You are on page 1of 7
PENILAIAN KONDISI JEMBATAN RANGKA BAJA DI KABUPATEN SINTANG MENGGUNAKAN METODE BRIDGE MANAJEMEN SISTEM(BMS) (STUDI KASUS JEMBATAN KAPUAS III, KABUPATEN SINTANG) ‘Yulius Herry”, Safarudin M. Nuh®, M. Indrayadi” "Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Pontianak *°yosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Pontianak Email: yulius hery13@ gmail.com ABSTRAK ‘Untuk menjage pentingnya peranan jembatan dalam mendukung perckonomian maka perlu adanya suaty sistem manajemen jembatan sehingga upaya dalam menjaga kondisi jembatan agar selalu berfungs! dengan bik. Selah satu sistem manajemen jembatan yang dikembangkan oleh direktorat jenderal bina marga pada kurun waktu 1993 adalah brigde manajemen sistem yang pelaksanaannya terpusat kepada manajemen jembatan pada jalan nasional dan provinsi, Jembatan Kapuas II, terletak di Kabupaten Sintang yang rmenghubungkan kabupaten Sintang dan kecamatan bin) terletak pada sta 050+000 dengan penjang 250 m, lebar $ m serta jumlah bentang ada S buah Rekomendasi pemeliharaan setelah di lakukan ‘enilaian kondisi melalui pemeriksaan secara inventaris maka jembatan Kapuas III, yang terletak Kabupaten Sintang memerlukan pemelibaraan rutin yang penerapannya terdapat dalam metode brigde manajemen Kata kunci: sistem manajemen jembatan, brigde manajemen sistem, pemeliharaan rutin, ABSTRACT To maintain the importance of the role of bridges in supporting the economy, itis necessary to have a bridge management system so that efforts in maintaining the condition of the bridge are always functioning properly. One of the bridge management systems developed by the Directorate General of Highways in 1993 ‘was a system management brigde whose implementation was focused on bridge management on national and provincial roads Kapuas If Bridge, lacated in Sintang District which connects Sintang district and downstream binjai sub-district located at 050 + 000 with a length of 250 m, width S m and number of spans there are § pieces Recommended maintenance after assessment of conditions through inspection in inventory then bridges Kapuas Il, which is lacated in Sintang District, requires routine maintenance, the application of which is contained in the system management brigde method. Keywords: bridge management system, brigde system management, routine maintenance. Tintas. Di Indonesia sendiri pada titk tertentu baik jombatan yang terletak di Indonesia ataa dacrah ‘mengalami kerusakan yang tercatat pada traffic management center (TMC), dimana keruselcan yang di akibatkan oleh jembatan ini telah I. PENDAHULUAN Dalam pengembengen prassrana jalan dan jembatan terutama jalan yang mengiubungkan ddacrah terisolasi atau pun akses yang sulit untuk ‘menuju pusat perekonomian sehingga distibusi hasil bumi dapat dengan mudah di salurkan tampa harus memakan biaya yang sangat mobal, ppertumbuhan penduduk dan perekonomian akan Dertambah pesat seiring dengan bertambahn sarana dan prasarana jalan (Kedarisma ct al, 2016) Di dalam Kehidupan schari-hari, jembatan merupaken saranaakomodasi yang" menunjang Kelancaran lalu linlas di seluruh dunia tak terkocuali Indonesia, Jembatan-merupak suatu struktur yang di bangun meliniasi sungai atau penghalaag Ialu lintas lainnya, jedi jike suata jembatan mengelami reruntuhan maka hal ini di rasakan sangatlah menganggu kenyamanan berlalu ‘mengganggu aktivitas lalulintas dan berkendara, Umumnya penyebab