You are on page 1of 17

KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT

Makalah
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Interaksi Sosial dan Budaya
Dosen Pengampu: Trio Arista, M. Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 5
Shinta Nuria Sani 2286206014
Febri Lailatul Badriyah 2286206117
Amin Farida 2286206030
Cici Widiana Wijayanti 2286206049
Muhammad Niam Rozikul A 2286206116

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DAS AR


FAKULTAS ILM U PENDIDIKAN DAN SOSIAL
UNIVERSITAS N AHDL ATUL ULAM A BLIT A R
SEPTEM BER 2 023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3. Tujuan Masalah........................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 3

2.1. Pengertian Kebudayaan ........................................................................... 3

2.2. Unsur unsur Kebudayaan ......................................................................... 4

2.3. Sifat Hakikat Kebudayaan ....................................................................... 5

2.4. Gerak Kebudayaan .................................................................................. 5

2.5. Fungsi Kebudayaan Bagi Masyarakat .................................................... 7

2.6. Makna Sosial. ........................................................................................... 8

2.7. Sistem Budaya dan Sistem Sosial ........................................................... 9

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 13

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Islam Nusantara, yang berjudul
Kebudayaan dan Masyarakat. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, dan umatnya
hingga akhir zaman.
Beberapa pihak telah membantu dan mendukung dalam menyusun makalah
ini. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Rasa terima kasih
disampaikan pada pihak-pihak berikut ini:
1. Bapak Trio Arista, M. Pd. selaku Dosen Pembina Mata Kuliah Interaksi Sosial
dan Budaya
2. Teman-teman dari prodi PGSD C22 Kelas C13 angkatan 2022/2023 atas
kerjasamanya.
3. Semua pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materi nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
lancar.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Blitar, 25 November 2023

Penyusun

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kebudayaan dan masyarakat merupakan dua elemen yang saling terkait
dan membentuk landasan dari kehidupan manusia. Keduanya tidak dapat
dipisahkan, karena kebudayaan mencerminkan cara hidup dan nilai-nilai
yang dimiliki oleh suatu kelompok manusia, sementara masyarakat
merupakan wadah di mana kebudayaan tersebut berkembang dan
berinteraksi.
Memahami hubungan yang kompleks antara kebudayaan dan
masyarakat adalah kunci untuk menggali kedalaman dan keragaman
manusia dalam berbagai konteks. Kebudayaan mencakup segala hal, mulai
dari bahasa, kepercayaan, tradisi, hingga norma-norma perilaku yang
diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Ia adalah identitas
kolektif yang membentuk pandangan dunia dan memberikan arah dalam
kehidupan sehari-hari.
Dalam konteks ini, masyarakat berperan sebagai wadah tempat
kebudayaan itu berkembang. Ia mencakup interaksi antara individu,
kelompok, dan institusi yang membentuk struktur sosial. Pentingnya
memahami hubungan antara kebudayaan dan masyarakat tidak hanya
sebatas untuk memahami asal-usul atau praktik suatu kelompok manusia.
Lebih dari itu, memahaminya membuka pintu untuk memahami dinamika
sosial, proses perubahan, dan tantangan yang dihadapi manusia di berbagai
bagian dunia.
Selain itu, pemahaman hubungan antara kebudayaan dan masyarakat
juga memiliki implikasi praktis dalam berbagai bidang seperti antropologi,
sosiologi, pendidikan, politik, dan bahkan dalam era globalisasi yang
semakin terhubung, memahami kebudayaan dan masyarakat dari perspektif
global menjadi semakin penting. Dalam makalah ini, kita akan
mengeksplorasi lebih dalam tentang bagaimana kebudayaan dan

