You are on page 1of 13
BUPATI BATANG PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR : OF TRHuly 2010 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI LAUT DAERAH (KKLD)/ ‘TAMAN PESISIR UJUNGNEGORO KABUPATEN BATANG Menimbang Mengingat BUPATI BATANG, bahwa dengan berlakunya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor PER.17/MEN/2008 tentang Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor PER.02/MEN/2009 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Konservasi Perairan yang menyatakan kawasan konservasi perairan yang telah ditetapkan pemerintah, pemerintah daerah propinsi atau kabupaten/kota sebelum Peraturan Menteri ini ditetapkan, diakui sebagai tahapan pencadangan, selanjutnya perlu disesuaikan dengan Peraturan Menteri ini: bahwa Kabupaten Batang telah menetapkan sebagian kawasan pesisir dan laut menjadi daerah Kawasan Konservasi Laut Daerah Pantai Ujungnegoro - Roban yang berlaku mulai Tahun 2005, sesuai dengan Keputusan Bupati Batang Nomor 523/283/2005.tentang Penetapan Kawasan Konservasi Laut Daerah Pantai Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang; berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimakeud huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Bupati Batang tentang Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD)/Taman Pesisir Ujungnegoro-Kabupaten Batang; Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat Il Batang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2757); Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433); BUPATI BATANG PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR : 07 TAHUNY20LD TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI LAUT DAERAH (KKLD)/ TAMAN PESISIR UJUNGNEGORO KABUPATEN BATANG Menimbang Mengingat BUPATI BATANG, bahwa dengan berlakunya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor PER.17/MEN/2008 tentang Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor PER.02/MEN/2009 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Konservasi Perairan yang menyatakan kawasan konservasi perairan yang telah ditetapkan pemerintah, pemerintah daerah propinsi atau kabupaten/kota sebelum Peraturan Menteri ini ditetapkan, diakui sebagai tahapan pencadangan, selanjutnya perlu disesuaikan dengan Peraturan Menteri ini: bahwa Kabupaten Batang telah menetapkan sebagian kawasan pesisir dan laut menjadi daerah Kawasan Konservasi Laut Daerah Pantai Ujungnegoro - Roban yang berlaku mulai Tahun 2005, sesuai dengan Keputusan Bupati Batang Nomor 523/283/2005.tentang Penetapan Kawasan Konservasi Laut Daerah Pantai Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang; berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Bupati Batang tentang Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD)/Taman Pesisir Ujungnegoro-Kabupaten Batang; Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat HM Batang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2757); Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 32 ‘Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) 4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 5 Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4739); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumber Daya Ikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4779); 7 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.16/MEN/2008 tentang Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.; 8 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.17/MEN/2008 tentang Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.; 9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.02/MEN/2009 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Konservasi Perairan; MEMUTUSKAN: Menetapkan = PERATURAN BUPATI BATANG TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN KOSERVASI LAUT DAERAH (KKLD) TAMAN PESISIR UJUNGNEGORO KABUPATEN BATANG BABI KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu Pengertian Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1 Wilayah pesisir adalah dacrah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut. Pulau kecil adalah pulau dengan luas lebih kecil atau sama dengan 2.000 km2 (dua ribu kilometer persegi) beserta kesatuan ekosistemnya. Ekosistem adalah kesatuan komunitas tumbuh-tumbuhan, hewan, organisme dan non organisme lain serta proses yang menghubungkannya dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas. Zonasi adalah suatu bentuk rekayasa teknik pemanfaatan ruang melalui penetapan batas-batas fungsional sesuai dengan potensi sumber daya dan daya 10. i. 12. 