BUPATI BATANG
PERATURAN BUPATI BATANG
NOMOR : OF TRHuly 2010
TENTANG
PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI LAUT DAERAH (KKLD)/
‘TAMAN PESISIR UJUNGNEGORO KABUPATEN BATANG
Menimbang
Mengingat
BUPATI BATANG,
bahwa dengan berlakunya Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor PER.17/MEN/2008
tentang Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia Nomor PER.02/MEN/2009 tentang Tata
Cara Penetapan Kawasan Konservasi Perairan yang
menyatakan kawasan konservasi perairan yang telah
ditetapkan pemerintah, pemerintah daerah propinsi atau
kabupaten/kota sebelum Peraturan Menteri ini ditetapkan,
diakui sebagai tahapan pencadangan, selanjutnya perlu
disesuaikan dengan Peraturan Menteri ini:
bahwa Kabupaten Batang telah menetapkan sebagian
kawasan pesisir dan laut menjadi daerah Kawasan Konservasi
Laut Daerah Pantai Ujungnegoro - Roban yang berlaku mulai
Tahun 2005, sesuai dengan Keputusan Bupati Batang Nomor
523/283/2005.tentang Penetapan Kawasan Konservasi Laut
Daerah Pantai Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang;
berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimakeud huruf a
dan b, perlu menetapkan Peraturan Bupati Batang tentang
Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD)/Taman
Pesisir Ujungnegoro-Kabupaten Batang;
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan
Daerah Tingkat Il Batang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1965 Nomor 52, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2757);
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
(lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4433);BUPATI BATANG
PERATURAN BUPATI BATANG
NOMOR : 07 TAHUNY20LD
TENTANG
PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI LAUT DAERAH (KKLD)/
TAMAN PESISIR UJUNGNEGORO KABUPATEN BATANG
Menimbang
Mengingat
BUPATI BATANG,
bahwa dengan berlakunya Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor PER.17/MEN/2008
tentang Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia Nomor PER.02/MEN/2009 tentang Tata
Cara Penetapan Kawasan Konservasi Perairan yang
menyatakan kawasan konservasi perairan yang telah
ditetapkan pemerintah, pemerintah daerah propinsi atau
kabupaten/kota sebelum Peraturan Menteri ini ditetapkan,
diakui sebagai tahapan pencadangan, selanjutnya perlu
disesuaikan dengan Peraturan Menteri ini:
bahwa Kabupaten Batang telah menetapkan sebagian
kawasan pesisir dan laut menjadi daerah Kawasan Konservasi
Laut Daerah Pantai Ujungnegoro - Roban yang berlaku mulai
Tahun 2005, sesuai dengan Keputusan Bupati Batang Nomor
523/283/2005.tentang Penetapan Kawasan Konservasi Laut
Daerah Pantai Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang;
berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a
dan b, perlu menetapkan Peraturan Bupati Batang tentang
Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD)/Taman
Pesisir Ujungnegoro-Kabupaten Batang;
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan
Daerah Tingkat HM Batang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1965 Nomor 52, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2757);
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4433);3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437); sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008
tentang Perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 32
‘Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844)
4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4725);
5 Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 84, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4739);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2007 tentang
Konservasi Sumber Daya Ikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 134, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4779);
7 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.16/MEN/2008 tentang Perencanaan Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.;
8 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.17/MEN/2008 tentang Kawasan Konservasi di Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.;
9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.02/MEN/2009 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan
Konservasi Perairan;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan = PERATURAN BUPATI BATANG TENTANG PENGELOLAAN
KAWASAN KOSERVASI LAUT DAERAH (KKLD) TAMAN
PESISIR UJUNGNEGORO KABUPATEN BATANG
BABI
KETENTUAN UMUM
Bagian Kesatu
Pengertian
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1
Wilayah pesisir adalah dacrah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang
dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut.
Pulau kecil adalah pulau dengan luas lebih kecil atau sama dengan 2.000 km2
(dua ribu kilometer persegi) beserta kesatuan ekosistemnya.