1
masyarakat saling mempengaruhi, serta bagaimana pemahaman yang
mendalam terhadap hubungan ini dapat memberikan wawasan baru tentang
kompleksitas kehidupan manusia di dunia ini.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan Latar Belakang diatas dapat dijabarkan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa Pengertian Kebudayaan?
2. Apa Saja Unsur-Unsur Kebudayaan?
3. Bagaimana Sifat Hakikat Kebudayaan?
4. Apa Saja Gerak Kebudayaan?
5. Apa Saja Fungsi Kebudayaan Bagi Masyarakat?
6. Apa Saja Makna Social?
7. Bagaimana Sistem Budaya Dan Sistem Sosial?
1.3. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat dirumyskan tujuan masalag
sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui Pengertian Kebudayaan
2. Untuk Mengetahui Unsur-Unsur Kebudayaan
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Sifat Hakikat Kebudayaan
4. Untuk Mengetahui Gerak Kebudayaan
5. Untuk Mengetahui Fungsi Kebudayaan Bagi Masyarakat
6. Untuk Mengetahui Makna Social
7. Untuk Mengetahui Sistem Budaya Dan Sistem Sosial

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kebudayaan


Masalah kebudayaan juga diperhatikan dalam sosiologi, karena
kebudayaan dan masyarakat manusia merupakan dwitunggal yang tidak
terpisahkan. Istilah kebudayaan berasal dari kata Sansekerta buddhayah,
merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal.
Culture berasal dari bahasa latin colere yang berarti mengolah atau
mengerjakan. Kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa dan cita-cita
masyarakat. Kebudayaan berguna bagi manusia yaitu untuk melindungi diri
terhadap alam, mengatur hubungan antar manusia dan sebagai wadah dari
segenap perasaan manusia.
Secara etimologis kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta
budhayah, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal.
Sedangkan ahli antropologi yang memberikan definisi tentang kebudayaan
secara sistematis dan ilmiah adalah E.B. Tylor dalam buku yang berjudul
Primitive Culture, bahwa kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang di
dalamnya terkandung ilmu pengetahuan lain, serta kebiasaan yang didapat
manusia sebagai anggota masyarakat. Pada sisi yang agak berbeda,
Koentjaraningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan manusia
dari kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur oleh tata kelakuan yang harus
didapatkanya dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan
masyarakat. Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil
karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang
semuanya tersusun dalam kehidupanan masyarakat.
Secara lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut
1. Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan
manusia, yang meliputi:

3
a) Kebudayaan materiil (bersifat jasmaniah), yang meliputi benda-
benda ciptaan manusia, misalnya kendaraan, alat rumah tangga, dan
lain-lain.
b) Kebudayaan non-materiil (bersifat rohaniah), yaitu semua hal yang
tidak dapat dilihat dan diraba, misalnya agama, bahasa, ilmu
pengetahuan, dan sebagainya.
2. Kebudayaan itu tidak diwariskan secara generatif (biologis), melainkan
hanya mungkin diperoleh dengan cara belajar.
3. Kebudayaan diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Tanpa
masyarakat kemungkinannya sangat kecil untuk membentuk
kebudayaan. Sebaliknya, tanpa kebudayaan tidak mungkin manusia
(secara individual maupun kelompok) dapat mempertahankan
kehidupannya. Jadi, kebudayaan adalah hampir semua tindakan
manusia dalam kehidupan sehari-hari.

2.2. Unsur unsur Kebudayaan


Unsur-unsur kebudayaan meliputi semua kebudayaan yang ada dunia,
baik yang kecil, sedang, besar, maupun yang kompleks. Menurut konsepnya
Malinowski, kebudayaan di dunia ini mempunyai tujuh unsur universal,
yaitu bahasa, sistem teknologi, mata pencaharian, organisasi sosial, sistem
pengetahuan, religi, dan kesenian .Seluruh unsur itu saling terkait antara
yang satu dengan yang lain dan tidak bisa dipisahkan
Melville J. Herskovits mengajukan 4 unsur pokok kebudayaa, yaitu:
a. Alat-alat teknolog
b. Sistem ekonomi
c. Keluarga
d. Kekuasaan politik
Bronislaw Malinowski, menyebutkan unsur-unsur kebudayaan sebagai
berikut:
a. Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota
masyarakat di dalam upaya menguasai alam sekelilingnya.
b. Organisasi ekonomi.
c. Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan.

