You are on page 1of 26
monte PEDOMAN KERJA KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT dr. ABDUL RADJAK SALEMBA oeraEnimemsemeee meee 4, Salemba Tengah No. 24-28. Kel. Paseban, Kec. Senen, Jakarta Pusat 10440. Indonesia Phone : 3904422 (Hunting), Fax. : 2305182 Scanned with CamScanner DAFTARISI KEPUTUSAN DIREKTUR BABI PENDAHULUAN BABIL PENGORGANISASIAN KOMITE BABII ‘SARANA DAN PRASARANA PENUNIANG BABIV KEGIATAN DAN RINCIAN KEGIATAN BABY KEBUAKAN DAN PROSEDUR BABVI MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN BABY PENUTUP. Scanned with CamScanner RADJAKHOSPITAL [RS dr, ABDUL RADIAK SALEMBA SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR, RUMAH SAKIT Dr, ABDUL RADJAK SALEMBA NOMOR: 0979/SK-DIR/RSAR-S/V/2022 TENTANG: PEDOMAN KERJA KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DIREKTUR RUMAH SAKIT Dr, ABDUL RADJAK SALEMBA Menimbang 1, Bahwa untuk mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional khususnya upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di rumab sakit dipertukan penanganan secara komprehensif melalui suatu Kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi; 2. Bahwa untuk mendukung pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi perlu dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan mengenaipencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit; 3. Bahwa berdasar pertimbangan sebagaimana tersebut pada poin 1 dan 2, perlu menetapkan Pedoman Kerja Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Mengingat —: ‘1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan 4, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan JI, Salemba Tengah No. 24-28, Jakarta Pusat 10440 T:462.213904422 F: 462 21 310 7816 E : info@radjakhospitalsalemba.com Scanned with CamScanner RADJAKHOSPITAL RS, de, ABDUL RADIAK SALEMBA 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun 6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor Tahun 2015 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit 7. Peraturan --Menteri_-—=-Kesehatan. ©» Nomor 1438/Menkes/Per/IX/2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran 8 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit 9. Peraturan Menteri Keschatan Nomor & Tahun 2015 tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit 10. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 56 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan ‘Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan 11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Persyaratan dan Teknis bangunan Rumah Sakit 12. Peraturan Menteri Keschatan Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2016 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit 13, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien 14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya JI. Salemba Tengah No. 24-28, Jakarta Pusat 10440 7: 462 213904422 F:+62213107816 E:info@radjakhospitalsalemba.com Scanned with CamScanner RADJAKH@SPITAL RS. dr, ABDUL RADIAK SALEMBA 15, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan Promosi Kesehatan di Rumah Sakit 16, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan Berbasis Wilayah 17. