You are on page 1of 19
Bab 1U Ekonomi Pembangunan Berkelanjutan © Pendabusluan © PrinsipPrinsip Pembangunan Berkelanjutan Indikator Kerberlanjutan Ekonomi © Masa Depan Paradigms Keberlanjuan e Penutup Pendahuluan Salah satu masalah penting yang dihadapi dalam pembangunan ekonomi adalah bagaimana menghadapi frade-of antara pemenuhan kebutuhan pembangunan di satu sisi dan upaya mempertahankan kcelestarian linglungan di sis lain. Pembangunan ekonomi yang berbasis sumber daya alam yang tidak memperhatikan aspek lingkungan pada akhirnya akan berdampak negatif pada lingkungan, karena pada dasarnya sumber daya alam dan lingkungan memiliki kapasitas daya dukung yang terbatas, Dengan kata hin, pembangunan ekonomi yang tidak memperhatikan kapasitas umber daya alam dan linglungan akan menyebabkan kemandekan pembangunan itu send. Perhatian terhadap konsep keberlanjutan pembangunan sebenarnya sudah sejak lama menjadi perhatian para ahli, Meski istlah keberlanjuran (wsainabity) sendii baru muncul beberapa dekade yang lal, perhatian terhadap keberlanjutan sudah dimulai sejak Malthus pada tahun 1798 © Dipindai dengan CamScanner Exonom Sumber Daya Alam can Lrgnungan mengkhawatirkan ketersediaan Lahan di Inggris akibat ledakac penduduk yang peut. Satu setengah abad kemudian, perhutan techadup keberlinjutan ini semakin mengental telah Meadow din ewan pada tahun 1972 menerbitkan publikasi yang berjedul The Lime 2 Grats Meadow «a, 1972). Dalim kesimpslanaya Meadow mene takan bahwa pertumbuhan ekonomi akan san, ketersediaan sumber daya alam. Dengan keenedizan alam yang terbatas, arus barang dan jasa yang dihaskan disi sumber daya alam tidak akan bisa Glakukan secara terusmenenss (oe scususte Meski meadapat kritikan yang taiam dari para ekonom Karena Jemahaya fundamental ekonomi yang Ggunskan dalam model Te Le » Gros, bubu terebur cubup menyadirkin minusis akin pentinesya pembungunn yang beckebojuman Karena itu, perhuthin terhadio apek eberlanjutan ini mencuat kembali ketika pada tahun 1987 Tine Gorn o Bsinenes Docs ats Skea bangunan ekonomi dan keterkaitannya dengan, kooreks pembanguna yang berkeliohuan Agnd ini ekiiqs meciad tantangin konep pemibungunin ekonomi neo-klathal yang mengakan konsep pembanguaan konvensional yang selams ini dikenal. Menurut Perman «al, (1996), setidakaya ada tiga alasen utams mengapa pembangunan ekonomi harus berkelanjutan. Pum menyangkut alasin moral. Generasi Kini yang menikmati barang dan jasa yang dihasilkan dari sumber daya alam dan Enghungan memilil kewajiban moral untuk menyisakan layanan sumber diya alam tenet untuk generasi mendatang. Kewajiban moral tersebut mencakup dak mengekstraksi sumber daya alam yang merusuk lingkungan sehingg2 menghilangkan kesempatan bagi generasi mendatang untuk menikmati Jayanan yang sama. Kedus, menyangkut alain ekologi. Keanekaragaman hayat, mislaya, memiliki nilai ekologi yang sangat tinggi sehingga aktivitas ekonomi seiestinya tidak diarahkan pada hal yang mengancam fungsi ekologi tersebut. Dipindai dengan CamScanner Bronces Peary Sadwor dogq yang menjadi alasan perlunya memperhatikan aspek geetandatan adalah alasan ekonomi, Alasin dari sisi ekonomi memang pS meniadi perdebatan Karena tidak diketahui apakah aktivitas peed selama ini sudah atau belum memenuhi kriteria berkelanjutan, peesdian seperti kita ketal, dimensi ekonomi keberlanjutan sendiri gop Kompleks, sehingga seringaspek kebvanjutan dar sis ekonomi “Sanwa dibatasi pada pengukuran kesejahteraan antangenerasi (rr fesie-Prinsip Pembangunan Berkelanjutan [emang diskui bahwa konsep keberlanjutan merupakan konsep yang gechana namun kompleks, sehingga pengertian keberlanjutan pun sea couhidimensi dan mubt-interpretas, Menurut Heal (1999), konsep Seclanjuran ini paling tidak mengandung dua dimens: Peon adalah joes wakma Karena keberlanjuran tidak lain menyangkut apa yang i= cesjadi di masa mendatang. Kedus adalah dimensi interaksi antara sxx ckonomi dan sistem sumber daya alam dan lingkungan, Pezzey ($32) mnalihar aspek keberlanjutan dari sisi yang