4
d. Organisasi kekuatan.
Pendapat para sarjana menunjukan pada adanya tujuh unsur kebudayaan
yang dianggap sebagai cultural universals, yaitu:
a. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia.
b. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi.
c. Sistem kemasyarakatan
d. Bahasa.
e. Kesenian.
f. Sistem pengetahuan

2.3. Sifat Hakikat Kebudayaan

Kebudayaan mempunyai sifat hakikat yang berlaku umum bagi semua


kebudayaan di manapun juga. Sifat hakikat kebudayaan tadi adalah sebagai
berikut:

1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia.

2. Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu


generasi tertentu, dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi
yang bersangkutan.

3. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah-


lakunya.

4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban,


tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak tindakan-tindakan yang
dilarang dan tindakan-tindakan yang diizinkan.

2.4. Gerak Kebudayaan


Akulturasi merupakan proses di mana suatu kelompok manusia
dengan suatu kebudayaan tertentu, dihadapkan pada unsur-unsur suatu
kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur
kebudayaan asing itu dengan lambat laun diterima dan diolah ke dalam
kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan
itu sendiri. Akulturasi merupakan salah satu contoh gerak kebudayaan.

5
Gerak kebudayaan, atau juga dikenal dengan istilah "gerakan
kebudayaan," mengacu pada serangkaian aktivitas atau inisiatif yang
bertujuan untuk mempromosikan, melestarikan, atau mengembangkan
aspek-aspek kebudayaan dalam suatu masyarakat atau komunitas tertentu.
Tujuan dari gerak kebudayaan bervariasi tergantung pada konteks dan
tujuan spesifik dari gerakan tersebut. Beberapa tujuan umum dari gerak
kebudayaan termasuk
1. Pelestarian Budaya Tradisional
Beberapa gerakan kebudayaan bertujuan untuk mempertahankan dan
melestarikan warisan budaya dan tradisi kuno dari suatu masyarakat. Hal
ini dapat meliputi pelestarian bahasa, seni, musik, dan praktik budaya
lainnya.
2. Pengembangan Seni dan Kreativitas
Gerakan kebudayaan juga dapat fokus pada mendukung dan
mengembangkan ekspresi seni dan kreativitas dalam masyarakat. Ini
dapat melibatkan dukungan terhadap seniman lokal, penyelenggaraan
acara seni, atau mendukung program seni pendidikan.
3. Pengarusutamaan Kebudayaan
Beberapa gerakan kebudayaan bertujuan untuk memastikan bahwa
kebudayaan dari berbagai kelompok dan komunitas diakui, dihormati,
dan diapresiasi secara adil. Ini mendorong inklusivitas budaya.
4. Penggunaan Teknologi dalam Kebudayaan
Gerakan ini mendorong penggunaan teknologi modern untuk
memperluas dan mempromosikan kebudayaan, baik melalui media
sosial, platform digital, atau teknologi lainnya.
5. Pendidikan dan Kesadaran Budaya
Gerakan kebudayaan juga dapat fokus pada pendidikan dan peningkatan
kesadaran tentang kekayaan budaya suatu masyarakat. Ini bisa melalui
program pendidikan formal atau informal, seminar, atau lokakarya
budaya.

6
6. Promosi Pariwisata Budaya
Beberapa gerakan kebudayaan bertujuan untuk memanfaatkan kekayaan
budaya untuk mempromosikan pariwisata dan ekonomi lokal. Ini dapat
melibatkan pengembangan acara budaya, tur budaya, atau promosi
produk kerajinan lokal.
7. Pengembangan Identitas Budaya
Gerakan kebudayaan juga dapat membantu dalam menguatkan identitas
budaya suatu masyarakat, memberikan rasa kebanggaan dan keterikatan
terhadap kebudayaan mereka sendiri.
Gerakan kebudayaan dapat bervariasi dari tingkat lokal hingga nasional
atau bahkan internasional, tergantung pada skala dan sasaran dari gerakan
tersebut. Penting untuk diingat bahwa gerakan kebudayaan dapat
memainkan peran penting dalam memelihara, mengembangkan, dan
memajukan kebudayaan dalam masyarakat yang terus berubah.

