You are on page 1of 290

ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA PADA

PEMBELAJARAN IPAS KELAS IV DI SD NEGERI 1


KADIPIRO

SKRIPSI

Oleh:
EVA ARI ASTUTI
NIM. 2019015315

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2023
ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA PADA
PEMBELAJARAN IPAS KELAS IV DI SD NEGERI 1
KADIPIRO

SKRIPSI

Oleh:
EVA ARI ASTUTI
NIM. 2019015315

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2023

i
HALAMAN PERNYATAAN

ii
HALAMAN PENGAJUAN

SKRIPSI

ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA PADA


PEMBELAJARAN IPAS KELAS IV DI SD NEGERI 1 KADIPIRO

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

EVA ARI ASTUTI


NIM. 2019015315

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2023

iii
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI

iv
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI

v
HALAMAN MOTTO

“Anak-anak tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan
menuntun tumbuhnya kodrat itu”
(Ki Hajar Dewantra)
“Allah tidak membebani sesuatu melainkan sesuai kesanggupan”
(Q.S. Al-Baqarah: 286)
“Kekurangan jangan terlalu dikhawatirkan, selama usaha berjalan”
(Najwa Shihab)
“Yang sudah tertakar, tidak akan tertukar”
(Penulis)

vi
HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukukur kepada-


Nya, skripsi ini saya persembahkan
kepada:
1. Kedua orang tua saya tercinta,
Almarhum Bapak Suratman. K dan Ibu
Sutiyah, serta Kakak saya tercinta Sigit
Kuncoro, terimakasih atas segala doa,
motivasi, dan kasih sayang yang
tercurah tanpa pamrih sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas pendidikan
saya di perguruan tinggi.
2. Almamater Universitas
Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

vii
HALAMAN ABSTRAK

Eva Ari Astuti. 2019015315. Analisis Implementasi Kurikulum Merdeka pada


Pembelajaran IPAS Kelas IV di SD Negeri 1 Kadipiro. Abstrak Jurusan/Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta, 2023.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) untuk menganalisis
implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS Kelas IV SD Negeri 1
Kadipiro, 2) untuk menganalisis kendala dan hambatan dalam pengimplementasian
kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS Kelas IV SD Negeri 1 Kadipiro, 3)
untuk menganalisis upaya mengatasi kendala dan hambatan dalam
pengimplementasian kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS Kelas IV SD
Negeri 1 Kadipiro.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian dilaksanakan di
SD Negeri Tahunan Yogyakarta pada bulan Desember 2022. Subjek penelitian ini
adalah Kepala Sekolah, Guru Kelas IV, dan Siswa Kelas IV. Teknik pengumpulan
data dilakukan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Aktivitas
dalam analisis data kualitatif menggunakan interactive model yaitu penggumpulan
data (collection), reduksi data (reduction), penyajian data (display), dan penarikan
kesimpulan (conclusion drawing). Analisis data ini di perkuat menggunakan
aplikasi atlas.ti.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) implementasi kurikulum
merdeka dalam pembelajaran IPAS sudah terealisasiakan dengan baik, perencanaan
yang dilakukan yaitu dengan menganalisis CP, menyusun TP, dan membuat ATP.
Pelaksanaan pembelajaranya sudah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi yang
disesuakan oleh kebutuhan siwa serta sudah menyususn evaluasi berupa assessment
diagnostik, assessment formatif dan sumatif, 2) terdapat kendala dan hambatan
seperti informasi yang kurang valid, sumber referensi masih sedikit, keterbatasan
waktu dalam penyusunan modul ajar dan assessment, 3) upaya yang dilakukan
untuk mengatasi kendala dan hambatan yaitu dengan cara mengikuti kegiatan
seminar, webinar dan workshop, memperbanyak sumber referensi dan
memanfaatkan buku pedoman penyusunan modul ajar yang disediakan pemerintah.
Kata kunci: Implementasi, Kurikulum Merdeka, Pembelajaran IPAS

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga dengan ini penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan Judul “Analisis Implementasi

Kurikulum Merdeka Pada Pembelajaran IPAS Kelas IV di SD Negeri 1 Kadipiro”.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan bidang studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sarjanawiyata

Tamansiswa. Peneliti menyadari bahwa selama penyusunan skripsi ini tidak lepas

dari bantuan dan kerjasama berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

peneliti menyampaikan ucapan terimkasih yang tulus kepada:

1. Prof. Drs. H. Pardimin, M.Pd. Ph.D, Rektor Universitas Sarjanawiyata

Tamansiswa Yogyakarta yang telah memeberikan kesempatan untuk dapat

menyelesaikan studi pada program S1 PGSD FKIP Universitas

Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta.

2. Dr. Siti Mariah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta yang sudah

memberikan izin penelitian.

3. Dra. C. Indah Nartani, M.Pd., Ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta yang telah memberikan

bimbingan serta arahan selama masa perkuliahan, dan memberikan izin

sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik.

ix
4. Murniningsih, S.Pd.Si., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan motivasi, bimbingan, dan pengarahan selam proses
penyusunan skripsi.
5. Shanta Rezkita, S.Si., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan motivasi, bimbingan, dan pengarahan selam proses

penyusunan skripsi.

6. Semua dosen dan karyawan PGSD yang telah memberikan pengetahuan dan

pelayanan dengan baik selama masa perkuliahan.

7. Cristina Ernawati, S. Pd., selaku kepala sekolah SD Negeri 1 Kadipiro yang

telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.

8. Ahmad Habibur Rahman, S.Pd., selaku guru kelas IV SD Negeri 1 Kadipiro

yang telah memberikan izin dan melaksanakan penelitian di kelas V

tersebut.

9. Bapak/Ibu guru serta siswa SD Negeri 1 Kadipiro yang telah memberikn

bantuan selama pelaksanaan penelitian di sekolah tersebut.

10. Terimakasih untuk teman-teman PGSD H 2019 yang selalu memberikan

arahan, masukan, motivasi, dan dukungan selama penulisan dan

penyusunan skripsi ini.

11. Terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu,

yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.

Yogyakarta, 22 Februari 2023

Penulis

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i


HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................................ ii
HALAMAN PENGAJUAN............................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................. v
HALAMAN MOTTO ........................................................................................................ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................................... vii
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ix
DAFTAR ISI...................................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xv
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................................... 7
C. Fokus dan Rumusan Masalah ..................................................................................... 8
D.Tujuan Penelitian ........................................................................................................ 9
E. Manfaat Penelitian ...................................................................................................... 9
BAB II............................................................................................................................... 11
KAJIAN PUSTAKA ......................................................................................................... 11
A. Landasan Teori ......................................................................................................... 11
1.Pengertian Analisis ................................................................................................ 11
2. Pengertian Implementasi ....................................................................................... 13
3. Kurikulum Merdeka .............................................................................................. 14
4. Pembelajaran IPAS ............................................................................................... 18
B. Kajian Penelitian Yang Relevan............................................................................... 24
C. Alur Berpikir ............................................................................................................ 29
D. Pertanyaan Penelitian ............................................................................................... 31
BAB III ............................................................................................................................. 33
METODE PENELITIAN .................................................................................................. 33

xi
A. Jenis dan Desain Penelitian ...................................................................................... 33
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................................. 34
C. Sumber Data ............................................................................................................. 35
D. Variabel Penelitian ................................................................................................... 37
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................................................... 37
F. Keabsahan Data ........................................................................................................ 46
G. Teknik Analisis Data ................................................................................................ 49
BAB IV ............................................................................................................................. 53
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................................ 53
A. Profil dan Tempat penelitian .................................................................................... 53
B. Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................................................ 57
C. Pembahasan dan Temuan ......................................................................................... 93
D. Keterbatasan Penelitian ............................................................................................ 98
BAB V ............................................................................................................................ 100
SIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................ 100
A. Simpulan ................................................................................................................ 100
B. Implikasi ................................................................................................................. 102
C. Saran ....................................................................................................................... 103
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 105
LAMPIRAN.................................................................................................................... 109

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian.................................................................................. 34


Tabel 3. 2 Sumber Data Primer ............................................................................. 35
Tabel 3. 3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Kepala Sekolah .................................. 42
Tabel 3. 4 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru Wali Kelas IV ........................... 43
Tabel 3. 5 Kisi-kisi Pedoman Observasi Guru ...................................................... 45
Tabel 3. 6 Kisi-kisi Pedoman Observasi Peserta didik. ........................................ 45
Tabel 3. 7 Kisi-kisi Dokumentasi.......................................................................... 46
Tabel 4. 1 Tabel Jadwal Wawancara 59
Tabel 4. 2 Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Pembelajaran IPAS Kelas IV
di SD Negeri 1 Kadipiro?.................................................................... 73
Tabel 4. 3 Kendala Dan hambatan dalampengimplementasian Kurikulum
Merdeka Pada Pembelajaran IPAS Kelas IV SD Negeri 1 Kadipiro? 79
Tabel 4. 4 Upaya Mengatasi Kendala dan Hambatan Dalam Pengimplementasian
Kurikulum Merdeka Pada Pembelajaran IPAS Kelas IV di SD Negeri
1 Kadipiro? .......................................................................................... 85
Tabel 4. 5 Meningkatkan Ketekunan .................................................................... 86

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Alur Pikir .......................................................................................... 30


Gambar 3. 1 Komponen Dalam Analisis Data (Interactive Model) 50

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Pengajuan Judul Skripsi ........................................................ 110


Lampiran 2. Surat Keputusan Penugasan Pembimbing Tugas Akhir ................. 111
Lampiran 3. Surat Permohonan Izin Observasi .................................................. 113
Lampiran 4. Surat Permohonan Izin Penelitian .................................................. 114
Lampiran 5. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ......................... 115
Lampiran 6. Lembar Wawancara Kepala Sekolah .............................................. 116
Lampiran 7. Lembar Wawancara Guru Kelas..................................................... 118
Lampiran 8. Lembar wawancara Siswa .............................................................. 121
Lampiran 9. Lembar Observasi Guru.................................................................. 122
Lampiran 10. Lembar Observasi Peserta Didik .................................................. 124
Lampiran 11. Catatan Lapangan ......................................................................... 125
Lampiran 12. Transkip Observasi Guru .............................................................. 129
Lampiran 13. Transkip Observasi Siswa ............................................................ 135
Lampiran 14. Transkip Wawancara Kepala Sekolah .......................................... 141
Lampiran 15. Transkip Wawancara Guru Kelas ................................................. 156
Lampiran 16. Transkip Wawancara Siswa.......................................................... 176
Lampiran 17. Triangulasi Sumber....................................................................... 188
Lampiran 18. Triangulasi Teknik ........................................................................ 195
Lampiran 19. Triangulasi Waktu ........................................................................ 201
Lampiran 20. Reduksi Data ................................................................................ 217
Lampiran 21. Hasil Analisis Data Menggunakan Atlas.ti................................... 220
Lampiran 22. Profil Tempat Dan Visi Misi Sekolah .......................................... 224
Lampiran 23. Jumlah Guru Dan Jumlah Siswa ................................................... 227
Lampiran 24. Sarana Dan Prasarana Sekolah ..................................................... 229
Lampiran 25. CP, TP dan ATP ........................................................................... 231
Lampiran 26. Modul Ajar ................................................................................... 238
Lampiran 27. Dokumentasi Kegiatan ................................................................. 271

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan bagian penting bagi kehidupan manusia. Dengan

hal itu, setiap orang berhak untuk mendapatkan haknya terutama dalam

pelayanan pendidikan. Pendidikan menjadi jalan untuk mengubah nasib bangsa

Indonesia menjadi lebih maju. Bangsa Indonesia akan maju jika memiliki

pendidikan yang maju. Setiap manusia akan memiliki potensi yang berkembang

melalui pendidikan yang diselengarakan oleh pemerintah Indonesia atau

lembaga swasta dibidang pendidikan lainnya.

Pendidikan dapat dikatakan sebagai sebuah proses mengembangkan

potensi yang dimiliki oleh individu untuk dapat hidup dan mampu

melangsungkan kehidupan secara utuh sehingga menjadi manusia yang

terdidik, baik secara kognitif, afektif, maupun psikomotor. Pendidikan

melengkapi proses mencerdaskan manusia dan menjadi manusia yang

mengabdi kepada bangsa dan negara. Pendidikan mempunyai andil besar dalam

mempersiapkan dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

terampil dan mampu bersaing dalam tataran global. Pendidikan dilaksanakan

awal mula di lingkungan keluarga kemudian di lingkungan sekolah, dan terakhir

di lingkungan masyarakat (Sasmita, 2018: 97-98).

Berdasarkan konsep ajaran ketamansiswaan yaitu "Tri Pusat

Pendidikan". Tri pusat pendidikan adalah pendidikan yang berlangsung dalam

tiga lingkungan yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Dalam

1
2

ingkungan keluarga anak memperoleh pendidikan tentang ilmu agama, adab

sopan santun, dan budi pekerti. Dalam lingkungan sekolah seorang anak akan

memperoleh ilmu pengetahuan dan sikap. Selanjutnya di lingkungan

masyarakat seorang anak diharapkan mampu untuk mengembangkan minat dan

bakatnya (Tim Dosen Ketamansiswaan, 2014: 37-38).

Pembelajaran terbaik seorang siswa di sekolah berdampak besar dalam

mengembangkan potensinya dalam proses pendidikan ini. Guru tidak hanya

berperan sebagai penyampai pesan kepada siswa, tetapi juga sebagai pendidik

yang memberikan pendidikan paling berarti bagi siswa. Pentingnya pendidikan

dalam membentuk kehidupan masyarakat tertulis dalam Pembukaan UUD

1945, dan dapat kita pahami bahwa pendidikan sangatlah penting. Melalui

pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,

membangun peradaban bangsa, dan melestarikan budaya. Pemerintah

memberikan perhatian yang besar terhadap bidang pendidikan, karena

kemajuan negara dimulai dari bidang pendidikan. Anggaran pendidikan akan

ditingkatkan, langkah-langkah akan diambil untuk meningkatkan kualitas

pendidikan, dan berbagai masalah di pendidikan dasar, menengah, dan tinggi

akan diselesaikan. Hal ini tentunya bertujuan untuk meningkatkan kualitas

pendidikan agar dapat bersaing dengan negara lain dan hal-hal lain yang turut

meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Upaya program yang dapat dilakukan dalam kaitanya dengan

pengembangan potensi anak tersebut adalah dengan program pendidikan yang

terstruktur yaitu kurikulum pendidikan. Berdasarkan Undang-Undang No 20


3

Tahun 2003 tentang (Sistem Pendidikan Nasional) menjelaskan bahwa

kurikulum merupakan seperangkat pembelajaran dan pengaturan yang berupa

isi, tujuan dan bahan pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman dalam

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Oleh karena itu untuk

mencapai tujuan pembelajaran tidak dapat terlepas dari kurikulum, karena

kurikulum merupakan pondasi dari berlangsunya pembelajaran.

Kurikulum merupakan garda depan untuk melakukan kegiatan

pendidikan. Tanpa kurikulum, pendidikan tidak dapat berjalan seefektif dan

seefisien yang diharapkan. Berhasil tidaknya sebuah pendidikan sangat

bergantung dengan implementasi kurikulum karena terkait dengan

berlakuknya kurikulum merupakan faktor yang menjadi alasan dalam

mengembangkan kurikulum, seperti tantangan dimasa depan. Siswa harus

memiliki teknologi dan keterampilan untuk berhasil di masa depan.

Sesuai dengan keputusan menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan

Teknologi Republik Indonesia Nomor 162/M/2021 tentang (Program Sekolah

Penggerak) menetapkan program sekolah penggerak sebagai program yang

berfokus pada peningkatan kompetensi peserta didik secara keseluruhan untuk

lebih memudahkan terwujudnya profil pelajar Pancasila. Dalam keputusan

menteri tersebut, menjelaskan bahwa program sekolah penggerak merupakan

program yang berupaya untuk mendorong satuan pendidikan melakukan

transformasi diri untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah, kemudian

melakukan pengimbasan ke sekolah lain untuk melakukan peningkatan mutu

serupa. Program sekolah penggerak dilaksanakan melalui kurikulum merdeka


4

dimana kurikulum yang diterapkan pada sekolah penggerak merupakan

penyempurnaan dari kurikulum merdeka yaitu kurikulum merdeka dengan

mengedepankan hasil belajar peserta didik berdasar pada profil pelajar

Pancasila.

Merdeka belajar merupakan sebuah program kebijakan yang dikeluarkan

oleh menteri pendidikan dan kebudayaan Indonesia untuk mengembalikan

sistem pendidikan nasional dengan sifat hukum melalui pemberian kebebasan

untuk sekolah, guru dan siswa. Bebas yang dimaksud disini adalah bebas

berinovasi, bebas belajar serta bebas untuk berkreatifitas. Untuk

mengimplementasikan program “Merdeka Belajar” perlu tranformasi

kurikulum sekolah dan pembelajaran transformasi manajemen pendidikan

nasional dan transformasi manajemen pendidikan daerah dan otonomi sekolah

(Sherly, 2020: 183-185).

Pelaksanaan kurikulum merdeka telah direalisasi sejak tahun 2021,

dengan diluncurkan program sekolah penggerak sebagai episode ke-7 (tujuh)

dari program besar merdeka belajar dari kementerian pendidikan dan

kebudayaan, riset dan teknologi. Sekolah penggerak adalah pilot project dari

implementasi kurikulum merdeka tersebut. Penerapan kurikulum merdeka

dirasakan sangat penting dalam rangka pemulihan pembelajaran pasca pandemi

Covid 19, dimana salah satu intervensinya adalah pembelajaran berpusat pada

peserta didik. Transisi pembelajaran dalam jaringan (daring/online) menjadi

pembelajaran tatap muka terbatas, memerlukan inovasi dalam pembelajaran


5

untuk membangkitkan motivasi dan hasil belajar peserta didik menuju yang

lebih baik dan berkembang (Sari, 2019: 96-97).

Kurikulum merdeka ini diterapkan di awal tahun ajaran 2022/2023

terutama di SD Negeri 1 Kadipiro Yogyakarta. Dalam pelaksanaan kurikulum

merdeka ini belum semua sekolah menerapkan kurikulum merdeka. Hal ini di

pengaruhi oleh potensi daerah dan peserta didik yang terlibat. Kurikulum

merdeka diberlakukan kepada anak usia 5-6 tahun pada anka usia dini serta

kelas I dan Kelas IV pada jenjang pendidikan sekolah dasar. Kelas VII dan X

pendidikan menengah. Tahun kedua untuk siswa PAUD dari usia 4 sampai 6

tahun, SD I, II, IV dan V dan SMP VII, VIII, X dan XI. Pada tahun ketiga

dilaksanakan untuk siswa usia 3 sampai 6 tahun pada jenjang PAUD dan untuk

siswa kelas I, II, III, IV, V dan VI, di SD. Tingkat pendidikan menengah IX, X,

XI, XII.

Kurikulum merdeka ini masih cenderung baru bagi guru dan peserta

didik, terkait dengan pelaksanaan kurikulum merdeka masih banyak siswa dan

guru yang bingung dengan implementasi kurikulum merdeka. Salah satunya

adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS) yang digabung menjadi satau kesatuan mata pelajaran. Oleh karena

itu guru harus lebih mengetahui implementasi kurikulum merdeka pada proses

pembelajaran di sekolah. Guru juga harus memahami penilaian, modul ajar dan

komponen lainya yang ada dalam kurikulum merdeka dengan kurikulum 2013

sangat berbeda. Kurikulum merdeka merupakan bentuk penyempurnaan dari

kurikulum 2013 tentunya banyak menemukan ragam tanggapan dari beberapa


6

pihak guru, siswa, maupun orang tua. Dari beberapa pihak yang terkait ada

beberapa yang mendudukung dan ada banyak juga yang mengeluhkan dengan

adanya perubahan kurikulum merdeka yang telah di terapkan saat ini.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan pada tanggal 26

September 2022 di SD Negeri 1 Kadipiro, sudah menerapkan kurikulum

merdeka dengan baik sesuai dengan keputusan menteri pendidikan. Namun

pembelajaran IPAS yang berlangsung di SD Negeri 1 Kadipiro hanya

menekankan metode ceramah atau guru yang harus berperan aktif dalam

menyampaikan pembelajaran kepada siswa. Disini siswa juga menggunakan

modul ajar dan buku sebagai kunci saat pembelajaran berlangsung. Hal ini

menyebabkan siswa saat melakukan pembelajaran hanya berpatokan dengan

penghafalan, pendengaran, serta dengan kegiatan proyek yang terdapat pada

modul pembelajaran IPAS.

Adanya kompetensi yang dimiliki guru memerlukan peningkatan dan

menambah pemahaman untuk melangsungkan pembelajaran IPAS secara

inovatif dan kreatif dengan caranya sendiri. Dalam hal ini guru guru harus lebih

persuasif karena mampu membuat peserta didik lebih aktif dan lebih

bersemangat untuk melakukan pembelajaran. Oleh karena itu, dengan

menerapkan kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS di Kelas IV SD

Negeri 1 Kadipiro, diharapkan guru dapat memberikan pengalaman belajar

yang menyenangkan, membahagiakan dan bermakna bagi setiap siswa. Guru

dapat memainkan peran kunci dalam membantu menerapkan kurikulum baru

yang siap diterapkan untuk siswa.


7

Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian terkait dengan

analisis implementasi kurikulum merdeka di sekolah SD Negeri 1 Kadipiro.

Penelitian ini dilakukan karena dirasa penting untuk dilaksanakan dengan

beberapa pertimbangan tentang analisis implementasai kurikulum merdeka

yang diterapkan pada pembelajaran IPAS kelas IV di SD negeri 1 Kadipiro. Hal

ini sangat dibutuhkan guna untuk memastikan seberapa relevansi dan efektif

penerapan kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS kelas IV SD Negeri 1

Kadipiro. Diharapkan dengan melakukan penelitian ini, peneliti dapat

mengetahui secara langsung implementasi kurikulum merdeka yang telah

diterapkan di SD Negeri 1 Kadipiro.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka terdapat identifikasi masalah penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Kurikulum merdeka baru diterapkan terutama pada pembelajaran IPAS

Kelas IV.

2. Masih banyak guru dan siswa yang merasa bingung dengan penerapan

kurikulum merdeka.

3. Masih terdapat kendala dan hambatan yang dialami oleh guru SD Negeri 1

Kadipiro dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka.


8

C. Fokus dan Rumusan Masalah

1. Fokus Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, dapat diketahui adanya

berbagai masalah. Dengan demikian, penelitian ini fokus pada guru yang

harus memiliki ketrampilan, inovasi dan pengetahuan untuk bertindak

sebagai pengembang kurikulum dan pengimplementasian kurikulum

merdeka pada pembelajaran IPAS kelas IV SD Negeri 1 Kadipiro

Yogyakarta.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas,

maka terdapat rumusan masalah penelitian ini adalah:

a. Bagaimana implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS

Kelas IV SD Negeri 1 Kadipiro?

b. Bagaimana kendala dan hambatan dalam pengimplementasian

kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS Kelas IV SD Negeri 1

Kadipiro?

c. Bagaimana upaya mengatasi kendala dan hambatan dalam

pengimplementasian kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS Kelas

IV SD Negeri 1 Kadipiro?
9

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran

IPAS Kelas IV SD Negeri 1 Kadipiro

2. Untuk menganalisis kendala dan hambatan dalam pengimplementasian

kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS Kelas IV SD Negeri 1

Kadipiro.

3. Untuk menganalisis upaya mengatasi kendala dan hambatan dalam

pengimplementasian kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS Kelas

IV SD Negeri 1 Kadipiro.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik manfaat

secara teoretis maupun manfaat praktis. Adapun uraian manfaat penelitian ini

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber penguatan teori

dalam mengimplementasian kurikulum merdeka sekolah dasar dan

memberikan wawasan pengetahuan dan informasi tentang kurikulum

merdeka yang telah di kembangkan sebagai kurikulum yang lebih fleksibel

dan sekaligus fokus pada hal-hal yang esensial, mengembangkan karakter

dan kemampuan siswa.


10

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah

Dengan adanya penelitian ini sekolah dapat meningkatkan evaluasi dan

upaya melakukan peningkatan dan pengembangan sekolah khususnya

dalam pembelajaran melalui penerapan kurikulum merdeka.

b. Manfaat Bagi Guru

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi guru sekolah dasar dalam

mempersiapkan diri untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka

dalam sekolah penggerak dan sebagai masukan bagi guru untuk

memahami dan menggali informasi tentang kurikulum merdeka yang

diperlukan untuk mengimplementasian kurikulum merdeka pada

pembelajaran IPAS di kelas 4 yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

c. Manfaat Bagi Peserta Didik

Dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam lagi bagi peserta didik

adanya kurikulum merdeka yang diterapkan untuk pembelajaran saat ini

selain itu agar peserta didik lebih termotivasi dalam proses kegiatan

belajar mengajar khususnya pada pembelajaran IPAS.

d. Manfaat Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman baru bagi

peneliti dalam mempersiapkan diri sebagai calon guru untuk

mengimplementasian kurikulum merdeka.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Analisis

Analisis merupakan kegiatan yang terencana untuk melakukan

penyelidikan dan penelusuran agar memperoleh fakta yang aktual. Menurut

Satori dan Komariah (2014: 200) yang menjelaskan definisi anlisis yang

merupakan penjelasan suatu masalah atau fokus penyelidikan menjadi

bagian-bagian sehingga sususnan atau bentuk yang dideskripsikan terlihat

jelas sehingga lebih mudah di pahami maknanya.

A.Fandir (2022:12) menjelaskan kata analisis


diadaptasi dari bahasa Inggris "analysis" yang
secara etimologis berasal dari bahasa Yunani kuno
yang dibaca Analusis. Kata analusis terdiri dari dua
suku kata, yaitu "ana" yang artinya kembali, dan
"luein" yang artinya melepas atau mengurai. Bila
digabungkan maka kata tersebut memiliki arti
menguraikan kembali. Jika menilik dari kata
analusis ini, pengertian analisis adalah melepas atau
mengurai sesuatu yang dilakukan dengan metode
tertentu. Menurut asal katanya tersebut, pengertian
analisis adalah proses memecah topik atau substansi
yang kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih
kecil untuk mendapatkan pemahaman yang lebih
baik.
Lebih lanjut Menurut Sukamah (2017: 18) menjelaskan bahwa analisis

adalah kemampuan untuk memilih materi yang kompleks dan menggunakan

pengetahuan kognitif, pemahaman, aplikasi dan keterbacaan untuk

memecahnya menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana. Menurut

Nasuntion dalam Sugiyono (2016: 244) mengungkapkan bahwa, analisis

11
12

adalah tugas yang kompleks dan membutuhkan kerja keras. Tidak ada metode

satu ukuran untuk semua untuk melakukan analisis, sehingga setiap peneliti

harus menemukan metode mereka sendiri yang tampaknya cocok untuk

mereka. Peneliti yang berbeda dapat mengklasifikasikan hasil yang sama

secara berbeda. Sedangkan Anne Gregry dalam Matheus (2022: 49)

mendefinisikan analisis sebagai langkah awal dalam proses perencanaan.

Sementara menurut KBBI dalam Sulasmi (2020: 67) menyatakan

analisis dapat didefinisikan sebagai berikut ini:

a. Menyelidiki suatu peristiwa (esai, tindakan, dll) untuk menemukan

kebenaran (penyebab, alasan, dll).

b. Membagi subjek menjadi berbagai bagian dan mengelaborasinya,

mempelajari bagian-bagian itu sendiri dan hubungan di antara mereka,

untuk memahami dan memahami makna keseluruhan dengan benar.

c. Menguraikan setelah mengkaji sebaik mungkin.

d. Pemecahan masalah dimulai dengan menemukan kebenaran.

Berdasarkan uraian dari beberapa pendapat diketahui bahwa, pengertian

analisis adalah suatu usaha untuk mempelajari lebih detail dari sesuatu benda

atau suatu hal dengan cara menjabarkan bagian-bagian atau komponen-

komponen untuk dipelajari lebih lanjut. Selain itu analisis juga merupakan

kemampuan untuk memilih materi yang kompleks dan menggunakan

pengetahuan kognitif, pemahaman, aplikasi dan keterbacaan untuk

memecahnya menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana. Tidak ada metode


13

satu ukuran untuk semua untuk melakukan analisis, sehingga setiap peneliti

harus menemukan metode.

2. Pengertian Implementasi
Implementasi terdapat rencana atau program yang telah disusun untuk

mencapai tujuan bersama. Menurut Mulyadi (2015: 12) menjelaskan bahwa

implementasi mengacu pada tindakan untuk mencapai tujuan yang di tetapkan

dalam suatu keputusan. Tindakan ini mencoba untuk memberikan perubahan

menjadi pola operasional dan upaya untuk mencapai perubahan besar maupun

kecil seperti yang telah di tentukan sebelumnya. Implementasi juga

merupakan upaya pemahaman yang harus terjadi setelah program telah

dilaksanakan. Menurut Jones dalam Mulyadi (2015: 45): “Those Activities

directed toward putting a program into effect”, (proses mewujudkan program

hingga memperlihatkan hasilnya). Menurut Taufik dan Isril (2013: 136) yang

menyatakan dari sebuah hasil, implementasi menyangkut tindakan yang telah

di programkan itu benar nyata dan hasilnya memuaskan

Meter dan Carl dalam Pratama (2015: 230) menjelaskan bahwa

implementasi kebijakan, baik yang dilakukan oleh pemerintah atau individu

atau kelompok, lebih menekankan pada tindakan yang ditujukan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam keputusan kebijakan

sebelumnya. Menurut Horn dalam Tahir (2014: 55) mendefinisikan

implementasi sebagai setiap tindakan yang dilakukan oleh individu/pejabat

atau kelompok pemerintah atau swasta untuk mencapai tujuan yang

digariskan dalam kebijakan.


14

Berdasarkan pendapat dari berbagai para ahli yang telah diuraikan maka

dapat disimpulkan pengertian implementasi mengacu pada tindakan untuk

mencapai tujuan yang di tetapkan dalam suatu keputusan. Implementasi juga

dapat dikatakan sebagai proses yang berkaitan dengan program yang akan

dilaksanakan oleh suatu organisasi atau instansi. Khususnya yang berkaitan

dengan institusi negara dan pemerintah yang mencangkup sarana dan

prasarana untuk mendukung program yang di lakukan.

3. Kurikulum Merdeka
a. Pengertian Kurikulum
Kurikulum adalah rencana yang menyangkut tentang bahan

pembelajaran yang akan digunakan saat proses belajar mengajar. Menurut

H.Jeflin dan H.Afriansyah (2020: 2) menjelaskan bahwa secara

etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani curir dan currere. Ini

adalah istilah untuk waktu yang dibutuhkan seorang pesaing untuk berlari

dari perlombaan yang dibentuk sebagai semacam arena pacuan kuda.

