You are on page 1of 29
Penelitian Sosial Dalam pembahasan sebelumnya, telah disampaikan bahwa objek kajian sosiologi adalah masyarakat. Dalam masyarakat, terdapat beragam fenomena sosial, salah satunya masalah sosial. Untuk dapat mengatasi masalah-masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat, kita harus mengerti dan mencari tahu penyebab masalah sosial tersebut sehingga dapat: ‘menyusun langkah-langkah penyelesaian yang sistematis dan terorganisasi. Untuk itu, kita dapat melakukan suatu penelitian sosial. Apakah yang dimaksud penelitian sosial? Pada bab ini, kita akan belajar tentang penelitian sosial dan langkah-langkah pelaksanaannya. Sebagal langkah awal kita akan belajar mengenai proses berpikir atau penalaran dan penelitian. Kernudian, kita akan membahas cara-carg membuat rancangan penelitian sebagai langkah pendahuluan dalam penelitian. Selanjutnya, kita akan mempelajari tahapan- tahapan pelaksanaan penelitian, meliputi pengumpulan data Pengolahan dan analisis data, serta pengambilan kesimpulan, Kemudian, kita akan mempelajari proses penyusunan laporan penelitian serta cara mempresentasikan dan memublikasikan laporan tersebut. A. Hakikat Penelitian Secara kodrati, manusia memiliki hasrat ingin tahu. Dorongan rasa ingin tahu membangkitkan berbagai pertanyaan. dari dalam diri seseorang. Perkembangan pola pikir yang semakin baik membuat hasrat ingin tahu menjadi semakin besar pula. Melalui akal budayanya, manusia berusaha mengembangkan pengetahuan sehingga hasrat ingin tahunya terpenuhi. Manusia mulai mencari pengetahuan-pengetahuan. baru yang mampu memberikan solusi terhadap berbagai lah dalam hidup. Salah satu caranya adalah melakukan ses berpikir yang diterapkan pada penelitian. Apabila mendengar kata penelitian, orang sering ‘membayangkan berbagai kegiatan di laboratorium, seperti halnya pendidikan sains. Anggapan tersebut kurang tepat. Dalam kajian ilmu sosial, yang menjadi laboratorium adalah masyarakat dengan segala dinamika dan perubahannya. Pada dasarnya, semua orang dapat mengadakan penelitian pada seluruh bidang ilmu, sesuai dengan kemampuan dan keahliannya 4. Proses Berpikir (Penalaran) Manusia menggunakan nalar antara lain untuk mengembangkan pengetahuan, menemukan hal-hal baru, mengembangkan kebudayaan, memberi makna pada kehidupan, dan “memanusiakan" diri dalam hidupnya. Penalaran adalah suatu proses berpikir untuk memperoleh kesimpulan yang logis berdasarkan fakta yang relevan. Ada dua hal yang menyebabkan proses tersebut, yaitu sebagai berikut. a. Manusia mempunyai bahasa yang mampu mengomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut. b. Manusia memiliki kemampuan berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir tertentu. Dengan kemampuan bernalar yang dikomunikasikan dalam bahasa, manusia mampu menemukan pengetahuan yang benar, Penalaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. a. Logis, yaitu sesuai dengan logika. Secara singkat, logika adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus dan tepat. Dalam logika, berbagai hal ditimbang secara objektif berdasarkan data dan analisis akal sehat. b. Analitis, yaitu bersifat analisis, Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Dengan berpikir analitis, kita didorong untuk membuat keputusan yang lebih baik. Ada dua jenis penalaran yang sangat penting dalam penelitian, yaitu sebagai berikut. a. Deduksi, yaitu proses penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat umum ke hal yang lebih khusus. b. Induksi, yaitu metode pemikiran yang bertolak dari peristiwa khusus untuk menentukan hukum umum. Kesimpulan menjelaskan fakta dan fakta mendukung kesimpulan. 2. Pengertian Penelitian ‘Ada beberapa pendapat ahli tentang penelitian, antara lain sebagai berikut. a. Menurut Marzuki, penelitian adalah suatu usaha untuk Mengumpulkan, mencari, dan menganalisis fakta-fakta mengenai suatu masalah. b. Menurut Supranto, penelitian dari suatu bidang ilmu pengetahuan adalah kegiatan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, dan sistematis. ¢ Menurut Sutrisno Hadi, penelitian adalah suatu usaha untuk menemukan sesuatu, mengisi kekosongan atau kekurangan, mengembangkan atau memperluas, dan menggali lebih dalam apa yang telah ada, serta menguji kebenaran terhadap apa yang sudah ada tetapi masih diragukan kebenarannya Berdasarkan beberapa definisi di atas, kita dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut. a. Penelitian adalah usaha menarik kesimpulan yang dapat dipercaya kebenarannya, yang dilakukan dengan sadar dan teliti menurut prosedur ilmiah tertentu. b. Penelitian adalah aktivitas ilmiah yang menggunakan metode ilmiah logis dan sistematis untuk menguji satu atau beberapa hipotesis terhadap satu atau beberapa masalah di dalam dunia empiris melalui pengumpulan data (data collecting). © Penelitian adalah suatu proses atau rangkaian langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis untuk mendapatkan pemecahan masalah atau jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu. 3. Kegunaan dan Syarat Penelitian Ditinjau dari kepentingan ilmu pengetahuan, penelitian merupakan alat utama yang digunakan manusia untuk melakukan hal-hal berikut. a. Memperkuat ilmu pengetahuan. b. Membina dan mengembangkan ilmu pengetahuan Dalam mengadakan penelitian, ada tiga persyaratan penting, yaitu sebagai berikut. a. Sistematis. Penelitian dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang paling sederhana sampai yang kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien. b. Terencana. Penelitian dilaksanakan secara sengaja dan langkah-langkah pelaksanaannya sudah dipikirkan sebelumnya. . Mengikuti prosedur ilmiah. Mulai dari awal sampai akhir kegiatan, penelitian dilakukan menurut cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip memperoleh ilmu pengetahuan. 4. Jenis-Jenis Penelitian Secara garis besar, penelitian dapat dibagi dalam lima kelompok berikut. a. Penelitian Berdasarkan Tujuan Berdasarkan tujuannya, penelitian dapat digolongkan menjadi dua kelompok berikut. 1) Penelitian Dasar Kegiatan utama penelitian dasar (basic research) adalah mengumpulkan informasi guna menyusun konsep dan hubungan, serta teori untuk menemukan prinsip- prinsip umum mengenai suatu topik yang nyata dalam masyarakat. 