2.5. Fungsi Kebudayaan Bagi Masyarakat

Kebudayaan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk dan


memengaruhi kehidupan masyarakat secara luas. Berikut adalah beberapa
fungsi utama kebudayaan dalam masyarakat:

1. Identitas dan Pengenalan

Kebudayaan membentuk identitas individu dan kelompok. Ini


memberikan rasa keterikatan dan kebanggaan terhadap asal-usul dan
nilai-nilai budaya yang dipegang.
2. Pengaturan dan Pembimbingan
Kebudayaan menetapkan norma-norma perilaku yang membimbing
cara individu berinteraksi dalam masyarakat. Ini mencakup aturan etika,
moral, dan sosial yang membentuk struktur sosial.
3. Memperkuat Kebersamaan
Kebudayaan memfasilitasi komunikasi dan pemahaman di antara
anggota masyarakat. Hal ini memperkuat hubungan sosial dan
mempromosikan rasa persatuan.

7
4. Pembentukan Nilai dan Etika
Nilai-nilai budaya membentuk prinsip moral yang memandu perilaku
individu. Mereka memberikan dasar untuk membuat keputusan etis dalam
kehidupan sehari-hari.

5. Pengembangan Pengetahuan dan Keterampilan


Kebudayaan adalah reservoir pengetahuan, teknologi, dan
keterampilan yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Ini mencakup cara-cara tradisional atau modern untuk mengatasi tantangan
dan memenuhi kebutuhan.
6. Memberikan Identitas Sosial dan Kelompok
Kebudayaan membantu dalam membentuk identitas sosial dan
keanggotaan dalam berbagai kelompok dan komunitas. Ini dapat
mencakup identitas berdasarkan agama, etnisitas, atau suku.
7. Melestarikan Warisan Budaya
Kebudayaan melestarikan warisan dan tradisi kuno yang memiliki
nilai sejarah dan estetika. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk
menghormati dan mempertahankan akar budaya mereka.
Fungsi-fungsi ini menunjukkan betapa pentingnya kebudayaan dalam
membentuk dan mempertahankan kehidupan masyarakat. Kebudayaan
bukan hanya tentang tradisi lama, tetapi juga merupakan alat penting untuk
memahami dan mengatasi perubahan serta tantangan modern.

2.6. Makna Sosial


Manusia adalah makhluk sosial yang dapat bergaul dengan dirinya
sendiri, dan orang lain menafsirkan makna-makna obyek-obyek di alam
kesadarannya dan memutuskannya bagaimana ia bertindak secara berarti
sesuai dengan penafsiran itu. Bahkan seseorang melakukan sesuatu karena
peran sosialnya atau karena kelas sosialnya atau karena sejarah hidupnya.
Tingkah laku manusia memiliki aspek-aspek pokok penting sebagai
berikut:
1. Manusia selalu bertindak sesuai dengan makna barang-barang (semua
yang ditemui dan dialami, semua unsur kehidupan di dunia ini)

8
2. Makna dari suatu barang itu selalu timbul dari hasil interaksi di antara
orang seorang;
3. Manusia selalu menafsirkan makna barang-barang tersebut sebelum dia
bisa bertindak sesuai dengan makna barang-barang tersebut. Atas dasar
aspek-aspek pokok tersebut di atas, interaksi manusia bukan hasil sebab-
sebab dari luar. Hubungan interaksi manusia memberikan bentuk pada
tingkah laku dalam kehidupannya sehari-hari, bergaul saling
mempengaruhi. Mempertimbangkan tindakan orang lain perlu sekali,
bila mau membentuk tindakan sendiri.
Menurut Blumer dalam premisnya menyebutkan bahwa manusia
bertindak terhadap sesuatu berdasarkan makna-makna yang berasal dari
interaksi sosial seseorang dengan orang lain dan disempurnakan pada saat
proses interaksi sosial berlangsung. Makna dari sesuatu berasal dari cara-
cara orang atau aktor bertindak terhadap sesuatu dengan memilih,
memeriksa, berpikir, mengelompokkan dan mentransformasikan situasi di
mana dia ditempatkan dan arah tindakannya.

