You are on page 1of 18
Cc. Panjang Penyaluran Batang Tulangan + Art dan faktor yang mempengaruhi panjang penyaluran Batang tlangan yang mengalami tarikan langsung yang diperlihatkan pada Gambar V.7, baruslah dijangkarkan/ditanamkan ke dalam beton dengen kedalamtan yang cukup, jika tiduk ingin tertarik ke luar dari betonnya. Kedalaman penanaman tulangan pada beton ini harus dibuat sedemikian rupa, sehingga batang tulangan dapat mengembangkan penyaluran tegangannya sampai ke titik leleh dengan baik, yang, isebut “panjang penyaluran batang tulangan”, dan diberi notasi “As”. Gamba IV.7 Panjang Penyaluran Batang Tulangan (Aa Jika baja tulangan ditanamkan ke dalam beton dengan kedalaman Ae seperti terlukis pada Gambar 1V.7, kemudian pada ujung luar baj tulangan diberikan gaya trik F, maka akan terjadi 2 kemungkinan berikut: 1). Sika Ay terlam pendek, baja tlangan akan mudah tercabut. 2). Jika 24 terlalu panjang, baja nelangan akan mencapai akhimnya putus. Dengan pertimbangan kedua kemungkinan di atas, dapat di- kembangkan satu kemungkinan lain lagi, yaitu berapa panjang minimal baja tulangan yang tertanam dalam beton agar baja twlangan menjadi leleh dan Jelch sebelum tercabut. Panjang minimal demikian ini dixchut “panjang, penyaturan” baja tulangan, dan diber} notasi "4", Jadi, panjang penyaluran baja culangan Qy) dapat diartikan dengan panjang penanaman terpendek untuk baja tulangan agar dapat mengem- bangkan tegangannya dari not sampai felch (f,), tanpa mengalumi cabut pada saat baja tulangan mengalami gaya tarik Gaya tarik F yang bekerja pada baja tulangan seperti terlukis pada (Gambar IV-7 ditahan oleh lekatan antara beton sekeliling dan batang. Jika ‘teyangoo lekat ini bekerja merata pada sclurub bagian batang tertanam, ‘maka gaya lekat total yang terjadi (sebelum batang tereabut atau ke luar dari beton) sama dengan panjang bagian batang tertanam Qs) dikalikan keliling batang (445), dan dikatikan lagi dengan ketcuatan lekat (6), ‘atau ditulis: Gaya lekat total = y (42-45) -fe atv-t09) Sedangkan gaya F maksimal yang dapet ditahan olch baja tulangan sama dengan Tuas penampang batang (1/4. 7d") dikalikan kekuatan tarik baja volangan (6), dials: P= (4.2.99?) fy av-106) ‘Agar terjadi kesetimbangan, kedua gaya horizotal pada Persamaan (IV- 1a) dan Persamaan (TV-10b) harus sama besar, sehingga diperoleh: de Cy) fe= (WA Hy) By nota te av-106) Songan de panjong penyslursn tegengan tulangs, th, diameter batang twlangan, mm. 5, Sey teleh baja twlangan, Mea, f, — kekuatun Iekot beton, MPa. Menurut Vis dan G.H, Kusuma (1993), besar kekuaten lekat & {crutamna borgantung pada: 1, Diameter batang tulangan yang ditanamkan ke dalam beton 2), Letaktulangan pada konstruksi. 