You are on page 1of 15

MINIRISET

(MICROTEACHING)
PERKEMBANGAN KONSEP DIRI
SMA AL WASHLIYAH 1 (MA)
JL. SISINGAMANGARAJA, KM. 5.5, TLADAN BAR., MEDAN KOTA,
SUMATERA UTARA 20216

DISUSUN OLEH:
MAULANA AYUVI(5203131020)
JEKKI MANULLANG (5203131028)

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022

1
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................................................ i
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................... ii
BAB I (PENDAHULUAN) ................................................................................................................................ 1
LATAR BELAKANG MASALAH ........................................................................................................................ 1
RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................................... 2
TUJUAN MINIRISET ....................................................................................................................................... 2
MANFAAT MINIRISET .................................................................................................................................... 2
BAB II (KAJIAN PUSTAKA)............................................................................................................................. 3
Definisi Tentang Konsep Diri ........................................................................................................................ 4
Dimensi Konsep Diri ...................................................................................................................................... 5
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri .......................................................................................... 6
Perkembangan Konsep Diri .......................................................................................................................... 6
Karakteristik Konsep Diri Remaja (Smp-Sma) ............................................................................................... 7

BAB III (METODOLOGI PENELITIAN) ............................................................................................................ 8


Lokasi Dan Waktu Penelitian ........................................................................................................................ 8
Populasi Dan Sampel .................................................................................................................................... 8
Definisi Operasional Variabel Dan Indikator ................................................................................................. 8
Instrumen Penelitian..................................................................................................................................... 9
Analisis Data ................................................................................................................................................. 9

BAB IV (HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN)....................................................................................... 10


Hasil Penelitian .......................................................................................................................................... 10
Deskripsi Data ........................................................................................................................................... 11

BAB V (KESIMPULAN DAN SARAN) ............................................................................................................ 12


KESIMPULAN ............................................................................................................................................... 13
SARAN ......................................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 14
LAMPIRAN ................................................................................................................................................... 17

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Konsep diri merupakan salah satu aspek perkembangan peserta didik yang sangat
penting dipahami oleh seorang guru. Hal ini karena konsep dri merupakan salah satu
variabel yang menentukan dalan proses pendidikan. Banyak bukti yang menguatkan bahwa
rendahnya prestasi dan motivasi belajar siswa serta terjadinya penyimpangan-
penyimpangan perilaku siswa di kelas banyak disebabkan oleh persepsi dan sikap negatif
siswa terhadap diri sendiri. Demikian juga dengan siswa yang mengalami kesulitan
belajar, lebih disebabkan oleh sikap siswa yang memandang dirinya tidak mampu
melaksanakan tugas-tugas di sekolah. Oleh sebab itu setiap guru sudah seharusnya
memahami tentang konsep diri anak didiknya, bagaimana perkembangannya, bagaimana
hubungan konsep diri dengan perilaku dan bagaimana pengaruh konsep diri terhadap
prestasi

Tenaga pendidik dalam proses pendidikan memegang peranan strategis terutama dalam
upaya membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang
diinginkan. Dipandang dari dimensi pembelajaran, peranan pendidik (guru, dosen, pamong
belajar, instruktur, tutor, widyaiswara) dalam masyarakat Indonesia tetap dominan
sekalipun teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran berkembang
amat cepat. Hal ini disebabkan karena ada dimensi-dimensi proses pendidikan, atau lebih
khusus lagi proses pembelajaran, yang diperankan oleh pendidik yang tidak dapat
digantikan oleh teknologi. Fungsi mereka tidak akan bisa seluruhnya dihilangkan sebagai
pendidik dan pengajar bagi peserta didiknya. Begitu pun dengan tenaga kependidikan
(kepala sekolah, pengawas, tenaga perpustakaan, tenaga administrasi) mereka bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan
teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.

