You are on page 1of 17
42 BAB 3 IMPEDANSI SERI SALURAN TRANSMIS] Suatu saluran transmisi listrik mempunyai empat Parameter yang mempengaruhi ke. mampuannya untuk berfungsi sebagai bagian dari suatu sistem tenaga, yaitu: Tesistansi, induktansi, kapasitansi dan konduktansi. Dalam bab ini akan kita tinjau resistansrdan isiduRtanst, sedantgkan Kapasitansiakan dibahas pada bab yang berikut, = “Konduktansi antar Penghantar-penghantar atau antar Penghantar dan tanah me- nyebabkan terjadinya arus bocor (leakage current) pada isolator-isolator dari saluran atas-tiang (overhead lines). dan yang melalui isolasi dari kabel-kabel, Karena kebocor. an pada isolator atas-tiang sangat kecil sehingga dapat diabaikan, Konduktansi antara Penghantar pada saluran atas-tiang dianggap sama dengan nol, is Jika arus mengalir di dalam suatu rangkaian listrik, beberapa sifat dari rangkaian itu dapat dijelaskan menurut medan magnet dan medan listrik yang timbul di sekitar- Gambar 3.1, Medan-medan magnet dan listrik dari suatu saturan dua kawat. IMPEDANSI SERI SALURAN TRANSMIS] 43 berakhir pad: enghantat dan ber pada muatan-muatan negatif oh a! perubalan ars di dalam penghantar akan many ae ana tt gars flux yang meliputi rangkaian, Dan setiap path i da gate BAR meliputi rangkaian mengimbaskan (menginduksikan) suatu tegan Pa ux S208 ersebut yang besarnya sebanding dengan tingk: ahah " Kai Fs ‘at kecepat otis ange of f1Ux). Induktansi adalah sifatrangkaian a agubengian e ae aan —_— oleh perubahan flux dengan kecepatan perubahan arlts (rate Se ange of current). ia ada kapasitansi yang timbul di antara Penghantar-penghantar dan merupa- jan muatan pada penghantar-penghantar tersebut per satuan selisih potensial diantara nya Impedansi seri dibentuk oleh resistansi dan induktansi yang terbagi rata di sepan- ang saluran. Sedangkan konduktansi dan kapasitansi yang terdapat di antara penghan- ir penghantar dari suatu saluran berfasa tunggal atau di antara sebuah penghantar dan retral dari suatu saluran berfasa tiga membentuk admitansi paralel (shunt admittance). Meskipun resistansi, induktansi, dan kapasitansi tersebut di atas sebenarnya terbagi rata di sepanjang saluran (distributed), rangkaian ekivalen saluran dibentuk dari para- reterparameter yang dijadikan satu (lumped), seperti yang akan kita lihat dalam pem- bicaraan selanjutnya. 3.1 JENIS-JENIS PENGHANTAR Pada masa awal dari transmisi tenaga listrik, penghantar-penghantar biasanya terbuat dari tembaga. Tetapi penghantar-penghantar aluminium, yang lebih murah dan lebih ringan dibandingkan dengan penghantar-penghantar tembaga untuk suatu resistansi yang sama, akhirnya menggantikan kedudukan penghantar tembaga. Kenyataan bahwa untuk resistansi yang sama. penghantar aluminium mempunyai diameter yang lebih besar dari penghantar tembaga, juga merupakan suatu keuntungan. Dengan diameter yang lebih besar, dipermukaan penghantar garis flux listrik yang berasal dari penghan- tar tersebut akan lebih berjauhan satu dengan yang lain untuk tegangan yang sama. Ini berarti bahwa dipermukaan penghantar terdapat gradien tegangan yang lebih rendah, sehingpa kemungkinan terjadinya ionisasi udara di sekitar penghantar juga lebih kecil. ‘onisasi menimbulkan efek buruk yang disebut corona. Bermacam-macam jenis penghantar aluminium dapat dikenal dari lambang-lam- bang yang berikut ini: : AAC “all aluminium conductors”, seluruhnya terbuat dari aluminium AAAC “all aluminium-alloy conductor”, seluruhnya terbuat dari campuran alumi- nium ACSR Aluminium conductor; steelreinforced”, penghantar aluminium yang diper- kuat dengan baj ja ' . ACAR aluminium conductor, alloy-reinforced”, penghantar aluminium yang diper- e kuat dengan logam-campuran ighantar campuran aluminium mempunyai kekuatan-tarik (tensile strength) yang i eel he ih besar daripada enghantar aluminium biasa. ACSR terdiri dari inti serat baja di 44 um. ACAR mempunyai i serat alumini aa oleh lapisan- tan tinggi yang