PROPOSAL PROYEK MKWK
PEMANFAATAN PEKARANGAN SEBAGAI SARANA BUDIDAYA
TANAMAN APOTEK HIDUP GUNA MENINGKATKAN PENDAPATAN DAN
PERTUMBUHAN EKONOMI DI PANTI ASUHAN ANAK GEMBIRA
Phusus untuk
W)Chirtstian Qubaanto Nowy
Nilatinya ¢
/s
Dosen Fasilitator | Ance Marintan D, Sitohang, SP, MDiv, M. Th
Mentor Berlian Hasian Keyla Sinambela
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2 - PEKERJAAN LAYAK DAN PERTUMBUHAN
EKONOMI
‘Yosia Yonathan Djami [Ketua] 230200067 | PKN39 B. Indonesia 33,
- Agama Kristen 16
‘Nadia Juliana Sitindaon [Sekretaris] | 230501107 | Pancasila 29 | B. Indonesia 17
Juni Ana Gea [Bendahara] 230705047 | Pancasila35 | B. Indonesia 53,
‘Ajie Aulia Rezky 230402065__| Pancasila44 | -
‘Alfira Nur Fadilah, 230704002_| Pancasila 44 | B. Indonesia 25
‘Ardian Maruli Jaya Purba 230503189 | Pancasila43 | B. Indonesia 42
‘Bunga Sakilah 230502195 | Pancasila28__| B. Indonesia 7
Desti Julfiani 230501020 | Pancasila 22 | B. Indonesia 26
Wafiza Azzukhruf 230907012 | PKN 25. ‘Agama Islam 20
Werlinawati Halawa 231301015 | Pancasila 12 _ | B. Indonesia 23
PKN22 ‘Agama Kristen 18
Tohandi Rafael 230502118 | Pancasila 21 | B. Indonesia 23
‘Muhammad Yahya Hsb 230200073 | Pancasila 12 | B. Indonesia 50
: ‘Agama Islam 23
{ Ngolu Vinsen Capah 230707048 | Pancasila 41__| B. Indonesia 15
Pabio Rekorbit Sitio 230304160 | Pancasila 40 | B. Indonesia 11
PKN4 Agama Kristen 21
(Qeis Azkiya AI Mufti 7230403045 | Pancasila7 | B. Indonesia 30
PKN31 Agama Islam 6
Risna Ramadaningsih 30805092 | Pancasilal | B. Indonesia 7
: ‘Agama Islam 4
| Rizky Haikal 730907077 _| PKN23 ‘Agama Islam 2
‘Shaybatul Aslamia 230304008 | Pancasila25 | B. Indonesia 46
PKN39 Agama Islam 18
(Christian Tulyanto Nainggolan 300403067 _[- B Indonesia 57
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
2023Judul Kegiatan
Bidang Kegiatan
Mentor
NIM
Jurusan/Prodi
Ketua Pelaksana
NIM
Jurusan/Prodi
Mentor
Def
Berlian Hasian Keyla Sinambela
NIM. 220705029
LEMBAR PENGESAHAN
Pemanfaatan Pekarangan sebagai Sarana Budidaya
Tanaman Apotek Hidup Guna Meningkatkan
Pendapatan dan Pertumbuhan Ekonomi di Panti Asuhan
Anak Gembira
Pelaksanaan Kegiatan Proyek Pembelajaran MK WK
Berlian Hasian Keyla Sinambela
220705029
Sastra Inggris
Yosia Yonathan Djami
230200067
Tmu Hukum
Medan, 20 Oktober 2023KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia- Nya, schingga penulis dapat menyelesaikan proposal kegiatan
dengan judul “Pemanfaatan Pekarangan sebagai Sarana Budidaya Tanaman
Apotek Hidup Guna Meningkatkan Pendapatan dan Pertumbuhan Ekonomi di
Panti Asuhan Anak Gembira” ini dengan tepat waktu, guna memenuhi tugas
kelompok proyek sebagai bahan penilaian Mata Kuliah Wajib Kurikulum
(MKWK). Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ance Marintan D.