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2019 Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit MEMUTUSKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit dr. Abdul Radjak Salemba tentang Pedoman Kerja Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ‘Menugaskan kepada staf yang terlibat agar melaksanakan kegiatan sesuai dengan Pedoman Kerja Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang terlampir Surat keputusan ini berlaku ‘selama tiga tahun sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat Keputusan ini, akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya Menetapkan Kedua Ditetapkan di: Jakarta Pada tanggal = 05 Mei 2022 Jakarta Pusat 10440 JI, Salemba Tengah No. 24-28, 10 7816 E : info@radjakhospitalsalemba.com 7: +62 21 3904422 F: +62 21 31! Scanned with CamScanner Lampiran 1 Nomor _: 0979/SK-DIR/RSAR-S/2022 Tentang _ : Pedoman Kerja Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi BABI PENDAHULUAN LL. Latar belakang, Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan atau Healthcare Associated Infections (HAIs) merupakan salah satu masalah kesehatan di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia, Dalam forum Asian Pacific Economic Committee (APEC) atau Global Health Security Agenda (GHSA) penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan telah menjadi agenda yang dibahas. Hal ini menunjukkan bahwa HAls yang ditimbulkan berdampak secara langsung sebagai beban ekonomi negara. Secara prinsip, kejadian HAls sebenamya dapat dicegah bila fasilitas pelayanan keschatan secara konsisten melaksanakan program PPI. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi merupakan upaya untuk memastikan perlindungan kepada setiap orang terhadap Kemungkinan tertular infeksi dari sumber masyarakat umum dan disaat menerima pelayanan kesehatan pada berbagai fasilitas keschatan. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, Khususnya di bidang pelayanan kkeschatan, perawatan pasien tidak hanya dilayani di rumah sakit saja tetapi juga di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, bahkan di rumah (home care). Dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan keschatan sangat penting bila terlebih dahulu petugas dan pengambil kebijakan ‘memahami konsep dasar penyakit infeksi. Oleh Karena itu perlu disusun pedoman Pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan Kesehatan agar terwujud pelayanan keschatan yang bermutu dan dapat menjadi acuan bagi semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi di dalam fasilitas elayanan keschatan serta dapat melindungi masyarakat dan mewujudkan patient safety yang pada akhimya juga akan berdampak pada efisiensi pada manajemen fasilitas pelayanan keschatan dan peningkatan kualitas pelayanan. 1.2. Tujuan Pedoman Pedoman PPI di Rumah Sakit dr Abdul Radjak Salemba bertujuan untuk meningkatkan ‘kualitas pelayanan di Rumah Sakit dr Abdul Radjak Salemba, schingga melindungi sumber Scanned with CamScanner day manusia keschatan, pasien dan masyarakat dari penyakit infeksi yang terkait pelayanan kesehatan Sasaran Pedoman PPI di Rumah Sakit dr Abdul Radjak Salemba disusun untuk igunakan oleh seluruh pelaku pelayanan di Rumah Sakit dr Abdul Radjak Salemba. 1.3. Ruang Lingkup Pelayanan Ruang lingkup program PPI meliputi kewaspadaan isolasi, penerapan PPI terkait elayanan keschatan (Health Care Associated Infections/HAIs) berupa langkah yang hharus dilakukan untuk mencegah terjadinya HAIs (bundles), surveilans HAls, pendidikan dan pelatihan serta penggunaan antimikroba yang bijak. Disamping itu, dilakukan monitoring melalui infection Control Risk Assessment (ICRA), audit dan ‘monitoring lainya secara berkala. Dalam pelaksanaan PPI, Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, Praktik Mandiri wajib menerapkan seluruh program PPI sedangkan untuk fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, penerapan PPI disesuaiken dengan pelayanan yang dilakukan pada fasilitas pelayanan kesehatan tersebut. 