Stabilitas Tanah Dengan Kapur Untuk Embung

You might also like

You are on page 1of 15
STABILISASI TANAH N KAPUR UNTUK EMBUNG . Oleh : Ir, Damar Susilowati, M.Se. Stabilization of soils with hydrated lime is. broadly similar r0 cement stabilization in that similar criteria and testing and construction techniques are employer The difference is : itis applicable for heavier, clayey soils, and ts tess suitable for granular material. Quick lime, or lime slurries, may also be wsed for excessivelly wet or dry soil conditions respectively Wis therefore w very versatile stabilizer PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 3. Ruang Lingkup LEimbung_ yang merupakan situ Lingkup penbahasun dtany culisan ini metiput ‘untuk menyimpan air hyjan yang jatuh hujan di Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 1) Pendafnaluan: ‘untuk selanjutnya airnya dapat dipergunakan oleh 2) Metode penciti penduduk dimusim: kemarau, untuk air minum, 3) Pengujian laboratorium untuk rembesan; ternak, dan tanaman, Sedangkan ada beberapa 4) Has pengujian laboratorium: davralt yang tanalinya sangat lolos air, sehingya 5) Kesimpulan dan saran, cembung_y sangun di lokasi terselut perlu diberi lapisin kedap air. Dakin tulisan ini akan dibahas mengenai lapisan 4. Pengertian tanah kedap air untuk embung, dengan stabilitas ‘anah-kapur. 1) Tanah-Kapur Tanah-kapur adalah campuran tanah, Kapur danair dalam kadar tertentu; 2. Maksud dan Tujuan . 2) Batu Kapur Maksud penelitian ini adalah untuk mendapatkan Batu Kapur adalah kapar alam; roporsi carspuran tanal-kapur kedap air yang terbaik untuk lapisan permukaan embung, dengan 3) Kapur Hidup ‘ujuan agar embung-embung lolos air yang telah Kapur Hidup adalah kapur has! pembakaran ! dibangun di Propinsi NTT yang disebur juga kapur cohor aa Kapur ecara optittal: embang (quick ime); " URNAL IONS TTR 1 0 i 4) Kapur Padam Kapur padam adalah kapur hidup yang telah dipadamkan dengan air, kapur ini disebut juga par mati (hydrated lime/slake time), )DE PENELITIAN Penelitian dilakukan melalui uji laboratorium dengan metode pengujian pemadatan ringan, dengan ccara kering/dipadatkan, Batu kapur yang dapat dipergunakan untuk ‘campuran tanah-kapur, dalam alam berbentuk sebagai baru gamping yang merupakan kapur yang mengeras, (kapur tohor) 1 | > 900°C. ‘Untuk 1 gram mol Ca CO, (100 gram) diperiu- ‘kan panas 42,5 kgcal. Biasanya dipakai temperatur 1000°C - 1200°C. Bila Ca © bereaksi dengan CO, dari udara akan smembentuk Ca COs. Ca 0 + CO, > CaCO, Adanya senyawa ini berarti mengurangi_mutw apur, hal ini dapat dikurangi dengan menyimpan kapur tersebut dalam ruanganrapat_udara, sehingga Kapur tersebut dapat tahan baik sampai ‘dengan satu tahun Jika Kapur tohor (Ca 0) disiram dengan air secukupnya, maka terbentuklah kapur padam = Ca (OH); sambil mengeluarkan panas, sedangkan kapur tersebut lalu hancur menjadi serbuk, dan yang berlebitan menguzp. CaO + H,0 ——> Ca(om, (kapur padam) Bila bapur dicampur pads tanali,ovaka akan terjadi 1) Absorpsi Air, Reaksi Eksotermis, dan Reaksi Ekspansip. Pada tanah yang ada kandungan airnya,akan ‘erjadi reaksi sebagai berikut a0 + 0 ——> Ca (OM, + 15,6 cana Dimana 0.321 kg air akan bereaksi dengan 1,0 ‘kg kapur, dan menimbulkan panas sehesar 278 kg cal. Volume kapur menjadi 2 kali volume semula, sehingya kandungan air dalan tanal, ura 2) Reaksi Pertukaran fon (Jangka Pendek) Butiran lempung dalam tanah bermuatan negatip. Ton positip sepertisH’, Na’.dan K* serta air yang berpolarisisi, semuanya melekat