You are on page 1of 20

BATUAN SEDIMEN

(Laporan Praktikum Geologi Dasar)

Oleh
Jhon Wesly Jonatan Silaen
2315051091

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2023
Judul praktikum : Batuan Sedimen
Tanggal praktikum : 23 September 2023
Nama : Jhon Wesly Jonatan Silaen
Tempat praktikum : Laboratorium Eksplorasi Geofisika
Npm : 2315051091
Fakultas : Teknik
Jurusan : Teknik Geofisika
Kelompok : III (Tiga)

Bandar Lampung, 23 September 2023


Mengetahui,

Ivana Javarani Sitompul


NPM. 2115051045

i
BATUAN SEDIMEN

Oleh
Jhon Wesly Jonatan Silaen

ABSTRAK

Praktikum pekan ini sudah dilaksanakan pada tanggal 23 September 2023 di


Laboratorium Petrologi tepatnya jam 07.00 wib sampai dengan selesai. Sebelum
penjelasan materi, asisten terlebih dahulu melakukan pre-test kepada mahasiswa
untuk mengukur sudah sampai mana praktikan mengetahui mengenai batuan
sedimen. Diharapkan praktikan bisa lulus pretest supaya bisa mengikuti
praktikum berikutnya karena jika praktikan mendapat nilai kurang dari 75 makan
praktikan akan dikasih tugas tambahan yaitu post-test dan apabila praktikan
mendapat nilai pre-test dibawah kkm sebanyak dua kali maka akan dipastikan
praktikan tersebut akan mengulang untuk tahun depan. Dipraktikum kali ini,
asisten menjelaskan mengenai proses terbentuknya batuan sedimen, klasifikasi
batuan sedimen, tekstur batuan sedimen, dan komposisi batuan sedimen, yang
bertujuan supaya praktikan bisa praktikan dapat mengetahui proses terbentuknya
batuan sedimen, mampu menentukan dan mendeskripsikan batuan sedimen, dan
mampu mengetahui proses sedimentasi sebagai proses pembentukan batuan
sedimen. Praktikan juga diberi tugas yaitu mencari 3 sampel batuan sedimen
untuk di identifikasi secara individual baik proses terbentunya, tekstur batuan itu,
komposisi mineral, klasifikasi batuan, dan nama batuan tersebut. Praktikan akan
membuat laporan serta lembar kerja mengenai tugas yang diberi oleh asisten dan
akan dikumpul biasannya seminggu setelah melaksanakan praktikum baik soft-file
dan juga hard-file.

ii
DAFTAR PUSTAKA

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………i
ABSTRAK………………………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….iii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………....iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Tujuan………………………………………………………………………1
II. TEORI DASAR
III.METODOLOGI PENELITIAN
A. Alat dan Bahan .......................................................................................... 4
B. Diagram Alir ............................................................................................. 5
IV.HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Pengamatan....................................................................................... 6
B. Pembahasan .............................................................................................. 6
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Modul Geologi Dasar ....................................................................... 4


Gambar 2. Palu .................................................................................................. 4
Gambar 3. Alat Tulis ......................................................................................... 4
Gambar 4. Sampel Batuan ................................................................................. 4

iv
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Batuan sedimen adalah batuan endapan yang berasal dari bahan rombakan
batuan asal atau material-material lepas dari proses-proses secara fisis,
biologi, dan kimiawi. Batuans sedimen ini bisa dibilang berasal dari sedimen
sebelum menjadi batu yang mengalami pelapukan secara berbeda dan
memiliki proses yang sangat panjang. Batu ini juga bisa dibilang merupakan
batu lapis dikarenakan batu sedimen ini identik dengan lapisan-lapisan nya
yang berbeda-beda. Adanya lapisan ini dipengaruhi oleh proses terjadinya
sedimen tadi, yang artinya mengalami proses erosi dalam jangka panjang.
Proses erosi yang dimaksud seperti air, angin/udara, maupun gaya gravitasi
yang ditransportasikan ke tempat yang rendah dan yang memiliki cekungan.
Biasanya batuan sedimen ini banyak ditemukan di sekitaran sungai,
laut/pantai, dan bukit. Adanya lapisan batuan sedimen tadi, yang dimana
batuan tersebut memiliki perbedaan. Diketahui bahwa lapisan paling bawah
merupakan lapisan batuan yang paling tua daripada lapisan paling atas
batuan sedimen tersebut. Selain itu juga batuan sedimen bisa dibilang
sebagai batuan yang lumayan mudah untuk didapatkan, dikarenakan kita ke
suatu tempat yang memiliki perubahan cuaca terus menerus banyak terdapat
batuan sedimen.
B. Tujuan
Adapun tujuan praktikum kali ini adalah
1. Mahasiswa dapat mengetahui proses terbentuknya batuan sedimen.
2. Mahasiswa mampu menentukan dan mendeskripsikan mengenai batuan
sedimen.
3. Mahasiswa mampu mengetahui proses sedimentasi sebagai proses
pembentukan batuan sedimen.

