You are on page 1of 6

TUGAS RESUME MODEL PENDIDIKAN DI FINLANDIA, SWEDIA, DAN

GLOBAL ISLAMIC SCHOOL

(Perencanaan Pendidikan Agama Islam)

Nama : Multining Sari

NPM : 22300010

A. Model Pendidikan Finlandia

dalam Mahmud (2013) dimulai sejak tahun 1968, ketika pemerintah memutuskan untuk
menghapus sistem pendidikan berjenjang (parallel school system/PSS) dan
menggantikannya dengan sistem pendidikan wajib dasar nasional 9 tahun. PSS
merupakan sistem pendidikan yang mengutamakan pendidikan berjenjang bagi seluruh
siswa. Sistem ini dinilai tidak efektif karena pada kenyataannya terdapat perbedaan
kemampuan murid dalam menerima dan mencerna ilmu yang diberikan. Oleh karena itu,
pemerintah Finlandia beralih menggunakan sistem pendidikan wajib dasar nasional 9
tahun, di mana seluruh anak pada usia 7-15 tahun menerima materi dan kualitas
pendidikan yang sama dan seragam (Mahmud. 2013). Siswa tidak lagi mengejar angka
dan peringkat selama menjalani pendidikan wajib dasar 9 tahun, namun mengejar
pemahaman dan penerapan ilmu yang diberikan sesuai dengan kurikulum pendidikan
dasar nasional. Pendidikan dasar difokuskan pada upaya pembentukan karakter dan
kapasitas dari setiap murid. Upaya ini ditempuh pemerintah Finlandia untuk
memeratakan kemampuan seluruh murid tingkat pendidikan wajib dasar.

B. Tujuan Pendidikan di Negara Finlandia

Tujuan utama system pendidikan Finlandia adalah mewujudkan high-level education for
all. Tujuan tersebut mengupayakan agar seluruh rakyat Finlandia dapat mengenyam
pendidikan hingga tingkatan tertinggi, secara merata, dengan kemampuan, keahlian dan
kompetensi yang terbaik. Finlandia membangun system pendidikan dengan karakteristik
yang dilaksanakan secara konsisten, yakni, free education, free school meals, dan special
needs education dengan berpegang teguh pada prinsip inklusivitas. Pendidikan dasar
Finlandia dikembangkan sedemikian rupa agar mampu menjamin kesetaraan kesempatan
bagi seluruh rakyat untuk menikmati pendidikan terlepas dari faktor gender, strata sosial,
latar belakang etnis dan golongan. Fokus utama system pendidikan adalah kemerataan
pendidikan guna menunjang tingkat kompetensi rakyat dalam menyokong pembangunan
nasional berdasarkan inovasi. Segenap rakyat Finlandia memiliki hak dasar untuk
mengenyam pendidikan secara gratis. Pemerintah wajib menyediakan kesempatan yang
setara bagi seluruh warga negara untuk menikmati layanan pendidikan gratis, di setiap
jenjang pendidikan, sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya,

C. Sistem Pendidikan di Negara Finlandia

Sistem Pendidikan di Finlandia memiliki tujuan utama untuk mewujudkan high-level


education for all. Guru di Finlandia harus memiliki gelar master dan mengajar dengan
menggunakan berbagai metode pembelajaran kooperatif. Finlandia sangat menghargai
hasil kerja para guru, sehingga gaji guru di Finlandia lebih dari 40 juta per bulan.
Pendidikan di Finlandia jarang mengganti kurikulum pendidikannya. Perencanaan
kurikulum adalah tanggung jawab guru, sekolah dan pemerintah kota, bukan pemerintah
pusat. Peserta didik di Finlandia memiliki jam belajar yang relatif singkat di sekolah.
Mereka tidak dibebani dengan banyak pekerjaan rumah, ujian terstandar bertaruhan
tinggi dan tidak ada sistem ranking. Pembiayaan pendidikan di Finlandia dari jenjang
sekolah dasar hingga

D. Keunggulan Sistem Pendidikan di Negara Finlandia

Terdapat keunggulan dari system pendidikan di Finlandia, yaitu sebagai berikut:

1. Sistem pendidikan dengan kesetaraan serta keadilan bagi seluruh masyarakat.


2. Pendidikan berbasis inklusi sudah diterapkan.
3. Biaya pendidikan yang ditanggung oleh pemerintah.
4. Kurikulum pendidikan yang bersifat konsisten dan fleksibel.

E. Kelemahan Sistem Pendidikan di Negara Finlandia

Dari keunggulan sistem pendidikan Finlandia, terdapat kekurangan, yaitu sebagai


berikut:

1. Hanya bisa diterapkan pada negara kecil.


2. Tidak adanya standar ukuran yang pasti untuk melihat perkembangan anak secara
berkala, hal ini dikarenakan tidak adanya tes secara berkala.