Dengan kata lain, rute harus diperhatikan dan dilalui oleh antar pesaing.

Kurikulum merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan

penyelenggaraan pelatihan. Kurikulum merupakan sarana untuk mencapai

tujuan pendidikan, dan jika tujuan pendidikan berubah maka kurikulum

harus berubah secara otomatis. Bagi siswa kurikulum adalah alat yang

berguna untuk memaksimalkan potensi mereka untuk perbaikan di bawah

bimbingan guru sekolah. Bagi guru kurikulum berfungsi sebagai pedoman

dan acuan dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah.


15

George A. Beaucham dalam Sarinah (2015: 12) menjelaskan bahwa

kurikulum merupakan dokumen tertulis yang memuat isi mata pelajaran,

pilihan disiplin ilmu yang akan di paparkan kepada peserta didik serta

menjadi rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Handoyo dan

Soekamto (2022: 59) mendefinisikan kurikulum merupakan rencana

tertulis yang menggambarkan ruang lingkup dan struktur yang diharapkan

dari program pendidikan sekolah. Oleh karena itu, kurikulum adalah

berbagai bahan ajar dan pengalaman pembelajaran yang diprogramkan,

direncanakan, dirancang secara sistematis berdasarkan norma-norma yang

telah ditetapkan, dan digunakan sebagai pedoman proses pembelajaran

oleh pengajar dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Suatu

program pendidikan yang mencakup pengalaman belajar.

Selanjutnya pengertian kurikulum yang di kemukakan oleh Nana

Sudjana dalam Utomo (2021: 72) yang mengartikan kurikulum sebagai

program, pengalaman belajar, dan pembelajaran yang diharapkan

dirumuskan melalui pengetahuan dan kegiatan yang disusun secara

sistematis yang diberikan kepada siswa di bawah tanggung jawab sekolah

untuk pertumbuhan atau perkembangan pribadi dan keterampilan sosial

siswa. Kurikulum adalah apa yang dijadikan pedoman bagi semua

kegiatan pendidikan yang dilakukan, termasuk kegiatan belajar mengajar

di kelas. Sedangakan menurut Elisa (2017: 5) mendefinisiskan kurikulum

merupakan unsur yang sangat berperan dalam proses pengembangan

kualitas potensi siswa. Oleh karena itu, tidak dapat disangkal bahwa
16

kurikulum yang berbasis kompetensi dan dikembangkan merupakan alat

penting untuk membimbing siswa misalnya seperti:

1) Personil yang dapat secara aktif merespon perubahan zaman.

2) Manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan

mandiri.

3) Warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab,

mengembangkan dan menerapkan kurikulum berbasis kompetensi.

Dari beberapa uraian pendapat di atas maka dapat di simpulkan

bahwa kurikulum merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan

penyelenggaraan pelatihan. Kurikulum juga sebagai sarana untuk

mencapai tujuan pendidikan, dan jika tujuan pendidikan berubah maka

kurikulum harus berubah secara otomatis. kurikulum berupa rencana

tertulis yang menggambarkan ruang lingkup dan struktur yang diharapkan

dari program pendidikan sekolah. Hal ini berupa pengalaman belajar dan

pembelajaran yang diharapkan dirumuskan melalui pengetahuan dan

kegiatan yang disusun secara sistematis yang diberikan kepada siswa di

bawah tanggung jawab sekolah untuk pertumbuhan atau perkembangan

pribadi dan keterampilan sosial siswa.

b. Pengertian Kurikulum Merdeka


Kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang ditetepkan pada

tahun 2022 dimana kurikulum merdeka ini menjadi kurikulum

pembaharuan dari kurikulum 2013. Menurut Nadiem Makarim Menteri

Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia,


17

kurikulum merdeka hadir sebagai inovasi, menciptakan lingkungan

belajar yang ideal dan menyenangkan. Nadiem berharap ada pelajaran

yang tidak merepotkan guru atau siswa dengan menunjukkan nilai tinggi

atau KKM. Pembelajaran karakter juga ditekankan pada kurikulum ini

agar dapat menciptakan generasi berkarakter baik yang mampu

menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Kurikulum juga mengintegrasikan literasi, keterampilan pengetahuan,

keterampilan dan sikap yang terkait dengan teknologi. Siswa diberikan

kebebasan untuk berpikir dan belajar dari sumber manapun, mencari ilmu

dan memecahkan masalah nyata (Inayati, 2022: 296).

Keputusan Menteri Nomor 262/M/2022 Perubahan atas Keputusan

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor

56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam konteks

pemulihan pembelajaran, penataan minat, bakat dan kemampuan siswa

serta koordinasi beban kerja dan linieritas pendidik bersertifikat tidak

cukup diperhatikan dan perlu diubah. Merdeka Belajar/Merdeka Bermain

kegiatan yang dipilih harus memberikan pengalaman yang menyenangkan

dan dapat meningkatkan prestasi anak, kegiatan harus didukung dengan

menggunakan sumber belajar nyata yang ada di lingkungan anak.

Teknologi dan dukungan buku anak dapat memberikan sumber belajar

yang sebenarnya tidak ada.

Dwi Nurani, dkk (2022: 2) menyatakan bahwa kurikulum merdeka

merupakan kurikulum pembelajaran yang beragam. kurikulum merdeka


18

berfokus pada konten penting untuk memastikan bahwa siswa memiliki

waktu yang cukup untuk mengeksplorasi konsep dan memperkuat

kompetensi mereka. Khoirurrijal dkk, (2022: 18) mendefinisikan

kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang memberikan

pembaharuan dan penyempurnaan serta melengkapi kurikulum

sebelumnya. Kurikulum ini terfokus pada konten yang esensial hingga

dapat memberikan waktu yang cukup bagi siswa untuk mengeksplorasi

konsep dan memperkuat kompetensi siswa.

Beberapa uraian yang telah dipaparkan di atas maka dapat

disimpulkan bahawa kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang

memberikan pembaharuan pada kurikulum yang sebelumnya yaitu

kurikulum 2013. Kurikulum merdeka ini menekankan pada konten

penting untuk memastikan bahwa siswa memiliki waktu yang cukup

untuk mengeksplorasi konsep dan memperkuat kompetensi mereka.

Kurikulum ini terfokus pada konten yang esensial hingga dapat

memberikan waktu yang cukup bagi siswa untuk mengeksplorasi.

4. Pembelajaran IPAS
a. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dengan siswa

agar memperoleh ilmu pengetahuan. Menurut Hanafy (2014: 74)

menjelaskan bahwa pembelajaran pada dasarnya merupakan tahapan

kegiatan guru dan siswa dalam pelaksanaan suatu program pembelajaran

yaitu, rencana kegiatan yang menguraikan keterampilan dasar dan teori

dasar, merinci alokasi waktu, indikator pencapaian hasil belajar, dan


19

langkah-langkah kegiatan pembelajaran. Kegiatan proses pembelajaran

dicirikan oleh interaksi pedagogis, yaitu interaksi tujuan yang berakar

secara sistematis oleh pendidik (guru) dan pembangkitan kegiatan

pembelajaran pedagogis bagi siswa. Mereka secara sistematis melewati

tahapan konsepsi, implementasi dan evaluasi. Belajar tidak terjadi secara

instan, tetapi secara bertahap ditandai dengan ciri-ciri tertentu yaitu

sebagai berikut:

1) Memaksimalkan keterlibatan proses mental siswa dalam proses

pembelajaran.

2) Bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan

berpikir siswa dengan membangun suasana interaktif dan proses

tanya jawab yang berkesinambungan dan memperoleh pengetahuan

yang dibangun sendiri.

Djamaluddin dan Wardana (2019: 13) menjelaskan pembelajaran

adalah proses interaksi siswa bersama dengan pendidik dan sumber

belajar di lingkungan belajar. Pembelajaran adalah dukungan yang

diberikan oleh pendidik untuk memungkinkan proses memperoleh

pengetahuan dan pengetahuan, memperoleh keterampilan dan karakter,

serta membentuk sikap dan keyakinan siswa. Dengan kata lain,

pembelajaran adalah proses yang dirancang untuk membantu siswa

belajar dengan baik. Menurut Winaputra dalam (Gusnarib Wahab dan

Rosnawati, 2021: 2) pengertian pembelajaran adalah kegiatan yang

dilakukan untuk mengawali, memfasilitasi dan meningkatkan intensitas,


20

kapasitas, dan kualitas belajar seorang siswa. Aprida Pane dan M. Darwis

(2017: 337) mendefinisiakan pembelajaran pada dasarnya adalah sebuah

proses. Artinya, proses penyesuaian dan pengorganisasian lingkungan

sekitar siswa agar lingkungan tersebut dapat tumbuh dan mendorong

siswa untuk melakukan proses belajar. Pemelajaran juga harus menjadi

proses di mana pelajar dibimbing atau didukung dalam proses belajar.

Peran guru sebagai mentor dimulai dari banyaknya siswa yang berjuang.

Tentu saja, ada banyak perbedaan dalam belajar.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat dapat di

simpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu sistem yang dimaksudkan

untuk mendukung proses belajar siswa, seperangkat sistem yang

dirancang dan disusun untuk mempengaruhi dan mendukung alur belajar

siswa, guna memperluas pengetahuan dan pengalaman siswa.

Pembelajaran juga menjadi proses di mana pelajar dibimbing atau

didukung dalam proses belajar. Peran guru sebagai mentor dimulai dari

banyaknya siswa yang berjuang.

b. Pengertian pembelajaran IPAS


1) Pembelajaran IPAS
IPAS merupakan mata pelajaran yang mempelajari tentang

fenomena alam. Menurut Harefa dan Sarumaha (2020: 3) sains berasal

dari bahasa latin scientia, yang secara harfiah berarti pengetahuan.

pengetahuan dan proses sains adalah tubuh pengetahuan dan

bagaimana pengetahuan itu diperoleh dan digunakan. Sains

merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. Ilmu


21

pengetahuan sejati adalah produk dan proses, dan keduanya berjalan

beriringan. Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang

ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka

mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut

adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang

eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya

menyimpulkan. Menurut Purbosari (2016: 233) menjelaskan IPA

berasal dari bahasa Inggris yaitu natural science merupakan terjemah

dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA). Natural artinya alam atau yang berhubungan dengan alam,

sedangkan science memiliki arti ilmu pengetahuan. Oleh karena itu

science dapat di sebut dengan ilmu alam atau ilmu yang berhunbungan

dengan alam yang nantinya akan mempelajari tentang pertistiwa yang

akan terjadi di alam.

Sukarno dalam Wisudawati (2014: 22-23) menjelaskan ada

beberapa istilah dalam IPA yaitu "Ilmu", "Pengetahuan" dan "Alam".

Pengetahuan adalah semua yang diketahui orang. Dalam hidup, orang

memiliki banyak pengetahuan. Agama, pendidikan, kesehatan,

ekonomi, politik, masalah sosial, dan pengetahuan tentang lingkungan

alam adalah contoh dari pengetahuan manusia. Pengetahuan tentang

alam berarti pengetahuan tentang alam semesta dan isinya. Ilmu

berarti pengetahuan yang diperoleh secara ilmiah, yaitu, diperoleh

dengan metode ilmiah. Dua ciri utama ilmu adalah rasionalitas dan
22

objektivitas, artinya rasional, logis, atau diterima akal sehat. Artinya,

tergantung pada subjek, tergantung pada kenyataan, atau tergantung

pada pengamatan. Dengan pengertian tersebut, IPA dapat diartikan

sebagai ilmu yang mempelajari sebab dan akibat dari peristiwa yang

ada di alam. IPA sebagai rumpun ilmu dengan ciri khas mempelajari

fenomena alam yang aktual, nyata, atau kejadian yang berhubungan

dengan sebab akibat. Disiplin ilmu yang saat ini tergabung dalam

rumpun IPA antara lain biologi, fisika, ilmu alam,

astronomi/astrofisika, dan geologi. Menurut Kumala (2016: 6) IPA

didasarkan pada fenomena alam, yang dimulai dengan sikap ilmiah

dan menjadi pengetahuan melalui penggunaan metode ilmiah. Dari

kegiatan metode ilmiah, kita mendapatkan ilmu atau pengetahuan

yang berlaku bagi umat manusia.

Beberapa definisi dan pendapat para ahli yang dipaparkan

diatas maka dapat di simpulkan bahwa pembelajaran IPA adalah ilmu

yang mempelajari tentang fenomena alam semesta beserta dengan

isinya yang terjadi pada kehidupan. IPA mempelajari tentang

peristiwa dan gejala-gejala yang muncul di alam yang bersifat nyata

dan aktual. Hal ini diperoleh dengan metode ilmiah yaitu rasionalitas

dan objektivitas.

2) Pembelajaran IPAS di Sekolah Dasar


IPAS di sekolah dasar merupakan program untuk

mengembangkan rasa keingintahuan terhadap lingkungan sekitar.

Menurut Karmila (2018: 105) mendefinisikan pembelajaran IPA di


23

sekolah dasar (SD) merupakan salah satu mata pelajaran utama dalam

kurikulum pendidikan Indonesia, bahkan ditingkat sekolah dasar. IPA

adalah upaya manusia untuk mengamati tujuan dengan cermat,

memahami alam semesta dengan menggunakan prosedur, dan

menjelaskan melalui penalaran untuk sampai pada kesimpulan. Yanti

Fitria dan Widya Indra (2020: 49) menjelaskan sains atau IPA adalah

ilmu yang sistematis dan terorganisir, diterima secara umum sebagai

kumpulan pengamatan dan percobaan secara terpadu/terintegrasi.

Menurut Rusnadi dan Paramiti (2013: 5-6) pendidikan IPA

merupakan salah satu mata pelajaran yang penting diajarkan kepada

siswa karena melalui pembelajaran IPA, permasalahan yang dihadapi

siswa dapat diselesaikan secara ilmiah. Proses pembelajaran IPA di

sekolah dasar merupakan interaksi antara siswa dengan lingkungan.

Hal ini mengarah pada pembelajaran saintifik yang mengutamakan

peran siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu,

pembelajaran yang berlangsung adalah pembelajaran yang berpusat

pada siswa dan guru hanya sebagai fasilitator pembelajaran. Untuk

memaksimalkan hasil belajar IPA, guru menggunakan berbagai

strategi pembelajaran untuk mendukung dan meningkatkan proses

pembelajaran di kelas serta memastikan bahwa hasil belajar IPA di

sekolah dasar tercapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan beberapa uraian pendapat diatas maka dapat

disimpulkan bahwa pendidikan IPA merupakan salah satu mata


24

pelajaran yang penting diajarkan kepada siswa karena melalui

pembelajaran IPA, permasalahan yang dihadapi siswa dapat

diselesaikan secara ilmiah. Oleh karena itu, pembelajaran yang

berlangsung adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa dan guru

hanya sebagai fasilitator pembelajaran. Untuk memaksimalkan hasil

belajar IPA, guru menggunakan berbagai strategi pembelajaran untuk

mendukung dan meningkatkan proses pembelajaran di kelas serta

memastikan bahwa hasil belajar IPA di sekolah dasar tercapai sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan.

B. Kajian Penelitian Yang Relevan

Beberapa penelitiam yang relevan dengan penelitian ini yaitu sebagai

berikut:

1. Ineu Sumarsih, Tenni Marliyani, Yadi Hadiyansah, Asep Herry, dan

Prihantini dalam Jurnal Basicedu (2022:1-11) dengan judul “Analisi

Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Penggerak Sekolah Dasar”.

Dalam penelitian tersebut membahas hasil penelitian bahwa kurikulum

merdeka yang menjadi acuan di sekolah penggerak, dimana menghasilkan

siswa yang berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, gotong royong,

dan rasa kebhinekaan. Kepala sekolah penggerak mendorong berbagai

macam program partisipatif, unik, dan banyak inovasi. Memupuk kerja

sama dengan guru-guru yang mendukung pemimpinnya berpartisipasi

dalam mewujudkan sekolah penggerak kurikulum merdeka.


25

Sekolah penggerak menjadi panutan, tempat pelatihan, dan juga

inspirasi bagi guru-guru dan kepala sekolah lainnya. Dalam penelitian

tersebut adanya temuan yang sangat signifikan dari sekolah penggerak

adalah dukungan komunitas di sekeliling sekolah itu yang mendukung

proses pendidikan di dalam kelas. orang tua sampai tokoh masyarakat,

pemerintah setempat. Semuanya mendukung kualitas belajar siswa di

sekolah penggerak. Dengan adanya kurikulum merdeka diharapkan siswa

dapat berkembang sesuai potensi dan kemampuan yang dimiliki karena

dengan kurikulum merdeka mendapatkan pembelajaran yang kritis,

berkualitas, ekspresif, aplikatif, variative dan progresif.

Berdasarkan penelitian tersebut maka terdapat perbedaan dan

persamaan dengan penelitian ini. Persamaan penelitian ini adalah untuk

sama-sama untuk menganalisis implementasi kurikulum merdeka.

Perbedaan dalam penelitian ini adalah hanya sebatas untuk mengetahui

kesiapan guru dalam pengimplementasian kurikulum merdeka.

2. Ujang Cepi Barlian, Siti Solekah, dan Puji rahayu dalam Jurnal of

Educational and Language Research (2022:1-14) dengan judul

“Implementasi Kurikulum Merdeka Dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan”. Dalam penelitian tersebut membahas mengenai implementasi

kurikulum medeka di SDN 244 Guruminda, dimana hasil penelitian adalah

SDN 244 Guruminda telah membuat perencanaan pembelajaran kurikulum

merdeka berupa perangkat pembelajaran yang sesuai dengan panduan

pembuatan perangkat pembelajaran kurikulum merdeka yaitu menganalisis


26

Capaian Pembelajaran (CP) untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur

tujuan pembelajaran, perencanaan asesmen diagnostik, mengembangkan

modul ajar yang menyesuaikan pembelajaran dengan tahap capaian dan

karakteristik peserta didik dan perencanaan asesmen formatif dan sumatif.

Telah mengimplementasikan kurikulum merdeka yang diawali dengan

pelaksanaan asesmen diagnostik, melaksanakan pembelajaran sesuai

modul ajar yang berbasis projek baik projek jangka pendek maupun projek

jangka panjang, pembelajaran di kelas sesuai karakteristik peserta didik,

serta pelaksanaan asesmen formatif dan sumatif. Telah melaksanakan

penilaian atau evaluasi pembelajaran implementasi kurikulum merdeka

diantaranya melaksanaan asesmen diagnostik, melaksanakan dan

mengolah asesmen formatif dan sumatif serta melaporkan hasil belajar.

Berdasarkan penelitian tersebut terdapat persamaan dan perbedaan

dengan penelitian ini persamaan penelitian ini yaitu sama-sama untuk

menganalisis implementasi kurikulum merdeka. Sedangkan perbedaan

dalam penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan lakukan yaitu

jika penelitian Ujang Cepi, dkk untuk mengetahui bagaimana peningkatan

mutu pendidikan setelah implementasi kurikulum merdeka sedangakan

dalam penelitian ini untuk mengetahui bangaimana implementasi

kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS.

3. Sudarto, Abd. Hafid, dan Muhammad Amran dalam Seminar nasional hasil

penelitian 2021 “Penguatan Riset, Inovasi, dan Kreativitas di Era Pandemi

Covid-19” dengan judul “Analisis Implementasi Program Merdeka Belajar


27

Di SDN 24 Mcanang Dalam Kaitannya Dengan Pembelajaran IPA/Tema

IPA” di Universitas Negeri Makasar. Dalam penelitian tersebut membahas

hasil terkait Implementasi Program Merdeka Belajar di SDN 24 Macanang

dalam kaitannya dengan pembelajaran IPA/Tema IPA meliputi:

implementasi Kampus Merdeka, Revitalisasi Pendidikan Vokasi, dan Guru

Penggerak. Pada Program Kampus Merdeka, guru menggunakan halaman

sekolah sebagai sarana belajar IPA/Tema IPA selain Ruang Kelas. Pada

Program Revitalisasi Pendidikan Vokasi, guru lebih mengutamakan

praktek. Pada Program Guru Penggerak, guru selalu memotivasi dan

menyenangkan siswa dalam pembelajaran IPA/Tema IPA.

Berdasarkan penelitian tersebut maka terdapat berbedaan dan

persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan. Persamaan dalam

penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi program merdeka

belajar terutama dalam pembelajaran IPAS. Sedangkan perbedaan

penelitian ini dalam paper Sudarto, dkk yaitu membahas tentang hasil dari

program merdeka belajar.

4. Angga, Cucu Suryana, Ima Nurwahidah, Asep Herry Hernawan, dan

Prihantini dalam jurnal Basicedu (2022: 1876-5889) dengan judul

“Komparasi Impelemtasi Kurikulum 2013 Dan Kurikulum Merdeka di

Sekolah Dasar”. Dalam penelitian tersebut bahwa Implementasi

Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Kabupaten Garut belum terlaksana

secara optimal, seperti tercermin dari kondisi guru yang belum memahami

proses penyusunan RPP, pembelajaran saintifik, dan evaluasi


28

pembelajaran, serta guru-guru belum mendapatkan pengimbasan dan

pembinaan atau diklat secara menyeluruh. Selain itu, siswa juga

mengalami kebingungan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

(KBM), serta banyak sekolah yang belum memadai dalam hal fasilitas,

sumber daya manusia, dan sumber belajar atau alat belajar untuk

mengimplementasikan Kurikulum 2013 ini. Sementara, pelaksanaan

Kurikulum Merdeka telah terlaksana dengan cukup baik di tahun pertama,

namun setiap Sekolah Penggerak memiliki tugas bagaimana

mengembangkan dalam menyusun dan mengimplementasikan Kurikulum

Merdeka ini agar dapat diaplikasikan di semua kelasnya, di tahun sekarang.

Dengan demikian, berdasarkan hasil analisis dan perbandingan kedua

kurikulum di atas, dapat dikatakan bahwa implementasi Kurikulum

Merdeka lebih optimal daripada Kurikulum 2013 meskipun baru satu tahun

pelaksanaannya. Kurikulum 2013 masih menyisakan berbagai

permasalahan sehingga disempurnakan dengan hadirnya Kurikulum

Merdeka yang tentunya masih perlu dilakukan pengembangan dan

perbaikan agar dapat mengatasi permasalahan pendidikan saat ini yang

belum berhasil diatasi oleh Kurikulum 2013.

Berdasarkan penelitian tersebut terdapat persamaan dan perbedaan

dengan penelitian ini. persamaan penelitian ini yaitu sama-sama untuk

menganalisis implementasi kurikulum merdeka. Sedangkan perbedaan

dalam penelitian ini adalah membahas tentang kurikulum 2013 dan

kurikulum merdeka.
29

C. Alur Berpikir

Pelaksanaan pembelajaran di kelas IV saat ini adalah dengan

menggunakan pembelajaran Kurikulum Merdeka. Dalam penerapan kurikulum

merdeka di kelas seringkali terdapat hambatan. Hal ini tak lain karena

penerapan kurikulum merdeka ini masih awal sehingga guru dan siswa masih

belum terbiasa dengan perubahan ini. Sehingga masih ada pembelajaran yang

berlangsung kurang inovatif dan masih adanya kendala dan hambatan yang

dialami oleh guru dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka sehingga

pembelajaran masih bersifat teacher centered.

Pembelajaran dengan menggunakan kurikulum merdeka tentunya berbeda

dengan kurikulum 2013, dalam pembelajaran dengan kurikulum merdeka

terdapat beberapa muatan pelajaran. Salah satunya muatan pelajaran yang ada

yaitu IPAS. Pembelajaran IPAS sendiri merupakan gabungan antara muatan

pelajaran IPA dan IPS. Disini siswa menggunakan modul ajar dan buku sebagai

kunci saat pembelajaran berlangsung. Hal ini menyebabkan siswa saat

melakukan pembelajaran hanya berpatokan dengan penghafalan, pendengaran,

serta dengan kegiatan proyek yang terdapat pada modul pembelajaran IPAS.

Pengimplementasian kurikulum merdeka dalam pembelajaran IPAS

khusunya pada muatan IPA, pembelajaran harus dilakukan dengan

menggunakan cara yang kreatif dan inovatif agar mampu membuat peserta

didik lebih aktif dan lebih bersemangat untuk melakukan pembelajaran. Oleh

karena itu, dengan menerapkan kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS

diharapkan guru dapat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan,


30

membahagiakan dan bermakna bagi setiap siswa. Guru dapat memainkan peran

kunci dalam membantu menerapkan kurikulum baru yang siap diterapkan untuk

siswa. Sehingga dapat memastikan seberapa relevansi dan efektif dari

implementasi kurikulum merdeka dalam pembelajaran IPAS. Maka dari itu

penelitian ini dilaksanakan dalam rangka untuk mengetahui implementasi

kurikulum merdeka. Berikut skema alur pikir dalam penelitian ini:

Analisis Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Pembelajaran


IPAS

Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi


Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran

Hambatan

Solusi

Implementasi Kurikulum Merdeka pada


Pembelajaran IPAS

Gambar 2. 1 Alur Pikir


31

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kajian teoretis, memunculkan pertanyaan penelitian sebagai

berikut:

1. Bagaimana implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS

Kelas IV SD Negeri 1 Kadipiro?

2. Bagaimana perencanaan pembelajaran berbasiss kurikulum merdeka

dalam pembelajaran IPAS Kelas IV SD Negeri 1 Kadipiro?

3. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran berbasiss kurikulum merdeka dalam

pembelajaran IPAS Kelas IV SD Negeri 1 Kadipiro?

4. Bagaimana evaluasi pembelajaran berbasiss kurikulum merdeka dalam

pembelajaran IPAS Kelas IV SD Negeri 1 Kadipiro?

5. Apa saja kendala dan hambatan yang dialami oleh guru dalam menyusun

perencanaan pembelajaran berbasiss kurikulum merdeka dalam

pembelajaran IPAS Kelas IV SD Negeri 1 Kadipiro?

6. Apa saja kendala dan hambatan yang dialami oleh guru pada saat

melaksanakan pembelajaran berbasiss kurikulum merdeka dalam

pembelajaran IPAS Kelas IV SD Negeri 1 Kadipiro?

7. Apa saja kendala dan hambatan yang dialami oleh guru pada saat membuat

soal evaluasi dan memberikan assessment pada pembelajaran IPAS Kelas

IV SD Negeri 1 Kadipiro?

8. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi kendala dan

hambatan dalam penyusunan perencanaan pembelajaran berbasiss


32

kurikulum merdeka dalam pembelajaran IPAS Kelas IV SD Negeri 1

Kadipiro?

9. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi kendala dan

hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran berbasiss kurikulum merdeka

dalam pembelajaran IPAS Kelas IV SD Negeri 1 Kadipiro?

10. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi kendala dan

hambatan dalam membuat soal evaluasi dan memberikan assessment pada

pembelajaran IPAS Kelas IV SD Negeri 1 Kadipiro?


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian yang berjudul “Analisis Implementasi Kurikulum Merdeka

pada Pembelajaran IPAS Kelas IV SD Negeri 1 Kadipiro” ini merupakan

penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2016: 8) menyatakan bahwa metode

penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena

penelitian dilakukan dalam kondisi alamiah (natural setting). Karena metode

ini pada awalnya digunakan untuk penelitian di bidang antropologi budaya,

maka disebut juga metode etnografi. Disebut metode kualitatif karena data yang

dikumpulkan dan analisisnya bersifat kualitatif.

Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif karena mendeskripsikan

fenomena apa yang terjadi. Menurut Chariri dalam Fadli (2021: 35-36)

mengatakan penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dalam setting

tertentu yang ada (alami) dalam kehidupan nyata dengan tujuan menyelidiki dan

memahami fenomena. Dengan kata lain, penelitian kualitatif didasarkan pada

konsep penyelidikan, yang melibatkan penelitian rinci dan berorientasi kasus,

atau seri atau kasus individu. Peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik

pengumpulan data dilakukan secara triangulasi, analisis data bersifat kualitatif

dan hasil penelitian menekankan makna dari generalisasi.

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif berjenis deskriptif. Hal ini bertujuan untuk menggambarkan situasi

33
34

atau peristiwa yang terjadi, memberikan gambaran yang akurat tentang data,

dan menggambarkan hubungan antara mekanisme proses atau peristiwa. Hal ini

sesuai dengan tujuan yang dicapai dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan

implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS Kelas IV di SD

Negeri 1 Kadipiro Yogyakarta.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Lokasi Penelitian
Setting atau tempat penelitian ini adalah di SD Negeri 1 Kadipiro yang
berlokasi di Jalan Sorogan, Sutopadan RT 04, Ngestiharjo, Kasihan,
Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu dalam melaksanakan penelitian ini dilakukan pada bulan
September 2022 sampai dengan Maret 2023. Adapun jadwal kegiatan yang
akan dilaksanakan sebagi berikut:
Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian

No Kegiatan Waktu Pelaksanaan


Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar
2022 2022 2022 2022 2023 2023 2023
1 Pelaksanaa
n observasi
2 Penyusunan
proposal
3 Perizinan
penelitian
4 Pelaksanaa
n penelitian
5 Penyusunan
laporan
35

C. Sumber Data
Data penelitian ini adalah data yang diperoleh secara relevan dari

lapangan. Menurut Arikunto (2013: 172) menyatakan bahwa sumber data

adalah tempat diperolehnya data penelitian. Sumber data yang digunakan dalam

penelitian ini meliputi data primer dan sekunder yaitu sebagai berikut:

1. Sumber data primer


Sumber data primer merupakan data yang di peroleh dari sumbernya

secara langsung. Menurut Sugiyono (2015: 308) menjelaskan bahwa

sumber data primer adalah sumber data yang menyediakan data langsung

ke pengumpul data. Dalam penelitian ini sumber data primer meliputi

kepala sekolah, guru wali kelas IV sebagai subyek dan sampel untuk

dilakukan observasi dan wawancara. Hal ini dikarenakan narasumber

tersebut merupakan narasumber utama dalam memberikan informasi

tentang hal-hal yang di perlukan mengenai penelitian ini serta siswa kelas

IV yang berjumlah 3 (tiga) siswa sebagai sampel untuk observasi dan

wawancara. hal ini di karenakan peserta didik tersebut direkomendasikan

oleh wali kelas. Jumlah sumber data dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3. 2 Sumber Data Primer

No Sumber Data Inisial Jumlah Metode Pengumpulan


Penelitian (Orang) Data
1 Kepala Sekolah CE 1 Wawancara
2 Guru wali kelas IV HB 1 Observasi dan
wawancara
4 Peserta didikk kelas AY, 3 Observasi dan
IV DS, wawancara
dan
RN
36

2. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari orang lain.