Sehubungan dengan tuntutan kearah profesionalisme tenaga pendidik dan


kependidikan, maka semakin dirasakannya desakan untuk peningkatan mutu pendidikan
pada setiap jenis dan jenjang pendidikan yang telah menjadi komitmen pendidikan
nasional.
3
B. RUMUSAN MASALAH
Bedasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian
sebagai berikut : “Perkembangan Konsep Diri”:
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian konsep diri
2. Menjelaskan dimensi-dimensi konsep diri
3. Menjelaskan karakteristik perkembangan konsep diri peserta didik
4. Menjelaskan hubungan konsep diri dengan perilaku peserta didik
5. Menjelaskan hubungan konsep diri dengan prestasi belajar peserta didik

C. TUJUAN MINIRISET
Tujuan dari miniriset ini adalah karakter mahasiswa mendeskripsilkan pengetahuan dan
perkembangan konsep diri karakteristik perkembangan konsep diri dengan perilaku dan
prestasi belajar peserta didik
.
D. MANFAAT MINIRISET
Manfaat dari miniriset ini adalah :
a. Untuk Peserta Didik
 Peserta didik mampu menganalisis dirinya tentang pengetahuan dan perkembangan
konsep diri yang ada pada dirinya.
 2.Peserta didik mampu mendapatkan solusi atas masalah yang dialami dalam
perkembangan dirinya.

b. Untuk penulis
 Memenuhi tugas (tanggung jawab) dan mendapatkan nilai terhadapat tugas yang telah
dibuat ini
 Menambah wawasan dalam mengerjakan laporan ini
 Menjadi pengalaman untuk obeservasi selanjutnya

4
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. DEFINIS TENTANG KONSEP DIRI


Konsep diri didefenisikan secara berbeda oleh para ahli. Santrock (1996) menggunakan
istilah konsep diri pada masa-masa evaluasi bidang tertentu dari diri sendiri. Atwater (1987)
menyebutkan bahwa konsep diri adalah keseluruhan yang mencerminkan seseorang tentang
diri, perasaan, keyakinan dan nilai-nilai yang berhubungan dengan dirinya. lanjutnya, ia juga
mengidentifikasi konsep diri atas tiga bentuk. Pertama, body image, kesadaran tentang
tubuhnya, yaitu bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri. Kedua, diri yang ideal yaitu
bagaimana, ide-ide dan harapan-harapan seseorang mengenai dirinya. Ketiga, social self,
yaitu bagaimana orang lain melihat dirinya.
Menurut Bums (1982), Konsep diri adalah hubungan antara sikap dan keyakinan tentang diri
kita sendiri. Sementara itu, Cawagas (1983) menjelaskan bahwa konsep diri meneakup
seluruh pandangan individu akan dimensi fisiknya, karakteristik pribadinya, motivasinya,
kelemahannya, kelebihannya atau kecakapannya, kegagalannya, dan sebagainya. Dari
beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah gagasan tentang diri
sendiri yang mencakup keyakinan, pandangan dan penilaian seseorang terhadap dirinya
sendiri.
Konsep diri terdiri atas bagaimana cara kita melihat diri sendiri sebagai pribadi, bagaimana
kita merasa tentang diri sendiri dan bagaimana kita menginginkan diri sendiri menjadi
manusia sebagaimana yang kita harapkan. Konsep diri dapat digambarkan sebagai sistem
operasi yang menjalankan komputer mental yang memengaruhı kemampuan berpikir
seseorang. Setclah ter-install, konsep diri akan masuk ke pikiran bawah sadar dan akan
berpengaruh terhadap tingkat kesadaran sescorang pada suatu waktu. Semakin baik atau
positif konsep diri sescorang maka akan semakin mudah la mencapai keberhasilan. Sebab,
dengan konsep diri yang positif, sescorang akan bersikap optimis, berani mencoba hal-hal
baru, berani sukses dan berani pula gagal, penuh percaya diri, antusias, merasa diri berharga,
berani menetapkan tujuan hidup, sertla bersikap dan berpikir secara positif.
Sebaliknya, semakin jelek atau negatif konsep diri, maka akan semakin sulit sescorang untuk
berhasil. Sebab, dengan konsep diri yang negatif akan mengakibatkan tumbuh rasa tidak

5
percaya diri, takut gagal sehingga tidak berani mencoba hal hal yang baru dan menantang,
merasa diri bodoh, rendah diri, merasa diri tidak berguna, pesimis, serta berbagai perasaan
dan perilaku inferior lainnya.