berbeda, Dia melihat ez Keberlanjutan memiliki pengertin staik dan dinamik. Keber syezan statik diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya alam eSarukan dengan laju teknologi yang konstan, sementara ke- jStexjutan dinamik diantikan sebagai pemanfaat sumber daya yang e& cerbarukan dengan tingkat teknologi yang terus berubab, Serena adanya multidimensi dan mult-interpretasi ini, para abli ‘galeat untuk, sementara mengadopsi pengertan yang telah disepakati Sé Komisi Brunddand yang menyatakan bahwa “Pembangunan ‘ececLanijutan adalah pembangunan yang memenuhi keburuhan generast sae ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang, untuk Semmenuhi kebutuhan mereka.” Ada dua hal yang secara implisit menjadi perhatian dalam konsep teuatland tersebut. Pertuma, menyangkut pentingaya memperhatikan ‘codala sumber daya alam dan lingkungan terhadap pola pembangunan 4s konsumsi. Kedua, menyangkut pethatian pada kesejabteraan (ve ‘eg) gemerasi mantsv==——Hql] (1998) menyatakan bahwa asumsi & Dipindai dengan CamScanner Bearer Suroer Sat ham mae parce Keberlaniucan paling tidal terlenak pads tige akesoms dour 1 Pecdakuun mast hint dee mass mendieang yang memecntioe ait 2) Mecyadsst bobws avt Engines membre memes whats Mengez keodala sktbar implikas yang tebe! pad: wx Keberlaniutan adalah kondisi di mana koadisi ai Keseimbangen din dave tahin (ondban) ehosixem beberapa aspek mengenai defisini operasional pembanguaia berkelanjuran, ant. 2 Untuk sumber daya alam yang techurukan: Liu pemunenan hans sama dengan laju regenerasi (produksi lestar’), 9 Untuk masbh lingkungan: Lau pembunngan (limbuh) hans sur2, Dipindai dengan CamScanner cians Feces Pamsanginan Rarkelorntan Samber energi yang tidak terbarukan harus dieksplotassecara gus ssctwnaly yakrni mengurangi laju deplesi dengan cara menciptakan enengi substitusi, Selain definisi operasional di atas, Haris (2000) melihat bahwa sep Keberlanjutan dapat diperine! menjadi tga aspek pemshaman: Keberlanjutan ekonomi yang diartikan sebagai pembangunan yang ssampu menghasilkan barang dan jasa secara kontinu untuk snomelihara keberlanjutan pemerintahan dan menghindarteadinys jsecidakseimbangan sektoral yang dapat merusak produksi pertanian Keberlanjutan lingkungan: Sistem yang berkelanjutan secara Simgkungan harus mampu memelihara sumber daya yang stabil, menghindari eksploitasi sumber daya alam dan fungsi penyerapan lingkcungan. Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan keaneka- sagaman hayati, stabilitas ruang udara, dan fungsi ekosistem inaya yang tidak termasuk kategori sumber-sumber ekonomi. Keberlanjutan sosial: Keberlanjutan secara sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan, menyediakan layanan sosial termasuk kesehatan, pendidikan, gender, dan akuntabilitas politik. Lebib lanjut Haris (2000) mengakui bahwa ketiga elemen eberlajutan ini mau tidak mau menambah kompleksitas konsep ‘derluania mengena keberlanjutan yang sua dicanangkan oleh koa burtland. Karena itu, akan sulit untuk mencapai keberlanjutan secara lanutan dari ketiga aspek di atas, Dengan demikan buku ini hanya ‘an snengupas konsep keberlanjutan yang, terkait dengan aspeh tonomi. Pengertian secara sederhana dalam perspektif ekonomi, verutama pandangan ekonomi neo-lasikal, keberlanjutan dapat diartikan sebaga ‘eaksimisasi keseahteraan sepanjag waktw Meski Konsep kesjahteraan en yanglcut dimensi yang saga luas, perspekif ‘neoklasikal melihataya sebagai maksimige=!l-a+!4heoraan Vang diturunkan dari utilitas yang — & Dipindai dengan CamScanner Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan diperoleh dari mengkonsumsi barang dan jasa, antara lain yang, dihasilkan dari sumber daya alam dan lingkungan. Indikator Keberlanjutan Ekonomi Selain secara konseptual, pengukuran mengenai kriteria keberlanjutan pembangunan ekonomi juga mengalami proses yang cukup panjang. Sejak publikasi Meadow mengenai The Limit to Growth (TLG), para ekonom tertantang untuk mencari cara mengukur pembangunan berkelanjutan itu sendiri, Reaksi