Menurut Sugiyono (2015: 309) mendefinisikan data sekunder adalah

sumber yang tidak secara langsung memberikan data kepada pengumpul

data. Data dapat di peroleh dari orang lain atau pengumpul data. Dalam

penelitian ini data dapat di peroleh berupa hasil rekaman wawancara, hasil

observasi dan dokumentasi. Sehingga mendapatka informasi tentang

implementasi kurikulum merdeka di SD Negeri 1 Kadipiro.

Penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling

purposive. Penggunaan teknik ini digunakan untuk menentukan subjek

penelitian lebih terfokus dan terarah sesuai yang akan di teliti.

Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Sugiyono (2016: 85)

menyatakan bahwa sampling purposive adalah teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu. Teknik ini mempertimbangkan subjek yang

di pilih yaitu kepala sekolah SD Negeri 1 Kadipiro, wali kelas IV dan siswa

kelas IV.

Dalam penelitian ini tidak di lakukan pada kelas I sebagai objek

penelitian dikarena suatu hal tertentu. Peneliti mengambil data dari guru

kelas IV. Penelitian ini juga mengambil data pada siswa kelas IV yang

berjumlah 3 (tiga) siswa dikarenakan ada beberapa alasan sebagi berikut:

a. Memiliki penyampaian yang cukup jelas sehingga data yang akan di


ambil mudah di mengerti.
b. SD Negeri 1 Kadipiro sudah menerapkan kurikulum merdeka terutama
pada kelas IV yang pernah merasakan kurikulum 2013.
37

D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan landasan untuk mempersiapkan alat dan

metode pengumpulan data. Sugiyono (2015: 60) menjelaskan bahwa variabel

penelitian adalah suatu sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang

mempunyai hal tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

ditarik sebuah kesimpulan. Variabel dalam penelitian ini adalah implementasi

kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS di SD Negeri 1 Kadipiro. dan

variabel penelitian ini iplementasi kurikulum merdeka yang baru dilaksanakan

pada tahun 2022 dimana pada tahun lalu SD Negeri 1 Kadipiro masih

menggunakan kurikulum 2013.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data


1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan metode yang akan digunakan

dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2016: 224) mendefinisikan teknik

pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah untuk memperoleh data.

Tanpa pengetahuan tentang teknik pengumpulan data, peneliti tidak dapat

memperoleh data yang sesuai dengan standar data yang ditetapkan. Dalam

teknik pengumpulan data menggunakan 3 (tiga) teknik yaitu sebagai

berikut:

a. Teknik Wawancara
Sugiyono (2016: 231) mendefinisikan wawancara digunakan

sebagai teknik pengumpulan data ketika peneliti ingin melakukan


38

penelitian pendahuluan untuk menemukan masalah yang perlu

diselidiki dan ketika akan mengetahui hal-hal lebih banyak dari

responden. Teknik pengumpulan data ini adalah self-reported atau

setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi.

Esterberg dalam Sugiyono (2016: 232) mengemukakan beberapa

macam wawancara yaitu sebagai berikut:

1) wawancara terstruktur (Structured Interview)


Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik

pengumpulan data. Bila peneliti atau pengumpul data telah

mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan

diperoleh. Dengan wawancara terstruktur ini, pengumpulan data

dapat menggunakan beberapa pewawancara sebagai pengumpul

data. Supaya setiap pewawancara mempunyai keterampilan

yang sama, maka diperlukan training kepada calon

pewawancara. Peneliti bidang pembangunan misalnya, bila akan

melakukan penelitian untuk mengetahui respon masyarakat

terhadap berbagai pembangunan yang telah diarahkan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka perlu membawa

foto-foto atau brosur tentang berbagai jenis pembangunan yang

telah dilakukan.

2) Wawancara Semiterstruktur (Semistructured Interview)


Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik

pengumpulan data. Apabila peneliti atau pengumpul data telah

mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan


39

diperoleh. Dengan wawancara terstruktur ini, pengumpulan data

dapat menggunakan beberapa pewawancara sebagai pengumpul

data. Supaya setiap narasumber mempunyai keterampilan yang

sama, maka diperlukan training kepada calon narasumber.

3) Wawancara Tidak Terstruktur (Unstructured Interview)


Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas di

mana peneliti tidak menggunakan panduan wawancara yang

sistematis dan sepenuhnya diedit untuk pengumpulan data.

Panduan wawancara yang gunakan hanyalah sketsa dari

pertanyaan yang akan diajukan.

Penelitian ini menggunakan wawancara semiterstruktur

yang akan di gunakan sebagai pengumpulan data, apabila

pengumpul data sudah mengetahui dengan pasti tentang

informasi yang di peroleh. Oleh sebab itu dalam wawancara,

pengumpul data menyiapkan instrument berupa berupa

pertanyaan-pertanyaan tertulis. Responden diberi pertanyaan

sesuai dengan instrumen dan pewawancara akan mencatat atau

merekam hasil wawancara dari responden, serta menambahka

pertanyaan kepada responden jika ada informasi yang

ditambahkan.

b. Teknik Observasi
Sugiyono (2015: 203) menjelaskan bahwa observasi sebagai

teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila di

bandingkan dengan teknik lainya. Teknik pengumpulan data dengan


40

observasi digunakan bila penelitian berkenan dengan perilaku

manusia, proses, kerja, gejala-gejala alam dan apabila responden yang

diamati tidak terlalu besar. Berdasarkan proses pengumpulan data,

observasi di bedakan menjadi participant observation (observasi

berperan serta) non participant observation (observasi tidak terlibat

secara langsung). Dari segi instrumentasi yang digunakan, maka

observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tak

terstruktur.

Penelitian ini menggunakan observasi berjenis non participant

observation. Hal ini bertujuan untuk mengetahui implementasi

kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS di kelas IV. Observasi

ini akan dilakukan di SD Negeri 1 Kadipiro dengan implementasi

kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS. Observasi ini dilakukan

setelah tahap pengumpulan data yaitu data dari hasil wawancara

mengenai iplementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS.

Teknik dalam observasi ini menggunakan instrumen berupa lembar

observasi.

c. Teknik Dokumentasi
Sugiyono (2015: 329) menjelaskan bahwa dokumentasi adalah

cara memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis

atau dokumen yang ada pada responden. Cara yang digunakan untuk

memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen,

tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang

dapat mendukung penelitian. Teknik dokumentasi dalam penelitian ini


41

adalah dokumen peristiwa masa lalu dan dapat berupa dokumen,

gambar, dan dokumen arsip. Berdasarkan data yang terkumpul, data

berupa gambar diperoleh dengan memotret objek dalam situasi yang

berbeda. Sedangkan dokumen kearsipan diperoleh dari data kegiatan

pembelajaran dan dokumen sekolah yang ada. Teknik pengumpulan

data dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara objektif

tentang implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS.

2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang nantinya akan

diggunakan sebagai pengumpulan data. Menurut Arikunto dalam

Alhamid dan Anufia (2019: 2-3) fasilitas yang digunakan penelitian untuk

mengumpulkan data untuk mempermudah pekerjaan dan meningkatkan

hasil sehingga lebih mudah untuk diolah. Instrumen dalam penelitian ini

adalah peneliti, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan

dokumentasi dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Peneliti
Sugiyono (2016: 222) menjelaskan bahwa dalam penelitian

kualitatif, alat penelitian adalah peneliti itu sendiri, sehingga perlu

dilakukan “verifikasi” terhadap peneliti sebagai alat untuk

mengetahui sejauh mana peneliti kualitatif melakukan penelitian

dan bersedia untuk maju ke bidang tersebut. Berdasarkan penjelasan

tersebut peneliti sebagai human instrumen dalam penelitian yang

berfungsi menentukan fokus penelitian dan memilih sumber sebagai

informasi data serta melakukan pengumpulan data, analisis data,


42

menafsirkan dan membuat kesimpulan atas temuanya dalam

penelitian.

b. Wawancara
Pelaksanaan wawancara diperlukan instrumen penelitian

berupa pedoman wawancara. pedoman tersebut disusun berupa

pertanyaan-pertanyaan wawancara untuk memperoleh data

penelitian dari responden. Pedoman wawancara ini terfokus pada

implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS kelas IV

di SD Negeri 1 Kadipiro. Pedoman wawancara ini digunakan untuk

memperoleh data dari narasumber yaitu kepala sekolah, guru wali

kelas IV, dan siswa kelas IV yang berjumlah 3 (tiga) orang.

Pertanyaan-pertanyaan dalam teknik wawancara ini disusun

berdasarkan kisi-kisi sebagai berikut:

Tabel 3. 3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Kepala Sekolah

No Komponen Indikator
1 Implementasi a. Pelaksanaan kurikulum merdeka.
kurikulum b. Perangkat pembelajaran yang digunakan.
merdeka c. Upaya sekolah dalam
pengimplementasian kurikulum merdeka.
d. Kesulitan yang di hadapi guru dan siswa
pada implementasi kurikulum merdeka.
e. Faktor pendukung dan penghambat
f. Solusi dalam mengatasi hambatan yang
terjadi.
g. Sarana prasarana yang mencakup
kurikulum merdeka
Sumber: (Kurniawan, 2021: 44)
43

Tabel 3. 4 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru Wali Kelas IV

No Indikator Sub Indikator Sumber


Informasi
1 Kurikulum a. Pemahaman kurikulum Guru
Merdeka merdeka. Kelas
b. Perencanaan pembelajaran Guru
kurikulum merdeka. Kelas
c. Faktor penghambat dan Guru
pendukung. Kelas
2 Pembelajaran a. Pembelajaran IPAS yang Guru
IPAS berlangsung. Kelas
b. Penyusunan modul ajar. Guru
Kelas
c. Capaian Pembelajaran (CP). Guru
Kelas
d. Alur Tujuan Pembelajaran Guru
(ATP). Kelas
e. Proses pembelajaran. Guru
Kelas
f. Evaluasi Pembelajaran. Guru
Kelas
g. Upaya pengimplementasian Guru
kurikulum merdeka pada Kelas
pembelajaran IPAS.
h. Faktor penghambat dan Guru
pendukung Kelas
i. peran serta peserta didik dalam Guru
pengimplementasian Kelas
kurikulum merdeka pada
pembelajaran IPAS.
Sumber: Azhari Pohan (2022: 34-35)
44

Tabel 3.5 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Siswa

No Indikator Indikator Sumber


Informasi
1 Implementasi a. Pendapat siswa mengenai siswa
Kurikulum Implementasi kurikulum
Merdeka Merdeka
Pada b. Implementasi kurikulum siswa
Pembelajaran merdeka pada pembelajaran
IPAS IPAS
c. Kesulitan yang dihadapi siswa
dalam implementasi
kurikulum Merdeka
d. Kesesuaian bentuk siswa
pembelajaran bagi semua
siswa
Sumber: Azhari Pohan (2022: 35)
c. Observasi
Pedoman observasi dalam penelitian ini digunakan sebagai

patokan pokok-pokok yang akan diamati. Pokok-pokok yang

diamati diuraikan dalam kisi-kisi instrumen lembar observasi.

Kondisi yang diamati yaitu tentang implementasi kurikulum

merdeka. Instrumen berupa lembar observasi yang mendukung

kelengkapan dari instrumen yang lainnya.


45

Tabel 3. 5 Kisi-kisi Pedoman Observasi Guru

No Aspek yang Indikator Nomor butir


diamati
1. Perencanaan Pembuatan modul 1, 2, 3, 4,
pembelajaran ajar.
IPAS
2. Pelaksanaan Kesiapan pelaksanaan 5,6,7
pembelajaran pembelajaran.
IPAS Strategi yang digunakan 8
guru.
Media pembelajaran yang 9
digunakan oleh guru
dalam mengajar.
Model pembelajaran 10, 11
yang digunakan guru
dalam mengajar.
Metode guru dalam 12
penyampaian materi
pembelajaran IPAS.
Kesulitan guru dalam 13
menyampaikan materi.
Sumber belajar yang 14
digunakan dalam
pembelajaran IPAS.
3. Evaluasi Pelaksanaan assessment 15
pembelajaran

Tabel 3. 6 Kisi-kisi Pedoman Observasi Peserta didik.

No Aspek yang Indikator Nomor


diamati butir
1. Pelaksanaan Kesiapan peserta didik 1,2
pembelajaran dalam memahami materi
IPAS pembelajaran.
Rasa tanggung jawab 3
peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran
Kesulitan peserta didik dalam 4
menerima materi.
2. Evaluasi Kesulitan siswa dalam mengerjakan 5
pembelajaran soal evaluasi.
IPAS
Hasil evaluasi pembelajaran IPAS. 6
46

d. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pelengkap dari tahap pengumpulan

data melelui wawancara dan observasi. Tujuannya untuk

memperoleh informasi dan data baik secara fisik maupun non fisik.

Dokumen yang diambil berupa dokumen arsip kegiatan maupun

sekolah yang berupa RPP, silabus dll. Selain itu dokumentasi yang

diambil berupa gambar peristiwa yang memanfaatkan alat perekam

dan kamera.

Tabel 3. 7 Kisi-kisi Dokumentasi


No Aspek
1. Identitas sekolah
2. Visi sekolah
3. Misi sekolah
4. Jumlah guru
5. Jumlah siswa
6. Sarana dan prasarana sekolah
7. Foto kegiatan wawancara
8. Foto kegiatan observasi
9. Dokumen perangkat pembelajaran IPAS.
10 Capaian Pembelajaran (CP)
11 Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

F. Keabsahan Data
Sugiyono (2016: 267) menjelaskan hahwa uji keabsahan data dilakukan

untuk membuktikan apakah penelitian yang dilakukan benar-benar merupakan

penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji data yang diperoleh. Uji keabsahan

data dalam penelitian kualitatif meliputi validitas interbal (uji credibility),

validitas ekstenal (transferability), reliabilitas (dependability), dan obyektivitas

(confirmability).
47

Penelitian ini menggunakan uji credibility data atau kepercayaan terhadap

data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan peningkatan dalam

penelitian dan triangulasi. Dalam penelitian ini menggunakan uji keabsahan

credibilitas antara lain sebagai berikut:

1. Meningkatkan ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara

lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka

kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan

sistematis. Dengan meningkatkan ketekunan peneliti dapat melakukan

pengecekan kembali terkait data yang diperoleh apakah sudah benar atau

tidak. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti melakukan mengamatan

secara lebih cermat dan berkesinambungan untuk pemperoleh kepastian

data dan urutan data secara sistematis (Sugiyono, 2016: 272).

2. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian credibilitas didefinisikan sebagai

pemeriksaan data dari sumber yang berbeda dengan cara yang berbeda

dan pada waktu yang berbeda. Dengan demikian, ada triangulasi sumber,

triangulasi teknik pengumpulan data dan waktu (Sugiyono, 2016: 273).

a. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk memvalidasi credibilitas data

dilakukan dengan meninjau data yang diambil dari berbagai sumber.

Kemudian mendeskripsikan dan mengklasifikasikan data yang

diperoleh dan mencari data mana yang sama, berbeda dan spesifik.
48

Hasil analisis data yang dilakukan peneliti menghasilkan

kesimpulan yang dapat dimintai persetujuan oleh sumber data

tersebut (Sugiyono, 2016: 274). Peneliti menggunakan observasi

dalam memperoleh informasi dengan pengamatan melalui

perbandingan data hasil wawancara kepala sekolah dengan data

wawancara dengan guru kelas.

b. Triangulasi Teknik

Teknik triangulasi untuk pengujian kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data pada sumber data dengan menggunakan

berbagai teknik. Apabila data yang diperoleh memiliki hasil yang

berbeda, peneliti dapat berdiskusi lebih lanjut dengan sumber data

tersebut atau dengan sumber data lainnya. Hal ini untuk melihat data

apa yang dapat dianggap benar, salah, atau sepenuhnya benar

berdasarkan perspektif yang berbeda (Sugiyono, 2016: 274).

Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda

untuk mendapatkan data dari beberapa sumber yang sama. Peneliti

menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.

c. Triangulasi Waktu

Faktor waktu sering berpengaruh ketika menguji kebenaran

data. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara pada pagi

hari saat sumber masih segar lebih dapat diandalkan karena bebas

dari banyak masalah dan memberikan data yang lebih valid. Untuk

menguji keabsahan data, dilakukan kegiatan wawancara,


49

mengamati, atau meninjau data pada waktu dan keadaan yang

berbeda. Jika hasil pengujian memberikan data yang berbeda, ulangi

ini untuk menemukan kepastian data (Sugiyono, 2016: 274).

Penelitian ini menggunakan keabsahan data dengan triangulasi

sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Data yang akan

digunakan sebagai penelitian untuk memperoleh data atau informasi

yang lebih lengkap dan lebih valid.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah

pelaksanaan pengumpulan data selesai. Menurut Sugiyono (2015: 243) dalam

penelitian kualitatif, teknik analisis data yang digunakan diarahkan untuk

menjawab rumusan masalah atau untuk menguji hipotesis masalah. Dalam

penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan

teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan

secara terus-menerus sampai datanya jenuh.

Menurut Sugiyono (2016: 244) analisis data merupakan proses mencari

dan menyusun data yang diperoleh secara sistematis baik dari observasi,

wawancara maupun dokumentasi sehingga dapat mudah dipahami dan hasil

penelitiannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data kualitatif

bersifat induktif, yaitu berdasarkan data yang diperoleh kemudian

dikembangkan menjadi hipotesis. Dalam penelitian ini, teknik analisis data


50

dalam penelitian adalah dengan menggunakan analisis data non-statistika atau

analisis data kualitatif.

Dalam penelitian ini, teknik analisis data dilaksanakan di lapangan dengan

menggunakan model Miles dan Huberman dalam (Sugiyono, 2016: 247) yaitu

berikut:

Pengumpulan
Data Penyajian
Data

Penarikan
Reduksi kesimpulan
Data

Gambar 3. 1 Komponen Dalam Analisis Data (Interactive Model)

1. Pengumpulan data (data collection)

Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan

wawancara, observasi, dan dokumentasi. Observasi dilakukan

berdasarkan tiga aspek yaitu situasi, aktivitas, dan personal. wawancara

yang akan di gunakan dalam penelitian ini adalah wawancara

semiterstruktur. Dokumentasi yang akan digunakan yaitu

dokumentasi kegiatan pembelajaran IPAS kelas IV, modul ajar, serta

perangkat pembelajaran yang digunakan saat pembelajaran.

2. Reduksi Data (Data reduction)

Sugiyono (2016: 247-249) menjelaskan bahwa reduksi data

adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada


51

hal-hal yang penting yang sesuai dengan topik penelitian, mencari tema

dan polanya, pada akhirnya memberikan gambaran yang lebih jelas dan

mempermudah untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

Dalam penelitian ini data yang direduksi adalah hasil wawancara

dengan narasumber yang terdiri dari kepala sekolah, guru wali kelas,

serta siswa kelas IV. Peneliti melakukan reduksi hasil wawancara pada

hari yang sama tetapi dengan waktu yang berbeda ketika wawancara

akan dilakukan.

3. Penyajian Data (Data display)

Setelah mereduksi data, maka langkah selanjutnya adalah

menyajikan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat

dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, flowchart, pictogram dan

sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data dapat

terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan mudah

dipahami. Selain itu dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori, flowchart, dan sejenisnya namun yang sering digunakan

untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks

yang bersifat naratif. Melalui penyajian data tersebut, maka data

terorganisasikan, dan tersusun sehingga akan semakin mudah dipahami

(Sugiyono, 2016: 249).


52

Penelitian ini menggunakan data display dengan melakukan

uraian secara singkat untuk menggambarkan data yang telah diperoleh

selama melakukan penelitian.

4. Penarikan Kesimpulan (Conclusion drawing/verivicatin)

Sugiyono (2016: 252-253) mendefinisikan bahwa kesimpulan

dalam penelitian kualitatif dapat menjawab rumusan masalah yang

dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah

dikemukakan bahwa masalah dan perumusan masalah dalam penelitian

kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah

penelitian berada di lapangan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif

merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan

dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya

masih belum jelas sehingga setelah diteliti menjadi jelas.

Penelitian ini akan menarik sebuah kesimpulan apabila

pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction),

penyajian data (data display) sudah dinyatakan benar selesai.

Teknik analisis data ini diperkuat menggunakan aplikasi atlas.ti dengan

tujuan untuk membantu proses analisis data. Setelah semua data terkumpul

dari hasil wawancara dan observasi kemudian peneliti melakukan

pengkodikan dan mengkategorikan data dengan alat bantu software atlas.ti.

Atlas.it merupakan salah satu software qualitative analysis yang digunakan

untuk membaca data besar dan kompleks dari berbagai bentuk.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil dan Tempat penelitian

1. Deskripsi Data

a. Deskripsi Lokasi Penelitian

SD Negeri 1 Kadipiro merupakan Sekolah Dasar yang terletak di

Jalan Sorogan, Sutopandan, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul,

Daerah Istimewa Yogyakarta. SD Negeri 1 Kadipiro sudah memiliki

status sekolah negeri, yang saat ini berada dibawah pimpinan Kepala

Sekolah Ibu Christina Ernawati, S.Pd. SD Negeri 1 Kadipiro sudah

memiliki status akreditasi A. Letak sekolah berada di tepi jalan raya

kampung, sehingga letaknya cukup dekat dengan rumah para peserta

didik yang bersekolah di SD Negeri 1 Kadipiro dan tidak terlalu

berbahaya apabila anak-anak berangkat dan pulang sekolah sendiri.

Kondisi fisik sekolah SD Negeri 1 Kadipiro dalam keadaan yang

baik dan fasilitas yang sudah memadai untuk kebutuhan belajar siswa.

Misalnya fasilitas akademik dan fasilitas penunjang lainnya seperti ruang

kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, perpustakan sekolah, musholah

dan kantin sekolah. Saat ini siswa SD Negeri 1 Kadipiro secara

keseluruhan berjumlah 355 siswa, sedangkan guru dan karyawan

berjumlah 25 orang. Sekolah terdiri dari guru dan siswa yang beragam

suku bangsa maupun agama, ada yang dari suku jawa, sunda dan ada

53
54

yang beragama muslim dan kristen. Oleh karena itu sikap toleransi di

sekolah ini berjalan dengan baik.

Adapun visi dan misi SD Negeri 1 Kadipiro Daerah Istimewa

Yogyakarta yaitu sebagai berikut:

1) Visi Sekolah

"Beriman, Unggul, Berbudaya, Terampil, dan Berkarakter Indonesia"

Indikator

a) Peningkatan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b) Unggul dalam pengalaman ajaran agama sehingga terbangun

insan yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia.

c) Unggul prestasi hasil belajar siswa baik akademik maupun non

akademik minimal sama dengan SKBM sehingga makin

berkurang prosentase siswa tinggal kelas.

d) Unggul prestasi ujian sekolah, mampu bersaing dan meningkat

prosentase lulusan yang diterima di SMP Negeri.

e) Unggul Prestasi dalam dalam berbagai even lomba atau festival

baik akademik maupun non akademik.

f) Terwujudnya budaya tertib, disiplin, santun dalam ucapan sopan

dalam perilaku terhadap sesame berlandaskan iman dan taqwa.

g) Cerdas, terampil, dan memiliki kemampuan dasar life skill

sebagai salah satu hekal hidup mandiri di masa depan.

h) Berbudi pekerti luhur dan hidup damai dengan diri sendiri,

sesama dan lingkungan.


55

2) Misi Sekolah

a) Membekali siswa budi pekerti luhur dengan mengintregasikan

pendidikan budi pekerti pada semua mata pelajaran serta

mengoptimalkan bimbingan keagamaan.

b) Menumbuhkan penghayatan terhadap agama yang dianut sebagai

sumber prilaku.

c) Melaksanakan bimbingan agama secara intensif.

d) Menumbuhkembangkan potensi lingkungan menuju peningkatan

keberhasilan pendidikan secara efektif dan efesien.

e) Menembangkan seni budaya, olahraga dan ketrampilan melalui

pelayanan bakat individual, kegiatan ekstrakurikuler yang

berdasarkan pada potensi siswa, keluarga dan lingkungan guna

mengupayakan yang optimal.

f) Melaksanakan bimbingan dan pelatihan lomba secara terprogram

dan intensif.

g) Meningkatkan kedisiplinan dan semangat kekeluargaan krpada

dan semangat kekeluargaan kepada semua warga sekolah untuk

menuju sekolah yang berkualitas.

h) Mengembangkan dan melaksanakan budaya Indonesia, yaitu 7K

(Ketertiban, Keamanan, Kebersihan, Keindahan, Kekeluargaan,

Kesopanan, Kerindangan) serta budaya 5 SMT (Senyum, Sapa,

Santun, Sodaqoh, Maaf dan Terima Kasih) bagi semua warga.

i) Mengembangkan kebudayaan lokal yang berada di lingkungan.


56

j) Menerapkan budaya disiplin bersih dan tertib kepada semua

warga Sekolah.

k) Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dengan

lingkungan serta tokoh masyarakat melalui komite sekolah.

SD Negeri 1 Kadipiro mempunyai sarana dan prasarana yang

memadai untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran tatap

muka di sekolah. Ruang kelas terdiri dari kelas I sampai kelas VI.

Masing-masing terdiri dari 2 ruang kelas karena kelas paralel. Fasilitas

dalam setiap ruang kelas sudah cukup baik dan lekap dengan adanya

papan tulis, meja, kursi, kipas angin, lemari buku, serta jam dinding.

ruang kepala sekolah terletak berdekatan dengan ruang guru. Kondisi

ruang kepala sekolah dilengkapi dengan meja, kursi, serta kursi untuk

tamu. ruang kepala sekolah tertata dengan rapi dan terawat. ruang kepala

sekolah terletak berdekatan dengan ruang guru. Kondisi ruang kepala

sekolah dilengkapi dengan meja, kursi, serta kursi untuk tamu. ruang

kepala sekolah tertata dengan rapi dan terawat.

Ruang guru terletak berdekatan dengan ruang kepala sekolah.

Ruang guru dilengkapi dengan meja, kursi dan lemari yang tertata rapi

serta bersih. SD Negeri 1 Kadipiro memiliki ruang perpustakaan sebagai

penunjang kegiatan belajar mengajar yang sudah dilengkapi dengan

berbagai buku pembelajaran, buku tema guru, buku kurikulum merdeka

dan buku lainya untuk peserta didik. Ruang perpustakan memiliki buku-

buku yang tersusun dengan rapi. Ruang UKS terdapat tempat tidur yang
57

dilengkapi dengan peralatan P3K yang telah disediakan oleh sekolah

sebagai fasilitas untuk siswa dan guru. Gudang terdapat di pojok sekolah

berdekatan dengan kamar mandi siswa dan guru.

SD Negeri 1 Kadipiro mempunyai tempat ibadah bagi peserta didik

yang muslim sudah tersedia ruang ibadah yang terletak depan setelah

gerbang masuk. Dalam ruang ibadah ini terdapat lemari untuk meletakan

peralatan sholat seperti mukena, sajadah, sarung serta Al-Qu’ran.

Musholah di SD Negeri 1 Kadipiro sudah dilengkapi dengan tempat

berwudhu. Ruang dapur terdapat di dekat kamar mandi berada di ujung

sekolah. ruang dapur sudah di lengkapi dengan alat-alat dapur.

Kamar mandi siswa berdekatan dengan kamar mandi guru untuk

kamar mandi siswa dan guru terdapat beberapa ruangan dan sudah cukup

bersih. Sekolah memiliki LCD proyektor yang biasanya digunakan untuk

kebutuhan siswa dalam pembelajaran ataupun digunakan ketika ada

acara-acara tertentu. Mesin print yang ada di ruangan kantor guru

biasanya digunakan untuk keperluan sekolah, misalnya untuk mengeprint

soal, RPP, dan file lainya yang penting.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui implementasi kurikulum

merdeka pada pembelajaran IPAS kelas IV SD Negeri 1 kadipiro. Data yang

dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan 3 (tiga) teknik yaitu

wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik dokumentasi yang meliputi


58

kegiatan pembelajaran IPAS pada Kelas IV, profile SD Negeri 1 Kadipiro,

sarana dan prasarana serta perangkat pembelajaran yang digunakan untuk

pembelajaran.

Teknik wawancara dilakukan dengan 5 (lima) narasumber. Data yang

dihasilkan dari teknik wawancara ini dilengkapi dengan hasil observasi secara

langsung pada proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara tatap

muka di kelas dengan rentan waktu bulan Desember-Januari 2022-2023

dikelas IV. Kemudian untuk memperkuat data hasil observasi dan wawancara

maka dilakukan pengecekan pada data dokumentasi yang ada di SD Negeri 1

Kadipiro.

Observasi pembelajaran yang IPAS yang dilakukan dalam penelitian ini

yaitu pada kelas IV. Kemudian untuk observasi yang telah dilakukan

menggunakan tabel deskripsi dengan aspek yang diamati sebagai pedoman

observasi pembelajaran IPAS yang sudah menggunakan kurikulum merdeka.

yang dilakukan pada tanggal 13 Desember 2022 dan 14 desember 2022.

Wawancara dilakukan dengan 5 orang narasumber yang diwawancarai yaitu

CE selaku kepala sekolah, HB selaku guru kelas IV, AY, RN dan DY elaku

siwa kelas IV.


59

Tabel 4. 1 Tabel Jadwal Wawancara

No Inisial Jabatan/ststus Waktu


Hari/tanggal Pukul
1 CE Kepala Sekolah Rabu, 14 09.00 – 10.00
Desember 2022
Senin, 9 Januari 09.00 – 10.00
2023
2 AHR Guru Kelas IV Rabu, 14 09.30 – 10.30
Desember 2022
Senin, 9 Januari 09.30 – 10.00
29023
3 AY Siswa Kelas IV Selasa, 10 09.00 – 10.00
Januari 2023
Senin, 16 09.00 – 10.00
Januari 2023
4 RN Siswa Kelas IV Selasa, 10 09.00 – 10.00
Januari 2023
Senin, 16 09.00 – 10.00
Januari 2023
5 DY Siswa Kelas IV Selasa, 10 09.00 – 10.00
Januari 2023
Senin, 16 09.00 – 10.00
Januari 2023

Hasil observasi yang sudah dilaksanakan pada tanggal 13 Desember

2022 pada pukul 07.00 guru sudah berada di kelas untuk melakukan kegiatan

belajar mengajar. Siswa juga sudah datang dengan waktu yang tepat dan sudah

bersiap di tempat duduk masing-masing. Kemudian guru melakukan kegiatan

pembelajaran dengan serangkaian pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan

penutup.