2.7. Sistem Budaya dan Sistem Sosial


Sistem sosial dan sistem budaya merupakan bagian dari kerangka
budaya. Ketiga sistem tersebut secara analisis dapat dibedakan. Sistem
sosial lebih banyak dibahas oleh ilmu sosiologi, sementara itu sistem
budaya banyak dikaji dalam ilmu budaya.Sistem diartikan sebagai
kumpulan bagian-bagian yang bekerja bersama-sama untuk melakukan
suatu maksud. Sistem mempunyai sepuluh ciri, yaitu:
a. Fungsi,
b. Satuan,
c. Batasan,
d. Bentuk,
e. Lingkungan,
f. Hubungan,
g. Proses,
h. Masukan,
i. Keluaran, dan pertukaran.

9
Sistem budaya merupakan wujud yang abstrak dari kebudayaan.
Sistem budaya a tau kultural sistem merupakan ide-ide dan gagasan
manusia yang hidup bersama dalam suatu masyarakat. Gagasan tersebut
tidak dalam keadaan berdiri sendiri, akan tetapi berkaitan dan menjadi
suatu sistem. Dengan demikian, sistem budaya adalah bagian dari
kebudayaan yang diartikan pula adat-istiadat. Adat-istiadat mencakup
sistem nilai budaya, sistem norma, norma-norma menurut pranata-pranata
yang ada di dalam masyarakat yang bersangkutan, termasuk norma agama.
Fungsi sistem budaya adalah menata dan memantapkan tindakan-
tindakan serta tingkah laku manusia. Proses belajar dari sistem budaya ini
dilakukan melalui proses pembudayaan atau institutionalization
(pelembagaan). Dalam proses ini, individu mempelajari dan menyesuaikan
alam pikiran serta sikapnya dengan adat istiadat, sistem norma, dan
peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Proses ini dimulai sejak kecil,
dimulai dari lingkungan keluarga, masyarakat, mula-mula meniru berbagai
macam ilmu n. Setelah itu menjadi pola yang mantap, dan mengatur apa
yang dimilikinya.
Sedangkan, sistem sosial pertama kali diperkenalkan oleh Talcott
Parsons. Konsep struktur sosial digunakan untuk menganalisis aktivitas
sosial sehingga sistem sosial menjadi model analisis terhadap organisasi
sosial. Konsep sistem sosial adalah alat bantu untuk menjelaskan tentang
kelompok kelompok manusia. Model ini bertitik tolak dari pandangan
bahwa kelompok manusia merupakan suatu sistem. Parsons menyusun
strategi untuk menganalisis fungsional yang meliputi semua sistem sosial,
termasuk hubungan berdua, kelompok kecil, keluarga, organisasi sosial,
termasuk masyarakat secara keseluruhan. terdapat empat unsur dalam
sistem sosial, yaitu:
1. Dua orang atau lebih,
2. Terjadi interaksi di antara mereka,
3. Interaksi yang dilakukan selalu bertujuan, dan
4. Memiliki struktur, simbol, dan harapan-harapan bersama yang
dipedomaninya.