F. Inovasi yang Dapat Diambil bagi Negara Indonesia

Terdapat inovasi-inovasi yang dilakukan Finlandia dalam mengembangkan sistem


pendidikan (Kasali, 2006), yaitu sebagai berikut:

1. Anak-anak di Finlandia tak diperkenankan masuk sekolah dasar kalau umur mereka
belum genap 7 tahun.
2. Guru-guru Finlandia punya sistem lain untuk menilai siswa, bukan dari ujian dan
pekerjaan rumah.
3. Tak seperti di Indonesia, di Finlandia, anak tak diukur dari 6 tahun pertama mereka
mengenyam bangku pendidikan.
4. Hanya ada satu tes standar wajib di Finlandia, yakni ketika mereka berusia 16 tahun.
5. Semua anak, pintar atau tidak, belajar di kelas yang sama.
6. 30 persen anak-anak di Finlandia memperoleh beasiswa selama 9 tahun untuk
sekolah.
7. 66 persen anak di Finlandia mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi.
8. Tak ada jurang yang terlalu lebar yang membedakan siswa yang terpandai dan paling
tertinggal di kelas. Kelas sains di Finlandia diisi maksimal 16 siswa sehingga mereka
dapat praktik dan melakukan penelitian.
9. 93 persen orang Finlandia adalah lulusan sekolah tinggi.
10. Siswa SD memiliki waktu istirahat 75 menit
11. Guru hanya menghabiskan 4 jam di kelas. Sementara itu, 2 jam seminggu guru
memperoleh pendidikan pengembangan profesi.
12. Di Finlandia, jumlah guru dan murid sepadan.
13. Biaya sekolah 100 % didanai negara.
14. Semua guru di Finlandia harus bergelar master dan sepenuhnya disubsidi pemerintah.
15. Kurikulum Nasional hanya sebagai pedoman. Sisanya fleksibel.
16. 10 % guru dipilih dari 10 perguruan tinggi ternama dan dipilih yang merupakan
lulusan terbaik di universitas mereka.
17. Di Finlandia, tidak ada gaji yang tak pantas untuk guru.
Berdasarkan pada uraian inovasi yang dilakukan oleh Finlandia, tak terlepas dari
pedoman dari masing-masing negara. Indonesia tidak bisa langsung menerima bentuk
inovasi yang dilakukan, hal ini menyesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan
masyarakat di suatu negara.

G. Model pendidikan di Swedia


Model pendidikan di Swedia memiliki beberapa ciri khas yang menarik. Berikut adalah
beberapa poin penting mengenai sistem pendidikan di Swedia:
1. Pendidikan Wajib: Di Swedia, pendidikan wajib dimulai pada usia 6 tahun dan
berlanjut hingga usia 16 tahun. Selama tahun-tahun ini, siswa diharapkan untuk
mengikuti kurikulum nasional yang ditetapkan oleh pemerintah.
2. Sekolah Dasar dan Menengah: Sistem pendidikan Swedia mencakup tiga tingkat
utama, yaitu sekolah dasar (Grundskola), sekolah menengah pertama
(Gymnasieskola), dan pendidikan tinggi.
3. Kurikulum Nasional: Swedia memiliki kurikulum nasional yang mencakup berbagai
mata pelajaran, termasuk bahasa, matematika, ilmu sosial, ilmu alam, seni, dan
pendidikan jasmani. Pemerintah Swedia mengawasi dan mengatur kurikulum ini.
4. Sekolah Bebas: Swedia mengadopsi model sekolah bebas, yang berarti bahwa ada
banyak sekolah independen yang beroperasi di negara ini. Orangtua dan siswa
memiliki pilihan untuk memilih sekolah yang sesuai dengan preferensi mereka.
5. Pendidikan Inklusif: Swedia menekankan inklusi pendidikan, yang berarti siswa
dengan kebutuhan khusus diberikan dukungan untuk menghadiri sekolah biasa sesuai
dengan kemampuan mereka.
6. Bahasa Pengantar: Bahasa pengantar dalam pendidikan Swedia adalah bahasa
Swedia, tetapi ada juga sejumlah sekolah yang menggunakan bahasa minoritas
seperti bahasa Finlandia, bahasa Sami, atau bahasa lainnya sebagai bahasa pengantar.
7. Eksplorasi Karier: Siswa di Swedia didorong untuk menjalani program orientasi
karier selama tahun-tahun sekolah menengah untuk membantu mereka memahami
pilihan pendidikan lanjutan dan karier yang tersedia.
8. Pendidikan Tinggi Gratis: Swedia menawarkan pendidikan tinggi yang hampir gratis
bagi warga negara Swedia dan warga negara Uni Eropa. Siswa internasional mungkin
perlu membayar biaya kuliah yang lebih tinggi.
9. Sistem Nilai: Swedia menggunakan sistem nilai yang berbasis huruf, mulai dari A
(terbaik) hingga F (gagal). Penilaian umumnya didasarkan pada penilaian kontinu
selama tahun ajaran dan ujian akhir.
10. Hak Anak dan Kesejahteraan: Sistem pendidikan Swedia berfokus pada hak anak dan
kesejahteraan mereka. Faktor-faktor seperti keadilan sosial dan kesetaraan dianggap
penting dalam sistem ini.