2) Penelitian Terapan Penelitian terapan (applied research) berusaha menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori dalam. memecahkan suatu persoalan dalam kehidupan sehari- hari, Penelitian terapan diarahkan pada penggunaan hasil penelitian secara praktis dalam kehidupan sehari- hari. Hasil penelitian terapan biasanya fokus pada suatu masalah di lokasi tertentu untuk ditemukan solusinya. Terdapat jenis lain dalam penelitian terapan, yaitu penelitian evaluasi. Penelitian evaluasi ini dilakukan untuk menilai pelaksanaan suatu program. b. Penelitian Berdasarkan Metode Menurut metodenya, penelitian dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti yang terlinat pada Tabel berikut. ‘Tabe! 2.1 denis Peneltian Berdasarkan Metode Fokus kajian peneitian historis adalah peristiva yang telah terjadi di masa lampau. Peneliian ini berdasarkan pada deskrpsi isan maupun tuisan dari objek peneliian, Penelitian ini bertyjuan untok membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektt Penelitian Dalam penelitian survei, seorang peneiii berusaha untuk Suvei memperoleh informasi dari berbagai Kelompok atau orang dengan cara penyebaran atau kuesioner. Secara umum, peneltian ini bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah prakts dalam ehidupan sehar-har, misalnya tawuran antarpelajar. Metode penelian survei banyak digunakan oleh para penelii sosial di Indonesia untuk mengkali berbagai fenomena sosia. Peneliian Dalam penelitian eksperimen, seorang penelii merekayasa Eksperimen dan mengontrolsitvasi alamiah menjadi situasi buatan sesuai dengan tujuan peneiitin, Peneltian _Tujuan penelitian observasi adalah memperoleh berbagai Observasi _ data konkret secara langsung di lapangan. Melalui peneiitian observasi, seorang penelti dapat memperoleh gambaran tentang kehidupan sosial suatu masyarakat yang sult diketahui dengan metode lainnya ¢. Penelitian Berdasarkan Taraf Pemberian Informasi Berdasarkan taraf pemberian informasi, penelitian dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu seperti berikut. Tabel 2.2 Jenis Penelitan Berdasarkan Tarat Pemberian Informasi Peneliian | Penelian ini menggalisuatu gejala yang masih baru dan biasanya Eksploratit | menghasikan eor-teor baru atau pengembangan teri yang sudah ada. Peneltian ini memilki sift kreat,fleksibel, sera terbuka pada berbagalinformasi yang ada. Peneliian ini biasa didentkkan ‘dengan penelitan yang menggunakan pertanyean ‘apa’ dan ‘siapa’. ‘Tujuan peneliian ini adalah untuk mengembangkan gagasan dasar mengenaitopk baru dan memberikan dasar bagipeneltian lanjtan. Peneliian _Peneltian ini memberikan gambaran yang lebih detal tentang Deskrptif _suatu gejala atau fenomena. Penelitian ini merupakan Kelanjutan ‘ari peneltian eksploatf. Peneiiian ini mengungkapkan secara lebih detail gagasan-gagasan dasar yang dihasikan peneitian ‘eksploratt. Peneiitan ini didentikkan dengan peneliian yang ‘menggunakan pertanyaan “bagaimana”. Tujuan dari peneitian in adalah untuk menggambarkan mekanisme sebuah proses dan menciptakan seperangkat Kategori atau pola. Peneltian Peneltian ini dlakukan untuk menemukan penielasan tentang Eksplanasi _ mengapa suatu kejadian atau gejala tad. Hail akhir dari peneltian ini adalah gambaran mengenal hubungan sebab akibat. Peneltian ini seringkali didentkkan dengan penelitan yang menggunakan pertanyaan “mengapa’ dalam upaya mengembangkan informasi yang ada. Tyan dari peneitian eksplanasi adalah menghubungkan Pola-poa yang berbeda tetapi meri Ketekatan dan menghasikan ola hubungan sebab akibat. d. Penelitian Berdasarkan Jenis Data Berdasarkan jenis data yang dikumpulkan, penelitian dapat dibagi menjadi dua, seperti pada tabel berikut. ‘abel 2.3 Jenis Peneltian Berdasarkan Jenis Data Peneitian | Penelitian kuantitatif menekankan pada jumlah data yang Kuanttatit dikumpulkan. Peneitian ini hanya melihat data pada lapisan permukaan, seperti jenis Kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan besamya penghasilan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik. Pendekatan penelitian ini ‘menggunakan tekrik surve. Peneltian kualitatif menekankan pada kualtas data atau kedalaman data yang diperoleh. Teknik yang digunakan adalah wawancara. Data untuk jenis penelitian ini tidak dianalisis dengan statistik. Berdasarkan tempat pelaksanaannya, penelitian dapat dibedakan seperti pada tabel berikut. SC) ‘abel 24 Jenis Peneltian Berdasarkan Tempat Pelaksanaan A Sosiologi Menurut Kamus- Besar Bahasa Peneltian _Penelitan ini dilakukan dalam suatu tempat Khusus untuk indonesia, data Laboratorium mengadakan studi imiah dan kerja iimiah. Tujuan penelian otaeaecnga adalah mengumpulkan data, melakukan analsis, mengadakan Yang benar tes, sera memberikan interpretasi terhadap sejumlah d | sehingga Kecenderungan gerak gejala sosial dalam suatu be ea masyarakat tertentu dapat diramalkan. Objek penelitian ini terangan; bahan dapat berupa masalah yang bersifat teoretis dan praktis. | "y@la yang dapat Biasanya, peneltian laboratorum dilakukan oleh sebuah tim | atkan dasar dengan anggota dari berbagai disiplin ilmu. kajian (analisis atau : kesimpulan). Peneitian _Peneltian ni dllakukan dalam kehidupan sebenamya. Peneltian Lapangan ini pada hakikatnya merupakan metode untuk menemukan secara khusus realitas yang tengah terjadi pada masyarakat. Peneitian _Peneltan ini bertyjuan mengumpulkan data dan informasi Perpustakaan | dengan bantuan berbagai materi yang terdapat di perpustakaan, (Kepustakaan) | contohnya buku, jurval, majalah, naskah, catatan, kisah sejarah, dan dokumen lainnya. Data yang diperoleh dengan jalan peneltian perpustakaan pada hakikatnya menjadi fondasi | dan alat utama bagi praktik peneliian lapangan. 5. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode atau cara yang akan dipakai dalam melaksanakan penelitian. Penentuan pendekatan sangat berpengaruh terhadap penentuan variabel atau objek penelitian, subjek penelitian, serta sumber perolehan data. Dalam penelitian, terdapat dua macam pendekatan, yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Secara umum, pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif dapat dibedakan berdasarkan beberapa aspek, seperti yang terlihat pada tabel berikut. ‘Tobe! 2.5. Perbedaan antara Pendekatan Kuanttai dan Pendekatan Kualitalil. Masalah yang Menekankan beberapa «diel variabel Menekankan banyak aspek dari satu variabel a | Tujan Menguj teori dan Mengembangkan kepekaan menegakkan fakta-akta ——_-konsep dan penggambaran realtas yang tidak tunggal Perilaky manusia dan Perilaku manusia, proses fenomena alam kerja a a a es — —) Sampel Besar, memilik kelompok Kerja, tidak representatit Pindailah QR code kontrol yang pin dengan tyjuantertentu untuk mengakses secara random dengan | informasi tentang pertimbangan strata yang ada pendetaandaam |__| —__—_~ — : beneitian Metode ‘Angket, wawancara, Lebin menekankan pada pengumpulan observas, check list observasi dan wawancara Bagi aia ‘- | eS Bentuk data Berupa angka atau data ——_Kata-kata,kalimat, gambar, | kualtatif yang diangkakan r ee Sifatnya Desktipti, komparati, asosiati Selain memiliki perbedaan, kedua pendekatan tersebut juga memiliki sejumlah persamaan. Beberapa persamaan tersebut adalah sebagai berikut. a. Pada tahap awal, kedua pendekatan same-sama berusaha untuk meneliti tema yang bersifat umum. b. Dalam mencari informasi awal, kedua pendekatan terkadang menggunakan metode yang sama, seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi, Data yang telah diperoleh sama-sama diolah dan kemudian dibuat laporan penelitian. 