B. DIMENSI KONSEP DIRI

Para ahli psikologi juga berbeda pendapat dalam menetupkan dimensi- dimensi konsep diri
Namun. secara umum sejumlah ahli menyebutkan 3 dimensi konsep diri, meskipun dengan
menggunakan istilah yang berbeda beda Calhoun dan Acocella (1990) misalnya,
menyebutkan 3 dimensi utama konsep diri, yaitu: dimensi pengetahuan, dimensi
pengharapan, dan dimensi penilaian Paul J. Centi (1993) menyebutkan ketiga dimensi
konsep diri dengan istilah: dimensi gambaran diri (self-image), dimensi penilaian din (self.
n), dan dimensi cita-cita diri (self-ideal), Sebagian ahli lain menyebutnya dengan istilah
citra diri, harga diri, dari diri ideal.
Gambaran yang kita berikan tentang diri kita juga tidak bersifat permanen, terutama
gambaran yang menyangkut kualitas diri kita dan membandingkannya dengan kualitas diri
anggota kelompok kita. Bayangkan bila Anda memberi gambaran tentang diri Anda
sebagai "anak yang pandai karena Anda memiliki nilai tertinggi ketika lulus dari suatu
SMA. Namun, ketika Anda nemasuki suatu perguruan tinggi yang sangat sarat dengan
persaingan dan merasakan diri Anda dikelingi oleh siswa-siswa dari SMA lain yang lebih
pandai, maka tiba-tiba Anda mungkin merubah gambaran diri Anda sebagai mahasiswa
yang tidak begitu pandai. Dimensi kedua dari konsep diri adalah dimensi harapan a diri
yang dicita-citakan dimasa depan. Ketika kita mempunyai sejumlah pandangan tentang
siapa kita sebenanya, pada saat yang sama kita memandang pandangan lain.
Penilaian diri sendiri merupakan pandangan kita tentang harga atau kewajaran kita sebagai
pribadi. Menurut Calhoun dan Acocella (1990), setiap hari kita berperan sebagai penilai
tentang diri kita sendiri, menilai apakah kita bertentangan:
1. Pengharapan bagi diri kita sendiri (saya dapat menjadi apa),
2. Standar yang kita tetapkan bagi diri kita sendiri (saya seharusnya menjadi apa).

6
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSEP DIRI

Konsep diri adalah inti dari pola kepribadian atau gambaran yang dimiliki orang tentang
dirinya (Hurlock, 1995). Definisi lain yang dikemukan oleh Mead (dalam Burns, 1993)
adalah menjelaskan pandangan, penilaian, dan perasan individu mengenai dirinya yang
timbul sebagai hasil dari suatu interaksi sosial sebagai konsep diri. Konsep diri mempunyai
pengaruh yang cukup besar terhadap perilaku individu, yaitu individu akan bertingkah laku
sesuai dengan konsep diri yang dimiliki.
Banyak kondisi dalam kehidupan remaja yang turut membentuk pola kepribadian melalui
pengaruhnya pada konsep diri seperti perubahan psikologis pada masa remaja. Beberapa
faktor yang mempengaruhi konsep diri remaja, yaitu:
A. Usia kematangan Remaja
Yang matang lebih awal, yang diperlakukan seperti orang yang hampir dewasa,
mengembangkan konsep diri yang menyenangkan sehingga dapat menyesuaikan diri
dengan baik. Remaja yang matang terlambat, yang diperlakukan seperti anak-anak, merasa
salah dimengerti dan bernasib kurang baik sehingga cenderung berperilaku kurang dapat
menyesuaikan diri
B. Penampilan diri
Penampilan diri yang berbeda membuat remaja merasa rendah diri meskipun perbedaan
yang menambah daya tarik fisik. Tiap cacat fisik merupakan sumber yang memalukan dan
mengakibatkan perasaan rendah diri. Sebaliknya daya tarik fisik dapat menimbulkan
penilaian yang menyenangkan tentang ciri kepribadian dan menambah dukungan.
C. Nama dan julukan
Remaja peka dan merasa malu bila teman-teman sekelompok menilai namanya buruk atau
bila mereka memberi nama julukan (label) yang bernada cemoohan.
D. Hubungan keluarga
Seorang remaja yang mempunyai hubungan yang erat dengan seseorang anggota keluarga
akan mengidentifikasikan diri dengan orang ini dan ingin mengembangkan pola
kepribadian yang sama.
E. Teman-teman sebaya
Teman-teman sebaya mempe ngaruhi pola kepribadian remaja dalam dua cara konsep diri
remaja merupakan cerminan dari anggapan tentang konsep teman-teman tentang dirinya

