You are on page 1of 6

GENERATOR DC

DC SHUNT GENERATOR LOAD CHARACTERISTIC


Tania Dwi Arini1

1
Tania Dwi Arini 1 (institut teknologi PLN)
taniadwiarini1019@gmail.com

ABSTRACT
for DC shunt generator load characteristic will be on the discussion of the load characteristics of the
DC shunt generator. DC shunt generator is one type of DC generator that is commonly used in various
applications, such as power plants, DC motor control systems, and so on. The load characteristic of a
DC shunt generator refers to the relationship between the output current and voltage of the generator
when the load is applied. the load characteristic of DC shunt generator is influenced by the variation
of load and magnetic field. In this case, the load characteristics can be analyzed using the load curve,
which shows the relationship between the output current and the output voltage of the generator at
different levels of load. In addition, it will discuss factors that affect load characteristics, such as load
resistance, field resistance, and so on. In conclusion, this abstract will conclude that the load
characteristics of DC shunt generators are very important in understanding how generators work in
various applications. Analysis of load characteristics can help in designing an efficient and reliable
electrical system. Therefore, a good understanding of the load characteristics of a DC shunt generator
is essential for electrical engineers and technicians.
Keywords: DC shunt generator, magnetic field, output current and output voltage.

ABSTRAK
untuk DC shunt generator load characteristic akan pada pembahasan karakteristik beban dari
generator shunt DC. DC shunt generator adalah salah satu jenis generator DC yang umum digunakan
dalam berbagai aplikasi, seperti pembangkit listrik, sistem kendali motor DC, dan lain sebagainya.
Karakteristik beban dari DC shunt generator mengacu pada hubungan antara arus dan tegangan
keluaran generator saat beban diberikan. karakteristik beban dari DC shunt generator dipengaruhi
oleh variasi beban dan medan magnet. Dalam hal ini, karakteristik beban dapat dianalisis dengan
menggunakan kurva beban, yang menunjukkan hubungan antara arus keluaran dan tegangan keluaran
generator pada berbagai tingkat beban. Selain itu, akan membahas faktor-faktor yang mempengaruhi
karakteristik beban, seperti resistansi beban, hambatan medan, dan lain sebagainya. Dalam
kesimpulannya, abstrak ini akan menyimpulkan bahwa karakteristik beban dari DC shunt generator
sangat penting dalam memahami bagaimana generator bekerja dalam berbagai aplikasi. Analisis
karakteristik beban dapat membantu dalam merancang sistem kelistrikan yang efisien dan dapat
diandalkan. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang karakteristik beban dari DC shunt
generator sangat penting bagi insinyur listrik dan teknisi.
Kata kunci: karakteristik generator pada beban, medan magnet, keluaran arus dan tegangan.
1. PENDAHULUAN
Generator arus searah mempunyai komponen dasar yang umumnya hampir sama dengan
komponen mesin – mesin listrik lainnya. Secara garis besar generator arus searah adalah alat konversi
energi mekanis berupa putaran menjadi energi listrik arus searah. Energi mekanik dipergunakan
untuk memutar kumparan kawat penghantar di dalam medan magnet. Berdasarkan hukum Faraday,
maka pada kawat penghantar akan timbul gglinduksi yang besarnyasebanding dengan laju perubahan
fluksi yang dilingkupi oleh kawat penghantar. Bila kumparan kawat tersebut merupakan rangkaian
tertutup, maka akan timbul arus induksi. Yang membedakannya dengan generator lain yaitu
terletak pada komponen penyearah yang terdapat didalamnya yang disebut dengan komutator dan
sikat. Prinsip kerja generator DC berdasarkan pada kaidah tangan kanan. Sepasang medanmagnet
permanen utara-selatan menghasilkan garis medan magnet ∅, kawat penghantar di atas telapak
tangan kanan ditembus garis medan magnet ∅. Jika kawat digerakkan kearah ibujari, maka dalam
kawat dihasilkan arus listrik yang searah dengan keempat arahibu jari tangan.
Berdasarkan Hukum Imbas dari FARADAY yakni apabila lilitan penghantar atau konduktor
diputar memotong garis-garis gaya medan magnit yang diam, atau lilitan penghantar diam
dipotong oleh garis-garis gaya medan magnet yang berputar, maka pada penghantar tersebut
timbul EMF (Elektro Motoris Force) atau GGL (Gaya Gerak Listrik) atau Tegangan Induksi.
EMF yang dibangkitkan pada penghantar jangkar adalah tegangan bolak-balik, tegangan bolak-
balik tersebut kemudian disearahkan oleh komutator. Tegangan searah tersebut oleh sikat dikumpulkan
kemudian diberikan ke terminal generator untuk di transfer ke beban. Arus yang mengalir pada
penghantar jangkar kanena beban tersebut akanmembangkitkan medanyang melawan, ataumengurangi
medan utama yang dihasilkan oleh kutub sehingga tegangan terminal turun, hal ini disebut reaksi
jangkar.
Berdasarkan Hukum Imbas dari FARADAY yakni apabila lilitan penghantar atau konduktor
diputar memotong garis-garis gaya medan magnit yang diam, atau lilitan penghantar diam
dipotong oleh garis-garis gaya medan magnet yang berputar, maka pada penghantar tersebut
timbul EMF (Elektro Motoris Force) atau GGL (Gaya Gerak Listrik) atau Tegangan Induksi.
EMF yang dibangkitkan pada penghantar jangkar adalah tegangan bolak-balik, tegangan bolak-
balik tersebut kemudian disearahkan oleh komutator. Tegangan searah tersebut oleh sikat dikumpulkan
kemudian diberikan ke terminal generator untuk di transfer ke beban. Arus yang mengalir pada
penghantar jangkar kanena beban tersebut akanmembangkitkan medanyang melawan, ataumengurangi
medan utama yang dihasilkan oleh kutub sehingga tegangan terminal turun, hal ini disebut reaksi
jangkar.
2. METODE/PERANCANGAN PENELITIAN
2.1 langkah-langkah berserta alat dan bahan
Pada percobaan ini kita mengawalinya dengan merangkai alat dan komponen yang sudah menempel
pada papan rangkaian, kemudian dihubungkan sesuai dengan rangkaian yang tertera pada modul
percobaan, detelah itu dilakukan pengeecekan ulang oleh asisten setelah itu kita melakukan
pengambilan data yaitu data dari teganga outputan kemudian arus outputan dan lain-lainnya yang tertera
pata tabel data pengamatan, kemudian kita menghitung nilai dari daya outputan lalu mendapatkan hasil
dan bisa dilihat dari data pengamatan yang tertera bahwasanya pengaruh dari arus armature terhadap
tegangan outputan yaitu : Besar nilai I 𝑎 (Arus Armature) terhadap besar nilai 𝐸𝑜 (Tegangan Output)
adalah berbanding terbalik. Dimana ketika arus armature naik maka tegangan yang dihasilkan semakin
turun. Kemudian juga pengaruh arus armature terhadap arus outputan yaitu berbanding lurus dimana
ketika nilai arus armaturenya naik maka arus outputannya yang dihasilkan akan semakin naik juga.