Ekosistem adalah kesatuan komunitas tumbuh-tumbuhan, hewan, organisme
dan non organisme lain serta proses yang menghubungkannya dalam
membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas.
Zonasi adalah suatu bentuk rekayasa teknik pemanfaatan ruang melalui
penetapan batas-batas fungsional sesuai dengan potensi sumber daya dan daya10.
i.
12.
13.
dukung serta proses-proses ekologis yang berlangsung sebagai satu kesatuan
dalam ekosistem pesisir.
Rencana strategis adalah adalah rencana yang memuat arah kebijakan lintas
sektor untuk perencanaan pembangunan melalui penetapan tujuan, sasaran
dan strategi yang luas, serta target pelakeanaan dengan indikator yang tepat
untuk memantau rencana tingkat nasional
Rencana pengelolaan adalah rencana yang memuat susunan kerangka
Kebijakan, prosedur, dan tonggung jawab dalam rangka pengoordinasian
pengambilan keputusan di antara berbagai lembaga/instansi pemerintah
mengenai kesepakatan penggunaan sumber daya atau kegiatan pembangunan
di zona yang ditetapkan.
Konservasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil adalah upaya perlindungan,
pelestarian, dan pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil serta
ekosistemnya untuk menjamin keberadaan, ketersediaan, dan kesinambungan
sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil dengan tetap memelihara dan
meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragamannya.
Kawasan konservasi adalah bagian wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang
mempunyai ciri khas tertentu sebagai satu kesatuan ckosistem yang dilindungi,
dilestarikan dan/atau dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk mewujudkan
pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan.
Kearifan lokal adalah adat istiadat dan/atau tradisi sekelompok masyarakat
yang tidak bertentangan dengan hukum nasional.
Situs budaya tradisional adalah lokasi yang mengandung atau diduga
mengandung benda cager budaya dan/atau kearifan tradisional.
Rehabilitasi Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil adalah proses
pemulihan dan perbaikan kondisi ekosistem atau populasi yang telah rusak
walaupun hasilnya berbeda dari kondisi semula.
Dinas adalah satuan perangkat kerja daerah yang bertanggung jawab di bidang
kelautan dan perikanan.
Unit pengelola kawasan konservasi adalah satuan unit organisasi pengelola
kawasan konservasi yang berbentuk UPT pusat, SKPD atau UPT daerah atau
bagian unit dari satuan organisasi yang menangani konservasi wilayah pesisir
dan pulau-pulau kecil.
Bagian Kedua
Tujuan dan Sasaran
Pasal 2
Tujuan ditetapkannya konservasi wilayah pesisir yaitu untuk melindungi,
melestarikan, dan memanfaatkan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil serta
ekosistemnya.
Sasaran pengaturan kawasan konservasi wilayah pesisir ditujuken untuk
perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan wilayah pesisir serta ekosistemnya
untuk menjamin keberadaan, ketersediaan, dan kesinambungan sumber daya
pesisir dan pulau-pulau kecil dengan tetap memelihara dan meningkatkan
kualitas nilai dan keanekaragamannya.
Bagian Ketigs
Rueng Lingkup
Pasal 3
Ruang lingkup pengaturan kawasan konservasi di wilayah pesisir metiputi:
a.
b.
Kategori kawasan konservasi;
Tuas dan batas kawasan konservasi;cc. kewenangan pengelolaan kawasan konservasi; dan
4. pola dan tata cara pengelolaan kawasan konservasi.
BABII
KATAGORI KAWASAN KONSERVASI
Pasal 4
Menetapkan perubahan katagori Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) menjadi
Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, yang selanjutnya disebut KKP3K.
Pasal 5
Jenis KKP3K sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah Taman Pesisir.
Pasal 6
Menetapkan perubahan status Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD)
Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang menjadi Kawasan Konservasi Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang.