dikelilingi in dan dililit dengan arah tengah, yang dikelilingi oleh lapisan-lapisan di inti tengah terbuat dari aluminium berkekua bs oa! penghantar aluminium biasa. dip pisan-lapisan serat peng antar secara berturutan dij : a yang, tilawinen agar ES et kembali dan supaya jarijart war dari See Ld sesuai besamya dengan jarijari dalam dari lapisan berikutny Pelapisan oe cca eee serat-serat (stranding) memberikan kelenturan yang baik untuk penampan& ae ae besar. Jumlah serat yang terpakai tergantung pada jumlah lapisan dan apak a serat mempunyai diameter yang sama, Jumlah serat yang dipakai dalam kabel-kabel yang dililit secara konsentris (sepusat) dan seluruhnya terisi oleh serat-serat yang sama diameternya, adalah 7, 19, 37, 61, 91, atau lebih. Gambar 3.2 memperlihatkan penampang dari suatu kabel ACSR yang banyak ter- pakai, Penghantar tersebut terdiri dari 7 serat baja yang membentuk inti tengah, se- dangkan di sekelilingnya terdapat dua lapisan serat ‘aluminium. Di kedua lapisan terse- but terdapat 24 serat aluminium. Kabel lilitan semacam ini dispesifikasikan sebagai 24 ‘AI/TSt, atau 24/7 saja. Dengan menggunakan bermacam-macam kombinasi baja dan jTuminium diperoleh beraneka ragam Kekuatan-tark, kapasitas arus, dan ukuran-ukur- an penghantar. ‘Appendiks pada Daftar A.1 memberikan beberapa Karakteristik listik dari kabel ACSR. Untuk memudahkan referensi, masing-masing penghantar sudah diberi nama- nama kode yang diseragamkan di seluruh industri aluminium. Suatu jenis penghantar yang dikenal dengan nama ACSR diperluas (expanded 'ACSR) mempunyai semacam pengisi, misalnya dari kertas, yang memisahkan serat baja 4i tengah dari serat aluminium yang di luar. Lapisan kertas memberikah diameter yang lebih besar (dan karena itu, corona yang lebih rendah) untuk suatu konduktivitas dan keluatanctarik yang dikehendaki. ACSR yang dipesluas dipergunakan pada beberapa saluran tegangan tinggi ekstra atau extra-high-voltage (EHV). _Kabel-kabel untuk transmisi di bawah tanah (underground) bissanya bukan dibuat ce srt shui, melainkan dari serat tembaga. Penghantar-penghantar diberiiso- ena ee TER coin ie dalam minyak. Sampai pada tegangan 46 kv Ti abel teh yatgl diva oatsk mursclan alsmarpeaacteraja, Resa tngaaga hai jis Label fal batt can hncendevsngan entedlnfs eaieeetcting eon a) allan te a cenderungan terjadinya tempat-tempat a lapisan isolasi. Tempat-tempat kosong ini dapat menyebab- Gambar 3.2. Penam fambar 32. Penampang Teralbj dan 4 wre aluminas ea " MPEDANS! SERI SALURAN THANBMIBI 4 s terjadinya Kerusakan yang lebih awal pada Isolasi, kabel itu Untuk tegangan-tegangan dari 46 sampai 345 kV ble quisi minyak bertekanan rendah (low-pressure ollie aan minyak\yang terdapat pada jarak-jarak tertentu di Sepanjang kal ke saluran-saluran di tengah Kabol kawat-tungpal atau ke naa hantar yang, diisolir dari jens tiga fasa. Penghantar-penghantar sorung timah hitam, Kabel jenis pipa bertegangan tinggi (hij paling banyak dipakai untuk transmisi di b hingga $50 kV. Kabel-kabel yang diisolasi yang berdiameter sedikit lebih besar untuk sama-sama terletak di sepanjang dasar pipa, Kabel-kabel yang diisi dengan gas (gas insulated cables) bisa dida - an sampai 138 kV. Riset masih terus dilakukan pada jeni is kabel yang i faut ma untuk tingkat tegangan 765 dan 1100 kV. Pabrik-pabrik biasanya memberikan de- tail dari Konstruksi bermacam-macam kabel yang dibuatnya, : Dalam buku ini hampir seluruh perhatian kita tujukan pada saluran-saluran di atas tiang, Karena transmisi di bawah tanah biasanya terbatas pada kota-kota besar, sungai- sungai yang lebar, danau dan teluk-teluk. Saluran-saluran di bawah tanah paling sedi- kit berharga delapan kali lipat dari saluran-saluran di atas-tiang, sedangkan untuk te- -gangan yang tinggi harga ini bisa menjadi 20 kali lipat. 