13. dukung serta proses-proses ekologis yang berlangsung sebagai satu kesatuan dalam ekosistem pesisir. Rencana strategis adalah adalah rencana yang memuat arah kebijakan lintas sektor untuk perencanaan pembangunan melalui penetapan tujuan, sasaran dan strategi yang luas, serta target pelakeanaan dengan indikator yang tepat untuk memantau rencana tingkat nasional Rencana pengelolaan adalah rencana yang memuat susunan kerangka Kebijakan, prosedur, dan tonggung jawab dalam rangka pengoordinasian pengambilan keputusan di antara berbagai lembaga/instansi pemerintah mengenai kesepakatan penggunaan sumber daya atau kegiatan pembangunan di zona yang ditetapkan. Konservasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil adalah upaya perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil serta ekosistemnya untuk menjamin keberadaan, ketersediaan, dan kesinambungan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragamannya. Kawasan konservasi adalah bagian wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang mempunyai ciri khas tertentu sebagai satu kesatuan ckosistem yang dilindungi, dilestarikan dan/atau dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk mewujudkan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan. Kearifan lokal adalah adat istiadat dan/atau tradisi sekelompok masyarakat yang tidak bertentangan dengan hukum nasional. Situs budaya tradisional adalah lokasi yang mengandung atau diduga mengandung benda cager budaya dan/atau kearifan tradisional. Rehabilitasi Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil adalah proses pemulihan dan perbaikan kondisi ekosistem atau populasi yang telah rusak walaupun hasilnya berbeda dari kondisi semula. Dinas adalah satuan perangkat kerja daerah yang bertanggung jawab di bidang kelautan dan perikanan. Unit pengelola kawasan konservasi adalah satuan unit organisasi pengelola kawasan konservasi yang berbentuk UPT pusat, SKPD atau UPT daerah atau bagian unit dari satuan organisasi yang menangani konservasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Bagian Kedua Tujuan dan Sasaran Pasal 2 Tujuan ditetapkannya konservasi wilayah pesisir yaitu untuk melindungi, melestarikan, dan memanfaatkan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil serta ekosistemnya. Sasaran pengaturan kawasan konservasi wilayah pesisir ditujuken untuk perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan wilayah pesisir serta ekosistemnya untuk menjamin keberadaan, ketersediaan, dan kesinambungan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragamannya. Bagian Ketigs Rueng Lingkup Pasal 3 Ruang lingkup pengaturan kawasan konservasi di wilayah pesisir metiputi: a. b. Kategori kawasan konservasi; Tuas dan batas kawasan konservasi; cc. kewenangan pengelolaan kawasan konservasi; dan 4. pola dan tata cara pengelolaan kawasan konservasi. BABII KATAGORI KAWASAN KONSERVASI Pasal 4 Menetapkan perubahan katagori Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) menjadi Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, yang selanjutnya disebut KKP3K. Pasal 5 Jenis KKP3K sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah Taman Pesisir. Pasal 6 Menetapkan perubahan status Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang menjadi Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang. BAB Ill LUAS DAN BATAS KKP3K Pasal 7 Luas