6. Sikap dan Cara Berpikir Peneliti Beberapa sikap yang diharapkan ada dalam diri seorang peneliti adalah objektif, kompeten, dan faktual. ©) objeteit (> Kompeten (> Fakeual Dapat memisahkan perasaan Memiliki kemampuan Bekerja berdasarkan ppribadi dan fakta, bekerja untuk melakukan fakta yang diperoleh. sesual dengan data yang penelitian dengan iperoleh di lapangan, dan tidak menggunakan metode memasukkan perasaan pribadi dan teknik tertentu, yang sifatnya subjektif. ‘Adapun cara berpikir yang harus dimiliki oleh seorang peneliti adalah sebagai berikut. Skeptis | anatitis | Kritis Selalu menanyakan Selalu menganalisis bulai atau fakta yano seti pernyataan dapat mendukung svatu| | atau persoalan yang pernyataan || dihadapi | sels mension pa in I pxrconnye pa oa seta rena ern 8 Dnot erdsran dt an ara aa en ¥ ————__———__—_— Terbuka 1 Bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima pendapat pihak lain tentang hasil penelitiannya. _ “leaeieetlanieenieetinaibeseiiemnutaeiatin Jujur Tidak memasukkan keinginannya | candi te dalam data, ey Cara berpikir seperti itu disebut cara berpikir ilmiah. Cara berpikir iimiah dilandasi pengujian yang sistematis. Di dalamnya, ada abstraksi yang lebih tinggi dan pengertian- pengertian yang lebih kompleks yang menjalin kaitan- kaitan yang luas. Cara berpikir ilmiah disertal pula dengan pembuktian data faktual, pengecekan, dan verifikasi yang berulang. B. Tahap-Tahap Penelitian Secara garis besar, langkah-langkah penelitian dibagi dalam tiga langkah, yaitu pembuatan rancangan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan pembuatan laporan penelitian 1. Penyusunan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan pokok-pokok perencanaan dari sebuah penelitian yang tertuang dalam suatu kesatuan naskah. Naskah rancangan penelitian dibuat secara ringkas, Jelas, dan utuh. Rancangan penelitian sangat berguna bagi peneliti agar penelitiannya dapat berjalan benar, lancar, dan memberikan hasil yang baik. Rancangan penelitian terdiri dari langkah-langkah berikut. a. Menentukan Masalah atau Topik yang akan Diteliti Menentukan masalah yang akan diteliti merupakan langkah pertama yang harus dilakukan oleh seorang peneliti. Masalah itu dituangkan dalam kalimat judul atau topik suatu penelitian. Masalah yang diteliti adalah masalah yang dapat memotivasi seseorang untuk segera melaksanakan penelitian. Dalam menentukan topik penelitian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain sebagai berikut. 1) Topik penelitian harus sesuai dengan minat peneliti 2) Topik yang dipilih haruslah topik yang bisa diteliti oleh peneliti. 3) Data cukup tersedia. 4) Topik memiliki kegunaan praktis, bermanfaat, dan penting untuk diteliti, ‘Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan topik yang baik adalah sebagai berikut. 1) Topik harus ditulis dengan kalimat pernyataan, bukan kalimat pertanyaan. Contohnya, “Pengaruh Pergaulan dalam Geng terhadap Keterlibatan Pelajar dalam Tawuran’. 2) Topik harus cukup jelas, singkat, dan tepat. 3) Topik harus berisi variabel-variabel yang akan ditelit. 4) Topik harus dapat menggambarkan keseluruhan isi dari kegiatan penelitian, yaitu sifat dan jenis penelitian, objek yang diteliti, subjek penelitian, lokasi/daerah penelitian, dan waktu terjadinya peristiwa (tahun). b. Melakukan Studi Pendahuluan Studi pendahuluan (preliminary research) dilakukan untuk mencari informasi yang diperlukan peneliti agar masalahnya menjadi jelas serta menjajaki kemungkinan diteruskan atau tidaknya suatu penelitian. Dalam merancang penelitian, peneliti juga perlu mencantumkan hasil penelitian terdahulu. Dengan melacak penelitian terdahulu, peneliti dapat menghindari duplikasi penelitian dan dapat memosisikan kedudukan penelitian yang tengah dilakukan. Hasil penelitian terdahulu juga penting untuk mengetahui sejauh mana penelitian dengan tema yang sama telah dilaksanakan serta dapat dijadikan sebagai data pendukung. Pindailah QR code untuk mengakses informasi tentang penyusunan rancangan peneliian. Bee] ‘Gambar 2.2 Perpustakaan adalah salah satu tempat yang mengemukakan alasan dipilihnya suatu masalah atau toy ‘dapat dkunjung) oleh penelii yang akan dijadikan bahan penelitian. Dalam bagian it ‘untuk mencariinformas- informasi yang diperfukan dalam studi pendahuluan, Dalam melakukan studi pendahuluan, ada tiga sum pengumpulan informasi yang dapat digunakan, yai ‘sebagai berikut. 1) ‘Tulisan (paper), yaitu dokumen, buku, majalah, a bahan tertulis nya. Studi ini juga disebut stt kepustakaan. 2) Manusia (person), yaitu narasumber atau para ahli- 3) Tempat (place), yaitu tempat, lokasi, atau benda yar berada di tempat penelitian. c. Merumuskan Latar Belakang Masalah Pada bagian latar belakang masalah, peneliti har dikemukakan juga fakta-fakta sementara yang diperol peneliti dari pengamatan dan studi kepustakaann Beberapa ahli menyebut kegiatan ini sebagai kegiat prasurvei untuk memperkuat alasan seorang peneli dalam mengambil sebuah topik permasalahan. ‘Alasan pemilihan masalah tentu beragam, tergantu tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian. Dalam menentul suatu masalah, hal yang perlu dipertimbangkan adalah sejat mana urgensi dan manfaatnya dalam kehidupan sehai hari masyarakat, serta aspek kepraktisan seperti fakta d: data yang dapat diperoleh, dana, dan tenaga. Pertanya yang perlu ada dalam benak peneliti ketika membuat la belakang masalah adalah “Kenapa masalah ini penting? Untuk menjawab pertanyaan ini, peneliti akan memulain dari sesuatu yang umum hingga pada akhirnya menyem pada titik permasalahan d. Merumuskan Masalah Penelitian Selanjutnya, peneliti merumuskan permasalahan penelitian. Pertanyaan yang diangkat adalah “Apa yang menjadi permasalahan dalam tema ini?” Mengacu pada contoh latar belakang masalah, peneliti memasukkan unsur-unsur yang dapat menjadi jawaban atas pertanyaan di atas. Diawali dengan penjelasan mengenai pentingnya keterampilan bersosialisasi dalam perkembangan kepribadian anak, dampak permainan modern terhadap pola sosialisasi, dan ditutup dengan penjelasan tentang pengaruh positif permainan tradisional terhadap keterampilan sosial anak. Langkah berikutnya adalah merancang pertanyaat penelitian. Pertanyaan penelitian berfungsi sebagai da penelitian yang akan dilakukan karena merupakan hal- yang ingin dijawab melalui penelitian. Selain itu, pertanya tian menjadi “rambu-rambu" sehingga penelitian dapat ws. Seorang peneliti sebaiknya merancang pertanyaan tian tidak lebih dari tiga pertanyaan. Menentukan Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian merupakan rumusan masalah dalam tuk kalimat pernyataan. Tujuan penelitian juga sangat kaitan dengan kesimpulan. Bila masalah penelitian upakan hal yang dipertanyakan dan tujuan penelitian rupakan jawaban yang ingin dicari, maka kesimpulan rupakan jawaban yang diperoleh. Adapun manfaat litian merupakan kegunaan nyata dari hasil yang akan pai melalui sebuah penelitian. Menentukan Landasan Teori Landasan teori merupakan telaah masalah penelitian berdasarkan teori-teori atau bacaan-bacaan. Landasan teori adalah dasar teoretis bagi