You are on page 1of 7

12

Tri Suraning Wulandari, Ratna Kurniawati, Vina Azizatul Ilmiyah


Efek Musik Suara Alam (Nature Sounds Music) terhadap Penurunan Kecemasan pada Pasien Pasca Stroke

Efek Musik Suara Alam (Nature Sounds Music) terhadap Penurunan Kecemasan pada Pasien
Pasca Stroke

(The Effects of Nature Sounds Music on Anxiety Relief in Post-Stroke Patients)

Tri Suraning Wulandari1*, Ratna Kurniawati2, Vina Azizatul Ilmiyah3


1, 2, 3
Akademi Keperawatan Alkautsar Temanggung

*Email: woelancahya@yahoo.com

Abstract
Stroke refers to a disorder caused by cerebral blood flow interruption that results in neurological
impairment. Brain deterioration causes anxiety and eventually results in mortality. The prevalence of
anxiety in stroke (Post-Stroke Anxiety, or PSA) is 10.9%, with most of the cases occured in males and ranged
from mild to moderate levels. The anxiety usually appear when daily activities cannot be done. The long-
term impacts of post-stroke anxiety influence one's quality of life. Providing natural sounds music, such as
music from piano, bird noises, and water bubbling sounds, is an alternative to alleviate the post-stroke
anxiety. This study aims at identifying whether nature sounds music might help to reduce anxiety in post-
stroke patients. Quasi-experimental design was carried out by implementing a one-group pretest-and post-
test design. Post-stroke patients who had been unable to carry out everyday tasks for more than 6 months
were purposively selected as research samples. Data were obtained through interviews and observations, as
well as using questionnaire (The Hamilton Rating Scale for Anxiety or HRS-A). Paired T-Test was used in
analyze the data. The findings showed that from 17 respondents, 11 of them (64.7%) had moderate anxiety,
while the others (35.3%) had severe anxiety. The tests on varied degrees of anxiety showed the p-value of
0.000, indicating that there was difference in anxiety prior and after being given nature sounds music. The
post-test mean value (18.53) was lower than that on the pre-test (21.53). To summarize, nature sounds music
is good for lowering anxiety in post-stroke patients.

Keywords: Anxiety; Nature Sounds Music; Post-Stroke

Abstrak
Stroke merupakan suatu kondisi yang diakibatkan oleh terganggunya aliran darah serebral yang
menyebabkan kerusakan neurologis. Kerusakan neurologi tersebut menjadi sumber kecemasan sampai
bahkan kematian. Prevalensi kecemasan pada stroke (post stroke anxiety/PSA) sebesar 10,9% dan terbanyak
terjadi pada laki-laki dengan tingkat kecemasan rendah, sedang hingga berat. Kecemasan pasca stroke
tersering muncul ketika aktivitas sehari-harinya tidak mampu dilakukan. Dampak kecemasan pasca stroke
yang dialami lama, berpengaruh terhadap kualitas hidupnya. Pemberian musik suara alam (piano, suara
burung, suara gemericik air) menjadi pilihan mengatasi kecemasan pasca stroke. Penelitian bertujuan untuk
mengetahui efek musik suara alam (nature sounds music) dalam menurunkan kecemasan pada pasien pasca
stroke. Penelitian quasi eksperimental dengan one group pre test and post test design. Sampel penelitian
adalah pasien pasca stroke yang sudah lebih dari 6 bulan dan tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari.
Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik pengambilan data dengan
wawancara dan observasi, kuesioner menggunakan Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A) . Analisa
data menggunakan uji paired t. Hasil Penelitian dari 17 responden, 11 responden dengan tingkat kecemasan
sedang dengan 64,7% dan sisanya mengalami tingkat kecemasan berat dengan 35,3%, sedangkan uji beda
diperoleh nilai p sebesar 0,000 yang bermakna dan terdapat perbedaan kecemasan baik sebelum atau sesudah
diberikan musik suara alam (nature sounds music). Nilai mean pada post-test (18,53) mengalami penurunan
dibanding pada pre-test (21,53). Kesimpulan musik suara alam (nature sounds music) efektif untuk
mengatasi masalah keperawatan kecemasan pasien pasca stroke

