You are on page 1of 16

LITERATUR REVIEW

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU (PLTB)

TIPE SIRIP BALING-BALING DINAMIS POROS VERTIKAL

Disusun Oleh :

Kelompok 4

ALFREDO SIBARANI 5223530025

CHANDRA HUTASOIT 5223530014

CHANDRA RAMADANI 5223530013

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang kami panjatkan puji dan syukur atas kehadiratnya yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas Literatur Review yang berjudul “Pembangkit Listrik Tenaga
Bayu (PLTB) Tipe Sirip Baling-Baling Dinamis Poros Vertikal”
Literatur Review ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat mempermudah kami dalam
penyelesaian dalam pengerjaan tugas ini. Untuk itu kami menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam hal penyelesaian
tugas ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan Literatur Review ini baik dari segi pemaparan isi dan bahasa
yang digunakan,oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi untuk perbaikan Literatur Review ini agar lebih bagus lagi.Semoga Tugas
ini memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih luas kepada pembaca dan
penyusun mohon maaf atas segala kekurangan.

MEDAN, 13 November 2023

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian...............................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
LITERATUR REVIEW.......................................................................................................3
2.1 Landasan Teori.....................................................................................................3
2.2.1 Kecepatan Angin..............................................................................................4
2.2.2 Perhitungan Perancangan PLTB Tipe Baling-Baling Vertikal........................6
BAB III................................................................................................................................9
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................................9
3.1 Alat dan Bahan.........................................................................................................9
3.2 Prosedur Percobaan..............................................................................................9
3.3 Gambar Umum Proyek.....................................................................................10
BAB IV..............................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................11
4 Kesimpulan............................................................................................................11
4.2 Saran..................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sudah menjadi pembicaraan dan dibahas di berbagai media massa bahwa
kebutuhan akan energi merupakan isu hangat yang baru berkembang pada saat
ini sehingga pemerintah saat ini gencar dalam upaya pengembangan sumber
daya energi terbarukan (renewable energy) kami selaku pelaku akdemisi
tertarik untuk ikut serta dalam memikirkan permasalaahan tersebut dengan
jalan penelitian yang berkaitan sumber energi terbarukan, dengan topik
”Analisis Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tipe Sirip
Baling-Baling Dinamis Poros Vertikal”.
Saat ini dari total bauran energi (energy mix) Indonesia, kontribusi energi
terbarukan baru sekitar 5%, sementara 95% lainnya, masih digantungkan pada
bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas, dan batubara, yang cadangannya
semakin menipis dan tak begitu lama lagi akan segera habis. Begitu banyak
hambatan dan tantangan yang harus dihadapi oleh energi terbarukan untuk
bisa berkembang di negeri ini, tantangan dan hambatan terbesarnya adalah
masih lemahnya komitmen pemerintah untuk mengembangkan energi
terbarukan, dan masih dipegangnya paradigma kuno yang menganggap bahwa
bahan bakar fosil seperti batubara adalah “panasea” untuk Dari sini masih
tampak rendah kepedulian pemerintah dalam pengembangan energi alternativ,
dimana sumber daya yang melimpah masih baru dimanfaatkan sekitar 5% dari
kebutuhan energi nasional. Kebutuhan akan energi dalam kehidupan sehari-
hari dapat sebagai acuan tingkat kemakmuran masyarakat, dimana enegy
merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan sebagai tenaga penggerak
dalam seluruh aktifitas baik produktif maupun kegiatan lain.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan permasalahan maka dapat dirumuskan beberapa
masalah yang akan diteliti yaitu :
1. Bagaimana meningkatkan efisiensi konversi energi angin menjadi energi
listrik pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) vertikal di daerah
dengan kecepatan angin sebagai sumber daya potensial?
2. Sejauh mana pengaruh variasi kecepatan angin dapat mempengaruhi
kinerja PLTB vertikal, dan bagaimana mengatasi fluktuasi tersebut untuk
menghasilkan daya listrik yang konsisten?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mensimulasikan PLTB tipe
baling-baling vertikal dengan memperhatikan kecepatan angin, dan putaran
terhadap daya listrik yang dihasilkan.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti Penelitian yang dilakukan merupakan penerapan teori-teori
peningkatan kompetensi di bidang pembangkitan energi.
2. Bagi Lembaga Polinema Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
studi kasus bagi peneliti lainnya dan acuan bagi mahasiswa serta dapat
memberikan bahan referensi bagi pihak perpustakaan sebagai bacaan yang
dapat menambah sumber ilmu pengetahuan.
3. Bagi Jurusan Hasil penelitian ini dapat membantu Jurusan untuk
meningkatkan kompetensi di bidang pembangkitan energi bagi mahasiswa.