pertama dari publikasi TLG datang dari Dasgupta dan Heal. Dalam makalah klasik mereka yang dipublikasi pada tahun 1974, Dasgupta dan Heal menyatakan bahwa dalam kasus sumber daya alam tidak terbarukan, konsumsi dan utilitas dalam jangka panjang akan mendekati nol jika discount rate bersifat positif. Konse- kuensinya, konsumsi akan terkonsentrasi pada masa kini schingga tidak tersisa untuk masa mendatang. Meski makalah ini membahas aspek konsums’ intertemporal antara masa kiini dan masa mendatang, metode pengukuran yang dilakukan oleh Dasgupta dan Heal ini belum dapat dikategorikan sebagai pengukuran keberlanjutan sebagaimana dipaparkan dalam prinsip pembangunan berkelanjutan di atas. Secara umum, pengukuran keberlanjutan dapat dilakukan melalui pengukuran keberlanjutan lemah atau mick sustainability dan pengukuran keberlanjutan kuat atau sirong sustainabiliy. Kedua konsep pengukuran tersebut dapat dijelaskan pada Tampilan 10.1. Pada Tampilan 10.1 terlihat bahwa konsep keberlanjutan dimulai dari ketersediaan stok yang terdiri dari sumber daya alam, man dan kapital fisik yang tidak menurun sepanjang waktu (row-decinig). Pengukuran keberlanjutan lemah atau neck sustainability bisa dilakukan manakala tersedia substitusi antara man-made cypital dam hurnen serta sumber daya alam tidak terlalu dianggap esensial, Ini tidak berarti bahwa sumber daya alam sebagai natura/ cupita/ tidak penting, namun yang lebih diperhatikan adalah apakah penurunan tual agyiza/tersebut esensial atau tidak. Jika penurunan natural cypital sangat esensial dan memiliki nilai yang sangat tinggi sehingga kehilangan sumber daya tersebut akan sangar mengganggu pembangunan ekonomi serta adany’ © Dipindai dengan CamScanner gmbangan ketidakpastian yang teradi di dalamaya, baru kemudian gokuran strong sustainability dapat dilakukan. Kedua pengukuran gclanjutan tersebut tidek lin dityjuken untuk mengukur bahwa gahteraan masyarakat dalam jangka panjang tidak mengalami srunan. {ebih jauh Pearce dan Barbier (2000) menjelaskan bahwa seak inability secara implisit tidak membedakan antara natural eqpital dan made capital sehingga meskipun natural capital sudah terdeplesi, yna masih bisa disubstitusikan oleh mar-made capital maupun human ial yang lebih bernilai, maka nilsi stok secara agregat mast bisa iagkatkan. Dengan kata lin, pemeliharaan atau peningkatan stok gra total sudah cukup untuk memenuhi syarat wea sustainability. siliknya, pada kasus strong sustainability, baik human capital raupun Total Stok Kapital yang tidak menurun Sumber daya Kapital isk Sumber daya (natural capital) (man-made capital) (human capital) Esensial ? *lereversibility Uncertainty Sustainability Strong Sustainability Non- Declining welfare ‘Tampilan 10.1. Diagram keberlanjutan & Dipindai dengan CamScanner Ekonomi Sumber Daya Alam dan Linghungan man-made capital tidak dapat menggantikan aset sumber daya alam terutama yang menyangkut fungsi layanan ckologis yang diberikan oleh sumber daya alam tersebut. Dengan kata lain, memelihara atau meningkatkan stok total sepanjang waktu memerlukan upaya agar stok sumber daya alam tidak menurun sepanjang waktu. Dalam praktiknya, pengukuran keberlanjutan lemah lebih sering digunakan karena merupakan syarat yang paling minimum untuk menguji pembangunan keberlanjutan suatu negara. Dua pengukuran keberlanjutan leah yang sering digunakan adalah metode produk nasional hijau yang dikembangkan oleh Hartwick dan metode genuine saving yang dikembangkan oleh Pearce dan Atkinson. Di bawah ini akan diuraikan secara lebih terperinci kedua pendekatan pengukuran keberlanjutan lemah tersebut. Indikator Hartwick (Green WA Pengukuran indikator keberlanjutan ekonomi secara formal diperkenalkan oleh Hartwick (197), kemudian lebih disempurnakan oleh Hartwick (1990). Metode pengukuran ini sering dikenal sebagai Hartwick's Rule!, Hukum Hartwick ini mengukur keberlanjutan pembangunan ekonomi yang berbasis sumber daya alam tidak terbarukan. Secara verbal, prinsip hukum Hartwick dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika pembangunan ekonomi dihasilkan dari sumber daya tidak terbarukan (stok yang terbatas) dan jika diasumsikan bahwa utilitas masyarakat diperoleh dari mengkonsumsi langsung sumber daya tersebut, dalam situasi ini satu-satunya cara untuk memper-tahankan sumber daya agar tetap berkelanjutan adalah dengan tidak mengkonsumsinya (konsumsi sama dengan nol). Kondisi ini tenta saja sangat tidak diinginkan. Namun, keberlanjutan dapat dilakukan dengan cara lain, yakni dengan tidak mengkonsumsi langsung sumber daya alam, melainkan memperlakukannya sebagai input untuk proses produksi berikutnya. Oupuf dati proses produksi ini dapat digunakan * Hukum ini sering juga cisebut Solow-Hartwick Rules karena merupakan kelanjutan upaye Yang telah diokukan sebelumnya oleh Solow (1974). & Dipindai dengan CamScanner Ekonomi Pombangunan Barkslarjitan kkonsumsi maupun diinvestasikan sehingga menjadi kapital yang milatif, Dengan demikian keberlanjutan sumber daya dapat gtahankan tanpa harus mengorbankan konsumsi (konsumsi tidak dengan nol), Untuk mencapai kondisi ini tiga persyatatan utara ss dipenuhi. perkama bala harus ada tingkat substitusi antara sumber daya alam sk terbarukan) dengan kapital fisik (man-made capita). Artinga, jka ber daya tidak terbarukan sudah akan mengalami deplesi, stok jal yang sudah terakumulasi akan dapat mengurangi laju deplesi bat melalui proses teknologi ekstraksi. Kedva, rente sumber daya setimaan dikurangi biaya) yang diperoleh daci ckstraksi harus ibang sehingga dapat menghasilkan kapital yang terakumulasi. Ketiga, wtaksi sumber daya tidak terbarukan tersebut harus mengikuti aaksi yang efisien dengan mengikuti Golden Rule sebagaimana daskan sebelumnya pada Bab 4 Jika ketiga.persyatatan tersebut sudah dapat dipenuki, barulah am Hartwick berlaku. Hukum ini secara lebih formal menegaskan wa rente ekonomi yang diperoleh dati deplesi sumber daya harus tora dengan tingkat investasi kapital yang diperlukan untuk mencapai msumsi yang konstan sepanjang waktu. Tingkat konsumsi yang stan inilah yang dijabarkan sebagai tingkat konsumsi yang tkelanjutan pada tingkat keberlanjutan lemah (weak sustainabilil). vara grafik, hukum Hartwick ini dapat diihat pada Tampilan 10.2 1 ‘Tampllan 10.2, Jalur Konsums! dan hukum Hartwick © Dipindai dengan CamScanner Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Pada Tampilan 10.2 tampak bahwa jalur konsumsi C, dan Cy menunjukkan jalur konsumsi yang berkelanjutan karena memenuhi syarat hukum Hartwick, yakni konsumsi yang tidak menurun (non- declining consumption), sementata jalur C, menunjukan konsumsi yang menurun sepanjang waktu. Jalur konsumsi C, mengalami fluktuasi sepanjang waktu, sehingga baik C, maupun Ce tidak memenuhi syarat hukum Hartwick. Bagaimana Hukum Hartwick ini diturunkan? Untuk memahami lebih jauh bagaimana indikator keberlanjutan diukur, kita harus mengacu terlebih dahulu pada indikator pembangunan ekonomi yang sering digunakan, yakni Produk Nasional Bersih atau Net National Product (NNP). NNP sendiri menggambarkan pendapatan ekonomi total suatu negara setelah dikurangi depresiasi man-made capital. Sebagai indikator ekonomi, NNP tidak dapat digunakan untuk mengukur keberlanjutan karena tidak memasukkan deplesi dari sumber daya alam. Dengan demikian diperlukan penyesuaian NNP melalui pengukuran yang disebut NNP Lingkungan atau Environmentally Adjusted NNP yang, disingkat ENP. Karena pengukuran indikator ini berbasis produk nasional bersih, pendekatan Hartwick ini kemudian juga lebih sering disebut pendekatan Green Accounting. Hukum Hartwick memungkinkan peningkatan ENP tersebut melalui reinvestasi rente ekonomi yang diperoleh dari ekstraksi sumber daya tidak terbarukan ke dalam man-made capital yang baru. Jadi jika ENP maik, tingkat pendapatan masyarakat yang berkelanjutan pun akan naik, dan sebaliknya. Penggunaan ENP sebagai indikator keberlanjutan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Misalnya maksimisasi manfaat konsumsi sumber daya alam tidak