1s Uimah hitam yan, kemudian menutupl Pat kabel-kabel yang ). Reservoir-teservolr bel mensuplai minyak mng-tuang di antara peng. {ni juga terbungkus oleh ith pressure pipe type cables) adalah yang awah tanah pada tegangan-tegangan dari 69 dengan kertas diletakkan di dalam pipa baja menampung kabel-kabel tersebut, yang ber- 3.2. RESISTANSI (RESISTANCE) Resistansi dari penghantar saluran transmisi adalah penyebab yang terpenting dari rugi daya (power loss) pada saluran transmisi. Jika tidak ada keterangan lain, maka yang di- maksudkan dengan istilah resistansi adalah resistansi efektif. Resistansi efektif dari sua- tu penghantar adalah n= aldo pene a (1) di mana daya dinyatakan dalam watt dan J adalah arus rms pada penghantar dalam ampere. Resistansi efektif adalah sama dengan resistansi arus searah (dc) dari saluran Jika terdapat distribusi arus yang merata (uniform) di seluruh penghantar. Kita akan membahas sedikit tentang distribusi arus yang tidak merata sesudah kita mengulang beberapa konsep dasar dari resistansi de. : Resistansi de diberikan oleh rumus di bawah ini Rae oO / @ 46 dimana p = resistivitas penghantar 1 = panjang A = luas penampang Unit apa pun boleh dipakai di sini asal tetap konsisten. Untuk soal-soal etenagaan di ‘Amerika Serikat, / biasanya diberikan dalam kaki (feet), A dalam circular mils (cmils), dan p dalam ohm-cmil per foot, yang kadang-kadang disebut juga ohm per clrcular mil- foot, Dalam unitcunit SI, adalah dalam meter, A dalam meter persegi, dan p dalam ohm-meter.t Satu circular mil adalah sama dengan 10? inci (inch). Luas penampang dari suatu penghantar silinder padat dalam circular mil adalah sama dengan kuadrat dari diameter penghantar dinyatakan dalam mil, Banyaknya circular mil dikalikan dengan 7/4 adalah sama dengan banyaknya mil persegi. Karena pabrik-pabrik di Amerika Serikat mengi- dentify penghantar-penghantar menurut Iuas penampangnya dalam circular mils, kita kadang-kadang perlu juga memakai unit ini. Luas dalam milimeter persegi sama dengan Juas dalam circular mil dikalikan dengan 5.067 x 10°*. Konduktivitas dari tembaga yang dipijardinginkan (annealed = diperkeras dengan jalan memanaskan hingga pijar dan mendinginkan berangsur-angsur) dipakai sebagai ‘standar internasional untuk konduktivitas, Penghantar tembaga "hard-drawn” (diper- keras dengan jalan ditarik) yang terdapat di pasaran mempunyai konduktivitas sebesar 97.3% dari konduktivitas standar dari tembaga “annealed”, sedangkan aluminium hanya 61%. Pada 20°C, p untuk tembaga “hard drawn” adalah 1.77 x 10-* +m (10.66 a-cmil/ft). Untuk aluminium pada 20°C, p adalah 2.83 x 10-® +m (17.00 neemil/ft). : Resistansi de dari penghantar-penghantar lilitan (stranded) adalah lebih besar dari yang dihitung menurut Persamaan (3.2), karena pembentukan lilitan-lilitan membuat- nya menjadi lebih panjang dari konduktor itu sendiri. Untuk setiap mil penghantar arus di semua serat (terkecuali yang tepat di tengah) mengalir lebih dari satu mil ka- wat. Kenaikan resistansi karena pembentukan lilitan seperti ini diperkirakan menca- pai 1% untuk penghantar dengan tiga-serat dan 2% untuk penghantar dengan lilitan konsentris. cae aati Penghantar logam dengan berubahnya suhu boleh dikatakan ele = Peoeogeriity yang normal. Jika suhu dilukiskan pada sumbu asia ‘ect lirus Ld 'a sumbu mendatar, seperti pada Gambar 3.3, perpanjangan dari Bae erafik memberikan suatu cara yang mudah untuk mengoreksi resistansi jika suhu berubah-ubah. Titik pertemuan dari perpanj is ‘ F panjangan garis dengan sumbu suhu di mana resistansi sama dengan nol adalah suatu konstanta untuk bahan logam bersangkutan. Dalam Gambar 3.3 dan menurut ilmu ukur kita dapatkan noo Ra Tht Ri T+ (33) tf Stadalah singkatan yang resmi untuk International System of Units, IMPEDANGI SEI SALURAN TRANSMISE 47 Gombat 3.3. Resistansi penghantar logam sebagai fungsi dari suhu. {, dalam derajat Celcius dan T adalah konstanta yang ditentukan dari grafik. Nila dari Konstanta T’adalah sebagai berikut. 