You are on page 1of 7

HUBUNGAN ASUPAN NUTRISI DENGAN PENYEMBUHAN

LUKA POST OPERATIF PADA ANAK DI RSUD. DR. H. ABDUL


MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

RELATIONSHIP OF NUTRITION INFLUENCE WITH HEALING OF POST


OPERATIVE WOES IN CHILDREN IN RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK
LAMPUNG PROVINCE, 2017

Linawati Novikasari1, Hadi Sanjaya2, Setiawati3


13
Prodi Keperawatan Universitas Malahayati Bandar Lampung
2
Perawat RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
Email: linawatinovikasari@malahayati.ac.id

Abstract : Relationship Of Nutrition Influence With Healing Of Post Operative Woes


In Children In Rsud. Dr. H. Abdul Moeloek Lampung Province, 2017. Surgical
Measures Occupy The 11th Portion Of The First 50 Treatment Of Disease Patterns In
Hospitals Throughout Indonesia. The Prevalence Of Nutritional Disorders In Indonesia In
Hospitalized Patients On The First Day Was 16%. On The 7th Day Of Treatment The
Percentage Of Patients Who Experienced Malnutrition And Bad Nutrition Rose To 20%. The
Purpose Of This Study Is To Know The Relationship Between Nutrient Intake And
Postoperative Wound Healing In Children In The Rsud. Dr. H. Abdul Moeloek Lampung
Province In 2017. Quantitative Research Type, Analytic Design With Cross Sectional
Approach, A Sample Of 34 People With Total Sampling Technique. Retrieving Data Using
A Questionnaire And Using Chi Square Statistical Tests. The Results Of The Study Revealed
That Nutritional Intake In Postoperative Children With Poor Categories Was 11 Respondents
(32.4%). Post-Operative Wound Healing In Children With Poor Categories Was 10
Respondents (29.4%). There Is A Relationship. Nutritional Intake With Postoperative
Wound Healing In Children. Statistical Test Results P Value = 0.005 (Or: 11,667. It Is
Recommended That Health Workers Give A Little But Often Eat, Eat While Warm And
Collaborate With Nutritionists To Provide Food That Patients Like.

Keywords : Nutrition Intake-Postoperative Wound Healing

Abstrak : Hubungan Asupan Nutrisi Dengan Penyembuhan Luka Post Operatif Pada
Anak Di Rsud. Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2017. Tindakan Bedah
Menempati Ururan Ke-11 Dari 50 Pertama Penanganan Pola Penyakit Di Rumah Sakit Se
Indonesia. Prevalensi Gangguan Nutrisi Di Indonesia Pada Pasien Rawat Inap Pada Hari
Pertama Adalah 16%. Pada Hari Perawatan Ke-7 Persentase Pasien Yang Mengalami Gizi
Kurang Dan Buruk Naik Menjadi 20%. Tujuan Dari Penelitian Ini Adalah Diketahui
Hubungan Asupan Nutrisi Dengan Penyembuhan Luka Post Operatif Pada Anak Di Rsud.
Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2017. Jenis Penelitian Kuantitatif,
Rancangan Analitik Dengan Pendekatan Cross Sectional, Sampel Sebanyak 34 Orang
Dengan Teknik Total Sampling. Pengambilan Data Menggunakan Kuesioner Dan
Menggunakan Uji Statistik Chi Square. Hasil Penelitian Diketahui Bahwa Asupan Nutrisi
Pada Anak Post Operatif Dengan Kategori Kurang Baik Sebanyak 11 Responden (32,4%).
Penyembuhan Luka Post Operatif Pada Anak Dengan Kategori Kurang Baik Sebanyak 10
Responden (29,4%). Ada Hubungan. Asupan Nutrisi Dengan Penyembuhan Luka Post
Operatif Pada Anak. Hasil Uji Statistik P Value = 0,005 (  = 0,05) Or: 11,667.
Disarankan Petugas Kesehatan Memberikan Makan Sedikit Tapi Sering, Makan Selagi Hangat
Dan Kolaborasi Dengan Ahli Gizi Untuk Memberikan Makanan Yang Disukai Pasien.