BAB Ill
LUAS DAN BATAS KKP3K
Pasal 7
Luas KKP3K Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang 6.893,75 Ha ,
terdiri dari perairan 6.800 Ha dan daratan 93,750 Ha yang mencakup kawasan
pesisir : Desa Ujungnegoro (Kecamatan Kandeman): Desa Ponowareng, Desa
karanggeneng dan Desa Kedungsegog (Kecamatan Tulis); dan Desa Sengon
(Kecamatan Subah). Dengan batas-batas titik kordinat luas kawasan sebagaimana
tersebut pada lampiran Peraturan Bupati Batang ini.
Pasal 8
Kelengkapan dokumen hasil kajian ilmiah yang meliputi Kajian Potensi Unggulen
Perikanan dan Kelautan Kabupaten Batang tahun 2005, Penelitian KKLD Perairan
Ujungnegoro -Roban Kabupaten Batang Tahun 2007, Penyusunan Rencana
Pengelolaan KKLD Perairan Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang Tahun 2007 dan
Rencana Zonasi KKLD Perairan Ujungnegoro -Roban Kabupaten Batang Tahun 2009
menjadi bagian tak terpisahkan dalam penetapan KKPSK Taman Pesisir
‘Ujungnegoro-Roban Kabupater. Batang ini.
BABIV
KEWENANGAN PENGELOLAAN KKP3K TAMAN PESISIR UJUNGNEGORO-ROBAN
KABUPATEN BATANG
Pasal 9
Kewenangan pengelolaan KKP3K Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban Kabupaten
Batang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Batang, meliputi :
a. perairan laut sepertiga deri wilayah kewenangan pengelolaan Propinsi Jawa
Tengah ; dan
b. perairan payau, perairan tawar, dan/atau wilayah pesisir yang berada dalam
wilayah kewenangan Kabupaten Batang.Pasal 10
Kewenangan pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 dilakukan oleh
dinas unit pengelola kawasan konservasi yang beranggotakan Dinas Kelautan dan
Perikanan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Badan Lingkungan Hidup , Dinas
Kehutanan dan Perkebunan dan Lembaga Kemasyarakatan setempat yang
bertanggung jawab kepada Bupati.
BABV
POLA DAN TATA CARA PENGELOLAAN
Pasal 11
Pola dan tata cara pengelolaan kawasan konservasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 huruf d, diselenggarakan melalui:
a.
b.
c.
perencanaan kawasan konservasi;
pola pengelolaan kawasan konservasi; dan
tata cara pengelolaan kawasan konservasi.
Bagian Kesatu
Perencanaan KKP3K Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang
Pasal 12
Perencanaan KKP3K sebagaimana dimakeud dalam Pasal 11 huruf a, mengacu
pada rencana strategis, rencana zonasi, rencana pengelolaan, dan rencana aksi
pengelolaan wilayah pesisir.
Perencanaan KKP3K disusun dalam tingkatan rencana pengelolaan KKP3K
yang terdiri dari:
a. rencana jangka panjang;
b. rencana jangka menengah; dan
c. rencana kerja tahunan.
Perencanaan pengelolaan KKP3K sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dipersiapkan dan disusun oleh unit pengelola kawasan konservasi yang dinilai
dan disahkan oleh Bupati Batang,
Perencanaan KKP3K sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun secara
transparan, partisipatif, dan bertanggung jawab, berdasarkan kejian aspek
teknis, ekologis, ekonomis, sosial dan budaya masyarakat, kekhasan dan
aspirasi daerah termasuk kearifan lokel, yang dilakukan secara terpadu dengan
memperhatikan kepentingan nasional, daerah, sektor terkait, masyarakat, dan
berwawasan global.
Perencanaan pengelolaan KKP3K sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
ditindaklanjuti dengan penyusunan rencana teknis yang antara lain memuat
rencana tata letak/rencana tapak (site plan), rencana desain infrastruktur,
rencana kegiatan wisata alam dan interpretasi, serta rencana teknis kegiatan
perikanan berkelanjutan.
