Professional Documents
Culture Documents
Amanda Maulida U - LapresMikrotremor
Amanda Maulida U - LapresMikrotremor
Abstrak— Pada praktikum yang telah dilakukan memiliki dapat merambat melalui benda padat, cair, maupun gas.
beberapa tujuan yaitu mengenali prinsip dan cara kerja alat Sedangkan gelombang sekunder atau S-wave adalah
pada metode mikrotremor, melakukan akuisisi data gelombang seismik yang bergerak dengan gerakan samping
mikrotremor, menentukan besarnya nilai frekuensi natural dan
atau transversal dan hanya dapat merambat melalui benda
amplifikasi situs pengukuran, serta menghitung nilai indeks
padat. Gelombang seismik digunakan untuk mempelajari
kerentanan tanah. Yang memiliki prinsip percobaan yaitu
getaran tanah dalam waktu tertentu untuk mendapatkan nilai struktur dan komposisi bumi, serta digunakan untuk
dari getaran tanah dengan memanfaatkan ambient noise. mendeteksi dan mengukur gempa bumi [1].
Gejala fisis yang terjadi pada praktikum kali ini yaitu semakin Indeks kerentanan seismik merupakan indeks yang
besar nilai amplifikasi tanah pada suatu daerah dan semakin menggambarkan kerentanan seismik dapat ditentukan
kecil frekuensi naturalnya maka nilai kerentanan tanahnya dengan menggunakan metode Horizontal to Vertical
juga semakin besar. Pada praktikum ini diperoleh kurva H/V Spectral Ratio (HVSR) dari data mikrotremor. Metode
dimana kurva tersebut merupakan hasil setelah melakukan HVSR ini membandingkan antara rasio spektrum dari sinyal
picking gelombang. Didapatkan nilai frekuensi natural sebesar
mikrotremor komponen horizontal terhadap komponen
2,12208 dan nilai amplifikasi sebesar 6,26773. Dengan data
tersebut dapat menghitung indeks kerentanan tanah. Adapun vertikalnya. Parameter penting yang dihasilkan dalam
nilai indeks kerentanan tanah yang diperoleh yaitu sebesar metode HVSR adalah frekuensi predominan dan amplifikasi.
18,512. Nilai indeks kerentanan tanah menunjukkan besarnya Dengan mengetahui nilai frekuensi predominan dan
kerentanan lapisan tanah terhadap deformasi saat terjadi amplifikasi maka dapat dibuat mikrozonasi indeks
gempa bumi. Kerentana tanah dengan terjadinya deformasi kerentanan seismik. Besarnya nilai Kg berfungsi sebagai
gfempa berbanding lurus. Semakin tinggi nilai kerentanan prediksi daerah-daerah yang mengalami kerusakan bila
tanah maka semakin besar kemungkinan terjadinya deformasi terjadi gempa bumi. Hasil kajiannya menunjukkan distribusi
saat adanya gempa bumi.
indeks kerentanan seismik tinggi terletak pada zona
kerusakan parah yang tersebar dengan membentuk jalur
Kata Kunci— Amplifikasi, Frekuensi Natural, HVSR,
Mikrotremor kerusakan [2].
Mikrotremor atau ambient noise merupakan getaran
dengan amplitude rendah yang ditimbulkan oleh peristiwa
I. PENDAHULUAN alam maupun buatan yang memnggambarkan kondisi
Gambar 1. Skema alat pada percobaan mikrotremor Gambar 3. Grafik dari pengukuran mikrotremor
yang diperoleh pada daerah lain akan dibandingkan dengan setiap titik pertemuan dan seismograf sebagai sensor dengan
rasio spektrum yang terekam pada hard rock, sehingga tiga komponen di dalamnya, kaki SARA sebagai penopang
diperoleh respon site terhadap microtremor. Kedua, cara alat saat dilakukan pengambilan data yang terdiri dari dua
yang diperkenalkan oleh Nakamura yaitu menggunakan yakni kaki tumpul untuk bidang keras dan kaki lancip untuk
seismometer yang memiliki 3 komponen EW (East-West), bidang lunak, Global Positioning System (GPS) sebagai
NS (North-South), dan komponen vertical (UpDown). Pada penentu titik-titik sebelum dilakukannya pengukuran,
perekaman microtremor tidak dibutuhkan adanya sumber kompas sebagai penentu arah pada saat pemasangan sensor
buatan atau sumber berupa gempa bumi karena merekan tiga komponen, kabel penghubung sebagai penghubung
gelombang yang timbul dari alam [3]. SARA dengan aki kering, aki kering sebagai sumber, dan
Amplifikasi adalah peningkatan amplitudo atau besaran software Geopsy yang digunakan untuk mengolah data hasil
gelombang seismik saat merambat melalui lapisan tanah pengukuran.
