You are on page 1of 8

JURNAL MANAGEMENT RISIKO DAN KEUANGAN | VOLUME 1 NO 4 TAHUN 2022

JMRK KOMPARASI STRATEGI INVESTASI DENGAN


01.04.2022 PENDEKATAN MOVING AVERAGE CONVERGENCE
DIVERGENCE (MACD), RELATIVE STRENGTH INDEX
(RSI), DAN BUY AND HOLD
DITERIMA
April ‘22
Okki Arnelia Setiani
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, Indonesia
DITERIMA
Dian Ari Nugroho
April ‘22
Mei ‘22
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, Indonesia
Juni ‘22

Abstract: The objective of this research is to identify returns generated from investment stra-
tegies that use Moving Average Convergence Divergence (MACD), Relative Strength Index
DITERIMA
(RSI), and Buy and Hold approaches applied by companies consistently listed on the LQ45
Juli ‘22 Index during the 2015-2020 period. The identification of the return can help determine stra-
tegies with the most optimal return along with the stocks. The sample was selected using
purposive sampling with the criteria of companies whose stocks have never been suspended,
were actively traded during the research period, and were consistently included in LQ45
Index. The results of the observations on the 26 sample companies have led to following
findings. First, returns gained from MACD, RSI, and Buy and Hold are different. Second,
Buy and Hold gives most optimal return average. Third, stocks with the most optimum return
are BBCA, i.e. 79.16%. The return was gained through Buy and Hold strategy, a strategy
that does not require many transactions.

Keywords: MACD, RSI, Buy and Hold, investment strategy, stock return

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui return yang dihasilkan oleh strategi in-
vestasi dengan pendekatan Moving Average Convergence Divergence (MACD), Relative
Strength Index (RSI), dan Buy and Hold pada perusahaan yang secara konsisten tercatat pada
Indeks LQ45 pada periode 2015-2020. Dengan mengetahui return yang dihasilkan maka da-
pat menentukan strategi yang menghasilkan return paling optimal beserta sahamnya. Metode
INDEKSASI pengambilan sampel pada penelitian ini mengunakan Purposive Sampling dengan kriteria:
Google Scholar (1) sahamnya tidak terkena suspensi dan aktif diperdagangkan selama periode penelitian (2)
saham yang konsisten masuk dalam daftar Indeks LQ45 selama periode penelitian, sehingga
diperoleh sampel sebanyak 26 perusahaan. Hasil penelitian menujukkan bahwa: (1) terdapat
perbedaan antara return yang dihasilkan oleh MACD, RSI, dan Buy and Hold. (2) Strategi
Buy and Hold menghasilkan rata-rata return paling optimal. (3) Saham yang menghasilkan
return paling optimal adalah BBCA, yaitu sebesar 79.16%. Return tersebut didapatkan me-
lalui strategi investasi Buy and Hold, dimana penggunaan strategi tersebut tidak membutuh-
kan banyak biaya transaksi.
PENULIS
KORESPONDENSI Kata kunci: MACD, RSI, Buy and Hold, strategi investasi, return saham
Okki Arnelia Setiani
Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Brawijaya,
Indonesia.
Email:
arneliaokki@gmail.com

Cite this as: Setiani, O. A. and Nugroho, D. A. (2022). Komparasi Strategi Investasi dengan Pendekatan Moving Average
Convergence Divergence (Macd), Relative Strength Index (Rsi), dan Buy and Hold. Jurnal Management Risiko dan Keuangan.
Volume 1, Number 4, Pages 244-251. Universitas Brawijaya. DOI: http://dx.doi.org/10.21776/jmrk.2022.01.4.02.