Bagian Kedua
Pola pengelolaan KKP3K Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang
Pasal 13,
Pola pengelolaan KKP3K Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf b, dilakukan melalui sistem zonasi
terdiri dib. zona pemanfaatan terbatas; dan/atau
c. zona lainnya sesuai dengan peruntukan kawasan.
Pasal 14
1. Zona inti KKPGK Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf a meliputi kawasan perairan
Karang Kretek, perairan Kerang Maeso dan kawasan Makhom Syeh Maulana
Magribi, antara lain diperuntukkan:
a. perlindungan mutlak habitat dan populasi ikan, serta alur migrasi biota
laut (udang lobster, :nimi lan mintuno, lumba-lumda, ikan-ikan karang) ;
b. perlindungan ekosistem pesisir yang unik dan/atau rentan terhadap
perubahan (Rhizophora sp, Avicenia, Cemara laut, Nyamplung) ;
c. perlindungan situs budaya/adat tradisional;
d. penelitian; dan/atau pendidikan.
. Bagian Ketiga
‘Tata cara pengelolaan KKP3K Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang
Pasal 15
1. Tata cara pengelolaan KKP3K Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban Kabupaten
Batang dilakukan melalui strategi dan upaya pokok pengelolaan KKP3K Taman
Pesisir Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang.
2. Strategi pengelolaan KKP3K sebagaimana pada ayat (1) terdiri dari:
a. penguatan pengelolaan KKP3K Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban
Kabupaten Batang, dan
b. peningkatan sosial ekonomi masyarakat sekitar KKP3K Taman Pesisir
‘Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang.
3, Strategi dalam penguatan pengelolaan KKP3K sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf a, dilakcukan melalui upaya-upaya pokok antara lain:
a. perlindungan dan pelestarian KKP3K Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban
Kabupaten Batang;
pemeliharaan batas kawasan dan batas zonasi;
monitoring sumberdaya;
rehabilitasi habitat dan populasi;
pengawasan;
pembangunan infrastruktur/sarana prasarana;
penelitian;
pendidikan;
. pariwisata dan rekreasi; atau
j._perikanan berkelanjutan;
4. Strategi dalam peningkatan sosial ekonomi masyarakat di KKP3K Taman Pesisir
Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang.sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
hurufb, terdiri dari:
a. pemberdayaan masyeraket; dan
pare aogb. penumbuh-kembangan peran serta masyarakat dan keterlibatan
masyarakat.
Pasal 16
Perlindungan dan pelestarian KKP3K Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban
Kabupaten Batang. sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3) huruf a,
dilakukan melalui:
a. perlindungan proses-proses ekologis yang menunjang kelangsungan
hidup dari suatu jenis atau sumberdaya alam hayati dan ekosistem
pesisir;
b. penjagaan, pencegahan dan pembatasan kegiatan-kegiatan yang dapat
mengakibatkan perubahan keutuhen potensi kawasan dan perubahan
fungsi kawasan;
c. pengelolaan jenis sumberdaya alam hayati beserta habitatnya untuk
dapat menghasilkan keseimbangan antara populasi dan habitatnya;
4. alur migrasi biota perairan
pemulihan dan rehabilitasi ekosistem;
f penutupan kawasan
Pemeliharaan batas kawasan dan batas zonasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 15 ayat (3) huruf b, dilakukan melalui kegiatan pengawasan,
pemeliharaan, penggentian yang hilang secara berkala, dan rekonstruksi dalam
hal terjadi sesuatu yang tidak dapat dihindari.
Monitoring sumberdaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3) huruf
¢, dilakukan melalui kegiatan pemantauen tingkat perkembangan pelaksanaan
pengelolaan, kebutuhan dan permasalahan yang timbul di lapangan, dan
penyelesaian permasalahan yang kemungkinan terjadi dalam pengelolaan,
Monitoring sebagaimana dimakeud pada Pasal 15 ayat (3) dilakukan secara
berkala minimal sekali dalam satu tahun dan insidentil apabila ditengarai
adanya penyimpangan atau permasalahan oleh unit pengelola kawasan
Konservasi maupun unit kerja pembina.