Persamaan yang digunakan pada percobaan ini meliputi persamaan umum daya yaitu tegangan
outputan dikali dengan arus outputan. Dapat diliat rumusnya yaitu :

𝑷𝒐 = 𝑬𝒐 × 𝑰𝒐 (1)

Keterangan :
Po = daya outputan
Eo = tegangan outputan
Io = Arus outputan

Grafik Hubungan Eo
terhadap Ia
200
172
0 166
0 160
0 156
0 155
E0 (volt)

150 0 153
0 150
0 144
0 137
0 122
0
100
50
0
0,30,40,50,60,70,80,9 1 1,11,2
Ia (Ampere)

Gambar 1. Grafik hubungan Tegangan outputan terhadap Arus outputan

Grafik hubungan Po terhadap Ia


150
Po (Watt)

100

50

0
0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 1,1 1,2
Ia (Ampere)

Gambar 1. Grafik hubungan Tegangan outputan terhadap Arus outputan

Tabel 1 Nilai Pengukuran 𝐸𝑜, 𝐼𝑜 dan 𝑃𝑜


lf (A) 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
la (A) 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 1,1 1,2
Eo
172 166 160 156 155 153 150 144 137 122
(V)
lo (A) 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 1,1
Po
34,4 49,8 64,0 78,0 93,0 107,1 120 129,6 137 134,2
(W)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