OKKI ARNELIA SETIANI AND DIAN ARI NUGROHO 244


JURNAL MANAGEMENT RISIKO DAN KEUANGAN | VOLUME 1 NO 4 TAHUN 2022

PENDAHULUAN perubahan nilai pasar dari seluruh saham yang


Investasi menjadi salah satu cara untuk aktif diperdagangkan pada Bursa Efek Indone-
mengakumulasi kekayaan dalam menghadapi sia. Terdapat beberapa penelitian terdahulu ter-
masa depan yang seringkali penuh ketidakpas- kait dengan perbandingan strategi investasi da-
tian. Investasi merupakan penundaan konsumsi lam menghasilkan return saham. Diantaranya
sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produk- penelitian yang dilakukan oleh Pramono et al.
tif selama periode waktu yang tertentu (Harto- (2013) menunjukkan bahwa Buy and Hold me-
no, 2017). Kegiatan Investasi menjadi salah sa- rupakan metode paling tepat dalam menghasil-
tu faktor penting dalam tercapainya kesejahte- kan return optimal jika dibandingkan dengan
raan, kemakmuran dan perkembangan pereko- MACD, RSI, dan Stochastic Oscillator (SO).
nomian suatu negara. Perkembangan investasi Penelitian yang dilakukan oleh Kusumawarda-
di Indonesia menunjukkan bahwa saat ini ma- na (2016) menunjukkan bahwa analisis teknik-
syarakat di Indonesia sudah mulai mengenal al cocok dan tepat untuk meramalkan harga
investasi, khususnya investasi di pasar modal. saham, serta menunjukkan bahwa strategi aktif
Pasar modal menjadi tempat bagi berbagai pi- (moving average) mampu mengungguli strate-
hak (khususnya perusahaan) untuk menjual sa- gi pasif (buy, sell and hold strategy). Penelitian
ham dan obligasi (Fahmi, 2015). Di Indonesia yang dilakukan oleh Gumelar (2017) menunju-
pasar modal dibentuk dibawah pengawasan PT kan bahwa terdapat perbedaan diantara return
Bursa Efek Indonesia (PT. BEI). Berdasarkan yang dihasilkan melalui strategi investasi de-
data dari BEI, sepanjang tahun 2020 jumlah in- ngan pendekatan MACD dan strategi Buy and
vestor di Pasar Modal Indonesia yang terdiri a- Hold. Strategi Buy and Hold menghasilkan
tas investor saham, obligasi, dan reksadana me- rata-rata return yang lebih tinggi dibandingkan
ngalami peningkatan sebesar 56 persen yaitu strategi investasi dengan pendekatan MACD.
mencapai 3,87 juta Single Investor Identificati- Berdasarkan keseluruhan uraian latar belakang
on (SID) sampai dengan 29 Desember 2020. tersebut, maka perlu dilakukan penelitian de-