KKP3K Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang 6.893,75 Ha , terdiri dari perairan 6.800 Ha dan daratan 93,750 Ha yang mencakup kawasan pesisir : Desa Ujungnegoro (Kecamatan Kandeman): Desa Ponowareng, Desa karanggeneng dan Desa Kedungsegog (Kecamatan Tulis); dan Desa Sengon (Kecamatan Subah). Dengan batas-batas titik kordinat luas kawasan sebagaimana tersebut pada lampiran Peraturan Bupati Batang ini. Pasal 8 Kelengkapan dokumen hasil kajian ilmiah yang meliputi Kajian Potensi Unggulen Perikanan dan Kelautan Kabupaten Batang tahun 2005, Penelitian KKLD Perairan Ujungnegoro -Roban Kabupaten Batang Tahun 2007, Penyusunan Rencana Pengelolaan KKLD Perairan Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang Tahun 2007 dan Rencana Zonasi KKLD Perairan Ujungnegoro -Roban Kabupaten Batang Tahun 2009 menjadi bagian tak terpisahkan dalam penetapan KKPSK Taman Pesisir ‘Ujungnegoro-Roban Kabupater. Batang ini. BABIV KEWENANGAN PENGELOLAAN KKP3K TAMAN PESISIR UJUNGNEGORO-ROBAN KABUPATEN BATANG Pasal 9 Kewenangan pengelolaan KKP3K Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Batang, meliputi : a. perairan laut sepertiga deri wilayah kewenangan pengelolaan Propinsi Jawa Tengah ; dan b. perairan payau, perairan tawar, dan/atau wilayah pesisir yang berada dalam wilayah kewenangan Kabupaten Batang. Pasal 10 Kewenangan pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 dilakukan oleh dinas unit pengelola kawasan konservasi yang beranggotakan Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Badan Lingkungan Hidup , Dinas Kehutanan dan Perkebunan dan Lembaga Kemasyarakatan setempat yang bertanggung jawab kepada Bupati. BABV POLA DAN TATA CARA PENGELOLAAN Pasal 11 Pola dan tata cara pengelolaan kawasan konservasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf d, diselenggarakan melalui: a. b. c. perencanaan kawasan konservasi; pola pengelolaan kawasan konservasi; dan tata cara pengelolaan kawasan konservasi. Bagian Kesatu Perencanaan KKP3K Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang Pasal 12 Perencanaan KKP3K sebagaimana dimakeud dalam Pasal 11 huruf a, mengacu pada rencana strategis, rencana zonasi, rencana pengelolaan, dan rencana aksi pengelolaan wilayah pesisir. Perencanaan KKP3K disusun dalam tingkatan rencana pengelolaan KKP3K yang terdiri dari: a. rencana jangka panjang; b. rencana jangka menengah; dan c. rencana kerja tahunan. Perencanaan pengelolaan KKP3K sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dipersiapkan dan disusun oleh unit pengelola kawasan konservasi yang dinilai dan disahkan oleh Bupati Batang, Perencanaan KKP3K sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun secara transparan, partisipatif, dan bertanggung jawab, berdasarkan kejian aspek teknis, ekologis, ekonomis, sosial dan budaya masyarakat, kekhasan dan aspirasi daerah termasuk kearifan lokel, yang dilakukan secara terpadu dengan memperhatikan kepentingan nasional, daerah, sektor terkait, masyarakat, dan berwawasan global. Perencanaan pengelolaan KKP3K sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat ditindaklanjuti dengan penyusunan rencana teknis yang antara lain memuat rencana tata letak/rencana tapak (site plan), rencana desain infrastruktur, rencana kegiatan wisata alam dan interpretasi, serta rencana teknis kegiatan perikanan berkelanjutan. Bagian Kedua Pola pengelolaan KKP3K Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang Pasal 13, Pola pengelolaan KKP3K Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf b, dilakukan melalui sistem zonasi terdiri di b. zona pemanfaatan terbatas; dan/atau c. zona lainnya sesuai dengan peruntukan kawasan. Pasal 14 1. Zona inti KKPGK Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf a meliputi kawasan perairan Karang Kretek, perairan Kerang Maeso dan kawasan Makhom Syeh Maulana Magribi, antara lain diperuntukkan: a. perlindungan mutlak habitat dan populasi ikan, serta alur migrasi biota laut (udang lobster, :nimi lan mintuno, lumba-lumda, ikan-ikan