234.5 “untuk tembaga “annealed” dengan konduktivitas 100% T= [241 untuk tembaga “hard drawn” dengan konduktivits 97,3% 228 untuk aluminium "hard drawn” dengan konduktivitas 61% Distribusi arus yang merata di seluruh penampang suatu penghantar hanya terda- pat pada arus searah (direct current). Dengan meningkatnya frekuensi arus bolak-balik, distribusi arus makin tidak merata (nonuniform). Meningkatnya frekuensi menyebab- kan tidak meratanya kerapatan arus (current density). Fenomena ini disebut juga efek | kulit (skin effect). Dalam suatu penghantar yang berpenampang bulat kerapatan arus biasanya meningkat dari dalam penghantar ke arah permukaannya. Tetapi untuk peng- hantar dengan jarijari yang cukup besar mungkin terjadi kerapatan arus yang berosilasi terhadap jarak radial dari titik-tengah penampang penghantar. Seperti akan kita lihat dalam pembicaraan tentang induktansi, beberapa garis flux ‘magnetis terdapat juga di sebelah dalam penghantar. Serat-serat pada permukaan peng- hantar tidak diliputi oleh flux dalam (internal), dan flux yang meliputi serat dekat per- mukaan adalah lebih sedikit daripada clux yang meliputi serat di bagian dalam peng- hantar. Flux bolak-balik mengimbaskan tegangan yang lebih tinggi pada serat-serat di bagian dalam daripada yang diimbaskan pada serat-serat di dekat permukaan penghan- (at. Menurut hukum Lenz tegangan yang diimbaskan akan melawan perubahan arus yang meriyebabkan, dan meningkatnya tegangan,imbas pada serat-serat di bagian da- lam menyebabkan meningkatnya kerapatan arus pada serat-serat yang lebih dekat ke Permukaan penghantar dan Karena itu resistansi efektif pun meningkat. Untuk peng- hantar yang besar bahkan pada frekuensi tenaga listrik efek Kulit sudah merupakan faktor yang penting. “48 3.3 DAFTAR NILAFNILAI RESISTANSI Resistansi de dari bermacam-macam jenis penghantar dapat dihitung dengan mudah dari Persamaan (3.2), dan peningkatan resistansi sebagai akibat lilitan dapat pula diper. Kirakan. Koreksi suhu ditentukan oleh Persamaan (3.3). Peningkatan resistansi yang di- sebabkan oleh efek Kulit dapat dihitung untuk kawat berpenampang bulat dan pipa- | pipa yang terbuat dari bahan padat, dan kurva-kurva R/Ro dapat pula diperoleh untuk penghantar-penghantar yang sederhana init. Tetapi sebenarnya semua data-data terse- but tidak perlu kita hitung sendiri, karena pabrik-pabrik selalu memberikan daftar ka- rakteristik listrik dari penghantar yang dibuatnya. Daftar A.1 adalah contohdari bebe- rapa data yang dapat diperoleh. Contoh 3.1, Daftar karakteristik listrik untuk penghantar berlilit Marigold yang terbuat seluruhnya dari aluminium memberikan resistansi de 0.01558 per 1000 ft pada 20°C dan resistansi ac 0.0956 2/mi pada 50°C. Penghantar mempunyai 61 serat dan ukurannya ialah 1.113.000 cmil. Periksalah nilai resistansi de dan hitung- lah perbandingan resistansi ac terhadap resistansi dc. JaWABAN: Pada 20°C dan peningkatan sebesar 2% karena lilitan, Persamaan (3.2) memberikan = oe x 1.02 = 0.01558 © per 1000 ft Ro pada suhu 50°C dari Persamaan (3.3) 228 + 50 Ro = 0.01558 8420 = 01746 Q per 1000 ft R 0.0956 Ry 001746 x 5280 ~ 1°37 Efek kulit menyebabkan kenaikan resistansi sebesar 3.7%. 3.4 DEFINISI INDUKTANSI Ada dua persamaan dasar yang dapat dipakai untuk menjelaskan dan merumuskan induktansi, Persamaan yang pertama menghubungkan tegangan imbas dengan kecepat- an perubahan flux yang meliputi suatu rangkaian. Tegangan imbas adalah dt ent (4) pee eee -Lihatlah The Aluminin le? init erg iminium Association, ‘Aluminium Electrical Conductor Handbook,” New York, TMPEDANSI SERI SALURAN TRANSMISI 49 gjmana adalah tegangan imbas dalam volt dan 7 adalah ban tnkages)rangkaian dalam webercturns (= Wot, di mana t au), Banyaknya weber-turns adalah hasil perkalian dari don jumiah llitan dari rangkaian yang digandengkanny, perti dalam Gambar 3.1 masing-masing garis flux yang gandeng rangkaian sekali saja. Seandainya yang kita tetapi suatu kumparan (coil), sebagian besar dari garisgaris flux yang ditimbulkan akan menggondeng lebih dari satu