Saham (stock) menjadi salah satu instrumen ngan judul “Komparasi Strategi Investasi de-
pasar keuangan yang paling popular, karena ngan Pendekatan Moving Average Convergen-
memberikan tingkat keuntungan yang menarik ce Divergence (MACD), Relative Strength In-
berupa dividend dan capital gain. Namun keti- dex (RSI) dan Buy and Hold (Studi pada Peru-
ka berinvestasi pada instrumen saham, investor sahaan yang terdaftar pada Indeks LQ45)”.
akan dihadapkan pada dua hal yang saling ber-
lawanan, yaitu memaksimalkan return atau me- KAJIAN PUSTAKA
minimumkan tingkat risiko. Semakin tinggi ri- Analisis Saham
siko, maka akan semakin tinggi pula presentase Untuk meminimalisir setiap risiko da-
pendapatan yang akan didapatkan (high risk lam berinvestasi saham, investor perlu menga-
high return). Investor memerlukan strategi ya- nalisis dan memilih saham yang akan dibeli.
ng tepat agar mendapatkan tingkat pengemba- Menurut Sunariyah (2010) untuk menentukan
lian dari investasi saham berupa capital gain. nilai saham, pemodal harus melakukan analisis
Pada umumnya strategi investasi saham dibagi terlebih dahulu terhadap saham-saham yang
menjadi dua, yaitu strategi aktif dan strategi ada di pasar modal guna menentukan saham
pasif (Zubir, 2013). Penelitian ini mengguna- atau melakukan portofolio yang dapat membe-
kan strategi aktif dengan pendekatan Moving rikan return optimal. Terdapat dua pendekatan
Average Convergence Divergence (MACD) dasar, yaitu analisis fundamental dan analisis
dan Relative Strength Index (RSI), serta strate- teknikal.
gi pasif Buy and Hold. Penelitian ini menggu-
nakan sampel perusahaan yang konsisten terca- Analisis Teknikal Saham
tat pada Indeks LQ45, karena Indeks LQ45 me- Berdasarkan pendapat yang dikemuka-
rupakan indeks yang mengukur kinerja harga kan oleh Tandelilin (2010) analisis teknikal
dari 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi merupakan teknik untuk memprediksi arah
dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh pergerakan saham dan indikator pasar saham
fundamental perusahaan yang baik. Dengan lainnya berdasarkan pada data historis seperti
demikian, Indeks LQ45 diharapkan mampu informasi harga dan volume. Analisis teknikal
memberikan gambaran yang baik mengenai beranggapan bahwa suatu harga ditentukan