14, Landasan Hukum 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran 2, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang kesehatan 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit 4, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan 5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Kekarantinaan Kesehatan 6. Peraturan Menteri Keschatan Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2013 Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit 7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan 8 Peraturan Menteri Keschatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2014 Tentang Penanggulangan Penyakit Menular 9, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2015 Tentang, Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit Scanned with CamScanner 10. u 12, 13, 14, 15. 16. 18. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fé Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Persyaratan dan Teknis bangunan Rumah Sakit Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2016 Tentang fas Pelayanan Kesehatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan Promosi Kesehatan di Rumah Sakit Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan Berbasis Wilayah Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2019 Tentang Keschatan Lingkungan Rumah Sakit Akta Notaris Nomor 116 Tanggal 10 September 2019 Tentang Direksi dan Komisaris, PT. Indo Husada Utama Scanned with CamScanner BABIT PENGORGANISASIAN KOMITE, L Visi Misi Nila TLL Visi Menjadi Rumah Sakit Rujukan yang unggul dan terpercaya” 11.1.2 Misi 11.1.2.1 Memberikan pelayanan secara profesional. 12.1.2 Menyediakan fasilitas pelayanan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi 11.2.1.3 Menyediakan fasilitas layanan unggulan yang mampu berfungsi sebagai usat rujukan nasional di Indonesia. 11.2.1.3 Menggalang kemitraan regional dan intemasional dengan industri kesehatan Jainnya untuk mengembangkan pelayanan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran 11.1.3 Nil 1113.1 INTEGRITAS Menjalani setiap tugas dengan menjunjung tinggi kejujuran, keterbukaan, Penu tanggung jawab dan konsisten. 1.1.3.2 OBJEKTIVITAS Menilai Kkeadaan dengan sebenamya tanpa dipengaruhi pendapat atau kepentingan pribadi, secara adil, independen dan bebas prasangka. 1.13.3 LOYALITAS Menunjukkkan kesatuan hat, setia dan taat pada pencapaian tujuan bersama, 1.1.3.4 KEMITRAAN Kemampuan untuk bekerjasama dan berkoordinasi untuk mencapai tujuan organisasi. Scanned with CamScanner 11.2 Struktur Organisasi Komite PPI DIREKTUR, ‘Susunan Organisasi Komite PPI di Rumah Sakit dr. Abdul Radjak Salemba adalah sebagai berikut : Direktur : dr Handaria Maulidasari Ketua : dr Ranty Rizky Puspadewi Sekretaris : Eva Supriati, Amd Kep IPCN (infection Prevention Control Nurse) : 1. Yeti Lisnawati, AMK. 2. Ns. Siti Rohmah, SKep IPCD (Infection Prevention Control Doctor) : 1. dr. Aldi Fauzan Lazuardi 2. dr Fenni Cokro Anggota 1. Dokter Patologi Klinik : dr, Lukas Prasetya, SpPK_ 2. Dokter Spesialis : dr, Arif Riadi Arifin, SpP, MARS dr, Abdul Chairi, SpA 3. Unit Keperawatan + Ns, Shabrina Hafilah Sakky, S.Kep Nur Latifah, Amd. Kep Heldinar, AmdKeb ‘Nopa Purnamasari, S.Kep, Ns Marianty, A.Md.Kes Julisa Hardinah Sugito, Amd.Kep ‘Tri Hutami Setyaningram, AMK Laela Nurhasanah, Amd Kep Scanned with CamScanner Chika Ristiana, Amd Kep Dwi Angeraini, Am.Keb Febriana Maria Nilan, Amd.Kep Puji Lestari, Amd.Kep Yayah Siti Rokayah, Amd.Kep Karlina Sari, Am.Kep Ns. Anung Kuria, Skep Eva Supriati, Amd Kep 4. Unit Gizi Yuli Romadhoni, Amd.Gz 5. Unit Teknik : Achmad Andrian Wicaksono, ST Atika Rinaldi, AMAT 6. Unit Housekeeping : Puji Hartati 7. Unit Kesling : Pravimatika Nur Alfy KM, S.KM 8& Unit Laboratorium + Jenni Ananda, AMd.AK 9. Unit Laundri :Painem 10. Unit Farmasi + Apt. Steivie Fransiska, S.Farm 