terbarukan adalah maxV J U(c)e*dt (10.1) dengan kendala: ke-y K=f(K,L,y)-¢-g(y,x) (10.2) di mana K adalah stok man-made capital, X adalah stok sumber daya © Dipindai dengan CamScanner Ekonomi Pembangunan Berkelanjulan gk terbarukan, y adalah laju ekstraksi sumber daya, dan ¢ adalah asumsi. Fungsi f(K,L,) menggambarkan fungsi produksi cegat yang tergantung dasi kapital,tenaga kerja (L), dan eksteaksi ber daya ()), g(x) menggambarkan biaya ckstraksi sumber ja cadalah konsumsi olch masyneakat, dan U(9 adalah uilitas yang igsilkan dari konsumsi, Fungsi tujaan yang ditlis dalam petsamaan }1) menggambarkan maksimimasi present value dari utilitas sepanjang yen dengan tingkat discount rate sebesar § . Kendala pada persarmaan 12) menggambarkan dinamika stok (X) sumber daya alam seperti OK, th diuraikan pada Bab 4, dan ju akumulsapital (5-= K) yang rantung dari owiput ekonomi dikurangi konsumsi dan biaya-biaya straksi. Dengan menggunakan prinsip maksimum sebagaimana dicontoh- 2 pada Bab Sumber Daya Tidak Terbarukan, indikator ekonomi erlanjutan yang diukur dalam ENP dapat ditulis sebagai berikut: np-erk-|%-B}, (10.3) =NNP-{f,,- 8,}Y mana tanda subscript menunjukkan turunan parsial. Misalnya, f seaunjukkan produktivitas marjinal ekstraksi sumber daya dan g, cenunjulkan biaya marjinal esktraksi. Formula yang berada dalam unda kurung kurawal menunjukan rente Hotelling (Hoteling rent) tistraksi sumber daya alam tidak terbarukan. Jadi menurut hukum Hartwick, indikator eberlanjutan dati sumber daya alam tidak teebarukan dapat diartikan sebagai sclisih Nef National Prodetdikurangt deplesi yang diukur secara moneter melalui rente Hotelling, Untuk sumber daya terbarukan, prinsip yang sama dapat digunakan. Pada kasus sumber daya alam terbarukan, wtilitas yang diperoleh dari konsumsi merupakan fungsi dari konsumsi dan tingkat Pemanenan atau ditulis: maxV= {uc *at (10.4) © Dipindai dengan CamScanner Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan sedangkan kendala dinamik ditulis: ‘(x)-h K = {(K,L)-- g(a,h) (10.5) di mana / menunjukkan tingkat pemanenan (harver/), dan F(s) menunjukkan fungsi pertumbuhan (atau regenerasi) sumber daya alam tersebut (ingat dalam kasus perikanan yang dibahas pada Bab 5, misalnya, F(x) digambarkan dalam fungsi logistik yang meng- gambarkan pettumbuhan alami sumber daya ikan). Hukum Hartwick untuk pengukuran keberlanjutan sumber daya alam ini dapat ditulis dalam bentuk: ENP =e+k - {Banh 06) = amp {2a eahe Formula yang ada dalam tanda kurung kurawal merupakan nilai ekonomi stok sumber daya yang diturankan dari Modified Golden Rule (MGR) yang tidak Jain adalah selisih antara rasio utilitas marjinal dari panen dan konsumsi dikutangi biaya marjinal pemanenan. Jadi untuk kasus sumber daya terbarukan, ENP tidak lain adalah selisih antara produk nasional bersih dan nilai ekstraksi sumber daya yang diukur dalam kondisi optimal. Hal ini tentu saja perlu menjadi catatan tersendizi karena seperti telah dikemukakan pada Bab 5, jika sumber daya terbarukan tersebut dikelola dalam kondisi open access, tentu saja sulit untuk memberikan hasil yang optimal. Pengukuran indikator yang dikemukakan oleh Hartwick tersebut belakangan banyak dikembangkan secara lebih kompleks. Hruboveak et al, (2000), misalnya, mengembangkan metode di atas untuk mengukur keberlanjutan pertanian dalam kaitannya dengan lingkungan dan penggunaan sumber daya air untuk irigasi, sementara Cairns (2003) mengembangkan hukum Hartwick tersebut untuk mengukur keberlanjutan ekonomi multisektor, Selain itu, hukum Hartwick yang sebenarnya dirancang untuk ekonomi tertutup, kemudian dikembang- kan untuk ekonomi terbuka oleh Gomez-Lobo (2001), dengan memasukkan perdagangan internasional (ckspor dan impor). i n Pa © Dipindai dengan CamScanner Ekonomi Pombangunan Berkolanjutan goarnya dapat disederhanakan melalui penjelasan berikut, Jika agian sumber daya terbarukan ditulis sebagai: 0, =h- f(x) (197) gana 4 adalah pemanenan dan f(s) adalah proses pertumbuhan gh Sementara kerugian untuk sumber