OKKI ARNELIA SETIANI AND DIAN ARI NUGROHO 245


JURNAL MANAGEMENT RISIKO DAN KEUANGAN | VOLUME 1 NO 4 TAHUN 2022

oleh penawaran (supply) dan permintaan (de- dikator yang dikembangkan dari moving ave-
mand) terhadap saham tersebut (Halim, 2015). rage, salah satunya adalah Moving Average
Apabila terjadi kenaikan harga, maka demand Convergence Divergence (MACD) yang dicip-
akan lebih besar daripada supply. Keuntungan takan oleh Gerald Appel pada tahunn 1960-an.
dari penggunaan analisis teknikal adalah seo- MACD menghasilkan sinyal yang lebih res-
rang analis teknikal (chartist) tidak perlu lagi ponsif terhadap pergerakan harga dibanding-
mengetahui faktor-faktor yang mengakibatkan kan dengan Moving Average (Ong, 2016).
pergerakan harga saham, karena telah terref-
leksikan dalam harga pasar. Selain itu, analisis Relative Strength Index (RSI)
teknikal bersifat fleksibel, sehingga dapat dite- Relative Strength Index (RSI) pertama
rapkan untuk melakukan analisis terhadap ber- kali diperkenalkan oleh J. Welles Wilder pada
bagai macam jenis mata uang. Terdapat bebe- tahun 1978 dalam bukunya yang berjudul New
rapa teknik penggunaan grafik (charting) dal- Concept in Technical Trading System. RSI me-
am analisis teknikal diantaranya The Dow The- nggambarkan rasio antara harga saham dengan
ory, analisis Relative Strength Index dan anali- indeks pasar atau industri tertentu. Hasil per-
sis rata-rata bergerak (Moving Average). bandingan biasanya digambarkan dengan plot-
plot yang menunjukan perbandingan harga re-
Moving Average Convergence Divergence latif saham selama jangka waktu tertentu (Tan-
Secara garis besar terdapat beberapa in- delilin, 2010).

Kerangka Pikir Penelitian

Investor mengalami kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat untuk menjual dan membeli
saham, oleh sebab itu diperlukan srategi yang tepat agar mendapatkan return optimal

Landasan Teori: Penelitian Terdahulu:


1. Investasi 1. Metghalchi, Du, dan Ning
2. Pasar Modal (2009)
3. Saham 2. Putra, Werner, dan Putu (2013)
4. Analisis Teknikal Saham 3. Agung dkk (2013)
5. Moving Average Convergence 4. Stankovic, Markovic, dan
Divergence (MACD) Stojanovic (2015)
6. Relative Strength Index (RSI) 5. Kusumawardana (2016)
7. Strategi Investasi Saham 6. Gumelar (2017)
7. Cahyani dan Mahyuni (2020)

Return realisasi

Analisis Data:
1. Moving Average Convergence Divergence (MACD)
2. Relative Strength Index (RSI)
3. Buy and Hold Strategy