iii
II. TEORI DASAR

Batuan sedimen adalah batuan endapan yang berasal dari bahan rombakan batuan
asal atau material-material lepas dari proses-proses secara fisis, biologi, maupun
kimia. Proses terbentuknya batuan sedimen adalah terjadinya ubahan dari sedimen
yang bersifat lepas, menjadi batuan yang keras, melalui pembebanan, dan
perekatan oleh senyawa mineral dalam larutan, yang kemudian disebut batuan
sedimen. Apabila terhadap batuan sedimen ini terjadi peningkatan tekanan dan
suhu sebagai akibat dari penimbunan dan atau terlibat dalam proses pembentukan
pegunungan, maka batuan sedimen tersebut akan mengalami ubahan untuk
menyesuaikan lingkungan baru menjadi batuan metamorf (S Meiwa., 2020).
Batuan sedimen memiliki perbedaan dengan batuan beku, selain daripada tempat
pembentukannya batuan sedimen dengan batuan beku memiliki pembeda dibagian
tekstur dan warnanya, yang dimana batuan sedimen memiliki banyak lapisan-
lapisan sedangkan batuan beku itu tidak mempunyai lapisan dan hanya memiliki
satu warna saja. Dalam batuan sedimen ada, hal yang sangat dilihat salah satunya
mengenai ukuran butir sedimen. Dalam menganalisis batuan sedimen butir
sedimen ini lah yang selalu disebutkan, karena itu menentukan klasifikasi batuan
sedimen. Menurut Surjono S., (2020), menyebutkan bahwa impresi awal dalam
adanya penamaan jenis klasifikasi batuan sedimen klastik itu biasanya mengacu
pada ukuran butir ini, artinya jenis klasifikasi batuan sedimen ini lebih
menekankan kepada ukuran butir-butir pada batuan sedimen. Misalnya, batupasir
halus adalah nama yang diberikan kepada jenis/golongan batuan sedimen klastik,
yang dimana ukuran ukuran butir dominan adalah pasir halus (0,25-0,125 mm).
selain itu ada juga batu lempung, yaitu nama batuan sedimen klastik dengan
ukuran butir dominan <0,0039 mm (<1/256 mm) dan lain sebagainya.
Batuan sedimen juga memiliki tekstur yang beragam. Tekstur merupakan
kenampakan batuan dalam skala kecil. Dengan mengamati tekstur maka
proses sedimentasi bisa dianalisis. Tekstur pada dasarnya berkaitan dengan
hubungan antarpartikel penyusun batuan. Tekstur merupakan aspek penting dalam
deskripsi batuan sedimen dan dapat berguna dalam menafsirkan mekanismedan
lingkungan pengendapan (Trianda, 2022). Pada umumnya tekstur pada batuan
3

sedimen dibagi menjadi dua bagian, seperti tekstur pada batuan klastik dan tesktur
pada batuan non klastik.
Dalam batuan sedimen itu, ada yang namanya klasifikasi batuan sedimen untuk
mengetahui bahwa batuan sedimen itu diklasifikasikan menjadi apa. Klasifikasi
batuan sedimen dibagi menjadi batuan sedimen klastik dan batuan sedimen non
klastik. Batuan sedimen klastik terbentuk sebagai akibat pengendapan kembali
rombakan batuan asal, baik batuan beku, batuan metamorf ataupun batuan
sedimen yang lebih tua. Menurut R. Abdullah dkk., (2019) Batuan sedimen
klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari hasil penghancuran batuan lain,
kemudian mengalami proses transportasi dan pengendapan. Adapun batuan non
klastik adalahjenis batuan sedimen yang terbentuk dari endapan bahan-bahan
seperti mineral yang larut dalam air, organisme laut, atau endapan kimia. Ini
berarti bahwa batuan sedimen non-klastik berasal dari bahan-bahan yang telah
mengendap secara langsung dari air atau larutan, atau hasil aktivitas biologis,
bukan dari fragmen atau serpihan batuan yang telah mengalami pelapukan dan
erosi dari batuan yang sudah ada sebelumnya.