3). Kualitas/mutu beton, Mut beton yang tinggi, akan memberikan ‘kckuatan Iekat yang lebih bai Faktor-fakior di atas sangat berpengaruh terhadap Kekuatan lekat beton, sehingga Berpengaruh pula kepoda panjang penyaluran tlangan ba Di samping itu, panjang peayaluran twolangan % juga dipengarubi oleh ienis beban (gaya) yang timbul sepanjang batang wlangen, taik berupa saya tarik maupun gaya tekan. Oleh sebab itu, SNI 03-2847-2002 mem- ‘bedakan beberapa jenis panjang penyaluran, misalnya: panjang penyalur- fan twlangan task, panjang penyaluran wlangon kan, don panjang penyaturan angkur (kit) tulangan yang tetanam dalam beton, 2. Panjang penyaluran tulangan tarik Pasa) 14.2.3 SNI 03-2847-2002 memberikan persamaan untuk panjang penyaluran tulangan tarik seperti bericut: av-tlay BS 1,75 (6+ Keldy $2,5 dan Jf S 25/3.MPa {V-11by ‘dengan: 24 © panjang penysliras, mm. hy harus 2 300 min(IV-11<) 4, ~ diameter batang tulangan, mm a = fsleorlokasi penulangan 1 ka tulangan berada di atas Beton setebal 2 300mm av.) 1,0 unto talangan Lain av-lte) B= fiaktor pelapis 1,5 ka batang atau kawat tolangan berlapis epoksi dengan selimut beton kurang dari 3. tau spast bersih kurung dari 6.4, avai 1,2 ka barang atau kawat tulangan berlapis epoksi Jainnya 11g) 1.0 ka eslangan tanpa pelapis: (vei) fakiorukuran batang tulangan > 0,8 ja digunakan tulangan D-19 etau yang lebih kecit aval 1.0;jika digunakantelangan D-22 atau lebih besa (LV-11)) A= faktor beton agregat ringan 1,3 jika digunakan beton agregat ringan (v-11k) = JRF 0.8.64) tetapi tidak kurang dari 1,0 av. Gs adalah huat ark belah rata Beton agregnt singan, MPs), = 1,0 jika digunaksn beton normal (V-1im) ¢ = spasi antar tulangan atau dimensi selimut beton (diambil nilai teri, mm, Ay £ Ke~ foktortwangan sengkeng, Ky = av-tin) 10.s.n untuk penyeserhanenn, boleh dipakai Ke= 0 Pasal 14.24), ‘Ag ~ huss penampang total dari sera tulangan transversal yang berada dalam renting daereh berspasi s dan yang memotong ‘bidang belah potesial melalui ulengan yang disalarken, mun. ‘ua elch yang disyoratkan untuk tulangan transversal, MPe, S spis) miksinal sumbuskesumbu twlangan transverse yang pasa i se_panjang 2, rom. = jmlah batang atu kawat yang disalurkan i sepanjang bidang, Dela. Persamaan (IV-I1a) di alas boleh disederhanakan dengan meng ‘arbi nile bats tawah untuk parameter ¢ da Ke yang umutn, seperti pada Tabel IV. ‘Fabel 1V.1 Persamaon unk Panjang Pervaluran Tulamgan Tarik (esol 1.2.2) [Koad Bag Dd Roane Do ec inayat [iki bear |Spasi bersih batang-batang yang Eat ams chang tk rine ar imate rth ng a yan [enon st ectan tg ipsa sopaang uae san ian sn ini |, pA 4 |, 3 0Be 4 [sun pestene eh == Isle se spstbein ange ye seated a rane ddl toner a arg ar de 1a |, Ag sag Shar |e 4 PPasal 14.24 SNL 03-2847-2002 juge membolehkan menggunakan reduksi panjong penysluran apabila luasan tulangan terpasang pada Komponen lenturrolebii Tuan tulangan yong dibutubken dari analisi dengan mermaksifektor pengsli nas tung f beri: 1), Struktur tidak ditencanskan tahan geenpa, Arya arn) po 2). Stuktur direneanakan taban germpa, f= 1,0 alv-128) 3. Panjang penyaluran tulangan tekan Panjang penyaluran unt tulengan yang berada pada kondisitekan liberi motas sama dengan panjang penyaluran untuk twlangan tak, yaina ay tetapisilanya lebih kecil (rinimal 200 mm). Panjang penyaturan folangan votuk tulangan lekan dihitung bevdasarkan Pasal 14.3 SNI 03- 2847-200, dengan persamaan berikut da fey Xf dam by 2 200 rm (v-13) v-t30) ay arus & 004.45, (136) 24 = panjang peayaluran tulangan, mm. ay = panjamg penyaluran dasar, eam, f= faktor pengal = Aspe ja jum tulengan