Rehabilitasi habitat dan populasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat
(3) huref d, dilakukan melalui kegiatan pemulihan struktur, fungsi, dan
dinamika populasi keanekeragaman hayati dan ekosistemnya, perbaiken
ekosistem, re-stocking jenis dan penutupan sementara kawasan dalam rangka
pemulihan, pengkayaan sumberdaya hayati, perlindungan spesies biota laut
agar tumbuh secara alami, dan menghindari terjadinya alien spesies.
Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3) hurufe, dilakukan
melalui kegiatan penjagaan dan/atau patroli oleh pejabat pegawai negeri sipil
tertentu yang menangeni bidang pengelolaan wilayah pesisir ..
Pembangunan infrastruktur/sarana prasarana sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 15 ayat (3) huruf f, dilakukan melalui kegiatan pembangunan dan
pemeliharaan fasilitas akeesibilitas, pengelolaan, pelayanan, komunikasi dan
informasi.
Penelitian sebagaimana dimaksud dalam Pasel 15 ayat (3) huruf g dilakukan
melalui kegiatan penelitian dasar dan penelitian terapan untuk kepentingan
konservasi.
Pendidikan sebagaimana dimakeud dalam Pasal 15 ayat (3) huruf h
dilakukanmelalui kegiatan widya wisata, pendidikan dan penyuluhan
konservasi, bina cinta alam, interpretasi dan pemanduan pengunjung, dan
pusat informasi.10.
lL.
Pariwisata dan rekreasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3) hurufi
dilakukan melalui kegiatan wisata alam, pemanfaatan jasa lingkungan air, dan
pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir.
Perikanan berkelanjutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3) huruf
j dilakukan melalui kegiatan pemanfaaten perikanan tradisional yang ramah
Yingkungan.
Pasal 17
Pemberdayaan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (4)
huruf a, dilakukan di dalam dan di sekitar KKP3K Taman Pesisir Ujungnegoro-
Roben Kabupaten Batang dengan:
a. penciptaan suasana atau iklim yang memungkinkan berkembangnya
potensi dan daya yang dimiliki masyarakat;
b, penguatan potensi dan daya yang dimiliki masyarakat;
¢. perlindungan kepentingan masyarakat melalui keberpihakan kepada
masyarakat guna mencegah persaingan yang tidak sehat;
4. upaya penyadaran, penguatan kapasitas, dan pemberian akses kepada
sumber daya;
e. pemberian akses pemanfaatan sumber daya ikan dan ekosistemnya
dengan memperhatikan aspek spesifik site, adaptif, kebersamaan dan
Kemitraan, keterpaduan, keberlanjutan, dan kelestarian serta dalam
pelaksanaannya tidak mengubah status dan fungsi kawasan, tidak
memberikan hak kepemiliken atas kawasan dan hanya hak pemanfaatan
yang diatur, serta merupakan bagian pengelolaan yang dilakuken secara
utuh.
Pemberdayaan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilalukan
melalui kegiatan penguatan sumber daya manusia dengan pelatihan dan
penguatan kelembagaan dengan pembentukan kelompok masyarakat
‘konservasi.
Pasal 18
Penumbuh-kembangan peran serta dan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan
KKPGK Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 15 ayat (4) hurufb antara lain dilakukan melah
a, member saran, informasi dan pertimbangan;
b, memberikan dukungan dalam pelaksanaan kegiatan;
c. melakukan pengawasan kegiatan; dan
4. ikut menjaga dan memelihara KKP3K Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban
Kabupaten Batang.
BABV
PERIZINAN DAN PEMBIAYAAN
Pasal 19
1, Dalam melakukan upaya pokok KKP3K Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban
Kabupaten Batang diperlukan izin dari Bupati Batang sesuai dengan
kewenangannya.2. Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) metiputi objek dan subyek perizinan,
jenis perizinan, jangka waktu, tatacara dan persyaratan pemberian izin,
berakhimnya izin, hak dan kewajiban pemegang izin, dan sanksi pemegang izin.