Hasil Penelitian

Kesimpulan dan Saran


Sumber: Data diolah (2021)

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

OKKI ARNELIA SETIANI AND DIAN ARI NUGROHO 246


JURNAL MANAGEMENT RISIKO DAN KEUANGAN | VOLUME 1 NO 4 TAHUN 2022

METODE apabila nilai RSI berada di bawah level 30 dan


Jenis Penelitian jual saham apabila nilai RSI berada di atas le-
Penelitian ini merupakan penelitian des- vel 70. Sedangkan aturan pada strategi Buy and
kriptif kuantitatif dengan variabel return inves- Hold: Beli saham pada awal periode penelitian
tasi yang menjadi titik fokusnya. kemudian menahan saham tersebut, dan men-
jual saham tersebut pada akhir periode peneli-
Sifat Penelitian tian. Menghitung Holding Period Return yang
Sifat penelitian yang dilakukan adalah dihasilkan oleh ketiga strategi investasi. Dalam
pengembangan. Penelitian ini merupakan pe- menghitung return dari ketiga strategi mema-
ngembangan dari penelitan yang dilakukan o- sukan unsur fee transaction atau biaya transak-
leh Gumelar (2017). si. Biaya transaksi beli dan jual saham yang u-
mum di Indonesia adalah 0.15% dari total pem-
Lokasi dan Periode Penelitian belian saham untuk biaya transaksi beli dan
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek 0.25% dari total penjualan saham untuk biaya
Indonesia (BEI) dan data yang dibutuhkan be- transaksi jual. Perhitungan return mengguna-
rasal dari publikasi BEI melalui situs www.idx. kan periode simulasi sebagai berikut: Return
co.id. Periode penelitian yang diambil yaitu ta- investasi periode 2015 s.d 2016, Return inves-
hun 2015-2020. tasi periode 2017 s.d 2018, dan Return investa-
si periode 2019 s.d 2020. Menghitung rata-rata
Populasi return geometrik untuk dapat melakukan ana-
Dalam penelitian ini yang menjadi popu- lisis perbandingan rata-rata return yang diha-
lasi adalah seluruh emiten yang masuk dalam silkan oleh ketiga strategi. Data yang sudah di-
Indeks LQ45 selama periode penelitian, yaitu peroleh kemudian diolah menjadi informasi
periode 2015-2020. dan disimpulkan untuk mengetahui perbedaan
return yang dihasilkan diantara strategi inves-
Pengambilan Sampel tasi dengan pendekatan MACD, RSI dan stra-
Penentuan sampel dalam penelitiaan ini tegi Buy and Hold.
menggunakan teknik purposive sampling dan
menghasilkan 26 sampel penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN
Return Geometrik
Metode Pengumpulan Data Return geometrik digunakan untuk me-
Metode pengumpulan data yang diguna- ngukur kinerja aliran return dari pada periode
kan adalah metode dokumentasi. Dalam pene- yang bersifat serial.
litian ini metode dokumentasi berupa catatan
harga saham penutupan yang diperoleh dengan Tabel 1. Hasil Return Geometrik Strategi
cara men-download dari website www.idx.co. Investasi
id.
Strategi Investasi
Metode Analisis Data Kode
Buy and
Mengumpulkan data closing price untuk Perusahaan MACD RSI
Hold
masing-masing sampel penelitian selama peri-
ode penelitian. Menggunakan Microsoft Excel ADRO -53.18% 26.82% 36.72%
untuk menghitung rumus atas penggunaan ana- AKRA -35.18% -8.34% -4.28%
lisis teknikal MACD dan RSI menggunakan
data closing price. Menentukan sinyal beli dan ANTM 49.46% -50.43% 24.13%
sinyal jual dengan menggunakan trading rule ASII -49.33% -7.01% -0.40%
dengan pendekatan MACD: Beli saham jika
BBCA -13.99% 17.07% 79.16%
garis MACD (12,26) memotong garis sinyal
atau trigger line (9) ke arah atas (MACD > ga- BBNI -23.19% -3.80% 8.90%
ris sinyal), dan jual saham jika garis MACD BBRI -32.83% 7.36% 40.11%
(12,26) memotong garis sinyal atau trigger line
(9) ke arah bawah (MACD < garis sinyal). Tra- BBTN 5.11% 53.86% 59.38%
ding rule dengan pendekatan RSI: Beli saham BMRI -48.23% 8.28% 18.45%