Sitohang, SP., M.Div., M.Th, selaku dosen fasilitator kelompok 2 dan kepada Kak
Berlian Hasian Keyla Sinambela, selaku mentor yang telah membimbing dalam
penulisan proposal ini, serta pihak lain yang dengan tulus memberikan doa, saran,
dan kritiknya sehingga proposal kegiatan ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal kegiatan ini masih jauh
dari sempurna dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang
dimiliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran, masukan
dan kritik yang membangun dari berbagai pihak sebagai langkah perbaikan pada
proposal maupun rancangan usaha di masa mendatang. Penulis berharap kiranya
proposal ini dapat memberikan manfaat bagi semua orang. Penulis mengucapkan
terima kasih atas perhatian dan dukungannya.
Medan, 20 Oktober 2023
Tim penulisDAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ....
KATA PENGANTAR..
DAFTAR ISI..
BAB I PENDAHULUAN...
1.1 Latar Belakang..
12 Rumusan Masalah
13 Lokasi Kegiatan
14 Tojuan
1.5 Mekanisme dan Rancangan...
1.6 Sumber Daya yang Diperlukan..
1.7 Jadwal Pelaksanaan
BAB II KERANGKA TEORI......
2.1 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
2.2 Meningkatkan Kehidupan Perekonomian
23. Semangat Kewirausahaan ..
24 — Apotek Hidup.. Li a
2.5 Pengaruh Pembudidayaan Tanaman Apotik Hidup dalam Peningkatan
wl
Perekonomian....
BAB III PENDEKATAN DAN METODOLOGI ..........
3.1 Pendekatan....
3.2 Metodologi
3.3 Subjek Penelitian..
3.4 Teknik Pengumpulan Data.
DAFTAR PUSTAKA.....
iiiBABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pekerjaan yang layak merupakan salah satu aspek penunjang dalam
perekonomian untuk keluar dari zona kemiskinan yang ada di Indonesia. Namun,
tidak semua orang mendapatkan kesempatan untuk memiliki pekerjaan layak yang
menyebabkan bangsa Indonesia mengalami tingkat kemiskinan relatif tinggi.
Sampai saat ini, Indonesia masih menjadi salah satu negara berkembang dengan
pertumbuhan ekonomi yang tidak merata. Padahal, jika dilihat dari komposisinya
jumiah penduduk dengan usia produktif (15-64 tahun) jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan jumlah penduduk dengan usia non-produktif (<15 tahun dan
>64 tahun).
Bonus demografi akan menjadi pilar peningkatan produktifitas suatu negara
dan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi melalui pemanfaatan sumber daya
manusia yang produktif, artinya penduduk usia produktif tersebut benar-benar
mampu menghasilkan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi mereka
dan memiliki tabungan yang dapat dimobilisasi menjadi investasi. Akan tetapi,
yang terjadi di Indonesia adalah sebaliknya dimana penduduk usia produktif yang
cukup besar tidak terserap dengan baik oleh lapangan pekerjaan yang tersedia
dalam sebuah perekonomian.
Pada kesempatan ini, tim penulis melakukan riset terhadap Panti Asuban Anak
Gembira. Didalamnya terdapat beberapa anak dengan usia yang produktif namun
belum dapat memaksimalkan potensi dan keahlian tertentu untuk dapat
menciptakan atau menghasilkan sesuatu demi keberlangsungan hidupnya. Anak-
anak panti tersebut membutuhkan kehidupan ekonomi yang lebih layak namun
dalam pelaksanaanya sangatlah terbatas.
Dalam Panti Asuhan Anak Gembira terdapat Iahan yang dapat diberdayakan
namun belum teroptimalkan sepenulnya. Lahan yang masih tersedia dapat dikelola
dengan memberdayakan anak-anak panti asuban tersebut schingga mereka bisa
mendapat pekerjaan tambahan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Jika
Jahan yang ada dipelihara dan dipergunakan dengan baik, tanah tersebut dapatdioptimalkan sebagai sumber penghasilan. Sayangnya, beberapa aspek seperti
kurangnya edukasi, kemampuan, atau sumber daya lainnya menjadi hambatan
Masalah ini dapat diatasi dengan memberikan edukasi kepada anak-anak panti
asuhan tentang pengelolaan lahan serta sumber daya yang diperlukan untuk
‘memanfaatkan lahan tersebut dengan sebaik-baiknya, salah satunya adalah dengan
‘memanfaatkan penanaman tumbuhan obat-obatan atau lebih dikenal dengan istilah
tanaman apotek hidup.