torpaseng melebihi a kebutuha, v.34) = 0,75 jikatutangon ditingkupi sengkang D-13 dan berspast (v-t3¢) sumbu-ke-sumbu $ 100 mm. 4. Angkur (kalt)tatengan Kit colangen digunokan sebogai anghur tabahan pada suatu keadaan apabila dacrah anghur yang tersedia pada elemen struktur tidak rmencukupi kebutuban panjang penyaluran tulangan lurus. Panjang fpenyaluran tolangan kait diberi notasi dengan 2 Bentuk kalt standar Yyang biasa digunakan pads struktur beton ada 2 macam, site kait 90° dan kait 180" seperti crtukis pada Gambar IV.8, 4.4, atau minimel 60 mm, (@), Kuit 90° (0). Kait 180° Gambar 1.8 Katt Tulangun Standur Pads Gambar IV.8, jari-jeri Ivar bengkokan tulangan (¢) dtentukan Derikut (Pasal 14.5.3 SNI03-2847-2002)- 1), Untuk diamerer 10 mm hinges 25 mm,r > 4c, (IV-148) 2). Untuk diameter 29 mm hingga 36 mm,r > Sih (QV-14b) 3). Untuk diameter 43 mm hinggs $7 mm,r > 6h {(V-140) Panjang penyaluran minimal yang dibutubkan untuk tulangan Kait ini lebih Rect daripada panjang penyaturan tulangan tekan, yaitu 150 mm. “Memurut Posal 44.5.1 SNI 03-2847-2002, panjang penyaluran tulangan Jest ditentukan berdasarkan persamaan berikut: ay Daf FE ff av-isa) Dyy & Bayada doy 2 150 mm ay-isb) aay = t00.dy JE? (av-t5e) dengan: 2a panjang penyniuran tulangan ait, mm. es = panjang peayaluran dasar mm, f= Takior ku lelch batang talongan ~ £200 av-isay f= faktor selimt beton = 0,7 Gika batang < D:36 dengan teal selimt samping = 60 mm, kai 0° dan selma pada perpanjangan kaitan 2 50 min). (IV-154) 6 = fiaktorsengkang atau senghang ikat~ 08 (Gikabotang < D-36 dengan kait yang secara ‘vertikal atau borizontalteteabyp di dalam senghang, sau sengkang hat yang dipasang sepanjang panjong penyaluran tu, dengan spasi < 3 x diameter batang Kai. fy = faktorcalangan lebih = Ace/A Gila penjangkaron atau penyalaran f ida Khusus iperlukan), av-159 f= faktor beton agregat ringsn = 1.3 av-ise) f= faktorgalangan berlapis epoksi— 1.2 av-ish) 5, Selimut momen balok Pembcrian tulangan pada struktur balok dimaksudkan agar balck fersebut mammpu memikul beban lentur yang terjadi pada balok, Oleh eaten itu disyaratkan, bahwa momen dukung ijin yang berada di dalam balok (yaitu momen rencana M, atau ¢.M,) minimal sama dengan momen perlu (M,} akibat bekerjanya kombinasi beban terfuktor yang. beraca di Iuar balok. Untuk euiberikan gambaran/keyakinan bahwa balok tersebut mampu memikul beban-beban yang bekerja padanya, make perha digambarken tcatang sclimut momen balok. Dari gambar selimut momen ini dapat diketahui, bahwa momen rencana balok M, lebib besar atau sama dengan momen perl My. Pada penggambaran selimut momen balok perlu direncanakan etak pematussn tulangan dengan suaty pertimbangan, bahwa tolangan tersebut boleh dipunie pada lokasi sedemikian rupa schingga diberi Kesempatan untuk menyalurkan tegangannya sampai ke titik leleh, Hal ini berart! tulangan diputus pada jarak minimal sepanjang Ny yang ditunjuk- kan pada gambar selirmt momen, yang menyatakan bahwa garis momen rencana herada di lust gars momen perln (perbatikan Gambar TV 9) Langkah-langkah yang ditempuh untuk menggambar selimut momen balok biasanya dilaksamakan dengan urutan berikut: 1). Dihitung twlangan longitudinal pada doerah ujung dan tapangan balok, 2). Dihitung momen rencana balok, bik momen positif maupun momen negati. 