OKKI ARNELIA SETIANI AND DIAN ARI NUGROHO 247


JURNAL MANAGEMENT RISIKO DAN KEUANGAN | VOLUME 1 NO 4 TAHUN 2022

Strategi Investasi selisih 1 emiten dengan Buy and Hold. Rata-


Kode rata return yang diperoleh pada RSI sebesar -
Buy and
Perusahaan MACD RSI 0.25% dengan return tertinggi sebesar 53.86%
Hold
yang dihasilkan oleh emiten BBTN. Sedang-
BSDE -48.08% -11.54% -25.95%
kan return terendah dihasilkan oleh PGAS se-
GGRM -5.78% 3.06% -3.31% besar -65.07%.
ICBP -50.78% 36.83% 43.35%
Pembahasan
INCO 9.09% -38.28% -0.36% Return yang dihasilkan oleh ketiga stra-
INDF -36.74% 2.24% -1.52% tegi memiliki perbedaan dikarenakan oleh me-
INTP -28.20% 23.24% -35.85%
tode pendekatan yang berbeda. Penelitian ini
dilakukan pada saham terpilih di indeks LQ45
JSMR -24.46% -17.29% -38.26% periode 2015-2020 yang menunjukkan hasil
KLBF -50.07% 19.62% -17.52% bahwa Buy and Hold menjadi strategi investasi
yang menghasilkan return paling optimal de-
PGAS -30.36% -65.07% -64.86%
ngan rata-rata return bernilai positif. Temuan
PTBA 68.11% 23.50% 24.83% ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan
PTPP 8.96% -30.41% -31.94% oleh Pramono et al. (2013), Putra, Murhadi,
dan Mahadwarth (2013), dan Gumelar (2017).
SCMA -61.76% -20.24% -35.12% Penelitian yang dilakukan Pramono, dll (2013)
SMGR -38.86% -17.51% -32.95% menyatakan bahwa metode Buy and Hold me-
nghasilkan return optimal apabila dibanding-
TLKM -42.86% 35.22% 27.27%
kan dengan metode MACD, RSI, dan SO. Se-
UNTR -40.92% 19.02% 42.81% lain itu, Putra, dll (2013) menyatakan bahwa
UNVR -17.99% -17.90% 22.45% rata-rata strategi pasif (Buy and Hold strategy)
menghasilkan return yang lebih unggul diban-
WIKA -0.37% 5.22% -42.30% dingkan strategi aktif (moving average) ketika
Terendah -61.76% -65.07% -64.86% pasar sedang bullish. Sedangkan Gumelar (20
Tertinggi 68.11% 53.86% 79.16%
17) menyatakan bahwa strategi Buy and Hold
menghasilkan rata-rata return yang lebih tinggi
Rata-rata -22.79% -0.25% 3.58% dibandingkan strategi investasi dengan pende-
katan MACD. Geometric mean digunakan un-
Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui tuk menghitung tingkat aliran return pada peri-
bahwa Buy and Hold menjadi strategi investasi ode yang bersifat serial dan kumulatif. Hasil
yang menghasilkan saham dengan return op- geometric mean menunjukkan bahwa strategi
timal terbanyak. Dari 26 saham yang menjadi investasi dengan pendekatan Buy and Hold me-
sampel penelitian terdapat 11 saham atau sebe- nghasilkan rata-rata return yang lebih unggul
sar 42% sampel pada strategi Buy and Hold ya- apabila dibandingan dengan rata-rata return
ng menghasilkan return lebih unggul diban- MACD dan RSI.
dingkan dengan MACD dan RSI. Selain itu, Temuan pada penelitian ini berbeda de-
hanya Buy and Hold yang menghasilkan rata- ngan hasil penelitian yang dilakukan oleh Met-
rata return yang bernilai positif, yaitu sebesar ghalchi, Du, dan Ning (2009), dan Cahyani dan
3.58%. Return tertinggi dihasilkan oleh emiten Mahyuni (2020). Kedua penelitian tersebut
BBCA, yaitu sebesar 79.16%. Sedangkan re- menemukan bahwa penggunaan metode Mov-
turn terendah dan bernilai negatif sebesar - ing Average memiliki kekuatan prediksi yang
64.86% dihasilkan oleh emiten PGAS. Strategi akurat, sehingga dapat memaksimalkan keun-
investasi dengan pendekatan MACD mengha- tungan dan meminimalisir risiko investasi de-
silkan saham unggul paling sedikit apabila di- ngan mengurangi kemungkinan kesalahan da-
bandingkan dengan RSI dan Buy and Hold, ya- lam pengambilan keputusan investasi. Kusu-
itu sebesar 5 emiten atau 19% dari jumlah emi- mawardana (2016) menemukan bahwa strategi
ten yang menjadi sampel penelitian. Pada stra- Moving Average menghasilkan return optimal
tegi investasi dengan pendekatan RSI terdapat dibandingkan buy, sell and hold ketika pasar
10 emiten atau 39%. Jumlah tersebut hanya sedang bearish dan fluktuatif. Buy and Hold