Kita dapat menjadikan lingkungan yang lebih produktif dengan cara
‘menanam segala jenis tamanan obat-obatan. Menanam tanaman ini dapat
digunakan sebagai penambah pendapatan sehingga dapat membantu masyarakat
yang kurang layak dalam pekerjaannya. Selain itu, tanaman apotek hidup yang
terdapat pada lahan pekarangan dapat dimanfaatkan sebagai penunjang
ketersediaan pangan, bumbu dapur misalnya, sehingga keluarga panti asuhan tidak
harus membeli lagi, tetapi dapat memanfaatkan ketersediaan tanaman yang ada. Hal
ini tentu dapat menambah pendapatan sekaligus mengurangi pengeluaran. Oleh
karena itu, tim penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam terkait pemanfaatan
ahan pekarangan guna meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi.
Meskipun pemanfaatan laban pekarangan hanya dilakukan sebagai pekerjaan
sambilan, namun pekarangan dapat berperan penting dalam mendukung kehidupan
sosial ekonomi di masyarakat.
1.2, Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang yang tertera diatas, maka berikut adalah
rumusan masalah yang telah penulis kaji berdasarkan dengan topik pembahasan
proyek:
1, Bagaimana memberdayakan anak-anak di Panti Asuhan Anak Gembira
dalam meningkatkan kehidupan perekonomian mereka?
2. Bagaimana memanfaatkan ketersediaan lingkungan yang ada melalui
pemberdayaan anak-anak di Panti Asuhan Anak Gembira?
3. Bagaimana mendorong anak-anak di Panti Asuhan Anak Gembira untuk
memiliki semangat kewirausahaan?1.3. Lokasi
Dalam kegiatan ini, tim penulis telah menentukan lokasi yang digunakan
untuk melaksanakan proyek penelitian, yaitu Panti Asuhan Anak Gembira yang
bertempat di JI Tembakau Raya No.83, Mangga, Kec. Medan Tuntungan, Kota
Medan, Sumatera Utara, 20141, Indonesia.
14 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan dari pembuatan
proposal proyek ini yaitu:
1, Untuk membantu anak-anak di Panti Asuhan Anak Gembira dalam
meningkatkan kehidupan perekonomian mereka.
2. Untuk memanfaatkan ketersediaan lingkungan yang ada melalui
pemberdayaan anak-anak di Panti Asuhan Anak Gembira,
3. Untuk mendorong anak-anak di Panti Asuhan Anak Gembira agar memiliki
semangat kewirausahaan.
1.5 Mekanisme dan Raneangan
Proyek pelaksanaan kegiatan di Panti Asuhan Anak Gembira mencakup
upaya meningkatkan kesadaran tentang pentingnya memanfaatkan lahan dan
pekarangan yang ada untuk meningkatkan perekonomian dan keablian
berwirausaha. Adapun mekanisme pelaksanaan proyek yang penulis rancangkan
antara lain sebagai berikut:
Persiapan Pembuatan Proposal
1, Pertemuan pertama (online)
- Pemilihan Badan Pengurus Harian (BPH).
2. Pertemuan kedua
= Mendiskusikan jenis kasus dan topik yang akan diteliti.
~ Penentuan judul
Tahap Pembuatan Proposal
1. Pertemuan ketiga
= Menentukan tempat berlansungnya kegiatan proyek.- Melakukan survei lapangan kegiatan proyek ke Panti Asuhan Anak
Gembira,
~ Mengedintifikasi masalah yang ada di Panti Asuhan Anak Gembira.
Pertemuan keempat
~ Menentukan jenis kegiatan yang akan dilakukan di Panti Asuhan Anak
Gembira.
- Meraneang susunan rangkaian acara dan berlangsungnya kegiatan di
anti Asuhan Anak Gembira.
