Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The 2020 Global Pandemic or known as the corona virus pandemic (COVID-19) has given impact
on the economic crisis in almost all countries around the world. No exception for a country with the
greatest economy such as the United States of America. In history, the United States of America has
been known for its case with feminism. Women in the United States of America are lack of protection
by existing policies so that women workers in the United States are vulnerable to lose their jobs and
being exposed to discrimination. The double burden of women seems to uphold the stereotype of
femininity and makes women being afar from welfare. Injustices for women in the United States are
becoming more real. This study is wrote to see how the impact of the economic crisis due to the global
pandemic on women in the United States of America using qualitative research methods. The result
of this research will show that the significant impact experienced by women workers in the economic
crisis due to the 2020 global pandemic is because the vulnerabilities that always haunting women in
the United States of America.
ABSTRAK
Pandemi global 2020 atau yang dikenal dengan pandemi virus corona (COVID-19) telah memberikan
dampak krisis ekonomi di hampir seluruh negara di dunia. Tidak terkecuali bagi negara dengan
perekonomian maju sekalipun seperti Amerika Serikat. Pada sejarahnya, Amerika Serikat terkenal
dengan permasalahannya akan feminisme. Perempuan di Amerika Serikat kurang dilindungi dengan
kebijakan-kebijakan yang ada sehingga pekerja perempuan di Amerika Serikat rentan kehilangan
pekerjaan dan terkena diskriminasi. Beban ganda yang dimiliki perempuan seolah menjunjung
stereotipe akan femininitas dan membuat perempuan semakin jauh dari kata kesejahteraan.
Ketidakadilan bagi perempuan di Amerika Serikat menjadi semakin terlihat nyata. Penelitian ini
bertujuan untuk melihat bagaimana dampak krisis ekonomi akibat pandemi global terhadap
perempuan di Amerika Serikat dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil
penelitiannya bahwa dampak signifikan yang dialami pekerja perempuan dalam krisis ekonomi
akibat pandemi global 2020 disebabkan kerentanan-kerentanan yang pada sejarahnya sudah
dirasakan perempuan di Amerika Serikat.
terpaksa melepaskan pekerjaan upah atau 2011. Lebih lanjut, penelitian Shella
bekerja pada pekerjaan yang minim waktu menjelaskan bahwa penurunan populasi
dengan pendapatan lebih sedikit. Jepang akan mempengaruhi ekonomi Jepang.
Hasil temuannya, pekerja perempuan Tingginya angka kebutuhan atas tenaga kerja
mendominasi di sektor informal yang sudah disebabkan tingkat kelahiran yang rendah
pasti tidak mendapatkan jaminan sosial, karena kondisi lingkungan di Jepang tidak
sehingga ketika mereka harus keluar dari mendukung perempuan untuk melahirkan dan
pekerjaan mereka tidak memiliki tabungan. membesarkan anak bagi perempuan karir di
Perempuan sulit untuk kembali bekerja dan Jepang. Peranan perempuan di sektor kerja
kebanyakan harus bekerja paruh waktu. sangat rendah. IMF menyarankan untuk
Sementara, perempuan yang bisa bertahan Jepang agar mempertimbangkan kebijakan
pada pekerjaannya juga akan menghadapi meningkatkan perempuan bekerja,
masalah beban ganda. Pemerintah Indonesia mengurangi ketidaksetaraan, perbedaan gaji,
memberlakukan kebijakan Work From Home pemecatan ilegal, dan pelecehan di tempat
dan School From Home. Sehingga perempuan kerja.