peneliti untuk menjawab ‘masalah penelitian. Agar memiliki pengetahuan yang luas terhadap masalah penelitian, seorang peneliti harus membaca berbagai bacaan yang relevan dengan penelitian, mulai dari konsep-konsep tentang variabel penelitian hingga metodologi penelitian, seperti jenis penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan data. Bacaan-bacaan tersebut akan sangat membantu peneliti dalam melakukan penelitian dengan benar. ‘Teori adalah pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi; penyelidikan eksperimental yang ‘mampu menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti, logika, metodologi, argumentasi; asas dan hukum umum yang menjadi dasar suatu kesenian atau imu pengetahuan; pendapat, cara, dan aturan untuk melakukan sesuatu cara, dan aturan untuk melakukan sesuatu. ‘Ada kalanya pada bagian landasan teori dimasukkan pula definisi konsep dan definisi operasional agar pembaca lebih memahami alur penelitian tersebut. Definisi konsep adal definisi dari variabel-variabel yang ingin diteliti. Defi operasional merupakan penjabaran dari variabel-variabel yang ingin diteliti sehingga variabel tersebut dapat diukur. Definisi operasional sering disebut operasionalisasi dari definisi konsep. Perhatikanlah tabel 2.6. ‘Tabel 2.8. Definisi Konsep dan Definisi Operasional Combs dan Slaby mengartikan keterampilan sosial sebagai kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain pada konteks | keterampilan sosial anak sosial dalam cara-cara spesifik yang seoara sosial dterima atau meliputi inisiatif untuk bernilai dan dalam waktu yang sama memiliki keuntungan untuk beraktivitas bersama teman pribadi dan orang lain. Matson dan Ollendick melinat keterampilan | sebaya, bergabung dalam sosial sebagai kemampuan seseorang dalam beradaptasi_ permainan teman sebaya, _ secara baik dengan lingkungannya dan menghindari konflk saat memelihara peran selama berkomunikasi, baik secara fisk maupun verbal. Sementara itu, permainan, dan mengatasi Kelly mendefinisikan keterampilan sosial sebagai perilaku-periaku konflk interpersonal pada yang dipelajari, yang digunakan oleh individu pada sitvastsituasi saat permainan berlangsung, interpersonal dalam lingkungan, Dalam penelitian ini, g. Merumuskan Hipotesis Hipotesis merupakan kemungkinan jawaban atas masalah penelitian. Disebut kemungkinan karena belum dibuktikan lewat penelitian di lapangan. Hipotesis dinyatakan dalam bentuk pernyataan yang menghubungkan variabel-variabel peneiitian. Contoh: Hipotesis : Permainan tradisional berpengaruh terhadap keterampilan sosial anak. Variabel 1 ; Permainan tradisional. Variabel 2 : Keterampilan sosial anak Beberapa jenis penelitian tidak memerlukan hipotesis. Contohnya, jenis penelitian deskriptif yang hanya berusaha menggambarkan masalah. Dapat dikatakan bahwa penelitian menggunakan hipotesis bertujuan menguji hipotesis tersebut. Jenis penelitian yang biasa menggunakan hipotesis antara lain penelitian eksplanasi dan eksplorasi. Hipotesis didapat dari jawaban sementara atas pertanyaan penelitian. Giri-ciri sebuah hipotesis yang baik adalah sebagai berikut. 1) Bisa diterima dengan akal sehat. 2) Menyatakan hubungan antarvariabel penelitian. 3) Dapat diuji 4) Dinyatakan secara singkat dan dalam bentuk kalimat pernyataan, 5) Konsisten dengan teori dan fakta yang telah dibangun. " Hipotesis dapat dibagi sebagai berikut. 1) Hipotesis nol (Ho), yaitu dugaan awal sebelum dilakukan penelitian. ___Dugaan ini biasanya berisi apa yang ingin dipatahkan atau ditolak dengan malakukan peneltan. Contoh: Tidak ada perbedaan tingkat kedisipiian antara siswa perempuan dan laklak, 2) Hipotesis kerja atau altematif (Ha), yaitu dugaan yang ingin dibuktikan oleh penelti. Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok. Contoh: Tingkat kedisilinan siswa perempuan lebin tinggi daripada tingkat kecisiplinan siswa lakitaki, ._Menyusun Metodologi Penelitian Dalam bagian metodologi, terdapat empat bagian inti, yakni jenis penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan unit analisis. Jenis penelitian berkaitan erat dengan masalah penelitian dan cara atau teknik pengumpulan data. Contohnya, jika masalah penelitian adalah mencari hubungan antarvariabel, maka jenis penelitian yang tepat adalah penelitian eksplanasi dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara pendukung. Dalam penelitian sosial, teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah kuesioner atau angket, wawancara, observasi, dan studi literatur. Teknik yang digunakan tergantung pada rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, dan sampel yang digunakan. Dalam penelitian sosial, biasanya para peneliti menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk mengurangi kesalahan atau bias data. Teknik-teknik pengumpulan data tersebut memiliki alat atau instrumen pengumpulan data masing-masing. Teknik analisis data merupakan cara mengolah data yang telah diperoleh dari lapangan. Hasil analisis data merupakan Jawaban atas pertanyaan masalah yang diajukan peneliti pada bagian perumusan masalah. Teknik analisis data harus disesuaikan dengan jenis pendekatan penelitian. Berdasarkan hal tersebut, teknik analisis data dibagi atas dua macam teknik, yakni kuantitatif dan kualitatif. Teknik analisis data secara kuantitatif menggunakan rumus-rumus statistik dalam mengolah data. Teknik analisis data secara kualitatif Mmenggunakan analisis fenomena yang terjadi di lapangan dikaitkan dengan teori yang ada Unit analisis merupakan satuan atau objek yang diteli Contohnya, sebuah organisasi (sekolah, pemda, DPR, dar sebagainya), kelompok masyarakat (golongan miski pengangguran, dan mahasiswa), dan individu. 2. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian terdiri dari langkah-langkal kegiatan berikut. a, Menentukan dan Menyusun Instrumen Peneli Instrumen penelitian sangat tergantung pada jenis dan dari mana data diperoleh. Contohnya, apabila kita akan meneliti pengaruh metode bercerita dengan menggunakan buku cerita bergambar terhadap keterampilan berbicara anak usia dini, data dapat kita peroleh dari siswa PAUD, guru, dan orang tua, dengan cara mengadakan survei menggunakan kuesioner atau. angket. Secara umum, jenis-jenis data dapat dikelompokkan seperti pada tabel berikut. ‘abel 2.7. Jenis-Jenis Data dalam Peneli Cara Data primer Data yang didapat langsung dari lapangan atau laboratorium, perolehan dikumpulkan, dan diolah oleh organisasi atau perseorangan. Data ini dapat diperoleh motalui wawancara, angket, atau observasi. Data sekunder Data yang diperoleh suatu organisasi/perseorangan melalui pihak | lain, Data ini dapat diperoleh dari bacaan, seperti koran, majalah, | atau perpustakaan. | Sifat Data kualitatif Data yang tidak berbentuk angka. 