Ultan kumparan,Jika beberapa flux hanya menghubung, xan sebagian dari liltan kumparan, jumlah flux gandeng akan berkurang, Sesuai de. gan banyaknya garisgaris flux, masing-masing garis dikalikan dengan jumlah lilitan yang digandengkannya, dan hasil-hasil perkalian ini seluruhnya dijumiahkan untuk mendapat flux gandeng total (total flux linkages). Jika arus dalam rangkaian berubah-ubah, medan magnet yang ditimbulkannya (yang digambarkan dengan flux gandeng) pasti juga berubah-ubah, Jika dimisalkan bahwa media di mana medan magnet ditimbulkan mempunyai permeabilitas yang konstan, banyaknya flux gandeng berbanding lurus dengan arus, dan karena itu tegang- an imbas adalah sebanding dengan kecepatan perubahan arus. Jadi persamaan dasar yang kedua adalah ivaknya flux gandeng (flux urns berarti banyaknya lilit- ‘masing-masing weber dari flux ‘a, Untuk saluran dua-kawat se- berada di luar penghantar meng. bicarakan bukannya Gambar 3,1 e=L5 Vv (5) gimana _L = konstanta perbandingan induktansi rangkaian, H e = tegangan imbas, V difdt = kecepatan perubahan arus, A/s Persamaan (3.5) dapat juga dipakai jika permeabilitas tidak konstan, tetapi dalam hal semacam itu induktansi pun menjadi tidak konstan. Jika Persamaan-persamaan (3.4) dan (3.5) diselesaikan untuk mendapat L, hasil- nya adalah me (66) t-G #4 Jika flux gandeng rangkaian berubah secara linier sesuai dengan arus, yang berarti bah- a rangkaian magnetis itu mempunyai permeabilitas konstan, maka L=i H 7) i dan dari sini timbullah definisi induktansi-sendiri (self inductance) dari suatu rangkaian listik yaitu flux gandeng dari rangkaian per satuan arus. Dengan induktansi sebagai fak- tornya flux gandeng menjadi r=Li Wot (38) CN . ———- .— o 50 aka r menyatakan flux gandeng se. tix gandeng flux gandeng juga ber- ndeng, maka Pada Persamaan (3.8), karena / adalah arus sesaat, m saat, Untuk arus bolak-balik berbentuk sinusoida, flux geet bentuk sinusoida. Jika y adalah lambang phasor untuk ux 8 well Wot (9) Karena dan J berfasa sama, L adalah nyata (real), hal mana A fone sean Persamaan (3.7) dan (3.8). Phasor jatuh tegangan (voltage drop) karen: gandeng ’ adalah Vejoll V (3.10) i Veajoy =V (B.1L) i dua rangkaian didefinisikan Induktansi timbal-balik (mutual inductance) antara j sebagai flux gandeng pada rangkaian pertama yang disebabkan oleh arus pada rangkai- at kedua per ampere arus yang mengalir di rangkaian kedua, Sika arus [ menghasilkan flux gandeng dengan rangkaian 1 sebanyak Ysa, maka induktansi timbal-balik adalah Mane H Phasor jatuh tegangan pada rangkaian 1 yang disebabkan oleh flux gandeng dari rang. kaian 2 adalah Vy, =j0M31,=joi2 V t Induktansi timbal-balik adalah penting untuk membahas pengaruh saluran tenaga listrik terhadap saluran telepon dan gandengan (coupling) antara saluran listrik yang sejajar. 3.5 INDUKTANSI PENGHANTAR YANG DISEBABKAN FLUX DALAM Gambar 3.1 hanya memperlihatkan garis flux yang berada di luar penghantar (exter- nal). Tetapi sebenarnya sebagian dari medan magnet juga berada di dalamnya penghan- tar (internal), seperti yang sudah disebutkan dalam pembicaraan tentang efek kulit. Berubahnya garis flux di dalam penghantar-penghantar juga memberikan pengaruhnya pada tegangan imbas pada rangkaian dan karena itu juga pada induktansi. Nilai induk- tansi sesungguhnya yang disebabkan oleh flux dalam dapat dihitung sebagai perban- dingan dari flux gandeng terhadap arus, dengan memperhitungkan juga fakta bahwa setiap garis flux dalam hanya menggandengkan sebagian kecil dari arus total. Untuk mendapat nilai induktansi yang teliti dari suatu saluran transmisi, baik flux dalam masing-masing penghantar maupun flux luar perlu diperhitungkan. Marilah kita pethatikan penghantar panjang berbentuk silinder yang penampangnya diperlihatkan ' dalam Gambar 3.4. Kita misalkan pula bahwa jalan kembali arus dalam penghantar ini X IMPEDANSI SERISALURAN TRANSMISI 5] Gambar 3.4. Penampang suatu penghantar berbentuk silinder. adalah