= Menyiapkan alat dan bahan yang dibutubkan dalam pelaksanaan
kegiatan proyek.
Pertemuan kelima
- Kunjungan ke lokasi tujuan: pengenalan dan pendekatan, ibadah
singkat, games, sharing dan motivasi.
Pertemuan keenam
- Pelaksanaan kegiatan proyek di Panti Asuhan Anak Gembira, meliputi
Pengenalan materi, jenis-jenis dan manfaat tanaman apotek hidup.
Pelaksanaan penanaman tumbuhan apotek hidup.
Mengedukasi perawatan tanaman apotek hidup.
Perekaman kegiatan proyek; berupa video, foto, dan laporan tertulis.
ertemuan ketujuh
= Pengecekan perkembangan tanaman apotek hidup.
Pertemuan kedelapan
~ Perpisahan dengan anak-anak panti dan makan bersama,
Tahap akhir penyelesaian proyek
1, Mengedit video dokumentasi.
2. Mengunggah video hasil kegiatan proyek ke plaiform website UPT PP
LIDA USU sebagai bahan penilaian tugas Mata Kuliah Wajib Kurikulum.
1.6 Sumber Daya yang Diperlukan
No. | Sumber Daya Jumlah Biaya
1. | Smartphone 5 Unit =
2. | Laptop 1 Unit -3. | Kamera T Unit Rp 150.000,-
4. | Transportasi
1. Sepeda Motor 6 Unit *
2. Mobil 1 Unit =
3. | Alat dan Bahan
1. Jenis tanaman 6 Jenis Rp 100.000,-
2. Tanah 2 Karung =
3. Media tanam 6 Buah Rp 20.000,-
4, Pupuk MPK 3Kg Rp 24.000,-
5. Cangkul 2 Buah -
6. Parang 1 Buah =
6. | Konsumsi 20 Buah Rp 200.000,-
7. | Cendera Mata 1 Buah Rp 55.000,-
8._| Print Proposal Tiilid Rp 16.000,-
9. | Spanduk 1 Buah Rp 60.000,
TOTAL Rp 625.000,-
1.7 Jadwal Pelaksanaan Keseluruhan Kegiatan
No Kegiatan Oktober November
7] 10] 19 | 21 | 23 [25] 04] 11] 15] 17
1. | Pertemuan 1 (daring)
a. Pembentukan
anggota
kelompok
D. Pemilihan
Badan
Pengurus
Harian
(PH)
2. | Pertemuan 2Tahap Persiapan
Proposal:
Pemilihan
Judul
. Pengajuan
Judul
. Perizinan
Judul
‘Survei lapangan
Pertemuan 3
‘Membahas
rancangan
palaksanaan kegiatan
proyek
Tahap pelaksanaan
Pengenalan
materi
. Pelaksanaan
penanaman
Mengedukasi
perawatan
tanaman
|. Rekaman
video
dokumentasi
. Pengecekan
pertumbuhan
tanaman
Tahap penyelesaian
proposala. Penyerahan
hasil
proposal
Tahap penyelesaian
Proyek
a. Mengedit
video
b. Unggah videoBABI
KERANGKA TEORI
2.1, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Pekerjaan layak merupakan konsep Iuas dengan beragam aspek. Beberapa
dari aspek tersebut dapat lebih mudah diukur dibanding dengan aspek lainnya
karena adanya ketersediaan statistik. Pekerjaan layak merupakan dimensi dasar dari
kualitas kehidupan. Oleh karena itu, pekerjaan layak menjadi tujuan utama
Organisasi Perburuhan Intemasional (ILO), yang mendeskripsikan kerja layak
sebagai kesempatan bagi perempuan dan laki-laki untuk mendapatkan pekerjaan
yang layak dan produktif secara bebas, setara, aman, dan bermartabat. Pekerjaan
layak adalah jenis pekerjaan yang memberikan penghasilan yang cukup bagi
pekerja untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, perumahan,
dan pendidikan, serta menawarkan kondisi kerja yang aman, adil, dan mematuhi
regulasi tenaga kerja. Pekerjaan layak juga memberikan kesempatan bagi pekerja
untuk berkembang secara profesional dan memiliki jaminan sosial.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang
menandakan berhasilnya pembangunan dalam suatu perekonomian sebuah negara.