kerusakan jembatan Giakibatksn oleh suatu beban yang_berlebiban seperti kendarasan besar yang memuat beban berlebih, saluran air yang tidak baik sehingea menimbulkan genangan air, seria kurangnya perawatan beberapa elemen dati jembataa tersebut Jembatan di definisikan sebagai konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian yang terputus oleh adanya rintangen yang dalam, alur sungai, saluran irigasi dan pembuang (Standar Nasional, 2005) Jembatan—merupakan infrastruktur yang berperan penting bersama jalan dalam memacu 334 ppertumbuhan ekonomi suatu wilayah, Selain ita ‘mempertahankan fungst dan kemampusn jembatan dalam melayani eras lala lintas dapat) menjadi pendukung Jancarnya rods perekonomisn suatu wwilaya, ‘Untuk menjage pentingnya peranan_jembatan dalam mendukung perekonomian maka perla adanya suatu sistem manajemen jembatan sehingga ‘upaya dalam menjaga kondisijembatan agar sclala Derfungst dengan balk Oleh Karena itu ppemeriksaan yang terus menerus tethadap kondisi jembatan sangat penting di lekukan untuk ‘mengideatifikasi kerusakan-kerusakan yang terjadi ‘agar sedini mungkin penanganan yang efektif dan {cpat di lakukan sesuai dengan kondisi jembatan alah satu permasalahan kerusakan jembatan ‘yang terjadi merupakan kerusakan yang terjai di luar perkiraaan yang membutubkan pemeriksaaan ‘untuk mendapat tindakan yang tepat. Untuk daerah- dacrah yang sering mengalami hal ini, pada lumumaya timbul kesulitan dalam penangaan terbaik dari beberapa alternative perbaikan yang sesuai dengan Kondisi kerusakan jembatan Perbaikan jembatan tersebut sangat membutuhkan waku secepat’ mungkin baik dalam — hal perencanaanmaupun pelaksanaaan dalam ‘mengembalikan daya guna dari jembatantersebut Dalam pelaksanasannya terdapat kendsla yang Gi lami ketika di lakukan suatu pemeriksaaa terhadap jembatan dimana di dalam pemeriksaan ini sangat membutubkan suatu keputusan yang terbaik serta wakiu yang cepat untuk seorang abit penanganan jembatan, sedangkan lokasi jembatan yang mengalami kerusakan berada pads lokasi yang sangal jauh dan seorang ahli jembatan berada ‘di tempat yang berbeda, Maka sangat di butuhkan sebuah alat bantu yang dapat mendukung atau ‘menggantikan keablian seorang abli jembatan ini. ‘Salah satu sistem mangjemen jembatan yang dikembangkan oleh ditektorat jenderal bina marga pada kurun waktu 1993 adalah brigde manajemen sistem yang pelaksanaannya terpusat kepada ‘mangjemien jembatan pada jalan nasional dan provinsi. Di dalam brigde manajemen sistem terdapat kegiatan manajemen jembatan mulai dari pemeriksaan, rencana, program serta pereneanaan teknis pada pelaksanaan dan pemeliharaan jembatan. Tujuan penelitian adalah sebagai berikut © Memabami dan mendalami —langkah- Jangkah perhitungan dalam perencansan struktus jembatan, ® Melakukan perhitungan pereneansan struktur jembatan sesuai dengan peraturan ‘yang betlaku Untuie menitik heratkan penelitian ini supaya lebih terarab dan dapat di peroleh Hasil kesimpulan ‘yang jelas, maka diperlukan pembatasen masalah, ‘dalam hal ini penilaian kendisi jembatan rangka baja dengan metode brigde manajemen sistem dengan lokasi penelitian adalah jembatan Kapuas di Kebupaten Sintang yang akan di lakukan pembatasan schagai berikut © Jembatan yang akan di tet adalah jembatan Kapuas IIT yang terletak di Kabupaten Sintang yang mempuyai no. miss 44, no. jembatan 30,05.0044.1, kode provinsi 30, serta kode Kabupaten no. 5 © Usulan—perbaikan dan pomeliharaan berdasarkannilai Kondisi jembatan tanpa ‘memperhitungkan nilai Ialu fintas dan muatan dari jembatan Kapuas II, Kabupaten Sintang. © Pemeriksaan kondisijembatan Kapuas ll dilakukan secara visual yaitu pemeriksaan inventaris yang terdapat dalam metode brigde jemea system. Penilaian jembatan di tentukan secera subyektif, artinys_ melakukan ppnilaian terpusat pada kondis keseluruban dari lima komponen utama bangunen atas, yang terdiri dari © rangka, gelegar dan seterusnya, © Permukaaan lantai kendaraan © Sandaran sera bangunan non struktural Il, METODOLOGI DAN PUSTAKA ‘Metodologi Penelitian, Metodologi_peneltian yang i gunakan dalam penulisen ini adalah metode deskriif yaitu suatu prosedur pemecehan masalah yang di teliti dengan ‘menjabarkan keadaan objek penelitian pada saat sekarang bedasarkan fake-fakta yang tampak atau sebagaimana adany—, ‘© Sedangkan teknik pengumpulan deta yang di fgunakan adalah sebageiberikut (9. Teknik Observasi ‘Teknik Pengumpulan Data, Pengumpulan data di lakukan secara observasi dan ddokumentasi, yang mana pengumpulan data selalu berhubungan dengan permasalahan —_(subjek) penelitian, ‘Adapun pengumpulan data ini di laksanakan secara a. Metode pengamatan langsung di lapangan. b. Meminta data langsung kepada Badan Pengawas Daerah (bawasda) Kabupaten Sintang, Adapun data-data yang di butubkan tesebut adalah ddata-data sebagai berikut Data primer. Data primer merupakan sebuah data yang di dapat secara langsung di lokast stud, yaitu 1. Data tentang jembatan Kepuas Il, Keb Sintang, 2 Date terakhir tentang rangka, — gelegar, ‘permukaan lantai kendaraan, sandaran, pondasi kepala jembatan dan pilar jembatan pada Jjembaten Kapuas III, Kab. Sintang 335 + Data sekunder. Data sekunder pada penulisan skripsi int berasal dari studi Hterature yang berkaitan dengan metode bridge manajemen sistem yang di keluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga dan teori yang berisikan tentang sistem manajemen jembatan sera pptunjuk-petunjuk dasar pemeliharaan jembatan abupatea, Pelaksanaan Survey. Pengamatan di lakukan dengan_mengamati ompenen-kemponen serta bangunan ates dan bawah pada jembatan Kapuas III, dan di lakukan pencatatan dari setiap item- item dari bangunan atas dan bangunan bawah, serta di Iakukan juga pengukuran panjang dan lebar jembatan tersebut, ddan tentunya di lakuken dokumentasi pada setiap ‘elemen-elemen jembatan agar kite dapat melibat seberapa tinggi tingkatkerusekeajembatan tersebut. Dimana survey itu sendiri di lekukan untuk ‘mengetahui Kondis dari jembatan Kapuas II, Kab Sintang agar di Iskuken pemetiksaan inventaris yang terdapat dalam metode Bridge Manajemen Sistem agar cepat di ambil tindakan sevta langkah ppenanganan pada jerbatan Kapuas II seria dapat ‘memberikanusulan atau rekomendasi kepada instansiterkait- di—-Kab.Sintang dalam. ‘mempersigpkan rencana dan program pemelibaraan jembatan Kspuas I], Kab. Sintang Pengambilan data memiliki urutan sebgai berikut 1 Dokumentai Dalam pemeriksazn inventaris jembatan harus «di buat dokumentasi berupa Toto dan video visual (apabila ada), -mengenai_kondisi jembatan secara umum, Kondisilintasan yang 4i lewati (alan raya, jalan Kereta api, sungai faiaulsinelain), kondsi jalan pendekat Jombeton sat baglan egias jombeics ein yang penting Pengambilan obyek atau foto pada setiap Jembatan meneakup Sisikti/Kanea. Sisi awal!akhir Kondisi bangunan atas. Kondisi bangunan bawah Kondisi lain yang di anggap perlu dan _mendapat perhatian khusus, Apabila di gunakan video visual dalam ‘dokumentasi, maka data atau obyck yang di ambil ‘minimal sama dengan obyek pengambilan foto Jembatan. 