Pembelajaran IPAS yang berlangsung di kelas IV SD Negeri 1 Kadipiro

berlangsung secara tatap muka. Dalam pembelajaran guru menggunakan

modul ajar yang telah di persiapkan sesuai dengan buku panduan kurikulum

merdeka dan LKS yang sudah di sediakan oleh sekolah. Guru membuka
60

pelajaran seperti biasanya dengan berdoa kemudian mengulang sedikit materi

yang telah di pelajari sebelumnya dengan memberikan beberapa pertanyaan

kepada siswa. Sebelum menyampaiakan materi pembelajaran guru bertanya

kepada siswa yang berkaitan dengan materi yang akan di sampaikan dalam

pembelajaran. hal tersebut dilakukan karena untuk mengetahui seberapa

kesiapan siswa untuk melakukan pembelajaran. kemudian menyampaikan inti

pembelajaran yang akan dilaksanakan hari ini yaitu tentang pengarug gaya

terhadap benda.

Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung guru menggunakan media

untuk meyampaikan materinya. Media yang di gunakan mudah ditemui di

lingkungan sekitar jadi siswa sudah tidak asing lagi dengan media tersebut.

Selain itu guru juga memberikan perumpamaan menggunakan kegiatan sehari-

hari yang biasa dilakukan oleh siswa mulai dari rumah hingga perjalanan mau

berangkat ke sekolah yang di pengaruhi oleh gaya mialnya siswa yang menaiki

sepeda ketika berangat sekolah hal tersebut dapat dijadikan perumpamaan

yaitu mengapa sepeda dapat bergerak.

Guru ketika menyampaikan pembelajaran menggunakan metode

ceramah, permainan dan tanya jawab. Hal tersebut dilakukan bertujuan untuk

menambah rasa keingintahuan siswa agar siswa mampu berpikir kritis dan

mandiri. Guru juga melakukan pembelajaran berdiferensiasi terhadap siswa

yang memiliki kebutuhan khusus yaitu lamban dalam belajar. Dalam

pembelajaran berdiferensiasi ini guru memperlakukan siswa tersebut berbeda

dengan siswa yang lainnya karena di sesuaikan dengan kebutuhan siswa


61

tersebut. Hal ini dapat dilihat pada tujuan pembelajaran dan soal evaluasi yang

diberikan guru terhadap anak yang lamaban belajar. Agar siswa tersebut tidak

merasa di perlakukan berbeda, guru terkadang juga melakukan pembelajaran

secara berkelompok hal tersebut bertujuan untuk menambah jiwa sosial dan

solidaritas antara sesama. Sehingga teman-teman dikelasnya juga mampu

menerima keberadaan siswa yang memiliki kebutuhan khusus tersebut.

Pembelajaran IPAS diakhiri dengan adanya evaluasi yang berupa soal

yang terdapat di buku LKS. Siswa diminta untuk mengerjakan beberapa butir

soal dengan teman sebangkunya. Setelah selesai mengerjakan soal tersebut,

hasil pekerjaan siswa dibahas secara bersama-sama agar siswa semakin paham

dengan materi yang telah di sampaikan. Guru juga memberikan kesempatan

kepada siswa yang dianggap belum paham untuk bertanya kembali agar dapat

di jelaskan kembali oleh guru bagian yang dirasa belum paham. Kegiatan

belajar mengajar tersebut ditutup dengan memberian refleksi dan evaluasi

pembelajaran untuk menarik kesimpulan dari hasil mebelajaran yang telah

terlaksanakan.

Kegiatan pembelajaran IPAS yang dilaksanakan di kelas sudah sesuai

dengan kebutuhan siswa karena dalam hal tersebut dapat di tandai ketika

kegiatan pembelajaran berlangsung siswa terlihat lebih aktif dan dapat

mengikuti pembelajaran dengan baik dari awal hingga selesai. Ketika

mengikuti pembelajaran tidak ada yang berbuat gaduh namun semua siswa

mengikuti pembelajaran dengan tertib. Dalam penyamapaian materi, guru

memahami materi yang akan di sampaikan terlebih dahulu kemudian dikemas


62

dengan ringkas sehingga tidak bertele-tele dalam penyampainnya. Dengan

begitu siswa mampu untuk menerima dan mencerna materi yang disampaikan

dengan baik.

Hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 14 Desember 2022

menunjukan bahwa sebelum kegiatan berlangsung guru sudah ada di dalam

kelas pukul 07.00 siswa juga sudah berangkat dan berduduk rapi dimeja dan

kursinya masing-masing untuk bersiap melakukan pembelajaran. kemudian

dilanjut menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama-sama. Serangkaian

kegiatan yang berlangsung yaitu kegiatan pembuka, kegiatan inti dan kegiatan

penutup.

Pembelajaran IPAS yang berlangsung di SD Negeri 1 Kadipiro

dilakukan secara tatap muka. Acuan guru dalam pembelajaran menggunakan

modul ajar yang sudah disediakan sebelumnya dan mempersiapkan

pembelajaran yang sesuai di buku kurikulum merdeka dan buku LKS yang

sudah tersedia sekolah. Guru membuka pelajaran seperti biasanya yaitu

dimulai dari kegiatan pembukaan yaitu berdoa kemudian presensi, kemudian

guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang sebelumnya.

Hal tersebut dilakukan karena untuk mengingatkan siswa pada materi yang

sudah di pelajari. Setelah itu guru memberikan beberapa pertanyaan yang

mengarah pada materi yang akan di sampaikan, hal tersebut dilakukan untuk

mengecek seberapa siap siswa untuk melakukan pembelajaran.

Pada proses pembelajaran IPAS yang berlangsung guru menjelaskan

materi tentang pengaruh gaya otot dan gesek dengan menggunakan media di
63

sekitar seperti siswa yaitu meja kursi dan spidol untuk menunjang

pembelajaran siswa. Dalam penggunaan media tersebut siswa diminta untuk

mengamati bagaimana gesekan antar benda jika benda permukaannya kasar

atau benda dengan permukaan halus, serta bagaimana gesekan antar benda jika

di pengaruhi oleh benda lain.

Pembelajaran berdiferensiasi yang dilakukan oleh guru pada saat

pembelajaran yaitu melakukan pembelajaran dengan memberikan tugas

berkelompok dengan teman sebangkunya. Selain itu guru juga membedakan

tujuan dan assessment pembelajaranya. Meski setiap kebutuhan dan karakter

siswa berbeda beda namun dengan cara tersebut dianggap mampu memberikan

pemahaman terhadap siswa agar tetap lebih mudah di pahami, hanya saja untuk

siswa yang memiliki kebutuhan khusus biasanya di berikan indeks penilaian

yang berbeda dari siswa yang lainya.

Pada akhir pembelajaran guru memberikan beberapa soal untuk

dikerjakan siswa yang kemudian di evalusi secara bersama untuk

memperdalam materi yang telah disampaikan kemudian guru memberikan

refleksi dan feedback kepada siswa terhadap proses pembelajaran yang sudah

terlaksana serta guru memberikan kesempatan untuk siswa jika ada materi

yang belum mereka pahami maka boleh di tanyakan kembali. Sebelum

kegiatan pembelajaran ditutup peserta didik melakukan berdoa bersama untuk

mengakhiri pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran IPAS di SD Negeri 1 Kadipiro sudah sudah

berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Pada saat proses
64

pembelajaran guru sudah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi yang

menjadi salah satu ciri khas dari kurikulum merdeka. dengan adanya proses

pembelajaran berdiferensiasi maka dianggap mampu mengakomodasi

kebutuhan siswa sesuai dengan karakter siswa masing-masing. Namun guru

juga harus menyesuaikan gaya belajar setiap siswa sesuai dengan ketentuan

dari kurikulum merdeka.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada Kepala

Sekolah, Guru kelas dan siswa kelas IV SD Negeri 1 Kadipiro mengenai

analisis implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS serta

dokumentasi foto untuk mendukung jalannya penelitian. Semua hasil

penelitian diungkapkan berdasarkan pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1) Deskripsi Analisis implementasi kurikulum merdeka pada

pembelajaran IPAS Kelas IV SD Negeri 1 kadipiro?

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas IV pada

pembelajaran IPAS dan hasil wawancara dengan kepala sekolah, guru

dan siswa kelas IV mengenai implementasi kurikulum merdeka di SD

Negeri 1 Kadipiro pada pembelajaran IPAS kelas IV yang dilakukan

secara tatap muka. Berikut ini jawaban Kepala Sekolah mengenai

implementasi kurikulum merdeka di SD Negeri 1 Kadipiro pada

pembelajaran IPAS kelas IV berdasarkan hasil wawancara pertama,

menyatakan bahwa:

“Pada pembelajaran IPAS guru kelas IV membuat


persiapan sebelum melaksanakan pembelajaran dalam
kelas yaitu dengan mempelajari materi yang akan
dipelajari. Persiapan pembelajaran yang dibuat guru
65

disesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa sehingga


pembelajaran IPAS dapat berjalan dengan baik dan dapat
diterima oleh siswa. Pembelajaran IPAS yang
dilaksanakan diupayakan sesuai dengan kriteria
pembelajaran dalam kurikulum merdeka. selain persiapan
dan pelaksanaan guru juga melaksanakan evaluasi
pembelajaran sebagai pengukur kemampuan setiap
peserta didiknya”.
Hasil wawancara kepala sekolah yang kedua menyatakan

sebagai berikut:

“Pembelajaran IPAS yang berlangsung di SD Negeri 1


Kadipiro guru membuat persiapan sebelum melaksanakan
pembelajaran di kelas dengan cara menyususn modul ajar
dan mempelajari yang akan disampaikan. Pembelajaran
IPAS yang dilaksanakan diupayakan sesuai dengan
kriteria pembelajaran dalam kurikulum merdeka. selain
persiapan dan pelaksanaan guru juga melaksanakan
evaluasi pembelajaran sebagai pengukur kemampuan
setiap peserta didiknya”.
Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh CE selaku kepala

sekolah dapat disimpulkan bahwa implementasi kurikulum merdeka di

SD Negeri 1 Kadipiro pada pembelajaran IPAS kelas IV bahwa

Pelaksanaan kurikulum di SD Negeri 1 kadipiro itu. Persiapan

pembelajaran yang dibuat guru disesuaikan dengan kebutuhan belajar

siswa sehingga pembelajaran IPAS dapat berjalan dengan baik dan dapat

diterima oleh siswa. Persiapan dan pelaksanaan guru juga melaksanakan

evaluasi pembelajaran sebagai pengukur kemampuan setiap peserta

didiknya.

Berdasarkan hasil wawancara pertama guru kelas IV, menyatakan

bahwa:

“Implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran


IPAS di kelas IV sudah diterapkan. Hal ini dapat dilihat
dari sebagai guru membuat sebuah perencanaan atau
66

persiapan pembelajaran yaitu dengan menyusun modul


ajar yang sesuai dengan pedoman kurikulum merdeka dan
sesuai dengan kebutuhan belajar setiap peserta didik
dikelas IV. Setelah perencanaan pembelajaran di buat
kemudian dilaksanakan kegiatan pembelajaran IPAS
sesuai dengan perencanaan yang telah disusun
sebelumnya. Kegiatan pembelajaran IPAS dilakukan
dengan berbagai kegiatan yang bervariasi yaitu kegiatan
mengamati, kegiatan menulis, kegiatan menemukan,
kegiatan berdiskusi, dan kegiatan praktek atau
eksperimen. Pembelajaran IPAS di kelas IV sudah
menerapkan pembelajaran berdifrensiasi, pembelajaran
yang dilakukan disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan setiap peserta didik. hal ini dapat dilihat dari
adanya perbedan dari tujuan pembelajaran dan soal
evaluasi yang diberikan kepada siswa ABK dengan siswa
non ABK. Pada pembelajaran IPAS yang dilaksanakan
saya sebagai seorang guru juga memberikan Asesment
atau evaluasi pembelajaran (assessment formatif, sumatif,
dan diagnostik)”.
Berdasarkan hasil wawancara kedua guru kelas IV menyatakan

bahwa:

“Implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran


IPAS di kelas IV saya membauat sebuah perencanaan
atau persiapan pembelajaran yaitu dengan menyususn
modul ajar yang sesuai dengan pedoman kurikulum
merdeka dan sesuai dengan kebutuhan belajar setiap
peserta didik dikelas IV. Kegiatan pembelajaran IPAS
dilakukan dengan berbagai kegiatan yang bervariasi yaitu
kegiatan mengamati, kegiatan menulis, kegiatan
menemukan, kegiatan berdiskusi, dan kegiatan praktek
atau eksperimen. Pembelajaran berdiferensiasi juga sudah
dilakukan. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan tujuan
pembelajaran dan assessment pembelajaran yang
digunakan unruk siswa ABK dan siswa non ABK”.
Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh AHR selaku guru

wali kelas IV mengenai implementasi kurikulum merdeka di SD Negeri

1 Kadipiro pada pembelajaran IPAS kelas IV bahwa pelaksanaan

pembelajaran IPAS berbasis kurikulum kurikulum merdeka di SD Negeri

1 Kadipiro implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS di


67

kelas IV sudah diterapkan dengan baik. Guru bisa mengembangkan

sendiri pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa di kelas.

Perencanaan atau persiapan pembelajaran yang dibuat guru yaitu dengan

menyusun modul ajar yang sesuai dengan pedoman kurikulum merdeka

dan sesuai dengan kebutuhan belajar setiap peserta didik dikelas IV.

Kegiatan pembelajaran IPAS dilakukan dengan berbagai kegiatan yang

bervariasi yaitu kegiatan mengamati, kegiatan menulis, kegiatan

menemukan, kegiatan berdiskusi, dan kegiatan praktek atau eksperimen.

Pembelajaran berdiferensiasi juga sudah dilakukan. Hal ini dapat dilihat

dari perbedaan tujuan pembelajaran dan assessment pembelajaran yang

digunakan unruk siswa ABK dan siswa non ABK.

Berdasarkan hasil wawancara pertama yang disampaikan oleh

narasumber AY selaku siswa kelas IV menyatakan pendapatnya

mengenai implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS

kelas IV di SD Negeri 1 Kadipiro yaitu:

“Lebih nyaman saat menggunakan kurikulum merdeka,


karena lebih enak pembelajaranya dipisah seperti mata
pelajaran. Pembelajaran dikelas bisa praktek, menulis,
dan menggunakan media pembelajaran seperti, LCD,
belajar di luar kelas serta menggunakan benda-benda di
lingkungan sekitar. Pembelajran lebih mudah di pisah
lebih paham.
Narasumber AY menyatakan pendapatnya pada wawancara kedua

yaitu sebagai berikut:

“Ketika mengikuti pembelajaran dengan meggunakan


kurikulum merdeka itu lebih menyenangkan lebih enak.
karena dalam kurikulum merdeka pembelajaranya sudah
terpisah. Guru menyampaikan di kelas dengan
68

menggunakan media pembelajaran seperti media yang


ada di sekeliling misalnya meja kursi atau tumbuhan”.
Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh narasumber

AYselaku siswa kelas IV dapat disimpulkan bahwa implementasi

kurikulum merdeka di SD Negeri 1 Kadipiro pada pembelajaran IPAS

kelas IV sudah berjalan denga baik pada pemelajaran IPAS yang

dilakukan guru dapat menciptakan pembelajaran yang kontekstual

dengan memanfaatkan lingkungan sekolah dan benda-benda yang ada

disekitar sekolah. pembelajaran IPAS tidak hanya dilakaukan didalam

kelas saja namun juga dilaksanakan di luar kelas. Dalam Kegiatan

pembelajaran IPAS terdapat kegiatan praktek.

Narasumber DS selaku siswa kelas IV yang menyatakan

pendapatnya pada wawancara yang pertama mengenai implementasi

kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS kelas IV SD Negeri 1

Kadipiro mengutarakan bahwa:

“Senang lebih beda dari kurikulum sebelumnya, merasa


nyaman menggunakan kurikulum merdeka karena guru
menjelaskan dengan cara peraktek, ceramah,
menggunakan media pembelajaran, menggunakan
pembelajaran di luar kelas jadi pembelajarannya lebih
paham”.
Narasumber DS juga menyatakan pendapatnya pada wawancara

kedua yaitu:

“Nyaman menggunakan kurikulum merdeka karena lebih


banyak prakteknya jadi lebih paham. Pak guru juga
menjelaskan materi terlebih dahulu setelah itu
memberikan soal sebagai evaluasi. selain itu kurikulum
dalam kurikulum merdeka matapelajaranya di pisah jadi
lebih mudah untuk dipahami”,
69

Berdasarkan pendapat yang di sampaikan oleh narasumber DS

selaku siswa kelas IV dapat disimpulkan bahwa implementasi kurikulum

merdeka di SD Negeri 1 Kadipiro pada pembelajaran IPAS kelas IV yaitu

kegiatan pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih menyenangka dan

lebih mudah dipahami. Bapak guru menyampaikan materi pembelajaran

dengan menggunakan strategi model dan media pembelajaran yang

sesuai dengan materi yang di pelajari. Pembelajaran IPAS terkadakan

dilakukan dengan kegiatan praktek di luar kelas.

Narasumber RN selaku siswa kelas IV yang menyatakan

pendapatnya pada wawancara pertama mengenai implementasi

kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS kelas IV di SD Negeri 1

Kadipiro yaitu sebagai berikut:

“Senang karena dalam kurikulum merdeka ini


pembelajaranya di pisah. Penjelasan dari guru itu panjang
lebar sehingga lebih detail materinya. Setelah selesai
memberikan materi yang di jelaskan ibiasanya lansung ke
soal kemudian di jelaskan lagi ketika ada materi yang
belum dipahami”.
Narasumber RN juga menyatakan pendapatnya pada wawancara

kedua yaitu sebagai berikut:

“Nyaman karena lebih banyak penjelasan kemudian di


kasih soal. Kurikulum merdeka itu pembelajaranya di
pisah terus ada pelajaran proyek. Jadi kurikulum merdeka
ini lebih banyak prakteknya. Sehinga menyenangkan
terus gampang di pahami”.
Berdasarkan pendapat yang di sampaikan oleh narasumber RN

selaku siswa kelas IV dapat disimpulkan bahwa implementasi kurikulum

merdeka di SD Negeri 1 Kadipiro pada pembelajaran IPAS kelas IV yaitu

guru menjelaskan materi pembelajaran IPAS secara detail sehingga


70

mudah dipahami. Kegiatan pembelajaran IPAS di kelas IV mendadi lebih

fokus dan lebih spesifik terhadap materi yang di pelajari.

Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh ketiga siswa kelas

IV dapat ditarik kesimpulan mengenai implementasi kurikulum merdeka

di SD Negeri 1 Kadipiro yaitu guru dapat menciptakan pembelajaran

yang kontekstual dengan memanfaatkan lingkungan sekolah dan benda-

benda yang ada disekitar sekolah. Guru juga menyampaikan materi

pembelajaran dengan menggunakan strategi model dan media

pembelajaran yang sesuai dengan materi yang di pelajari. Pembelajaran

IPAS terkadakan dilakukan dengan kegiatan praktek di luar kelas.

penjelasan yang disampaikan oleh guru juga lebih detail sehingga

pembelajaran lebih terfokus dan lebih spesifik

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi yang

sudah dilakukan, dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS di kelas IV

sudah berjalan dengan. Kesiapan guru dalam pengimplementasian

kurikulum merdeka yaitu memperbanyak mencari informasi mengenai

kurikulum merdeka dan memperbanyak mengikuti seminar atau diklat

yang membahas tentang kurikulum merdeka. selain itu guru juga

menggali informasi dari KKG atau dari korwil untuk saling bertukar

informasi dari sekolah satu dengan sekolah yang lainya.

Guru sudah menyiapkan perangkat pembelajaran seperti modul

aja, materi ajar, serta media yang akan digunakan sesuai dengan
71

ketentuan kurikulum merdeka. Pembelajaran yang sesuai dengan

kurikulum merdeka yang diterapkan di SD Negeri 1 Kadipiro belum

sepenuhnya terlaksana karena masih terbayang dengan kurikulum

sebelumnya.

Penyampaian materi yang dilakukan sesuai dengan ketentuan

kurikulum merdeka. Pada awal pembelajaran guru melakukan

assessment untuk mengetahui seberapa kemampuan pemahaman siswa

terhadap materi yang disampaikan yaitu berupa assessment diagnostik.

Guru menerapkan belajar sambil bermain dengan cara mengajak

siswanya untuk belajar di luar kelas atau dengan memperbanyak praktek

karena guru memiliki prinsip menyenangkan siswa terlebih dahulu maka

pembelajaran akan lebih mudah dipahami oleh siswa. Selain itu untuk

menunjang kegiatan belajar mengaja guru juga menggunakan media

dalam pembelajaran. Media yang digunakan oleh guru sangat mudah di

dapatkan dan mudah dipahami oleh siswa karena hanya memanfaatkan

lingkungan sekitar atau benda-benda yang ada di sekitar siswa jadi siswa

tidak asing lagi dengan media tersebut minyalnya. Meja, kursi, spidol,

LCD, video visual, serta tumbuh-tumbuhan yang ada di lingkungan

sekitar.

Keaktifan dan respon siswa ketika belajar menggunakan kurikulum

merdeka terlihat ketika pembelajaran berlangsung yaitu siswa merasa

lebih senang dan lebih nyaman menggunakan kurikulum merdeka.

Dengan penerapan kurikulum merdeka siswa merasa lebih mudah


72

memahami materi yang disampaikan oleh guru karena mata pelajaranya

dipisah. Dalam penyampaiannya guru juga lebih detail jika nanti ada

siswa yang merasa belum paham dengan materi yang disampaikan oleh

guru maka dapat ditanyakan kembali oleh siswa. Oleh karena itu siswa

lebih tertarik dengan menggunakan kurikulum merdeka dibandingkan

dengan kurikulum yang sebelumnya.

Guru juga sudah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi yang

disesuaikan oleh kebutuhan siswanya. Karena didalam kelas IV terdapat

salah satu siswa yang memiliki hambatan berkebutuhan khusus yaitu

lamban dalam belajar. Pembelajaran berdiferensiasi yang dilakukan oleh

denengan cara membedakan tujuan pembelajaran dan soal evaluasi untuk

siswa ABK dengan siswa non ABK. Sekain itu guru juga melakukan

pembelajaran dengan cara berkelompok agar siswa dapat bersosialisasi

antara satu sama lain dan dapat saling bekerja sama. Guru

memperlakukan siswanya dengan sama tidak membeda-bedakan antara

siswa satu dengan siswa yang lainya. Namun guru memberikan perhatian

lebih terhadap siswa yang memiliki hambatan berkebutuhan khusus.

Penilaian yang digunakan oleh guru sudah standar dengan

kurikulum merdeka yaitu penilaian sumatif dan formatif yaitu

menggunakan penilaian yang diambil dari ulangan harian, PTS dan PAS

sebagai penilaian sumatif dan formatif. Jadi untuk menentukan nilai rapot

yaitu dari gabungan penilaian yang dijadikan satu kemudian dicari rata-

ratanya.
73

Tabel 4. 2 Implementasi Kurikulum Merdeka Pada


Pembelajaran IPAS Kelas IV di SD Negeri 1 Kadipiro?

Aspek Temuan

Persiapan dan perencanan 1) Guru sudah membuat


pembelajaran berbasis kurikulum perencanaan pembelajaran
merdeka di SD Negeri 1 Kadipiro. dan perangkat pembelajaran
IPAS kelas IV yang berupa
modul ajar, bahan ajar, serta
media yang diguanakan oleh
guru. Dengan begitu guru
juga dapat menentukan
strategi pembelajaran yang
akan di gunakan.
2) Guru melakukan
pembelajaran berdiferensiasi
dalam kelas sesuai dengan
ketentuan kurikulum
merdeka dengan melakukan
pembelajaran yang interaktif
menggunakan media
pembelajaran, strategi yang
digunakan kontekstual,
kegiatan pembelajaran yang
bervariasi dan
menyenangkan serta
pembelajaran yang
dilakukan sesuai dengan
kebutuhan setiap peserta
didiknya.
3) Melakukan assessment
pembelajaran atau evaluasi
di awal pembelajaran berupa
berupa assessment
diagnostik.
4) Terdapat kegiatan evaluasi
pembelajaran melalui
pemberian assessment
formatif dan sumatif pada
pembelajaran IPAS.
74

2) Deskripsi Kendala Dan hambatan dalam pengimplementasian

Kurikulum Merdeka Pada Pembelajaran IPAS Kelas IV SD Negeri

1 Kadipiro?

Kurikulum merdeka merupakan hal baru bagi siswa dan guru. Pada

saat ini SD Negeri 1 Kadipiro masih dalam tahap penyesuaian dan tahap

mempelajari kriteria pembelajaran sesuai kurikulum merdeka. Melihat

dari penerapan kurikulum merdeka dalam proses pembelajaran IPAS

kelas IV masih terdapat beberapa kendala dan hambatan yang di alami

oleh guru maupun. Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan

dokumentasi dengan kepala sekolah dan guru kelas serta siswa kelas IV

terkait dengan kendala dan hambatan yang dialami ketika

pengimplementasian kurikulum merdeka, maka diperoleh informasi

yang diungkapkan dari beberapa narasumber.

Berikut ini pendapat yang diungkapkan oleh CE selaku kepala

sekolah mengenai kendala dan hambatan yang dialami saat

pengimplementasian kurikulum merdeka yaitu:

“Tentunya mengalami kendala karena seperti yang


diketahui kurikulum merdeka baru tahun ajaran 2022
diterapkan pada setiap jenjang pendidikan. Masih
terdapat beberapa kendala dan hambatan yang di alami
oleh SD Negeri 1 Kadipiro seperti informasi yang masih
minim terkait kriteria pembelajaran sesuai dengan
kurikulum merdeka, sarana dan prasarana sekolah yang
masih terbatas, terdapat beberapa mata pelajaran yang
belum memiliki buku paket, dan keterbatasan waktu
dalam pembuatan modul ajar”
Kepala sekolah CE juga menyatakan pendapatnya pada wawancara

kedua yaitu:
75

“Kurikulum merdeka ini baru diterapkan di tahun 2022


tentunya terdapat beberapa kendala dan hambatan yang di
alami seperti informasi yang didapat masih minim terkait
pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum merdeka,
terdapat beberapa mata pelajaran yang belum memiliki
buku paket, dan keterbatasan waktu dalam pembuatan
modul ajar”.
Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh CE) selaku kepala

sekolah dapat disimpulkan bahwa mengenai kendala dan hambatan

dalam pengimplementasian kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS

kelas IV SD Negeri 1 kadipiro terdapat beberapa kendala mengenai

implementasi kurikulum merdeka yaitu guru dan siswa masih merasa

bingung karena implementasi kurikulum merdeka ini masih cenderung

baru, masih terdapat beberapa kendala dan hambatan yang di alami oleh

SD Negeri 1 Kadipiro seperti informasi yang masih minim terkait kriteria

pembelajaran sesuai dengan kurikulum merdeka, sarana dan prasarana

sekolah yang masih terbatas, terdapat beberapa mata pelajaran yang

belum memiliki buku paket, dan keterbatasan waktu dalam pembuatan

modul ajar.

Guru kelas IV AHR mengungkapkan pendapatnya pada wawancara

pertama yaitu:

“Kendala yang dialami oleh SD Negeri 1 Kadipiro dalam


pengimplementasian kurikulum merdeka pada proses
pembelajaran IPAS di kelas IV yaitu kurikulum merdeka
masih relatif baru, belum terdapat informasi yang valid,
keterbatasan waktu dalam penyususnan modul ajar,
keterbatasan untuk mempelajari pembelajaran yang
sesuai dengan kurikulum merdeka yaitu pembelajaran
berdiferensiasi, sarana dan prasarana yang ada di sekolah
masih terbatas”.
76

Wali kelas IV AHR juga mengutarakan pendapatnya pada

wawancara kedua yaitu:

“SD Negeri 1 Kadipiro masih mengamali bebrapa kendala


dan hambatan seperti belum terdapat informasi yang
valid, keterbatasan waktu dalam penyususnan modul ajar,
keterbatasan untuk mempelajari pembelajaran yang
sesuai dengan kurikulum merdeka yaitu pembelajaran
berdiferensiasi, sarana dan prasarana yang ada di sekolah
masih terbatas, pembuatan soal assessment dianogstik
dan assessment sumatif karena harus disesuaikan dengan
kemampuan peserta didik”.
Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh AHR selaku guru

kelas IV dapat disimpulkan bahwa mengenai kendala dan hambatan

dalam pengimplementasian kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS

kelas IV SD Negeri 1 kadipiro terdapat beberapa kendala mengenai

implementasi kurikulum merdeka yaitu masih belum banyak informasi

yang kurang valid mengenai pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum

merdeka, keterbatasan waktu dalam penyususnan modul ajar,

keterbatasan untuk mempelajari pembelajaran yang sesuai dengan

kurikulum merdeka yaitu pembelajaran berdiferensiasi, sarana dan

prasarana yang ada di sekolah masih terbatas, pembuatan soal assessment

dianogstik dan assessment sumatif karena harus disesuaikan dengan

kemampuan peserta didik.

Narasumber AY selaku siswa kelas IV juga menyatakan

pendapatnya mengenai kendala dan hambatan yang dialami dalam kelas

saat menggunakan kurikulum merdeka yaitu masih sedikitnya sumber

belajar yang digunakan karena hanya menggunakan buku LKS dan buku

paket yang disediakan oleh sekolah jadi tidak banyak literasi sebagai
77

sumber belajar. Narasumber AY juga mengungkapkan pendapatnya di

hari lain yaitu “Tidak banyak referensi sebagai sumber pembelajaran.

namun dalam memahami materi yang diberikan guru sudah dapat

dipahami. Jika ada materi yang belum dipahami dapat ditanyakan

kembali kepada guru kemudian dijelaskan ulang atau di beri penjelasan

lebih”.

Narasumber DS juga mengutarakan pendapatnya mengenai

kendala dan hambatan dalam pengimplementasian kurikulum merdeka

pada pembelajaran IPAS di kelas IV yaitu dalam pengimplementasianya

hanya menggunakan beberapa referensi seperti buku LKS dan buku

paket yang sudah disediakan oleh sekolah. jadi tidak ada referensi dari

sumber belajarnya sebagai penyokong kebutuhan belajar. Siswa (DS)

juga mengungkapkanpendapatnya di hari lain mengenai kendala dan

hambatan yang dialami ketika pembelajaran menggunkan kurikulum

merdeka dalam kelas yaitu “Tidak banyak referensi sebagai sumber

pembelajaran. namun dalam memahami materi yang diberikan guru

sudah mudah untuk dipahami. Jika terdapat materi yang belum di pahami

dapat ditanyakan kembali pada guru agar mendapatkan penjelasan

ulang”.