1 Data kuantitatif | Data berbentuk angka ‘Sumber Data internal Data yang menggambarkan keadaan suatu organisasi, seperti perusahaan, departemen, atau negara Data eksternal | Data yang menggambarkan sesuatu di luar organisasi atau negara Adapun sumber informasi dalam pengumpulan data penelitian adalah subjek penelitian. Subjek penelitian kerap Juga disebut responden, yaitu orang yang member! respons atas suatu perlakuan yang diberikan kepadanya. Di kalangan eneliti kualitatif, subjek penelitian disebut juga dengan istilah informan, yaitu orang yang memberikan informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian yang sedang dijalankan. Penentuan subjek penelitian dapat dilakukan dengan cara ‘populasi dan sampel. Cara populasi dilakukan jika pengambilan subjek penelitian mencakup seluruh populasi. Sementara itu, ‘cara sampel dilakukan ketika pengambilan subjek penelitian menggunakan sebagian dari populasi. Dalam praktiknya, peneliti cenderung menggunakan sampel sebagal subjek yang Jingin diteliti Penelitian kualitatif pada umumnya jarang menggunakan ‘sampel sebagai subjek penelitiannya. Hal ini disebabkan jumlah subjek yang menjadi informan dalam penelitian kualitatif relatif sedikit jika dibandingkan dengan penelitian kuantitatif. Penggunaan sampel dalam penelitian diperbolehkan selama sampel tersebut dapat mewakili populasinya dengan balk dan selama teknik pengambilan sampel dilakukan dengan benar. Oleh karena itu, pemilihan sampel penelitian tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Pengambilan sampel bisa dilakukan secara acak (probabilitas) dan tidak acak (nonprobabilitas). Gambar 23 dari hasil studi kepustakaan ci perpustakaan termasuk sebagai data sekunder. b. Mengumputkan Data Pengumpulan data merupakan kegiatan mencari data di lapangan yang akan digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian. Mengumpulkan data dan kemudian mengolahnya bukanlah pekerjaan yang mudah. Pekerjaan ini membutuhkan ketelitian dan ketekunan. Apabila data yang didapatkan salah atau tidak sesuai, hasilnya pun akan salah atau tidak memenuhi persyaratan data yang sahih atau benar. Akibatnya, terjadi pengulangan pengumpulan data. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan data, antara lain sebagai berikut. Pindailah QR code | untuk mengakses. | informasitentang | teknik pengambilan ‘sampel. ae Data yang ddapatkan dati peneliian di laboratorium termasuk sebagai data primer, (B) Data Pindallah OR cade untuk mengakses inormasi tentang instumen | pengumpulan data sure | Pindalan QR code | untuk mengakses informasi lebih lanjut tentang wawancara. 1) Survei Survei adalah metode pencumpulan data dan informasi dari subjek penelitian dengan menggunakan instrumen berupa angket atau kuesioner. Angket adalah sebuah instrumen yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dengan menyebarkan sejumiah daftar pertanyaan untuk dijawab responden. Dari jawaban responden tersebut, peneliti memperoleh data, seperti pendapat dan sikap responden terhadap masalah yang sedang diteliti. Angket yang digunakan harus benar-benar mewakili apa yang menjadi tujuan penelitian, Berikut ini langkah-langkah untuk menyusun angket. a) Merumuskan tujuan yang akan dicapai b) _Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran. ©) Menyebarkan setiap variabel menjadi subvariabel yang lebih spesifik dan tunggal (jawaban variabel) d)_Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus menentukan teknik analisisnya. Sebagian besar penelitian menggunakan angket sebagai instrumen yang dipilih untuk mengumpulkan data. Hal ini karena angket memiliki kelebihan dibandingkan instrumen Pengumpulan data lainnya. 2) Wawancara Wawancara adalah metode pengumpulan data dalam bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Komunikasi tersebut berlangsung dalam bentuk tanya jawab sambil bertatap muka antara peneliti dan responden. Untuk mendapatkan data melalui wawancara, seorang peneliti perlu melakukan persiapan yang matang, salah satunya adalah dengan mempersiapkan daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada responden. Pewawancara juga sebaiknya menggunakan sejumiah alat bantu, seperti alat tulis dan alat perekam suara Wawancara dapat dibedakan sebagai berikut. a) Wawancara tidak berstruktur, yaitu wawancara yang hanya memuat garis-garis basar pertanyaan yang telah dipersiapkan. Dalam jenis wawancara ini, kreativitas Pewawancara sangat diperlukan karena hasil wawancara lebih banyak tergantung dari pewawancara sendiri. Jenis wawancara ini cocok untuk penelitian kasus. b) Wawancara berstruktur, yaits wawancara yang disusun secara terperinci, seperti hanya kuesioner. Wawancara terstruktur terdiri dari sederetan pertanyaan dengan Jawaban responden dibatasi pada beberapa alternatif Jawaban tertentu. Pewawancara memberikan tanda centang (7) pada pilihan jawaban yang telah tersedia. Gambar 2.4 Dalam metode pengumpulan data melalui wawancara, komunikasi antara penelit dan responden biasanya cilakukan secara tatap muka. Dalam proses ini, penelti dapat menggunakan alat bantu berupa alat perekam suara dan gambar. 3) Observasi Observasi adalah aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis. Observasi bertujuan untuk memperoleh data secara langsung dari lapangan. Melalui ‘observasi, peneliti dapat memperoleh gambaran tentang kehidupan sosial suatu masyarakat yang sulit diketahui dengan metode lainnya. Observasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Semua kegiatan ini dinamakan observasi atau pengamatan langsung. Observasi dapat dibedakan sebagai berikut. a) Observasi Partisipasi Dalam observasi partisipasi (participant observation), peneliti ikut terlibat dalam kegiatan yang sedang diamatinya sehingga memperoleh data yang sebenarnya. Jenis observasi ini banyak dilakukan dalam penelitian antropologis. b) Observasi Simulasi Dalam melakukan observasi simulasi, peneliti diharapkan dapat mensimulasikan keinginannya kepada responden. Dengan ini, responden dapat memberikan informasi yang sesuai dengan keinginan peneliti. Dalam melakukan observasi, selain menggunakan peralatan untuk mencatat, digunakan pula beberapa alat, seperti kamera dan perekam suara sehingga banyak objek pengamatan dapat direkam sehingga pengumpulan data menjadi lebih akurat. 4) Diskusi Kelompok Terpumpun Diskusi kelompok terpumpun (Focus Group Discussion) adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan i | Pindailah QR code untuk mengakses informasilebi lanjut tentang observas. Bagel Gambar 2.5 Pada diskusi kelompok terfokus, pengumpulan data dan informasi sidasarkan pada tema-tema terkait ‘opik penelitian yang telah disiapkan penel sebagai bahan diskusi, sebuah forum diskusi dengan tema-tema yang telah dipersiapkan oleh peneliti sejak awal. Tujuan utama teknik Pengumpulan data ini adalah menggali lebih mendalam dat-data tentang fokus penilaian dan mengonfirmasi data-data lapangan. Dalam pelaksanaan diskusi kelompok terpumpun, peneliti tetap harus mempersiapkan tema- tema yang akan dijadikan bahan diskusi 5) Studi Kepustakaan Studi kepustakaan merupakan kegiatan pengumpulan data dan informasi yang memuat berbagai ragam kajian teori yang ‘sangat dibutuhkan peneliti. Studi kepustakaan dapat dilakukan dari berbagai sumber, seperti buku, koran, majalah, naskah, catatan sejarah, arsip, laporan penelitian terdahulu, rekaman berita dari radio, televisi, dan media elektronik lainnya, Pengumpulan data melalui metode studi kepustakaan memilliki beberapa kelemahan sebagai berikut. a) Data yang diperoleh mungkin tidak dapat memenuhi kebutuhan penelitian karena dikumpulkan oleh orang lain. ) Sulit menilai akurasi data yang disajikan ©) Data tidak terlalu relevan dengan situasi saat ini. Namun, penggunaan metode ini memiliki kelebihan, yaitu lebih murah dan praktis. Beberapa manfaat metode studi kepustakaan bagi seorang peneliti antara lain sebagai berikut. 