yang melakukan WFH harus mampu Hasil temuan dari penelitian tersebut
mengalokasikan waktunya untuk mengurus adalah bahwa womenomics merupakan
rumah tangga, mendampingi anak belajar strategi ekonomi yang paling tepat dan sedang
sekaligus bekerja. Hal ini disebabkan dijalankan untuk mendorong partisipasi
timpangnya pembagian tugas antara suami perempuan dan memajukan peran perempuan
dan istri. Jepang dalam dunia kerja. Kesetaraan dan
Perbedaan penelitian ikhfina dan partisipasi perempuan Jepang akan
penelitian saya terletak pada tingkat kasus mendorong pertumbuhan ekonomi dan
COVID-19 laki-laki lebih tinggi daripada membantu pemulihan krisis demografi Jepang
perempuan karena pola pergerakan laki-laki (Hajura, 2018). Nyatanya, partisipasi pekerja
yang lebih banyak di luar rumah. Padahal di perempuan merupakan pendorong penting
Amerika Serikat justru sebaliknya. bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Perempuan sebagai front liners serta Persamaan Shella dan penelitian saya
mendominasi sektor industri dan pelayanan terletak pada perempuan sebagai faktor
justru lebih terdampak Covid-19 penting dalam perekonomian suatu negara.
dibandingkan laki-laki. Persamaannya terletak Sedangkan perbedaannya terletak pada
pada peningkatan pekerja informal pada penyebab kelesuan ekonomi dan tingkat
perempuan tentunya berkaitan dengan peranan perempuan di sektor kerja.
jaminan sosial yang tidak didapatkan pekerja Berdasarkan uraian tersebut, dapat
perempuan. Ini pula yang terjadi di Amerika disimpulkan bahwa penelitian saya memiliki
Serikat. Ketimpangan peran gender yang fokus, konsep, dan metodologi yang berbeda
terjadi dalam keluarga merupakan hasil dari dari penelitian-penelitian sebelumnya.
normal patriarki yang masih banyak dianut di
Indonesia. Hal ini juga terjadi di Amerika RESEARCH METHOD
Serikat dan bahkan jauh lebih parah. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
Penelitian ketiga oleh Shella Hajura jenis penelitian deskriptif dengan studi kasus
pada tahun 2018 dari Universitas Pasundan untuk menjelaskan fenomena she-cession
dengan judul “Kebijakan Womenomics: sebagai bentuk krisis ekonomi akibat pandemi
Strategi Reformasi Struktural Ekonomi dan global 2020 atau dampak ekonomi semasa
Pemulihan Krisis Demografi Jepang sebagai pandemi global 2020 terhadap pekerja
Respon terhadap Kritik IMF” membahas perempuan di Amerika Serikat yang
kelesuan ekonomi yang terjadi di Jepang yang mencakup kesejahteraan perempuan secara
dulunya terkenal sebagai negara dengan beban ganda, kesenjangan pendapatan, dan
perekonomian maju, ditambah dengan adanya diskriminasi dalam sektor industri dan jasa.
bencana alam gempa bumi dan tsunami tahun Data sekunder yang digunakan pada penelitian
ini berupa jurnal, artikel dan media massa perempuan dalam merawat dan mengurus
yang berkaitan dengan isi yang dibahas oleh rumah tagga dilakukan secara gratis dan tidak
penulis. Teknik pengumpulan data melalui dihitung dalam ekonomi. Perempuan dirasa
telaah pustaka atau library research. Serta lemah dalam dunia ekonomi dan ekonomi
penelitian ini menggunakan teknik analisis mendorong perempuan untuk fokus mengurus
data kualitatif. rumah tangga saja. Laki-laki seolah menjadi
satu-satunya manusia ekonomi. Segala
RESULT AND ANALYSES kebijakan ekonomi tidak meletakkan
Teori Women and Economics perempuan pada prioritas utama padahal
Women and economics atau ilmu perempuan jelas lebih rentan. Pemerintah
ekonomi dalam perspektif feminisme hanya berfokus pada laki-laki sebagai
dijelaskan dalam buku “Who Cooked Adam penggerak ekonomi dan perempuan
Smith’s Dinner” oleh Katrine Marcal yang dikesampingkan atau menjadi secondary
diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh earner. Pandemi global 2020 memperlihatkan
Ninus D. Andamuswari dengan judul “Siapa bahwa sektor yang didominasi perempuan
yang Memasak Makan Malam Adam Smith” tidak kalah penting bagi perekonomian
Teori ini menjelaskan bahwa ekonomi negara. Sayangnya, pandemi global 2020
seakan menjadi ilmu yang mencadangkan memberikan dampak signifikan bagi
kasih sayang dari perempuan. Ekonomi selalu perempuan dan tidak ada kebijakan yang
mengutamakan kepentingan individu, menjaga kesejahteraan perempuan.