2. Semua formulir standar untuk pemeriksaan inventaris jembatan ( formulir inventaris ~1 formulir inventaris -2 dan formulir inventaris 3), harus di isi berdasarkan data lapangan yang sebenamya di sertai dokumentasi foto atau video visual sebab formulir berisi tanggal dan kketerangan— singkat pengamabian, ‘+ Pelaksanaan survey juga melakukan pengisian formulir pemeriksaan inventaris jembatan pada formuliriaventaris-1 yang bersi tentang. a. Nomor jembatan Berisikan nomor jembatan yang merupakan identitas dari jembatan tersebut ‘©. Nomor kabupaten yang terdiri dar 4 digit Nomor statu jalan yang terdivi dari 1 digit ‘Nomor ruas jalan yang terdiri dari 4 digi ‘Nomor urutjembatan yang terdiri dari 4 digit "Noor suffix untuk jembatan yang terdii dari 2 digit. [Nomor suffix untuk jalan yang terri dari 1 digit Data Struktur Adapun data-data yang digunakan adalah sebagai mengenai _obyek berikut : Berdasarkannilai kondisi dari pemeriksaan inventaris maka dapat di analisa © No.tuas jembetan 4. © No. jembatan 130, 05.0044.1, © Kade provinsi 30. © Kode kebupaten 5 Lokasi Penelitian Lokasi penelitsian pada tugas akhir ini ilakukan pada jembatan kapuas IIT yang terletak di Kabupaten Sintang Provinsi Klimantan Barat. ‘Adapun batas wilayah pada lokasi penelitian tugas kbs ini ila Utara; Serawak (Malaysia timur), Selatan: Kabupaten Melawi ‘Timur; Kabupaten Kapuas Hulu Barat: Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Ketapang. Gambar 1. Peta Kabupaten Sintang Sebagian besar wilayah Kabupaten Sint smerupakan wilayah perbukitan dengan luas sekitar 22,392 km? atau sekitar 69,37 persen dari Iuas Kabupaten Sintang (32279 km’). Kabupaten Sintang merupakan Kabupaten Kedua terbesar di provinsi Kalimantan Barat setelah Kabupaten Ketapang. Daerah pemerintaban Kabupaten 336 Sintang terbagi menjadi 14 kecamatan, Dengan Kecamatan terluas adalah kecamatan —ambalau dengan Iuas 19,79 persen dari luas Kabupaten Sintang, sedangkan luas masing-masing kecamatan hanya berkisar 2-7 persen dari Iuas Kabupaten Sintang. Gambar 2. Jembatan Kapuas III, Kabupaten Sintang. From Pemeriksaan Inventaris a owe evan Peat rou oo euuiome “HH rs / rss ch Tabel 1. From Pemeriksaan Inventaris III HASIL DAN ANALISA DATA Hasil Perencanaan Struktur Sekunder © Bangunan Atas. a) Permukaan Oprit. bb) Permukaan Lantai Jembatan. (©) Permukaan Trotoar. 4) Sandaran dan Tiang. ©) Tembok Ujung. 1) Out Let Drainase 8) Exspansion Joint (Sambungen Muai), hh) Batang Vertikal/Diagonal i) Gelegar/Rangka Utame. J). Gelegar Sekunder. Balok Melintang, 1D) Diapragma, 1m) Sistem Pengake, 1) Landasan, ©) Lanta Jembatan. © Kepala Jembatan I. a) Dinding Abutmen, b)Dinding Sayap. ©) Tebing. ) Pondasi. © Kepala Jembatan Ti 8) Dinding Abutmen, b) Dinding Ujung, ©) Dinding Sayap. © b) Tiang Kolom. ©) Batang Kukub, Konstuksi Pelindung. Struktur Jembatan, Secara umum struktur jembatan di bedakan ‘menjadi dua bagian yaitu sirukturatas dan struktur bawab, a) Struktur bangunan atas. Struktur ates jembatan merupekan bagian yang, menerima beban langsung yang meliputt berat sendiri, beban mati, beban mati tambahan, beban Jalu lintas kendaraan, gaya rem, beban pejalan kaki. Struktur ata jembaten meliputi ‘Trotoar Sendaran dan tiang