demikian jauhnya sehingga tidak berpengaruh besar pada medan magnet peng- hantar yang digambarkan. Maka garis-garis flux adalah konsentris dengan penghantar. Magnetomotive force (= mmf— atau gaya gerak magnet) dalam ampere-tums sepanjang jalur tertutup yang mana pun adalah sama dengan arus dalam ampere yang dikelilingi oleh jalur tersebut. Mmf adalah juga sama dengan integral dafi komponen garis singgung (tangential) dari kuat medan magnet di sepanjang jalur yang sama. Jadi mmf = § H-ds At (3.12) ji mana H = kuat medan magnet, At/m 5. = jarak sepanjang jalur, m I = amis, A, yang dikelilingi (enclosed)t tik di antara H dan ds menunjukkan bahwa nilai H adalah Komponen kuat medan jagnet ke arah garis singgung dari ds. Misalkan bahwa kuat medan pada jarak x meter dari titik-tengah penghantar ada- ah sebesar H. Karena medan itu simetris, H,, adalah konstan untuk semua titik yang erletak pada jarak yang sama dari titik-tengah penghantar. Jika integrasi dalam Persa- aan (3.12) dilakukan di sepanjang jalur berbentuk lingkaran yang konsentris dengan fenghantar pada jarak x meter dari titik-tengah, H, adalah Konstan di sepanjang jalur rsebut dan merupakan garis singgungnya. Persamaan (3.12) menjadi fH, ds=1, (3.13) 2nxH, = I, (3.4) ‘Apa yang kita bicarakan di sini berlaku baik untuk arus bolak-balik maupun arus searah. Seperti lihat, H dan / adalah phasor dan merupakan kuantita yang berubah-ubah (alternating) menurut nntuk’ sinusoida, Untuk memudahkan arus J dapat dianggap sebagai arus searah dan HY sebagai jilangan nyata. ‘ 52 i { oleh jalur. Kemudian, aj mana [adalah aus yan aikelling oleh jalur. diese winnie wa kerapatan arus adalah merata, mx? Les! Tad (as al dalam penghantar. Dengan mengsubstitusikan Petsamay an : [adalah arus tot: di mana J a (3.14) dan memecahkan untuk H,,, kita peroleh @.15) ke dalam Persamaan x essa! AV 9 (flux density) pada jarak x meter dari titik-tengah penghantar adalah _ ml B,= nH, = 5 Whim? (aun Kerapatan flux dimana p adalah permeabilitas dari penghantar.t Dalam elemen berbentuk pipa dengan tebal dx, flux d@ adalah B, kali luas penam- pang elemen yang tegak lurus pada garis flux, di mana luas tersebut adalah dx kali pan- jang axial, Flux per meter panjang adalah ap = dx Wo/m (8) 2a? Flux gandeng dy per meter panjang, yang disebabkan oleh flux pada‘elemen berber: tuk pipa tersebut adalah perkalian dari flux per meter panjang dan bagian dari ans yang digandengkannya. Jadi, me? lx? dy =" dg =F dx Woym G9) ar Dengan mengintegrasi dari titik-tengah penghantar sampai ke tepi luarnya untuk men re y patkan Ying, Yaitu flux gandeng total di dalam penghantar, kita peroleh Yas f 5 amt * 3 Yam = a ‘Wot/m om Untuk : : Permeabiltasrelatif sama dengan 1, y= 4n x 10-7 Him, dan I 1) Yiu = 3 x 10-7 Wot/m 0 t Dalam unit-unit litas relat SI permeabitit att HE Adah y= fy 4304 Tuang hampa adalah jy = 4x X 10°? Him, 43” por IMPEDANSI SERISALURAN TRANSMISI 53 1 Liaw 5% 107? H/m 2) Kita telah menghitung induktansi per ‘unit panjang (henry per meter) untuk suatu genghantar berpenampang ulat Yang disebabkan hanya oleh flux yang berada di da- perepenguantar. Untuk memudahkan, mulai saat ini induktansi per unit panjang akan. dia sebutkan saja sebagai induktansi, tetapi kita harus berhatichati untuk memakai unit dimensi yang benar. . Kebenaran perhitungan induktansi dalam dari suatu kawat padat berpenampang sult dengan metoda flux gandeng partial (sebagian) dapat diuji dengan menurunkan indaktansi dalam dengan suatu cara yang berlainan sama sekali, Dengan jalan memper- camakan energi yang disimpan dalam medan magnet pada penghantar per unit panjang pada setiap saat dengan Ljnti?/2 dan memecahkannya untuk Ling kita akan mendapat- kan kembali Persamaan (3.22). 