mengedepankan laki-laki sebagai pemeran Teori ini membantu penulis untuk
utama perekonomian dan mengesampingkan melihat bagaimana sebenarnya secara teori
perempuan sebagai pemeran cadangan. Dalam ekonomi secara gender dan bagaimana
ekonomi, kasih sayang perempuan seolah perekonomian perempuan dalam sejarah
tidak terlihat padahal nyatanya memberikan Amerika Serikat. Sehingga ketika pandemi
dasar kontribusi besar bagi berjalannya global 2020 terjadi, ada penjelasan yang
perekonomian. menghubungkan antara kondisi perekonomian
Terdapat pula istilah femininitas dan perempuan yang dulu yaitu kodrat perempuan
maskulinitas yang menjelaskan bahwa dalam mengurus rumah tangga, beban ganda,
perempuan memiliki sifat lemah lembut dan kesejahteraan yang rendah karena adanya
sehingga cocok bekerja sebagai perawat, guru, kesenjangan. Yang kemudian menjadi poin
atau kerja rumah tangga. Perempuan dirasa sebab-akibat dampak ekonomi yang dirasakan
tidak cocok dan tidak sanggup bekerja di perempuan ketika pandemi global 2020
pekerjaan berat yang dilakukan laki-laki. terjadi.
Sehingga ekonomi menilai bahwa penggerak
ekonomi ialah laki-laki. Konsep Glass Escalator
Perempuan menghabiskan lebih Glass escalator dikembangkan oleh
banyak waktunya mengurus rumah tangga Christine L. Williams dalam artikelnya yang
sehingga tidak dapat fokus bekerja dan berjudul “The Glass Escalator: Hidden
mendapatkan pendapatan yang tidak Advantages for Men in the “Female”
maksimal atau tidak setara dengan laki-laki. Professions” Agustus 1992. Glass escalator
Sewaktu-waktu, perempuan diharuskan terkait masalah gender, latar belakang ras, dan
memilih antara mengurus rumah tangga atau etnis. Glass escalator menggambarkan bahwa
bekerja. Perempuan dianggap egois jika lebih di sektor pekerjaan yang didominasi
memilih pekerjaan dibandingkan mengurus perempuan (pink collar professions) seperti
rumah tangga. layanan kesehatan dan pendidikan, laki-laki
Asumsi dasar pada teori ini lebih mudah untuk promosi atau naik jabatan
menekankan bahwa dunia perempuan dan dibandingkan perempuan. Perempuan
dunia laki-laki dalam ekonomoi terpisah. seringlaki mendapatkan gaji yang lebih
Maskulin dan feminim. Kewajiban rendah dari laki-laki. Laki-laki mendapat gaji
lebih tinggi dan mobilitas karirnya lebih cepat Amerika Serikat sangat rentan. Undang-
ketika mereka berada di pekerjaan perempuan undang AS bersifat melestarikan sterotipe
(Williams, 1992). feminisme bahwa perempuan memiliki sifat
Ketika pandemi, fenomena glass lemah lembut dan penyayang. Bahwa
escalator terlihat dengan sekitar 34% pekerja perempuan ranahnya tidak jauh dari rumah
laki-laki bisa mendapatkan promosi meski tangga, pekerjaan di luar itu tidak cocok bagi
work from home dibanding 9% pekerja perempuan.
perempuan (Bitterli, 2021). Kondisi lockdown
akibat pandemi mengakibatkan kondisi a) Sektor Sosial dan Politik
ketidaksetaraan yang sudah ada sebelumnya Perempuan penting untuk mengurus anak
jadi memburuk. Mereka yang berpenghasilan terutama anak laki-laki yang akan
tinggi memiliki peluang besar untuk “Work menjadi bagian dari pengurus negara.