karang) ; b. perlindungan ekosistem pesisir yang unik dan/atau rentan terhadap perubahan (Rhizophora sp, Avicenia, Cemara laut, Nyamplung) ; c. perlindungan situs budaya/adat tradisional; d. penelitian; dan/atau pendidikan. . Bagian Ketiga ‘Tata cara pengelolaan KKP3K Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang Pasal 15 1. Tata cara pengelolaan KKP3K Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang dilakukan melalui strategi dan upaya pokok pengelolaan KKP3K Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang. 2. Strategi pengelolaan KKP3K sebagaimana pada ayat (1) terdiri dari: a. penguatan pengelolaan KKP3K Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang, dan b. peningkatan sosial ekonomi masyarakat sekitar KKP3K Taman Pesisir ‘Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang. 3, Strategi dalam penguatan pengelolaan KKP3K sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, dilakcukan melalui upaya-upaya pokok antara lain: a. perlindungan dan pelestarian KKP3K Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang; pemeliharaan batas kawasan dan batas zonasi; monitoring sumberdaya; rehabilitasi habitat dan populasi; pengawasan; pembangunan infrastruktur/sarana prasarana; penelitian; pendidikan; . pariwisata dan rekreasi; atau j._perikanan berkelanjutan; 4. Strategi dalam peningkatan sosial ekonomi masyarakat di KKP3K Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang.sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hurufb, terdiri dari: a. pemberdayaan masyeraket; dan pare aog b. penumbuh-kembangan peran serta masyarakat dan keterlibatan masyarakat. Pasal 16 Perlindungan dan pelestarian KKP3K Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang. sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3) huruf a, dilakukan melalui: a. perlindungan proses-proses ekologis yang menunjang kelangsungan hidup dari suatu jenis atau sumberdaya alam hayati dan ekosistem pesisir; b. penjagaan, pencegahan dan pembatasan kegiatan-kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan keutuhen potensi kawasan dan perubahan fungsi kawasan; c. pengelolaan jenis sumberdaya alam hayati beserta habitatnya untuk dapat menghasilkan keseimbangan antara populasi dan habitatnya; 4. alur migrasi biota perairan pemulihan dan rehabilitasi ekosistem; f penutupan kawasan Pemeliharaan batas kawasan dan batas zonasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3) huruf b, dilakukan melalui kegiatan pengawasan, pemeliharaan, penggentian yang hilang secara berkala, dan rekonstruksi dalam hal terjadi sesuatu yang tidak dapat dihindari. Monitoring sumberdaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3) huruf ¢, dilakukan melalui kegiatan pemantauen tingkat perkembangan pelaksanaan pengelolaan, kebutuhan dan permasalahan yang timbul di lapangan, dan penyelesaian permasalahan yang kemungkinan terjadi dalam pengelolaan, Monitoring sebagaimana dimakeud pada Pasal 15 ayat (3) dilakukan secara berkala minimal sekali dalam satu tahun dan insidentil apabila ditengarai adanya penyimpangan atau permasalahan oleh unit pengelola kawasan Konservasi maupun unit kerja pembina. Rehabilitasi habitat dan populasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3) huref d, dilakukan melalui kegiatan pemulihan struktur, fungsi, dan dinamika populasi keanekeragaman hayati dan ekosistemnya, perbaiken ekosistem, re-stocking jenis dan penutupan sementara kawasan dalam rangka pemulihan, pengkayaan sumberdaya hayati, perlindungan spesies biota laut agar tumbuh secara alami, dan menghindari terjadinya alien spesies. Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3) hurufe, dilakukan melalui kegiatan penjagaan dan/atau patroli oleh pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang menangeni bidang pengelolaan wilayah pesisir .. Pembangunan infrastruktur/sarana prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3) huruf f, dilakukan melalui kegiatan pembangunan dan pemeliharaan fasilitas akeesibilitas, pengelolaan, pelayanan, komunikasi dan informasi. Penelitian sebagaimana dimaksud dalam Pasel 15 ayat (3) huruf g dilakukan melalui kegiatan penelitian dasar dan penelitian terapan untuk kepentingan konservasi. Pendidikan sebagaimana dimakeud dalam Pasal 15 ayat (3) huruf h dilakukanmelalui kegiatan widya wisata, pendidikan dan penyuluhan konservasi, bina cinta alam, interpretasi dan pemanduan pengunjung, dan pusat informasi. 10. lL. Pariwisata dan rekreasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3) hurufi dilakukan melalui kegiatan wisata alam, pemanfaatan jasa lingkungan air, dan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir. Perikanan berkelanjutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3) huruf j dilakukan melalui kegiatan pemanfaaten perikanan tradisional yang ramah Yingkungan. Pasal 17 Pemberdayaan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (4) huruf a, dilakukan di dalam dan di sekitar KKP3K Taman Pesisir Ujungnegoro- Roben Kabupaten Batang dengan: a. penciptaan suasana atau iklim yang memungkinkan berkembangnya potensi dan daya yang dimiliki masyarakat; b, penguatan potensi dan daya yang dimiliki masyarakat; ¢. perlindungan kepentingan masyarakat melalui keberpihakan kepada masyarakat guna mencegah persaingan yang tidak sehat; 4. upaya penyadaran, penguatan kapasitas, dan pemberian akses kepada sumber daya; e. pemberian akses pemanfaatan sumber daya ikan dan ekosistemnya dengan memperhatikan aspek spesifik site, adaptif, kebersamaan dan Kemitraan, keterpaduan, keberlanjutan, dan kelestarian serta dalam pelaksanaannya tidak mengubah status dan fungsi kawasan, tidak memberikan hak kepemiliken atas kawasan dan hanya hak pemanfaatan yang diatur, serta merupakan bagian pengelolaan yang dilakuken secara utuh. Pemberdayaan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilalukan melalui kegiatan penguatan sumber daya manusia dengan pelatihan dan penguatan kelembagaan dengan pembentukan kelompok masyarakat ‘konservasi. Pasal 18 Penumbuh-kembangan peran serta dan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan KKPGK Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (4) hurufb antara lain dilakukan melah a, member saran, informasi dan pertimbangan; b, memberikan dukungan dalam pelaksanaan kegiatan; c. melakukan pengawasan kegiatan; dan 4. ikut menjaga dan memelihara KKP3K Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang. BABV PERIZINAN DAN PEMBIAYAAN Pasal 19 1, Dalam melakukan upaya pokok KKP3K Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang diperlukan izin dari Bupati Batang sesuai dengan kewenangannya. 2. Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) metiputi objek dan subyek perizinan, jenis perizinan, jangka waktu, tatacara dan persyaratan pemberian izin, berakhimnya izin, hak dan kewajiban pemegang izin, dan sanksi pemegang izin. 3. Tata cara pemberian izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan tersendiri. Pasal 20 Pembiayaan pelaksanaan pengelolaan kawasan konservasi di wilayah pesisir dapat berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat. BAB VII KETENTUAN LAIN Pasal 21 KKP3K Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang merupakan pencadangan kawasan konservasi nasional yang selanjutnya diusulkan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia untuk ditetapkan menjadi bagian kawasan konservasi perairan nasional. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak ditetapkan, Agar semua orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Batang Ditetapkan di: Batang Pada tanggal 5 Pebruari 2010 Diundangkan di Pada Tanggal : TC Hypevcrte 20) BUPATI BATANG Pit Sekretaris Daerah Kepala Bi SUSILO, SH,.MM KA. DINAS KABAG. HUKUM BERITA DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN 2010 NOMOR OG weqoy - oroSouSunfn sss0g WeUEL HeAHH [S¥UOZ vUEOUSY mmzyNHE ‘requrep Touoipen daa ueuwyued wuoz qng |} | SEZ paaddaea eemquyas wuoz qng |: | T°eZ eduuyer wu0z Pred oeprpng weBuegesusd ‘usp UBpToued wuoz qng ew ‘wey yserndod uep veRIqey ‘waéunpurtsed woor ang |: | BZ Paawed wyesyanred wooz ang | | Tez | | seyeqieL WquuuTUTES wuOZ ||| Tounaypen | | | ‘éopng sruye wuoz qng |: | BTZ sprany Buaiey nquaR Ueaunpuysed voor qns |: | T1Z Bay 07 || || snejeoq Weurey, Yea 1eUOZ, sequrep uv8tres9}0 Buvjeg usyednqey orofeuduniy nsyoq ueuRL (DO) yesse mney [seArssUCY UUsEMEY wevjojfueq BueuD, OTOZ UNYEL, 10 J0WON Bue Hedng ueIMeIEg “~NVEIEAVT requed uesesod (ewed ‘ia eoo'ergeor | (2H ans'oe vexesed) ‘eAepipng uebuequiabued ‘ekepipng uebuequiaiued (eAnuie} yequed eoI9 nee 312} 2 : yy) Buerey uEye;as vvep uenuaued ep ueryjaued euoz ans) rewed eAepipng ueSuequie6uad | ynduuns ‘uex) eyed ekeprpna rau ~81879'¢9090 ‘18 ‘rewed ueseiod ymun vesrered ueyeejuewed | SeIeqian URPeUEWEd EUOZ luep ueriauad yedusq jeGeqas | uexU(GUNUN se Sewer fIpUOY | ¥81'BPOBOL ~S7.Z99'ES090 Epps ueseme, (iewed (eH cocv2 uewerod) awed | eXepipng uebuequiobued nel gndusns | $08'2r9601 - S1z9' sso osaey Bueiey UEeRs uuoyeiod ekepipng uenyeuad ‘ep ueryuad euoz ans) rewed eAepipng ueSuequio6ued | ep ue) ewed eAeprpna rau rewed vesesod yun uewesed uejeesuewog | Serene ueyeeyuewied eUZ Uuep uenyaued edule yeGeqas | uexUn|SuNLUP sfe Sewer jspUOY | 612’ L¥oBOt —S19H7' so80 JERS URSENCY ToeH Sendo ve yee Hoes eT Gpyeres dex6ues ere) ‘ue6unpuyjed eucz ans) ques uebuesewad | _eAuule| 3nel 014 UeP LEM! ENGEL, uesieiad) os2eH ey uesupuewod yedwoi | seieqiay ueeejueuiod euc7 | _ueBUaP ure eeUE GUNpUINP NH:ag | feBeqas yensas BueA suayod prmaH | .642'LP60! ~ svec'esto fiuciey vesemey, “HORUS BORK TESST EHUST'S9 WEHERT | ‘seses uep were eeSIM ‘SHEE “yppedsaid . “et 006'0 ueesep) (iewed eyeswaved eucz ans) | __ueyequieusd ued savas gay | Gues(atsag uewe) reed Nese 1a. S'is.vc60b ‘voéounin rewed ejesmueg | SeeqIa) ueeeyuewod eU0Z | Guek ueeeuad Uep UeeIOBUAd Lag | edule JeBeqas jSURIOM PANN —$1.2'06.£9090 | ewed seanfas edu), uesemey semmqeyas ‘uep YeseLZ EReSINN (jeuospen ekepng ‘snyjs Buoz qns) Aul EUCZ Nepoinesee csi RCS 20s6uoy ueMmer WeyeU ping “spredsoud Guek yerer ees ‘eduy jeBeqas 1suaI0d PNA as -£9.L70801 ~ $1.8'4:25090 ssequaupas wep ySunpUIP “Tampa angus ursew Bueey °(%9) yepues yebues tuep nquiei ueBueseured ueGuep ure; | Buexey uedriny (ueygnuied) yesry (eH ozr’c vexesed) (yarany Suesey veGunpused | exeque gemet BunbGuerioq yepa Buek | dryra "yepuos ueweBereyouesy | te ere} Buerey, ssenesuoy | euoz gns) nu: voz lwejeejuewad wep IGUNPUIIP NHdg ‘Webvap naunuct spuoy| | SEb'6ro60L~S7L6r'e5090 | nqusruay uesemey weqyojoqedip ow bel Buck uecunddued ueinsy | OZ MEECUEWDY LEINSN ueeqoe6uad wereses lepsoquins 1enN yeUIpIOON HNL rep peo} EUIEN Sueqeg usyednqey weqoy - osoousunfy Hetsog weure] Weay !Seuoz-euoz HpIMUNeg eye ‘TEL MOWON 0102 NOHVL ONVLVE NALVdNEVH HVAIVG VERGE NVHVEWVT a- — evosipen ueq uedexSueusd yesoeg euorsipen ‘deybuey ueuexued euoz gng dey Buesu) Bune “eqed yeynd dey6ued yeIe UEP Yd SZ - S UISSLLIOG ‘Puig soq0w! fede, ueyeun66uaws wey} uedeybueved yosee rug euionig ye ued ves 4a .49°670801 ~ $1,.992'€S 090 418 ,892'@r0601 ~ S1YPL'ES 090 eH 000'909°9 vestesed) ej yu Zt — Z UeMesod eyerelsew epeday yequed ueyersojed uot uejedeoyueGuep febuns epedus ip axosGuew ueweue, edepsay uebunaney wueye6uau ‘anoubuew | (6eq anciOuew Guquad pie ssesyersos Guyas nexewey wisnw eped ia (eH ose’ve ueesep) anosbueu seugeueY Bewgeyss ever ans wlep sxosGueul BeMIGeya! ned | Uep WEEP NEHER pA eGuns spuoy | .80L'GVO60! ~ S7.¥96'eS090 | uerEdS yebuns exeNH, Wepuar Bued ueyedexay ueGuep yebuns: uepeduias jp arcuBuew UeWeUe) ryeresseu epeday yewed ueueysojad | yedepuoy “uebuyayan weebueul aros6uew | Y6eq axcxbuew Bunuad que esis urias nexeuiay wisn eped 48 | (ex 000'9 uerrep) aro6ue eNIeHR spe yugeyos evoe ans ep sn0s6uew BEeYa: Nog | UEP WEI nIeH=N pA GUNS fspUdy | 460'ZHOGO ~STOLE'ESD9O | cUDS RUNS ExeNIN Suck uerebeuodmeynsn | UZ UEVeE;EWEG LENS ueeqore6ued ueeses ‘ekepuaquins rein :yemjp100% ALL racrewen |

You might also like