Professional Documents
Culture Documents
Miiriset Maulana Ayuvi (5203131020)
Miiriset Maulana Ayuvi (5203131020)
(MICROTEACHING)
PERKEMBANGAN KONSEP DIRI
SMA AL WASHLIYAH 1 (MA)
JL. SISINGAMANGARAJA, KM. 5.5, TLADAN BAR., MEDAN KOTA,
SUMATERA UTARA 20216
DISUSUN OLEH:
MAULANA AYUVI(5203131020)
JEKKI MANULLANG (5203131028)
1
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................................................ i
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................... ii
BAB I (PENDAHULUAN) ................................................................................................................................ 1
LATAR BELAKANG MASALAH ........................................................................................................................ 1
RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................................... 2
TUJUAN MINIRISET ....................................................................................................................................... 2
MANFAAT MINIRISET .................................................................................................................................... 2
BAB II (KAJIAN PUSTAKA)............................................................................................................................. 3
Definisi Tentang Konsep Diri ........................................................................................................................ 4
Dimensi Konsep Diri ...................................................................................................................................... 5
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri .......................................................................................... 6
Perkembangan Konsep Diri .......................................................................................................................... 6
Karakteristik Konsep Diri Remaja (Smp-Sma) ............................................................................................... 7
2
BAB I
PENDAHULUAN
Tenaga pendidik dalam proses pendidikan memegang peranan strategis terutama dalam
upaya membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang
diinginkan. Dipandang dari dimensi pembelajaran, peranan pendidik (guru, dosen, pamong
belajar, instruktur, tutor, widyaiswara) dalam masyarakat Indonesia tetap dominan
sekalipun teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran berkembang
amat cepat. Hal ini disebabkan karena ada dimensi-dimensi proses pendidikan, atau lebih
khusus lagi proses pembelajaran, yang diperankan oleh pendidik yang tidak dapat
digantikan oleh teknologi. Fungsi mereka tidak akan bisa seluruhnya dihilangkan sebagai
pendidik dan pengajar bagi peserta didiknya. Begitu pun dengan tenaga kependidikan
(kepala sekolah, pengawas, tenaga perpustakaan, tenaga administrasi) mereka bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan
teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
C. TUJUAN MINIRISET
Tujuan dari miniriset ini adalah karakter mahasiswa mendeskripsilkan pengetahuan dan
perkembangan konsep diri karakteristik perkembangan konsep diri dengan perilaku dan
prestasi belajar peserta didik
.
D. MANFAAT MINIRISET
Manfaat dari miniriset ini adalah :
a. Untuk Peserta Didik
Peserta didik mampu menganalisis dirinya tentang pengetahuan dan perkembangan
konsep diri yang ada pada dirinya.
2.Peserta didik mampu mendapatkan solusi atas masalah yang dialami dalam
perkembangan dirinya.
b. Untuk penulis
Memenuhi tugas (tanggung jawab) dan mendapatkan nilai terhadapat tugas yang telah
dibuat ini
Menambah wawasan dalam mengerjakan laporan ini
Menjadi pengalaman untuk obeservasi selanjutnya
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
5
percaya diri, takut gagal sehingga tidak berani mencoba hal hal yang baru dan menantang,
merasa diri bodoh, rendah diri, merasa diri tidak berguna, pesimis, serta berbagai perasaan
dan perilaku inferior lainnya.
Para ahli psikologi juga berbeda pendapat dalam menetupkan dimensi- dimensi konsep diri
Namun. secara umum sejumlah ahli menyebutkan 3 dimensi konsep diri, meskipun dengan
menggunakan istilah yang berbeda beda Calhoun dan Acocella (1990) misalnya,
menyebutkan 3 dimensi utama konsep diri, yaitu: dimensi pengetahuan, dimensi
pengharapan, dan dimensi penilaian Paul J. Centi (1993) menyebutkan ketiga dimensi
konsep diri dengan istilah: dimensi gambaran diri (self-image), dimensi penilaian din (self.
n), dan dimensi cita-cita diri (self-ideal), Sebagian ahli lain menyebutnya dengan istilah
citra diri, harga diri, dari diri ideal.