Kata Kunci : Asupan Nutrisi-Penyembuhan Luka Post Operatif


68 Jurnal Kesehatan, Volume VIII, Nomor 2, Juli 2019, hlm 68-75

PENDAHULUAN operasi besar memerlukan peningkatan


Pembedahan adalah semua kalori untuk energi dan protein untuk
tindakan pengobatan yang menggunakan sintesis protein.10-11 Sekitar 55%-60%
cara invasif dengan membuka atau kebutuhan kalori total tubuh berasal dari
menampilkan bagian tubuh yang akan karbohidrat. Kepentingan karbohidrat
ditangani. Pembukaan tubuh ini umumnya untuk luka sebagai faktor structural
dilakukan dengan membuat sayatan setelah lubricants, fungsi transport, imunologi,
bagian yang akan ditangani ditampilkan hormonal, dan ensimatik. Karbohidrat juga
dan dilakukan tindakan perbaikan yang menjadi komponen utama glikoprotein
akan diakhiri dengan penutupan dengan dalam penyembuhan luka dan aktivitas
penjahitan luka (Maryunani, 2014). ensim heksokinase dan sintase sitrat dalam
Berdasarkan data yang diperoleh reaksi penyembuhan luka. Penyediaan
dari World Health Organization (WHO), energi dari karbohidrat juga dapat melalui
jumlah pasien dengan tindakan operasi penggunaan laktat. Laktat sebagai produk
mencapai angka peningkatan yang sangat metabolik glukosa penting untuk efek
signifikan dari tahun ke tahun. Tercatat di penyembuhan luka (Meylani dkk, 2012).
tahun 2011 terdapat 140 juta pasien di Seperempat pasien yang dirawat di
seluruh rumah sakit di dunia, sedangkan Rumah Sakit mengalami kekurangan
pada tahun 2012 data mengalami nutrisi. Keadaan kekurangan nutrisi ini
peningkatan sebesar 148 juta jiwa mungkin akibat penyakit yang diderita
(Maghfuri, A, 2015). pasien , akan tetapi kadang-kadang kondisi
Tindakan bedah menempati ururan kekurangan gizi ini hanya akibat diet yang
ke-11 dari 50 pertama penanganan pola kurang baik. Penyembuhan luka menjadi
penyakit di rumah sakit se Indonesia yang sangat terlambat/tertunda pada pasien-
diperkirakan 32% diantaranya merupakan pasien dengan kekurangan gizi, dan lebih
tindakan bedah laparatomi (Kemenkes RI, dari itu bisa terjadi luka terbuka dan
2013). infeksi. Kekurangan nutrisi meliputi
Prevalensi gangguan nutrisi di indonesia kekurangan protein dan kompleks vitamin
pada pasien rawat inap pada hari pertama A,B, dan C. Zat-zat ini terutama penting
adalah 16%. Pada hari perawatan ke-7 untuk penyembuhan luka. Kekurangan
persentase pasien yang mengalami gizi nutrisi mengganggu kemampuan untuk
kurang dan buruk naik menjadi 20%. pemulihan dari pembedahan/operasi
Malnutrisi berhubungan dengan (Maryunani, 2014). Tujuan penelitian
menurunnya fungsi otot, fungsi respirasi, diketahui hubungan asupan nutrisi dengan
fungsi imun, kualitas hidup, dan gangguan penyembuhan luka post operatif pada anak
pada proses penyembuhan luka. Hal ini di RSUD. dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
menyebabkan meningkatnya lama rawat Lampung Tahun 2017.
inap, meningkatnya biaya yang harus
dikeluarkan oleh pasien, dan tingginya METODE PENELITIAN
kejadian atau risiko terjadinya komplikasi Jenis penelitian yang digunakan
selama di rumah sakit. Pada pasien bedah, dalam penelitian ini adalah kuantitatif.
buruknya status gizi sebelum operasi telah Rancangan penelitian yang digunakan
dihubungkan dengan komplikasi post analitik dengan pendekatan cross
operasi, meningkatnya morbiditas dan sectional, yaitu penelitian yang
mortalitas (Syahrul, dkk. 2013). mempelajari hubungan antara faktor resiko
Dukungan nutrisi pada periode (independen) dan faktor efek (dependen)
perioperatif yang diberikan untuk anak pra, dimana pengukuran variabel bebas dan
selama, dan pasca operasi dapat variabel terikat sekaligus pada waktu yang
menurunkan morbiditas dan mortalitas. sama (Riyanto, 2011). Populasi dalam
Luka operasi dan stres karena respons penelitian ini seluruh anak yang
Linawati Novikasari, Hubungan Asupan Nutrisi 69