tertentu yang memiliki karakteristik tertentu. Saat B. Skema Alat
gelombang seismik merambat melalui lapisan tanah yang
Adapun skema alat yang digunakan pada praktikum
lunak dan tidak padat, gelombang dapat mengalami
Analisis Kondisi Tanah dengan Metode Mikrotemer pada
peningkatan amplitudo karena kurangnya kekakuan struktur
Departemen Fisika Lantai 3 terdapat pada gambar 1.
tanah tersebut. Akibatnya, getaran tanah yang terjadi di atas
lapisan tersebut dapat menjadi lebih kuat dan berbahaya bagi C. Langkah Kerja
bangunan atau infrastruktur yang berada di atasnya. Adapun 2 langkah kerja yang dilakukan pada praktikum
Amplifikasi dapat diukur dengan mengukur perbedaan Analisis Kondisi Tanah dengan Metode Mikrotemer pada
amplitudo antara gelombang seismik yang datang dan yang Departemen Fisika Lantai 3, yaitu proses pengambilan data
dipantulkan oleh lapisan tanah tertentu. Faktor-faktor yang dan pengolahan data. Pada percobaan pengambilan data,
dapat mempengaruhi amplifikasi meliputi ketebalan dan langkah pertama yang dilakukan adalah disiapkan alat dan
kekakuan lapisan tanah, kecepatan rambat gelombang bahan. Kedua, dipasang kaki SARA, kemudian diarahkan
seismik, dan karakteristik geologi dari lapisan batuan di SARA menuju utara dengan bantuan kompa dan diatur
bawah tanah. Amplifikasi dapat berdampak pada keparahan posisi SARA hingga posisi bubble tepat berada di tengah.
kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi pada struktur Ketiga, dihubungkan SARA ke aki dan laptop yang
bangunan dan infrastruktur yang berada di atas lapisan tanah sebelumnya sudah dipasang software Seismowin. Keempat,
yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pemahaman terhadap pada Seismowin diatur waktu selama 30 menit untuk
amplifikasi sangat penting dalam merencanakan konstruksi pengambilan data. Kelima, GPS diletakkan pada tempat
bangunan dan infrastruktur, serta dalam pengembangan pengukuran untuk mengetahui titik tempat pengukuran.
strategi mitigasi risiko bencana [4]. Keenam, rangkaian alat ditinggalkan di tempat untuk
meminimalisir noise saat pengambilan data. Langkah
II. URAIAN PENELITIAN selanjutnya yakni pengolahan data dengan bantuan software
Geopsy. Pertama, dilakukan extract data software pada
A. Alat dan Bahan
laptop. Kedua, dibuka software Geopsy dan diimport data
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum yang telah didapat saat pengambilan data. Ketiga, dilakukan
Analisis Kondisi Tanah dengan Metode Mikrotemer pada pemilahan data yang memiliki noise kecil hingga didapatkan
Departemen Fisika Lantai 3 yaitu, antara lain SARA yang nilai amplifikasi dan frekuensi natural berupa grafik.
terdiri atas seismometer dan seismograf, dimana
seismometer sebagai pengukur besar getaran pada tanah di
Laporan Praktikum Fisika Laboratorium 2 – (Hal 1-5 ) 3