daya tidak terbarukan adalah Oxy = -D (108) pana y adalah ekstraksi dan D adalah penemuan (dicoren), maka xesiasi sumber daya alam, baik terbarukan maupun tidak turakan, adalah OK, = AypOyn + 59, (109) pana Zyg adalah rente ekonomi sumber daya tidak terbarukan, 1 Zq adalah rente ekonomi sumber, daya terbarukan, Dengan sikian ENP sebenarnya dapat ditulis dalam bentuk: ENP = NNP-6K, (10.10) fp secara verbal dapat dikatakan'bahwa ENP = GNP - Depresiasi w-made capital - Depresiasi sumber daya alam dan lingkungan, saponen GNP dikurangi man-made capital tidak Inin adalah Net eral Product (NNP). Gikator Pearce-Atkinson (Genuine Saving knik pengukuran indikator keberlanjutan dengan cara yang berbed verkenalkan oleh Pearce dan Atkinson (1993). Pada prinsipnya Pearce 8 Atkinson menggunakan indikator yang lebih sederhana, yakni tran per kapita, baik untuk tabungan (saving) maupun oufpul yang {ake menurun sepanjang waktu, Pengukuran indikator ini sering juga Sebut pengukur genuine saving, Asumsi dasat yang digunakan oleh ‘ace dan Atkinson adalah adanya substitusi sempurna antara kapital tsi sumber aya alam dan kapital buatan manusia (man-made opis). ‘sums substitusi ini memungkinkan tercapainya keberlanjutan lemab, larena meskipun komponen sumber daya alam (natural cupital) Xenurun, namun jika mampu dikompensasi oleh manmade cpt lecara agerepgte feneed ddan ommagkin tidak menurun sepanjang — © Dipindai dengan CamScanner Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan waktu. Secara matematis, pengukuran indikator keberlanjutan Pearce- Atkinson dapat ditulis sebagai berikut (2) (2) (=) Za/—j-/ =]. | ¥, Y y) di mana Z adalah indeks keberlanjutan yang diukur melahsi geescer coring S adalah tabungan domestik (gross domestic saving), Y adalah domestik (ross domestic product=GDP), § M menunjukkan nilai depresinsi man-made capital, dan §N adalah nilai depresiasi sumber days ah= aian fia (natural capital). Pembangunan ckonomi dikatakan berk nilai indeks atau dengan kata lain jika tabungan domestik melebihi depresiasi sumber daya alam maupun man-made czoitzl Indeks Pearce- ‘Akinson ini telah diyji di beberapa negara maju dan beckembang. den temuan mereka menunjukkan bahwa sebagian besar negaza maiu sepex Jepang, USA, dan Jerman, serta beberapa negara berkembang Brasil dan Costa Rica memenuhi kriteria keberlanjutan, semenuixz Filipina dan Meksiko berada dalam kondisi mazjinal (s Indonesia dan Papua New Guinea termasuk negara yang Sdak lolos dalam uji keberlajutan model Pearce-Atkinson ini. Dalam perjalanannya, pengukuran dengan cara gezadee suze banyak mengalami beberapa modifikasi atau pengembangan. Peawe dan Barbier (2000), misalnya, mengusulkan dimasukanaya aspek sumber daya manusia (duman capital) schingga formula di atas dapat dimodifikasi menjadi: OG di mana @H_berapresiasi terhadap sumber daya manusia (Sem capita) Tanda positif di depan menunjukan bahwa pengetahuan yang dimiliki manusia tidak mengalami depresiasi tapi justra sebalikaya, mengalami apresiasi Faktor lain yang juga menjadi pertimbangan dalam penguburas genuine saving adalah faktor perubahan teknologi. Hamilton ¢ a2, (1998) melihat bahwa perubahan teknologi di masa mendatang akan sangat berpengaruh tethadap pembentukkan kesejahteraan (eel. sehinga akan berpengaruh pula terhasian keberlanintan nembananr & Dipindai dengan CamScanner Ekonomi Pembangunan Bartlaniutan gaasukan faktor petubahan teknologi, formulasi genuine saving sebut kemudian berkembang menjadi: S 5M ON H 2 El) om jana PV/(T) merupakan present wake perubahan teknologi di masa tang, PI/(1) ini berfungsi meningkatkan produktivitas man-made fa’schingga secara keseluruhan akan meningkatkan stok total kapital Meskki diakui bahwa pengukuran keberlanjutan ini cukup sedethana poperasional, ada defisiensi yang terjadi pada pengukuran ini. Pezzey Toman (1998) menyatakan bahwa paling tidak ada dua kelemahan mdasar dari pendekatan ini. Perfama, menyangkut /echnical progress atau exledge capital yang diabaikan dalam pendekatan ini. Padahal