mengalami post operasi di RSUD. dr. H. dengan kategori baik sebanyak 24


Abdul Moeloek Provinsi Lampung pada responden (70,6%) sedangkan kategori
bulan Desember Tahun 2016, yang kurang baik sebanyak 10 responden
melakukan operasi sebanyak 34 orang. (29,4%).
Pengambilan sampel menggunakan teknik Tabel 3. Hubungan asupan nutrisi
accidental sampling yaitu sampel diambil dengan penyembuhan luka post operatif
yang kebetulan ada pada saat penelitian OR
Penyembuhan luka p-
sebanyak 34 responden. Pada Total (95%
post operatif value
Analisis univariat, data yang diperoleh dari Asupan CI)
hasil pengumpulan dapat disajikan dalam nutrisi Kurang
Baik
bentuk tabel mean/median (Saryono & Baik
Anggraeni, 2013). Analisa bivariat untuk n % n % n %
menggunakan uji statistik Chi-Square (X ) 2 Kurang 63, 1
7 4 36,4 100
dengan derajat kepercayaan 95% dan alpha Baik 6 1
11,667
2 0,005
(α) 5% Baik 3 13,0 20 87,0 100 (2,075-
3 65,595)
Total 10 29,4 24 70,6 34 100
HASIL

Tabel 1. Distribusi frekuensi Asupan Hasil uji statistik p value = 0,005 lebih
nutrisi kecil dari nilai alpha (  = 0,05) , sehingga
ada hubungan yang bermakna antara
Asupan Frekuensi Persentase asupan nutrisi dengan penyembuhan luka
nutrisi post operatif pada anak di RSUD. dr. H.
Baik 23 67,6 Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun
Kurang 11 32,4 2017. Hasil analisis diperoleh nilai OR:
baik 11,667 atau dapat dikatakan asupan nutrisi
Jumlah 34 100,00 yang baik memiliki perbandingan 11,667
kali lebih besar penyembuhan luka post
Diketahui bahwa asupan nutrisi pada anak operatif pada anak dibandingkan dengan
post operatif di RSUD. dr.H. Abdul asupan nutrisi yang kurang baik
Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2017
dengan kategori baik sebanyak 23 PEMBAHASAN
responden (67,6%) sedangkan kategori 1. Univariat
kurang baik sebanyak 11 responden a. Asupan nutrisi
(32,4%). Berdasarkan hasil dari pengumpulan
data pada 34 responden maka dapat
Tabel 2. Distribusi frekuensi Penyembuhan diketahui bahwa asupan nutrisi pada anak
luka post operatif post operatif di RSUD. dr.H. Abdul
Penyem Frekuensi Persentase Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2017
buhan dengan kategori baik sebanyak 23
luka post responden (67,6%) sedangkan kategori
operatif kurang baik sebanyak 11 responden
Baik 24 70,6 (32,4%).
Kurang 10 29,4 Gizi adalah suatu proses organisme
baik menggunakan makanan yang dikonsumsi
Jumlah 34 100,00 secara normal melalui proses digesti,
absorpsi, transportasi, penyimpanan,
Diketahui bahwa penyembuhan luka post metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang
operatif pada anak di RSUD. dr.H. Abdul tidak digunakan untuk mempertahankan
Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2017 kehidupan, pertumbuhan dan fungsi
70 Jurnal Kesehatan, Volume VIII, Nomor 2, Juli 2019, hlm 68-75