3. Tata cara pemberian izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam
Peraturan tersendiri.
Pasal 20
Pembiayaan pelaksanaan pengelolaan kawasan konservasi di wilayah pesisir dapat
berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah serta sumber dana lain yang sah dan tidak
mengikat.
BAB VII
KETENTUAN LAIN
Pasal 21
KKP3K Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang merupakan
pencadangan kawasan konservasi nasional yang selanjutnya diusulkan kepada
Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia untuk ditetapkan menjadi
bagian kawasan konservasi perairan nasional.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak ditetapkan,
Agar semua orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati
ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Batang
Ditetapkan di: Batang
Pada tanggal 5 Pebruari 2010
Diundangkan di
Pada Tanggal : TC Hypevcrte 20) BUPATI BATANG
Pit Sekretaris Daerah
Kepala Bi
SUSILO, SH,.MM
KA. DINAS
KABAG. HUKUM
BERITA DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN 2010 NOMOR OGweqoy - oroSouSunfn sss0g WeUEL HeAHH [S¥UOZ vUEOUSY mmzyNHE ‘requrep
Touoipen daa
ueuwyued wuoz qng |} | SEZ
paaddaea
eemquyas wuoz qng |: | T°eZ
eduuyer wu0z
Pred
oeprpng weBuegesusd
‘usp UBpToued wuoz qng ew
‘wey yserndod uep veRIqey
‘waéunpurtsed woor ang |: | BZ
Paawed wyesyanred wooz ang | | Tez | |
seyeqieL WquuuTUTES wuOZ |||
Tounaypen | | |
‘éopng sruye wuoz qng |: | BTZ
sprany Buaiey nquaR
Ueaunpuysed voor qns |: | T1Z
Bay 07 || ||
snejeoq Weurey, Yea 1eUOZ,
sequrep uv8tres9}0
Buvjeg usyednqey
orofeuduniy nsyoq ueuRL (DO) yesse mney [seArssUCY UUsEMEY
wevjojfueq BueuD, OTOZ UNYEL, 10 J0WON Bue Hedng ueIMeIEg “~NVEIEAVTrequed uesesod (ewed ‘ia eoo'ergeor | (2H ans'oe vexesed)
‘eAepipng uebuequiabued ‘ekepipng uebuequiaiued (eAnuie} yequed eoI9 nee 312} 2 : yy) Buerey uEye;as
vvep uenuaued ep ueryjaued euoz ans) rewed eAepipng ueSuequie6uad | ynduuns ‘uex) eyed ekeprpna rau ~81879'¢9090 ‘18 ‘rewed ueseiod
ymun vesrered ueyeejuewed | SeIeqian URPeUEWEd EUOZ luep ueriauad yedusq jeGeqas | uexU(GUNUN se Sewer fIpUOY | ¥81'BPOBOL ~S7.Z99'ES090 Epps ueseme,
(iewed (eH cocv2 uewerod)
awed | eXepipng uebuequiobued nel gndusns | $08'2r9601 - S1z9' sso osaey Bueiey UEeRs
uuoyeiod ekepipng uenyeuad ‘ep ueryuad euoz ans) rewed eAepipng ueSuequio6ued | ep ue) ewed eAeprpna rau rewed vesesod
yun uewesed uejeesuewog | Serene ueyeeyuewied eUZ Uuep uenyaued edule yeGeqas | uexUn|SuNLUP sfe Sewer jspUOY | 612’ L¥oBOt —S19H7' so80 JERS URSENCY
ToeH Sendo ve yee Hoes eT