Narasumber RN sebagai siswa kelas IV juga mengutarakan

pendapatanya mengenai kendala dan hambatan yang dialami saat

melakukan pembelajaran IPAS menggunakan kurikulum merdeka yaitu

terletak pada saat pembelajaran berlangsung yaitu sumber belajar yang


78

digunakan masih belum banyak hanya LKS dan buku dari sekolah namun

disisi lain guru memberikan kesempatan kepada siswa jika nantinya ada

materi yang belum paham maka boleh ditanyakan kembali bagian mana

yang dirasa kurang paham. Narasumber RN juga mengutarakan

pendapatnya di hari lain yaitu “Kendala nya itu masih belum banyak

referensi pembelajaranya jadi hanya menggunakan buku LKS dan buku

paket yang ada di sekolah saja. Tapi untuk memahami materi sudah bisa

karena pak guru menjelaskan dengan simpel jadi mudah di mengerti”

Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh ketiga siswa kelas

IV dapat ditarik kesimpulan mengenai kendala dan hambatan dalam

pengimplementasian kurikulum merdeka di SD Negeri 1 Kadipiro yaitu

belum banyak refrensi yang diggunakan sebagai sumber belajar, namun

guru menyampaikan materi dengan detail dan jelas sehingga mudah

dipahami oleh peserta didik. Guru juga memberikan kesempatan kepada

siswa jika nanti ada materi yang belum dipahami dapat ditanyakan

kembali.

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi dari

beberapa narasumber maka dapat disimpulkan bahwa terdapat kendala

dan hambatan saat pengimplementasian kurikulum merdeka pada

pembelajaran IPAS di kelas IV yaitu penerapan kurikulum merdeka yang

masih baru dan masih asing bagi siswa dan guru sehingga untuk

pengimplementasianya membutuhkan pembiasaan yang cukup lama.

Dalam pengimplementasianya juga mengalami beberapa kendala


79

terutama pada saat pembelajaran yang hanya berpatokan dengan LKS

dan buku paket dari sekolah sehingga belum banyak menggunakan

referensi pembelajaran.

Masih belum banyak informasi yang kurang valid mengenai

pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum merdeka, keterbatasan

waktu dalam penyususnan modul ajar, keterbatasan untuk mempelajari

pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum merdeka yaitu

pembelajaran berdiferensiasi, sarana dan prasarana yang ada di sekolah

masih terbatas, pembuatan soal assessment dianogstik dan assessment

sumatif karena harus disesuaikan dengan kemampuan peserta didik.

Tabel 4. 3 Kendala Dan hambatan dalampengimplementasian


Kurikulum Merdeka Pada Pembelajaran IPAS Kelas IV SD
Negeri 1 Kadipiro?

Aspek Temuan
Kendala dan hambatan 1) Masih banyak guru dan siswa yang
yang dialami saat merasa bingung dengan
pengimplementasian pengimplementasian kurikulum
kurikulum merdeka pada merdeka.
pembelajaran IPAS kelas 2) Masih belum banyak informasi yang
IV di SD Negeri 1 Kadipiro kurang valid mengenai pembelajaran
yang sesuai dengan kurikulum
merdeka.
3) Masih keterbatasan waktu dalam
penyususnan modul ajar.
4) Masih keterbatasan untuk
mempelajari pembelajaran yang
sesuai dengan kurikulum merdeka
yaitu pembelajaran berdiferensiasi.
5) Sarana dan prasarana yang ada di
sekolah masih terbatas.
6) Pembuatan soal assessment
dianogstik dan assessment sumatif
karena harus disesuaikan dengan
kemampuan peserta didik.
80

3) Deskripsi Upaya Mengatasi Kendala dan Hambatan Dalam

Pengimplementasian Kurikulum Merdeka Pada Pembelajaran

IPAS Kelas IV di SD Negeri 1 Kadipiro?

Kendala dan hambatan yang dialami oleh siswa dan guru yang di

sebabkan oleh beberapa faktor yang telah dialami maka dilakukan upaya

untuk mengatasi kendala dan hambatan dalam pengimplementasian

kurikulum merdeka. Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan

dokumentasi dari beberapa narasumber terkait upaya mengatasi kendala

dan hambatan yang dialami saat pengimplementasian kurikulum

merdeka pada pembelajaran IPAS di kelas IV.

Kepala sekolah CE mengungkapkan pendapatnya pada yaitu:

“Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dan


hambatan pada saat pengimplementasian kurikulum
merdeka dalam pembelajaran IPAS di kelas IV dengan
cara bermusyawarah, dilakukanya kegiatan pelatihan,
pertemuan dengan wali murid, workshop, mengikuti
seminar dan webinar, serta mengikuti kegiatan Kelompok
Kerja Guru (KKG)”.
Kepala sekolah CE juga mengungkapkan pendapatnya di hari lain

yaitu:

“upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dan


hambatan ketika pengimplementasian kurikulum
merdeka pada saat pembelajran IPAS yaitu dengan cara
bermusyawarah, memperbanyak menggali informasi
mengenai pengimplementasian kurikulum merdeka,
banyak mengikuti kegiatan pelatihan, pertemuan dengan
wali murid, workshop, mengikuti seminar dan webinar,
serta mengikuti kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG)”.

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh CE selaku kepala

sekolah dapat disimpulkan bahwa mengenai Upaya untuk mengatasi


81

kendala dan hambatan dalam pengimplementasian kurikulum merdeka

pada pembelajaran IPAS kelas IV SD Negeri 1 kadipiro yaitu dengan

cara bermusyawarah, memperbanyak menggali informasi mengenai

pengimplementasian kurikulum merdeka, banyak mengikuti kegiatan

pelatihan, pertemuan dengan wali murid, workshop, mengikuti seminar

dan webinar, serta mengikuti kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG).

Guru kelas AHR juga mengungkapakan pendapatnya mengenai

upaya mengatasi kendala dan hambatan yang terjadi dalam

pengimplementasian kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS di

kelas IV yaitu:

“Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala dan


hambatan yaitu dengan cara bermusyawarah,
memperbanyak menggali informasi mengenai
pengimplementasian kurikulum merdeka, banyak
mengikuti kegiatan pelatihan, pertemuan dengan wali
murid, workshop, mengikuti seminar dan webinar, serta
mengikuti kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG). Selain
itu guru juga mencari referensi lebih banyak atau sekolah
memfasilitasi buku pedoman pelaksanaan assessment,
agar pelaksanaan assessment berjalan dengan baik. Guru
membuat perencanaan pembelajaran dari jauh-jauh hari
agar dapat mempelajarinya terlebih dahulu sehingga
pembelajaran di kelas IV dapat berjalan dengan baik dan
dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa”.
Guru kelas AHR juga mengutarakan pendapatnya pada wawancara

kedua bahwa:

“upaya yang dialami dalam mengatasi kendala dan


hambatan yaitu dengan cara memusyawarahkan kendala
yang dialami, memperbanyak mencari informasi
mengenai pengimplementasian kurikulum merdeka,
banyak mengikuti kegiatan pelatihan, pertemuan dengan
wali murid, workshop, mengikuti seminar dan webinar,
serta mengikuti kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG).
Guru juga memperbanyak mencari referensi atau sekolah
82

memfasilitasi buku pedoman pelaksanaan assessment,


agar pelaksanaan assessment berjalan dengan baik. Untuk
memenuhi kebutuhan belajar siswa guru harus membuat
perencaan pembelajaran dari jauh-jauh hari agar dapat
mempelajari materinya terlebih dahulu”.
Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh AHR selaku guru

kelas IV dapat disimpulkan bahwa mengenai upaya untuk mengatasi m

kendala dan hambatan dalam pengimplementasian kurikulum merdeka

pada pembelajaran IPAS kelas IV SD Negeri 1 kadipiro yaitu dengan

cara bermusyawarah mengendai kendala dan hambatan yang dialami

kemudian memperbanyak menggali informasi mengenai

pengimplementasian kurikulum merdeka, banyak mengikuti kegiatan

pelatihan, pertemuan dengan wali murid, workshop, mengikuti seminar

dan webinar, serta mengikuti kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG.

Selain itu guru juga mencari referensi lebih banyak atau sekolah

memfasilitasi buku pedoman pelaksanaan assessment, agar pelaksanaan

assessment berjalan dengan baik. Guru membuat perencanaan

pembelajaran dari jauh-jauh hari agar dapat mempelajarinya terlebih

dahulu sehingga pembelajaran di kelas IV dapat berjalan dengan baik dan

dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa.

Narasumber AY sebagai siswa kelas IV juga mengutarakan

pendapatnya pada wawancara yaitu untuk mengatasi kendala dan

hambatan yang diaalami dengan memperbanyak mencari referensi dari

luar. Kemudian nanti jika ada informasi atau materi yang belum paham

ditanyakan kepada guru. Narasumber AY menyatakan pendapatnya pada


83

wawancara kedua yaitu sebagai beriku” Memperbanyak mencari

referensi dari luar, bertanya jika ada yang belum jelas”.

Narasumber DS sebagai siswa kelas IV menyatakan pendapatnya

pada wawancara pertama yaitu “Memperbanyak belajar dan bertanya

kembali jika ada yang belum jelas”. Narasumber DS juga mengutarakan

pendapatnya pada wawancara kedua yaitu untuk mengatasi kendala dan

hambatan yang dialami dengan cara mencari referensi yang mendukung

dari luar atau buku-buku yang ada diperpustakan kemudia nanti jika ada

materi yang belum jelas ditanyakan kembai kepada guru agardiberi

penjelasan kembali.

Narasumber RN sebagai siswa kelas IV menyatakan pendapatnya

mengenai kendala dan hambatan yang dialami pada wawancara pertama

yaitu:

“Mencari referensi dari luar sekolah, seperti di media


youtub atau dari internet kemudian nanti jika ada yang
belum paham guru biasanya menjelakan kembali atau di
beri pertanyaan atau soal evaluasi untuk memperdalam
materi.”
Narasumber RN juga menyatakan pendapatnya pada wawancara

kedua yaitu dengan cara memeperbanyak mencari sumber referensi dari

luar kemudian mencari referensi di perpustakan. Selain itu nanti jika ada

materi yang belum paham atau yang masih membingungkan bisa

ditanyaka ke guru agar di beri penjelasan ulang. Kadang guru juga

memebrikan evalusi pembelajaran untu mencari tau seberapa

pemahaman siswa terhadap materi yang di jelaskan.


84

Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh ketiga siswa kelas

IV dapat ditarik kesimpulan mengenai upaya untuk mengatasi kendala

dan hambatan dalam pengimplementasian kurikulum merdeka di SD

Negeri 1 Kadipiro yaitu dengan cara mencari referensi dari luar sekolah,

seperti di media youtub atau dari internet. Guru juga memberikan

kesempatan kepada siswanya untuk bertanya jika ada materi yang belum

dipahami kemudian di berikan penjelasan ulang.

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang

sudah dilakukan. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam penyelesaian

untuk mengatasi kendala dan hambatan yang dialami dalam

pengimplementasian kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS kelas

IV di SD Negeri 1 Kadipiro yaitu dengan cara memperbanyak sharing-

sharing kepada guru-guru kelas IV di sekolah lain yang juga

mengimplementasikan kurikulum merdeka. Memperbanyak mencari

informasi mengenai pengimplementasian kurikulum merdeka, banyak

mengikuti kegiatan pelatihan, pertemuan dengan wali murid, workshop,

mengikuti seminar dan webinar, serta mengikuti kegiatan Kelompok

Kerja Guru (KKG).

Guru juga mencari referensi lebih banyak atau sekolah

memfasilitasi buku pedoman pelaksanaan assessment, agar pelaksanaan

assessment berjalan dengan baik. Guru membuat perencanaan

pembelajaran dari jauh-jauh hari agar dapat mempelajarinya terlebih

dahulu sehingga pembelajaran di kelas IV dapat berjalan dengan baik dan


85

dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa. Guru juga memberikan

kesempatan kepada siswanya untuk bertanya jika ada materi yang belum

dipahami kemudian di berikan penjelasan ulang.

Tabel 4. 4 Upaya Mengatasi Kendala dan Hambatan Dalam


Pengimplementasian Kurikulum Merdeka Pada Pembelajaran
IPAS Kelas IV di SD Negeri 1 Kadipiro?

Aspek Temuan
Upaya mengatasi kendala dan 1) Mengikuti kegiatan
hambatan yang di alami saat pelatihan, pertemuan
pengimplementasian dengan wali murid,
kurikulum merdeka pada workshop, mengikuti
pembelajaran IPAS kelas IV di seminar dan webinar,
SD Negeri 1 Kadipiro 2) Mengikuti kegiatan
Kelompok Kerja Guru
(KKG).
3) Guru juga memperbanyak
mencari referensi atau
sekolah memfasilitasi buku
pedoman pelaksanaan
assessment, agar
pelaksanaan assessment
berjalan dengan baik.
4) Guru membuat
perencanaan pembelajaran
dari jauh-jauh hari agar
dapat mempelajarinya
terlebih dahulu sehingga
pembelajaran di kelas IV
dapat berjalan dengan baik
dan dapat memenuhi
kebutuhan belajar siswa
86

1. Uji Prasyarat Analisis


Pada penelitaian ini menggunakan uji keabsahan data supaya data

yang di peroleh merupakan data yang benar adanya bukan rekayasa. Uji

keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

a. Meningkatkan ketekunan

Peneliti melakukan pengamatan secara cermat dan

berkesinambungan dengan pengecekan kembali data yang diperoleh

dengan observasi dan wawancara. Observasi dan wawancara yang

dilakukan pada tanggal 13 Desember 2022 samapai tanggal 16 Januari

2023. Data yang diperoleh melalui wawancara yang dilakukan dengan

5 orang narasumber yaitu kepala sekolah, guru wali kelas IV, dan 3

orang siswa kelas IV. Observasi dilakukan 2 kali dan wawancara

dilakukan 2 kali dengan narasumber yang sama.

Tabel 4. 5 Meningkatkan Ketekunan

No Sumber Inisial Teknik Waktu Penelitian


Penelitian
1 Kepala CE Wawancara Rabu, 14 Desember 2022
Sekolah dan dan Senin, 9 Januari
Dokumentasi 2023
2 Guru AHR Observasi dan Selasa, 13 Besember
kelas IV dokumentasi 2022 dan Rabu, 14
Desember 2022
Wawancara Rabu, 14 Desember 2022
dan dan Senin, 9 Januari
dokumentasi 2023
3 Siswa AY, Observasi dan Selasa, 13 Desember
kelas IV DS, dokumentasi 2022 dan Rabu, 14
dan Desember 2022
RN
Wawancara Selasa, 10 Januari 2023
dan dan Senin, 16 Januari
dokumentasi 2023
87

b. Triagulasi

Triangulasi yang digunaka dalam uji prasyarat analisis dalam

penelitian ini menggunakan 3 (tiga) jenis triangulasi yaitu triangulasi

sumber,triangulasi Teknik, dan triangulasi waktu dengan penjabaran

sebagai berikut:

1) Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber digaunakan untuk perbandingan

informasi dari beberapa sumber yang berbeda. Dalam penelitian ini

data diperoleh dari wawancara maupun observasi. Wawancara

dilakukan dengan beberapa sumber yaitu kepala sekolah CE) guru

wali kelas IV AHR, dan siswa kelas IV AY, DS, RN

2) Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik digunakan untuk menguji kredibilitas data

yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda. Teknik yang berbeda dapat

dicek melaluai hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Berdasarkan data dari sumber yang diperoleh melalui wawancara

dengan narasumber yang sama yaitu kepala sekolah. guru kelas IV,

dan siswa kelas IV serta hasil observasi yang dilakukan dihari yang

berbeda-beda untuk memperoleh gambaran mengenai analisis

implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS kelas

IV di SD Negeri 1 Kadipiro.
88

3) Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu merupakan kegiatan dimana peneliti

melakukan pengecekan data dengan melalui wawancara dan

observasi yang dilakukan dalam waktu dan situasi yang berbeda.

Hasil wawancara pertama dan kedua dibandingkan untuk

mengetahui kesamaan jawaban dari narasumber dalam menjawab

pertanyaan. Berdasarkan data dari sumber yang diperoleh melalui

wawancara serta observasi yang dilakukan dihari yang berbeda-

beda untuk memperoleh gambaran mengenai analisis implementasi

kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS kelas IV di SD Negeri

1 Kadipiro.

2. Hasil Uji Analisis Data


Penelitian ini menggunakan uji analisis Miles and Huberman dengan

menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan

pengambilan kesimpulan. Berikut analisis data yang dilakukan peneliti:

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan suatu usaha untuk memperoleh

informasi yang berhubungan dengan penelitian. Peneliti

menggunakan tiga teknik dalam pengumpulan data yaitu observasi,

wawancara dan dokumentasi. Peneliti melakukan observasi pada

tanggal 13 dan 14 Desember 2022 saat pembelajaran IPAS

berlangsung pada materi pembelajaran pengaruh gaya terhadap benda

dan pengaruh gaya otot dan gesek.


89

Pengumpulan data dengan observasi dengan cara dicatat dalam

bentuk catatan lapangan sesuai dengan lembar observasi mengenai

implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS kelas IV.

Pengumpulan data dengan wawancara yang dilakukan pada tanggal

14 Desember 2022 wawancara pertama dengan kepala sekolah dan

guru kelas, tanggal 9 Januari 2023 yaitu wawancara kedua kepala

sekolah dan guru kelas. Pada tanggal 10 dan 16 januari wawancara ke

satu dan kedua dengan siswa kelas IV. Menggunakan perangkat

handphone sebagai alat rekam untuk merekam hasil wawancara yang

kemudian dicatat dalam lampiran dengan sumber, CE, AHR, AY, DS,

dan RN.

Pengumpulan data dengan dokumentasi digunakan untuk

pengambilan data oleh peneliti yang kemudian untuk mendukung

kelengkapan data observasi dan wawancara berupa foto observasi

pembelajaran IPAS dan wawancara dengan narasumber serta

perangkat pembelajaran yang digunakan oleh guru pada saat kegiatan

pembelajaran.

Pengumpulan data tersebut bertujuan untuk mengetahui

bagaimana implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran

IPAS kelas IV di SD Negeri 1 Kadipiro

b. Reduksi Data

Peneliti melakukan reduksi data setelah melakukan

pengambilan data dengan cara memilih dan mengurutkan data yang


90

relevan dengan tujuan dan pertanyaan penelitian setelah data

terkumpul kemudian dirangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting dan menyisihkan informasi

yang tidak perlu dalam penelitian. Data yang sudah direduksi akan

memberikan gambaran yang jelas untuk peneliti. Reduksi data yang

dilakukan dengan tahap wawancara hanya dipilih hal-hal pokok

mengenai bagaimana implementasi kurikulum merdeka pada

pembelajaran IPAS, kendala dan hambatan yang dialami oleh guru,

siswa maupun orang tua dalam pengimplementasian kurikulum

merdeka, dan upaya guru untuk mengatasi kendala dan hambatan

yang dialami pada saat implementasi pembelajaran IPAS.

c. Penyajian Data

Peneliti menyajikan data dengan membuat uraian singkat

berupa deskripsi data yang sudah direduksi sebelumnaya mengenai

implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS kelas IV

di SD Negeri 1 Kadipiro, Kendala dan hambatan dalam

pengimplementasian kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS

kelas IV SD Negeri 1 Kadipiro serta Upaya Mengatasi Kendala dan

Hambatan Dalam Pengimplementasian Kurikulum Merdeka Pada

Pembelajaran IPAS Kelas IV di SD Negeri 1 Kadipiro Berdasarkan

data yang sudah direduksi, data kemudian disajikan dalam bentuk

penyajian data deskriptif yang menjelaskan hasil penelitian sebagai

berikut:
91

1) Implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS Kelas

IV di SD Negeri 1 Guru membuat persiapan sebelum

melaksanakan pembelajaran di kelas dengan cara menyususn

modul ajar dan mempelajari yang akan disampaikan, diupayakan

sesuai dengan kriteria pembelajaran dalam kurikulum merdeka.

selain persiapan dan pelaksanaan pembelajaran kegiatan

pembelajaran IPAS dilakukan dengan berbagai kegiatan yang

bervariasi yaitu kegiatan mengamati, kegiatan menulis, kegiatan

menemukan, kegiatan berdiskusi, dan kegiatan praktek atau

eksperimen. Pembelajaran IPAS di kelas IV sudah menerapkan

pembelajaran berdifrensiasi, pembelajaran yang dilakukan

disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan setiap peserta

didik. hal ini dapat dilihat dari adanya perbedan dari tujuan

pembelajaran dan soal evaluasi yang diberikan kepada siswa ABK

dengan siswa non ABK. Pada pembelajaran IPAS yang

dilaksanakan saya sebagai seorang guru juga memberikan

assessment atau evaluasi pembelajaran (assessment formatif,

sumatif, dan diagnostik).

2) Kendala dan hambatan dalam pengimplementasian kurikulum

merdeka pada pembelajaran IPAS kelas IV SD Negeri 1 Kadipiro,

Kendala dan hambatan dalam pengimplementasian kurikulum

merdeka yaitu informasi yang masih minim terkait kriteria

pembelajaran sesuai dengan kurikulum merdeka, terdapat


92

beberapa mata pelajaran yang belum memiliki buku paket, dan

keterbatasan waktu dalam pembuatan modul ajar, keterbatasan

untuk mempelajari pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum

merdeka yaitu pembelajaran berdiferensiasi, sekolah masih

terbatas, pembuatan soal assessment dianogstik dan assessment

sumatif karena harus disesuaikan dengan kemampuan peserta

didik.

3) Upaya mengatasi kendala dan hambatan dalam

pengimplementasian kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS

kelas IV di SD Negeri 1 Kadipiro yaitu bermusyawarah,

dilakukanya kegiatan pelatihan, pertemuan dengan wali murid,

workshop, mengikuti seminar dan webinar, serta mengikuti

kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) guru juga mencari

referensi lebih banyak atau sekolah memfasilitasi buku pedoman

pelaksanaan assessment, agar pelaksanaan assessment berjalan

dengan baik. Guru membuat perencanaan pembelajaran dari jauh-

jauh hari agar dapat mempelajarinya terlebih dahulu sehingga

pembelajaran di kelas IV dapat berjalan dengan baik dan dapat

memenuhi kebutuhan belajar siswa.

d. Pengambilan Kesimpulan

Setelah melakukan penyajian data berupa uraian teks

deskripsi, kemudian diperoleh kesimpulan. Dimulai dari kesimpulan

sementara kemudian menjadi kesimpulan yang pasti diperoleh melalui


93

verifikasi secara terus menerus. Penyajian data yang sistematis dan

terarah dengan berbagai sumber data dan teknik pengumpulan data

yang sudah dilakukan reduksi data akan memberikan berbagai

informasi berkaitan dengan aspek yang diteliti Hasil data tersebut

kemudian dapat ditarik kesimpulan yang mencakup implementasi

kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS kelas IV, kendala dan

hambatan yang dialami dalam pengimplementasian kurikulum

merdeka, serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dan

hambatan yang dialami dalam pengimplementasian kurikulum

merdeka pada pembelajaran IPAS kelas IV di SD Negeri 1 Kadipiro.

C. Pembahasan dan Temuan

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi yang

dilakukan mengenai implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran

IPAS kelas IV di SD Negeri 1 Kadipiro sudah berjalan dengan sebagaimana

mestinya sesuai dengan ketentuan kurikulum merdeka. Maka dapat

dideskripsikan beberapa hasil penelitian, sebagai berikut:

1. Analisis implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS

Kelas IV SD Negeri 1 kadipiro.

Implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS dikelas

IV sudah terlaksana dengan baik guru telah menyiapkan modul ajar

berdasarkan CP, TP, dan ATP. Kegiatan pembelajaran IPAS dilakukan

dengan berbagai kegiatan yang bervariasi yaitu kegiatan mengamati,


94

kegiatan menulis, kegiatan menemukan, kegiatan berdiskusi, dan kegiatan

praktek atau eksperimen. Pembelajaran IPAS di kelas IV sudah

menerapkan pembelajaran berdifrensiasi, pembelajaran yang dilakukan

disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan setiap peserta didik. hal ini

dapat dilihat dari adanya perbedan dari tujuan pembelajaran dan soal

evaluasi yang diberikan kepada siswa ABK dengan siswa non ABK. Pada

pembelajaran IPAS yang dilaksanakan saya sebagai seorang guru juga

memberikan assessment atau evaluasi pembelajaran (assessment formatif,

sumatif, dan diagnostik).

Siswa merasa lebih senang dan lebih nyaman menggunakan

kurikulum merdeka karena mata pelajaranya dipisah dan lebih banyak

prakteknya. Dengan penerapan kurikulum merdeka ini siswa cenderung

lebih aktif, hal tersebut dapat dilihat ketika proses kegiatan belajar

mengajar dikelas pada saat melakukan tanya jawab mengenai materi yang

telah disampaikan oleh guru. Dalam penyampaianya guru juga lebih detail

jika nanti ada siswa yang merasa belum paham dengan materi yang

disampaikan oleh guru maka dapat ditanyakan kembali oleh siswa. Pada

akhir pembelajaran guru juga melakukan evaluasi guna untuk

mengidentifikasi kemampuan siswa yang berupa perencanaan asesmen

formatif dan sumatif. Oleh karena itu siswa lebih tertarik dengan

menggunakan kurikulum merdeka dibandingkan dengan kurikulum yang

sebelumnya.
95

Berdasarkan pembahsan diatas sessuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Ujang Cepi Barlian, Siti Solekah, dan Puji rahayu dalam

Jurnal of Educational and Language Research (2022:1-14) bahwa guru

telah membuat perencanaan pembelajaran kurikulum merdeka berupa

perangkat pembelajaran yang sesuai dengan panduan pembuatan

perangkat pembelajaran kurikulum merdeka yaitu menganalisis Capaian

Pembelajaran (CP) untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan

pembelajaran, perencanaan assessmen diagnostik, mengembangkan

modul ajar yang menyesuaikan pembelajaran dengan tahap capaian dan

karakteristik peserta didik dan perencanaan assessmen formatif dan

sumatif. Telah mengimplementasikan kurikulum merdeka yang diawali

dengan pelaksanaan assessment diagnostik, melaksanakan pembelajaran

sesuai modul ajar yang berbasis projek, pembelajaran di kelas sesuai

karakteristik peserta didik, serta pelaksanaan asesmen formatif dan

sumatif. Telah melaksanakan penilaian atau evaluasi pembelajaran

implementasi kurikulum merdeka diantaranya melaksanaan assessment

diagnostik.

2. Kendala dan hambatan dalam pengimplementasian kurikulum

merdeka pada pembelajaran IPAS kelas IV SD Negeri 1 Kadipiro.

Pengimplementasian kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS

kelas IV di SD Negeri 1 Kadipiro terdapat beberapa kendala dan hambatan

yang dialami karena cenderung masih baru jadi masih banyak siswa dan

guru yang merasa kebingungan sehingga dalam pengimplementasian


96

kurikulum merdeka membutuhkan penyesuaian yang cukup lama. Selain

itu masih banyak berita atau informasi mengenai kurikulum merdeka yang

simpang siur, hal tersebut membuat guru agar lebih banyak lagi untuk

menggali informasi mengenai kurikulum merdeka.

Pengimplementasian kurikulum merdeka juga mengalami kendala

pada saat kegiatan belajar mengajar terutama pada sumber pembelajaran

yang hanya berpatokan dengan buku LKS dan buku paket saja sehingga

belum banyak menggunakan referensi pembelajaran yang digunakan oleh

guru. Kendala dan hambatan dalam pengimplementasian kurikulum

merdeka yaitu informasi yang masih minim terkait kriteria pembelajaran

sesuai dengan kurikulum merdeka, terdapat beberapa mata pelajaran yang

belum memiliki buku paket, dan keterbatasan waktu dalam pembuatan

modul ajar, keterbatasan untuk mempelajari pembelajaran yang sesuai

dengan kurikulum merdeka yaitu pembelajaran berdiferensiasi, sekolah

masih terbatas, pembuatan soal assessment dianogstik dan assessment

sumatif karena harus disesuaikan dengan kemampuan peserta didik.

Kendala yang dihadapi dalam pengimplementasian kurikulum

merdeka masih terdapat beberapa kendala seeperti yang ada di SD Negeri

Kadipiro 1 yang dimana guru harus melakukan penyesuaian pembelajaran

yang sudah ditentukan dalam kurikulum merdeka, guru yang masih belum

siap dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka dengan maksimal.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian oleh Angga dkk dengan judul

“Komparasi Impelemtasi Kurikulum 2013 Dan Kurikulum Merdeka di


97

Sekolah Dasar” dengan pembahasan mengenai dampak penerapan

kurikulum merdeka bagi guru dan siswa dengan hasil bahwa dampak yang

dirasakan oleh guru dalam pelaksanaan kurikulum merdeka yaitu 1). Guru

dituntut untuk kreatif inovatif dalam metode, media, dan teknik

pembelajaran, serta 2). Pola pikir berubah dalam melaksanakan

pembelajaran.

3. Upaya Mengatasi Kendala dan Hambatan Dalam

Pengimplementasian Kurikulum Merdeka Pada Pembelajaran IPAS

Kelas IV di SD Negeri 1 Kadipiro.

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dan hambatan yang

dialami dalam pengimplementasian kurikulum merdeka pada

pembelajaran IPAS kelas IV di SD Negeri 1 Kadipiro yaitu dengan cara

memperbanyak sharing kepada guru-guru kelas IV di sekolah lain yang

juga mengimplementasikan kurikulum merdeka. Selain itu guru juga

menggali informasi dari KKG maupun korwil karena sering mengundang

narasumber dari luar untuk memberikan pengalaman dan pengertian

mengenai kurikulum merdeka. serta memperbanyak mengikuti diklat

ataupun seminar yang membahas mengenai kurikulum merdeka.

Sekolah juga mengadakan rapat yang dilakukan secara rutin dalam

rapat tersebut membahas kendala atau hambatan yang dialami guru ketika

berada dalam kelas jika terdapat kendala maka disampaikan dalam rapat

tersebut nanti dibahas secara bersma-sama kemudian dicari solusinya


98

dengan begitu maka akan terselesaikan permasalahan yang ada didalam

kelas maupun diluar kelas.

Guru juga mencari referensi lebih banyak atau sekolah memfasilitasi

buku pedoman pelaksanaan assessment, agar pelaksanaan assessment

berjalan dengan baik. Guru membuat perencanaan pembelajaran dari jauh-

jauh hari agar dapat mempelajarinya terlebih dahulu sehingga

pembelajaran di kelas IV dapat berjalan dengan baik dan dapat memenuhi

kebutuhan belajar siswa.

Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudarto,

Abd. Hafid, dan Muhammad Amran dalam Seminar nasional hasil

penelitian 2021 “Penguatan Riset, Inovasi, dan Kreativitas di Era Pandemi

Covid-19” dengan judul “Analisis Implementasi Program Merdeka Belajar

Di SDN 24 Mcanang Dalam Kaitannya Dengan Pembelajaran IPA/Tema

IPA” yaitu guru menggunakan halaman sekolah sebagai sarana belajar

IPA/Tema IPA selain Ruang Kelas. Guru selalu memotivasi dan

menyenangkan siswa dalam pembelajaran IPA/Tema IPA.

D. Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan pada penelitian ini yaitu:

1. Keterbatasan waktu karena harus menyesuaikan jadwal sekolah dengan

jadwal yang akan dilakukan oleh peneliti karena agenda yang berubah

secara tiba-tiba dan tidak diketahui sebelumnya oleh peneliti.


99

2. Keterbatasan informasi, keluasan informasi yang diberikan oleh siswa pada

saat wawancara masih kurang karena disebabkan oleh pengetahuan yang

dimiliki siswa masih terbatas mengenai kurikulum merdeka sehingga

peneliti harus mengulik lebih dalam lagi mengenai informasi yang diberikan

oleh siswa.

3. Keterbatasan sumber, karena di SD Negeri 1 Kadipiro belum terdapat guru

ABK sehingga informasi mengenai pembelajaran berdiferensi belum

didapatkan secara luas.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil deskripsi data sesuai

dengan fokus penelitian terkait implementasi kurikulum merdeka pada

pembelajaran IPAS kelas IV di SD Negeri 1 Kadipiro maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut.

1. Analisis implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS

Kelas IV SD Negeri 1 kadipiro.

Implementasi kurikulum merdeka dalam pembelajaran IPAS di SD

Negeri 1 Kadipiro sudah terealisasikan dengan baik. Persiapan yang

dilakukan guru untuk melakukan proses kegiatan belajar mengajar guru

sudah menganalisis capaian pembelajaran (CP) untuk menyusun tujuan

pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran, perencanaan assessment

diagnostik, mengembangkan modul ajar yang disesuaikan pada

pembelajaran dengan tahap capaian dan karakteristik peserta didik serta

perencanaan asesmen formatif dan sumatif. Pembelajaran berdiferensiasi

juga sudah di terapkan di SD Negeri 1 Kadipiro. Hal ini ditandai dari

kegiatan belajar mengajar yang bervariasi yaitu kegiatan mengamati,

kegiatan menulis, kegiatan menemukan, kegiatan berdiskusi, dan kegiatan

praktek atau eksperimen. Selain itu guru juga membedakan tujuan

pembelajaran dan assessment pembelajaranya.

100
101

2. Kendala dan hambatan dalam pengimplementasian kurikulum

merdeka pada pembelajaran IPAS kelas IV SD Negeri 1 Kadipiro.

Kendala dan hambatan yang dialami yaitu informasi yang didapatkan

kurang valid, sumber referensi yang digunakan masih terbatas,

Keterbatasan waktu untuk menyusun modul ajar, keterbatasan waktu

dalam pembuatan soal assessment dianogstik dan assessment sumatif serta

keterbatasan waktu untuk mempelajari pembelajaran yang akan

disampaikan.

3. Upaya Mengatasi Kendala dan Hambatan Dalam

Pengimplementasian Kurikulum Merdeka Pada Pembelajaran IPAS

Kelas IV di SD Negeri 1 Kadipiro.

Upaya yang dilakukan dengan cara bermusyawarah, dilakukanya

kegiatan pelatihan, pertemuan dengan wali murid, workshop, mengikuti

seminar dan webinar, serta mengikuti kegiatan Kelompok Kerja Guru

(KKG) guru juga mencari referensi lebih banyak atau sekolah

memfasilitasi buku pedoman pelaksanaan assessment, agar pelaksanaan

assessment berjalan dengan baik. Guru membuat perencanaan

pembelajaran dari jauh-jauh hari agar dapat mempelajarinya terlebih

dahulu sehingga pembelajaran di kelas IV dapat berjalan dengan baik dan

dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa.


102

B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah disimpulkan, maka terdapat

dua implikasi terkait penelitian mengenai implementasi kurikulum merdeka

pada pembelajaran IPAS kelas IV di SD Negeri 1 Kadipiro yaitu implikasi

teoretis dan implikasi praktis.

1. Implikasi Teoretis

Pada penelitian ini lebih berfokus pada implementasi kurikulum

merdeka pada pembelajaran IPAS kelas IV di SD Negeri 1 Kadipiro. Guru

diharapkan mampu untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka

dengan baik karena dengan itu maka implementasi kurikulum merdekta

terutama pada pembelajaran IPAS dapat berjalan dengan baik dan

diharapkan siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan aktif serta lebih

memahami materi yang disampaikan baik dengan media maupun metode

pembelajaran yang digunakan guru.

2. Implikasi Praktis

a. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana implementasi kurikulum

merdeka pada pembelajaran IPAS. Terdapat beberapa hal yang dilakukan

oleh guru dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka yaitu dengan

guru memperbanyak mencari informasi, guru membuat perencanaan

pembelajaran dan perangkat pembelajaran IPAS. kemudian guru

menerapkan pembelajaran yang berdiferensiasi untuk menunjang semua

siswa baik siswa normal dengan siswa berkebutuhan khusus.

b. Penelitian ini mendeskripsikan kendala dan hambatan yang dialami

dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka pada pembelajaran


103

IPAS. Masih banyak siswa dan guru yang merasa bingung karena

sedikitnya informasi yang diperoleh. Dalam pembelajaran

berdiferensiasi juga mengalami kendala karena belum ada guru khusus

untuk menangani anak ABK.

c. Penelitian ini mendeskripsikan upaya menangani kendala dan hambatan

yang dialami dalam pengimplementasian kurikulum merdeka pada

pembelajaran IPAS kelas IV di SD negeri 1 Kadipiro. Sekolah

mengadakan rapat yang dilakukan secara rutin. Memperbanyak menggali

informasi mengenai kurikulum merdeka. melakukan assessment kepada

siswa ABK

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti memberikan

saran sebagai berikut.

1. Bagi Sekolah

Bagi sekolah untuk sering mengadakan sosialisai terkait implementasi

kurikulum merdeka dan memaksimalkan sarana dan prasarana untuk

mendukung pembelajaran secara efektif.

2. Bagi Kepala Sekolah

Kepala sekolah perlu memberikan kesempatan bagi guru untuk mengikuti

diklat, workshop, serta seminar maupun webinar yang berkaitan dengan

kurikulum merdeka untuk meningkatkan pengetahuan bagi guru agar

tercapainya tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kaidah kurikulum

merdeka.
104

3. Bagi Guru

a. Guru perlu menggali informasi lebih dalam lagi mengenai kurikulum

merdeka untuk meningkatkan pengetahuan sehingga kurikulum

merdeka dapat terimplementasikan dengan baik.

b. Guru perlu menyiapkan perangkat pembelajaran yang lebih bervariasi

agar bembelajaran di kelas IV lebih interaktif.

c. Guru perlu melakukan assessment diagnostik agar dapat menyesuaikan

pembelajaran dikelas sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar siswa

sehingga pembelajaran berdiferensiasi di kelas IV dapat berjalan dengan

maksimal dan sesuai dengan ketentuan kurikulum merdeka.

4. Bagi Siswa

a. Siswa diharapkan lebih aktif serta lebih fokus dalam mengikuti

pembelajaran agar hasilnya lebih optimal.

b. Siswa diharapkan lebih patuh dan menghormati guru agar

pembelajaran lebih optimal.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya supaya lebih memperdalam pemahaman mengenai

kurikulum merdeka supaya dalam penelitian yang akan dilakukan

selanjutnya permasalahan-permasalahan yang ada dapat terselesaikan

dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

A. Fandir, A. A. (2022). Leadership In Digital Transformation. cirebon : Penerbit


KBM Indonesia.
Afriansyah, H. J. (2020). Pengertian Kurikulum, Proses Administrasi Kurikulum
dan Peran Guru dalam Administrasi Kurikulum. Universitas Negeri
Padang, 2.
Angga, C. S. (2022). "Komparasi Implementasi Kurikulum 2013 dan Kurikulum
Merdeka di Sekolah Dasar," Jurnal Basicedu. (Vol. 6 Nomor 4). Hlm. 1876-
5889.
Anufia, T. A. (2019). Instrumen Pengumpulan Data. Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN), 2-3.
Aprida Pane, M. D. (2017). "Belajar Dan Pembelajaran," Jurnal Kajian Ilmu-ilmu
Keislaman. (Vol. 03 Nomor 2). Hlm. 337.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Asih Widi Wisudawati, E. S. (2014). Metodologi Pembelajaran IPA. jakarta: PT
Bumi Aksara.
Ahdar Djamaluddin, S. S. (2019). Belajar dan Pembelajaran. sulawesi selatan: Cv.
Kaaffah Learning Center.
Dwi Nurani S.KM, M. D. (2022). Edisi Serba-Serbi Kurikulumm Merdeka Kehasan
Sekolah Dasar. Jakarta: Tim Pusat Kurikulum dan Pembelajaran
(Puskurjar), BSKAP.
Emilda Sulasmi, M. (2020). Buku Ajar Kebijakan dan Permasalahan Pendidikan.
Medan: umsupress.
Fauzan, M. d. (2022). desain kurikulum dan pembelajaran abad 21. jakarta:
kencana.
Elisa. 2017. "Pengertian, Peranan, dan Fungsi Kurikulum," jurnal ilmiah Fakultas
KIP Universitas Quality. (Vol. 1 Nomor 02). Hlm. 5.
Fadli, M. R. (2021). "Memahami desain metode penelitian," Humanika. (Vol. 21
Nomor 1). Hlm. 35-36.
Gusnarib Wahab, R. (2021). Teori-Teori Belajar Dan Pembelajaran. Indramayu:
CV. Adanu Abimata.
Hanafy, M. S. (2014). "Konsep Belajar Dan Pembelajaran," Lentera Pendidikan.
(Vol. 17 Nomor 1). Hlm. 74.

105
106

Handoyo, H. S. (2022). Perencanaan Pembelajaran Geografi. Madiun: CV. Bayfa


Cendikia Indonesia.
Hedges, E. W. (2016). "Curriculum in early childhood education: critical questions
about content, coherence, and control," The Curriculum Journal. (Vol. 27
Nomor 3). Hlm. 387-405.
Inayati, U. (2022). "Konsep dan Implementasi Kurikulum Merdeka Pada
Pembelajaran Abad-21 di SD/M," International conference on Ialamic
Education 2022. (Vol.2). Hlm. 296.
Indra, Y. F. (2020). Pengembangan Model Pembelajaran PBL Berbasis Digital
Untuk Meningkatkan Karakter Pedulii Lingkungan Dan Literasi Sains.
Yogyakarta: Grup Penerbitan CV budi Utama.
Ineu Sumarsih, T. M. (2022). "Analisis Implementasi Kurikulum Merdeka di
Sekolah Penggerak Sekolah Dasar," Jurnal Basicedu. (Vol. 6 Nomor 5).
Hlm. 1-11.
Karmila. (2018). "Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Pembelajaran
Berbasis Masalah," Jurnal Manajemen Pendidikan Islam. (Vol. 6 Nomor
2). Hlm. 105.
Ketamansiswaan, T. D. (2014). Materi kuliah ketamansiswaan. Yogyakarta:
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.
Khoirurrijal, F. S. (2022). Pengembangann Kurikulum Merdeka. Malang : CV.
Literasi Nusantara Abadi.
Kumala, F. N. (2016). Pembelajaran IPA Sekolah Dasar. Malang: Ediide
Infografika.
Kemdikbudristek, Dokumen Kurikulum Merdeka 2022
http://kurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum-merdeka/
Kurniawan, H. (2021). Pengantar Praktis Penyusunan Instrumen Penelitian.
sleman: Deepublish.
Matheus, R. (2022). Analisis Potensi Wilayah Pedesaan-Pendekatan Efektif dalam
Perencanan Pembangunan Pertanian. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Mulyadi, D. (2015). tudi Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik. Bandung:
Alfabet.
Ni Md.Rusnadi, D. N. (2013). "Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Team Games Tournament Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kritisdan Hasil Belajar IPA," Mimbar PGSD Undiksha. (Vol. 1 Nomor 1).
Hlm. 5-6.
107

Nurul Saadah Agustina, B. R. (2022). "Analisis Pedagogical Content


Knowledgeterhadap Buku Guru IPAS pada Muatan IPA Sekolah
DasarKurikulum Merdeka," Jurnal Basicedu. (Vol. 6 Nomor 5). Hlm. 9180
-9187.
Pohan, S. A. (2021). Implementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar Negeri 017
Desa Tandan Sari Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar. reporsitory
upi, 34-35.
Pratama, M. (2015). Menata Kota Melalui Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
Yogyakarta: Cv Andi Offset.
Purbosari, P. M. (2016). "Pembelajaran Berbasis Proyek Membuat Ensiklopedia
Ilmu Pengetahuan Alam (Ipa) Untuk Meningkatkan Academic Skill Pada
Mahasiswa," Jurnal Penelitian Pendidikan Perkhasa. (Vol. 6 Nomor 3).
Ham. 233.
Sari, D. A. (2019). Analisis Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi Dalam
Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Pelajaran Matematika SD.
Cendikia: Media Jurnal Ilmiah Pendidikan, 96-97
Sarinah. (2015). Pengantar Kurikulum. yogyakarta: Deepublish.
Sasmita, D. A. (2018). "Analisis Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi Dalam
Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Pelajaran Matematika SD," Media
Jurnal Ilmiah Pendidikan. (Vol.13 Nomor 1). Hlm. 97-98.
Satori, D. d. (2014.). Metode Penelitian Kualitatif. . Bandung: Alfabeta.
Sherly, E. (2020). Merdeka Belajar: Kajian Literatur. Konferensi Nasional
Pendidikan I, 183-185.
Sudarto, A. H. (2021). Analisis Implementasi Program Merdeka Belajar di SDN 24
Macanang dalam Kaitannya dengan Pembelajaran IPA/TemaIPA. Seminar
Nasional Hasil Penelitian, 406-417.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukamah. (2017). Analisis Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada
Materi Biologi Kelas X Di SMA Mathlu'ul Anwa Menes Skripsi.
Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka, 18.
Surahman, B. (2018). Pengembangan Kurikulum SD/MI. Yogyakarta: Penerbit
Samudra Biru (Anggota IKAPI).
Tahir, A. (2014). Kebijakan Publik & Transparansi Penyelenggaran. Bandung:
Alfa Beta.
108

Taufik, M. D. (2013). "Implementasi Peraturan Daerah Badan Permsuyawaratan


Desa," Jurnal kebijakan public. (Vol. 4 Nomor 2). Hlm. 136.
UU No.20 Tahun (2003). Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Presiden Republik
Indonesia.
Ujang Cepi Barlian, S. S. (2022). "Implementasi Kurikulum Merdeka Dalam
Meningkatkan Mutu Pendidika,".Journal of Educational and Language
Research. (Vol. 4 Nomor 2). Hlm. 1-14.
Utomo. (2021). Buku Ajar Pengeolaan Pendidikan . Sukabumi: Nusa Putra Press.
Yaswinda, M. A. (2021). "AnalisisImplementasi Kurikulum 2013 PAUD di Masa
Pandemi Covid-19 di Indonesia," Jurnal Basicedu. (Vol. 5 Nomor 2). Hlm.
643 -653.
109

LAMPIRAN
110

Lampiran 1. Surat Pengajuan Judul Skripsi


111

Lampiran 2. Surat Keputusan Penugasan Pembimbing Tugas Akhir


112
113

Lampiran 3. Surat Permohonan Izin Observasi


114

Lampiran 4. Surat Permohonan Izin Penelitian


115

Lampiran 5. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian


116

Lampiran 6. Lembar Wawancara Kepala Sekolah

LEMBAR WAWANCARA KEPALA SEKOLAH

Wawancara ke:
Hari/tanggal:

No Indikator pertanyaan Hasil


1 Bagaimana tanggapan tentang
kurikulum merdeka?
2 Apa tujuan dilaksanakan kurikulum
merdeka di sekolah ini?
3 Bagaimana cara mengembangkan
kurikulum merdeka di sekolah?
4 Adakah pembekalan dari dinas untuk
penerapan dari kurikulum merdeka
ini?
5 Adakah kententuan atau syarat
tertentu agar sekolah dapat
menerapkan kurikulum merdeka?
6 Apakah di SD N 1 Kadipiro ini sudah
merupakan sekolah penggerak?
7 Kurikulum merdeka itu memiliki 3
mcama yaitu kurikulum merdeka
belajar mandiri, kurikulum merdeka
berubah, dan kurikulum mereka
berbagi. Untuk SD Negeri 1 Kadipiro
ini menerapkan kurikulum merdeka
yang mana?
8 Apa saja program untuk guru dalam
penerapan kurikulum merdeka ini?
9 Apakah dalam penyusunan kurikulum
disesuaikan dengan program yang
akan dilaksanakan sekolah?
10 Bagaimana kesesuaian kurikulum
dengan kebutuhan siswa dalam
kegiatan pembelajaran?
11 Apa sajakah persiapan yang perlu
dilakukan sebelum kurikulum
kurikulum merdeka ini
dlaksanakan/diterapkan?
117

12 Bagaimanakah kesiapan guru dalam


mengimplementasikan kurikulum
merdeka?
13 Apakah terdapat kendala dan
hambatan yang dirasakan guru dalam
pengimplementasian kurikulum
merdeka?
Apakah kendala dan hambatan disini
sudah teratasi dengan baik?
14 Apakah anda sebagai Kepala Sekolah .
menginstruksikan suatu hal dalam
pelaksanaan pembelajaran baik dari
segi persiapan, pelaksanaan, kegiatan
akhir dan juga evaluasi pembelajaran?
15 Bagaimanakah metode evaluasi
kurikulum yang digunakan selama
pelaksanaan program kurikulum
merdeka?
16 Bagaimanakah tindak lanjut dari
pelaksanaan evaluasi kurikulum
17 Apakah sarana dan prasarana sudah
mencukupi dalam pelaksanaan
kurikulum merdeka?
18 Menurut anda, apakah dengan adanya
program kurikulum merdeka mampu
meningkatkan pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar?
19 Apakah disekolah ini guru-guru sudah
melaksanakan berdisferensiasi?
20 Bagaimana tindak lanjut untuk siswa
yang memiliki kebutuhan khusus?
21 Menurut Ibu, Penilaian rapot di
peroleh darimana?
118

Lampiran 7. Lembar Wawancara Guru Kelas

LEMBAR WAWANCARA GURU KELAS

Wawancara ke:
Hari/tanggal:

No Indikator pertanyaan Hasil


1 Apa yang Anda ketahui tentang
kurikulum merdeka?
2 Menurut anda apakah terdapat
perbedaan kurikulum merdeka
dengan kurikulum sebelumnya?
3 Apa saja persiapan yang anda
lakukan dalam pelaksanaan
kurikulum merdeka?
4 Apakah nilai ulangan harian itu
termasuk nilai rapot?
5 Apa saja perencanaan
pembelajaran yang terdapat
dalam kurikulum merdeka?
6 Apakah kurikulum merdeka
sudah sesuai dalam
pembelajaran IPAS?
7 Menurut anda bagaimana
kesesuaian kurikulum dengan
kebutuhan siswa dalam kegiatan
pembelajaran?
8 Menurut anda adakah kesulitan
dalam penyampaian materi yang
seharusnya di kelas VI
kemudian diturunkan dikelas
IV?
9 Apakah di kelas terdapat siswa
yang berkebutuhan khusus?
10 Bagaimana penyesuaian
pembelajaran yang dilakukan
untuk siswa yang memiliki
hambatan khusus?
11 Apa faktor atau penyebab siswa
yang memiliki hambatan
berkebutuhan khusus?
119

12 Jika ada bagaimana bentuk


perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasinya dalam
pembelajaran?
13 Bagaimana pembelajaran
berdiferensiasi yang
dilaksanakan?
14 Apa saja upaya yang anda
lakukan dalam mempersiapkan
pembelajaran sesuai dengan
prinsip kurikulum merdeka?
15 Bagaimana pelaksanaan
pembelajaran dengan kurikulum
merdeka di kelas IV terutama
pada pembelajaran IPAS?
16 Apa saja hambatan yang anda
hadapi ketika melakukan
adaptasi kurikulum merdeka
dalam pelaksanaan
pembelajaran IPAS?

17 Apakah sarana dan prasarana


dalam pelaksanaan
pembelajaran sudah memadai?
18 Sarana dan prasaran apa yang
Anda gunakan dalam
melaksanakan pembelajaran
IPAS?
19 bagaimana strategi yang anda
lakukan agar dapat menerapkan
kurikulum merdeka dengan
baik?
20 Apakah saat pembelajaran IPAS
berlangsung di kelas peserta
didik aktif dalam mengikuti
pembelajaran?
21 Bagaimana evaluasi yang
dilakukan sekolah dalam
pelaksanaan kurikulum
merdeka?
22 Bagaimana solusi yang Anda
lakukan dalam mengatasi
hambatan yang ada dalam
pembelajaran IPAS?
120

23 Saat ini kurikulum merdeka itu


sendiri ada 3 macam yaitu
kurikulum merdeka mandiri,
mandiri berubah mandiri
berbagi dan mandiri belajar. Nah
untuk saat ini SD Negeri 1
Kadipiro itu menerapkan yang
mana?
24 Di SD Negeri 1 kadipiro itu kan
sudah melaksanakan kurikulum
merdeka mandiri berubah nah
dari dinas itu sendiri adakah
ketentuan atau tesnya bahwa SD
ini sudah layak menerapkan
Kurikulum merdeka mandiri
berubah?
25 Sekarang masih banyak sekolah
yang belum bisa menerapkan
kurikulum merdeka nah apakah
ada ketentuan tertentu dalam
pengimplementasian kurikulum
merdeka?
121

Lampiran 8. Lembar wawancara Siswa

LEMBAR WAWANCARA SISWA


Nama siswa:
Wawancara ke:
Hari/tanggal:

No Indikator pertanyaan Hasil


1 Bagaimana perasaan anda ketika mengikuti
pembelajaran dengan menggunaan Kurikulum
merdeka?
2 Menurut anda merasa nyaman saat
melaksanakan pembelajaran dengan
kurikulum merdeka atau kurikulum
sebelumnya?

3 Bagaimana cara guru menyampaikan materi


dalam pembelajaran IPAS?
4 Bagaimana pendapat anda mengenai
penerapan kurikulum merdeka pada
pembelajaran IPAS?
5 Bagaiamana proses terlaksananya
pembelajaran IPAS di kelas IV?
6 Apakah kalian bisa memahami materi yang
disampaikan oleh guru dengan mudah?
7 Apakah terdapat kesulitan dalam memahami
materi pada pembelajaran IPAS?
8 Bagaimana cara mengatasi hambatan dan
kendala yang di alami?
9 Apakah terdapat media pembelajaran yang
digunakan oleh guru?
10 Apakah guru memperlakukan setiap siswa
dikelas dengan sama?
11 Bagaimana strategi pembelajaran yang
digunakan guru untuk semua siswa?
122

Lampiran 9. Lembar Observasi Guru

LEMBAR OBSERVASI GURU


Observasi ke:
Hari/tanggal:

No Deskripsi Ya Tidak Keterangan


1. Guru memiliki dokumen
Capaian Pembelajaran (CP).
2. Guru merancang Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP).
3. Guru menyusun modul ajar
sesuai dengan ketentuan
kurikulum yang berlaku saat ini.
4. Modul ajar yang digunakan
sesuai dengan materi dan
kebutuhan siswa.
5 Terdapat siswa berkebutuhan
khusus di kelas IV.

6 Dilaksanakan pembelajaran
berdiferensiasi dikelas IV.
7. Kesiapan guru dalam
melaksanakan pembelajaran
IPAS.
8. Terdapat strategi pembelajaran
IPAS yang digunakan oleh guru.
9. Media pembelajaran yang di
gunakan sesuai dengan materidan
kebutuhan belajar siswa.
10. Model pembelajaran yang
digunakan sesuai dengan
tuntutan kurikulum yang berlaku
saat ini.
11. Terdapat kesesuaian pemilihan
model pembelajaran berdasarkan
materi atau mata pelajaran yang
diajarkan.
12. Metode yang digunakan guru
dalam penyampaian materi
sudah sesuai.
123

13. Terdapat kesulitan bagi guru


dalam menyampaikan materi
pembelajaran IPAS.
14. Sumber belajar yang digunakan
mudah diperoleh.
15. Sumber belajar yang digunakan
berasal dari sumber yang valid
dan terpercaya.
124

Lampiran 10. Lembar Observasi Peserta Didik

LEMBAR OBSERVASI PESERTA DIDIK

Observasi ke:
Hari/tanggal:

No Deskripsi Ya Tidak Keterangan


1. Peserta didik memiliki kesiapan
yang baik dalam memahami materi
pembelajaran.
2. Peserta didik memiliki minat dan
motivasi belajar yang baik.
3. Peserta didik memiliki status sosial
yang baik.
4. Peserta didik memiliki
perkembangan kognitif, sosial, dan
moral yang baik.
5. Peserta didik memiliki gaya belajar
yang baik.
6. Peserta didik memiliki rasa
tanggung jawab terhadap tugasnya.
7. Terdapat kesulitan siswa dalam
menerima materi yang disampaikan
oleh guru.
8. Terdapat faktor penyebab peserta
didik mengalami kesulitan dalam
menerima atau memahami materi
pembelajaran IPAS dengan baik.
9. Hasil evaluasi pembelajaran IPAS
dapat menjadi tolak ukur
pemahaman peserta didik terhadap
pembelajaran yang dilakukan .
10. Hasil evaluasi pembelajaran IPAS
berpengaruh terhadap pertimbangan
untuk kenaikan kelas.
125

Lampiran 11. Catatan Lapangan

CATATAN LAPANGAN

Hari/tanggal : Selasa/13 Desember 2022

Tempat : Kelas

Waktu : 07.15 – 09.00

Pembelajaran IPAS yang berlangsung di kelas IV SD Negeri 1 Kadipiro

berlangsung secara tatap muka. Dalam pembelajaran guru menggunakan modul ajar

yang telah di persiapkan sesuai dengan buku panduan kurikulum merdeka dan LKS

yang sudah di sediakan oleh sekolah. Guru membuka pelajaran seperti biasanya

dengan berdoa kemudian mengulang sedikit materi yang telah di pelajari

sebelumnya dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa. Sebelum

menyampaiakan materi pembelajaran guru bertanya kepada siswa yang berkaitan

dengan materi yang akan di sampaikan dalam pembelajaran. hal tersebut dilakukan

karena untuk mengetahui seberapa kesiapan siswa untuk melakukan pembelajaran.

kemudian menyampaikan inti pembelajaran yang akan dilaksanakan hari ini yaitu

tentang pengaruh gaya tergadap benda.

Guru ketika menyampaikan pembelajaran menggunakan metode ceramah,

permainan dan tanya jawab. Hal tersebut dilakukan bertujuan untuk menambah rasa

keingintahuan siswa agar siswa mampu berpikir kritis dan mandiri. Guru juga

melakukan pembelajaran berdiferensiasi terhadap siswa yang memiliki kebutuhan

khusu yaitu lamban dalam belajar. Dalam pembelajaran berdiferensiasi ini guru

memperlakukan siswa tersebut berbeda dengan siswa yang lainya karena di


126

sesuaikan dengan kebutuhan siswa tersebut. Siswa diminta untuk mengerjakan

beberapa butir soal dengan teman sebangkunya. Setelah selesai mengerjakan soal

tersebut, hasil pekerjaan siswa dibahas secara bersama-sama agar siswa semakin

paham dengan materi yang telah di sampaikan. Guru juga memberikan kesempatan

kepada siswa yang dianggap belum paham untuk bertanya kembali agar dapat di

jelaskan kembali oleh guru bagian yang dirasa belum paham. Kegiatan belajar

mengajar tersebut ditutup dengan memberian refleksi dan evaluasi pembelajaran

untuk menarik kesimpulan dari hasil mebelajaran yang telah terlaksanakan.


127

CATATAN LAPANGAN

Hari/tanggal : Rabu/14 Desember 2022

Tempat : Kelas

Waktu : 07.15 – 09.00

Sebelum kegiatan berlangsung guru sudah ada di dalam kelas pukul 07.00

siswa juga sudah berangkat dan berduduk rapi di meja dan kursinya masing-masing

untuk bersiap melakukan pembelajaran. kemudian dilanjut menyanyikan lagu

Indonesia raya secara bersama-sama. Serangkaian kegitan yang berlangsung yaitu

kegiatan pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Pembelajaran IPAS yang berlangsung di SD Negeri 1 kadipiro dilakukan

secara tatap muka. Acuan guru dalam pembelajaran menggunakan modul ajar yang

sudah di sediakan sebelumnya dan mempersiapkan pembelajaran yang sesuai di

buku kurikulum merdeka dan buku LKS yang sudah tersedia di sekolah. Guru

membuka pelajaran seperti biasanya yaitu dimualai dari kegiatan pembukaan yaitu

berdoa kemudian presensi, kemudian guru memberikan pertanyaan yang berkaitan

dengan materi yang sebelumnya.

Pada proses pembelajaran IPAS yang berlangsung guru menjelaskan materi

tentang pengaruh gaya otot dan gesek dengan menggunakan media di sekitar seperti

siswa yaitu meja kursi dan spidol untuk menunjang pembelajaran siswa. Dalam

penggunaan media tersebut siswa diminta untuk mengamati bagaimana gesekan

antar benda jika benda permukaanya kasar atau benda dengan permukaan halus,

serta bagaimana gesekan antar benda jika di pengaruhi oleh benda lain.
128

Pembelajaran berdiferensiasi yan dilakukan oleh guru pada saat pembelajaran

yaitu melakukan pembelajaran dengan meberikan tugas berkelompok dengan

teman sebangkunya. Meski setiap kebutuhan dan karakter siswa berbeda beda

namun dengan cara tersebut diangap mampu memberikan pemahaman terhadap

siswa agar tetap lebih mudah di pahami, hanya saja untuk siswa yang memiliki

kebutuhan khusus boiasanya di berikan indeks penilaian yang berbeda dari siswa

yang lainya.