Kata kunci: Kecemasan; Musik Suara Alam; Pasca Stroke

Jurnal Kesehatan, vol 12, no.1, Edisi Juni 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
13
Tri Suraning Wulandari, Ratna Kurniawati, Vina Azizatul Ilmiyah
Efek Musik Suara Alam (Nature Sounds Music) terhadap Penurunan Kecemasan pada Pasien Pasca Stroke

LATAR BELAKANG kecemasan, mood menurun dan perhatian


Stroke merupakan suatu kondisi akibat menurun. Hal itu sesuai dengan yang
terganggunya aliran darah serebral yang disampaikan oleh pelopor perawat modern
menyebabkan kerusakan neurologis. Kerusakan (Florence Nightingele) bahwa terapi
neurologis menimbulkan masalah keperawatan komplementer di dunia keperawatan dapat
secara fisik ataupun psikologis. Sesuai dengan digunakan untuk mendampingi terapi
American Hearth Association (AHA), Masalah konvensional (terapi medis). Pemilihan terapi
fisik pada stroke berupa kecacatan masih tetap tersebut perlu diterapkan perawat untuk
menjadi penyebab utama selama dekade mendukung perawatan pasca stroke dengan
terakhir. Saat ini terdapat 3,8 juta wanita dan 3 memperhatikan aspek fisik, fisiologis,
juta laki-laki yang hidup dengan kecacatan psikologis, ekonomi dan spiritual pada individu
akibat langsung dari stroke, sedangkan masalah sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup
psikologis antara lain penurunan mood dan (Dewi et al., 2020). Pemberian musik
atensi (Davis, 2016; Wulandari et al., 2019). merupakan salah satu intervensi keperawatan
Kondisi menurunnya fungsi pergerakan, fungsi yang terdapat dalam standar dokumentasi
komunikasi, fungsi berpikir bahkan sampai keperawatan Indonesia yang digunakan untuk
terjadi penurunan psikologis pada pasien stroke mengatasi kecemasan, nyeri, suasana hati
menjadi sumber kecemasan sampai bahkan (mood) (PPNI, 2016) Penurunan kecemasan,
terjadi kematian. (Zulfira Ananda, 2017). gelisah menurun dan perilaku tegang menurun
Masalah kecemasan penting diperhatikan menjadi tanda dan gejala kecemasan pasca
untuk meningkatkan pemulihan pasca stroke. stroke setelah diberikan musik suara alam(Vina
Prevalensi penyakit stroke di Indonesia yang azizatul, TS. Wulandari, 2022). Mendengarkan
mengalami kecemasan (post stroke musik suara alam akan memberikan
anxiety/PSA) sebesar 10,9% terbanyak terjadi kenyamanan, mengurangi kecemasan,
pada laki-laki dengan tingkat kecemasan meredakan depresi, meningkatkan suasana hati
rendah, sedang hingga berat. Kecemasan (mood), meningkatkan atensi (perhatian),
dirasakan ketika terjadi penurunan kemampuan menurunkan tekanan darah pada pasien yang
dalam melakukan aktivitas (Zulfira Ananda, dilakukan hemodialisa dan pasien (Siregar et al.,
2017). Tanda dan gejala Post Stroke Anxiety 2022; Vina azizatul, TS. Wulandari, 2022;
(PSA) antara lain cemas, gelisah dan terdapat Wijayanti et al., 2018)
perilaku tegang (Vina azizatul, TS. Wulandari,
2022). Kecemasan sering terjadi pada tahap METODE
iskemik akut dan kronis stroke dengan defisit Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan
neurologis ringan hingga sedang.(Li et al., rancangan quasi eksperimental dengan one
2019). group pre test and post test design untuk
Dampak kecemasan pada stroke yang melihat efek musik suara alam terhadap
dialami lama pada pasien akan berpengaruh penurunan kecemasan pada pasien pasca stroke.
terhadap kualitas hidupnya. Kualitas hidup yang Desain penelitian dapat digambarkan seperti
dimaksud adalah persepsi pada pasien pasca berikut:
stroke mengenai keadaan dirinya terutama pada Tabel 1
aspek fisik, psikologis, sosial dan lingkungan Desain One Group Pre Test and Post Test
untuk mencapai kepuasan dalam hidupnya, Design
sehingga dapat mempengaruhi kesehatan secara Pretest Perlakuan Posttest
umum mulai dari kesehatan fisik, mental, status O1 X O2
fungsional, kemandirian, hubungan pribadi dan O1: Kecemasan pasien pasca stroke sebelum
fungsi sosialnya (Zulfira Ananda, 2017). diberikan musik suara alam
Mendengarkan musik merupakan salah satu X: Pemberian musik suara alam
terapi komplementer untuk mengatasi beberapa O2: Kecemasan pasien pasca stroke setelah
keadaan ketidaknyamanan, kekhawatiran, diberikan musik suara alam
Jurnal Kesehatan, vol 12, no.1, Edisi Juni 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
14
Tri Suraning Wulandari, Ratna Kurniawati, Vina Azizatul Ilmiyah
Efek Musik Suara Alam (Nature Sounds Music) terhadap Penurunan Kecemasan pada Pasien Pasca Stroke