From Home”, sementara pekerja perempuan Perempuan tidak dapat berpartisipasi
yang berpenghasilan rendah dapat lebih dalam proses politik namun perempuan
beresiko kehilangan pekerjaan (Luhmann, dibutuhkan untuk mendidik mereka yang
2020). nantinya akan berpartisipasi dalam
Asumsi dasar pada konsep ini poliritk. Dalam beberapa pemerintahan
menekankan bahwa di Amerika Serikat, AS, misalnya pada pemerintahan Donald
fenomena glass escalator sudah sering terjadi Trump, perempuan masih minim menjadi
bahkan sebelum adanya pandemi virus bagian politik dan suara perempuan tidak
corona. Perempuan tidak bisa 100% bekerja terlalu di dengar. Namun pada
sehingga tidak mudah mendapatkan gaji pemerintahan Presiden Joe Biden, banyak
tinggi atau naik jabatan. Perempuan juga harus perempuan yang menjadi bagian dari
mengurus rumah tangga sedangkan laki-laki pembuat kebijakan, bahkan Wakil
dapat fokus pada pekerjaan. Perempuan tidak Presiden Amerika Serikat saat ini ialah
dapat memaksimalkan diri dalam perempuan yaitu Kamala Harris.
pekerjaannya sehingga fenomena glass Perempuan diajarkan utuk
escalator terjadi pada sektor yang didominasi menyiapkan makan malam,
perempuan. Sektor pekerjaan yang seharusnya mempersiapkan diri, merawat anak,
menjadi tempat bagi perempuan untuk unjuk mencuci piring dan baju. serta
diri, malah menjadi tempat yang semakin mendengarkan dan mengurus suami.
menguntungkan laki-laki-laki. Kewajiban Perempuan pada tahun 1950-an
perempuan dalam keluarga seolah menjadi didasarkan atas ideologi rumah tangga.
penghambat bagi perempuan untuk Hidup perempuan seakan sudah
meningkatkan diri dalam pekerjaannya. ditentukan oleh lingkungan dan stereotipe
Ketika pandemi, kondisi ini semakin feminisme. Hal ini juga yang telah
diperparah. Perempuan semakin didorong disampaikan oleh Katrine Marcal. Bahwa
untuk mengurus rumah tangga dan perempuan seakan sangat dijaga untuk
meninggalkan pekerjaannya. Kesejahteraan diam di rumah, sementara sangat minim
perempuan semakin rentan ketika pandemi kebijakan yang menjaga perempuan di
global 2020 terjadi. luar rumah atau di dalam pekerjaannya.
Perempuan menjadi sangat rentan dalam
Hasil Penelitian dan Pembahasan segi kesejahteraannya.