2
BAB II

LITERATUR REVIEW

2.1 Landasan Teori


Kebutuhan energi dunia begitu besar dan cenderung meningkat dengan
kebutuhan yang terus naik sesuai dengan perkembangan industri terus
meningkat dengan pertambahan penduduk dimana energi listrik digunakan
dalam kehidupan rumah tangga, kemudian adanya pertumbuhan sektor
industri manufaktur yang terus berkembang sejalan dengan kebutuhan
perkembangan manusia. Kita tinjau kebutuhan energi dunia pada tahun 1976
sebesar sekitar 5.800 MTOE (Million Ton of Oil Equivalent) dan meningkat
lebih dari dua kali menjadi sekitar 12.000 MTOE. Kebutuhan energi dan
investasi sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) di tingkat
nasional (di Indonesia) meningkat dengan pesat. Perlu adanya stimulus dan
dukungan yang riil dari pemerintah untuk memberikan semacam pancingan
bagi masysrakat agar segera mempunyai image tentang beralih pandangan
terhadap energi terbarukan.
(Yusgiantoro, http://www.kompas.com). Rencana program pembangunan
PLTU pada tahun 2030 akan dibangun sebesar 35.000 MW, dan sebagian
besar PLTU yang dibangun menggunakan bahan bakar batubara dan bahan
bakar cair (fossil energy) dapat mengakibatkan cadangan energy fossil
semakin berkurang karena foampak terhadap lingkungan yang sudah banyak
bukti bahwa dari pengambilan batu bara yang dilakukan tanpa
mempertimbangkan eko sistem banyak menimbulkan banjir dan tanah-tanah
cekungan sulit untuk dikembalikan menjadi lahan produktif , atau kalau bisa
dibutuhkan ratusan tahun bahkan ribuan karena begitu masiv tingkat
keruskan yang terjadi. Alias kita memwari bencana bagi anak cucu kita, jika
tidak ada solusi yang lebih baik., oleh drencana an karenanya bahan bakar
non-renewable harus dimanfaatkan dengan baik , sehingga sangat diperluan

3
adanya konservasi energi dalam energi terbarukan perlu ditingkatkan lebih
luas. Merupakan konsekuensi jika terus dikembangkan PLTU akan
membawa Kecenderungan harga BBM terus meningkat menunjukkan bahwa
energy yang dibutuhkan dalam kehidupan diperlukan koservasi dan
diversifikasi energy agar kebutuhan energy terpenuhi. Berikut ini gambaran
energy secara nasional yang terpasang sesuai dengan sumber daya yang
digunakan sebagai pembangkit listrik non-fossil pada tahun 2007. Jika
memperhatikan sumber daya yang tersedia oleh tenaga angin sebesar 9,29
GW dan yang dimanfaatkan 0,0005 GW sehingga baru sekitar 0,1858x10^-6
% masih kecil dari total potensi y.

2.2.1 Kecepatan Angin


Wilayah Indonesia yang sebagian besar laut berpotensi besar bahwa
angin dapat bertiup lebih dari 50 persen setiap hari, sehingga
memungkinkan dipasang kincir angin di lokasi tertentu yang mempunyai
potensi besar untuk energy angin.
Kincir angin atau turbin angin adalah alat sebagai pengubah aliran
angin yang terjadi di sekeliling kita menjadi gerak putar untuk selanjutnya
dimanfaatkan sebagai pemutar generator pembangkit listrik. Ada berbagai
bentuk kincir angin yang sudah digunakan, seperti gambar berikut:
Air Foil
Karakteristik Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
(PLTB/kincir angin) tipe baling-baling vertikal
adalah besaran torsi, kecepatan angin, dimensi
baling-baling, arah angin, dan daya yang dihasilkan.
Prinsip kerja dari PLTB tipe balingbaling
vertikal adalah sumber angin diperoleh dari alam menumbuk balingbaling
(dengan teori segitiga kecepatan dan adanya lift and drag) akan memutar
baling-baling, kemudian diteruskan ke generator melalui transmisi khusus.
Kecepatan udara diharapkan berkisar antara 3 s/d 6 m/s, putaran poros
kincir angin yang dihasilkan diukur dengan gambar 2.profile lines
menggunakan tachometer. Transmisi digunakan untuk menyesuaikan

4
putaran generator agar diperoleh tegangan dan frekuensi yang memadai.