7
dan kedua, ia berada dalam tekanan untu mengembangkan ciri-ciri kepribadian yang diakui
oleh kelompok.
F. Kreativitas Remaja
Yang semasa kanak-kanak didorong agar kreatif dalam bermain dalam tugas-tugas
akademis, mengembangkan perasaan individualitas identitas yang memberi pengaruh yang
baik pada konsep dirinya. Sebab remaja yang sejak awal masa kanak-kanak didorong untuk
mengikuti sudah diaku akan kurang mempunyai perasaan identitas dan individualitas
G. Cita-cita
Bila remaja mempunyai cita-cita yang tidak tealistik, ia akan mengalami kegagalan. Hal
ini akan menimbulkan perasaan tidak mampu dan reaksi-reaksi pernyataan orang untuk
pola fisik dan bertahan dimana ia menyalahkan orang lain atas kegagalannya. Remaja yang
realistik tentang kemampuanya lebih banyak mengalami keberhasilan daripada kegagalan.
Ini akan menimbulkan kepercayaan diri dan kepuasaan din yang lebih besar.

D. PERKEMBANGAN KONSEP DIRI


Remaja Konsep diri bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir. Kita tidak dilahirkan dengan
konsep diri tertentu. Bahkan ketika kita lahir, kita tidak memiliki konsep diri, tidak memiliki
pengetahuan tentang diri, dan tidak memiliki pengharapan bagi diri kita sendiri, serta tidak
memiliki penilaian apa pun terhadap diri kita sendiri. Dengan demikian, konsep diri
terbentuk melalui proses belajar yang berlangsung sejak masa pertumbuhan hingga dewasa.
Lingkungan, pengalaman, dan pola asuh orangtua turut memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap pembentukan konsep diri seseorang orangtua serta lingkungan akan
menjadi bahan informasi bagi anak-anak untuk menilai siapa dirinya. Anak-anak yang
tumbuh dan dibesarkan dalam pola asuh yang keliru atau negatif, seperti perilaku orangtua
yang suka memukul mengabaikan, kurang memberikan kasih sayang, melecehkan,
menghina, tidak berlaku adil, dan seterusnya, ditambah dengan lingkungan yang kurang
mendukung, cenderung mempunyai konsep diri yang negatif. Hal ini adalah karena anak
cenderung menilai dirinya berdasarkan apa yang ia alami dan dapatkan dari lingkungannya.
Sebaliknya, jika lingkungan memberikan sikap yang baik, maka anak akan merasa dirinya
berharga, sehingga perkembangan konsep diri anakpun menjadi positif

8
D. KARAKTERISTIK KONSEP DIRI REMAJA (SMP-SMA)

Ketika anak-anak memasuki masa remaja, konsep diri mereka perkembangan yang
sangat kompleks dan melibatkan sejumlah mengalamm diri mereka. Santrock (1998)
menyebutkan sejumlah karakteristk aspek dalam diri sendiri, serta beranggapan suka
memerhatikan dan mengkritik dirinya. Konsep Diri dan Perilaku , sama diri mempunyai
peranan penting dalam menentukan tingkah Konsep laku seseorang.

Bagaimana seseorang memandang dirinya akan tercermin tidak yakin keseluruhan


perilakunya. Artinya, perilaku individu akan selaras dengan cara individu memandang
dirinya sendiri. Apabila individu memandang dirinya sebagai orang yang tidak mempunyai
cukup kemampuan untuk melakukan suatu tugas, maka seluruh perilakunya akan
menunjukkan ketidakmampuannya tersebut.

Felker (1974) menyebutkan bahwa konsep diri seperangkat harapan-harapan dan


evaluasi terhadap perilaku yang merujuk pada harapan-harapan tersebut. Siswa yang cemas
dalam menghadapi ujian akhir dengan mengatakan "saya sebenarnya anak bodoh, pasti saya
tidak akan mendapat nilai yang baik", sesungguhnya sudah mencerminkan harapan apa yang
akan terjadi dengan hasil ujiannya. Ungkapan tersebut menunjukkan keyakinannya bahwa
ia tidak mempunyai kemampuan untuk memperoleh nilai yang baik.