3,6 FLUX GANDENG ANTARA DUA TITIK DI LUAR PENGHANTAR YANG TERSENDIRI Sebagai langkah untuk menghitung induktansi yang disebabkan oleh flux yang berada 4i luar konduktor, marilah kita turunkan suatu rumus untuk flux gandeng pada sebuah penghantar yang tersendiri (isolated) yang disebabkan oleh bagian dari flux luar yang terletak di antara dua titik pada jarak D, dan Dz meter dari titik-tengah penghantar. Pada Gambar 3.5 P, dan P2 adalah dua titik yang seperti itu. Pada penghantar menga- lir arus sebesar 7 A. Karena jalur-jalur flux merupakan lingkaran-lingkaran konsentris di sekitar penghantar, seluruh flux antara P, dan P; terletak pada permukaan-permu- kaan berbentuk silinder yang konsentris (digambarkan dengan garis-garis lingkaran penuh) yang melalui P, dan P;. Pada elemen berbentuk tabung pada jarak x meter dari titi-tengah penghantar kuat medan adalah H.,.. Mmf di sepanjang elemen ini adalah 2nxH, = 1 (323) Shar, Suatu penghantar dan titik Iuar P, dan P,~ 54 Dengan mendapatkan’#,, dan mengalikannya dengan 1 kita peroleh Kerapatan ig pada elemen itu, sehingga : = Wom? 2nx 0% Flux dé pada elemen berbentuk pipa dengan tebal dx adalah al = Wb; 4 ans i" (Bas, dalah sama dengan flux d¢ karena f, \deng dy per meter dalam angka a : ons ral ir penghantar menggandengkan seluruh arus Benghantar hanya shai Flux gandeng total dl antara P, dan Ps diperoteh dengan menghitung inte we =D, sampai x =D3. Kita peroleh ; ul wy, Pa ef Hg Me 1 a} de EHR Woy (3.26) atau, untuk permeabilitas relatif sama dengan 1, ; n= 2x10" In 22 Woa/m 62 1 Induktansi yang disebabkan oleh flux yang berada di antara P; dan Py adalah Ly,=2x 10°? In 2 H/m (3.28) A 3.7 INDUKTANSI SALURAN DUA-KAWAT BERFASA-TUNGGAL Sebelum mulai dengan kasus majemuk (multiconductor) dan tiga IMPEDANSI SERISALURAN TRANSMIS! 55 ys is flux yang ditimbulkan oleh arus pada penghantar 1 bervariasi di antara 1 dan vena itu, memang masuk akal untuk menyederhanakan masalah ini, jika D jauh besar dari r, dan ry dan kerapatan flux melalui penghantar hampir merata, de- memisalkan bahwa seluruh flux luar yang dibangkitkan oleh arus pada penghan- sampai pada titik-tengah dari penghantar 2 menggandengkan seluruh arus J dan flux di luar titik-tengah penghantar tidak menggandengkan arus apa pun. Dalam fataan dapat dibuktikan bahwa perhitungan-perhitungan yang dibuat dengan asum- but di atas adalah benar bahkan juga untuk nilai D yang kecil. Induktansi dari rangkaian yang disebabkan oleh arus pada penghantar 1 diberikan Persamaan (3.28), dengan jarak D antara penghantar 1 dan 2 menggantikan D; radius r, dari penghantar 1 menggantikan D, . Untuk flux luar saja berlaku 3.6. Penghantar dengan jarijari dan medan magnet yang di- oleh arus pada penghantar 1 saj D L, 2x1077 n= H/m (3.29) a k flux dalam saja 3 x 10-7 H/m (330) tansi total dari rangkaian yang disebabkan oleh arus pada penghantar 1 saja ada- t= (5 +2102) x 10-7 H/m (331) 1 Rumus induktansi dapat dirubah ke dalam bentuk yang lebih singkat dengan meng- ikan Persamaan (3.31) dan mengingat kembali bahwa In e =, sehingga 56 Ly =2* 10-?(in ct + in 2 (332) Dengan menyatukan faktor-faktor, kita dapat : Ly=2 x 1077 In a (333) Jika kita substitusikan ry untuk 7) eM, D Ly=2x 10-7 Him (3.34) i Jarijari 7 adalah jari-jari suatu penghantar fiktif yang diumpamakan tidak mempu- nyai flux dalam tetapt dengan induktansi yang sama dengan induktansi penghantar se- benarnya dengan jari-jari r). Kuantitas e-™ adalah sama dengan 0.7788. Persamaan (3.34) memberikan nilai induktansi yang sama dengan yang diberikan Persamaan (331). Bedanya adalah bahwa Perasamaan (3.34) menghilangkan faktor yang menun- jukkan adanya flux dalam tetapi mengkompensasinya dengan menggunakan suatu jari- jari yang disesuaikan. Kita harus ingat bahwa Persamaan (3.31) diturunkan untuk penghantar berpenampang bulat dan bahwa Persamaan (3.34) didapatkan dengan hi- tungan-hitungan secara aljabar dari Persamaan (3.31). Karena itu, faktor perkalian 0.7788 untuk menyesuaikan jari-jari agar flux dalam juga diperhitungkan, hanya berla- ku untuk penghantar padat berpenampang bulat. Penghantar-penghantar yang lain akan dibahas kemudian Karena arus pada penghantar 