasi_ dalam membuat keputusan tersebut, Pasien/ keluarga memberikan persetujuan dan/ atau penolakan untuk pelayanan tes, prosedur dan pengobatan yang perlu persetujuan mereka. 13. Setelah diberi penjelasan, apabila pasien/ Keluarga menolak dilakukan tindakan/ pemeriksaan/ pengobatan selanjutnya, maka petugas memberikan formulir penolakan tindakan kedokteran yang diisi dan ditandatangani oleh pasien/ keluarga terdekat 14, Ketentuan lebih Janjut terkait tanggung jawab ini diatur dalam Panduan Persetujuan Khusus (Informed Consent) 16. Rumah Sakit tidak bertanggung jawab dalam pertindungan pasien seagai subject penelitian. 1. Rumah sakit tdak menjalankan kegiatan penelitian yang melibatkan pasien (uji Minis) 2. Rumah Sakit Balikpapan Baru tidak melayani pasien yang akan melakukan donor organ dan transplantasi organ atau pasien yang akan mendapatkan donor organ. 3. Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru tidak melakukan pelayanan pencampuran dan pemberian obat-obatan sitostatika serta tidak melakukan pelayanan kedokteran nuklir. -24- BABIV DOKUMENTASI Dokumentasi yang digunakan terkait penyampaian informasi kepada pasien, keluarga dan pengunjung adalah sebagai berikut 4, Formulir Persetujuan Umum (General Consent) Formulir Permintaan Pelayanan Rohani Formulir Permintaan privasi Formulir Second opinion Formulir Penyimpanan Barang dan Pengembalian Barang Formulir Komplain Formulir Persetujuan dan Penolakan Tindakan Medis (Informed Consent) Formulir Penolakan Pengobatan ©ernonreon Formulir Pelepasan Informasi 10. Formulir DNR 11, Formulir Tahap terminal 12, Formulir Assesment Nyeri Awal dan Ulang, 13. Banner 14. Leaflet 15. Poster Ditetapkan di Balikpapan 12 Februari 2019 Balikpapan Baru

You might also like