Kerentanan Perempuan di Amerika Selama pandemi, peran pengasuh
Serikat dan mendominasi sektor-sektor yang
Di Amerika Serikat, kebijakan bagi melibatan tatap muka dan orang banyak
perempuan dalam undang-undang dan membuat perempuan beresiko lebih
konstitusi masih belum terjamin. Indikator- tinggi tertular Covid-19. Sekitar 70%
indikator yang memperkuat hak perempuan lebih petugas kesehatan merupakan
masih sangat minim, padahal perempuan di perempuan. Untuk merespon pandemi
ekstrim dan situasi krisis meningkat Pada tahun 2019, terdapat beberapa
(UNICEF, 2020). Perempuan semakin sektor industri dan pelayanan yang didominasi
berada dalam kemiskinan sekitar 16,4% oleh pekerja perempuan sebagaimana tabel
(Statista, 2020). Berkurangnya berikut:
pendapatan pekerja perempuan menjadi
persoalan rumit bagi perempuan di masa Tabel 1. Perbandingan Jumlah Pekerja Penuh
pandemi. Tidak hanya karena beban Waktu dan Pendapatan Mingguan
ganda yang harus ditanggung namun juga Perempuan dan Laki-laki di Sektor Industri
karena diberlakukannya physical Tahun 2019
distancing. Pekerja perempuan yang
berada di layanan kesehatan juga rentan
namun dapat pendapatan yang lebih
tinggi karena berperan sebagai garda
terdepan pandemi. Namun pekerja
perempuan Amerika Serikat yang sedang
hamil dan bekerja di layanan kesehatan
harus terpaksa keluar dari pekerjaannya.
Banyaknya kerentanan akibat
minimnya kebijakan bagi perempuan
pada akhirnya meningkatkan dampak
signifikan terhadap perempuan semasa Sumber : U.S. Bureau of Labor Statistics
pandemi. Banyak rumah tangga yang
kehilangan setengah dari pendapatan dan Dilihat dari tabel tersebut, perempuan
kapasitas produktif mereka. Ekonomi lebih banyak bekerja pada sektor industri dan
yang tumbuh dan sejahtera bergantung pelayanan. Terdapat kenaikan jumlah pekerja
pada tingkat angkatan kerja dengan perempuan pada beberapa sektor dari tahun ke
perempuan yang ternyata memainkan tahun sehingga pekerja perempuan cukup
peran penting bagi dinamika ekonomi besar mempengaruhi peningkatan pendapatan
semasa pandemi. negara dari sektor-sektor tersebut.
Pandemi global 2020 berdampak pada
Tenaga Kerja di Amerika Serikat sektor-sektor yang melibatkan tatap muka dan
berdasarkan Gender orang banyak yang sekaligus merupakan pink
Di Amerika Serikat, terdapat sektor- collar professions atau sektor-sektor yang
sektor yang didominasi pekerja laki-laki dan didominasi oleh perempuan. Pemberlakuan
sektor-sektor yang didominasi pekerja lockdown berdampak pada menurunnya
perempuan. Sebagian besar pekerja Amerika perekonomian dan sekaligus berdampak pada
Serikat dipekerjakan pada sektor jasa sehingga pekerja perempuan di Amerika Serikat. Pada
cukup berpengaruh pada PDB negara. Pada sektor-sektor yang didominasi oleh
Juli 2019, terdapat 107,8 juta orang bekerja di perempuan ternyata terdapat fenomena glass
industri penyedia layanan swasta di Amerika escalator yang semakin diperparah karena
Serikat. Dalam sektor industri tahun 2019, pandemi. Misalnya pada sekto layanan
lebih dari setengah pekerja didominasi oleh kesehatan, hampir 80% didominasi oleh
perempuan. Pekerja perempuan mendominasi perempuan. Namun meskipun memiliki jam
sektor industri sekitar 57,4% (U.S. Bureau of kerja yang sama dengan laki-laki, perempuan
Labor Statistics, 2019). Sektor transportasi tidak memiliki pendapatan yang setara dengan
dan utilitas terdapat 24,1% perempuan, laki-laki dan jarang dipertimbangan untuk
layanan kesehatan dan pendidikan 74,8% mendapatkan promosi atau naik jabatan
perempuan, rekreasi dan perhotelan 51,2% (Shikha Jain, MD, 2022). Padahal jelas bahwa
perempuan. di saat pandemi, perempuanlah yang menjadi
garda terdepan namun justru terkena dampak (Carrazana, 2020). Krisis ekonomi akibat
yang lebih signifikan. pandemi global 2020 berdampak pada pekerja
perempuan dengan 55% perempuan
Kondisi Covid-19 di Amerika Serikat kehilangan pekerjaannya dibandingkan 44%
Covid-19 telah memberikan dampak laki-laki.