Gpyeres dex6ues ere) ‘ue6unpuyjed eucz ans) ques uebuesewad | _eAuule| 3nel 014 UeP LEM! ENGEL, uesieiad) os2eH
ey uesupuewod yedwoi | seieqiay ueeejueuiod euc7 | _ueBUaP ure eeUE GUNpUINP NH:ag | feBeqas yensas BueA suayod prmaH | .642'LP60! ~ svec'esto fiuciey vesemey,
“HORUS BORK TESST EHUST'S9 WEHERT |
‘seses uep were eeSIM ‘SHEE “yppedsaid . “et 006'0 ueesep)
(iewed eyeswaved eucz ans) | __ueyequieusd ued savas gay | Gues(atsag uewe) reed Nese 1a. S'is.vc60b ‘voéounin
rewed ejesmueg | SeeqIa) ueeeyuewod eU0Z | Guek ueeeuad Uep UeeIOBUAd Lag | edule JeBeqas jSURIOM PANN —$1.2'06.£9090 | ewed seanfas edu),
uesemey semmqeyas
‘uep YeseLZ EReSINN
(jeuospen ekepng
‘snyjs Buoz qns) Aul EUCZ
Nepoinesee csi RCS
20s6uoy ueMmer WeyeU
ping “spredsoud Guek yerer ees
‘eduy jeBeqas 1suaI0d PNA
as
-£9.L70801 ~ $1.8'4:25090
ssequaupas wep ySunpUIP
“Tampa angus
ursew Bueey °(%9) yepues yebues
tuep nquiei ueBueseured ueGuep ure; | Buexey uedriny (ueygnuied) yesry (eH ozr’c vexesed)
(yarany Suesey veGunpused | exeque gemet BunbGuerioq yepa Buek | dryra "yepuos ueweBereyouesy | te ere} Buerey,
ssenesuoy | euoz gns) nu: voz lwejeejuewad wep IGUNPUIIP NHdg ‘Webvap naunuct spuoy| | SEb'6ro60L~S7L6r'e5090 | nqusruay uesemey
weqyojoqedip ow bel
Buck uecunddued ueinsy | OZ MEECUEWDY LEINSN ueeqoe6uad wereses lepsoquins 1enN yeUIpIOON HNL rep peo} EUIEN
Sueqeg usyednqey weqoy - osoousunfy
Hetsog weure] Weay !Seuoz-euoz HpIMUNeg eye ‘TELMOWON 0102 NOHVL ONVLVE NALVdNEVH HVAIVG VERGE NVHVEWVT
a- —
evosipen
ueq uedexSueusd yesoeg
euorsipen
‘deybuey ueuexued euoz gng
dey Buesu) Bune “eqed yeynd
dey6ued yeIe UEP Yd SZ - S UISSLLIOG
‘Puig soq0w! fede, ueyeun66uaws
wey} uedeybueved yosee
rug euionig ye ued ves
4a
.49°670801 ~ $1,.992'€S 090
418
,892'@r0601 ~ S1YPL'ES 090
eH
000'909°9 vestesed)
ej yu Zt — Z UeMesod
eyerelsew epeday yequed ueyersojed
uot uejedeoyueGuep febuns
epedus ip axosGuew ueweue,
edepsay uebunaney wueye6uau
‘anoubuew | (6eq anciOuew Guquad pie ssesyersos Guyas nexewey wisnw eped ia (eH ose’ve ueesep)
anosbueu seugeueY Bewgeyss ever ans wlep sxosGueul BeMIGeya! ned | Uep WEEP NEHER pA eGuns spuoy | .80L'GVO60! ~ S7.¥96'eS090 | uerEdS yebuns exeNH,
Wepuar
Bued ueyedexay ueGuep yebuns:
uepeduias jp arcuBuew UeWeUe)
ryeresseu epeday yewed ueueysojad | yedepuoy “uebuyayan weebueul
aros6uew | Y6eq axcxbuew Bunuad que esis urias nexeuiay wisn eped 48 | (ex 000'9 uerrep)
aro6ue eNIeHR spe yugeyos evoe ans ep sn0s6uew BEeYa: Nog | UEP WEI nIeH=N pA GUNS fspUdy | 460'ZHOGO ~STOLE'ESD9O | cUDS RUNS ExeNIN
Suck uerebeuodmeynsn | UZ UEVeE;EWEG LENS ueeqore6ued ueeses ‘ekepuaquins rein :yemjp100% ALL racrewen |