Gambaran yang kita berikan tentang diri kita juga tidak bersifat permanen, terutama
gambaran yang menyangkut kualitas diri kita dan membandingkannya dengan kualitas diri
anggota kelompok kita. Bayangkan bila Anda memberi gambaran tentang diri Anda
sebagai "anak yang pandai karena Anda memiliki nilai tertinggi ketika lulus dari suatu
SMA. Namun, ketika Anda nemasuki suatu perguruan tinggi yang sangat sarat dengan
persaingan dan merasakan diri Anda dikelingi oleh siswa-siswa dari SMA lain yang lebih
pandai, maka tiba-tiba Anda mungkin merubah gambaran diri Anda sebagai mahasiswa
yang tidak begitu pandai. Dimensi kedua dari konsep diri adalah dimensi harapan a diri
yang dicita-citakan dimasa depan. Ketika kita mempunyai sejumlah pandangan tentang
siapa kita sebenanya, pada saat yang sama kita memandang pandangan lain.
Penilaian diri sendiri merupakan pandangan kita tentang harga atau kewajaran kita sebagai
pribadi. Menurut Calhoun dan Acocella (1990), setiap hari kita berperan sebagai penilai
tentang diri kita sendiri, menilai apakah kita bertentangan:
1. Pengharapan bagi diri kita sendiri (saya dapat menjadi apa),
2. Standar yang kita tetapkan bagi diri kita sendiri (saya seharusnya menjadi apa).
6
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSEP DIRI
Konsep diri adalah inti dari pola kepribadian atau gambaran yang dimiliki orang tentang
dirinya (Hurlock, 1995). Definisi lain yang dikemukan oleh Mead (dalam Burns, 1993)
adalah menjelaskan pandangan, penilaian, dan perasan individu mengenai dirinya yang
timbul sebagai hasil dari suatu interaksi sosial sebagai konsep diri. Konsep diri mempunyai
pengaruh yang cukup besar terhadap perilaku individu, yaitu individu akan bertingkah laku
sesuai dengan konsep diri yang dimiliki.
Banyak kondisi dalam kehidupan remaja yang turut membentuk pola kepribadian melalui
pengaruhnya pada konsep diri seperti perubahan psikologis pada masa remaja. Beberapa
faktor yang mempengaruhi konsep diri remaja, yaitu:
A. Usia kematangan Remaja
Yang matang lebih awal, yang diperlakukan seperti orang yang hampir dewasa,
mengembangkan konsep diri yang menyenangkan sehingga dapat menyesuaikan diri
dengan baik. Remaja yang matang terlambat, yang diperlakukan seperti anak-anak, merasa
salah dimengerti dan bernasib kurang baik sehingga cenderung berperilaku kurang dapat
menyesuaikan diri
B. Penampilan diri
Penampilan diri yang berbeda membuat remaja merasa rendah diri meskipun perbedaan
yang menambah daya tarik fisik. Tiap cacat fisik merupakan sumber yang memalukan dan
mengakibatkan perasaan rendah diri. Sebaliknya daya tarik fisik dapat menimbulkan
penilaian yang menyenangkan tentang ciri kepribadian dan menambah dukungan.
C. Nama dan julukan
Remaja peka dan merasa malu bila teman-teman sekelompok menilai namanya buruk atau
bila mereka memberi nama julukan (label) yang bernada cemoohan.
D. Hubungan keluarga
Seorang remaja yang mempunyai hubungan yang erat dengan seseorang anggota keluarga
akan mengidentifikasikan diri dengan orang ini dan ingin mengembangkan pola
kepribadian yang sama.
E. Teman-teman sebaya
Teman-teman sebaya mempe ngaruhi pola kepribadian remaja dalam dua cara konsep diri
remaja merupakan cerminan dari anggapan tentang konsep teman-teman tentang dirinya
7
dan kedua, ia berada dalam tekanan untu mengembangkan ciri-ciri kepribadian yang diakui
oleh kelompok.