normal dari organ-organ, serta kurang baik sebanyak 10 responden


menghasilkan energi (Supariasa, 2012). (29,4%).
Penelitian ini sejalan dengan teori Pembedahan adalah semua tindakan
yang dikemukakan Almatsier (2010) yang pengobatan yang menggunakan cara
menyatakan bahwa diet pasca bedah invasif dengan membuka atau
adalah makanan yang diberikan kepada menampilkan bagian tubuh yang akan
pasien setelah menjalani pembedahan. ditangani. Pembukaan tubuh ini umumnya
Pengaturan makanan setelah pembedahan dilakukan dengan membuat sayatan setelah
tergantung pada macam pembedahan dan bagian yang akan ditangani ditampilkan
jenis penyakit penyerta. dan dilakukan tindakan perbaikan yang
Selanjutnya teori Almatsier (2010) akan diakhiri dengan penutupan dengan
menyatakan bahwa tujuan diet pasca bedah penjahitan luka (Maryunani, 2014).
adalah untuk mengupayakan agar status Luka adalah terputusnya kontinuitas
gizi pasien segera kembali normal untuk suatu jaringan oleh karena adanya cidera
mempercepat proses penyembuhan dan atau proses pembedahan. Luka adalah
meningkatkan daya tahan tubuh pasien terganggunya integritas normal dari kulit
dengan cara: Memberikan kebutuhan dasar dan jaringan dibawahnya, yang terjadi
(cairan, energi, protein). Mengganti secara tiba-tiba atau disengaja, tertutup
kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan atau terbuka, bersih atau terkontaminasi,
zat gizi lain. Memperbaiki ketidak superfisial atau dalam (Maghfuri, A.,
seimbangan elektrolit dan cairan. 2015).
Menurut pendapat peneliti bahwa Menurut Purwoastuti & Walyani
kurang baiknya asupan nutrisi pada anak (2015) Penyembuahan luka adalah proses
post operatif dikarenakan pasien tidak pergantian dan perbaikan fungsi jaringan
dapat makan dengan cukup setelah yang rusak. Fase-fase penyembuhan luka
pembedahan. Masalah yang terjadi seperti dibagi menjadi. Fase Inflamasi
nyeri, mual, mulut kering, rasa tidak berlangsung selama 1-4 hari. Fase
nyaman di lambung dan distensi, ansietas, Proliferatif berlangsung 5-20 hari. Fase
makanan yang tidak familiar dan rutinitas Maturasi berlangsung 21 hari sampai
rumah sakit semuanya berpotensi sebulan bahkan tahunan.
menurunkan nafsu makan. Penyembuhan Dari hasil kuesioner penelitian
luka menjadi sangat terlambat/tertunda diketahui bahwa kurang baiknya
pada pasien-pasien dengan kekurangan penyembuhan luka post operatif
gizi, dan lebih dari itu bisa terjadi luka diantaranya adalah keadaan luka basah dan
terbuka dan infeksi. Kekurangan nutrisi terdapat tanda-tanda infeksi seperti
meliputi kekurangan protein dan kompleks kemerahan, bengkak dan nyeri. Menurut
vitamin. Zat-zat ini terutama penting untuk teori Maghfuri, A. (2015). Penghalang
penyembuhan luka. Kekurangan nutrisi utama proses penyembuhan luka
mengganggu kemampuan untuk pemulihan diantaranya adalah Jaringan nekrotik.
dari pembedahan/operasi. Pertumbuhan kuman atau infeksi dan
Eksudat berlebih.
b. Penyembuhan luka post operatif Selanjutnya Maghfuri, A (2015)
menyatakan bahwa faktor lain yang
Berdasarkan hasil dari pengumpulan mempengaruhi penyembuhan luka adalah
data pada 34 responden maka dapat diantaranya faktor usia. Penurunan fungsi
diketahui bahwa penyembuhan luka post hati. Nutrisi (tidak boleh makan ikan dan
operatif pada anak di RSUD. dr.H. Abdul telur) dehidrasi: memperlambat
Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2017 kesembuhan luka, edukasi untuk asupan
dengan kategori baik sebanyak 24 nutrisi yang adekuat sangat penting
responden (70,6%) sedangkan kategori mengingat penyembuhan luka memerlukan
Linawati Novikasari, Hubungan Asupan Nutrisi 71