pada Permukaan butiran lempung tadi. Jka kapur ditambabkan pada tanah, maka akan terjadi ion sodium (Na") yang berasal dari larutan kapar ‘akan diserap oleh permukaan butiran lerapung, dan terjadilah Kohesi diantara butiran yang mengakibatkan kenaikan kekuatan konsistensi tana tersebut 3) Reaksi Sefelah jangka waktw tertenta, 0.) dase laminin (ALO, yang terkandonge dalam anal empung, bercaksi dengan kapur dan -membentuk kalsiom silikat bidrat dan kalisivnn alurvinal hidrat 40+ 910, + HO —> 4€2 0,510,120 10+ ALO, + 0. > 2C40. AKO, 61,0 Pembentukan senyawa-senyawa kimia ini terus-menerus berlangsung untuk wakw yang lama, dan menyebabkan tanah menjadi keras ddan kuat. ee eT 5 PERSYARATAn TEKMS 1. Tanah 1) Stabilisasitanah dengan kapue dapat digunakan ‘untuk tanah lempung atau ekspansip; 2) Tanah yang akan distabitisasi harus kering ‘udara dan lolos saringan No.4. 2.Kapur digunakan sebagai haan stabil Air harus bebas dari asam., alkali, baban organ sisi harus memenuhi persyaratan seperti pada tabel 1; BAir ‘minyak, sulfat dan chlorida diatas persyaratan yang diijinkan, Persyaratan air dapat di tabel.2: at pada Tabel. 1 Persyaratan Kapur Ka pur Uasur | Kapur Kapur Padam Tohor hydrated lime) (quick time) | Ca(OH, Ca . Magnesium dan >ma | > 95% Calsium Oxides Carbon Dioxides, | > 3% | > sx . aul, >0% | > 7% Kehalusan Butir = > 2% 2 microm) Tabel. 2 Persyaratan Air Persyaratan Ijin Cara Pengujian Ton Chior (Nach) 45 -8,5 Maks. 2000 ppn < 2% berat kapur < 10.000 pm << 20.000 ppm ‘SNI M-03-1990F AASHTO T.26-79 SNI M68-1990-03 SNIM-12-1990-F SK SNI M-17-1990-F Jika memakai "Quick line” maka kadar air nah tidak boleh kurang dari $0%. 4. Peralatan Laborato pengujian ini adalal 1) Saringan No, 4; 2) Peraatan Klasifiksi Tanai; 3) 4) Alat Uji Rembesan; | 5) Ala Uji Batas Aterbere; 6) lat Uji Kepadatan Ringan: 7) Alat Uji Berat Jenis Tanah. KETENTUAN-KETENTUAN 1.Ketentuan Pereneanaan Campuran 1) Jumiah kapur yang dipakai dalam pere adalah 2% sampai dengan 15%: 2) Perencanaan dilakukan di laboratorium untuk ‘mendapatkan kadar kapur yang menghasitkan kekuatan campuran yanye maksimum; ng dipakai schagai kriteria campuran kaput tanah kedap air adalah lapisan kapur-tanah yang rombesta ks 10" » mempunyai_ koe comet 2. Perencanaan Jumlah Kapur dalam Campuran 1) Jumlah Kapur yang dipakai dalam campuran dihitung terhnadap erat kering butir taal: 2) Buat rangkaian percohaan laboratorium untuk berhagai prosentase kapurs 2) Dari sejumfah rangkaian percobaan tadi dapat dlitentwkan hasil yang paling maksimam yang rmenentukan prosentase kapur yang direncana- kam akan dipakai di lapangan sebagai berikut (2) Tentukan grafik pemadatan standar untuk setiap kadar kapur yang dicoba sebagai petenicinaan dalam campuran, schingga didapat hubungan antara kadar air dan epadatan dari masing-masing campuran; (2) Temtukan kadar air optimum dan kepadat-an ‘maksimum dari masing-masing campuran: (3) Buat serangkaian benda uji_ dengan menggunakan paling sedikit 4 macam kadar Kapur pada masing-masing kadar air 1 muaksin an dan ep pada batir (1): (4) Buat_serangkaian pengujian rembesan setelah mast pemeraman yang ditemtukan; (5) Gambarkan hubungan antara kadar kapur dan nilai koefisien rembesan yang didapat dari pengujian pada butir (4), sehingga dapat diperoleh kadar_-kapur-maksimum yang menghasilkan impermeabilites_ yang ‘optinnn CARA PENGUJIAN Pekerjaan yang dilakukan dalam pengujian laborato- rium adalah sebagai berikut: 1) Periksa kta dai aah ya asi tanah, dan pemadatan standar