F. Kreativitas Remaja
Yang semasa kanak-kanak didorong agar kreatif dalam bermain dalam tugas-tugas
akademis, mengembangkan perasaan individualitas identitas yang memberi pengaruh yang
baik pada konsep dirinya. Sebab remaja yang sejak awal masa kanak-kanak didorong untuk
mengikuti sudah diaku akan kurang mempunyai perasaan identitas dan individualitas
G. Cita-cita
Bila remaja mempunyai cita-cita yang tidak tealistik, ia akan mengalami kegagalan. Hal
ini akan menimbulkan perasaan tidak mampu dan reaksi-reaksi pernyataan orang untuk
pola fisik dan bertahan dimana ia menyalahkan orang lain atas kegagalannya. Remaja yang
realistik tentang kemampuanya lebih banyak mengalami keberhasilan daripada kegagalan.
Ini akan menimbulkan kepercayaan diri dan kepuasaan din yang lebih besar.
8
D. KARAKTERISTIK KONSEP DIRI REMAJA (SMP-SMA)
Ketika anak-anak memasuki masa remaja, konsep diri mereka perkembangan yang
sangat kompleks dan melibatkan sejumlah mengalamm diri mereka. Santrock (1998)
menyebutkan sejumlah karakteristk aspek dalam diri sendiri, serta beranggapan suka
memerhatikan dan mengkritik dirinya. Konsep Diri dan Perilaku , sama diri mempunyai
peranan penting dalam menentukan tingkah Konsep laku seseorang.
Keyakinannya tersebut mencerrninkan sikap dan pandangan negatif terhadap dirinya sendiri
Pandangan negatif terhadap dirinya menyebabkan individu mengharapkan tingkah
keberhasilan yang akan dicapai hanya pada taraf yang rendah.Patokan yang rendah tersebut
menyebabkan individu bersangkutan tidak mempunyal motivasi untuk mencapai prestasi
yang gemilang (Pudjijogyantij, 1983)
9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Definisi tenaga pendidik Ahmad Tafsir mengemukakan pendapat bahwa guru ialah
orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik dengan mengup
ayakan perkembangan seluruh potensi anak didik, baik potensi afektif, kognitif maupun
psikomotorik.·
Sedangkan menurut Hadari Nawawi bahwa pengertian guru dapat dilihat dari dua sisal.
Pertama secara sempit, guru adalah ia yang berkewajiban mewujudkan program kelas,
yakni orang yang kerjanya mengajar dan memberikan pelajaran di kelas. Sedangkan secara
luas diartikan guru adalah orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran
yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak dalam mencapai kedewasaan
masing-masing.·
Pengertian-pengertian diatas menurut Muhibbin Syah masih bersifat umum, dan oleh
karenanya dapat mengundang bermacam-macam interpretasi dan bahkan juga konotasi
(arti lain). Pertama adalah kata “seorang (A Person) bisa mengacu pada siapa saja asal
pekerjaan sehari-harinya (profesinya) mengajar. Dalam hal ini berarti bukan hanya dia
yang sehari-harinya mengajar disekolah yang dapat disebut guru, melainkan juga dia-dia
yang lainnya yang berprofesi (berposisi) sebsagai Kyai di pesantren, pendeta di gereja,
10
instruktur di balai pendidikan dan pelatihan, kedua adalah kata “mengajar” dapat pula
ditafsirkan bermacam-macam misalnya:
Akan tetapi terlepas dari bermacam interpretasi tadi guru yang dimaksud dalam
pembahasan ini ialah tenaga pendidik yang pekerjaannya mengajar seperti yang tersebut
dalam UUSPN tahun 1989 Bab VII pasal 27 ayat 3. ·
Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil sebuah konklusi bahwa yang dimaksud guru
adalah seorang atau mereka yang pekerjaannya khusus menyampaikan (mengajarkan)
materi pelajaran kepada siswa disekolah.