diit kaya protein, karbohidrat, lemak, gizi ini hanya akibat diet yang kurang baik.
vitamin C dan A, dan mineral seperti Fe Orang-orang atau pasien dengan berat
dan Zinc. Penurunan vaskularisasi, badan kurang/kurang gizi memiliki
obesitas dan penyakit penyerta seperti keterbatasan dalam simpanan karbohidrat
kencing manis, gagal jantung, gagal ginjal, dan lemak dalam tubuhnya. Protein tubuh
serosis hati dan lain-lain, bisa menghambat akan digunakan untuk memberikan
proses penyembuhan luka mulai kebutuhan energi penting guna
terhambatnya oksigenasi, vaskularisasi, mempertahankan fungsi metabolisme sel-
sekresi insulin hingga terjadi penurunan sel. Ketidak seimbangan nitrogen akan
protein kalori tubuh. lebih besar dari kondisi normal dan
Berdasarkan hal tersebut peneliti kekurangan protein akan mempengaruhi
menyimpulkan bahwa dari hasil penelitian penyembuhan. Penyembuhan luka menjadi
kurang baiknya proses penyembuhan luka sangat terlambat/tertunda pada pasien-
dikarenakan faktor nutrisi. Pembentukan pasien dengan kekurangan gizi, dan lebih
jaringan akan sangat optimal bila dari itu bisa terjadi luka terbuka dan
kebutuhan nutrisi terutama protein infeksi. Kekurangan nutrisi meliputi
terpenuhi. kekurangan protein dan kompleks vitamin
A,B, dan C. Zat-zat ini terutama penting
2. Bivariat untuk penyembuhan luka. Kekurangan
nutrisi mengganggu kemampuan untuk
a. Hubungan asupan nutrisi pemulihan dari pembedahan/operasi .
dengan penyembuhan luka post Pengobatan melalui diet dan nutrisi
operatif pasca operasi sangat penting dalam
Pada penelitian terdapat hubungan kesuksesan operasi dan penyembuhan
yang bermakna antara hubungan yang pasien. Luka operasi dan stress karena
bermakna antara asupan nutrisi dengan respon pasca operasi memerlukan kalori
penyembuhan luka post operatif pada anak untuk energi dan protein untuk sintesis
di RSUD. dr. H. Abdul Moeloek Provinsi protein. Dalam penelitian Meilany,dkk
Lampung Tahun 2017. Hasil uji statistik p (2012) menyebutkan bahwa 55-60%
value = 0,005 lebih kecil dari nilai alpha ( kebutuhan kalori total tubuh berasal dari
 = 0,05) . Hasil analisis diperoleh nilai karbohidrat. Kepentingan karbohidrat
OR: 11,667 atau dapat dikatakan asupan untuk luka sebagai faktor struktural
nutrisi yang baik memiliki perbandingan lubrikan, fungsi transport, imunologi,
11,667 kali lebih besar penyembuhan luka hormonal dan enzimatik. Karbohidrat juga
post operatif pada anak dibandingkan merupakan komponen utama glikoprotein
dengan asupan nutrisi yang kurang baik. dalam penyembuhan luka dan aktivitas
Dalam Maghfuri, A. (2015) Pada enzim heksokinase dan sintesa sitrat dalam
dasarnya luka dapat sembuh dengan reaksi penyembuhan luka. Penyediaan
sendiri (fisiologis). Luka sembuh adalah energi dari karbohidrat juga dapat melalui
terciptanya kontuinitas lapisan kulit serta penggunaan laktat. Laktat sebagai produk
adanya kekuatan jaringan tanpa atau metabolik glukosa penting untuk efek
dengan parut yang melakukan fungsi atau penyembuhan luka. Laktat menstimuli
aktivitas normal. sintesis kolagen dan aktivator penting pada
Penelitian ini sejalan dengan teori jalur penyembuhan selain sebagai penyedia
yang dikemukakan Maryunani (2014) energi. Protein telah diketahui diperlukan
Seperempat pasien yang dirawat di Rumah untuk penyembuhan luka dan apabila
Sakit mengalami kekurangan nutrisi. kekurangan maka akan menghambat
Keadaan kekurangan nutrisi ini mungkin penyembuhan baik luka akut maupun
akibat penyakit yang diderita pasien, akan kronis. Aktivitas penyembuhan luka
tetapi kadang-kadang kondisi kekurangan
72 Jurnal Kesehatan, Volume VIII, Nomor 2, Juli 2019, hlm 68-75