Metode penelitian purposive sampling Berdasarkan Tabel 4, dapat diuraikan bahwa


dengan memilih sampel yang sesuai kriteria pada pengukuran pre-test sebagian besar
inklusi. Kriteria inklusi penderita pasca stroke responden berada pada kecemasan berat dengan
yang sudah lebih dari 6 bulan, tidak bisa 76,5% dan sisanya sebanyak 23,5% berada
beraktivitas, usia 60-75 tahun, mengalami pada kecemasan sedang. Terjadi penurunan
tanda-tanda kecemasan. Kriteria eksklusi yaitu tingkat kecemasan pada pengukuran post-test
penderita stroke dengan komplikasi penurunan yaitu sebagian besar responden berada pada
kesadaran. Tempat penelitian di masyarakat tingkat kecemasan sedang dengan 64,7% dan
wilayah puskesmas Candiroto dan puskesmas 35,3% berada pada tingkat kecemasan berat.
Pare Kabupaten Temanggung. Waktu
pelaksanaan bulan Juli sampai dengan Tabel 5
September 2022. Pengumpulan data Perbedaan Kecemasan Pre-Test dan Post-Test
menggunakan kuesioner Hamilton Rating Scale Setelah Diberikan Intervensi Music Suara
for Anxiety (HRS-A) untuk menilai tingkatan Alam
kecemasan pasien pasca stroke dengan Kecemasan Mean ± Minimum- T p
observasi responden secara langsung. Hasil uji SD Maksimum
Pre-test 21,53 ± 17,00-
normalitas dengan menggunakan uji paired t, 2,38 25,00
diperoleh data terdistribusi normal. 8,746 0,000
Post-test 18,53 ± 16,00-
2,15 22,00
HASIL
Tabel 2 Berdasarkan
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Tabel 5, diperoleh nilai p: 0,000 yang berarti
Jenis Kelamin n % bermakna dan terdapat perbedaan kecemasan
Laki-laki 9 52,9
sebelum dan sesudah diberikan musik suara
Perempuan 8 47,1
Total 17 100 alam. Nilai mean pada post-test (18,53)
mengalami penurunan dibanding pada pre-test
Berdasarkan Tabel 2, dapat diuraikan dari (21,53).
17 responden terdapat 9 responden berjenis
kelamin laki-laki dan 8 responden berjenis PEMBAHASAN
kelamin perempuan. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh
semua responden mengalami kelemahan
Tabel 3 anggota gerak disatu sisi dan ditemukan
Statistik Deskriptif Usia masalah keperawatan kecemasan. Kecemasan
Mean ± SD Minimum-Maksimum pada pasien pasca stroke terjadi karena adanya
Usia 68,7 ± 3,1 63,0 – 73,0 berbagai gangguan neurologis seperti
kehilangan motorik berupa kelumpuhan pada
Berdasarkan Tabel 3, dapat diuraikan rata- satu sisi/hemiplegia, kelemahan pada satu
rata usia responden 68,7 tahun dengan nilai sisi/hemiparesis, kehilangan komunikasi,
standar deviasi 3,1. Usia maksimum adalah 73 gangguan persepsi, disfungsi kandung kemih,
dan usia minimum adalah 63. kerusakan fungsi kognitif dan perubahan
psikologis serta adanya keterbatasan dalam
Tabel 4 bergerak (Verstraeten & Mark, 2016).
Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Jenis kelamin dan usia sangat
Pre-Test Dan Post-Test mempengaruhi kejadian stroke bahkan sampai
Kecemasan Pre-test Post-test pasien menderita stroke dalam waktu lama.
n (%) n (%) Penelitian ini jumlah responden laki-laki lebih
Sedang 4 (23,5) 11 (64,7) banyak dibanding perempuan walaupun hanya
Berat 13 (76,5) 6 (35,3) selisih sedikit atau tidak jauh berbeda. Hal itu
Total 17 (100) 17 (100) sejalan dengan penelitian (Sofyan et al., 2013)