bagaimana diketahui, faktor ini sangat berpengaruh dalam mbentukan kapital man-made dan tabungan domestik. Kedua, sayangkut metode pengukuran yang digunakan untuk menduga presiasi sumber daya alam. Sebagaimana dibuktikan oleh Neumayer 1000), perbedaan metodologi dalam menghitung depresiasi sumber a2 alam ini sering menyebabkan perbedaan yang mendasar dalam sngukur keberlanjutan, Dalam studinya yang mengkritisi hasil studi ‘exik Dunia, Neumayer menemukan bahwa hasil ujikeberlanjutan yang Exkukan oleh Bank Dunia tersebut sangat tergantung dari metode tana yang digunakan untuk menghitung depresiasi sumber daya alam telalui pendekatan neraca sumber daya. ga dalam Model Overlaping Generation Silzh satu citi mendasar konsep keberlanjutan adalah adanya aspek intergenerasi, yakni bagaimana konsumsi, penclapatan, maupun kesejahteraan generasi kini tidak mengurangi konsumsi dan kesejahteraan generasi mendatang, Karena it, agar aspek intengenerasi ‘ni operasional, harus ada alfristic motive atau motif wntuk mewarst esejahteraan dag] oonoraei kin kepada generasi mendatang, © Dipindai dengan CamScanner Ekonom! Sumber Daya Alam dan Lingkungan motif alfruistic tersebut, konsumsi akan bergescr lebih ke generasi masa kini daripada ke generasi mendatang: Howart dan Norgaard (1990) memperlihatkan bagaimana konsep keberlanjutan ini kemudian dianalisis dengan mengembangkan kerangka Overlaping Generation Model (OL.G). Model ini kemudian dikembangkan untuk multigenerasi dalam makalah mereka dua tahun kemudian (Howarth dan Norgaard, 1992). Dengan memasukkan aspek antargencrasi ini, tampak bahwa pemenuhan konsumsi sepanjang waktu akan sangat dipengaruhi oleh distribusi kesejahteraan antargenerasi. Untuk melihat bagaimana keberlanjutan ini dilihat dari sisi antargenerasi dan motif alteuistik, berikut ini dipaparkan model formal yang dimodifikasi dari model Conrad (1999). Misalnya scorang ayah pada generasi ¢ ingin mewariskan konsumsi yang berkelanjutan pada anaknya pada periode ¢ + 7. Kesejahteraan generasi ini ditentukan oleh manfaat ekonomi usaha sumber daya alam (misalnya usaba perikanan). Kemudian diasumsikan bahwa manfaat ekonomi yang diperoleh si ayah (generasi /) adalah: = (p— oh, / %,Yb, (10.14) di mana / harga per satuan oxfput, ¢ adalah biaya ekstraksi per satuan input, x adalah biomassa sumber daya alam, dan 4 adalah tingkat pemanenan, Jika kemudian diasumsikan bahwa karena adanya motif altruistik sebagian dari pendapatan yang diperoleh tersebut (0. < @ <1) disisakan untuk generasi mendatang (anak), manfaat yang akan diperoleh si anak pada periode +7 adalah: in no( thas in] (10.13 et Penentuan keberlanjutan dalam konteks overlapping generation (OLG) ini kemudian dapat dilihat sebagai maksimisasi generasi kini yang harus menyisakan pendapatan untuk generasi mendatang dengan kendala ketersediaan stok, Secara matematik, formulasi OLG tersebut dapat ditulis sebagai berikut: woh hh - — ohh max 7, (« 5 + Tro jl 2? - Ay { (10.16) © Dipindai dengan CamScanner Eaenann Venta tgeae tet ye git kendala Nyy 8, FE, (10.17) tia 1%,) adalah fungsi pertumbuhan sumber daya alann, dan (40) adalah discount factor sebagai konsekuensi perbandingan gfaat ckonomi antargenerasi, Persamaan (10.16) menyatakan bahwa jsimisasi manfaat antargenerasi yang diukur dari generasi kini apakan penjumlahan manfaat ckonomi.generasi kini dengan giaat ekonomi generasi mendatang (liukue dalam nai present val), Pada periode / + J, maksimisasi manfaat ekonomi untuk genera gakan datang dihasilkan dari maksimisasi persamaan (10.15), yakni Oh a @2ch, p-—*=0" (10.18) hy, Mat ingga dipetoleh tingkat optimal panen untuk generasi yang akan ang sebesar: Pin gay) by = é Jika panen optimal generasi / + 7 tersebut kita substitusikan ke samaan (10.16) secara implisit kita sudah mempertimbangkan pentingan generasi mendatang melalui ekstraksi sumber daya alam 4h generasi sekarang, Kemudian dengan mensubstitusikan persamaan 117) ke persamaan (10.16) (menghilangkan variabel x, + 1), kita akan emperoleh persamaan manfsat