direncanakan akan distablisas sesual dengan per= ir tana 2) Buat eampuran tana-kapur ring pemadatan ringan (SNI ak untuk peneriksaan 1742-1989-F) dan rembesan: 4) Lakukan pencampuran dan pemadatan dalam pembuatan henda uji pada temperatur udara 1 10°C: penpuiian hea ji settal 1,3, 7, 14, dan 28 hari wst_pe= 6) Lakukan pemeraman dengan dua cara_yaitu: ddijemur langsung dibawah terik matahari, dan direndam dalam air secara werus-menerus. PENGUSIAN LABORATORIUM 1, Pelaksanaan Pengujian 1) Contok tanh yang diaji untuk tapisan Raptr anal Kedap air untuk embung diambil dari Pulau Rote (1 contoh) dan Pulaa Sumba (2 1 conto yang disebut dengan Kawangu | dan Kawangu 2) 2) Kapur yang digunakan berupa kapur padam n Ca(OH),) dengan kadar kapur 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% pada umur contoh O hari, 3 hari, 7 hari, 14 hari, dan 28 hari: 3) Pengujian rembesan dilakukan dengan metode Falling Head (untuk contoh kapur tanah yang berumur 0 hari, untuk data pembanding atau pengecekan), dan dengan metode pengujian rembesan dengan tekanan (untuk semua macam ‘campuran kapur tanah): 44) Pengujian dilakukan terhadap benda uji kapur tanah yang dijemur langsung dibawah sinar fmatahari secaraterus-menerus,dan yang ddirendam air secara terus-menerus: 5) Pengujian ditakukan terhadap fisik tanah asi dan uji mekanik terhadap rembesan, 2. Hasil Pengujian 1) Contol tana dari Pulau Roti (1) Hasil ui fisik tanah asi = Jenis tana: CL = ML: Lempung inorganik dengan plastisiras rendal ‘atau sedang, lempung dari keritil, lempung berpasir, lempung dengan viskositas rendah. Lanau inorganik, pasir sangat halus, debu'padas, pasir alas berlanaue atau berlempung: ~ Berat isi maksimum ( n) : 2,390 Um; erat isi kering ( 4) 1,776 Um ~ Kadlar air optimum(OMC): (0-3 = erat jenis (G3) 2.730; Batas eair (LL) 3.12 he Batas plasis (PL) W150 = Iindek plastis (Ip) 1622: = Permeabiitas (k) 7622x108 cinidot (@) Gradasi butiran ‘ a ie Koefivien rembesan k x10 em/det Prosentase Kapur Umur_benda wit () Shari Thar 14 hari 28 hari 5% “ 2.47 x10! 1,SS6x10* ‘o.saaxt® 6.848x10* 10% “i 1438x104 .48ix10% S.84ie10% 2,655x10" 15% : 9.829x10% 5.828x10° 3.074x10% s.977x10" 20% S.asoxio® 2,968x10° 9.893410" a8sx107 (4) Hasil uji rembesan kapur-tanah untuk bendla uji yang dijemur: Presentase Koefisien rembesan k x10” emidet Kapur Umar Benda Uji ® O hari Shari Thai 14hari_| 28 hari s& - 456710" 4.037x10° | 3,383x10% | 2,363x10* 10% : 2.835x10" 26st — | 1,127«10° | 9.704810" 15 % - 1,212x10° 9s2x10% | 8.13410" | 3.45410 20% : 9,85 x10" 6.54x10" | 3,467x10* | 9,096x10° —— 2) Contoh tanah dari Kawangu 1 = Borat isi kering ( @) ~ Kadar air optimum (OMC) : (1) Hlasit ji fisik tanah ast: - Borat jenis (Gs) = Batas cir (LL) - Jens tanah ML: Lanau in- ~ Baas plasts (PL) ‘organtk, pasir sangat halus, debu pades, = Indek plastis (Ip): 13.93 pair haus berlanaw ava berlempung ~ Permestiltas (k) 4,876x10* = Berat isi maksimum ( n) : 1,744 vm’; det (2) Gradasi butiran ) Hasil uji rembesan kapur-tanah untuk benda uji yang direndam: Fembesan K(x10") Proseatese ~ Koen conde Kapur ‘Umur benda uji (%) O hari 3 hari Thai 14 hart 28 hari 3% - 3.615810" 3,275x10° 2,931x10° | 1,406x10° 10% : 2,389x10° 1,915x10° 14 xto? | 7.46 .x10° 13% - 1,069x10° 9,924x10° 6.751x10¢ | 2,743x10¢ 20% : 8.342410" 5.47510" 3,769x10° | 8273x107 (4) Hasil yji rembesan kapur-tanaly untuk benda cji yan rembesan k(x10") _en/det dijemur: 3) Contoh tanah dari Kawangu 2 (1) Hasil uji fisik tanah asli: = Jenistanah 2 ML: Lanau