10
Selanjutnya, suatu sistem sosial akan dapat berfungsi apabila empat
persyaratan di bawah ini terpenuhi. Keempat persyaratan itu meliputi:
1. Adaptasi, menunjuk pada keharusan bagi sistem-sistem sosial untuk
menghadapi lingkungannya.
2. Mencapai tujuan, merupakan persyaratan fungsional bahwa tindakan itu
diarahkan pada tujuan-tujuannya.
3. Integrasi, merupakan persyaratan yang berhubungan dengan interelasi
antara para anggota dalam sistem sosial.
4. Pemeliharaan pola-pola tersembunyi, merupakan konsep latent
(tersembunyi) pada titik berhentinya suatu interaksi akibat kejenuhan
sehingga tunduk pada sistem sosial lainnya yang mungkin terlibat.
Selanjutnya, Parson menjelaskan bahwa dalam suatu sistem sosial
terdapat 10 unsur yang membentuk kesempurnaan suatu sistem. Kesepuluh
unsur itu, yaitu:
1. Keyakinan,
2. Perasaan,
3. Tujuan Sasaran Cita-Cita,
4. Norma,
5. Kedudukan Peranan,
6. Tingkatan,
7. Kekuasaan Atau Pengaruh,
8. Sanksi,
9. Sarana Atau Fasilitas, Dan
10. Tekanan Ketegangan.

11
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kebudayaan adalaah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil
karya manusia yang membentuk kehidupan masyarakat melalui
pembelajaran. Unsur-unsur kebudayaan meliputi kebudayaan materiil dan
non-materiil, sementara sifat hakikatnya mencakup aspek seperti
keberlanjutan, kewajiban, dan tata kelakuan.
Unsur-unsur kebudayaan menurut Malinowski dan Herskovits
melibatkan bahasa, sistem teknologi, mata pencaharian, organisasi sosial,
sistem pengetahuan, religi, dan kesenian.
Fungsi kebudayaan bagi masyarakat mencakup identitas, pengaturan
perilaku, memperkuat kebersamaan, pembentukan nilai, pengembangan
pengetahuan, dan melestarikan warisan budaya. Gerakan kebudayaan dapat
memiliki tujuan seperti pelestarian budaya tradisional, pengembangan seni,
pengarusutamaan kebudayaan, penggunaan teknologi, pendidikan budaya,
promosi pariwisata budaya, dan pengembangan identitas budaya Makna
sosial menunjukkan bahwa manusia menafsirkan makna obyek-obyek dalam
kesadarannya melalui interaksi sosial, dan tingkah laku manusia dipengaruhi
oleh makna-makna tersebut. Sistem budaya dan sistem sosial merupakan
bagian dari kerangka budaya, di mana sistem budaya melibatkan ide-ide dan
gagasan dalam masyarakat, sedangkan sistem sosial melibatkan interaksi
antarindividu dengan tujuan tertentu.
Pentingnya kebudayaan dalam membentuk dan mempertahankan
kehidupan masyarakat ditunjukkan oleh fungsi-fungsi seperti identitas,
pengaturan perilaku, pembimbingan, pengembangan pengetahuan, dan
melestarikan warisan budaya.

12
3.2. Saran
Makalah ini tentunya masih terdapat kelemahan ataupun kekurangan
dalam penulisan maupun penyusunannya. Penulis mengharapkan kritik dan
saran yang konstruktif dan membangun dari pihak manapun demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan
dan pengetahuan kita tentang teori-teori masuknya Islam ke Nusantara dan
berbagai bukti peninggalannya serta kelebihan maupun kelemahan dari
masing-masing teori tersebut.

13
DAFTAR PUSTAKA

Baharuddin. 2021. Pengantar Sosiologi. Mataram: Sanabil.


Kistanto, N.H. 2015. Tentang konsep kebudayaan. Sabda: Jurnal Kajian
Kebudayaan, 10(2).
Ralph Linton. 1936. A study of Man, an Intruction. New York: Appleton Century-
Crofts.
Selo Soermardjan dan Soelaeman Soemardi. 1964. Setangkai Bunga Sosiologi.
Jakarta. Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Hlm. 115.
Soekanto Soerjono. 1982. Antropologi social Budaya. Jakarta: PT Grafindo
Persada.

14

You might also like