Dalam batuan sedimen terdapat komposisi mineral batuan, yang dimana


komposisi pada batuan sedimen klastik dibagi menjadi 3 bagian. Batuan sedimen
klastik adalah salah satu jenis batuan sedimen yang terbentuk dari fragmen-
fragmen mineral atau batuan yang telah terlempar, tererosi, dan tertransportasi
oleh proses geologis seperti erosi, pengendapan, dan kompaksi. Komposisi
mineral dalam batuan sedimen klastik merujuk pada jenis mineral-mineral yang
terdapat dalam batuan tersebut J. A. Hidson., (2018).
5

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah

Gambar 1. Modul Perpetaan

Gambar 2. Palu

Gambar 3. Alat Tulis


5

B. Diagram Alir

Mulai

Pemahaman materi

Pencarian sampel batu

Identifikasi sampel batuan

Ekspor data

Hasil identifikasi batuan

Selesai
5

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan
Hasil praktikum terdapat pada tugas di Lampiran

B. Pembahasan
Praktikum geologi dasar pekan ini sudah dilaksanakan 23 September 2023
di Laboratorium Eksplorasi Geofisika, yang dimana sebelum memulai
praktikum terlebih dahulu asisten memberikan soal pre-test untuk praktikan
yang bertujuan untuk mengukur sampai mana praktikan mempelajari
terlebih dahulu mengenai dasar-dasar batuan sedimen. Dalam pelaksanaan
pre-test ini, ada nilai minimal yang harus dicapai oleh praktikan untuk bisa
mengikuti praktikum selanjutnya. Nilai yang harus dicapai oleh praktikan
harus mencapai sedikitnya 75, jika praktikan tidak mencapai nilai tersebut
maka akan diberikan tugas tambahan oleh asisten yaitu post-test. Setelah
pelaksanaan pre-test maka akan ada penjelasan materi mengenai batuan
sedimen oleh asisten kepada praktikan supaya nanti ada materi yang akan
dimasukkan kedalam laporan oleh praktikan.
Adapun proses terbentuknya batuan sedimen yaitu batuan asalnya adalah
dari magma sebab semua batu itu berasal dari magma. Proses tahap awal
pembentukan batuan sedimen itu berasal dari magma yang dimana magma
mengalami pendinginan atau cooling atau biasa disebut kristalisasi yang
akan membentuk menjadi batuan beku. Batuan beku ini mengalami proses
pelapukan (disintegrasi dan dekomposisi) di permukaan. Dalam hal umum
batuan beku ini mengalami proses pelapukan secara fisika yaitu karna
adanya suhu dan tekanan. Adapula proses pelapukan kimia, yaitu karna
adanya larutan atau zat kimia yang bereaksi pada batu tersebut, serta proses
pelapukan secara biologi, yaitu karna adanya hubungan dari organism-
organisme lain yang ikut bereaksi terhadap batu. Akibat proses umum
pelapukan tersebut, maka akan membentuk sedimen. Sedimen yang
dimaksud ini adalah masih berupa partikel- partikel kecil atau butiran-
7

butiran kecil seperti pasir lepas, serbuk kapur, dan lainnya. Proses
selanjutnya yaitu masuk kedaladm proses sedimentasi sedimen, yang dimana
terjadi proses erosi, pengangkutan, dan pengendapan sedimen. Proses erosi
dan transportasi yang dimaksud dalam sedimentasi sedimen ini ialah setelah
batuan mengalami pelapukan, batuan-batuan tersebut akan mengalami
pemecahan menjadi bagian- bagian yang lebih kecil sehingga mudah untuk
berpindah tempat. Perpindahan tempat dari partikel- partikel ini ini disebut
erosi. Dalam proses terjadinya, erosi ini dapat melalui beberapa cara.
Adapaun cara- cara yang dilalui oleh proses erosi ini seperti; adanya akibat
grafiasi, yang dimana pecahan batu yang ada bisa langsung jatuh ke
permukaan tanah atau menggelinding melalui tebing sampai akhirnya
terkumpul di permukaan tanah. Selanjutnya, adanya akibat dari air, yang
dimana air yang melewati pecahan-pecahan kecil batuan yang ada dan dapat
mengangkut pecahan tersebut dari satu tempat ke tempat yang lain. Sebagai
hal yang sering kita temuin adalah perana sungai dalam yang mengangkut
pecahan- pecahan kecil pada batuan ini. Berikutnya adanya akibat angin,
yang dimana angin dapat mengangkut pecahan- pecahan batuan yang kecil
ukurannya seperti yang terjafi didaerah gurun. Adapun akibat yang lainnya
yaitu akibat glasier, yang dimana sungai es batu yang disebut glasier seperti
yang ada di Alaska mampu memindahkan pecahan- pecahan batuan yang
ada. Proses dari erosi dan transportasi, adapun proses deposisi atau
pengendapan yang dimana pecahan-pecahan batuan yang terbawa akibat
erosi tidak dapat terbawa selamanya. Akibanya, pecahan batuan yang
terbawa akan terendapkan. Proses ini sering disebut proses pengendapan.
Selama proses ini terjadi, pecahan batuan yang tadi akan diendapkan secara
berlapis dimana pecahan yang berat akan diendapkan terlebih dahulu dan di
ikuti oleh yang ringan dan seterusnya. Dari proses pengendapan ini akan
membentuk perlapisan batuan dan lapisan paling bawah itu adalah lapisan
yang paling tua dari yang diatas.
Adapun proses selanjutnya dalam pembentukan batuan sedimen itu yaitu
dari sedimen menjadi batuan, yang dimana terjadinya diagenesa (kompaksi
dan litifikasi) sedimen menjadi batuan. Proses pembetukan batuan sedimen
yang selanjutnya itu adalah Lithifikasi, yang dimana proses ini ini terjadi
akibat adanya proses perubahan material sedimen menjadi batuan sedimen
yang kompak. Seluruh proses yang menyebabkan perubahan pada sedimen
selama terpendam dan terlitifikasi disebut diagenesis, yang dimana proses
8