Keyakinannya tersebut mencerrninkan sikap dan pandangan negatif terhadap dirinya sendiri
Pandangan negatif terhadap dirinya menyebabkan individu mengharapkan tingkah
keberhasilan yang akan dicapai hanya pada taraf yang rendah.Patokan yang rendah tersebut
menyebabkan individu bersangkutan tidak mempunyal motivasi untuk mencapai prestasi
yang gemilang (Pudjijogyantij, 1983)

9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN


Penelitian ini dilakukan di Pada tanggal 19 November 2020. Observasi memakan
waktu selama 1 hari. Lalu ke-esokannya saya lakukan untuk menuyusun laporan.

B. POPULASI DAN SAMPEL


Dalam penelitian ini, saya mengambil data dari dari 40 peserta didik yang sudah
selesai melakukan pembelajaran..kami memberikan pengarahan sebelum kami memulai
mini riset kami,dan membagikan soal yang sudah kami rancang sedemikian rupa dengan
guna diharapka agar kami dapat menarik kesimpulan tetang perkembangan pada pesera
didik.

C. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL DAN INDIKATOR

Definisi tenaga pendidik Ahmad Tafsir mengemukakan pendapat bahwa guru ialah
orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik dengan mengup
ayakan perkembangan seluruh potensi anak didik, baik potensi afektif, kognitif maupun
psikomotorik.·
Sedangkan menurut Hadari Nawawi bahwa pengertian guru dapat dilihat dari dua sisal.
Pertama secara sempit, guru adalah ia yang berkewajiban mewujudkan program kelas,
yakni orang yang kerjanya mengajar dan memberikan pelajaran di kelas. Sedangkan secara
luas diartikan guru adalah orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran
yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak dalam mencapai kedewasaan
masing-masing.·
Pengertian-pengertian diatas menurut Muhibbin Syah masih bersifat umum, dan oleh
karenanya dapat mengundang bermacam-macam interpretasi dan bahkan juga konotasi
(arti lain). Pertama adalah kata “seorang (A Person) bisa mengacu pada siapa saja asal
pekerjaan sehari-harinya (profesinya) mengajar. Dalam hal ini berarti bukan hanya dia
yang sehari-harinya mengajar disekolah yang dapat disebut guru, melainkan juga dia-dia
yang lainnya yang berprofesi (berposisi) sebsagai Kyai di pesantren, pendeta di gereja,

10
instruktur di balai pendidikan dan pelatihan, kedua adalah kata “mengajar” dapat pula
ditafsirkan bermacam-macam misalnya:

 Menularkan (menyampaikan) pengetahuan dan kebudayaan kepada orang lain (bersifat


kognitif)

 Melaih keterampilan jasmani kepada orang lain (psikomotorik)

 Menanamkan nilai dan keyakinan kepada orang lain (afektif)

Akan tetapi terlepas dari bermacam interpretasi tadi guru yang dimaksud dalam
pembahasan ini ialah tenaga pendidik yang pekerjaannya mengajar seperti yang tersebut
dalam UUSPN tahun 1989 Bab VII pasal 27 ayat 3. ·
Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil sebuah konklusi bahwa yang dimaksud guru
adalah seorang atau mereka yang pekerjaannya khusus menyampaikan (mengajarkan)
materi pelajaran kepada siswa disekolah.

D. INSTRUMEN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode lapangan melalui wawancara dan pengamatan
dan melihat terjadinya interaksi Tanya jawab dengan peserta didik yang akan dimintai
pendapatnya melalui pertanyaan yang sudah disiapkan oleh pelaku mini riset berupa
1. Beberapa soal yang sudah disiapkan oleh pelaku mini riset dan peserta didik menjawab
berdasarkan fakta yang real/nyata agar penulis atau pelaku mini riset dapat menarik
kesimpulan secara baik dan nyata.
2. Lembar-lembar observasi (angket)

E. ANALISIS DATA
Pengumpulan data yang penulis tuliskan dalam laporan bersumber dari peserta
didik yang berada di sekolah tersebut. Di mana memperoleh data mengenai konsep
perkembangan pada peserta didik,.