Kemajuan suatu perekonomian ditentukan oleh besarnya pertumbuhan output
nasional. Pertumbuhan ekonomi merupakan upaya peningkatan kapasitas produksi
untuk mencapai penambahan output yang diukur menggunakan Produk Domestik
Bruto (PDB) maupun menggunakan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
dalam suatu wilayah (Rahardjo,2013). Pertumbuhan ekonomi yang baik biasanya
menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan
memungkinkan investasi lebih lanjut dalam berbagai sektor ekonomi
Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi saling terkait karena
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dapat menciptakan lebih banyak peluang
pekerjaan layak, sementara pekerjaan yang layak dapat mendukung pertumbuhan
ekonomi dengan meningkatkan produktivitas dan daya beli masyarakat.2.2. Meningkatkan Kehidupan Perekonomian
Kehidupan ckonomi merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan
upaya dan daya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya untuk mencapai
suatu tingkatan kemakmuran. Pendidikan dan pelatihan keterampilan memegang
peran penting dalam upaya meningkatkan kehidupan ekonomi pada anak-anak di
Panti Asuhan Anak Gembira. Melalui pendidikan dan pelatihan yang relevan
dengan kebutuhan Iokal, seperti pengelolaan tanaman obat-obatan, mercka dapat
memperoleh keterampilan yang dapat digunakan untuk menciptakan sumber
pendapatan,
Selain itu, pengelolaan lahan pekarangan juga menjadi aspek krusial dalam
upaya ini, Anak-anak di panti asuhan dapat diajarkan cara merawat tanaman obat-
obatan secara efisien, termasuk teknik penanaman, perawatan, dan pemanenan,
Dengan memahami prinsip-prinsip pengelolaanIahan, mereka dapat
‘mengoptimalkan hasil dari pekarangan yang tersedia.
Mendorong semangat kewirausahaan diantara anak-anak panti asuhan juga
merupakan strategi efektif untuk meningkatkan kehidupan perekonomian mereka.
Dengan membekali mereka dengan keterampilan ini, diharapkan mereka dapat
mengembangkan usaha kecil yang berpotensi menghasilkan pendapatan tambahan.
Melalui pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, diharapkan anak-anak di Panti
‘Asuhan Anak Gembira dapat diberdayakan secara efektif dalam meningkatkan
kehidupan perekonomian mercka melalui pemanfeatan lahan pekarangan dan
tanaman obat-obatan.
23. Semangat Kewirausahaan
Kewirausahaan menjadi salah satu alternatif dalam menyelesaikan masalah
pengangguran dimana generasi muda dibimbing untuk memiliki mental mandiri,
agar dapat memiliki pemikiran out of the box terhadap situasi yang ada dan berani
‘mengambil langkah dengan menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri
dan orang lain sehingga pada dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian di
negeri ini.
Panti Asuhan Anak Gembira adalah tempat perlindungan bagi anak-anak
yang membutuhkan perhatian dan dukungan ekstra. Dalam upaya meningkatkankemandirian dan mempersiapkan masa depan mereka, penulis merencanakan untuk
‘mengembangkan program khusus yang bertujuan untuk merangsang minat anak-
anak di panti asuhan untuk memiliki semangat kewirausahaan. Program ini akan
terdiri dari serangkaian kegiatan edukatif dan praktis yang dirancang khusus untuk
memberikan pemahaman yang mendalam tentang dunia bisnis serta
mengembangkan keterampilan kewirausahaan yang relev:
Adapun tujuan dari kegiatan tersebut ialah:
1, Meningkatkan pemahaman anak tentang konsep kewirausahaan dan
pentingnya arti kemandirian bagi anak anak di Panti Asuban Anak Gembira.
2. Mendorong perkembangan keterampilan kewirausahaan yang praktis dan
berkelanjutan,
3. Menginspirasi anak-anak untuk mengembangkan kepercayaan diri dan
semangat inovasi dalam menghadapi tantangan masa depan referensi untuk
anak-anak.