sandaran, Peninggitrotoar (kerb). Slab lanai trotar Golegar (girder) Balok diafragena Thatan pengaku (katan angin, ikatan 337 melintang). = Tumpuan (bearing). ) Struktur Bangunan Bawah, Sirukturbawah jembatanberfungsi_memikul selurub beban struktur atas dan beban lain yang. di timbulkan oleh tekanan tanah, aliran air dan hhanyutan, Turmbukan sertagesckan untuk Kemudian —tersalurkan ke pondasi, selanjutnya bbeban terscbut di salurkan oleh pondasi ke tanah ‘dasar. Struktur bawah jembatan umumnya meliputi © Pangkal jembatan (abutment). 4) Dinding belakang (back wall) ) Dinding penatan (breast wall. ©) Dinding sayap (wing wal). 4) Oprit plat injak (approach slab). 2) Konsol pendek untuk jacking (carbe. 1) Turpuan (bearing). ‘Pilar jembatan (pier) 4) Kepala pilar (pier head. ») Pilar (pies), yang berupa dinding, kolam, sau portal ©) Konsol pendek untuk jacking (carbel) 4d) Tumpuan (bearing). * Pondasi Pondasi pada jembatan berfungsi meneruskan seluuh beban _jembatan ke tana dasar, bperdasarkan sistemya, pondasi abutment ata is embotan di bedakan menjadi beberapa jens, antara Iain 4) Pondasi telapak (spread footing). ») Pondasi sumuran (carisson ©) Pondasi tiang (pile foundation), terdiri dar © Tiang pancang kayu (log pile). © Tiang pancang baja (stel pile). © Tiang pancang beban (reintarled canceret pi). © Tiang pancang beton prategangan (precast prestessed concerete pile), spin pile © Tiang beton cetak di tempat (eancerete cost in place), barepile, panvey pile © Tiang pancang kompasit (composite ple) ‘Hasil Pengisian Format ‘Mengacu kepada pemeriksaan secara_ inventaris serta pengisian format, 1 Bangunan At Pada elermen jembatan ini di berikan nila 1, dimana nilai 1 mengacu kepads kerusakan sedikit (kerusakan dapat di perbaiki melalui pemeliharaan rutin dan tidak berdampak pada keamanan dan fungsijembatan). Gambar 3 Kondisi bangunan atas jembaten Kapuas 2 m1, Sistem lantai. Pada elemen jembatan ini di berikan nilai 1, dimana nilai 1 mengacu kepada kkerusakan sedikit. Pada sistem lantai Jembatan Kapuas III terdapat karat pada permukaan yang di scbabkan olch kurangnya pembersihan terhadap sisa jatuban material i Gambar 4, Kondisi Lantai Jembatan Kapuss IIL Sandaran / pengaman, Pada clemen ini di berikan nilai 2, dimana nilai 2 mengecu kepada kepada (Kerusakan yang memerlukanpemantauan dan pemeliharaan pada masa yang akan datang) Dimana terdapat sandaran serta pengaman, 338 peda jembatan Kapuas TI yang hilang dan Gambar 5. Kondisi Ting Sandaran_jembatan ‘Kapuas I 4. Pondasi/ aliran air. Pada elemen ini mendapatkan nilai 1, di mana nilai | mengacu kepada pedoman pemberian nil kondisi jembatan pemeriksaan secara inventars. Pondasi (aliran sir ), jembatan Kapuas Il, Kabupaten Sintang inveataris, di mana kerusakea sangat sedikit(kerusakan dapat di perbaiki melalui pemeliharaan secara rutin dan tidak berdampak ppada keamanan serta fungsi dari jembatan Kapuas nD. Gambar 6 Pondasi / Aliran Air Jembatan Kapuas Mm. 5. Abutmen. Pada bagian abutmen _jembatan Kapuas TI, dinding abuimen di rumbuhi tanaman liar schinggs pada elemen jembatan tersebut di berikan nila 1, selain dinding abutmen yang di tumbuhi tanaman liar, dinding sayap pada elemen abutmen jembatan Kapuas IIT dalam kondisi longsor. Gambar 7 Kondisi Abutmen Jembatan Kapuas Il IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Perdasarkan hail analisis yang of Takukin maka kondisi jembatan rangka baja, Kapuas III dengan renggunakan