2 mengalir dengan arah yang berlawanan dengan arus pada penghantar 1 (atau berselisih fasa 180° dengannya), flux gandeng yang dihasilkan oleh arus pada penghantar 2 saja adalah pada arah yang sama melalui rangkaian seperti yang dihasilkan oleh arus pada penghantar 1. Hasil akhir flux dari kedua penghantar itu ditentukan oleh jumlah mmf dari kedua penghantar. Tetapi untuk permeabilitas yang Konstan, flux gandeng (dan demikian pula induktansi-induktansi) dari kedva penghantar tersebut yang telah dihitung sendiri-sendiri dapat ditambahkan. Dengan membandingkan dengan Persamaan (3.34) induktansi yang disebabkan oleh arus dalam penghantar 2 adalah Ly=2x10-77In 2 Hy (3.35) rh dan untuk keseluruhan rangkaian a -7 ta —2 L=L,+L,=4~x 10-7In H/m (3.36) ata Jika rj = rj =r’, induktansi keseluruhan menjadi L=4x 10-7 In 3 H/m (3.37) fe IMPEDANGEARRIBALURAN TRANGMIM 57. an (3.37) adalah Induktanst saluran dua-kawat yang telah memperhitungkan yandeng yang disebabkan oleh arus di kedua penghantar, di mana penghantar tu merupakan jalur kembali dari anus pada penghantar yang lain, Nilat induk- i kadang-kadang disebut juga Induktansl per loop meter atau per loop mile, membedakannya dari Komponen induktanst rangkalan yang disebabkan oleh Jam sat penghantar saja, Yang disebut terakhir ini, sepertl diberikan dalam Per- (3.34), adalah setengah dari Induktansi total suatu saluran berfasa-tunggal dan kan induktansi per penghantar. FLUX GANDENG SEBUAH PENGHANTAR DALAM KELOMPOK h yang lebih umum daripada saluran dua-kawat kita dapatkan pada kasus di sebuah penghantar berada dalam suatu kelompok penghantar, di mana jumlah di seluruh penghantar adalah nol. Kelompok semacam int diperlihatkan dalam ar 3.7. Penghantar-penghantar 1, 2, 3, ... , dialiri oleh arus-arus phasor J, I, + In. Jarak penghantar-perighantar ini dari suatu titik P yang jauh dinyatakan ai Dy p, Dap, Dp... . , Dyp. Sekarang marilah kita tentukan Wy p4, yaltu flux ng penghantar | yang disebabkan oleh J, termasuk flux gandeng dalam tetapi termasuk flux yang berada di luar titik P. Dari persamaan-persamaan (3.21) dan 1 ‘3 wae (4 +20 In 2) 10 ’ 77, in Dee (3.39) Vir =2 «10°71, In 2 WoY/m (339) 1 P Dsr 5 De Dye 2 Det bar 3.7. Penampang kelompok yang terdiri dari m penghantar dengan arusarus di dalamnya berjumlah nol. Titik P terletak jauh dari penghantar-penghantar. x gandeng W1p2 dengan penghantar 1 yang disebabkan oleh J; , tetapi tidak terma- flux di luar titik P, adalah sama dengan flux yang dihasilkan oleh J di antara titik lan penghantar J (yaitu di dalam jarak.jarak limit Dap dan D1, dari penghantar 2), karena itu 38 ; 1p, in Dt Yarn = 2 10°72 ID, (G4) Say tar 1 yong disebabkan oleh seluruh penghantay. Fux gandeng Yap dengan PENBMAMT | 7 rasuke flux yang berada di lua ttk p penghantar dalam kelompok, tetapi adalah Dar - +], 10 3) (41) D. D, Du oe 22x 10-*(1 noth bmp, elompokkannya kembali, Per. v Dengan menguraikan faktor-faktor logaritmis dan meng samaan (3.41) menjadi is 1 : oe +1, foe vere (nz thing, th Dy, inp +1, In Dyp +12 In Dzp + 13 In Dyp + “+15 ln Dp) (3.42) eas bat Karena jumlah dari seluruh arus-arus dalam kelompok adalah nol, maka wee Lthtlstth=0 dan karena itu ~ nih aia en Ra te (hthtls te + tea) (3.43) Dengan memasukkan Persamaan (3.43) ke dalam faktor kedua yang mengandung J, dari Persamaan (3.42) dan mengelompokkan kembali beberapa faktor-faktor logarit- ma, kita dapatkan - = 1 1 Vir =2 x 10 ( ks 1 w= 2x i ee pe spe fae I,in », D. +1, Dw D. vin De tiie pe tdi et +L In tii Xeon scm memindahkan titik P sampai tak terhingga jauhnya, faktor-faktor bad ee jarak dari P menjadi kecil tak terhingga, karena angka-angka perbandingan itu mendekati satu. Dengan demikian kita peroleh 1 1 » In | +1, In — 1 1 Ath By thy t+ 1, 5) Worm w= 2x10 (3.45) Dengan memindahkan titik P i luruh flux gandeng pen sampai tak terhingga jauhnya kita sudah memasukkan S¢- whantar 1 ke dalam perhitungan kita. Karena itu, Pe ig

You might also like