Jurnal Kesehatan, vol 12, no.1, Edisi Juni 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
15
Tri Suraning Wulandari, Ratna Kurniawati, Vina Azizatul Ilmiyah
Efek Musik Suara Alam (Nature Sounds Music) terhadap Penurunan Kecemasan pada Pasien Pasca Stroke

dimana jenis kelamin laki-laki lebih banyak mengantuk selama diberikan musik. Alunan
yaitu dari 72 responden terdapat 55 responden musik yang diberikan pasien akan ditangkap
dan penelitian dari (Maydinar et al., 2017) dari oleh telinga, selanjutnya dikirim ke otak
76 responden terdapat 48 responden. Usia dalam terutama sistem saraf pusat kemudian
penelitian ini rata-rata terjadi pada usia 68,7 memodulasi opioid endogen dan oksitosin
tahun. Hal ini juga sejalan dengan penelitian sehingga menurunkan hormon noradrenalin
(Trinta C, Mahama, 2014) bahwa pasien stroke (Siregar et al., 2022). Terapi musik saat ini
usia lebih dari 65 tahun masih cukup tinggi digunakan dalam rehabilitasi terutama stroke.
terjadi walaupun dalam penelitian tersebut usia Musik adalah stimulus yang bersifat
terbanyak adalah pada usia 51-65 tahun. multimodal. Cara kerja musik adalah
Pengukuran kecemasan penelitian yang mengaktifkan banyak struktur otak yang terkait
digunakan adalah kuesioner Hamilton Rating dengan pemrosesan sensorik, perhatian, dan
Scale for Anxiety (HRS-A) dengan hasil memori, dan dapat merangsang kognisi
interpretasi sebagai berikut: penilaian kompleks dan integrasi multisensor. Stroke
kecemasan <14 berarti tidak mengalami yang berdampak pada kecacatan fisik dan
kecemasan, 14-20 berarti mengalami kecemasan psikologis membutuhkan waktu, tenaga dan
ringan, 21-27 berarti kecemasan sedang, dan biaya perawatan dalam program rehabilitasi.
>27 cemas berarti mengalami kecemasan berat Mendengarkan musik yang dipilih sendiri setiap
(Vina azizatul, TS. Wulandari, 2022). hari dapat meningkatkan daya ingat dan
Hasil penelitian didapatkan rata-rata perhatian verbal setelah stroke. Otak memiliki
kecemasan responden menurun dari 21,53 kapasitas besar untuk pemrosesan simultan
menjadi 18,53 setelah diberikan musik suara otomatis dan integrasi informasi sensorik.
alam. Hasil statistik menunjukkan ada Pemberian musik memiliki efek luas pada otak.
perbedaan signifikan kecemasan sebelum dan Salah satu aspek yang mungkin relevan untuk
setelah diberikan musik suara alam (p value= rehabilitasi stroke adalah mendengarkan musik
0,000) < 0,05, artinya pemberian musik suara yang menyenangkan sehingga dapat
alam berefek dalam penurunan kecemasan pada mengaktifkan jaringan subkortikal dan kortikal
pasien pasca stroke. Beberapa penelitian yang otak yang saling berhubungan. (Strzemecka1,
mendukung antara lain dari (Siregar et al., 2013)
2022), dimana terjadi penurunan kecemasan Alam sangat memberikan manfaat lebih
setelah diberikan musik suara alam yang terjadi damai daripada lingkungan lain terutama dalam
pada pasien yang menjalani hemodialisis. memulihkan kemampuan mengarahkan
Selain itu penelitian (Wijayanti et al., 2018) perhatian, artinya lingkungan alam yang
yang terjadi penurunan kecemasan pada pasien menangkap perhatian secara sederhana dengan
kritis setelah diberikan pemberian musik suara membatasi perhatian yang diarahkan pada suatu
alam. stimulus. Penyajian alam ini bisa dalam bentuk
Rata-rata kecemasan pasca stroke sebelum alam langsung ataupun melihat gambar melalui
pemberian musik suara alam ada pada skala video gambar alam. Arti damai bukan semata-
21,53 atau berada pada tingkat kecemasan mata hanya ketenangan yang muncul pada
sedang, sedangkan setelah pemberian musik seseorang tetapi alam tersebut akan
suara alam, rata-rata kecemasan pasca stroke mempengaruhi kendali kognitif sehingga akan
menurun pada skala 18,53 atau berada pada meningkatkan kinerja pada tugas sehari-hari.
tingkat kecemasan ringan, dengan rata-rata Alam dipenuhi dengan rangsangan yang
penurunan kecemasan sebesar 2,15 menarik, secara sederhana dapat meraih
Mendengarkan musik suara alam akan perhatian dengan cara bawah-ke-bawah,
terjadi penurunan kecemasan yang memungkinkan kemampuan mengarahkan
dimanifestasikan adanya peningkatan perhatian dari atas ke bawah mendapat
kenyamanan, sehingga seseorang akan merasa kesempatan untuk mengisi kembali (Berman et
rileks dan seringkali pasien akan tampak terlihat al., 2008; Wulandari et al., 2019)