OKKI ARNELIA SETIANI AND DIAN ARI NUGROHO 248


JURNAL MANAGEMENT RISIKO DAN KEUANGAN | VOLUME 1 NO 4 TAHUN 2022

memberikan hasil yang lebih unggul, ke-tika KESIMPULAN DAN SARAN


pasar sedang bullish. Sedangkan pada kondisi Kesimpulan
pasar yang volatile lebih cocok menggunakan Strategi investasi dengan pendekatan
komparasi antara Moving Average dan Buy and MACD, RSI, dan Buy and Hold menghasilkan
Hold. tingkat return yang berbeda-beda. Strategi Buy
Strategi investasi dengan pendekatan and Hold menghasilkan rata-rata return yang
MACD digunakan untuk memprediksi indikasi lebih unggul dibandingkan dengan return dari
perubahan trend (trend reversal), sehingga pa- MACD dan RSI. Hal tersebut disebabkan kare-
ra investor dapat memanfaatkan perubahan tre- na terlalu banyak sinyal transaksi yang dihasil-
nd tersebut untuk menghasilkan keuntungan. kan oleh MACD, sedangkan RSI tidak selalu
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat memberikan sinyal yang tepat tergantung pada
banyak sinyal transaksi (jual/beli) yang dihasil- kekuatan trend yang sedang berlangsung. Sa-
kan oleh indikator MACD, sehingga mengaki- ham yang menghasilkan return paling optimal
batkan membesarnya biaya transaksi ketika in- adalah BBCA, yaitu sebesar 79.16%. Return
vestor melakukan keputusan untuk membeli tersebut didapatkan melalui strategi investasi
dan menjual saham. Membesarnya biaya tran- Buy and Hold, dimana penggunaan strategi ter-
saksi akan berdampak pada berkurangnya ke- sebut tidak membutuhkan banyak biaya tran-
untungan yang seharusnya diperoleh investor. saksi.
Selain itu keterlambatan sinyal pada MACD
membuat return yang dihasilkan banyak yang Saran
bernilai negatif. Relative Strength Index (RSI) Investor dalam berinvestasi di pasar mo-
berperan sebagai parameter momentum, yaitu dal sebaiknya mempertimbangkan strategi in-
mengukur kecepatan perubahan harga. Pening- vestasi yang digunakan. Berdasarkan hasil pe-
katan momentum menandakan bahwa saham nelitian, peneliti menyarankan untuk menggu-
sedang dibeli secara aktif, sedangkan penurun- nakan strategi Buy and Hold agar menghasil-
an mengindikasikan melemahnya tren saham kan return optimal. Namun sebaiknya, dalam
tersebut. Buy and Hold biasanya digunakan o- menentukan keputusan jual dan beli perlu
leh para investor untuk menghindari biaya tran- mempertimbangkan faktor-faktor lain dalam
saksi yang berlebihan (pajak dan brokerage penetapan strategi yang digunakan, seperti fun-
fee). Selain itu juga disebabkan karena anggap- damental perusahaan, isu dan berita yang se-
an bahwa pasar modal tidak melakukan mispri- dang terjadi dan faktor lainnya. Penelitian ini
cing, sehingga harga yang tercermin di pasar hanya membandingkan dua jenis analisis tek-
sudah mencerminkan nilai intrinsik dari saham nikal MACD dan RSI dengan strategi Buy and
tersebut. Penelitian ini menunjukkan hasil bah- Hold. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat
wa Buy and Hold menghasilkan return paling melakukan pengujian yang lebih mendalam
optimal dibandingkan dengan MACD dan RSI, dan beragam dengan menggunakan strategi la-
karena didukung oleh kondisi pasar saham ya- innya, seperti SO, Moving Average, bollinger
ng sedang bullish pada periode 2015 hingga band, dan lain sebagainya. Bagi penelitian be-
periode 2020. Hal ini bisa dilihat dari return rikutnya hendaknya memberikan kriteria “pe-
yang memberikan nilai positif pada periode ter- rusahaan tidak memiliki saldo laba negatif” pa-
sebut. Faktor biaya transaksi menjadi salah sa- da pemilihan sampel yang dilakukan.
tu penyebab perbedaan return yang dihasilkan
oleh ketiga strategi. Gain yang diperoleh IMPLIKASI
investor saat melakukan perdagangan aktif de- Pada penelitian ini strategi investasi de-
ngan memanfaatkan perubahan trend dapat ngan pendekatan MACD dan RSI tidak mampu
menyebabkan membesarnya biaya transaksi menghasilkan return lebih besar dari strategi
yang dikeluarkan, sehingga mengurangi keun- Buy and Hold. Hal tersebut mengindikasikan
tungan yang seharusnya diperoleh. Apabila ke- bahwa terjadi pembentukan efisiensi pasar da-
tiga strategi investasi tersebut dibandingkan lam bentuk lemah pada pasar modal Indonesia.
dari segi biaya transaksi, maka Buy and Hold Hipotesis pasar efisien dalam bentuk lemah
yang paling minim dalam mengeluarkan biaya (weak form) menyatakan bahwa harga saham
transaksi. sudah mencerminkan seluruh informasi yang