Dengan demikian, melalui implementasi program atau kegiatan tentang
kewirausahaan diharapkan Panti Asuhan Anak Gembira memiliki dampak yang
signifikan untuk mencapai potensi mereka sepenuhnya dan menjadi pemimpin
masa depan yang tangguh, inovatif dan cerdas.
2.4. Apotek Hidup
Pengetahuan tentang pemanfaatan lahan pekarangan untuk tanaman apotek
hidup atau tanaman obat keluarga (toga) belum bayak dipahami oleh masyarakat.
Dikatakan sebagai tanaman apotek hidup Karena tanaman tersebut _mampu
memberikan manfaat sebagai obat alami atau obat herbal
‘Apotek hidup adalah istilah lahan yang ditanami tumbuhan berkhasiat untuk
obat-obatan secara tradisional. Beragam jenis tumbuhan dapat hidup di negeri
tercinta ini dengan kegunaan serta manfaat masing-masing. Lebih dari 1000 spesies
tanaman obat di Indonesia sebagian besar belum teridentifikasi secara ilmiah.
Hampir semua dacrah di Indonesia memiliki tanaman obat yang telah dibuktikan
kemanjurannya secara empiris. Beberapa tanaman digolongkan ke dalam tanaman
obat unggulan yaitu meniran, kumis kucing, temu lawak, kunyit, jahe merah,
mengkudu, sambiloto, jati belanda, jambu biji, daun salam, sirih dan cabe jawa.
10Namun bukan berarti tanaman lain tidak potensial untuk dikembangkan, karena
banyak tanaman juga dilirik oleh dunia industri seperti: keji beling, daun
tempuyung, temu hitam, alang-alang, serch dan lain-lain. Upaya peningkatan
Kesehatan masyarakat perlu terus dilakukan, guna mewujudkan kesejahteraan
penduduk yang masih beragam.
Adapun keuntungan yang didapatkan dari menanam apotek hidup di pekarangan
antara lain:
1, Menyediakan obat-obatan alami dengan murah, mudah dan cepat tanpa
harus membeli.
2. Menyegarkan udara disekitar rumah.
3. Mendukung program pemerintah tentang penghijauan dan melestrikan
lingkungan sekitar yang sehat.
4. Sebagai sumber penghasilan keluarga.
5. Mencukupi kebutuhan dapur akan bumbu dan rempah-rempah yang
sehat dan alami.
2.5. Pengaruh Pembudidayaan Tanaman Apotek Hidup dalam Peningkatan
Perekonomian
Penggunaan dan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber sarana
perekonomian di Indonesia tidak hanya terbatas pada sektor-sektor tradisional
seperti pertanian dan pariwisata. Konsep “apotek hidup" juga memegang peranan
penting. Apotek hidup mengacu pada praktik memanfaatkan tumbuhan obat dari
alam sekitar sebagai sumber pengobatan. Di Indonesia, praktik ini telah menjadi
bagian integral dari pengobatan tradisional. Dengan memanfaatkan kekayaan alam
Indonesia, termasuk tanaman-tanaman obat yang berlimpah, kita dapat membangun
sistem apotek hidup yang berkelanjutan. Tanaman obat dapat dikembangkan dan
dijaga dengan bijak, menciptakan peluang ekonomi bagi komunitas lokal. Selain
itu, dengan mempromosikan apotek hidup, kita juga dapat mempertahankan
Pengetahuan tradisional tentang pengobatan alamiah dan mendorong praktik medis
yang berkelanjutan.
Penggunaan dan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber sarana
perekonomian di Indonesia merujuk pada cara bagaimana sumber daya alam dan
1keanekaragaman ekosistem yang ada di lingkungan sekitar dimanfaatkan untuk
mendukung aktivitas ekonomi, Pembudidayaan tanaman apotek hidup dapat
dijadikan peluang masyarakat untuk berwirausaha. Hal ini dapat dilakukan dengan
memanfaatkan tanh yang kosong disekitar rumah untuk menanam atau
membudidayakan tanaman obat keluarga. Adanya ide kreatif dan inovatif dari
masyarakat untuk mengembangkan olahan dari tanaman obat keluarga menjadikan
obat-obatan yang bervariasi, seperti makanan dan minuman sehat.