Jurnal Kesehatan, vol 12, no.1, Edisi Juni 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
16
Tri Suraning Wulandari, Ratna Kurniawati, Vina Azizatul Ilmiyah
Efek Musik Suara Alam (Nature Sounds Music) terhadap Penurunan Kecemasan pada Pasien Pasca Stroke

Musik suara alam pada penelitian ini mengalami nyeri dan kecemasan itu bisa
berirama 4/4 100 bpm G#m, terdapat alat musik menurun. Rangsangan musik akan mampu
jenis piano, suara hewan burung dan suara mengaktivasi sistem limbik dalam tubuh yang
gemericik air. Pemberian intervensi sebanyak 1 berhubungan dengan emosi, saat sistem limbik
(satu) kali dalam sehari selama 20 menit pada teraktivasi maka pasien tersebut akan
pagi hari (sekitar jam 8.00-9.00). Pemberiannya menunjukkan perilaku lebih rileks. Selain itu
diawali dengan pengaturan posisi senyaman pula saat mendengarkan alunan musik dapat
mungkin, mengatur nafas pasien dan menstimulasi tubuh untuk meningkatkan
menfokuskan pasien mendengarkan musik suara produksi molekul nitric oxide (NO). Molekul ini
alam dengan dengan memasang headphone bekerja pada tonus pembuluh darah yang dapat
ketelinga, selanjutnya memastikan pemutar menurunkan tekanan darah yang ditandai
suara di aplikasi berfungsi dengan baik terutama respon rileks, dan menurunnya gelisah
pengaturan volume ke tingkat yang nyaman. (Forooghy, M., Tabrizi, E. M., & Hajizadeh,
Pemberian pagi hari dikarenakan peran 2015)
kortisol dalam membantu tubuh mengatasi Musik suara alam dapat menstimulasi
kecemasan ataupun stress. Adanya stressor akan akson-akson yang terdapat dalam serabut saraf
merangsang hipotalamus untuk mengaktifkan ascendens menuju neuron-neuron RAS.
sistem saraf simpatis, mengeluarkan CRH untuk Stimulus ditransmisikan ke bagian lapisan luar
merangsang pengeluaran ACTH dan kortisol otak yaitu pada korteks serebral, sistem limbik
dapat memicu pelepasan vasopresin. Sekresi akan terstimulus menghasilkan sekresi
kortisol juga dipengaruhi sistem diurnal feniletilamin, yang berperan banyak pada
(muncul pada kadar tertinggi saat pagi hari atau suasana hati (mood) seseorang. Stimulus suara
saat mulai beraktifitas yaitu sekitar jam 08.00- musik pada saraf otonom tersebut menyebabkan
09.00 dan terendah saat malam hari atau saat sistem saraf parasimpatis berada diatas sistem
istirahat)(Sri et al., 2021). Elemen musik saraf simpatis sehingga merangsang gelombang
meliputi bunyi/suara, irama, birama, melodi, otak alfa yang menghasilkan kondisi nyaman
harmoni dirancang untuk menfasilitasi pada seseorang. Musik suara alam juga
komunikasi, hubungan pembelajaran, memberikan stimulus sehingga muncul
mobilisasi, ekspresi dan tujuan terapeutik lain gelombang alfa, delta dan theta. Gelombang alfa
sehingga dapat memenuhi kebutuhan fisik, merupakan pintu masuknya pikiran bawah sadar
emosional, mental, sosial dan kemampuan dimana informasi akan masuk kedalam pikiran
berpikir. Mendengarkan musik dapat bawah sadar, pada kondisi ini otak
menurunkan tekanan darah, menurunkan tingkat memproduksi hormon serotonin dan endorphin
kecemasan dan depresi, memberikan sehingga menyebabkan seseorang merasa lebih
kenyamanan, mengurangi pikiran yang jenuh nyaman, tenang dan bahagia. Gelombang delta
selama proses perawatan. (Burrai et al., 2020). memberikan tanda bahwa kondisi pasien berada
Alunan musik bertema suara alam seperti air dalam keadaan sangat nyaman karena dalam
terjun, suara angin, kicauan burung dan suara keadaan ini gelombang otak semakin melambat
hujan dapat menstimulasi otak untuk sehingga terjadi kondisi tidur yang sangat dalam
memproduksi endorphin, hasil yang diperoleh pada pasien, sedangkan gelombang tetha
antara lain menurunkannya (tekanan darah, berperan saat pelepasan stress, karena otak
denyut jantung, jumlah pernapasan), mengeluarkan melatonin, catecholamine dan
mengontrol emosional atau meminimalkan rasa AVP (Arginine-Vasopressin) yang memberikan
takut dan cemas (Lita et al., 2019). Keunggulan rasa nyaman di seluruh tubuh (Vina azizatul,
musik suara alam juga dapat membangun emosi TS. Wulandari, 2022)
positif dan dapat meningkatkan suasana hati
pasien, sehingga secara tidak langsung akan
KESIMPULAN
dapat meningkatkan kemampuan memperbaiki
Pemberian musik suara alam (nature sounds
diri secara klinis yang terlihat, seseorang
music) mendukung rehabilitasi pasca stroke
Jurnal Kesehatan, vol 12, no.1, Edisi Juni 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
17
Tri Suraning Wulandari, Ratna Kurniawati, Vina Azizatul Ilmiyah
Efek Musik Suara Alam (Nature Sounds Music) terhadap Penurunan Kecemasan pada Pasien Pasca Stroke