generator adalah alat listrik dinamis berfungsi mengkonversi energi mekanik menjadi energi listrik,
generator sendiri memiliki input, arus eksitasi dan torsi,eksitasi sendiri adalah pemberian arus DC untuk
memperkuat atau membangkitkan medan magnet. Kemudian torsi adalah gaya yang dapat membuat
benda bergerak pada porosnya. Adapun prinsip kerja dari generator sendiri dimana bermula dari prime
over atau turbin penggerak yang terhubung langsung ke rotor yangmana masih belum ada arus sehingga
diberilah arus DC atau arus eksitasi terlebih dahulu pada rotor karena rotor yang bergerak atau berputar,
sehingga timbulnya medan magnet, ketika rotor bergerak dan sudah ada medan magnet maka timbulnya
arah fluks atau fluks yang arahnya berubah-ubah karena perpotongan medan magnet maka terjadilah
GGL induksi yang akan menginduksi stator, kemudian karena ada beban maka timbul arus AC, lalu
arus mengalir ke komutator dan komutator mengubah dari AC ke DC kemudian arus tersebut dialirkan
ke Brush karena brus fungsinya mengalirkan arus maka brush akan mengalirkan arus terbut ke beban.
Adapun kontruksi kontruksi dari generato yang pertama ada stator, yang mana stator adalah bagian yang
diam, didalam stator terdapat armature yaitu tempat pertama kali terinduksinya medan magnet,
kemudian ada rotor yaitu bagian yang diam didalam rotor terdapat field, field sendiri adalah tempat
pertama kali timbulnya medan magnet, kemudian ada komutator, komutator disini berfungsi untuk
mengubah polaritas addapun komutator yang digunakan yaitu komutator jenis slip ring, lalu ada drive
shaft yaitu sebagai poros penggerak dan air gap, yangmana air gap sendiri adalah celah udara antara
stator dan rotor.
Terdapat hukum-hukum yang terkait dengan pembasan ini yaitu hukum oersted, kemudian hukum
maxwell, lalu ada hukum faraday, hukum lenz dan hukum lorentz, bunyi dari kelima hukum yaitu
”apabila sebuah sebuah penghantar diberi arus AC maka akan timbul medan magnet, apalagi ada medan
magnet maka akan timbul arah fluks yang berubah-ubah lalu apabila timbul medan magnet dan arah
fluks maka akan timbul GGL induksi atau gaya gerak listrik induksi, kemudian muncullah fenomena
dimana GGL induksi melawan GGl sumber, lalu apabila sudah ada medan magnet, arah fluks yang
berubah ubah maka timbul gaya yang menyebabkan rotor berputar atau rotor bergerak. Apabila hukum-
hukum yang sudah disebutkan kita kaitkan dengan prinsip kerja dari generator yang sudah disebutkan
dari pembahasan analisa diatas.
Adapun jenis beban pada generator yaitu ada beban internal, kemudian beban eksternal, lalu beban
OCC (open circuit characteristic) yang pertama ada beban internal yaitu adanya beban dari dalam
sehingga dapat menyabebkan jatuh tegangan, kemudian beban eksternal yaitu adanya beban dalam lalu
ditambahkan beban dari luar yang mengakibatkan jatuh tegangan yang besar, tegangan yang diminta
generator tidak mampu untuk menghasilkan tegangan yang diinginkan, dan OCC yaitu open circuir
characteristic yaitu rangkaian yang terbuka sehingga tegangannya tak terhingga dan mencapai titik
saturasi. Apabila generator bekerja terus menerus maka akan timbul jatuh tegangan atau drop voltage
yang mana jatuh tegangan sendiri adalah selisih antara tegangan yang dikirim dan tegangan yang
diterima, apabila tegangannya jatuh maka AVR automatic voltage regulator yang akan mengatur
hambatan, dan AVR akan aktif dan akan menguatkan jatuh tegangan pada medan magnet sehingga
tegangannya akan kembali normal ke turbin. Generator sendiri menghasilkan arus AC karena ada
komutator yangmana komutator berfungsi untuk mengubah polaritas dengan menggunakan komutator
jenis slip ring, tapi jika generator menghasilkan arus DC maka menggunakan komutator jenis split ring.
Untuk karakteristik beban pada generator ada occ open circuit characteristic yang mana karaakteristik
beban ini sebenarnya ada hambatan tetapi karena tidak ada beban maka tegangannya tetap digenerator,
pada occ ini tidak ada beban yang mempengaruhi sehingga tidak ada yang mempengaruhi tegangan dan
arus.
Dapat dilihat juga pada gambar grafiknya gambar...(1) yang tertera yaitu tegangannya dan arus
berbanding lurus sampai ke titik saturasi atau titik jenuh, kemudian ada karakteristik beban internal,
yaitu karakteristik yang dipengaruhi beban dan hambatan dalam, dari kabel generator sehingga ada rugi
rugi yang menyebabkan drop voltage atau jatuh tegangan. Dan karakteristik beban terakhir yaitu
karakteristik beban ekternal yaitu karakteristik beban yang dipengaruhi oleh beban, hambatan dalam
dan beban luar yangmana tegangan di generator tidak mampu menghasilkan tegangan yang diminta
oleh beban.
Pada modul pembahasan ini dipakai DC shunt yangmana kecepatannya konstan jika pakai DC
series maka tidak bisa karena untuk percobaan yang kompleks dan sesuai dengan karakteristiknya yaitu
kecepatannya susah diatur, selain itu jika menggunakan DC series bisa juga akan tetapi harus
memberikan daya reaktif yang besar pada generator . pada rangkaian seri tegangannya terbagi sehingga
tegangan yang diberikan dari supply ke konsumen berbeda. Dan dipengaruhi juga oleh rugi-rugi daya.
Pada generator DC (arus searah), arus armature memiliki pengaruh langsung terhadap tegangan output.
Semakin besar arus armature, maka tegangan output yang dihasilkan akan semakin tinggi, dan
sebaliknya. Hal ini terjadi karena pada generator DC, arus yang mengalir pada kumparan armature akan
menghasilkan medan magnet yang berputar melalui medan magnet yang tetap pada stator. Medan
magnet ini akan memotong kumparan stator dan menghasilkan tegangan listrik. Semakin besar arus
yang mengalir pada kumparan armature, maka medan magnet yang dihasilkan juga akan semakin kuat,
sehingga tegangan listrik yang dihasilkan akan semakin tinggi. Namun, terdapat batasan dalam hal ini.
Arus yang terlalu besar pada kumparan armature dapat menyebabkan pemanasan yang berlebihan pada
kumparan dan mengakibatkan kerusakan pada generator. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengaturan
arus armature agar tidak melebihi batas aman yang telah ditentukan.
Dapat dilihat pada gambar...(2) pengaruh arus armature terhadap arus outputan yaitu berbanding
lurus dimana ketika nilai arus armaturenya naik maka arus outputannya yang dihasilkan akan semakin
naik juga.