H. Global Islamic School 2 Serpong (GIS 2 Serpong)

Global Islamic School 2 Serpong dirancang dan diselenggarakan oleh para professional
yang berdedikasi dan berkualitas dengan pengalaman yang luas dalam berbagai aspek
Pendidikan. GIS 2 Serpong menawarkan proses pembelajaran yang berkualitas tinggi
yang diramu oleh para ahli secara akurat. Peserta didik ditempatkan sebagai subjek
potensial yang harus difasilitasi oleh tenaga yang berpengalaman, ahli, amanah,
berkepribadian, komunikatif, kreatif dan inovatif. Sesuai dengan visi dari GIS 2 Serpong
yaitu “Optimalisasi potensi (fitrah) peserta didik sebagai anugrah Allah Subhanahu Wa
Ta’ala dalam mewujudkan Rahmatan Lilalamin”. GIS 2 Serpong memiliki program
pengembangan ke khasan GIS yaitu English Communication Program dengan Program
Tahfidz Quran 2 Juz setiap level dari Primary, Junior dan Senior High.

GIS 2 Serpong menerapkan kurikulum yang mendorong peningkatan dan pengembangan


diri secara intelektual, sosial dan fisik bagi seluruh siswanya, terintegrasi dengan nilai-
nilai agama islam. Materi pelajaran disajikan melalui topik-topik yang dikembangkan
dalam silabus khusus untuk menstimulasi proses pembelajaran peserta didik. GIS 2
Serpong menggunakan Kurikulum Nasional Plus dengan mengimplementasikan mata
pelajaran secara seimbang. Strategi Active and Cooperative Learning diterapkan secara
bervariasi. Berbagai kegiatan ekstra kurikuler dan program bermutu lainnya disediakan
sebagai sarana pengembangan life skills.

Berbeda dengan sekolah lainnya, GIS 2 Serpong memiliki tujuan dalam pembentukan
karakteristik peserta didik, dengan melalui 4 Pilar yaitu Pilar Akademik, Pilar
Keislaman, Pilar Keglobalan, dan Pilar Kepemimpinan. Kami berharap dengan kekuatan
4 pilar tersebut, para peserta didik dapat membentuk karakter sesuai dengan level
pendidikannya mulai dari Playgroup sampai dengan Senior High.
Dalam menjalankan proses belajar mengajar yang berkualitas, GIS 2 Serpong selalu
berlandaskan pada core values yang menjadi dasar tujuan GIS 2 Serpong didirikan yaitu
CICRA ( Competence, Integrity, Compassionate, Responsible, Assertive), yang
merupakan representasi dari 4 sifat Nabi Muhammad Shallallaahu ‘alaihi Wasallam
yaitu: Fathonah (cerdas), Siddik (jujur), Amanah (dapat dipercaya) dan Tablig
(menyampaikan).

Untuk menunjang segala kegiatan pendidikan di Global Islamic School 2 Serpong, kami
menyediakan berbagai fasilitas yang mumpuni, seperti Library, Studio Musik,
Laboratorium, Sarana Olahraga, Masjid, Mobil Antar Jemput, Auditorium serta masih
banyak lagi fasilitas yang dapat mendukung proses pembelajaran. GIS 2 Serpong juga
mengembangkan pembelajaran abad 21 meliputi keterampilan 4C yaitu Critical
Thinking, Creativity, Collaboration, Communication dan Literasi dengan aplikasi
Information Communication Technology (ICT) membuka jalur komunikasi terbuka
(Global Educational Network) yang dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik
dalam rangka menunjang kelancaran kegiatan pembelajaran.

Dengan beragam konsep dan rancangan pembelajaran yang berkualitas, kami berharap
lulusan GIS 2 Serpong dapat menjadi pribadi yang cerdas, mandiri dan ber-akhlakul
karimah sebagai generasi pemimpin masa depan.

You might also like