ini terjadi pada temperatur dan tekanan yang lebih tinggi daripada kondisi
selama proses pelapukan, namun lebih rendah daripada proses
metamorfisme. Selanjutnya ada proses yang disebut kompaksi, yang dimana
pada saat perlapisan batuan sedimen terbentuk, tekanan yang ada di
perlapisan yang paling bawah akan bertambah akibat pertambahan beban di
atasnya. Akibatnya, air yang ada dalam lapisan ini akan tertekan sehingga
keluar dari lapisan batuan yang ada dan biasanya proses ini disebut
kompaksi. Proses terakhir pembentukan batuan sedimen itu adalah
sementasi, yang dimana partikel yang ada dalam lapisan ini mulai menyatu.
Adanya semen seperti lempung, silica, atau kalsit diantara partikel-partikel
ini yang ada akan membuat partikel tersebut akan menyatu membentuk
batuan yang lebih keras. Proses yang dimaksud ini disebut sementasi.
Setelah adanya proses kompaksi dan sementasi, perlapisan sedimen yang
ada sebelumnya akan berganti menjadi batuan sedimen yang berlapis-lapis.
Akibat adanya proses itu, batuan sedimen seperti batu pasir, lempung, dan
batu gamping serta adanya juga fosil yang ikut terendapkan saat pecahan
batuan dan fosil mengalami proses erosi, kompaksi, dan akhirnya
tersementasikan secara bersama-sama.Tahap selanjutnya batuan sedimen
sehingga menjadi batuan metamorf itu disebabkan karena adanya pengaruh
tekanan dan temperature suhu tinggi sehingga mengalami metamorphosis.
Adapun sifat-sifat yang ada dalam batuan sedimen, yaitu; berdasarkan
warna, yang dimana warna pada batuan sedimen sebagian besar ditentukan
oleh besi yang terkandung didalamnya yang merupakan unsur dengan 2
oksida, berdasarkan tekstur yang dimana ukuran, bentuk, dan orientasi klas
atau mineral dalam batuan. Berdasarkan komposisi yang dimana
kebanyakan batuan mengandung kwarsa (terutama batuan silisiklastik)
maupun kalsit (terutama batuan karbonat). Berdasarkan bidang perlapisan
yang dimana batuan sedimen menunjukkan adanya bidang perlapisan telah
terjadinya batuan sedimen. Berdasarkan fosil yang dimana batuan sedimen
mengandung fosil yang terawetkan dari tanaman purba. Berdasarkan
kepadatan yang dimana batuan sedimen memiliki kepadatan yang bervariasi
tergantung pada jenis batuan sedimen. Berdasarkan porositas yang dimana
batuan sedimen memiliki porositas yang bervariasi juga tergantung pada
jenis batuan sedimen dan kondisi asal lingkungan terbentuknya batuan
sedimen.
Dalam batuan sedimen terdapat juga struktur dalam batu yang memengauhi
proses pengendapan pada batuan sedimen dan melalui struktur juga dapat
mengetahui asal dari pembentukan batuan sedimen tersebut. Struktur
sedimen merupakan suatu kelainan dari perlapisan normal dari batuan
sedimen yang diakibatkan oleh proses pengendapan dan keadaan energi
pembentuknya. Adapun kenampakan struktur dalam batuan sedimen hanya
9