OKKI ARNELIA SETIANI AND DIAN ARI NUGROHO 249


JURNAL MANAGEMENT RISIKO DAN KEUANGAN | VOLUME 1 NO 4 TAHUN 2022

dapat diperoleh dengan memeriksa data histo- Hadi, N. (2013). Pasar Modal: Acuan Teoritis
ris, yaitu berupa harga saham atau volume per- dan Praktis Investasi di Instrumen Keu-
dagangan di masa lalu. Berdasarkan hasil pe- angan Pasar Modal. Yogyakarta: Graha
nelitian yang telah dilakukan, maka pengguna- Ilmu.
an analisis teknikal tidak mampu memberikan Halim, A. (2015). Analisis Investasi di Aset Ke-
return yang lebih unggul apabila digunakan se- uangan. Jakarta: Mitra Wacana Media.
bagai strategi investasi. Terdapat dua hal yang Hartono, J. (2017). Teori Portofolio dan Anali-
diyakini pada pasar yang efisien, yaitu pasar sis Investasi. Yogyakarta: BPFE.
modal tidak melakukan mispriced dan meski- Kusumawardana, V. (2016). Komparasi Strate-
pun terjadi mispriced, para investor tidak dapat gi Investasi Aktif dan Pasif untuk Opti-
mengidentifikasi dan memanfaatkannya untuk malkan Return Saham yang Terdapat di
mendapatkan return berlebih secara konsisten. Bursa Efek Indonesia. Journal of Inno-
Implikasi dari hasil penelitian ini mendukung vation in Business and Economics, 7(1),
hipotesis pasar efisien. Investor tidak dapat se- pp. 41-54.
penuhnya mengandalkan keputusan investasi Metghalchi, M., Du, J. & Ning, Y. (2009). Va-
mereka berdasarkan pada analisis teknikal ya- lidation of Moving Average Trading Ru-
ng mengkaji informasi harga saham pada masa les: Evidence from Hongkong, Singapo-
yang lalu untuk menghasilkan return yang re, South Korea, Taiwan. Multinational
tinggi. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka Business Review, 17(3), pp. 101-122.
diharapkan bagi para pelaku pasar modal untuk Ong, E. (2016). Technical Analysis for Mega
menggunakan strategi Buy and Hold diban- Profit. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
dingkan dengan MACD dan RSI pada kondisi Utama.
pasar modal yang efisien agar mendapatkan re- Pramono, A., Soenhadji, I. M., Mariani, S. &
turn yang optimal. Astuti, I. (2013). Analisis Teknikal Mo-
dern Menggunakan Metode MACD, RS
KETERBATASAN PENELITIAN I, SO, dan Buy and Hold untuk Menge-
Dalam penelitian ini, penulis menghada- tahui Return Saham Optimal pada Sek-
pi keterbatasan yang dapat mempengaruhi kon- tor Perbankan LQ45. Proceeding PESA
disi dari penelitian yang dilakukan. Adapun ke- T, pp. 272-277.
terbatasan pada penelitian ini adalah tidak me- Putra, L. L., Murhadi, W. R. & Mahadwartha,
ngkriteriakan perusahaan yang memiliki saldo P. A. (2013). Strategi Aktif (Moving Av-
laba negatif. erage) dan Strategi Pasif (Buy and Hold
Strategi) Pada Pembentukan Portofolio
DAFTAR PUSTAKA Periode 2 Januari 2012-28 Desember 20
Agung, A. A. P. (2012). Metodologi Penelitian 12. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Bisnis. Malang: UB Press. Universitas Surabaya, 2(2), pp. 1-13.
Brigham, E. F. & Houstan, J. F. (2010). Dasar- Sekaran, U. & Bougie, R. (2014). Metodologi
Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salem-
Salemba Empat. ba Empat.
Cahyani, N. N. M. & Mahyuni, L. P. (2020). Stankovic, J., Markovic, I. & Stojanovic, M.
Akurasi Moving Average dalam Mem- (2015). Investment Strategy Optimizati-
prediksi Saham LQ45 di Bursa Efek In- on Using Technical Analysis and Predic-
donesia. E-Jurnal Manajemen, pp. 2769 tive Modeling in Emerging Markets. Pr-
-2789. ocedia Economics and Finance,19,51-62.
Fahmi, I. (2015). Manajemen Investasi Teori Sunariyah. (2010). Pengantar Pengetahuan
dan Soal Jawab. Jakarta: Salemba Em- Pasar Modal. Yogyakarta: UPP STIM
pat. YKP.
Gumelar, N. A. (2017). Perbandingan Strategi Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan Investasi:
Investasi dengan Pendekatan Moving A- Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Kanisi-
verage Convergence Divergence (MAC us.
D) dan Buy and Hold dalam Menghasil- Zubir, Z. (2013). Manajemen Portofolio: Pe-
kan Return Saham. Jurnal Ilmiah Maha- nerapannya dalam Investasi Saham. Ja-
siswa FEB, pp. 1-17. karta: Salemba Empat.

OKKI ARNELIA SETIANI AND DIAN ARI NUGROHO 250


JURNAL MANAGEMENT RISIKO DAN KEUANGAN | VOLUME 1 NO 4 TAHUN 2022

OKKI ARNELIA SETIANI AND DIAN ARI NUGROHO 251

You might also like