bagi menurun drastisnya perekonomian Hal tersebut memunculkan istilah she
Amerika Serikat yang perekonomiannya cession yang pertama kali muncul di The New
terkenal tahan banting. Covid-19 juga menjadi York Times karena memberikan dampak
pemantik dampak ekonomi bagi subjek yang signifikan terhadap pekerja perempuan. Istilah
tidak pernah diperkirakan sebelumnya oleh she cession juga terjadi di Australia dan
pemerintah Amerika Serikat, yaitu Canada, namun tingkat perbandingan
perempuan. Lockdown yang diberlakukan kehilangan pekerjaan antara pekerja
dengan tujuan untuk meminimalisir perempuan dan pekerja laki-laki tidak separah
penyebaran virus Covid-19 justru hampir di Amerika Serikat. Pekerja perempuaan tidak
membuat Amerika Serikat terancam hanya kehilangan pekerjaan namun sebagaian
mengalami double-dip recession. Krisis dari mereka juga masih bekerja namun
ekonomi akibat pandemi global 2020 mendapatkan ketidakadilan di tempat
membuat perekonomian Amerika Serikat kerjanya dengan alasan krisis ekonomi.
menurun hingga 32,9%. Pandemi Covid-19 membahayakan
Krisis ekonomi yang terjadi akibat kesetaraan, kesejahteraan sosial, dan ekonomi
pandemi global 2020 memberikan ketakutan dengan perempuan sebagai pokok
terhadap perubahan jangka panjang untuk permasalahannya.
aktivitas publik yang meliputi orang banyak, Pada tahun 2019 sebelum pandemi,
bagaimana bekerja sehari-hari, dan terutama terdapat hampir 10 juta ibu yang bekerja dan
bagi kesejahteraan pekerja perempuan. memiliki anak dibawah umur. Tidak adanya
Sayangnya, krisis ekonomi yang disebabkan pengasuh anak akan berdampak pada
oleh pemberlakuan lockdown pada awal pekerjaan, pendapatan, dan pengeluaran
pandemi global 2020 berdampak pada sektor ekonomi jangka panjang, serta pemulihan
pekerjaan yang didominasi perempuan yang ekonomi. Resiko yang harus dihadapi
melibatkan tatap muka dan orang banyak yaitu perempuan yaitu keluar dari pekerjaan atau
sektor industri, pelayanan, dan pendidikan mengurangi jam kerja untuk menjalankan
sehingga disebut she cession. kewajiban mengurus rumah tangga yang akan
berdampak besar pada aktivitas ekonomi
Dampak Pandemi Covid-19 terhadap negara. Krisis ekonomi akibat Covid-19 telah
Pekerja Perempuan di Amerika Serikat memberikan konsekuensi yang lebih parah
Krisis ekonomi di Amerika Serikat bagi ketidaksetaraan gender dalam angkatan
akibat pandemi global 2020 memberikan kerja. Setelah pandemi, pekerja perempuan
dampak signifikan terhadap pekerja menjadi jauh lebih rentan di sektor pekerjaan
perempuan. Biro Statistik Tenaga Kerja yang didominasi perempuan.
menunjukkan bahwa pengangguran telah
meningkat lebih tajam bagi perempuan di
Amerika Serikat dengan gambaran lebih parah
untuk perempuan kulit berwarna (hispanik
dan kulit hitam) (Davis, 2020). Dalam artikel
USA Today, terdapat sekitar 865.000 pekerja
perempuan kehilangan pekerjaannya natara
bulan Agustus-September 2020. Angka
tersebut sangat tinggi dibandingkan total
pekerja laki-laki yang kehilangan
pekerjaannya yaitu sekitar 216.000