Kemampuan inovatif dan kreatif merupakan dasar, kiat, dan sumber daya
‘untuk mencari peluang menuju kesuksesan (Suryana, 2006). Penanaman apotek
hidup memiliki dampak positif dari sisi ekonomis. Dampak positif tersebut
‘meliputi
1. Budidaya tanaman apotek hidup dapat meningkatkan jumlah masyarakat
untuk berwirausaha, khususnya berwirausaha pada bidang obat-obatan
herbal. Sehingga, kegiatan budidaya tanaman hidup secara tidak langsung
mendorong kemandirian masyarakat, baik dalam sisi keuangan maupun
pengobatan.
2. Mengurangi efek ketergantungan masyarakat pada penggunaan obat kimia
yang harganya relatif mahal
3. Meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan budidayatanaman
herbal yang dapat didistribusikan ke pasar, rumah sakit, industri obat, dan
lain sebagainya.
12BAB III
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
3.1. Pendekatan
Dalam proyek ini kami menerapkan pendekatan kualitatif. Dalam
pendekatan kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan
teknik pengumpulan data yang bermacam-macam yaitu melakukan wawancara dan
dokumentasi dengan observasi partisipatif. Data kualitatif bersifat tidak terstruktur
dalam arti variasi data yang diberikan oleh sumbernya (orang, partisipasi, atau
responden yang ditanyai) sangat beragam kondisi ini memang disengaja oleh
periset karena tujuannya untuk memperoleh ide atau pandangan yang mendalam
dan luas dari tiap partisipan. Kebebasan partisipan dalam menyampaikan pendapat
membuat periset mampu memperoleh pemahaman lebih baik atas masalah yang
sedang diteliti.
3.2. Metodologi
Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan pengenalan proyek
kepada mitra yang penulis pilih. Mitra dalam kegiatan ini adalah anak-anak serta
pengasuh di Panti Asuhan Anak Gembira. Masalah yang terjadi adalah masih
kurangnya pemahaman di Panti Asuhan tersebut tentang bagaimana pemanfaatan
apotek hidup dan apa saja keuntungan yang dapat diperoleh. Seperti yang kita
ketahui, di zaman modern ini masyarakat sudah mulai melupakan obat-obatan
tradisional yang sebenarnya sangat ampuh untuk menjadi penyembuh beberapa
penyakit dan lebih alami dibanding obat-obatan buatan pabrik. Dengan itu, kami
akan memberikan arahan dan penyuluhan kepada anak-anak serta pengasuh di Panti
Asuhan Anak Gembira tentang melakukan penanaman apotek hidup di pekarangan
rumah yang terbatas, diantaranya untuk menumbuhkan obat-obatan alami dari alam
serta menjadikan tanaman apotek hidup tersebut sebagai produk yang dapat dijual
untuk meningkatkan ekonomi.
Langkah-langkah yang akan kami lakukan untuk menyelesaikan masalah
tersebut adalah pertama, memberikan pengetahuan mengenai apotek hidup. Kedua,
memberikan sosialisasi dan penyuluhan cara menanam apotek hidup dengan benar
13agar dapat terus hidup. Ketiga, menjelaskan cara pemanfaatan apotek hidup baik
untuk Kesehatan dan untuk peningkatan ekonomi. Keempat, evaluasi kegiatan
Evaluasi kegiatan dilakukan untuk mengetahui kondisi sebelum dan setelah proyek
dilaksanakan. Indikator keberhasilan proyek ini adalah dari bertambahnya
pengetahuan anak-anak Panti Asuhan tentang pemanfaatan apotek hidup baik bagi
kesehatan dan pertumbuhan ekonomi dibandingkan sebelum melakukan kegiatan
menanam dan menjual apotek hidup. Kelima, laporan kegiatan. Pada tahap ini, tim
anggota mempersiapkan laporan hasil kegiatan dan video dokumentasi selama
melakukan kegiatan dengan media kamera dan rekaman.