3) Menggali teori-teori dasar dan konsep yang telah ditemukan oleh para peneliti terdahulu, 5) Mengikuti perkembangan penelitian dalam bidang yang akan diteliti ©) Memperoleh orientasi yang lebih luas mengenai topik yang dipilih. d) Memanfaatkan data sekunder. e) Menghindarkan duplikasi penelitian. c. Analisis Data Data yang telah dikumpulkan masih dalam bentuk data mentah. Agar dapat data mentah tersebut lebih berguna dalam prose penelitian, data-data tersebut perlu diolah dan dianalisis. Proses tersebut bertujuan menyederhanakan data lapangan yang Kompleks ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca. Ada perbedaan proses pengolahan dan analisis data pada penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. 1) Pengolahan dan analisis data pada penelitian kuantitatif Pada penelitan kuantitatif, analisis data pada umumnya dilakukan dengan menggunakan metode statistik. Selain itu, pengolahan data dilakukan ketika seluruh data sudah terkumpul. Kegiatan pengolahan data, antara lain editing dan coding. Data yang telah diedit dan diolah tadi kemudian diorganisasikan melalui tabulasi. Tabulasi adalah kegiatan memasukkan data yang diperoleh dari lapangan ke dalam bentuk tabel. Tabulasi dapat dilakukan berdasarkan frekuensi data atau kelas data. Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menyajikan data. Terdapat beberapa bentuk penyajian data, di antaranya adalah tabel dan grafik. Penyajian data dilakukan untuk menganalis masalah agar mudah dicari pemecahannya. Langkah berikutnya adalah menganalisis data. Terdapat dua fungsi analisis data secara statistik, yaitu statistik AN Meek. <8 e os a ‘amber 8 Rata nanaltian danat disalkan dalam bentuk srafik. Pindailah QR code ‘untuk mengakses informasi tentang pengolahan dan penyajian data. Pindailah QR code untuk mengakses | informasi tentang analisis data, Pindailah QR code | untuk mengakses informasi tentang pengolahan data sesuai tema. deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif bermanfaat untuk membantu peneliti mengkomunikasikan informasi tentang data numerik. Sementara itu, statistik inferensial membantu peneliti dalam membuat kesimpulan apakah suatu pernyataan dapat dibuat terkait dengan populasi dari mana sampel penelitian diambil. 2) Pengolahan dan analisis data pada penelitian kualitatif Pada penelitian yang bersifat kualitatif, pengolahan data dilakukan dengan metode nonstatistik, yaitu melalui pengaturan data secara logis dan sistematis. Pengolahan data sudah mulai dilakukan sejak awal peneliti terjun ke lapangan hingga akhir penelitian. a) Pengolahan Data Sesuai dengan Tema Pengolahan data sesuai dengan tema diawali dengan coding. Coding adalah proses menganalisis, memerinci, mengonseptualisasikan, dan menyusun data. Kegiatan ini merupakan proses sentral yang membentuk teori-teori dari data. Kode dapat berupa kata atau frasa pendek untuk mengidentifikasi, mendeskripsikan, dan meringkas data. Coding akan membawa peneliti pada beberapa kategori. Kategori-kategori tersebut kemudian mengarahkan peneliti pada tema tertentu yang pada akhirnya mengantarkannya pada suatu kesimpulan berupa sebuah teori. b) Pengolahan Data Sesuai dengan Konteks Pada hakikatnya, konteks adalah situasi yang berhubungan dengan suatu kejadian. Dalam penelitian kualitatif, peneliti melibatkan diri secara langsung dalam fenomena yang diteliti. Setiap fenomena merupakan sesuatu yang unik dan berbeda dengan fenomena lain karena terdapat perbedaan konteks. Oleh karena itu, peneliti diharapkan untuk selalu memusatkan perhatian pada kenyataan atau kejadian dalam konteks yang diteliti Data kualitatif sebagian besar berbentuk teks atau narasi untuk mendeskripsikan kejadian atau fenomena yang diteliti. Dalam mengolah data teks tersebut, peneliti tidak boleh memisahkan data dan informasi terlepas dari konteksnya, baik konteks sosial, historis, maupun waktu. Data dan informasi dari lapangan akan memberikan makna yang lebih mendalam jika dilinat dalam konteksnya masing- masing. Oleh karena itu, dalam menginterpretasikan data, seorang peneliti harus peka dalam memahami konteks suatu data. Penyajian Data dalam Bentuk Narasi Data kualitatif dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik, gambar, atau narasi. Narasi adalah cara penyajian data dengan menggunakan kata-kata atau kalimat. Penyajian data menggunakan teks banyak ditemukan dalam naskah- naskah etnografi. Penyajian data dengan teks hendaknya menggunakan ragam bahasa ilmiah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam ragam bahasa ilmiah, antara lain mengikuti kaidah- kaidah bahasa baku, menggunaken kata-kata dalam arti denotatif, menggunakan kalimat yang efektif, dan menghindari penggunaan kalimat yang bermakna ganda atau ambigu d) Penginterpretasian Data Dengan melakukan interpretasi data, peneliti dapat memberi arti yang lebih luas dari berbagai penemuan yang diperoleh dari pengamatan di lapangan. Dalam menginterpretasikan data, seorang peneliti perlu mengambil jarak terhadap data supaya hasil interpretasi menjadi objektif. Interpretasi harus dilakukan dengan hati-hati karena kualitas suatu penelitian akan sangat tergantung dari kualitas interpretasi yang dibuat peneliti terhadap data Interpretasi data memiliki dua aspek penting, yaitu untuk menghubungkan hasil suatu penelitian dengan penemuan pada penelitian lainnya dan untuk menghasilkan suatu konsep yang bersifat menjelaskan. Terdapat beberapa teknik yang dapat dipraktikkan dalam menginterpretasikan data, yaitu sebagai berikut. () Memperluas hasil analisis dengan mengajukan pertanyaan tentang hubungan den perbedaan antara hasil analisis, penyebab, dan implikasi dari hasil analisis sebelumnya (2 Menghubungkan temuan yang diperoleh dari hasil pengumpulan data di lapangan dengan pengalaman pribadi. (3) Memberikan pandangan kritis dari hasil analisis yang dilakukan. (4) Menghubungkan hasil-hasil analisis dengan teor|-teori yang sesuai dengan topik penelitian. Menarik Kesimpulan Kesimpulan merupakan pernyataan singkat, jelas, dan sistematis dari keseluruhan hasil analisis, pembahasan, dan pengujian hipotesis dalam sebuah penelitian. Penarikan kesimpulan merupakan langkah terakhir dari kegiatan penelitian. Pada tahap ini, kegiatan penelitian telah selesai dan tinggal mencocokkan dengan hipotesis yang telah