4. KESIMPULAN DAN SARAN


Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pangambilan data serta pembuatann laporan yang saya
lakukan yaitu pada saat kondisi berbeban, DC Shunt Generator memiliki karakteristik besar nilai arus
armature dan arus output akan semakin besar seiring dengan bertambahnya beban. Dalam hal ini
penambahan beban sebanding dengan nilai arus yang dihasilkan. Kemudian Pada saat kondisi berbeban,
DC Shunt Generator memiliki karakteristik besar nilai tegangan output akan semakin kecil seiring
dengan bertambahnya beban. Dalam hal ini penambahan beban tidak sebanding dengan nilai tegangan
yang dihasilkan. Kemudian saran dari saya untuk praktikum ini adalah lebih disamakan lagi untuk
presepsinya, saya menyarankan untuk materinya dibuat ppt agar penyampaian ke praktikannya bisa
sama semua.

UCAPAN TERIMAKASIH
Saya Ucapkan terima kasih kepada laboratorium mesin listrik yang telah memberikan materi
selama 4 pertemuan ini dan telah membantu pelaksanaan praktikum serta membantu dalam
pengambilan data untuk penulisan artikel maupun laporan praktikum, semoga ilmu yang diberikan bisa
bermanfaat ketika magang nantinya.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Sumardjati.Sofyan,Prih.&Mahsyar,Ali.2008.
[2] TeknikPemanfaatanTenagaListrik.Jakarta:
[3] Direktorat Pembinaan Sekolah MenengahKejuruan.Pdf,(Online)
[4] (http://psbtik.smkn1cms.net/bse/smk/smk10%20TeknikPemanfaatanListrik%20PriSumarjati.
pdf )
[5] Nurhadi, Arif. & Sukmadi, Tedjo. 2012. Perancangan Generator Putaran Rendah Magnet Pe
rmanen Jenis Fe Fluks Aksial
[6] Diss Diponegoro University.Pdf, (Online), (eprints.-undip.ac.id/32530/)Ekstension, Jurusan
Teknik Elektro. 2008.Studi Pembangkit Listrik Tenaga Uap dan Pembang-
kit Listrik Tenaga Diesel
: Medan. Aplikasi PT. Musim Mas Kim II Medan.Pdf,(Online),(http://repository.usu.ac.id/-
bitstream/123456789/11855/1/09E01547.pdf )
[7] Rijono, Yon. 2002. Dasar Teknik Tenaga Listrik. Yogyakarta : Penerbit An-di Neidle,
M.1991. Teknologi Instalasi Listrik. Bandung : Penerbit ITB
[8] Gunawan, Indra. 2013.
Panduan Menggulung Ulang Kumparan Motor Listrik Satu Fasa .Yogyakarta: Penerbit Andi.
[9] Zuhal. 1991. Dasar Tenaga Listrik . Bandung: Penerbit IT
[10] Lubis, Syahrizal, & Syamsul Amin. 2014.Analisis Pengaruh Beban Terhadap Krakteristikdan
Efisiensi Generator Arus Searah Penguatan Kompon Kumulatif dan Kompon. SigudaInsikom.
Pdf, (Online),(http://jurnal.usu.ac.id/singuda_ensikom/article/view/7686)

LAMPIRAN
Tidak terdapat lampiran pada artikel ini.

You might also like