terutama dalam menurunkan tingkat kecemasan 29


pasien, sehingga pemberian musik suara alam Maydinar, D. D., Effendi, S., & Sonalia, E.
(nature sounds music) juga dapat menjadi salah (2017). Hipertensi, Usia,Jenis Kelamin, dan
satu intervensi keperawatan mandiri. kejadian stroke diruang rawat Inap Stroke
RSUD dr. M. Yunus Bengkulu. Jurnal
DAFTAR PUSTAKA Sains Kesehatan, 24(2), 19–32.
Berman, M., Jonides, J., & Kaplan, S. (2008). https://doi.org/10.37638/jsk.24.2.19-32
The cognitive benifits of interacting with PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan
nature. Psychological Science, 19(12), Indonesia: Definisi dan Indikator
1207–1212. https://doi.org/10.1111/j.1467- Diagnostik (Vol. 1, Issue Jakarta).
9280.2008.02225.x
Siregar, W. M., Tanjung, D., & Effendy, E.
Burrai, F., Magavern, E. F., Micheluzzi, V.,
(2022). Efektivitas Terapi Musik Alam
Magnaghi, C., Apuzzo, L., & Brioni, E.
Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien
(2020). Effectiveness of Music to Improve Hemodialisis. Journal of Telenursing
Anxiety in Hemodialysis Patients A (JOTING), 04(2), 428–438.
Systematic Review and Meta-analysis. https://doi.org/https://doi.org/10.31539/jotin
Holistic Nursing Practice, 34(6), 324–333. g.v4i2.2692
https://doi.org/10.1097/HNP.000000000000
0411 Sofyan, A. M., Sihombing, I. Y., & Hamra, Y.
(2013). Hubungan Umur, Jenis Kelamin,
Davis, C.-B. (2016). Update: Stroke guidelines.
dan Hipertensi dengan Kejadian Stroke.
Nurs Manage. Nurs Manage. Medula, 1(1), 24–30.
doi:10.1097/01.NUMA.0000480697.42505. http://ojs.uho.ac.id/index.php/medula/articl
97. e/view/182/125
Dewi, N. L. P. T., Arifin, M. T., & Ismail, S. Sri, A., Usman, H. H., Sunarno, I., &
(2020). The influence of gayatri mantra and Syamsuddin, S. (2021). Risiko Peningkatan
emotional freedom technique on quality of Hormon Kortisol Pada Hipertensi
life of post-stroke patients. Journal of Gestasional. Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan
Multidisciplinary Healthcare, 13, 909–916. & Kandungan, 13(4), 182–192.
https://doi.org/10.2147/JMDH.S266580
Strzemecka1, J. (2013). Music therapy in stroke
Forooghy, M., Tabrizi, E. M., & Hajizadeh, E. rehabilitation. 7(1), 23–26.
