You are on page 1of 16

AKSI NYATA

TOPIK 4
MERDEKA BELAJAR

School : UPTD. SD NEGERI 06 AEK GOTI


Teacher: SULASTRI, S.P.d.I
MODUL MENDIDIK DAN
MELATIH KECERDASAN
BUDI PEKERTI
Budi Pekerti
Budi pekerti (watak) merupakan hasil dari
bersatunya gerak pikiran, perasaan, dan
kehendak atau kemauan, sehingga
menimbulkan suatu tenaga.
Budi pekerti juga dapat dimaknai sebagai
perpaduan antara Cipta (kognitif) dan Rasa
(afektif) sehingga menghasilkan Karsa
(psikomotorik).

.
Perbaduan dan pengetahuan

Wawasan Tentang Kejujuran


1 •
(kognitif) 3 •

Berprilaku jujur (psikomorik)

Perasaan gelisah/tidak nyaman


2 •
melihat ketidakjujuran (afektif)
Budi pekerti menurut Ki Hadjar Dewantara:
Budi pekerti adalah kemampuan kodrat
manusia atau individu yang berkaitan
dengan bagian biologis dan berperan
menentukan karakter seseorang

Ki Hadjar Dewantara Menjelaskan:


Watak atau budi pekerti merupakan
kodrat setiap manusia, sehingga kita
sebagai pendidik perlu memahami
kodrat itu dan dapat mendampingi
tumbuhnya kecakapan budi pekerti
murid dalam kegiatan-kegiatan
pembelajaran yang dialaminya.
Ki Hadjar Dewantara Menjelaskan bahwa keluarga
merupakan tempat utama dan yang paling baik dalam
melatih karakter anak atau murid.
Keluarga menjadi tempat anak atau murid dalam proses
“menyempurna” menjadi “sempurna” sebagai laboratium
awal dan utama melatih kecerdasan bagi budi pekerti
anak agar siap menjalani hidup dalam masyarakat.
Sebagai contoh di kelas kita menemukan murid yang
belum mampu menulis dan berhitung. Sebagai pendidik
tuntunan dan dampingan yang tepat membuat murid
mampu memahami dan memaknai pentingnya
membaca, menulis dan berhitung bagi dirinya

Contoh lain ketika kita menemukan murid yang sangat pemalu


untuk mengungkapkan pendaoatnya. Sebagai pendidik kita dapat
membantunya untuk menggali potensi kecerdasan budi pekerti
di dalam dirinya dengan cara :
1. melatih keberanian berpendapat (akal)
2. Mengasah perasaan dan perilaku (rasa)
3. Memunculkan kehendak (karsa)
TEORI KONVERGENSI DAN PENGARUH PENDIDIKAN

1 2
Teori Tabularasa Teori Negatif
2,250
Add your title

Kodrat anak ibarat kertas Kodrat anak ibarat kertas


kososng yang dapat diisi yang sudah terisi penuh
dan ditullis oleh pendidik dengan berbagai macam
dengan pengetahuan dan coretan dan tulisan.
wawasan yang diinginkan
pendidik.
Ki Hadjar Dewantara memberikan pandangan
baru dengan menggabungkan atau
mengintegrasikan kedua pendekatan teori
tersebut menjadi suatu pendekatan yang di
sebut dengan Teori Konvergensi.

Ki Hadjar Dewantara percaya bahwa kodrat


manusia sebgai suatu kertas yang sudah
terisi dengan tulisan-tulisan yang samar dan
belum jelas arti dan maksudnya.
Teori Konvergensi melalui pendekatan Ki Hadjar Dewantara dalam
menjelaskan ‘kertas bertuliskan tulisan samar’ dengan membagi Budi
Pekerti (watak Manusia) menjadi 2:

1 2
Bagian Bagian
Biologis Intelligible
Rasa takut, rasa malu, rasa
Kecakapan dan keterampilan pikiran
kecewa, rasa iri, rasa egoisme,
kemampuan menyerap pengetahuan
rasa berani dan segala
adalah bagian Intelligible yang ‘dapat
perasaan dan jiwa manusia
berubah’.
adalah bagian biologis yang
‘tidak dapat berubah’.
KESIMPULAN
Melalui proses pendidkan kecerdasan budi
pekerti murid akan bertumbuh dan
berkembang sehingga mampu
mengendalikan tabiat asli dan watak biologis
akan semakin tersamar dan menebalkan
watak-watak baik murid yang akan
mewujudkan kepribadian dan berbudi
pekerti baik.
TAHNK YOU

You might also like