11
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui konsep diri perkembangan peserta didik di
dalam sekolah serta mengetahui apakah peserta didik sudah mampu mencari solusi dari
masalh yang dialaminya terkait dengan perkembangan peserta didik Dalam hal ini penulis
memberikan hasil dari observasi.
Perencanaan
Langkah-langkah pada tingkat perencanaan ini adalah sebagai berikut :
 Membuat rencana pelaksanaan penelitian dengan menguunakan wawancara.
 Membuat beberapa pertanyaan yang akan dibagikan pada peserta didik
 Memberikan respon yang baik pada peserta didik apabila ada pertanyaan yang
kurang dipahami.
B. DESKRIPSI DATA
Isi Pentanyaan Angket
No Pernyataan Alternatif jawaban
SS S KS TS STS
Gambaran Tentang Diri
1. saya bangga menjadi seorang peserta didik
2. saya selalu berkata jujur
3. saya berprasangka baik dalam berteman
4. saya kesulitan dalam mengendalikan
diri ketika emosi

5. saya mengevaluasi kelebihan dan kekurangan saya


6. saya diejek oleh teman karena memiliki tubuh yang
kurang sempurna

7. saya senang ketika mendapat hadiah


8. saya kurang aktif dalam proses pembelajaran

9. saya
tidak mampu menyelesaikan masalah yang
sedang saya alami

10. saya kesulitan dalam menguasai pembelajaran yang


bersifat hafalan

12
a. Hasil Pengumpulan data
Hasil dari pengumpulan data tersebut adalah si pelaku mini riset sudah
mendapatkan hasil dari jawaban yang diberikan peserta didik dan pelaku mini riset sudah
bisa menyimpulan dan membuat data.
DARI BEBERAPA PERTANYAAN YANG DIBUAT OLEH PELAKU
MINI RISET BERIKUT KEPADA 40 PESERTA DIDIK AKAN DITAMPILKAN
DALAM BENTUK TABEL APA SAJA YANG PALING UTAMA BAGI
PESERTA DIDIK
No Pernyataan Alternatif jawaban
SS S KS TS STS
Gambaran Tentang Diri
1. saya bangga menjadi seorang peserta didik 90% 5% 3% 2% -
2. saya selalu berkata jujur 40% 20% 30% 10% -
3. saya berprasangka baik dalam berteman 74% 11% 5% 7% 3%
4. saya kesulitan dalam mengendalikan 52% 16% 12% 13% 7%
diri ketika emosi

5. saya mengevaluasi kelebihan dan kekurangan saya 87% 7% 3% 3% -


6. saya diejek oleh teman karena memiliki tubuh yang - - 88% 10% 2%
kurang sempurna

7. saya senang ketika mendapat hadiah 70% 25% 5% - -


8. saya kurang aktif dalam proses pembelajaran 30% 15% 45% 6% 4%

9. saya 16% 23% 40% 11% 10%


tidak mampu menyelesaikan masalah yang
sedang saya alami

10. saya kesulitan dalam menguasai pembelajaran yang 40% 21% 30% 7% 2%
bersifat hafalan

13
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilaksanakan di atas,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Peserta didik sudah mampu melihat apa-apa saja perkembangan konsep diri yang
sudah dialaminya sampai saat ini.
2. Peserta didik sudah dapat melihat apa-apa saja yang menjadi masalah pada dirinya
masing-masing baik dalam perkembangan tingkah laku,emosi dan bahasa.
3. Peserta didik sudah mampu mencari pemahaman pada diri sendiri

B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh di atas maka dapat diberikan beberapa
saran sebagai berikut :
1. Hal yang dapat disarankan dari pelaku mini riset kepada peserta didik adalah kiranya
dengan dilakukannya mini riset ini peserta didik lebih mengerti akan apa itu arti dari
konsep diri pada peserta didik.
2. Kiranya dengan mini riset ini peserta didik sudah lebih memahami apa yang menjadi
masalah remaja nya saat ini dan dapat mencari solusi atas masalah yang dihadapi oleh
masing-masing peserta didik.

14
DAFTAR PUSTAKA
Rahmulyani.2018.Perkembangan Peserta Didik. Medan : Unimed Press

15

You might also like