Gambar 2.1 Memperlihatkan profil geometris dari airfoil untuk baling-baling


PLTB.

Gambar 2.2 Memperlihatkan profile lines dari airfoil untuk baling-baling PLTB.

Sudu (Blade)
Sudu merupakan suatu penampang yang menampung bentuk aliran
udara yang dibuat untuk menghasilkan gaya angkat dan gaya dorong pada
saat tertentu yang dimanfaatkan oleh turbin angin. Gaya dorong yang
dihasilkan oleh sudu inilah yang kemudian dimanfaatkan menghasilkan
torsi. Besar kecilnya gaya angkat yang terjadi akan berubah-ubah
tergantung desain sudu dan kondisi operasinya. Pada pesawat terbang, gaya
angkat pada sayap utama digunakan sebagai gaya pelawan, gaya berat
pesawat yang memungkinkan pesawat terbang dapat lepas landas dan tetap
melayang di angkasa, selain itu gaya angkat pada sayap-sayap
pembeloknya digunakan untuk manuver pesawat ketika berada di udara
dengan cara mengubah ubah sudut serangnya sehingga gaya angkat yang

5
dihasilkan dapat diatur sedemikian rupa untuk menghasilkan gerakan yang
diinginkan; vertikal, horisontal, ataupun memutar terhadap sumbu aksial
Gaya dorong yang dihasilkan pada sudu-sudu turbin angin dimanfaatkan
untuk memutar generator listrik yang terhubung dengan poros turbin angin.
Agar generator listrik dapat bekerja dengan baik dan aman maka putaran
harus selalu dijaga pada kisaran tertentu.
Sudu dapat menghasilkan gaya dorong yang dibutuhkan untuk
mempertahankan turbin angin supaya tetap berputar. Untuk menghasilkan
gaya dorong ini maka sudu tersebut perlu terus bberputar. Bentuk dari suatu
sayap atau sudu – sudu yang dapat menghasilkan gaya dorong ketika
ditumbok oleh suatu bentuk aliran udara (Airfoil). Rotor kincir angin terdiri
dari satu atau lebih sudu – sudu yang melekat pada poros turbin (pusat dari
sudu ).

Gambar 2.3 Jenis-Jenis Sudu (blade)

2.2.2 Perhitungan Perancangan PLTB Tipe Baling-Baling Vertikal


Beberapa formula/rumus yang digunakan di dalam perhitungan
perancangan PLTB tipe baling-baling vertikal. Besar energi kinetis (E)
yang dihasilkan dapat dihitung dengan rumus sbb.:
E = ½ m V² [joule]
Dimana:
E = Energi kinetis [joule]
m = massa udara yang mengalir [kg]
V = kecepatan angin [ m/s]

6
Massa udara (m) yang mengalir dapat dihitung dengan rumus sbb.:
m = ρ A V [kg/s]

Dimana,
ρ = kerapatan udara [kg/m³]
A = luas penampang PLTB [m²]
Besar energi yang dihasilkan per satuan waaktu (P) dapat dihitung
dengan rumus sbb. : P = ½ ρ A V³ [watt]
Daya efektif (Ea ) yang dihasilkan oleh kincir angin Brown, CK
dan Warne (1975) menyatakan bahwa daya efektif (Ea ) yang dihasilkan
oleh kincir angin adalah sbb.: Ea = ½ ρ cP D² V³ [watt]
Dimana,
cP = koefisien daya
D = Diameter kincir angin [m]
Energi listrik yang dibangkitkan per satuan luas penampang sudu
kincir angin adalah sbb.:

Energi listrik yang dibangkitkan per satuan waktu adalah sbb.:


(Psystem/A) = 0,1454 V³ dt [watt/m²]
Dimana,
dt = Satuan waktu [sekon]

Pada penelitian ini menggunakan eksprimental dengan pendekatan


kuantitatif. yaitu melakukan melakukan pengamatan untuk mencari data penelian
yang bertujuan membuat gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai
pembangkit listrik tenaga angin menggunakan HorizontalAxis Wind Turbine

7
(HAWT) untuk mengetahui bagaimana potensi angin
Untuk perancangan alat nantinya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.4 Blok Diagram Perancangan Alat