in- ‘organik, pasir sangat hatus, debw padas ppasir halus berlanar atau berlempung: - Berat isi maksinnum (1) ~ Berat isi kering ( d) ——: 1.489 + Kadar air optimum (OMC) : 24,65 %: = L862 im", Proseatate Keaton Kapur ‘ima bende (%) O hari Shari 7 hari 14 hari 28 hari 5% : 4,5 x10" aaaiio® | 3atistos | 220 x10" 10% - 3,548x10° 2,816x10" 2.203x10° 1,14 x10% 1IS% - 1,951x10° 1,355x10" 9.9 x10* 6,928x 10 0% > 9,874x 10% 8,278x10" 6,543x10" 2,97 x10 a Ne = Berat jenis (Gs) + Batas cair (LL) - Batas plastis (PL) = lindek plastis (Ip) ~ Permeabilicas (k) £4, 196x10" cemider. (2) Gradast butiran Prosentase Koefisien _rembesan k(x10") _ em/det Kapur Umur benda uji (%) O hari 3 hari Thari 14 hart 28 hari 5% - 2,308x10° 1,133x10¢ 8,340x10" | 5,745x107 10% : 1,263x10° 8,663x10" 4,987x107 | 2,822x107 15% “ 8.346107 9,736x10" 2338x107 | 9,417x10" 2% - 3,864x107 2368x107 9.737810" | 3,167x10" (4) Hasil uji rembesan kapur-tanah untuk benda uji yang dijemur: Prosentase Koefisien _rembesan k(x10") _em/det Kapur ‘Umur benda uji (&) O hari 3 hari T havi 14 hari 28 hari 5% “ 2,84 x10 042x104 1,393x10% | 9,795x107 10% : 1,743x10° 1.153x10° 9325x107 | 5473x107 . 15% : 9,992x10" 8,71 1x10" s7ixio? | 2,897x107 20 % - 6,904x10" 5.858417 3.60510? | 1,33 x107 KAPUR = HENDA UJI DIRENDAT ~——-—-+ Vals benda uji ( hart ) URNA INFORMA TQM 1498 enn Canytotdl, 3 aoe nia benda uji ( bart ) ugi ( hari ) 5 = Ses oad a ees Bele fis \eHee a” BE.8 Goa a &as? Ete a 5 oats pe oa Bes ele g oe a5 Bee 238 BS s KAWANGU-1 CONTOH TANAH DART DE KAPUR - ANAT BENDA UJI DIJEMUR Peia berda uji ( hard ) 2) = 5 ee ao 3 Ee 28 2s ak N HASIL PENGUILAN BENDA UJI DIRENDAM Usia benda uji ( hari ) HASIL PENGUJIAN REMBESAN DENGAN TEKANAN CONTOH TANAH DART DESA KAWANGU-2 KAPUR - TANAH BENDA UJI DIJEMUR Usia benda uji ( hari ) 87 URAL FORMAS! THON 14-68 KESIMPULAN DAN SARAN Serdasarkan_hasit pengujian laboratorians kapur- tanah terhadap contol tanah yang telah diambil deri P. Roti dan P, Sumba, dapet disimpulkan sebagai berikut: 2) Kapur-tinah cukup kedap air dengan kadar kapur minimum 5 5; 2) Koefisien rembesan benda uji kapur-tanah yang irendam lebih kecil (lebih kedap) daripada kKoefisien rembesan benda uji yang dijemur; 3) Kapur bakar yang berupa Kapur padam (hydrated lime = Ca (OH),) dapat langsung igunakan scbagaicampuran kapur-tanah, ‘dengan pemadatan ringan; © Pengujian rembesan dengan metode “falling head” hasilnya lebih kedap dari pengujian rembesan dengan tekanan; S) Pengujian rembesan_ di laboratorium, agar ssesuai dengan kondisi pada saat digplikasikan dilapangan adalah dengan metode bertekanan oleh karena pada stat hujan lebat, tekanan ai fayjan yang jaruh di atas permukaan lapisan semencanah dipermukaan embung sangat besar, schingga dapat_merusak permukaan lapisan maupun stabilicas semen-tanah tersebut; 6) Dari kesimpulan No. 2), dapat disimpulkan bahwa pada saat aplikasi lapangan, lapisan semen-tanah harus terus-menerus disiram airdirawat, agar di-peroleh kualitas semen tanah yang baik dan memenuhi persyaratan teknis. DAFTAR PUSTAKA 1, Wesley, Mekanika Tanah; I. Suyono Sosrodarsono, Mekanika Tanah; 3. Whitlow. R., Basie Soil Mechanics, Construction Press, London and New York, 1983; 4, Pengujian Pemadatan, ASTM D-1632; 5. Standar Kualitas Semen, NI-2; 6. Ingles, 0.G., and Metalf, J.B, Soil Stabilization Principles and Practice, Butterworths, Sidney - Melbourne, Brisbane, 1972; 7, Bagian Proyek Pengembangan Teknologi Dengairan, Pelaksanaan Pekerjaan Pasangan, 1994/1995. a

You might also like