Diakhir pembelajaran guru memberikan beberapa soal untuk dikerjakan siswa

yang kemudian di evalusi secara bersama untuk memperdalam materi yang telah

disampaikan kemudian guru memberikan refleksi dan feedback kepada siswa

terhadap proses pembelajaran yang sudah terlaksanakan serta guru memberikan

kesempatan untuk siswa jika ada materi yang belum mereka pahami maka boleh di

tanyakan kembali. Sebelum kegiatan pembelajaran ditutup peserta didik melakukan

berdoa bersama untuk mengakhiri pembelajaran.


129

Lampiran 12. Transkip Observasi Guru

TRANSKIP OBSERVASI KE-1 GURU


Observasi ke : 1 (Satu)

Hari/tanggal : Selasa/13 Desember 2022

Tempat : Ruang Kelas

No Deskripsi Ya Tidak Keterangan


1. Guru memiliki dokumen √ Terdapat dokumen
Capaian Pembelajaran (CP). Capaian Pembelajaran
(CP) yang sudah disusun.
2. Guru merancang Alur Tujuan √ Sudah terdapat Alur
Pembelajaran (ATP). Tujuan Pembelajaran
(ATP)
3. Guru menyusun modul ajar √ Guru sudah menyusun
sesuai dengan ketentuan modul ajar sesuai dengan
kurikulum yang berlaku saat ini. kententuan kurikulum
merdeka, karena
pembelajaran yang
berlangsung berpatokan
dengan modul ajar.
4. Modul ajar yang digunakan √ Modul ajar sudah sesuai
sesuai dengan materi dan dengan kebutuhan siswa,
kebutuhan siswa. hal ini ditandai dengan
siswa yang dapat
mengikuti pembelajaran
dengan baik.
5 Terdapat siswa berkebutuhan √ Terdapat siswa yang
khusus di kelas IV. memiliki kebutuhan
khusus yaitu lamban
belajar.
6 Dilaksanakan pembelajaran Guru sudah menerapkan
berdiferensiasi dikelas IV. pembelajaran
berdiferensiensi didalam
kelas. Hal itu dapat
ditandai dengan cara guru
menyampaikan materi
yang menggunakan
media pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan
130

siswa serta pada saat


evaluasi pembelajaran
guru memberikan soal
yang berbeda dengan
siswa lainya.
7. Kesiapan guru dalam √ Kesiapan guru yang
melaksanakan pembelajaran dilakukan yaitu dengan
IPAS. cara mempelajari materi
yang akan di sampaikan
kepada siswa.
8. Terdapat strategi pembelajaran √ Strategi pembelajaran
IPAS yang digunakan oleh guru. yang digunakan oleh
guru yaitu dangan
strategi pembelajaran
inquiri.
9. Media pembelajaran yang di √ Guru juga menggunakan
gunakan sesuai dengan materidan media pembelajaran
kebutuhan belajar siswa. dalam menyampaikan
materi berupa media
yang terdapat dalam
lingkungan sekitar.
10. Model pembelajaran yang √ Model pembelajaran
digunakan sesuai dengan yang digunakan sudah
tuntutan kurikulum yang berlaku sesuai dengan kebutuhan
saat ini. siswa.
11. Terdapat kesesuaian pemilihan √ Pemilihan model
model pembelajaran berdasarkan pembelajaran sudah
materi atau mata pelajaran yang sesuai dengan materi
diajarkan. pembelajaran yang di
sampaikan.
12. Metode yang digunakan guru √ Metode yang digunakan
dalam penyampaian materi oleh guru yaitu dengan
sudah sesuai. menggunakan model
pembelajaran ceramah,
dan tanya jawab serta
evaluasi.
13. Terdapat kesulitan bagi guru √ Dalam penyampaian
dalam menyampaikan materi materi IPAS, guru tidak
pembelajaran IPAS. terdapat kesulitan
maupun hambatan.
Sudah terlaksana
denganbaik.
14. Sumber belajar yang digunakan √ Sumber belajar yang di
mudah diperoleh. gunakan mudah di
peroleh karena terdapat
buku dari dinas.
131

15. Sumber belajar yang digunakan √ Sumber belajar yang


berasal dari sumber yang valid valid yaitu dengan buku
dan terpercaya. IPAS kurikulum merdeka
dan LKS
132

TRANSKIP OBSERVASI KE-2 GURU


Observasi ke : 2 (Dua)
Hari/tanggal : Rabu/14 Desember 2022

Tempat : Ruang Kelas

No Deskripsi Ya Tidak Keterangan


1. Guru memiliki dokumen √ Terdapat dokumen
Capaian Pembelajaran (CP). capaian pembelajaran
2. Guru merancang Alur Tujuan √ Sudah terdapat Alur
Pembelajaran (ATP). Tujuan Pembelajaran
(ATP)
3. Guru menyusun modul ajar √ Guru sudah menyusun
sesuai dengan ketentuan modul ajar sesuai
kurikulum yang berlaku saat ini. dengan kententuan
kurikulum merdeka,
karena pembelajaran
yang berlangsung
berpatokan dengan
modul ajar.
4. Modul ajar yang digunakan √ Modul ajar sudah
sesuai dengan materi dan sesuai dengan
kebutuhan siswa. kebutuhan siswa, hal
ini ditandai dengan
siswa yang dapat
mengikuti
pembelajaran dengan
baik.
5 Terdapat siswa berkebutuhan √ Terdapat siswa yang
khusus di kelas IV. memiliki kebutuhan
khusus yaitu lamban
belajar.
6 Dilaksanakan pembelajaran Guru sudah
berdiferensiasi dikelas IV. menerapkan
pembelajaran
berdiferensiensi
didalam kelas. Hal itu
dapat ditandai dengan
cara guru
menyampaikan materi
yang menggunakan
media pembelajaran
sesuai dengan
133

kebutuhan siswa serta


pada saat evaluasi
pembelajaran guru
memberikan soal yang
berbeda dengan siswa
lainya.
7. Kesiapan guru dalam √ Kesiapan guru yang
melaksanakan pembelajaran dilakukan yaitu dengan
IPAS. cara menguasai materi
yang akan di
sampaikan kepada
siswa, dan menguasai
pemahaman kebutuhan
siswa dalam
pembelajaran.
8. Terdapat strategi pembelajaran √ Strategi pembelajaran
IPAS yang digunakan oleh guru. yang digunakan oleh
guru yaitu dangan
strategi pembelajaran
inquiri.
9. Media pembelajaran yang di √ Guru juga
gunakan sesuai dengan materidan menggunakan media
kebutuhan belajar siswa. pembelajaran dalam
menyampaikan materi
berupa media seperti
benda-benda disekitar
siswa sehingga sudah
sering ditemui dan
sudah diketahui siswa.
10. Model pembelajaran yang √ Model pembelajaran
digunakan sesuai dengan yang digunakan sudah
tuntutan kurikulum yang berlaku sesuai dengan tuntutan
saat ini. kurikulum merdeka
yaitu menggunakan
model inquiri
11. Terdapat kesesuaian pemilihan √ Pemilihan model
model pembelajaran berdasarkan pembelajaran sudah
materi atau mata pelajaran yang sesuai dengan materi
diajarkan. pembelajaran yang di
sampaikan.
12. Metode yang digunakan guru √ Metode yang
dalam penyampaian materi digunakan oleh guru
sudah sesuai. yaitu dengan
menggunakan model
pembelajaran ceramah,
dan tanya jawab serta
134

evaluasi.

13. Terdapat kesulitan bagi guru √ Dalam penyampaian


dalam menyampaikan materi materi IPAS, tidak
pembelajaran IPAS. terdapat kesulitan
maupun hambatan bagi
guru. Pembelajaran
sudah terlaksana
dengan baik.
14. Sumber belajar yang digunakan √ Sumber belajar yang di
mudah diperoleh. gunakan mudah di
peroleh karena terdapat
buku dari dinas.
15. Sumber belajar yang digunakan √ Sumber belajar yang
berasal dari sumber yang valid valid yaitu dengan
dan terpercaya. buku IPAS kurikulum
merdeka dan LKS
135

Lampiran 13. Transkip Observasi Siswa

TRANSKIP OBSERVASI KE-1 SISWA


Observasi ke : 1 (Satu)

Hari/tanggal : Selasa/13 Desember 2022

Tempat : Ruang Kelas

No Deskripsi Ya Tidak Keterangan


1. Peserta didik memiliki kesiapan √ Peserta didik sudah
yang baik dalam memahami materi memiliki kesiapan
pembelajaran. dalam melakukan
pembelajaran.
2. Peserta didik memiliki minat dan √ Peserta didik memiliki
motivasi belajar yang baik. minat belajar dan
motivasi belajar yang
tinggi hal itu dapat
dilihat saat
pembelajaran
berlangsung siswa
aktif dalam
pembelajaran.
3. Peserta didik memiliki status sosial √ Ya, siswa memiliki
yang baik. status sosial yang baik
terutama antar guru
dan temanya. Hal itu
dapat ditandai dengan
komunikasi guru
dengan siswa serta
siswa dengan siswa.
4. Peserta didik memiliki √ Siswa memiliki
perkembangan kognitif, sosial, dan perkembangan
moral yang baik. kognitif, sosial, dan
moral yang baik. Hal
itu dapat dilihat dari
peserta didik saat
mengadapi persoalan-
persoalan yang ada di
dalam kelas maupun di
luar kelas.
5. Peserta didik memiliki gaya belajar √ Setiap siswa memiliki
yang baik. gaya belajar yang
136

beragam, dengan gaya


belajar merka masing-
masing dianggap
mampu menerima
materi dengan baik.
Hal tersebut dapat
dilihat ketika
keaktifan siswa di
dalam kelas serta saat
mengerjakan evaluasi.
6. Peserta didik memiliki rasa √ Rasa ingin tahu yang
tanggung jawab terhadap tugasnya. dimiliki siswa sangat
tinggi hal tersebut
dapat ditandai dengan
keaktifan siswa saat
melakukan tanya
jawab. Siswa bertanya
ketika mereka belum
memahami materi
yang dijelaskan oleh
guru.
7. Terdapat kesulitan siswa dalam √ Beberapa siswa sudah
menerima materi yang disampaikan memahami materi
oleh guru. dengan baik namun
terdapat salah satu
siswa yang memiliki
lamban dalam belajar
seingga siswa tersebut
kesulitan untuk
menerima materi
dengan baik.
8. Terdapat faktor penyebab peserta √ Tidak terdapat
didik mengalami kesulitan dalam kesulitan maupun
menerima atau memahami materi hambatan yang di
pembelajaran IPAS dengan baik. alami siswa saat
pembelajaran
berlangsung, hanya
ada salah satu siswa
yang memiliki
hambatan khusus
sehingga tidak dapat
memehami materi
dengan baik.
137

9. Hasil evaluasi pembelajaran IPAS √ Ya, dari hasil evaluasi


dapat menjadi tolak ukur pembelajaran dapat
pemahaman peserta didik terhadap menjadi tolak ukur
pembelajaran yang dilakukan . siswa dapat
memahami materi atau
tidak. Hal itu dapat
dilihat dari hasil
evaluasi jika halis
evaluasi rendah makah
dianggap siswa
tersebut belum
memahami materi
yang diajarkan dan
begitupun sebaliknya
jika hasil evaluasi
siswa lebih tinggi
maka siswa tersebut
dianggap sudah
memahami materi
yang disampaikan
oleh guru.
10. Hasil evaluasi pembelajaran IPAS √ Hasil evaluasi juga
berpengaruh terhadap pertimbangan dapat dijadikan
untuk kenaikan kelas. pertimbangan sebagai
kenaikan kelas karena
nilai rapot juga
diperoleh dari hasil
ulangan harian.
138

TRANSKIP OBSERVASI KE-2 SISWA


Observasi ke : 2 (Dua)

Hari/tanggal : Rabu/14 Desember 2022

Tempat : Ruang Kelas

No Deskripsi Ya Tidak Keterangan


1. Peserta didik memiliki kesiapan √ Peserta didik sudah
yang baik dalam memahami materi memiliki kesiapan
pembelajaran. dalam pembelajaran
sehingga mudah
dalam menerima
penjelasan dari guru.
2. Peserta didik memiliki minat dan √ Peserta didik memiliki
motivasi belajar yang baik. minat belajar dan
motivasi belajar yang
tinggi hal itu dapat
dilihat saat
pembelajaran
berlangsung siswa
mengikuti dengan
baik.
3. Peserta didik memiliki status sosial √ Ya, siswa memiliki
yang baik. jiwa sosial yang baik
terutama antar guru
dan temanya. Hal itu
dapat ditandai dengan
komunikasi guru
dengan siswa serta
siswa dengan siswa.
4. Peserta didik memiliki √ Siswa memiliki
perkembangan kognitif, sosial, dan perkembangan
moral yang baik. kognitif, sosial, dan
moral yang baik. Hal
itu dapat dilihat dari
perilaku peserta didik
di kelas misalnya saat
bertanya jawab
dengan guru.
5. Peserta didik memiliki gaya belajar √ Setiap siswa memiliki
yang baik. gaya belajar sudah
baikkarena siswa
139

amampu mengikuti
dan mampu menerima
materi dengan baik.
Hal tersebut dapat
dilihat ketika
keaktifan siswa di
dalam kelas serta saat
mengerjakan evaluasi.
6. Peserta didik memiliki rasa √ Rasa tanggung jawab
tanggung jawab terhadap tugasnya. yang ada pada idiri
siswa dpaat terlihat
dari siswa yang
bertanggung jawab
dalam menyelesaikan
tugas rumah, tugas
sekolah, serta
tugasnya dalam
belajar.
7. Terdapat kesulitan siswa dalam √ Beberapa siswa sudah
menerima materi yang disampaikan memahami materi
oleh guru. dengan baik namun
terdapat salah satu
siswa yang memiliki
lamban dalam belajar
seingga siswa tersebut
kesulitan untuk
menerima materi
dengan baik.
8. Terdapat faktor penyebab peserta √ Dalam menerima dan
didik mengalami kesulitan dalam memahami materi
menerima atau memahami materi siswa sebagian besar
pembelajaran IPAS dengan baik. tidak megalami
kesulitan, dan hanya
ada salah satu siswa
yang mengalami
kesulitan karena
memiliki hambaan
khusus dalam belajar
9. Hasil evaluasi pembelajaran IPAS √ Ya, dari hasil evaluasi
dapat menjadi tolak ukur pembelajaran dapat
pemahaman peserta didik terhadap menjadi tolak ukur
pembelajaran yang dilakukan . siswa dapat
memahami materi atau
tidak. Hal itu dapat
dilihat dari hasil
evaluasi jika halis
140

evaluasi rendah makah


dianggap siswa
tersebut belum
memahami materi
yang diajarkan dan
begitupun sebaliknya
jika hasil evaluasi
siswa lebih tinggi
maka siswa tersebut
dianggap sudah
memahami materi
yang disampaikan
oleh guru.
10. Hasil evaluasi pembelajaran IPAS √ Hasil evaluasi juga
berpengaruh terhadap pertimbangan dapat dijadikan
untuk kenaikan kelas. pertimbangan sebagai
kenaikan kelas karena
nilai rapot juga
diperoleh dari hasil
ulangan harian.
141

Lampiran 14. Transkip Wawancara Kepala Sekolah

TRANSKIP WAWANCARA KE-1 KEPALA SEKOLAH

Narasumber : CE

Jabatan : kepala sekolah

Wawancara ke :1

Wawancara ke : 1 (Satu)

Hari/tanggal : Rabu, 14 Desember 2022

No Indikator Pertanyaan Hasil


1 Bagaimana tanggapan tentang Pelaksanaan kurikulum di SD Negeri
kurikulum merdeka? 1 kadipiro itu masih terbatas untuk
tahun ajaran ini 2022/2023 itu untuk
kelas I dan kelas IV. Tentunya
mengacu pada platfom yang ada,
namun demikian pelaksanaanya
belum komplit karena masih belum
mantep dan masih ragu, karena dalam
pelaksanaanya masih harus belajar
sendiri gurunya juga harus aktif
membuka materi-materi yang sudah
ditentukan. Untuk ha-hal yang baru
rapot juga berbeda tentang ulangan
juga berbeda. Untuk materinya sendiri
itu mata pelajaran sehingga anak-anak
itu banyak diberikan kesempatan
untuk berkreasi, jadi untuk
pelajaranya tidak seperti tema karena
tema harus gabungan dari beberapa
mata pelajaran. Kalo yang sekarang
lebih enak dan anak-anaknya lebih
senang, menciptakan suasana yang
baru.
2 Apa tujuan dilaksanakan Tujuanya supaya siswa itu bisa
kurikulum merdeka di sekolah terlayani darri segala kebutuhanya,
ini? Sesuai dengan kebutuhan siswanya.
142

3 Bagaimana cara Cara mengembangkan kurikulum


mengembangkan kurikulum merdeka yang pertama guru harus
merdeka di sekolah? belajar sendiri dari platfom-platfom
yang sudah ada. Kemudian
mempelajari materi secara
berkelompok misalnya ada KKG
khusus untuk kelas IV, kemudian
pernah juga di kumpulkan di korwil
yaitu guru kelas I dan kelas IV. Jadi
disana ada semacam sosialisai, belajar
bareng-bareng. Karena semuanya itu
kadang-kadang masih bingung masih
belum mantep untuk yang pertama ini.
Karena dituntun sudah harus jalan.
Sedangkan soal masih dibuat secara
bersama-sama sedangkan dalam
kurikulum merdeka tidak terdapat
ulangan. Karena setiap kebutuhan
sekolah itu sangat berbeda tergantung
siswanya masing-masing.
4 Adakah pembekalan dari dinas Kalo dari dinas pembekalan khusus
untuk penerapan dari kurikulum tidak ada hanya ada kumpulan
merdeka ini? sewaktu dikorwil itu pak pengawas itu
memberikan apa yang diperoleh, apa
yang harus dilakukan guru, misalnya
buka dari platfom mengajar itu,
kemudian apa yang harus dipelajari
kan harus hijau semua. Tapi saat itu
belum tuntas kemarin di materi
pembelajaran yang merdeka mengajar
yang di pejari di sekolah.
5 Adakah kententuan atau syarat Awalnya didata dan ada anjuran dari
tertentu agar sekolah dapat pak korwil untuk kelas I dan kelas IV
menerapkan kurikulum merdeka? sehingga belajar Bersama-sama, jadi
tidak ada tes tertentu.
6 Apakah di SD N 1 Kadipiro ini Yang bisa masuk sekolah penggerak
sudah merupakan sekolah itu kan kemari nada ketentuanya.
penggerak? Contohnya usia dari kepala sekolah,
kalo seperti saya sudah tidak bisa
masuk waktu itu dibatasi dari usia
kurang dari 55 sedangkan saat itu usia
saya sudah 58 jadi engga bisa ada
aturan-aturan sendiri agar bisa msuk
sekolah penggerak. Jadi utuk sekolah
ini belum termasuk sekolah
penggerak, kalau guru penggeraknya
143

juga belum ada, ada salah satu guru


calon guru penggerak
7 Kurikulum merdeka itu memiliki Menggunakan kurikulum merdeka
3 mcama yaitu kurikulum berubah, itu karena saat di ngumpul di
merdeka belajar mandiri, MKKS Kepala sekolah, ini bukan
kurikulum merdeka berubah, dan tahapan, yang pertama karena yang
kurikulum mereka berbagi. mandiri itu berat karena semua materi
Untuk SD Negeri 1 Kadipiro ini di tentukan sendiri, kalau yang
menerapkan kurikulum merdeka berubah masih ada yang ditentukan
yang mana? dari dinas, dari ketentuan ketentuanya,
materi materi. Kalo mandiri kita
belum mampu
8 Apa saja program untuk guru Dalam rangka meningkatkan tentunya
dalam penerapan kurikulum kita harus mengadakan semacam
merdeka ini? KKG sekolah, kalau KKG yang sudah
terlaksana itu ada yang di setiap gugus
karena di sekolah kita rencana ada
KKG yang di sekolah. “Nah disitu
nanti kita akan membahas
mengevaluasi tentang materi-materi
yang susah. Mungkin ada guru yang
masih merasa kesulitan jadi bisa
saling melengkapi, jadi bisa
bermusyawarah disitu, tentang
kesulitan apa?” kemudian mungkin
ada hal-hal yang didiskusikan, ada
yang sudah menguasai ada yang
belum menguasai itu kita pelajari
bersama-sama dalam KKG sekolah.
9 Apakah dalam penyusunan Untuk penyusunan kurikulum itu ada
kurikulum disesuaikan dengan tim, pertama kita bentuk tim,
program yang akan dilaksanakan kemudian setelah itu kita akan melihat
sekolah? rapot pendidikan, rapot sekolah. Dari
rapot sekolah yang muncul itukan
diperoleh saat assessment anak-anak,
kemudian ada guru, kemudian ada
komite kan rapotnya keluar. Nah dari
rapot itu nanti kita lihat disitu
kekurangannya, dari kekuranganya itu
kemudian setelah kita membentuk tim
itu kita menyusun dilihat dari evaluasi
pelaksanaan kurikulum itu apakah
terlaksana dengan baik. Kalo
dikurikulum ini kebetulan yang sudah
kita rencanakan ini belum terlaksana
dengan baik maka kita akan
144

bermusyawarah untuk menentukan


mana yang diutamanakn disitu. Nanti
ada tim yang menyusun kurikulum.
Nanti juga akan di musyawarahkan
dengan pengawas, dengan bapak
Pembina pendidikan dari pengawas
korwil.
10 Bagaimana kesesuaian Diusahakan sesuai dengan kebutuhan
kurikulum dengan kebutuhan siswa kurikulum itu disesuaikan
siswa dalam kegiatan dengan kebutuhan siswa. Yang
pembelajaran? berpusat dari potensi, perkembangan,
kebutuhan, kepentingan peserta didik,
serta lingkungan.
11 Apa sajakah persiapan yang perlu Persiapannya itu mempelajari materi
dilakukan sebelum kurikulum yang akan di pelajari ditahun itu,
kurikulum merdeka ini “materinya kan sudah ada yang
dlaksanakan/diterapkan? diutamakan itu mana yang mau
diajarkan dulu?” sekarangkan diberi
kebebasan tidak harus kumpul seperti
ini, namun misalnya setiap kelas itu
menyesuaikan dengan kebutuhan
siswa itu, nek tak ajar ini kok engga
bisa maka saya akan menyampaikan
materi ini dulu kan bisa. Mempelajari
materi-materi yang akan di
sampaikan.
12 Bagaimanakah kesiapan guru Mau tidak mau harus belajar supaya
dalam mengimplementasikan siap, kalau misalnya diawal tahun
kurikulum merdeka? pelajaran misalnya guru sekarangkan
ow ini mengajar kelas satu tentunya
akan mempelajari apa to dalam satu
tahun ini materi yang akan saya
sampaikan ke anak seperti itu to.
Mesti masing-masing belajar sesuai
dengan materi-materi yang akan di
sampaikan kepada siswanya. Kan
setahun itu sudah ada to programnya,
mesti belajar dulu, memahami dulu,
siapa tau di tahun ajaran berikutnya
tidak mengajar di kelas satu
lagimisalnya di kelas dua, kan
otomaatis harus mempelajari, harus
menyusun program, masih
menghitung ada berapa hari efektif
nah ini harus saya sampaikan minggu
ke berapa, seperti itu kan guru harus
145

menyusun program, setelah program


tersusun bar terlaksanakan. Kalau di
kurikulum merdeka itu kan masih
banyak kegiatan siswa yang diluar
kelas seperti proyek dan lain-lain.
Sepertinya anka-anak juga lebih
senneg, lebih gembira. Apalagi
dengan adanya sekolah ramah anak,
kan guru ga boleh marah, harus ngerti
kondisinya anak, harus gak boleh
melarang ini, melarang itu, ga boleh
dilarang apa lagi mengancam
misalnya “jangan buang sampah
sembarangan” kan harus ganti dengan
kalimat tidak boleh pakai jangan
misalnya “buanglah sampah pada
tempatnya” kata-katanya harus lebih
santun. Apapun kenakalan anak guru
ga boleh marah, siswanya nakal juga
harus dilatarbelakangi apa kok siswa
sampai seperti ini, itu dilihat latar
belakanya dulu. Apalagi di SD Negeri
1 Kadipiro itu kan sekolah perbatasan,
kota tidak, kamoung juga tidak, nah
karena di daerah perbatasan tentunya
situasi lingkungan kemudian situasi
orang murid juga berbeda, jadi dulu
disini itu terkenal lingkunganya keras,
kemudian orangtuanya banyak
bekerja di pasar sehingga anak-anak
itu ada yang kurang dari perhatian
orangtuanya itu. Lingkungan seperti
ini juga harus kita perhatikan
pelaksanaan kurikulum di SD satu
dengan yang lainnya berbeda terlihat
dari situasi lingkungan masing-
masing.
13 Apakah terdapat kendala dan Ya tentunya, mengalami kendala itu
hambatan yang dirasakan guru pasti karena itu kan merupakan hal
dalam pengimplementasian yang baru namun kendala-kendala itu
kurikulum merdeka? berusaha kita keluar dari kendala yang
ada, bis akita atasi dengan cara tidak
berdiri sendiri-sendiri, tapi kadang-
kada saat istirahat juga disitu saat kita
bermusyawarah dengan teman,
dengan bergurau namun, berguraunya
146

mengandung sesuatu yang mungkin


kesulitan, “oh tadi dikelasku kok
seperti ini gitu” meskipun
pelaksanaanya baru di kelas I dan IV
namun semuanya harus mempelajari
juga. semua guru harus siap
melaksanakanya karena kendala itu
pasti ada karena merupakan hal yang
baru. Harus belajar terus karena
seminar-seminar dan webinarpun
tidak ada yang lansung ketemu hanya
melalui zoom atau virtual. Kalau kita
tidak aktif mengikuti maka akan
tertinggal, maka harus aktif dalam
mengikuti webinar
14 Apakah kendala dan hambatan Dengan cara bermusyawarah dan
disini sudah teratasi dengan baik? berdiskusi dengan teman-teman kalau
nanti diskusi sekolah kok tida bisa, ya
nanti kita angkat di KKG tingkat
gugus, di gugus kadang-kadang kita
mengundang narasumber misalnya
narasumber dari dikpora atau dari
teman yang mungkin sudah mengikuti
yang lebih dalam nanti kita
mengundang narasumber kalau ada
hal-hal yang tidak dapat dipecahkan di
sekolah.
15 Apakah anda sebagai Kepala Kalau seperti itu kan ada di program
Sekolah menginstruksikan suatu evaluasi karena kepala sekolah itu kan
hal dalam pelaksanaan harus mengevaluasi guru kemudian
pembelajaran baik dari segi setahun dua kali itu harus menilai,
persiapan, pelaksanaan, kegiatan harus ada penilaian kinerja guru nah
akhir dan juga evaluasi maknyakan kita harus tetap
pembelajaran? mengamati. Kalau idealnya kan
memang harus satu bulan sekali
menunggu dalam saat mengajar guru
misalnya di bulan januari nanti
menunggu di kelas berapa saja namun
ada juga yang menunggunya sebentar
karena memang sudah tau dengan
karakter-karakter guru kita ya sambal
halus aja itu engga harus menunggu di
belakang. Nah idealnya memang
seperti itu jadi kepala sekolah harus
selalu mengecek kesiapan guru, kalau
kita setiap pagi, setelah menyanyikan
147

lagu berdoa dulu sebentar kadang


kalau saya ada info dinas lansung saya
sampaikan takutnya nanti saya
kelupaan. Disitu nanti kadang-kadang
ada teman-teman yang menyampaikan
kesulitan atau apalah. Kalau tidak pagi
itu biasanya setiap hari senin setelah
upacara ada briefing sebentar, nah
disitu saya berikan kesempatan
kepada bapak/ibu guru seandainya ada
kesuliatan atau masalah apa akan
dibicarakan disitu. Kalau disini itu
musyawarah itu tidak terbatas saat
rapat kadang saat istirahat.
16 Bagaimanakah metode evaluasi Kadang hanya menanyakan kepada
kurikulum yang digunakan pak Habib ada kesulitan atau tidak,
selama pelaksanaan program sudah terpecahkan atau belum, kita
kurikulum merdeka? melakukan evaluasi lansung ke
gurunya masing-masing.
17 Bagaimanakah tindak lanjut dari Seandainya itu ada kendala kita
pelaksanaan evaluasi kurikulum musyawarahkan Bersama, kemudian
dari program yang sudah
terlaksanakan kok dirasa tidak
terlaksana dengan baik ya kita lakukan
evaluasi untuk kedepanya di perbaiki.
18 Apakah sarana dan prasarana Kalau terpenuhi sekali belum, tapi
sudah mencukupi dalam kalau soal alat-alat yang dibutuhkan
pelaksanaan kurikulum merdeka? seperti buku itu sudah. Kalau ada
kegiatan di luar biasanya melibatkan
paguyuban. Kalau membutuhkan
sesuatu pasti infonya lewat
paguyuban. Ada kepengurusanya
juga.
19 Menurut anda, apakah dengan Karena sebelum pelaksanaan yang
adanya program kurikulum sekarang itu kan masa pandemic
merdeka mampu meningkatkan mungkin seperti konsep dasar agak
pelaksanaan kegiatan belajar tertinggal, seperti matematika
mengajar? mungkin di kelas empat seharusnya
sudah hafal perkalian di bawah seratus
artinya perkalian dibawah seratus itu
harus sudah mateng, karena masa
pandemik yang kemarin itu juga
terasa. Bahkan sampai sekarang masih
ada yang membacanya belum lancar
padahal sudah kelas lima yak arena
kendala-kendala dari pandemi
148

kemarin tentunya gurunya juga harus


menyesuaikan dari kondisi siswa yang
sekarang. Tapi saya yakin tentunya
bisa meningkat terutama yang paling
kelihatan itu keceriaan anak itu dalam
belajar itu lebih seneng, lebih santai.
Santai tapi seneng sehingga
diharapkan lebih diserap oleh anak-
anak.
20 Apakah disekolah ini guru-guru Mungkin menyesuaikan dengan
sudah melaksanakan materi masing-masing, seperti belajar
berdisferensiasi? kelompok memang disitu sudah
menggunakan metode yang berbagai
macam untuk siswanya jadi
menyesuaikan.
21 Bagaimana tindak lanjut untuk Kalau di SD sini dulu itu ada guru
siswa yang memiliki kebutuhan khususnya namun semenjak itu
khusus? diangkat siswa yang berkebutuhan
khusus tidak ada penangana secara
khusus jadi yang menangani guru
kelas. Makanya setiap ada yang mau
pindah kesini karena sini sekolah
inklusi seperti itu, nah disitu sudah
saya jelaskan meskipun kita bisa
menerima, jadi nanti anak-anak itu
tetap mengikuti pembelajaranya
seperti yang lain cuma dari perhatian
guru itu lebih dari yang lain. Tetapi
kadang-kadang anak yang memiliki
kebutuhan khusus itu menanganinya
susah sudah ditlateni juga ga bisa
betul, sedangkan jika diarahkan ke
SLB belum tentu orangtuanya mau
menerima kondisi siswa. Disetiap
kelas itu hampir ada siswa yang
memiliki kebutuhan khusus meskipun
tarafnya yang berbeda.
22 Menurut Ibu, Penilaian rapot di Kalau untuk saat ini penilaian masih
peroleh darimana? menggunakan ulangan UTS dan UAS.
Untuk soal itu sendiri diperoleh dari
gugus yang membuat dari guru-guru
kelas. Untuk di gugus ini terdiri dari 7
sekolahan gabungan dari gugus 2
wilayah Bantul. Saat akan membuat
soal semester seharusnya guru kelas
membuat sendiri namun pada tahun
149

jaran 2020/2023 masih dibuat


bersama-sama dari gugus. Jadi soal
ang diperoleh sama dengan sd lainya
namun jika sudah sampai disekolah
guru dapat mengubah dan
menambahkan soal sesuai dengan
materi yang telah diajarkan di kelas
sesuai dengan kebutuhan siswa.
150