Blok diagram pada Gambar 2.3 adalah rancangan alat pembangkit listrik
tenaga angin skala kecil, yang menjadi input dari perancangan alat ini yaitu turbin
akan diputar oleh energi angin sehingga stator juga berputar pada turbin,
kemudian gaya putar dari stator akan dikonversi pada gerneator sehingga bisa
menghasilkan energi listrik. kemudian tahap berikutnya tegangan yang dihasilkan
oleh generator akan diteruskan ke charger control untuk mengotrol pengisian dan
pengosongan pada aki atau baterai yang digunakan. Tegangan yang ada pada
baterai akan di ubah menjadi tegangan AC melalui inverter sehingga output dari
inverter dapat digunakan pada beban AC atau berubah menjadi tegangan bolak-
balik.
Output charger control dipasangkan alat ukur tegangan dan arus DC untuk
memantau berapa besar tegangan yang dihasilkan oleh generator, begitupun pada
output inverter dipasangkan alat ukur tegangan dan arus AC sehingga dapat
dilihat secara langsung berapa besar tegangan AC pada pembangkit listrik tenaga
angin ini.

8
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Alat dan Bahan


Berikut alat dan bahan yang hendak kami buat pada prototype Pembangkit
Listrik Tenaga Bayu Sumbu Vertikal :

1. Pipa Air
2. Papan Kayu
3. DC Motor
4. Kabel
5. Pemotong Besi
6. Baut
7. Shaft
8. Lem
9. Lampu
10. Alumunium Disc

3.2 Prosedur Percobaan


Berikut langkah-langkah alat yang hendak dibuat :
1. Siapkan semua alat dan bahan yang ada diatas
2. Belah pipa dan beri lubang pada pipa air tersebut lalu halus kan
permukaan pipanya.
3. Ukur papan kayu lalu bentuk seperti balok.dan beri lubang.
4. Siapkan Alumunium Disc dan susun balok kayu pada alumunium Disc
tersebut dan beri lem.
5. Pada ujung balok buatlah baut sebagai pengunci.
6. Beri baut pada pipa air tersebut.
7. Rangkai motor dc untuk membuat turbin angin bisa mempercepat putaran
kincir angina tersebut sehingga dapat menghasilkan listrik.

9
8. Lalu pasangkan pada beban seperti lampu dll, untuk mengetahui apakah
turbin tersebut dapat menghasilkan listrik atau tidak.

3.3 Gambar Umum Proyek


Berikut gambaran umum proyek yang hendak kami buat :

10
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pada penelitian ini dilakukan Rancang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga
Angin Untuk Pengamatan Kondisi Angin. Hasil pengujian menunjukkan
bahwa : Pembangkit Listrik Tenaga Angin mikro Mengunakan Turbine
Vertical Bisa menghasilkan Listrik dengan putaran angin rendah. Hasil
Pengukuran kecepatan angin pada simulasi pengujian menggunakan angin
buatan dari kipas diperoleh rata-rata kecepatan maksimum sebesar 6,64 Volt.
Hasil pengukuran kecepatan angin pada lokasi gedung F lantai 4 diperoleh
kecepatan angin maksimum sebesar 4,5 m/s dan dapat menghasilkan
tegangan keluaran 20,13 volt.

4.2 Saran
Literatur Review ini dibuat untuk memberikan informasi mengenai
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tipe Sirip Baling-Baling Dinamis
Poros Vertikal. Untuk pengembangan lebih lanjut, penulis menyarankan
kepada pembaca agar lebih teliti untuk membaca literatur ini supaya tidak
terjadi kesalahpahaman.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dharma, U. S., & Masherni, M. (2017). Pengaruh desain sudu terhadap unjuk
kerja prototype turbin angin vertical axis savonius. Turbo: Jurnal Program
Studi Teknik Mesin, 5(2).
Suyanta, S., Jannah, Z., & Hariyanto, M. N. (2016). Analisis Prototipe
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (Pltb) Tipe Sirip Baling-Baling Dinamis
Poros Vertikal. Reka Buana: Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik
Kimia, 1(2), 129-138.
Zainal, M., Putra, K. T., & Amri, U. (2023). Perancangan Prototipe Pembangkit
Listrik Tenaga Angin dengan Vertical Axis Wind Turbin. Jurnal
Mosfet, 3(2), 17-22.

12

You might also like