ekonomi generasi sekararg yang telah eeapertimbangkan konsumsi dan ketersediaan stok untuk generasi endatang dalam bentuk: x, -( oth), (Ai(E\e +F(x)- | (1020) Jika diasumsikan bahwa variabel sumber daya alam bersifat giver ‘ksogen), maka persamaan (10.20) dapat dipecahkan untuk menentu- lin tingkat panen generasi Kini yang tidak akan mengurangi tingkat Rinen generasi mendatang, Dengan menurunkan persamaan (10.20) ‘thadap J, akan diperoleh solusi optimal dari J, sebesar: p -Aietd)-aeks, way f 8e(1+0) © Dipindai dengan CamScanner mn waya mam dan Lingkungan Solusi optimal tersebut menggambarkan tingkat panen yang harus dilakukan oleh generasi ¢ yang didasarkan pada harapan untuk mewariskan panen yang positif pada generasi mendatang. Dengan mengetahui fungsi Fés) yang eksplisit, kita dapat menentukan solusi biomass yang optimal untuk generasi kini yang kemudian, dengan teknik substitusi, akan kita ketahui nilai panen yang optimal untuk generasi mendatang. Untuk memberikan ilustrasi yang konkret mengenai model OLG, berikut ini disajikan data hipotesis. Misalnya fungsi pertumbuhan stok sumber daya mengikuti fungsi logistik sebagaimana digunakan pada Bab 5, yakni F(x) =rx(1—x/K). Dalam kondisi keberlanjutan (sustainabl), sistem dalam keadaan steady state, sehingga berdasarkan persamaan (10.17) dihasilkan F(x) =h =rx(l—x/K). Jika kita substitusikan kondisi di atas ke persamaan (10.21), akan menghasilkan solusi untuk 5 sehingga nilai 4 untuk generasi kini dan mendatang akan diketahui. Misalnya parameter berikut diketahui: @ =0.5, r=0.8, K =| p=15, c=0.5, dan §=8%. Program komputer MAPLE digunakan untuk mencari solusi biomass dalam kondisi steady state dengan cara mensubstitusikan sebagaimana dijelaskan pada paragraf di atas?, Hasil solusi dari MAPLE diperoleh nilai biomass sebesar x=0,388 dan panen untuk generasi kini dan generasi mendatang masing-masing sebesar h, =0.189968 dan h,,, = 0.5820. Nilai panen ini adalah nilai yang sesuai dengan kaidah berkelanjutan di mana stok tidak akan menurun (positif) dan panen juga positif. ® Algortma pemogranian dengan MAPLE tersedia pada penuls jika diperiukan. © Dipindai dengan CamScanner —_— a ga Depan Paradigma Kebertanjutan igs saat konsep sederhana namun mencakup dimensi yang cukup pencarian konsep keberlanjutan yang memenuhi harapan semua jk akan terus berjalan, Pencarian ini dalam beberapa hal merupakan xgan dari mos model yang telah ada sebelumnya, Norton an (1997), misalnya, mengembangkan model astarmen sdutan melalui multikriteria untuk analisis dampak lingkungan, sovara Howarth (1997) mengembangkan konsep sustainability as yews. Lebih lanjut Jha dan Murthy (2000) menyatakan bahwa sep Kebedlanjutan yang ada selama ini kurang lengkap karena tidak pasukkan aspek spasial dan perilaku serta hak pemilikan dalam del. Hipotesis mereka yang disebut The Endogenous Sustainability > menyatakan bahwa dalam jangka panjang perilaku manusia shah dan hak pemilikan yang terkukuhkan secara endogen akan dah keberlanjutan dalam jangka panjang. Lebih jauh Jha dan sthy mengusulkan bahwa dalam pencarian paradigma baru pelanjutan hendaknya memperhatikan aspek berikut: Pecilaku generasi kini tidak dapat sepenuhnya menentukan perilaku generasi mendatang. Generasi mendatang harus dipastikan memperoleh paling tidak Pergerakan harga sumber day alam dan hak pemilikan terhadap jsomsumsi di masa mendatang harus ditentukan untuk menghindari eesploitasi yang berlebihan terhadap sumber daya alam, | Dalam situasi pasar tidak berfungsi, diperlukan intervensi non-pasir, | Entervensi yang benar merupakan strategi yang penting unwk menjaga keberlanjutan, Perkembangan lain yang kini juga sedang menjadi pemikiran dalam Pogukuran keberlanjutan adalah upaya mempertimbangkan bentuk ‘ogital yang lain, yakni sca aia Pearce dan Barbier, 2000; Fauchewx & O'Connor, 2001), Pearce dan Barbier (2000) menyatakan babwa ‘ial capital berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi Karena Sror-faktor berikut: © Dipindai dengan CamScanner

You might also like