dilihat dalam skala besar. Terjadinya struktur sedimen disebabkan oleh


mekanisme pengendapan dan kondisi serta lingkungan pengendapan
tertentu. Adapun pembagian struktur pada batuan sedimen yaitu terdapat
pada sedimen klastik dan sedimen non klastik. Untuk sedimen klastik sendiri
ada beberapa macam struktur seperti; masif (ketebalan lebih dari 120 cm),
perlapisan sejajar (bidang perlapisan yang sejajar), Laminasi (ketebalan
kurang dari 1 cm) yang terbentuk dari suspense tanpa energi mekanis,
perlapisan pilihan (disusun oleh butiran yang berubah dari halus ke kasar),
perlapisan silang siur (yang membentuk sudut bidang lapisan berada diatas
dan dibawah), gelembung gelombang (akibat pergerakan air atau angin),
rekah rekut (akibat proses penguapan), cetak suling (akibat pengerusan
media terhadap batuan dasar), cetak beban (akibat pembebanan pada
sedimen yang masih plastis), bekas jejak organism (tempat berhenti
binatang). Selain daripada macam-macam struktur dari sedimen non klastik,
adapula beberapa macam struktur dari sedimen nonklastik, diantaranya;
fossiliferous (struktur adanya fosil), oolitik (bersifat konsentris berdiameter
kurang dari 2 mm), pisolitik (sama dengan oolitik tetapi ukurannya lebih dari
2 mm), konkresi (tidak konsentris), cone in cone (berupa petumbuhan per
kerucut), bioherm (tersusun organism murni insitu), biostrom (seperti
bioherm namun bersifat klastik), septaria (sejenis konkresi), goode (berupa
rongga yang terisi oleh Kristal), styolit (kenampakan bergerigi).
Struktur sedimen klastik dan nonklastik tersebut merupakan pembagian dari
struktur pada batun sedimen.
10

V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan pada praktikum kali ini yaitu


1. proses secara umum pembentukan batuan sedimen ini ada tiga tahap, yaitu
batuan beku menjadi sedimen, kemudian terjadinya sedimentasi sedimen, dan
proses sedimen akan mengalami diagenesa sehingga menjadi batuan sedimen.
2. Batuan sedimen merupakan batuan endapan yang berasal dari bahan rombakan
batuan asal atau material-material lepas dari proses secara fisis, biologi, dan
secara kimia. Batuan sedimen itu memiliki lapisan-lapisan akibat adanya erosi
yang di transport oleh air, angin, dan gaya gravitasi terhadap cekungan yang
lebih rendah.
3. Proses pembentukan batuan sedimen itu terjadi karena adanya proses
sedimentasi, yang dimana proses tersebut akibat adanya erosi (oleh air, angin,
dan gaya gravitasi), pengangkutan, dan pengendapan sedimen. Melalui proses
pengendapan sedimen ini juga yang akan membentuk perlapisan pada batuan
yang sering dilihat di batuan sedimen saat ini.
11

DAFTAR PUSTAKA

Surjono, Sugeng S., D. Hendra Amijaya, and Sarju Winardi. Analisis Data
Sedimen. UGM PRESS, 2022.
Meiwa, Sherly. "Batuan." (2020).
Tiranda, Suriani. Keterkaitan kerapatan mangrove dengan tekstur sedimen di
kawasan unit tambak pendidikan universitas hasanuddin, desa bojo,
kecamatan mallusetasi, kabupaten barru. Diss. Universitas Hasanuddin,
2022.
Abdullah, R. A dkk., (2019). Mekanika batuan. Bandung: ITB.
Hidson, J. A. (2018). Engineering rock mechanioran introduction to the
principles. Great Britain: pergamon.
LAMPIRAN
Tugas
NO. Klasifikasi Tekstur Struktur Komposisi Nama Batuan
1 - Batuan - Tekstur - Struktur - Matrik Batu pasir
sedimen sedimen sedime
klastik, non n
golongan klastik klastik
silica (Amorf) (perlapi
san
pilihan)
2 - Batuan - Tekstur - Struktur - Semen Rijang
sedimen non batuan sedimen
kastik sedimen klastik
golongan kalstik perlapis
silika (menyud an
ut silang
tanggun) siur
3 - Batuan - Tekstur - Struktur - Fragmen Gypsum
sedimen sedimen sedimen
klastik non klastik
golongan klastik(K gelemb
silika ristalin) ur
gelomb
ang

Lembar Kerja
Pre-test

Abstrak
Latar Belakang

You might also like