(2015). Effect of Music Therapy on Patients
’ Anxiety and Hemodynamic Parameters Trinta C, Mahama, T. (2014). Penurunan
During Coronary Angioplasty : A Fungsi Kognitif Pada Pasien Stroke Di
Randomized Controlled Trial. Poliklinik Neurologi BLU RSUP
Prof.dr.R.D.Kandau. 2, 1–6.
Li, W., Xiao, W. M., Chen, Y. K., Qu, J. F., Liu,
Y. L., Fang, X. W., Weng, H. Y., & Luo, G. Verstraeten, S., & Mark, R. (2016). Motor and
P. (2019). Anxiety in patients with acute Cognitive Impairment after Stroke : A
ischemic stroke: Risk factors and effects on Common Bond or a Simultaneous Deficit ?
functional status. Frontiers in Psychiatry, Abstract Inclusion of articles. Motor and
10(APR). Cognitive Impairment after Stroke: A
https://doi.org/10.3389/fpsyt.2019.00257 Common Bond or a Simultaneous Deficit?,
01(01), 1–10.
Lita, Ardianti, H., & Daniati, M. (2019). http://stroke.imedpub.com/archive.php
Pengaruh musik suara alam terhadap
tekanan darah. Jurnal Kesehatan Vina azizatul, TS. Wulandari, R. K. (2022).
Komunitas, 5(3), 132–138. Efektifitas terapi musik suara alam /. Urnal
https://doi.org/10.25311/keskom.vol5.iss3.1 Ilmiah Kesehatan Dan Keperawatan

Jurnal Kesehatan, vol 12, no.1, Edisi Juni 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
18
Tri Suraning Wulandari, Ratna Kurniawati, Vina Azizatul Ilmiyah
Efek Musik Suara Alam (Nature Sounds Music) terhadap Penurunan Kecemasan pada Pasien Pasca Stroke

Alkautsar (JIKKA), 1, 1–7.


Wijayanti, K., Johan, A., & Rochana, N. (2018).
Musik Suara Alam Terhadap Peningkatan
Kualitas Tidur pada Pasien Kritis.
Bhamada: Jurnal Ilmu Dan Teknologi
Kesehatan, 9(1).
http://ojs.stikesbhamadaslawi.ac.id/index.p
hp/jik/article/view/21
Wulandari, T. S., Arifin, M. T., & Ismail, S.
(2019). Increasing attention and mood of
post-stroke clients using natural restorative
environment. Disability, CBR and Inclusive
Development, 30(4), 39–48.
https://doi.org/10.5463/dcid.v30i4.856
Zulfira Ananda, D. D. (2017). Kecemasan
Dengan Kualitas Hidup Pada Pasien Stroke
Anxiety and Quality of Life of Patient With
Stroke. 1–10.

Jurnal Kesehatan, vol 12, no.1, Edisi Juni 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007

You might also like