dirumuskan. Jika hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis, bukan berarti penelitian yang dilakukan salah atau gagal, melainkan hipotesis tersebut mungkin tidak berlaku dalam penelitian yang telah dijalankan. Sebuah kesimpulan ilmiah harus didasarkan pada hasil penelitian karena pada bagian ini peneliti berusaha memberikan jawaban atas pertanyaan masalah penelitian Dalam menarik kesimpulan, peneliti dapat menggunakan logika deduktif dan induktif. Kesimpulan dengan logika deduktif atau umum-khusus merupakan proses berpikir yang dimulai dari sesuatu hal yang umum ke hal-hal yang khusus. Proses pengambilan keputusan ini dilakukan untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif, Pengambilan kesimpulan dimulai dengan teor' yang digunakan, kemudian teori tersebut dikaitkan dengan data yang diperoleh sehingga peneliti memperoleh kesimpulan. Kesimpulan dengan logika induktif dimulai dari sesuatu hal yang spesifik sehingga dapat dilihat pola yang terjadi dan pola ini akan menjadi kesimpulan bagi sebuah penelitian. Proses logika berpikir ini dapat digunakan untuk penelitian dengan pendekatan kualitatif. Dalam menyimpulkan hasil pengolahan data dan informasi, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan. Untuk lebih Jelasnya, perhatikanlah tabel berikut ini. Tabel 2.8 Perbedaan Kesimpulan Baik dan Kesimpulan Kurang Baik Kesimpulan bukan sekadar ringkasan, Kesimpulan meringkas melainkan harus mengandung saran usulan atau membuat kalimat baru enerapan. dari bagian sebelumnya, Kesimpulan harus ditulis dengan urutan yang Kesimpulan disusun sistematis dan singkat. secara terburu-buru. Kesimpulan harus dapat berdiri sendiri | Kesimpulan menyajikan sebagai suatu karangan. Kesimpulan harus data baru yang tidak mengandung bagian-bagian int, seperti disinggung pada bagian- pembuka, isi, dan penutup. bagian terdahulu. Kesimpulan biasanya diikuti dengan saran. Saran merupakan usul atau pendapat dari seorang peneliti yang berkaitan dengan pemecahan masalah yang menjadi objek penelitian ataupun kemungkinan penelitian lanjutan. 3. Penyusunan Laporan Penelitian Membuat laporan penelitian adalah proses menyusun hasil penelitian dalam bentuk laporan. Agar hasil penelitian dapat diketahui orang lain, seorang peneliti dituntut untuk menyusun hasil penelitiannya ke dalam bentuk laporan penelitian. Dengan demikian, orang lain dapat mengevaluasi hasil penelitian tersebut. Sebelum membuat laporan penelitian, terlebih dahulu Anda harus memahami syarat-syarat penulisan laporan, antara lain sebagai berikut. a. Penulis laporan harus mengetahui kepada siapa laporan itu akan ditujukan. Contohnya, untuk sponsor, mahasiswa, atau masyarakat umum. Perlu diingat bahwa teknis penulisan untuk makalah atau media massa memiliki aturan yang berbeda dengan penulisan sebuah laporan penelitian, meski tema yang diangkat sama. b. Laporan penelitian harus ditulis secara lengkap. Hal ini penting karena pembaca laporan tidak mengikuti kegiatan penelitian mulai dari awal hingga akhir. Dalam mengemukakan hasil penelitian, peneliti harus menggunakan bahasa yang komunikatif sehingga dapat dipahami pembaca dengan berbagai latar belakang pengetahuan dan pengalaman. d. Laporan penelitian merupakan elemen penting dalam proses kemajuan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, peneliti harus menuliskan laporan penelitian dan saran dengan jelas baik, benar, dan sistematis sehingga mampu meyakinkan pembaca. Laporan penelitian merupakan karya ilmiah. Untuk itu, penulisan laporan penelitian harus mengikuti aturan penulisan ilmiah. Secara umum, laporan penelitian terdiri atas tiga bagian besar, yakni pendahuluan, isi atau badan laporan, dan penutup. Struktur penulisan dalam penulisan laporan penelitian ilmiah menurut Borg dan Gall adalah sebagai berikut. a. Bagian Pendahuluan (Preliminary Materials) Dalam bagian ini, peneliti menjelaskan sistematika penulisan agar pembaca dapat diajak mempelajari garis besar isi laporan penelitian dan mengikuti laporan tersebut dengan mudah. Bagian ini terdiri atas beberapa subbagian berikut. 1 2) 3) 4) isi meliputi bab-bab berikut: y 2) 3) 4) Halaman judul Halaman ini mencantumkan judul penelitian, penyusi nama lembaga, nama tempat, dan tahun penyusunan, Kata pengantar Dalam kata pengantar diuraikan tujuan penelitian, masal yang dihadapi, siapa yang memberi sponsor, dan ucapi terima kasih kepada pihak yang telah memberikan bantu Daftar isi dengan jelas sesuai dengan urutan dalam nomi halamannya, demikian pula lampiran-lampiran, Daftar tabel, gambar, dan grafik Daftar ini memuat judul-judul tabel/gambar/grafik yat ada dalam laporan tersebut. Daftar ini disusun beruruta sesuai nomor pada tiap tabel/gambar/grafik, isi Laporan (Body of Paper) Bab pendahuluan Bagian ini terdiri atas latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian secara umum, dan kegunaan penelitian. Bab kerangka teoretis/tinjauan pustaka Bab ini berisi pengkajian teori yang dipergunakan, Pembahasan penelitian, penyusunan kerangka berpikir dan perumusan hipotesis. Bab metodologi penelitian Bab ini menerangkan tentang tujuan penelitian secara operasional, tempat dan waktu penelitian, metode Penelitian, pendekatan penelitian, dan jenis penelitian. Metodologi penelitian biasanya telah disajikan dalam rancangan penelitian. Bab hasil penelitian dan pembahasan Bab ini merupakan inti laporan penelitian yang ingin diketahui oleh pembaca. Pada bagian ini, peneliti Menguraikan tentang variabel yang diteliti, validitas ic instrumen penelitian dan proses pengumpulan data, teknik analisis, kesimpulan analisis data, penafsiran kesimpulan analisis data, dan kesimpulan pengujian hipotesis. Jika penelitian merupakan penelitian kualitatif, pembahasan adalah tema-tema yang terkait dengan pertanyaan penelitian. Jika penelitian merupakan penelitian kuantitatif, pembahasan adalah hasil uji hipotesis. Bab kesimpulan dan saran Bagian ini berisi deskripsi singkat mengenai masalah hipotesis dan hasil penelitian, kesimpulan penelitian dari seluruh aspek tersebut, serta pengajuan saran. Kesimpulan harus dibuat singkat, padat, dan jelas. Adapun saran hendaknya dibuat untuk implikasi teoritis, praktis, dan kegunaan bagi peneliti lanjut Bagian Penutup Bagian penutup meliputi bahan-bahan penunjang seperti berikut. y 3) 4 Daftar pustaka Pada bagian ini disebutkan semua buku (sumber) yang digunakan sebagai penunjang dalam penulisan dan pelaksanaan penelitian. Hal-hal yang perlu dikemukakan adalah nama penulis, tahun penerbitan, judul buku, tempat penerbitan, dan nama penerbit. Contoh: Bryman, Alan. 2012. Social Research Methods. New York: Oxford University Press. Lampiran Lampiran memuat hal-hal yang perlu diketahui pembaca, meliputi format kuesioner, wawancara, atau pengamatan, dan dokumen penting, seperti foto atau naskah tertentu. Indeks Bagian ini berisi daftar kata, istilah, atau nama yang ada di dalam laporan. Indeks biasanya disusun menurut abjad. Mempresentasikan Laporan Penelitian Laporan