3), Dihitung panjang penysluran tegangan tulangan Ay pada tempat pemotusan tulangen. 4), Membuat gambar pen ‘yang diputus. 5). Membuat gumbar momen pertu dan momen rencana balok dalam bentuk garis-garis momen, dengan mempertimbangkan paajang penyalwan 2y sedemikian rupa, sehingwa tampak bahwa garis-garis ‘seomen rencana berada di luar garis-garis momen perlu. Jangan balok lengkap dengan letak tulangan Gambar 1V.9 Contoh Setimut Momen Batok Gambar [V.9 tersebut menunjukkuan beberupa hal sebagai berikut 1}, Tulangan atas pada balok ujung becumlah 4 batang. kemudian dibengkokkan ke bawah sebanyak 2 batang di titik A, vehimaia Jurlab tulangan atas di bentang tengah tingeal 2 batang. 2). Berkaitan dengan item 1, kekuaton momen rencana M,? ujung (yang. ditahan oleh 4 batang alangan ates) akon turun secara vertikal di ‘ivik A (karena nda 2 batang yang dibengkokkan ke bawah), menjadi smomen rencana M® tengah (yang tinggal ditahan oleh 2 batang, ‘ulangan atas pada bentang-tengah balok)- 3). Tulangan bawab pada balok ujung berjumdah 2 batang, kemodian ada penambshan tulangan 2 batang i tisk B (echingga berjumlah 4 bbatang), dan penambahan tagi 2 batang di tik C (dari pembengkok- fan twlangan atas ke bawah, schingga berjumiah 6 batang pada bbentang-tengah balok). an sem 3, Kekuatan momen reneana M4, ujung ‘leh 2 butang tulangan bawah) akan tetap sampai di tik B, Kemudian secara berangsur-angsur bertambah (ditunjukkan dengan aris lerus-miring) seiring dengan pengembangan teganean twlangan Gang ditambankan pada titi B schanyak 2 batang, schinges berjumlah 4 batang) sampai mencapai teleh di tik C, dan naile secara vertical df ttik C tersebut menjadi momen reneana My” tengah (karena ada penambaban 2 batang lagi dari pembengkoken tulangan atas, schingga berjumlsh 6 batang). 5). Pada Gambar 1V.9 juga ditunjukkan, bahwa garis momen perl aula’ dari M,° jung kanan ke M tenga sampai My? ujung birt ‘berada di dalam garis momen rencana (6i antara batas garis M,°' dan Ms. 6 Contoh hitungan Comtoh 3V.5: 23 kN Diketabui: = Balok kantilever 300/500, = Mutu bahan fe" = 20 MPa, fy 300 MPa, + Beban qu (termasuk berat sendiri batok) = Tersedia tulangan D19 dan ¢ 10. 23 KNim?, Pu= 1.8 KN. Soat: 1). Rencanakan penulangan balok Gika dihitung cengan tulangan ‘tunggal maka ditambabkan tlangan tekan 2 batang). 2). tka pada jarak 1.5 10 dari wumpuan Gepit) belek: dys qulanyae tari, hicunglah momen reneam Cegtil chee pes tumpuan dan setelah jarak 1,5 m dari tumpuan balok. 3). Fike eulangan pada ujung dijangkarkan dengan kait 90°, gambarkan sclimut momen balok. L ‘omen pada pangkal batok, M,° = 1/2.23.37 + 1.8.3 = 108,9 kNm, Direncanakan dengan 1 baris wlangan rik den 1 baris wlangan tekan. fae = 4041001972 = 59,5 mm (ipakai 60 mm). d= h—6, = 500 60 = 440 mm. Jumish tulangan maksimal per baris (m): hance m = PaPale y= 3002.60 D+S 19440 4 200 mi = 4005 (4 bata = 20 MPa, f= 300 MPa, jadi Koa 5.6897 MPa KOMJ(.b.d?) dari Tabel 1114 K = 108,9.10°%0,8,300.440%) ~ 2,34375 MPa. aE +(e Krome (Oey Aay= SSSL'AY - (0,85.20.65,544.300/300 = 114,248 mm? Diigunakine tatongan tartk Ay = ADI9 = 1134115 mm? > Ay (Okey). tulangan toon A,’ = 2D19 ~ 567,057 mum? (aitambahken), 2). Hitungan momen rencana (negatif dan positif) Ratok pada pangkal (turnpuan jepi) MO Se AL = 4DI9-= 1134115 mn? (60 ene 440 en wage [Le fe = aren sercers om? sow a 60 omn. P= HATO soo = (134,115 — 567,0575)1(300.440) = 0.830% 2019 P< Pons (Okey) —® dari Tabel TI.1: | Leet tie pean 20895. Aa A a0 a ‘Karena twlangan ark hanya 1 aris, past eulangan tak sudah telch 8a = 4? = 60 mm, 02 msn, Korena a < Amis ete Make fulangan tekan behum leteh dan ital a ibitung lag. 2 S0O.A,'= Any _ 600.567.0575 - 134, 1,7.20.300 CO0.,.d"A, _ 600.0.85.60.567,0575 0485.20.30 3402,445 (G0? + 3402,345 ) — 0 = 58,330 mm. 58,33 0.85.60 - 2600 = 600 a 3833 75.399 MPa M,!? = 108,9 Nm. M+ A, = 2D19 = 567,0575 mm, d, = 60 mm, d = 500-60 = 440 Ay = ADI9-= 1134,115 mm, dt Karena A,’ > A, maka tulangan tekan pasti belum lelch. 600.1134,115 ~ $67,0575,300 60 mm. 600.Ay'~ Ac pn O00As'= Aafy, 50,0345. Ii 1 qa S00Brde" As! _ 600.0,85.60. 69 0,85... 0:85.20.300, a> (1p a )— p= (50,0345? + 6804,69 ) — 50,0345 = 46,444 mm. * thay 46,404 — 0.45.00 4644 400 x 600 = — $8,858 MPa, ipuksi {° ~ 0. (Okey). = Myg= 0.85.17 0b. ~ 972) = 0,85,20-46,444,300.(440 — 46,4442) = 98719870,9 Nem = 98,720 kNm. MO = 0.8 98,720 ~ 78,976 EN. Balok 1,9 m dati ujung: MO'~ 1/2.23.1,5% + 1,8.1,8 28.575 KN. Karena Ay = A,’ maka M{"'= M1" dan tulangan tekan belur teleh. © 4" = 60 mi; d= 440 me. = As =2D19 = 567,0575 mm’ {600.567.0575 —567,0575.300 17.20.30 = 16.6782 08520300 = 3402,345. 2 (fp Fa)~ p= (of 16,6782" +3402,345 )— 16,6782 = 43,989 mm. f Ba Bide! 5 600 = 0,159 Mra, dipakai {= 0 (Okey). Mg Mé = Myc = 0,856 .a.b.(4 - 0/2) = 0,85.20.43,989.300.(440 — 43,989/2) = 93776984,09 Nmm 93,777 ken, MO = 0,8 . 93,777 = 75,022 kNm > M,°? = 28,575 KNm. 3). Selimut momen balok a), by. ‘Untuk baja tulangan yang dipums pada jarak 1,5 m dari pang- kal/jepit, perlu dihitung panjang penyaluran tegangan tarik 2y. Karena digunakan tulangan longitudinal dari batang D9, maka Gipakai rumus Xe dari Tabel TVA, yaitu: -dy dan 2 harus = 300 mm, 1,3. Garak bersih fulangan tas dan bawah > 300 mm). 1,0 (ralangan tidal: ditepisi epokesi). 1,0 (beton normal). 12.300.13.1.1 25./20 Ad = 800 mm > 300 mm (Okey). Momen pestu pada jarak 15 m + 0,8 m= 2,3 m dari ojung, vyaitu: MuC) = 1/2.23.2,32 + 1,8.2,3 = 64,975 kNm. ‘Untuk ‘tulangan ujung dengan kait 90°, dihitung panjang penyeluran kait Ag dengan rummus: Aen = Asn « fi - ffi fa. fe. fe dan A, barus = 150 mm. das = 100.0 Yi? = 100.19/-/20 = 424,85 mm. f= £1400 100/400 = 0.75 19= 795,32 mm, dipakai fi ~ 1.7 (hait 90", tulangun < 136, selimut beton = 60 rn). h 1,0 Garak sengkang tidak diperhitungkan atau belum: dihitung). f Auf Aszerpesing = 1114,248/1134,115 = 0,982. 1,0 (beton normal). f. = 1,0 (tulangan tidak beriapis epoksi). Jadi diperoleh Ay, = 424,85.0,75.0,7.1.0,982..1 = 219,03 mm. Dipakai Ag = 220 mm > 150 mm (Okey). Gambar penulangan dan selimut momen sebagai berikut: toast coe wat ong 1 Sa ow pity oy Iyy= 20 an POTE 2390 luvs bass sg Tas ‘Selins momsntilch |

You might also like