You are on page 1of 8
BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 13 TAHUN 2023 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 11 TAHUN 2022 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, Menimbang: a. bahwa pajak daerah dan retribusi daerah merupakan salah satu. sumber pendapatan daerah yang penting guna membiayai pelaksanaan pembangunan di daerah dalam rangka mewujudkan tujuan bernegara dalam bingkai Negara Kesatuan republik Indonesia sesuai dengan amanat Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. bahwa guna optimalisasi pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah, diperiukan peran aktif petugas pada instansi pelaksana pemungut pajak daerah dan retribusi daerah; c. bahwa salah 1 (satu) upaya dalam mewujudkan dan meningkatkan peran aktif petugas sebagaimana dimaksud pada huruf b adalah dengan memberikan insentif apabila mencapai kinerja/target tertentu; d. bahwa berdasarkan Pasal 58 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Daerah dapat memberikan tambahan penghasilan kepada Pegawai ASN berdasarkan pertimbangan beban kerja, tempat bertugas, kondisi kerja, kelangkaan profesi, prestasi kerja, dan/atau pertimbangan objektif lainnya; Mengingat : & bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c dan huruf d, perlu mengubah Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 11 Tahun 2022 tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan menetapkannya dalam Peraturan Bupati. Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa ‘Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 ‘Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1447); Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 900-4700 Tahun 2020 tentang Tata Cara Persetujuan Menteri Dalam Negeri Terhadap Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Daerah. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 11 TAHUN 2022 TENTANG ‘TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 11 ‘Tahun 2022 tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi (Berita Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2022 Nomor 11), diubah sebagai berikut: 1. Pasal 25 ayat (3) huruf c dihapus sehingga Pasal 25 berbunyi sebagai berikut: Pasal 25 (1) Penilaian Rapor SKPD dilakukan oleh tim penilai kinerja SKPD. (2) Tim penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan melalui Keputusan Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi. (3) Tugas Tim Penilai Kinerja SKPD : @. menyusun perencanaan kinerja SKPD _ berdasarkan komponen, indikator dan target kinerja SKPD sesuai bidang kewenangannya; dan b. melaksanakan penilaian/validasi_ atas penilaian _secara mandiri oleh SKPD dengan cara menyetujui/merevisi terhadap capaian target indikator kinerja rapor SKPD dengan tetap memperhatikan bukti © pendukung = yang — dapat dipertanggungjawabkan; c. dihapus. 4 2. Pasal 26 ayat (1) huruf a angka 3 dihapus dan Pasal 26 ayat (8) diubah, sehingga Pasal 26 berbunyi sebagai berikut () Pasal 26 Penilaian komponen rapor umum dalam rapor SKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) dilakukan melalui sistem/aplikasi SIM-K dan e-Kinerja dengan mekanisme sebagai berikut: a& Input perencanaan kinerja SKPD 1 input perencanaan kinerja setiap SKPD berdasarkan komponen, indikator dan target kinerja rapor SKPD melalui aplikasi SIM-K. 2 indikator dan target kinerja rapor SKPD sebagaimana dimaksud pada huruf a angka 1) dapat ditambah/diubah oleh SKPD yang membidangi komponen rapor SKPD sesuai kebutuhan dalam kerangka peningkatan kinerja SKPD dengan berita acara Tim Penilai 3 dihapus. Penilaian Mandiri SKPD melakukan penilaian mandiri terhadap capaian target indikator kinerja rapor SKPD sesuai bukti pendukung yang dapat dipertanggungjawabkan. Penilaian oleh Tim Penilai Setelah dilakukan penilaian secara mandiri oleh SKPD maka tim penilai sesuai bidang kewenangannya melaksanakan penilaian/validasi kembali dengan cara menyetujui/merevisi terhadap capaian target indikator kinerja rapor SKPD dengan tetap memperhatikan bukti pendukung yang dapat dipertanggungjawabkan; Nilai Capaian Kinerja SKPD (Nilai Kinerja SKPD) Nilai capaian kinerja SKPD atau Nilai kinerja SKPD dianggap sah setelah tim penilai selesai melakukan penilaian/validasi dan menyetujui capaian target indikator kinerja rapor SKPD. 5 (2) Penilaian komponen rapor khusus dalam Rapor SKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 dengan ketentuan sebagai berikut : a. menggunakan capaian target kinerja/realisasi target kinerja tahun sebelumnya atau data capaian kinerja terakhir yang dimiliki manakala capaian target kinerja/realisasi target kinerja tahun berkenaan belum keluar/belum terealisasi; b. capaian target kinerja/realisasi target kinerja diinput dalam Aplikasi Sistem Monitoring Informasi Monitoring Kinerja Pegawai (SIM-K) dan dinyatakan sah apabila disertakan (upload) bukti dukung yang dapat dipertanggungjawabkan. (3) Gabungan hasil penilaian komponen rapor umum dan_penilaian komponen rapor khusus sebagaimana tersebut pada ayat (1) dan ayat (2) menjadi hasil kinerja SKPD (Rapor SKPD). (4) Rapor SKPD sebagaimana tersebut pada ayat (3) diklasifikasikan menjadi 5 kategori sebagai berikut: a. Nilai capaian 95 - 100 memuaskan (AA) b. Nilaicapaian90-94 = _ sangat baik (A) c. Nilaicapaian 80-89 = _baik (BB) d. Nilaicapaian 60-79 = = — cukup (B) e. Nilai capaian <60 = kurang (C) (5) Penetapan/pengesahan nilai capaian kinerja SKPD ialah sebagai berikut: a. Penetapan/pengesahan nilai capaian kinerja SKPD ditetapkan dengan Keputusan Sekretaris Daerah atau pejabat yang ditunjuk melalui surat Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi; b. Nilai capaian kinerja SKPD yang sudah ditetapkan/disahkan tidak dapat diganggu gugat. (6) Bagi SKPD yang berdasarkan hasil penilaian kinerjanya 5 (lima) terbaik/tertinggi mendapatkan reward berupa tambahan TPP ASN. (7) Bagi SKPD yang berdasarkan hasil penilaian kinerjanya 5 (lima) terbawah mendapatkan punishment berupa pemotongan TPP ASN maksimal sebesar 25 % dari TPP ASN yang seharusnya diterima. (8) Reward dan punishment sebagaimana dimaksud pada ayat (6) ayat (7) dikenakan setiap 3 bulan sekali. 6 (9) Besaran reward sebagaimana dimaksud pada ayat (5) sesuai kemampuan keuangan daerah atau sesuai hasil pemotongan TPP ASN pada 5 (lima) SKPD dengan nilai terbawah/yang terkena punishment, dengan ketentuan : a. SKPD peringkat 1 (satu) mendapatkan reward 30 % dari jumlah dana hasil pemotongan TPP ASN SKPD. b. SKPD peringkat 2 (dua) mendapatkan 25 % dari jumlah dana hasil pemotongan TPP ASN SKPD. c. SKPD peringkat 3 (tiga) mendapatkan 20 % dari jumlah dana hasil pemotongan TPP ASN SKPD. 4. SKPD peringkat 4 (empat) mendapatkan 15 % dari jumlah dana hasil pemotongan TPP ASN SKPD ¢. SKPD peringkat 5 (lima) mendapatkan 10 % dari jumlah dana hasil pemotongan TPP ASN SKPD. (10) Reward atas capaian kinerja/rapor SKPD diberikan setelah nilai rapor SKPD keluar/sudah ditetapkan. Pasal 29 ayat (4) diubah dan Pasal 29 ayat 7,8,9,10, 11, 12, 13, 14 dihapus, sehingga Pasal 29 berbunyi sebagai berikut : Pasal 29 (1) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dapat diberikan TPP ASN maksimal 50% dari jabatan pelaksana/fungsional dan/atau kelas jabatan yang telah ditetapkan (2) Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dapat diberikan TPP ASN dengan ketentuan : a. masa kerja nol tahun sampai dengan dua tahun dapat diberikan TPP ASN maksimal 50% dari jabatan pelaksana/fungsional dan /atau kelas jabatan yang telah ditetapkan. b. masa kerja lebih dari dua tahun mendapatkan dapat diberikan TPP ASN maksimal 100% dari jabatan pelaksana/fungsional dan/atau kelas jabatan yang telah ditetapkan. (3) Pemberian dan penentuan besaran pemberian TPP ASN untuk CPNS dan PPPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) setelah mendapatkan persetujuan dari Bupati. (4) (5) (6) a) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 7 ASN pada Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Sekretariat Daerah Kabupaten selain mendapatkan TPP ASN berdasarkan beban kerja dan TPP ASN berdasarkan prestasi kerja juga dapat diberikan TPP ASN berdasarkan kondisi kerja. Besaran TPP ASN berdasarkan kondisi kerja pada Sekretariat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) khusus Bagian Pengadaan Barang dan Jasa besarannya dapat disesuaikan berdasarkan ketentuan. Penentuan Besaran TPP ASN berdasarkan kondisi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan (5) sesuai kemampuan keuangan daerah dan mendapatkan persetujuan bupati Dihapus. Dihapus. Dihapus. Dihapus. Dihapus. Dihapus. Dihapus. Dihapus. 4. Ketentuan Pasal 32 diubah, sehingga Pasal 32 berbunyi sebagai berikut : a (2) 3) Pasal 32 Selain TPP ASN berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2), pegawai ASN pada instansi pemungut pajak daerah dan retribusi daerah, serta Sekretaris Daerah selaku koordinator pengelolaan keuangan daerah dapat mendapatkan TPP ASN berdasarkan pertimbangan objektif lainnya yang terdiri dari: a. Belanja insentif pemungutan pajak daerah; dan b. Belanja insentif pemungutan retribusi daerah. Pemberian TPP ASN berdasarkan pertimbangan objektif lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan pertiga bulan sekali pada awal bulan berikutnya. Pemberian TPP ASN berdasarkan pertimbangan obyektif lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk SKPD selain Kecamatan diberikan maksimal sebesar 3 (tiga) kali gaji pokok dan tunjangan yang melekat. . . 8 (4) Pemberian TPP ASN berdasarkan pertimbangan objektif lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk Kecamatan diberikan maksimal sebesar 1 (satu) kali gaji pokok dan tunjangan yang melekat dan diberikan kepada Camat, Sekretaris Camat, Lurah, Sekretaris Kelurahan atau tenaga lainnya yang ditugaskan oleh Camat. (5) Pemberian TPP ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan apabila capaian kinerja pendapatan daerah mencapai 100% (seratus persen) dari target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tribulan yang ditetapkan, (6) Pemberian TPP ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diberikan apabila capaian PBB-P2 mencapai 100% (seratus persen) dari target PBB- P2 tribulan yang ditetapkan. Pasal II Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Banyuwangi. Ditetapkan di Banyuwangi. Pada Tangeal 27 Apwl 202g fiw AN sd K FIESDANDANI AZWAR ANAS Diundangkan di Banyuwangi PadaTanggal 27 Ara 2023, SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN.BANYUWANGI BERITA DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2023 NOMOR (3

You might also like