11. Unit CSsD :M. Solihin, AMK 12. Unit Keselamatan Kerja Karyawan : Bayu Ariyanto Pravimatika Nur Alfy KM, S.KM dr Naindi Ananza 13, Unit Rehabilitasi Medik Hemry Rifai, Amd FTn 14. Unit Radiologi : Dea Nuraeni Lestari, A.Md Rad 15. Unit Billing & Kasir : Dewi Umiyati 16. Keuangan : Widiharti, SE 17. Unit Rekam Medis + Andryan Sada Kumia, A Md RMIK 18. Security 2 Oki 19, Logistik Umum : Ahmad Fuadi 20. Logistik Farmasi : Apt. Kalidaziah, S.Farm 21. Kamar Jenazah imam Suatu organisasi pelayanan keschatan terdiri dari beberapa Komite salah satu nya adalah Komite PPI. Adanya Komite tentunya membutuhkan staf yang akan memberikan pelayanan kesehatan pencegahan dan pengendalian infeksi, Kebutuhan staf atau ketenagaan disesuaikan dengan jenis program PPI yang dilakukan di Rumah Sakit dr Abdul Radjak Salemba. Scanned with CamScanner Organisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (Komite PPI) disusun agar dapat mencapai visi, misi dan tujuan dari penyelenggaraan PPI. PPI dibentuk berdasarkan kaidah ‘organisasi yang miskin struktur dan kaya fungsi dan dapat menyelenggarakan tugas, wewenang ddan tanggung jawab secara efektif dan efisien. Efektif dimaksud agar sumber daya yang ada di Rumah Sakit dapat dimanfaatkan secara optimal. Kebijakan ‘Susunan organisasi Komite PPI adalah ketua, sekretaris, dan anggota yang terdiri dari IPCN/perawat PPI, IPCD/ dokter PPI, dan anggota lainnya ‘Susunan organisasi Tim PPI adalah ketua dan anggota yang terdiri dari dokter, Perawat PPI/IPCN, dan anggota lainnya bila diperlukan 7, Dy Fasi 3s pelayanan keschatan harus memiliki IPCN yang bekerja puma waktu dengan rasio 1 (satu) IPCN untuk setiap 100 tempat tidur di fasiitas pelayanan kesehatan tersebut ‘Untuk fasilitas pelayanan keschatan yang memiliki kapasitas tempat tidur kurang dari 100 harus memiliki IPCN minimal 1 (satu) orang Dalam pekerjaannya IPCN dapat dibantu oleh beberapa IPCLN (Infection Prevention Control Link Nurse) dari tiap unit, terutama yang berisiko terjadinya infeksi Kedudukan IPCN secara fungsional berada dibawah komite PPI dan secara profesional berada dibawah keperawatan setara dengan senior manajer Setiap 1000 tempat tidur sebaiknya memiliki 1 (satu) ahli Epidemiologi Klinik 11.3. Kualifikasi Sumber Daya Manusia 1. Ketua Komite PPI Kriteria: a. Dokter yang mempunyai minat dalam PPI b. Pemah mengikuti Pelatihan PPI Tugas : Bertanggung jawab atas: Terselenggaranya dan evaluasi program PPI Penyusunan rencana strategis Penyusunan pedoman manajerial dan pedoman PPI Tersedianya SPO PPI Penyusunan dan penetapan serta mengevaluasi kebijakan PPI Memberikan kajian KLB infeksi RS Scanned with CamScanner = Terselenggaranya pelatihan dan pendidikan PPI ~ _Terselenggaranya pengkajian pencegahan dan pengendalian risiko infeksi ~ Terselenggaranya pengadaan alat dan bahan terkait dengan PPI = Terselenggaranya pertemuan berkala 2), Melaporkan kegiatan komite PPI kepada direktur Sekretaris Komite PPI Kriteria Sekretaris Komite a. Dokter/ IPCN/ Tenaga keschatan lainnya yang mempunyai b. Pemah Mengikuti Pelatihan Dasar PPI ¢. Pura waktu ‘Tugas sekretaris komite: 4, Memfasilitasi tugas ketua komite PPI b. Membantu koordinasi ¢. Mengagendakan kegiatan PPI IPCD Kriteria PCD ‘a, Dokter yang mempunyai minat dalam PPI b. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI c. Memiliki kemampuan leadership Tugas [PCD : b. Berkontribusi dalam pencegahan, diagnosis dan terapi infeksi yang tepat. ©. Turut menyusun pedoman penggunaan antibiotika dan surveilans 4. Mengidentifikasi dan melaporkan pola kuman dan pola resistensi antibiotika ¢. Bekerjasama dengan IPCN/ Perawat PPI melakukan monitoring kegiatan surveilans infeksi dan mendeteksi serta investigasi KLB. Bersama Komite PPI ‘memperbaiki kesalahan yang terjadi, membuat laporan tertulis hasil investigasi dan ‘melaporkan kepada pimpinan rumah Sakit. {. _Membimbing dan mengadakan pelatihan PPI, bekerjasama dengan bagian pendidikan dan pelatihan (Diklat) di rumah sakit &. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien h. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahami PPI Scanned with CamScanner IPCN Kriteria IPCN : a. Perawat dengan pendicikan minimal Diploma 111 Keperawatan b. Mempunyai minat dalam PPI ¢ Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI dan IPCN 4. Memiliki pengalaman sebagai Kepala Ruangan atau setara €. Memiliki kemampuan leadership dan inovatif f. Bekerja pumawaktu ‘Tugas dan tanggung jawab IPCN a. Melakukan kunjungan kepada pasien yang beresiko di ruangan setiap hari untuk ‘mengidentifikasi kejadian infeksi pada pasien b, Memonitor pelaksanaan program PPI, kepatuhan penerapan SPO dan memberikan saran serta perbaikan bila dipertukan c, Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada Komite PPI 4. Turut serta melakukan kegiatan mendeteksi dan investigasi KLB . Memantau petugas Kesehatan yang terpajan bahan infeksius/ tertusuk benda tajam bekas pakai untuk mencegah penularan infeksi £ Melakukan diseminasi prosedur kewaspadaan isolasi dan memberikan konsultasi tentang PPI yang diperlukan pada kasus tertentu yang terjadi di rumah sakit g. Melakukan audit PPI di seluruh wilayah fasyankes dengan menggunakan daftartilik h. Memonitor pelaksanaan pedoman penggunaan antibiotika bersama Komite PPRA. i, Mendesain, melaksanakan memonitor, mengevaluasi dan melaporkan surveilans infeksi yang terjadi di rumah sakit bersama Komite PPI J. Memberikan motivasi kepatuhan pelaksanaan program PPI k. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan prinsip PPI 1. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas keschatan, pasien, keluarga dan pengunjung tentang topik infeksi yang sedang berkembang (New-emerging dan re-emerging) atau infeksi dengan insiden tinggi. 1m. Sebagai koordinator antar departemen/ unit dalam mendeteksi, mencegah dan ‘mengendalikan infeksi di rumah sakit 8. Memonitoring dan evaluasi peralatan medis single nse yang di re-use Scanned with CamScanner 5. IPCLN Kriteria IPCLN : a. Perawat dengan pendidikan minimal diploma 3 yang mempunyai minat dalam PPI b. Mengikuti pendidikan dan petatihan dasar PP! ‘Tugas IPCLN : a, Mencatat data surveilans dari setiap pasien di unit rawat inap masing-masing b. Memberikan motivasi dan mengingatkan tentang pelaksanaan kepatuhan PPI pada setiap personil ruangan di unitnya masing-masing ¢. Memonitor kepatuban petugas keschatan yang lain dalam penerapan kewaspadaan isolasi 4. Memberitahukan kepada IPCN apabila bila ada kecurigaan adanya HAls pada pasien ‘¢. Bila terdapat infeksi potensial KLB melakukan penyuluhan bagi pengunjung dan konsultasi prosedur PPI berkoordinasi dengan IPCN £ Memantau pelaksanaan penyuluhan bagi pasien, keluarga dan pengunjung dan Konsultasi prosedur yang harus dilaksanakan. 6. Anggota lainnya Kriteria Anggota lainnya: a. Tenaga diluar dokter dan perawat yang mempunyai minat dalam PPI b. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI Tugas a. Bertanggung jawab kepada ketua komite PPI dan berkoordinasi dengan unit Iainnya dalam penerapan PPI b. Memberikan masukan pada pedoman maupun kebijakan terkait PPI 11.2. Distribusi Ketenagaan Kebutuban ketenagaan komite PPI sebagai berikut : a. Ketua Komite PPI: 1 orang dokter b. Sekretaris PPI: 1 orang ¢.IPCN: 1 orang per 100 tempat tidur 4. IPCLN :2 orang dari setiap unit Scanned with CamScanner ¢. Anggota Ininnya terdiri dari unit Laboratorium, Radiologi, Linen/Laundri, CSSD, Teknik, Kesehatan tingkungan, Housekeeping, Keschatan dan Keselamatan Karyawan, 113. Pengaturan Jaga a. Setiap hari kerja mulai jam 07.00 s/d 16.00 b. Hari libur nasional, sabtu dan minggu libur ¢. IPCLN sesuai jadwal dinas di unit mi Scanned with CamScanner BABIIT SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG 1 Sarana Kesekretariatan Fe dapat tercapai tujuan dan fungsi pelayanan yang efektif, Tersedia ruang komite PPI yang igunakan untuk pertemuan komite PPL Fasilitas lain adalah jangkauan pelayanan yang dapat dilaksanakan oleh komite PPI sesuai tugas pokok dan fungsinya. Komite PPI Rumah Sakit dr. Abdul Radjak Salemba diharapkan mampu menyediakan data tentang kegiatan komite PPI, data tentang proses surveilans risiko infeksi, data angka infeksi oleh tenaga perawat dan bidan, data tentang audit yang dilakukan oleh komite PP1, data perawat dan bidan serta pelatihan yang dibutuhkan, ilitas yang cukup memadai tersedia bagi semua anggota komite PPI schingga T1L2 Dukungan Manajemen Komite PPI merupakan sekelompok profesi yang secara struktur fungsional berada di bawah Direktur Rumah Sakit dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Rumah Sakit. Komite PPI dibentuk melalui mekanisme yang disepakati dan sesuai «dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Direktur Rumah Sakit menetapkan kebijakan, prosedur dan sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan fungsi dan tugas Komite PPI. Komite PPI bekerjasama dan melakukan Koordinasi dengan kepala unit keperawatan, dokter, dan unit lain serta saling memberikan masukan tentang pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit. ‘I1L.3 Pengembangan dan Pendidikan Pelatihan (Diklat) ‘HL3.1 Tujuan Untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kerja staf secara optimal dan Pengembangan karir, maka perusahaan akan memberi kesempatan kepada staf yang berpotensi untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan a. Perkembangan perusahaan atau organisasi perusahaan b. Lowongan atau pemindahan tugas, Scanned with CamScanner ‘3.2 Waktu a. Pendidikan pelatihan staf harus dilakukan di luar jam kerja, kecuali untuk jenis pelatihan on-job training. b, Pendidikan/pelatihan tidak diperhitungkan sebagai jam kerja di perusahaan, ecuali on-job training, atau Karena suatu hal terpaksa diadakan di jam kerja karyawan, I1.3.3 Kewajiban atasan terhadap bawahannya a. Atasan dan departemen pengembangan dan pengawasan SDM berkewajiban ‘untuk memantau dan mengevaluasi kinerja karyawan untuk menentukan jenis Pendidikan dan atau pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan Pengetahuan dan keterampilan karyawan, serta kualitas dan produktivitas kerja karyawan. b. Atasan berkewajiban untuk menjadi tenaga pendidik dan pelatih, ©. Modul pendidikan dan atau pelatihan bagi pengembangan staf disesuaikan dengan kebutuhan unit kerja dimana staf tersebut berada, dimana jenis modul dan pelaksanaan pendidikan dan atau pelatihan harus dibuat atau mendapat Persetujuan terlebih dabulu dari Departemen Pengembangan dan Pengawasan SDM. 11.3.4 Kewajiban karyawan untuk mengikuti diklat a, Setiap karyawan wajib untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan yang telah ditetapkan dan disediakan oleh perusahaan. ». Bagi karyawan yang telah dikukuhkan mengikuti pendidikan/pelatihan dan tidak dapat hadir, harus memberikan alasan tertulis yang disahkan oleh atasannya. Karyawan yang lalai melaksanakan hal tersebut dapat diberi surat peringatan 1 (pertama) dan dikenakan sanksi administratif. 