metode Brigde Manajemen Sistem dengan melakukan pemeriksaan secera inventaris, ‘maka dapat di tarik kesimpulan, 1. Identifikasi jembatan Kapuas Ill, yang terletak Kabupaten Sintang memiliki no ras jembatan 44, kode provinsi 30, dengan kode Kabupaten $, seria memiliki panjang 250 m, Icbar $ m, serta bentang scbanyak $ bush. 2. Setelah di lakukan identifikasi maka di lakukan pemeriksaan secara inventaris dan dapat di ambil peringkat kondisi_ dari elemen penting jembatan yang meliputi a. Bangunan atas, ‘mendapatkan nilai kondisi 7 di mana nilai ondisi 7 mengacu. Kepada Kerusakan sngut sedikt (Kerusakan dapat di perbaiki melalui pemeltharaan rutin’ dan tidak boerdampak pada keamanan dan fungsi jembatan », Sistem lantai ‘mendapatkan nilai kondisi 7 di mana nilai Kondisi 7 mengacu Kepada Kerusakan sangat sedikt (kerusakan dapat di perbaiki ‘melalui pemeliharaan rutin dan tidak boerdampak pada keamanan dan fungsi jembatan ©. Sandaran, ‘mendapatkan nilai kondisi 2. Di mana rilai Kondisi 2 mengacu kepada Kerusakan 339 yang memerlukan pemantauan dan pemeliharaan pada masa yang akan datang. ©. Pondasi (aliran airy ‘mendapatkan rilai kondisi 1 di mane nilai kkondisi J mengacu kepada Kerusakan sangat sedikit (kerusakan dapat di perbaiki melalui pemeliharaan rutin dan tidak berdampak pada keamanan dan fungsi jembatan, 4. Abutmeny pilar , ‘mendapatkan nilai kondisi 1 di mane nilsi kondisi 1 mengacu kepada Kerusakan sangat sedikit kerusakan dapat di perbaiki melalui pemeliharaan rutin dan tidak berdampak pada keamanan dan fungsijembatan 3. Rekomendasi pemeliharaan setelah di lakukan penilaian kondisi melalui pemeriksaan secara inventaris maka jembatan Kapuas Il, yang terleak Kabupaien Sintang —_memerlukan pemeliharaan rutin yang terdapat dalam 'metode brigde manajemen sistem, Saran sandaran yang hilang_ dan Perlunya pengecatan pa Penggantian pipa sandar rusak 3. Pethaikan oprit jembatan 4 Di perlukan pembersihan lokasi kepala jembatan’ abutmen sevta lantai jembatan dari ‘wnaman liar serta tumpukan tanah dan sampah pada alur ai. 5, Di porlukan pemeliharaan secara rutin agar jembatan Kapuas Il, agar dapat tetap berada dalam daya layan yang baik serta mencengah dari di gantinya beberapa elemen jembatan Jka terjad kerusaken, DAFTAR PUSTAKA, Direktorat Jenderal Bina Marga, 1993. Panduan Pemeriksaan Jembatan, Jakarta Departemen Pekerjsan Umum Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Bina Marga, 1993, Bridge ‘Manajemen System, Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Bina Marga, 1995, Penunjuk Pemeliharaan Jembatan Kabupaten Jakarta: Departemen Pekerjaan_ Umum Republik Indonesia Direkrorat Jenderal Bina Marga, 1995. Petunjuk Untuk Persiapan Program. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia, DireKtorat Jenderal Bina Marga. 1993. Panduan Pengawasan Pelaksanaan — Jembatan Jakarta: Departemen Pekejaan Umum Republik Indonesia A, 2011, perawatan dan pencegahan Jjembatan baja di Kalimantan barat, Pontianak pos, Pontianak. Hamid, A., 2010, metodologi penelitian, bakan huliah magister teknik. sipil, universitas tanjung pura, Pontianake Kadarismen, M., Gunawan, A., & Ismiyati, 1 (2016. Kebijakan——- Manajernen Transportasi Darat dan Dampaknya Tethadap Perekonomian Masyarakat di Kota Depok. Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik, 3(1), 41-58. Stander Nasional, I. (2005). Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta 340

You might also like