D. INSTRUMEN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode lapangan melalui wawancara dan pengamatan
dan melihat terjadinya interaksi Tanya jawab dengan peserta didik yang akan dimintai
pendapatnya melalui pertanyaan yang sudah disiapkan oleh pelaku mini riset berupa
1. Beberapa soal yang sudah disiapkan oleh pelaku mini riset dan peserta didik menjawab
berdasarkan fakta yang real/nyata agar penulis atau pelaku mini riset dapat menarik
kesimpulan secara baik dan nyata.
2. Lembar-lembar observasi (angket)
E. ANALISIS DATA
Pengumpulan data yang penulis tuliskan dalam laporan bersumber dari peserta
didik yang berada di sekolah tersebut. Di mana memperoleh data mengenai konsep
perkembangan pada peserta didik,.
11
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui konsep diri perkembangan peserta didik di
dalam sekolah serta mengetahui apakah peserta didik sudah mampu mencari solusi dari
masalh yang dialaminya terkait dengan perkembangan peserta didik Dalam hal ini penulis
memberikan hasil dari observasi.
Perencanaan
Langkah-langkah pada tingkat perencanaan ini adalah sebagai berikut :
Membuat rencana pelaksanaan penelitian dengan menguunakan wawancara.
Membuat beberapa pertanyaan yang akan dibagikan pada peserta didik
Memberikan respon yang baik pada peserta didik apabila ada pertanyaan yang
kurang dipahami.
B. DESKRIPSI DATA
Isi Pentanyaan Angket
No Pernyataan Alternatif jawaban
SS S KS TS STS
Gambaran Tentang Diri
1. saya bangga menjadi seorang peserta didik
2. saya selalu berkata jujur
3. saya berprasangka baik dalam berteman
4. saya kesulitan dalam mengendalikan
diri ketika emosi
9. saya
tidak mampu menyelesaikan masalah yang
sedang saya alami
12
a. Hasil Pengumpulan data
Hasil dari pengumpulan data tersebut adalah si pelaku mini riset sudah
mendapatkan hasil dari jawaban yang diberikan peserta didik dan pelaku mini riset sudah
bisa menyimpulan dan membuat data.
DARI BEBERAPA PERTANYAAN YANG DIBUAT OLEH PELAKU
MINI RISET BERIKUT KEPADA 40 PESERTA DIDIK AKAN DITAMPILKAN
DALAM BENTUK TABEL APA SAJA YANG PALING UTAMA BAGI
PESERTA DIDIK
No Pernyataan Alternatif jawaban
SS S KS TS STS
Gambaran Tentang Diri
1. saya bangga menjadi seorang peserta didik 90% 5% 3% 2% -
2. saya selalu berkata jujur 40% 20% 30% 10% -
3. saya berprasangka baik dalam berteman 74% 11% 5% 7% 3%
4. saya kesulitan dalam mengendalikan 52% 16% 12% 13% 7%
diri ketika emosi
10. saya kesulitan dalam menguasai pembelajaran yang 40% 21% 30% 7% 2%
bersifat hafalan
13
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilaksanakan di atas,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Peserta didik sudah mampu melihat apa-apa saja perkembangan konsep diri yang
sudah dialaminya sampai saat ini.
2. Peserta didik sudah dapat melihat apa-apa saja yang menjadi masalah pada dirinya
masing-masing baik dalam perkembangan tingkah laku,emosi dan bahasa.
3. Peserta didik sudah mampu mencari pemahaman pada diri sendiri
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh di atas maka dapat diberikan beberapa
saran sebagai berikut :
1. Hal yang dapat disarankan dari pelaku mini riset kepada peserta didik adalah kiranya
dengan dilakukannya mini riset ini peserta didik lebih mengerti akan apa itu arti dari
konsep diri pada peserta didik.
2. Kiranya dengan mini riset ini peserta didik sudah lebih memahami apa yang menjadi
masalah remaja nya saat ini dan dapat mencari solusi atas masalah yang dihadapi oleh
masing-masing peserta didik.
14
DAFTAR PUSTAKA
Rahmulyani.2018.Perkembangan Peserta Didik. Medan : Unimed Press
15