3.3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang digunakan dalam kegiatan proyek kali ini yaitu Panti
Asuhan Anak Gembira dimana anak-anak panti tersebut sangat membutuhkan
dorongan dan bantuan dalam keberlanjutan usaha dan peningkatan ekonomi demi
memenuhi kebutuban hidup yang lebih layak. Peneliti akan memberikan sejumlah
pertanyaan terkait dengan sudut pandang narasumber yang dilanjutkan dengan
observasi secara lansung untuk mendapatkan solusi yang terbaik dalam
permasalahan yang ada.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam proses penyusunan data digunakan beberapa metode seperti
observasi, wawancara, dan dokumentasi.
3.4.1. Observasi
Observasi dalam sebuah penelitian diartikan sebagai pemusatan perhatian
terhadap suatu objek dengan melibatkan seluruh indera untuk mendapatkan data.
Dalam hal ini, penulis mengunakan observasi dalam penelitian untuk melihat dan
mengamati secara langsung objek penelitian, schingga penulis mampu mencatat
dan menghimpun data yang diperlukan untuk mengungkap penelitian yang
dilakukan.
3.42, Wawancara
Penulis menggunakan wawancara terbuka yang dapat secara leluasa
menggali data selengkap mungkin dan sedalam mungkin sehingga pemahaman
14penulis terhadap fenomena tersebut sesuai dengan pemahaman narasumber itu
sendiri, serta dibantu alat perekam.
3.4.3. Dokumentasi
Dalam pengumpulan data, dokumentasi digunakan sebagai penyempuma
dari data wawancara dan observasi yang telah dilakukan, Dokumen dalam
penelitian kualitatif dapat berupa tulisan, gambar, atau karya monumental dari
obyek yang diteliti (Ulfatin, 2014).DAFTAR PUSTAKA
Prasatti, S., & Prakoso, E. T. (2020). Karakter dan perilaku milineal: peluang atau
ancaman bonus demografi. Consilia: Jurnal Imiah Bimbingan Dan
Konseling, 3(1), 10-22.
Nasution, M. (2021), STUDI HUBUNGAN BONUS DEMOGRAFI, INDEKS
PEMBANGUNAN MANUSIA, DAN INDEKS PEMBANGUNAN
KETENAGAKERJAAN DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI.
Jumal Budget: Isu dan Masalah Keuangan Negara, 6(1), 74-95.
Setiawan, S. A. (2018). Mengoptimalkan bonus demografi untuk mengurangi
tingkat kemiskinan di Indonesia. Jurnal Analis Kebijakan, 2(2)
Santos, A. C. D. (2016), Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Ekonomi Di Indonesia Tahun 1986-2013, 1-18,
. Suryotomo, B., & Soeprapto, H. (2015). Diskripsi dan manfaat tanaman
obat di pedesaan sebagai upaya pemberdayaan apotik hidup (studi kasus di
Kecamatan Wonokerto). Pena: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, 21(\).
Feni, R., Marwan, E., & Kusumawati, N. (2022). Tanaman Apotik Hidup Untuk
Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Kecamatan Kepahiang Kabupaten
Kepahiang. SINAR SANG SURYA: Jumal Pusat Pengabdian Kepada
Masyarakat, 6(1), 168-175.
Hidayatulloh, A., Mahandika, D., Yuniantoro, Y., & Mudzakir, M. D. (2018).
Pembudidayaan Tanaman Apotik hidup Guna Meningkatkan Perekonomian
Masyarakat. Juma! Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada
Masyarakat, 2(2), 341-346.
Sudar, S., Rahayu, S. D., Aji, $. B., Fauzi, M. A., Restuyana, H., Anggraeni, A...
& Fianto, Y. (2023). Pemberdayaan Kesehatan dan Ekonomi Masyarakat
16Desa Melalui Warung Hidup dan Apotek Hidup. Surya Abdimas, 7(3), 435-
441
Zubair, A., Ngurah, A. A. G., Prihatiningsih, B,, Nurdewanto, B., & Sonalitha, E.
(2020). Apotik Hidup Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing, Kota
Malang. JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia), 4(2), 80-86.
Anufia, B., & Alhamid, T. (2019). Instrumen pengumpulan data.
7