diperankan oleh dipeptida dan polipeptida Provinsi Lampung Tahun 2017. Hasil
(Syahrul, 2013). uji statistik p value = 0,005 (  = 0,05)
Dukungan nutrisi pada periode OR: 11,667.
perioperatif yang diberikan untuk anak pra,
selama, dan pasca operasi dapat SARAN
menurunkan morbiditas dan mortalitas.
Luka operasi dan stres karena respons a. Diharapkan petugas kesehatan agar
operasi besar memerlukan peningkatan meningkatkan pelayanan dan
kalori untuk energi dan protein untuk memberikan pelayanan secara efisien
sintesis protein.10-11 Sekitar 55%-60% dan efektif sesuai dengan standar
kebutuhan kalori total tubuh berasal dari profesi, standar pelayanan yang
karbohidrat. Kepentingan karbohidrat dilaksanakan secara menyeluruh sesuai
untuk luka sebagai faktor structural dengan kebutuhan pasien.
lubricants, fungsi transport, imunologi, b. Memberikan makan sedikit tapi sering
hormonal, dan ensimatik. Karbohidrat juga c. Memberikan makan selagi hangat.
menjadi komponen utama glikoprotein d. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
dalam penyembuhan luka dan aktivitas memberikan makanan yang disukai
ensim heksokinase dan sintase sitrat dalam pasien.
reaksi penyembuhan luka. Penyediaan e. Memberikan penyuluhan pada keluarga
energi dari karbohidrat juga dapat melalui dan pasien agar memberikan asupan
penggunaan laktat. Laktat penting untuk nutrisi yang baik dan tercukupi.
penyembuhan luka (Meylani dkk, 2012)
Menurut pendapat peneliti bahwa DAFTAR PUSTAKA
semakin baiknya asupan nutrisi, maka
diharapkan akan semakin baiknya proses Almatsier, S. 2010. Penuntun diet. Edisi
penyembuhan luka post operatif. baru. Gramedia pustaka utama :
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti Jakarta.
menyimpulkan bahwa proses Arikunto. 2013. Prosedur penelitian suatu
penyembuhan luka post operatif pendektan praktik. Jakarta:
dipengaruhi oleh faktor nutrisi. Meskipun Penerbit PT. Rineka Cipta.
nutrisi bukan merupakan faktor utama Dahlan, MS. 2011. Statistik Untuk
penyembuhan luka post operatif namun Kedokteran Dan Kesehatan.
asupan nutrisi yang baik memiliki Salemba medika: Jakarta.
hubungan positif dalam proses Devi., N. 2012. Gizi anak sekolah. Jakarta:
penyembuhan luka. PT. Kompas Media Nusantara.
Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan
SIMPULAN Dasar. Jakarta : Badan Penelitian
a. Distribusi frekuensi asupan nutrisi Dan Pengembangan Kesehatan
pada anak post operatif di RSUD. dr.H. Kementerian Kesehatan RI.
Abdul Moeloek Provinsi Lampung Kemenkes RI. 2013. Angka Kecukupan
Tahun 2017 dengan kategori kurang Gizi. Kementerian Kesehatan RI:
baik sebanyak 11 responden (32,4%). Jakarta.
b. Distribusi frekuensi penyembuhan luka Kemenkes RI. 2013. Pedoman PGRS
post operatif pada anak di RSUD. dr.H. (Pelayanan Gizi Rumah Sakit).
Abdul Moeloek Provinsi Lampung Kementerian Kesehatan RI:
Tahun 2017 dengan kategori kurang Jakarta.
baik sebanyak 10 responden (29,4%). Maghfuri, A. 2015. Keterampilan dasar
c. Ada hubungan. asupan nutrisi dengan perawatan luka bagi pemula.
penyembuhan luka post operatif pada Jakarta: Trans Info Media.
anak di RSUD. dr. H. Abdul Moeloek
Linawati Novikasari, Hubungan Asupan Nutrisi 73

Maryunani. A. 2014. Asuhan keperawatan


peri operatif-pre operasi
(menjelang pembedahan). Jakarta:
Trans Info Media.
Maryunani. A. 2010. Ilmu Kesehatan Anak
Dalam Kebidanan. Jakarta: Trans
Info Media.
Meylani dkk. 2012. Pengaruh malnutrisi
dan faktor lainnya terhadap
kejadian wound dehiscence pada
pembedahan abdominal anak pada
periode perioperatif. Jakarta:
Jurnal Sari Pediatri, Vol. 14, No. 2,
Agustus 2012.
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Penerbit PT. Rineka Cipta.
Nugroho. 2012. Hubungan Asupan Nutrisi
Dengan Lama Penyembuhan Luka
Post Operasi Hernia Inguinalis di
Rumah Sakit Bedah Mitra Sehat
Lamongan. Vol.03, No.XIII,
Desember 2012
Purwoastuti & Walyani. 2015. Ilmu
Obstetri Ginekologi Sosial Untuk
Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka
baru press.
Riyanto. A. 2011. Aplikasi metodelogi
penelitian kesehatan. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Saryono & Anggraeni. 2013. Metode
penelitian kualitatif dan kuantitatif
dalam bidang kesehatan.
Yogyakarta: Nuha medika.
Soetjiningsih. 2013. Tumbuh Kembang
Anak. Jakarta: EGC.
Supariasa, dkk. 2012. Penilaian status gizi.
Edisi revisi. Jakarta: EGC.
Syahrul, dkk. 2013. Gizi dan
Penyembuhan Luka. Makasar:
Indonesia Academic Publishing

You might also like