1113.5 Syarat dan ketentuan ‘Untuk mengikuti pendidikar/pelatihan, setiap karyawan wajib wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut : 4, Tujuan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kebutuban perusabaan b. Prestasi kerja ¢. Masa kerja minimal 1 tahun 4. Usia dengan memperhatikan kecukupan waktu pasca pendidikan untuk ‘mengabdikan keahliannya bagi kepentingan perusahaan, Scanned with CamScanner ©. Menyerahkan seluruh materi pendidikan kepada Departemen pengembangan dan Pengawasan SDM £ Mengajar dan mengalihkan pengetahuan (transfer knowledge) kepada karyawan yang ditunjuk perusahaan Bagi karyawan yang mengikuti diklat, jika a, Waktu kerjanya kurang dari waktu kerja standar perusahaan, maka upah yawan yang bersangkutan akan dibayar secara proporsional atau mendapatkan upah penuh atas persetujuan perusahaan. b. Menurut penilaian perusahaan pekerjaannya menjadi terganggu, maka Perusahaan dapat melakukan pemindahan tugas atau demosi dan ‘menyesuaikan upah sesuai dengan tugas dan posisi yang baru, atau kepada karyawan yang bersangkutan dapat diberiijin meninggalkan pekerjaan tanpa ‘mendapatkan upah selama menjalankan masa pendidikan, Pendidikan dan pelatihan dilakukan sebagai sarana untuk menunjang kkarir/pekerjaan dari karyawan di unit kerja, Pendidikan dan pelatihan tersebut iatur oleh ketentuan yang berlaku dan setiap peserta yang dikirim untuk pelatihan diajukan oleh Manajer per unit kerja. Scanned with CamScanner BABIV KEGIATAN DAN RINCIAN KEGIATAN 1V.1 Kegiatan Pokok |. Penyusunan pedoman kerja, Program kerja dan Laporan kerja komite keperawatan b, Monitoring program kerja setiap link ©. Rapat setiap bulan a IV.2 Rincian Kegiatan Komite PPI b. © a. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan : Pelaporan evaluasi setiap enam bulan Bersama IPCN, IPCD dan anggota lainnya menyusun program kerja ‘Monitoring program kerja setiap prevention and control link ‘Mengevaluasi pelaksanaan program kerja setiap prevention and control link Melaporkan setiap kegiatan prevention andl control link No Kegiatan Bulan 7 | | Penyusunan Program Kerja Rapat TPCN, IPCD, IPCLN, Anggota Jainnya Penyusunan program kerja “Melakukan surveilans ‘Melakukan audit ‘Melakukan analisa ‘Melakukan Taporan bulanan ‘Melakukan Laporan 3 bulanan ‘Melakukan Laporan tahunan Pelaksanaan kelengkapan pengisian dokumen pengkajian awal_risiko infeksi Scanned with CamScanner ]@) Membuat tools audit, surveilans, indikator mutu PPI 'b) Melakukan audit dan surveilans ©) Melaporkan hasil audit 4) Membuat analisa audit Melakukan evaluasi hasil_ audit ‘mutu PPL ‘Melaporkan evaluasi program Kerja Komite PPI Scanned with CamScanner BABY KEBIJAKAN DAN PROSEDUR. V1 Kebijakan yaAwN 10. ML 12, 13. 4, 15, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran ‘Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ‘Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit ‘Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Kekarantinaan Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2013 Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2014 Tentang. Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2014 Tentang Penanggulangan Penyakit Menular Peraturan Menteri Keschatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Persyaratan Teknis Pengelolaan Limba Bahan ‘Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Persyaratan dan Teknis bangunan Rumah Sakit Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2016 Tentang, Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit eraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang, Keselamatan Pasien Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 Tentang, Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Keschatan Lainnya Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2018 Tentang, Penyelenggaraan Promosi Kesehatan di Rumah Sakit Scanned with CamScanner 16, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan Berbasis Wilayah 17. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2019 Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit 18, Akta Notaris Nomor 116 Tanggal 10 September 2019 Tentang Direksi dan Komisaris PT. Indo Husada Utama 19, Surat Keputusan PT. Indo Husada Utama Nomor SKEP / 171/ IHU-P/V1/2020 Tentang, Pengangkatan Jabatan Kerja Struktural Direktur Rumah Sakit dr Abdul Radjak Salemba Tanggal 15 Juni 2020 V.2 Prosedur Komite PPI memiliki prosedur yang tertuang dalam Standar Prosedur Operasional pada Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit. Scanned with CamScanner BAB VI MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN VLLI Monitoring VLL1 Pelaksanaan surveilans dan audit pencegahan dan pengendalian infeksi, dilaksanakan oleh IPCN, IPCLN dan Infection Prevention and Control Link. VLL1.2 Pelaksanaan monitoring ruangan unit keperawatan dan unit lainnya akan dimonitor oleh IPCN, audit kelengkapan surveilans risiko infeksi dan audit bundles pencegahan infeksi dilakukan masing-masing setiap bulan, VI.L.3 Investigasi dugaan infeksi dilaksanakan setiap ada dugaan kasus. V1.2 Evaluasi Evaluasi dilakukan terhadap : Capaian kegiatan program komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PP!) V1.3 Pelaporan Pelaporan masing-masing program kerja, dilaporkan setiap bulan, tiga bulan, enam bulan sckali dan selama satu tahun, A. Surveilans : 1. Infeksi terkait pelayanan kesehatan a, Infeksi Daerah Operasi (IDO) 'b. _Infeksi Saluran Kemih (ISK) sehubungan dengan kateter urine c, Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) sehubungan dengan CVC/PICC 4. Pneumonia sehubungan dengan terpasang Ventilator (VAP) Emerging dan Reemerging Infectious Disease Multi-Drug Resistance Organism (MDRO) a. MRSA b. MDRAB . ESBL B, Monitoring Prosedur PPI atau Audit 1. Lingkungan 2. Fasi 3. Cleaning, Desinfeksi dan Sterilisasi 4, Manajemen laundry dan linen Scanned with CamScanner mo-mmS Pembuangan sampah infeksius dan cairan tubuh Dapur/ Gizi (pengelolaan bahan makanan dan produk nutrisi) Penanganan darah dan komponennya ‘Area kamar jenazah Pembuangan benda tajam dan jarum 10. Penggunaan ruang isolasi 11. Prosedur PPI: Kepatuhan cuci tangan pada pasien/keluarga, alat pelindung diri, kewaspadaan standar, kewaspadaan airbome/ isolasi, monitoring peralatan kkadaluarsa dan single use, pembersihan kamar isolasi, penanganan sampah ‘medis infeksius, pencegahan dan penanganan needilestick injury, pencatatan dan pelaporan tertusuk jarum/ benda tajam. Pelaksanaan SKP Kepatuhan kebersihan tangan Penatalaksanaan KLB Pengawasan Penggunaan Antimikroba Assessment berkala terhadap risiko Forum pembahasan kasus infeksi Edukasi ICRA renovasi dan konstruksi Pertemuan Tim dan Komite PPI Ser aw Scanned with CamScanner BAB VII PENUTUP Program kerja komite PPI di atas diharapkan dapat direalisasikan dengan baik melalui Komunikasi dan kerjasama yang baik antara semua anggota PPI sehingga dapat dicapai profesionalisme perawat dan bidan dalam memberikan asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan yang berkualitas dan berkelanjutan terkait pencegahan dan pengendalian infeksi. ‘Semua Anggota PP! lainnya dapat melaksanakan tugasnya terkait program pencegahan dan pengendalian infeksi. Dengan demikian mutu rumah sakit baik dalam memberikan pelayanan keschatan dapat dipertahankan dan ditingkatkan terus dari tahun ke tahun. Ditetapkan di: Jakarta Pada tangeal : 05 Mei 2022 Rumah Sakit dr. Abdul Radjak Salemba Scanned with CamScanner

You might also like