hasil penelitian yang telah selesai disusun sebaiknya dipresentasikan dalam forum diskusi kelas. Tujuan dari kegiatan diskusi adalah untuk memperkuat isi laporan sebelum laporan hasil penelitian dipresentasikan kepada kalangan yang lebih luas melalui kegiatan publikasi. Melalui diskusi, peneliti berpeluang memperoleh banyak masukan tentang laporan penelitian yang telah disusunnya. Dengan demikian, laporan Pindailah QR code untuk mengakses informasi tentang pelaksanaan Presentasi, eae penelitian yang akan dipublikasikan adalah benar-benar laporan penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan. Pada umumnya, terdapat tiga jenis diskusi, seperti terlihat pada tabel berikut. Tabel 2.9 Jenis-Jenis Diskusi Diskusi panel | Diskusi yang dilakukan oleh sekelompok orang yang ‘membahas satu topik yang menjadi perhatian umum. Dalam diskusi ini, biasanya dihadirkan beberapa Pakar, Peserta diberikan kesempatan untuk bertanya. ‘Simposium Pertemuan yang diselenggarakan untuk membahas prasaran-prasaran mengenai suatu masalah. Simposium menghadirkan beberapa pembicara dengan tinjavan yang berbeda-beda. Diskusi dlakukan setelah masing-masing pembicara mengemukakan pendapatnya. Seminar Pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan ketua sidang, Ketua sidang ini biasanya seorang pakar yang memiliki Kompetensi di bidangnya. Seminar biasanya diakhiri dengan kesimpulan pendapat yang mewakiii semua peserta, Sebelum menyajikan sebuah presentasi, terlebih dahulu Anda harus mempersiapkan beberapa hal berikut. a. Mengetahui tujuan presentasi. b. Mengetahui waktu yang disediakan. c. Menjaga mental agar tidak gugup saat presentasi. d. Memeriksa lokasi dan peralatan presentasi. Saat pelaksanaan presentasi, presentator harus memperhatikan teknik presentasi berikut. 1) Menciptakan suasana yang santai tetapi tetap serius. 2) Menjaga kontak mata dengan peserta diskusi. 3) Memberipenekanan pada kata kunci yang dianggap penting. 4) Melontarkan pertanyaan untuk memancing partisipasi peserta diskusi 5) Memberikan waktu bagi peserta diskusi untuk menyampaikan pertanyaan dan masukan. Menyajikan presentasi dengan menggunakan media audio-visual dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai macam sarana. Contohnya, menggunakan program Microsoft PowerPoint. Melalui fasilitas ini, Anda pun tetap dapat menganimasikan teks, menyisipkan foto, video, dan suara. Setelah melakukan presentasi, lakukan evaluasi. Baca dan periksa kembali catatan mengenai saran dan kritik dari peserta diskusi. Berdasarkan saran dan kritik tersebut, Anda dapat melakukan perbaikan laporan hasil penelitian Anda. 5. Publikasi Laporan Penelitian Memublikasikan laporan hasil penelitian adalah kegiatan yang penting dalam rangkaian proses penelitian sosial. Melalui kegiatan tersebut, berbagai penemuan hasil dari penelitian dapat diketahui oleh publik sehingga penelitian dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat. Dalam publikasi laporan penelitian, ada beberapa pertimbangan etika yang harus diperhatikan peneliti. Maylor dan Blackmon (2005) mengatakan bahwa dalam publikasi hasil penelitian, peneliti hendaknya mempertimbangkan beberapa etika penelitian berikut. a. Menjaga privasi subjek penelitian dengan tidak memublikasikan informasi pribadi dan rahasia. Data dan hasil analisis penelitian dipublikasikan dengan jujur. c. Berhati-hati dan teliti dalam menganalisis data untuk menjaga kualitas hasil penelitian. Publikasi laporan hasil penelitian dapat dilakukan melalui berbagai media, yaitu media cetak dan media elektronik. Media cetak antara lain buku, koran, majalah, dan jurnal ilmiah. ‘Adapun media elektronik antara lain radio, TV, dan internet. Laporan penelitian yang Anda buat dapat dimuat pada media cetak atau elektronik milik sekolah, seperti koran sekolah, majalah sekolah, majalah dinding sekolah, atau website sekolah. Tentunya, pemuatan laporan penelitian melalui media milik sekolah harus melalui persetujuan pihak yang berwenang. Contohnya, kepala sekolah atau guru. Gambar 2.7 Saat ‘melakukan presentasi, presentator dapat memanfaatkan media audio-visual seperti video atau suara. cD Penelitian merupakan suatu upaya untuk mencari jawaban dari suatu masalah. Penelitian sosial adalah suatu metode analitis situasi yang merumuskan berbagai masalah sosial dengan maksud menemukan aspek baru, memaharni sebab musabab beserta interaksinya, mengoreksi, mengadakan verifikasi, dan memperluas pengetahuan yang semuanya sangat diperlukan bagi pengembangan teori dan tindakan praktis. Jenis-jenis penelitian dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan (penelitian dasar dan penelitian terapan); berdasarkan metode (penelitian historis, penelitian survei, penelitian eksperimen, dan penelitian observasi); berdasarkan taraf pemberian informasi (penelitian eksploratif, penelitian deskriptif, dan penelitian eksplanasi); berdasarkan jenis data yang dikumpulkan (penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif); serta berdasarkan tempat pelaksanaannya (pen laboratorium, penelitian lapangan, dan penelitian perpustakaan). Pendekatan adalah metode atau cara yang akan dipakai dalam melaksanakan penelitian. Dalam penelitian, terdapat dua macam pendekatan, yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Rancangan penelitian merupakan pokok-pokok perencanaan dari sebuah penelitian yang tertuang dalam suatu kesatuan naskah. Langkah-langkah penyusunan rancangan penelitian, yaitu menentukan masalah atau topik yang akan ditelit, melakukan studi pendahuluan, merumuskan latar belakang masalah, merumuskan masalah penelitian, menentukan tujuan dan manfaat penelitian, menentukan landasan teori, merumuskan hipotesis, serta menyusun ‘metodologi penelitian. Pengolahan data dapat dilakukan dengan beberapa kegiatan, antara lain editing dan coding. ‘Syarat-syarat laporan penelitian, antara Iain peneliti harus mengetahui betul kepada siapa laporan penelitian ditujukan, laporan hasil penelitian harus disajikan dengan jelas agar setiap pembaca memahami isi laporan, laporan penelitian harus ditulis dengan bahasa yang komunikatif, serta laporan penelitian harus disajikan dengan jelas dan meyakinkan. Secara garis besar, laporan penelitian terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan, bagian isi laporan, dan bagian penutup. Terdapat tiga jenis diskusi, yaitu diskusi panel, simposium, dan seminar. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan diskusi, antara lain mengikutsertakan seluruh peserta dalam diskusi, tidak mendominasi pembicaraan, mematuhi tata tertib dalam diskusi, tidak ada perasaan untuk menang sendiri, menjaga etika dalam berdebat, dan setiap peserta diberi kepercayaan untuk turut serta dalam diskusi. Beberapa etika penelitian hal yang perlu diperhatikan dalam memublikasikan hasil penelitian, antara lain menjaga privasi subjek penelitian, data dan hasil analisis dipublikasikan dengan jujur, serta hati-hati dan teliti dalam menganalisis data.

You might also like