TRANSKIP WAWANCARA KE-2 KEPALA SEKOLAH

Narasumber : CE

Jabatan : Kepala Sekolah

Wawancara ke :2

Wawancara ke : 2 (Dua)

Hari/tanggal : senin, 9 Januari 2023

No Indikator Pertanyaan Hasil


1 Bagaimana tanggapan tentang Pelaksanaan kurikulum merdeka di
kurikulum merdeka? SD Negeri 1 kadipiro itu masih
terbatas untuk tahun ajaran ini
2022/2023 itu untuk kelas I dan kelas
IV. Tentunya mengacu pada platfom
yang ada, dalam pelaksanaanya
terdapat hal-hal yang baru rapot juga
berbeda tentang ulangan juga berbeda.
Untuk materinya sendiri itu mata
pelajaran sehingga anak-anak itu
banyak diberikan kesempatan untuk
berkreasi, jadi untuk pelajaranya tidak
seperti tema karena tema harus
gabungan dari beberapa mata
pelajaran.
2 Apa tujuan dilaksanakan Tujuanya supaya siswa itu bisa
kurikulum merdeka di sekolah terlayani dengan baik segala
ini? kebutuhanya dalam belajar.
3 Bagaimana cara Cara mengembangkan kurikulum
mengembangkan kurikulum merdeka yang pertama guru harus
merdeka di sekolah? belajar sendiri dari platfom-platfom
yang sudah ada. Kemudian
mempelajari materi secara
berkelompok misalnya ada KKG
khusus untuk kelas I dan IV. Jadi
disana ada semacam sosialisai, belajar
bareng-bareng. Karena semuanya itu
kadang-kadang masih bingung masih
belum mantep untuk yang pertama ini.
Karena setiap kebutuhan sekolah itu
sangat berbeda tergantung siswanya
masing-masing.
151

4 Adakah pembekalan dari dinas Kalo dari dinas pembekalan khusus


untuk penerapan dari kurikulum tidak ada hanya ada kumpulan
merdeka ini? sewaktu dikorwil itu pak pengaw as
itu memberikan apa yang diperoleh,
apa yang harus dilakukan guru,
misalnya buka dari platfom mengajar
itu, kemudian apa yang harus
dipelajari kan harus hijau semua. Tapi
saat itu belum tuntas kemarin di
materi pembelajaran yang merdeka
mengajar yang di pejari di sekolah.
5 Adakah kententuan atau syarat Tidak ada ketentuan atau syarat
tertentu agar sekolah dapat khusus tertentu, karena awalnya
menerapkan kurikulum merdeka? didata dan ada anjuran dari korwil
untuk kelas I dan kelas IV agar
menerapkan kurikulum merdeka
6 Apakah di SD N 1 Kadipiro ini Untuk bisa masuk sekolah penggerak
sudah merupakan sekolah itu kan kemarin ada ketentuanya.
penggerak? Contohnya usia dari kepala sekolah itu
dibatasi dari usia kurang dari 55. Jadi
utuk sekolah ini belum termasuk
sekolah penggerak, kalua guru
penggeraknya juga belum ada, ada
salah satu guru calon guru penggerak
7 Kurikulum merdeka itu memiliki Menggunakan kurikulum merdeka
3 mcama yaitu kurikulum berubah, tidak memilih tahapan yang
merdeka belajar mandiri, pertama karena yang mandiri itu berat
kurikulum merdeka berubah, dan karena semua materi di tentukan
kurikulum mereka berbagi. sendiri, kalau yang berubah masih ada
Untuk SD Negeri 1 Kadipiro ini yang ditentukan dari dinas, dari
menerapkan kurikulum merdeka ketentuan ketentuanya, materi materi.
yang mana?
8 Apa saja program untuk guru Dalam rangka meningkatkan tentunya
dalam penerapan kurikulum kita harus mengadakan semacam
merdeka ini? KKG sekolah, kalau KKG yang sudah
terlaksana itu disitu nanti kita akan
membahas mengevaluasi tentang
materi-materi yang susah. Mungkin
ada guru yang masih merasa kesulitan
jadi bisa saling melengkapi, jadi bisa
bermusyawarah disitu, tentang
kesulitan apa yang dialami ketika
menerapkan kurikulum merdeka di
kelas I dan IV. Kemudian jika ada
guru yang sudah mengasai nantri bisa
152

saling memberikan informasi kepada


yang belum menguasai.
9 Apakah dalam penyusunan Kalau dikurikulum ini kebetulan yang
kurikulum disesuaikan dengan sudah kita rencanakan ini belum
program yang akan dilaksanakan terlaksana dengan baik maka kita akan
sekolah? bermusyawarah untuk menentukan
mana yang diutamanakn disitu. Nanti
ada tim yang menyusun kurikulum.
Nanti juga akan di musyawarahkan
dengan pengawas, dengan bapak
Pembina pendidikan dari pengawas
korwil.
10 Bagaimanakah kesesuaian Diusahakan kurikulum itu disesuaikan
kurikulum dengan kebutuhan dengan kebutuhan siswa. Yang
siswa dalam kegiatan berpusat dari potensi, perkembangan,
pembelajaran? kebutuhan, kepentingan peserta didik,
serta lingkungan.
11 Apa sajakah persiapan yang perlu Persiapannya itu mempelajari materi
dilakukan sebelum kurikulum yang akan di pelajari ditahun itu,
kurikulum merdeka ini setiap kelas itu menyesuaikan dengan
dlaksanakan/diterapkan? kebutuhan siswa itu. Jika dengan
materi yang sebelumnya siswa belum
mampu menguasai maka dalam
mengajar akan didahulukan materi
yang siswa belum bisa dahulu.
12 Bagaimanakah kesiapan guru Mau tidak mau harus belajar supaya
dalam mengimplementasikan siap. Kan setahun itu sudah ada to
kurikulum merdeka? programnya, mesti belajar dulu,
memahami dulu, siapa tau di tahun
ajaran berikutnya tidak mengajar di
kelas satu lagi, kan otomaatis harus
mempelajari, harus menyusun
program, masih menghitung ada
berapa hari efektif nah ini harus saya
sampaikan minggu ke berapa, seperti
itu kan guru harus menyusun program,
setelah program tersusun bar
terlaksanakan. Kalau di kurikulum
merdeka itu kan masih banyak
kegiatan siswa yang diluar kelas
seperti proyek dan lain-lain.
Sepertinya anka-anak juga lebih
seneng, lebih gembira. Apalagi
dengan adanya sekolah ramah anak,
kan guru ga boleh marah, harus ngerti
kondisinya anak, harus gak boleh
153

melarang ini, melarang itu, ga boleh


dilarang apa lagi mengancam
misalnya “jangan buang sampah
sembarangan” kan harus ganti dengan
kalimat tidak boleh pakai jangan
misalnya “buanglah sampah pada
tempatnya” kata-katanya harus lebih
santun. Apapun kenakalan anak guru
ga boleh marah, siswanya nakal juga
harus dilatarbelakangi apa kok siswa
sampai seperti ini, itu dilihat latar
belakanya dulu. Apalagi di SD Negeri
1 Kadipiro itu kan sekolah perbatasan,
kota tidak, kampung juga tidak, nah
karena di daerah perbatasan tentunya
situasi lingkungan kemudian situasi
orang murid juga berbeda
13 Apakah terdapat kendala dan Dalam menerapkan kurikulum
hambatan yang dirasakan guru merdeka mengalami kendala itu pasti
dalam pengimplementasian karena itu kan merupakan hal yang
kurikulum merdeka? baru namun kita berusaha keluar dari
kendala yang ada, biasa kita atasi
dengan cara tidak berdiri sendiri-
sendiri, tapi kadang-kada saat istirahat
juga disitu saat kita bermusyawarah
dengan teman, karena yang pasti
semua guru juga harus siap
melaksanakanya karena kendala itu
pasti ada karena merupakan hal yang
baru. Guru harus belajar terus karena
seminar-seminar dan webinar pun
tidak ada yang lansung ketemu hanya
melalui zoom atau virtual. Kalau kita
tidak aktif mengikuti maka akan
tertinggal, maka harus aktif dalam
mengikuti webinar yang sedang
dilaksanakan mengenai kurikulum
merdeka maupun yang lainnya.
14 Apakah kendala dan hambatan Adanya kendala dan hambatan
disini sudah teratasi dengan baik? tentunya ada yang mampu diatasi ada
yang perlu didiskusikan atau
dimusyawarahkan dengan guru-guru
maupaun sekolah lain. Dengan cara
bermusyawarah dan berdiskusi di
KKG kadang-kadang kita
mengundang narasumber misalnya
154

narasumber dari dikpora atau dari


teman yang mungkin sudah mengikuti
yang lebih dalam nanti kita
mengundang narasumber kalua ada
hal-hal yang tidak dapat dipecahkan di
sekolah.
15 Apakah anda sebagai Kepala Nah idealnya memang seperti itu jadi
Sekolah menginstruksikan suatu krpala sekolah harus selalu mengecek
hal dalam pelaksanaan kesiapan guru, kalua kita setiap pagi,
pembelajaran baik dari segi setelah menyanyikan lagu berdoa dulu
persiapan, pelaksanaan, kegiatan sebentar kadang kalau saya ada info
akhir dan juga evaluasi dinas lansung saya sampaikan
pembelajaran? takutnya nanti saya kelupaan. Disitu
nanti kadang-kadang ada teman-
teman yang menyampaikan kesulitan
atau apalah. Kalau tidak pagi itu
biasanya setiap hari senin setelah
upacara ada briefing sebentar, nah
disitu saya berikan kesempatan
kepada bapak/ibu guru seandainya ada
kesuliatan atau masalah apa akan
dibicarakan disitu. Kalua disini itu
musyawarah itu tidak terbatas saat
rapat kadang saat istirahat.
16 Bagaimanakah metode evaluasi Kadang saya hanya menanyakan
kurikulum yang digunakan kepada pak Habib apakah ada
selama pelaksanaan program kesulitan atau tidak dalam
kurikulum merdeka? mengimplementasikan kurikulum
merdeka, sudah terpecahkan atau
belum, kita melakukan evaluasi
lansung ke gurunya masing-masing.
17 Bagaimanakah tindak lanjut dari Tindak lanjut yang dilakukan
pelaksanaan evaluasi kurikulum semisalnya terdapat kendala kita
musyawarahkan bersama, kemudian
dari program yang sudah
terlaksanakan kok dirasa tidak
terlaksana dengan baik ya kita lakukan
evaluasi untuk kedepanya di perbaiki.
18 Apakah sarana dan prasarana Untuk sarana dan prasaran kalau
sudah mencukupi dalam terpenuhi sekali belum, tapi kalau soal
pelaksanaan kurikulum merdeka? alat-alat yang dibutuhkan seperti buku
itu sudah. Kalau ada kegiatan di luar
biasanya melibatkan paguyuban.
19 Menurut anda, apakah dengan Mungkin akibat dari pandemi Yang
adanya program kurikulum terjadi pada tahun –tahun sebelumnya
merdeka mampu meningkatkan yang berakibat diliburkannya sekolah
155

pelaksanaan kegiatan belajar maka ada beberapa siswa yang


mengajar? mungkin masih kurang dalam
menguasai materi. Tapi saya yakin
tentunya bisa meningkat terutama
yang paling kelihatan itu keceriaan
anak itu dalam belajar itu lebih
seneng, lebih santai. Santai tapi
seneng sehingga diharapkan lebih
diserap oleh anak-anak.
20 Apakah disekolah ini guru-guru Mungkin dengan seperti dengan
sudah melaksanakan belajar kelompok dimana sudah
berdisferensiasi? menggunakan metode yang berbagai
macam untuk siswanya jadi
menyesuaikan.
21 Bagaimana tindak lanjut untuk Kalau di SD sini yang menangani guru
siswa yang memiliki kebutuhan kelas. Makanya setiap ada yang mau
khusus? pindah kesini karena sini sekolah
inklusi seperti itu, nah disitu sudah
saya jelaskan meskipun kita bisa
menerima, jadi nanti anak-anak itu
tetap mengikuti pembelajaranya
seperti yang lain cuma dari perhatian
guru itu lebih dari yang lain. Tetapi
kadang-kadang anak yang memiliki
kebutuhan khusus itu menanganinya
susah sudah ditlateni juga tidak bisa
berhasil sepenuhnya. Disetiap kelas
itu hampir ada siswa yang memiliki
kebutuhan khusus meskipun tarafnya
yang berbeda.
22 Menurut Ibu, Penilaian rapot di Kalau untuk saat ini penilaian masih
peroleh darimana? menggunakan ulangan UTS dan UAS.
Untuk soal itu sendiri diperoleh dari
gugus yang membuat dari guru-guru
kelas.
156

Lampiran 15. Transkip Wawancara Guru Kelas

TRANSKIP WAWANCARA KE-1 GURU KELAS

Narasumber : MTA

Jabatan : Guru kelas V

Wawancara ke : 1 (Satu)

Hari/tanggal : Rabu, 14 Desember 2022

No Indikator Pertanyaan Hasil


1 Apa yang Anda ketahui tentang Sepengetahuan saya kalau kurikulum
kurikulum merdeka? merdeka itu artinya tidak terpaku pada
satu konsep sekolah. Guru bisa
mengembangkan sendiri pembelajaran
kemudian siswa lebih banyak diberikan
kesempatan untuk berpendapat untuk
berkreasi itu diberikan kebebasan. Jadi
intinya tidak ada pakem yang harus
diikuti di persilahkan kepada sekolah
masing-masing.
2 Menurut anda apakah terdapat Paling menonjol itu tentang mapelnya
perbedaan kurikulum merdeka kalau sebelumya itu kan tema jadi tema
dengan kurikulum sebelumnya? itu terdiri dari lima mata pelajaran,
Bahasa Indonesia, PPKN, IPS, IPA,
SBDP itu jadi satu tema kalu sekarang
seperti Kembali lagi ke kurikulum yang
lama jadi pelajaranya tidak di campur
dengan yang lain jadi lansung ke
pelajaran PKN, Bahasa Indonesia,
matematika itu berdiri sendiri-sendiri,
itu yang paling menonjol disitu.
Kemudian materi lebih ringkas tidak
semendalam kurikulum sebelumnya,
tetapi harapanya itu tadi dengan materi
sedikit yang ada di buku ajuan
diharapkan anak atau guru bisa
mengeksplor lagi sebanyak-banyaknya
itu sendiri, jadi tidak terpaku pada
buku. Kalau terpaku pada buku
157

materinya hanya sempit aja itu yang


paling menonjol.
3 Apa saja persiapan yang anda Persiapanya kemarin kita sebelum
lakukan dalam pelaksanaan masuk ada diklat baik itu dari dinas
kurikulum merdeka? maupun dari gugus, dari gugus itu
kelompok kerja guru sewilayah
kapanewon saja, kemudian sekolah
menyiapkan buku-buku acuan yang
ditunjuk karena beda dengan yang lain,
kemudian kalau berkaitan dengan
perangkat pembelajaran memang
sampai saat ini pun masih ada beberapa
versi, cuman kita nunggu ajalah yang
penting bukunya sudah ada perangkat
pembelajaran menyusulah tidak harus
setiap hari menyiapkan perangkat
pembelajaran yang penting buku
acuamya ada sesuai dengan itu, bahkan
sekolah itu membebaskan untuk
sebenarnya untuk ujian ulangan sendiri
jadi tidak terpaku soalnya dari dinas
sebenarnya, tapi realitanya kita belum
siap untuk itu karena belum siap
kemudian kecamatan memfasilitasi
untuk membuat soal bersama, padahal
sebenarnya capainya itu berbeda-beda
disetiap sekolah. Buku LKSnya saja
mungkin berbeda antara sekolah satu
dengan sekolah lainya. Contohnya saja
seni kemarin, senikan dibebaskan
untuk seni rupa dan seni musik itu
pilihan, nah pilihan kita adalah seni
musik jadi setiap sekolah itu berbeda
pilihan sesai dengan kesepakatan
sekolah. Sekolah lain mungkin ada
yang seni rupa, nah mungkin itu
memang tidak bisa disamakan
sebenarnya sekolahan itu untuk
membuat ulangan sendiri namanya
sumatifl, sedangkan kita tidak ada
ulangan semsterpun boleh penilaian itu
hanya cukup penilaian harian aja
mereka mengerjakan kita nilai
sebenarnya seperti itu, cumin kita
kayaknya belum move on dari yang
kemarin masih ada ujuan semester nah
158

itu yang menjadi kendala disitu, dan


sebenarnya misalnya dari korwil itu
sepakat sekolah itu sepakat untuk tidak
ikut boleh tapi kadang menjadi bahan
pembicaraan kok engga ikut bareng-
bareng. Kita belum kekal untuk
melaksanakan kurikulum merdeka.
4 Apakah nilai ulangan harian itu Iya kita nilai rapot itu hanya satu nilai
termasuk nilai rapot? saja yang dimasukkan ke rapot, jadi
diolah oleh guru sendiri mulai dari
ulangan harian, tugas harian,
pekerjaan, PR, dan lain-lain itu diolah
kemudian jadi nilai rapot. Kemari
pertimbangan kita adalah nanti anak itu
tidak ada greget untuk belajar. Jadi
sebenarnya di kurikulum merdeka tidak
ada ulangan pun bisa tapi kita belum
siap, semuanya belum siap.
5 Apa saja perencanaan Jadi kita lihat capaian pembelajaran,
pembelajaran yang terdapat untuk materi ini anak mampu apa itu
dalam kurikulum merdeka? ada di kurikulum merdeka itu kita bisa
melihat misalnya pendidikan Pancasila
capaianya apa, matematika capaianya
apa, dilihat dari materi diharapkan
siswa bisa mampu apa, tujuanya kita
paham dulu nanti kalau udah paham
coba kita lihat capainnya seperti apa.
6 Apakah kurikulum merdeka Sebenarnya IPA adalah pelajaran yang
sudah sesuai dalam banyak prakteknya, jadi kemarin
pembelajaran IPAS? beberapa sudah kita lakukan praktek
IPA saya nilainya dapet dari itu
semacam proyek mereka membuat apa
nanti saya nilai sesuai dengan
materinya, misalnya gaya gesek antara
udara dengan sayap terus mereka bikin
pesawat terus pesawatnya diterbangkan
yang paling lama terbangnya berarti itu
gaya geseknya semakin banyak, kita
nilai dari situ membuat proyeknya itu,
baik prosesnya dalam mereka
mengerjakan, memahami konsepnya
itu sudah cukup. Bukan dari hasilnya
kalau dari hasilnya mereka berbeda-
beda. Jadi IPA itu lebih ke proyek ke
praktek dan sudah sesuai.
159

7 Menurut anda bagaimana Ada beberapa materi IPA yang itu dulu
kesesuaian kurikulum dengan itu dulu tidak ada di kelas IV itu dari
kebutuhan siswa dalam kegiatan kelas VI, jadi itu materi di kelas VI
pembelajaran? diturunkan menjadi materi kelas IV.
8 Menurut anda adakah kesulitan Awalnya saya ga tega tapi ini sudah
dalam penyampaian materi yang kurikulumnya semacam itu ya mau gak
seharusnya di kelas VI mau harus kita sampaikan dengan
kemudian diturunkan dikelas simpel, dengan sederhana aja tidak
IV? perlu yang harus sampai mendalam dan
sampai mereka harus paham betul
karena ini masih di awal-awal jadi yang
penting di sampaikan karena sebatas
tau tentang materi itu. Sejauh ini tidak
masalah tidak apa-apa yang penting
kita menyampaikannya sengan simple
nanti mereka akan menerimanya enak.
9 Apakah di kelas terdapat siswa Ya, terdapat satu siswa yang memiliki
yang berkebutuhan khusus? hambatan khusus yaitu lamban dalam
belajar.
10 Bagaimana penyesuaian Capainya, anak tersebut capainya tidak
pembelajaran yang dilakukan saya samakan dengan yang lain asalkan
untuk siswa yang memiliki dia bisa menulis saja itu sudah cukup
hambatan khusus? bagi saya, biarpun nanti jawabanya
tidak tau arahnya kemana ya gapapa,
jdi ABK itu memang khusus yaitu
pendidikan prioritas dan peraturan dari
dinas juknisnya itu tidak boleh tinggal
kelas jadi harus naik terus apapun
kondisinya, apapun hasilnya harus naik
kelas, cuman nanti diperitahuan kepada
orang tua brati mungkin dia tidak bisa
diterima di sekolah yang dipilih. Jadi
ada sekolah-sekolah khusus yang
memang menerima anak semacam itu.
11 Apa faktor atau penyebab siswa Kemarin habis di assessment lagi
yang memiliki hambatan cuman sampai sekarang hasilnya belum
berkebutuhan khusus? ada, belum turun hasilnya, tapi setiap
kali ada assessment kalo dilihat dari
hasil yang terakhir itu siswa tersebut
lambat atau istilahnya slow learning,
nah itu bisa jadi dari faktor keluarga
12 Jika ada bagaimana bentuk Temen-temenya sudah paham semua,
perencanaan, pelaksanaan dan jadi ketika si anak tersebut tidak
evaluasinya dalam mengerjakan temen-temenya gaada
pembelajaran? yang protes karena mereka sudah
paham, jadi siswa yang lain bisa
160

menerima. Karena mereka paham dan


tau kondisi anak tersebut jadi ga ada
masalah, karena dipaksakan pun sulit,
karena gini kita sekolah umum kita
tidak diberikan pembekalan atau guru
khusus untuk menangani guru khusus
untuk inklusi dan itu sekolah harus
menerima siswa inklusi tapi tidak
diberikan bantuan guru inklusi khusus,
guru biasa kaya saya sekarang gini di
kelas ini ada 25 siswa dan ada satu
siswa ABK logikanya gini ketika saya
harus memberikan fokus kepada satu
anak yang 24 bagaimana jadi
dilemanya disitu. Maka kalau ada anak
inklusi masuk kesini itu kita berikan
pengertian kita terima boleh mendaftar
disini, tapi kita tidak bisa memberikan
perhatian yang khusus sampai bener-
bener detail ke anak tersebut. Kalau
bapak ibu berkehendak anak tersebut
bisa lebih maju maka dsekolahan di
sekolah khusus karena disana akan
ditangani dengan khusus karena tidak
mungkin saya memperhatikan satu
anak tapi yang 24 terabaikan. Tapi
kadang-kadang kalau siang ada waktu
anak tersebut saya cek pembelajaranya
yang lain udah pada pulang anak yang
satu ini saya cek pembelajaranya kalu
pas kita ada waktu bisa kita lakukan itu
13 Bagaimana pembelajaran Jadi diferensiasinya itu beragam disini
berdiferensiasi yang jadi kita harus hafal per anak, ni
dilaksanakan? sifatnya seperti apa kemampuan
belajarnya seperti ap aitu kita harus
hafal mulai dari mata pelajaran eksas
sampai dari pelajaran seni guru harus
hafal jadi nanti kalau ada laporan
semester kita laporan ke orang tua kita
punya bahan khusus kita punya bahan
yang akan disampaikan per anak kita
tau banyak guru SD itu adalah guru
kelas supaya lebih banyak waktu di
kelas dan saya bisa memahami karakter
anak dari absen satu sampai absen
terakhir itu saya paham, kadang itu
161

berbeda-beda tidak ada yang


berkemampuan sama itu tidak ada. Nah
itu nanti kita laporan ke orang tuanya
dengan acuan bukan nilai tapi ketia
mereka berkegiatan dikelas harus
diperhatikan terus jadi ada catatan
khusus bagi setiap anak.
14 Apa saja upaya yang anda Realitanya sekarang ini yaa bagi guru-
lakukan dalam mempersiapkan guru yang lama kaya saya sudah
pembelajaran sesuai dengan belasan tahun mengajar di SD apapun
prinsip kurikulum merdeka? kurikulumnya mengajarnya tetep gitu
tetep sama, cuman nanti laporanya,
rapotnya beda tapi kalau guru itu aktif
kreatif bisa misalnya waktu
pembelajaran matematika kita keluar
pelajaranya diluar kelas menggunakan
papan tulis yang ada rodanya nanti kita
bawa keluar nanti permainan sambal
kita berurut-berurut menjawab ya
kekreativitasnya guru masing-masing
tapi prinsip mengajarnya tetep sama
guru itu lebih banyak menerangkan
karena kita belum jalan coba boleh
survei berapa siswa berapa sekolah
yang gemar membaca sedikit sekali,
padahal kurikulum merdeka itu banyak
membaca mencari informasi di buku,
mereka punya LKS satu aja ada kok
yang engga dibaca padahak itu buku
satu banya banget ilmunya tapi tidak
digunakan, jadi kelamahan kita itu
membaca. Maka jika kurikulum
merdeka diharapkan seperti itu selama
siswa itu tidak gemar membaca gak
jalan maka apapun kurikulumnya kita
ya menjelaskan dulu ke anak dan kita
harus memaksa mereka untuk
membaca saya kasih tuga kemudia
mereka kan harus membaca kalau
engga digitukan mereka eggak mau
membaca.
15 Bagaimana pelaksanaan Untuk IPAS harus banyak kita berikan
pembelajaran dengan kurikulum contoh sehari-hari karena mereka akan
merdeka di kelas IV terutama lebih nyantol seperti itu daripada
pada pembelajaran IPAS? kontestual dari kehidupan sehari-hari
mereka dikelas itu kita angkat menjadi
162

contoh merka akan lebih mengingat-


ingat daripada kontekstual.
16 Apa saja hambatan yang anda Yang jelas kita belum punya model
hadapi ketika melakukan sekolah yang bener-bener kurikulum
adaptasi kurikulum merdeka merdeka dan itu disosialisasikan jadi
dalam pelaksanaan kita belum diperlihatkan sekolah yang
pembelajaran IPAS? bener-bener menerapkan ini murni
bener-bener menerapkan total kita
belum di perllihatkan. Karena itu butuh
waktu, kurikulum itu tidak bisa dicapai
hanya dalam masa jabatan seolah itu
tidak bisa. Menentukan kurikulum
yang di pakai gak gampang dan kita
sudah mencoba berganti berapa maka
negara kita gak maju itu karena
bergonta ganti kurikulum do negara lai
itu mereka maju konsepnya bertahun
tahun dan konsepnya seperti itu ya
mereka maju. Maka hobi siswa
kemampuan siswa perbidang itu sudah
dipicu dari SD penjurusanlah misalnya
bakat mereka apa itu sudah dari SD dan
kurikulumnya jelas. Sedangkan kit aitu
masih menggunakan kurikulum
kolonial dan itu kita masih ujicobanya
kenapa kok demokrasi kit aitu
membuat pendidikan menjadi korban
yak arena setiap pergantian
pemerintahan past ada pergantian masa
pendidikan karena yang di angkat jadi
mentri mereka merasa dia juga mampu
dan tidak mau kalah dengan mentri
sebelumnya jadi ketika kurikulum
merdeka itu di bolehkan ya kita
menanggapinya santai aja mengikuti
aja mengalir aja misalnya besok
rapotnya bagaimana ya di laporkan
sajaa sesuai dengan kebutuhan
siswanya dan yang terpenting
materinya tersampaikan.
17 Apakah sarana dan prasarana Sarana dan prasaranan SD N 1
dalam pelaksanaan Kadipiro cukup walapun kita mau ada
pembelajaran sudah memadai? LCD ada layer ada wifi, semua guru di
pegangin laptop semua kita secara
visual bisa sudah lengkap dan ada di
setiap kelas, dan untuk jaringan internet
163

menyeluruh dilingkungan sekolah


sudah ada semua.
18 Sarana dan prasaran apa yang Kita menyesuaikan dengan materinya
Anda gunakan dalam kalau materinya magnet ya kita
melaksanakan pembelajaran kegudan menggambil magnet kita
IPAS? praktek kalau nanti materinya tentang
tumbuhan ya nanti kita keluar banyak
tumbugan yang dapat kita berikan
contoh tergantung dengan materinya
kalau tentang gaya ya kita dapat
melakukan aktivitas dengan
menggunakan benda di sekitar, karena
belum khusus kaya semacam fisika
kima itu memang sudah butuh lab kalau
SD kan masih umum.
19 bagaimana strategi yang anda Banyak mencari referensi di media
lakukan agar dapat menerapkan sosial bagaimana pelaksanaan
kurikulum merdeka dengan kurikulum merdeka bagaimana kita
baik? dapat melihat dan membaca kira-kira
yang mana yang cocok untuk kita
terapkan di SD kita untuk strateginya
bisa berjalan semajam itu, bahkan
proyek aja kita tanya ke beberapa
sekolah dari 35 SD baru 20% yang
melakukan proyek P5 penguatan
Pancasila, yang lainya masih di pakai
untuk pelajaran umum kemarin kita
udah praktek jualan mereka dagang
membuat karya seperti mug. Itu upaya
kita semacam itu mana yang cocok kita
terapkan di sekolah. jadi proyek itu
pembelajaran tersendiri dan menjadi
cirikhas dari kurikulum merdeka. Jadi
kemarin mereka praktek menyiapkan
barang daganganya sendiri mereka
melayani sendiri jadi pas harinya iru
kantin tutup semua siswa kelas I-VI
mereka belinya di kelas IV. Jadi nati
kelompo setiap kelompok membawa
daganganya beda-beda semua.
20 Apakah saat pembelajaran IPAS Sejauh ini sudah mengikuti
berlangsung di kelas peserta pembelajaran dengan baik mereka
didik aktif dalam mengikuti memperhatikan mereka mengikuti
pembelajaran? walaupun nanti penyerapan setiap anak
berbeda-beda tapi mereka mengikuti
karena siswa juga sudah memahami
164

perubahan kurikulum. Siswa


cenderung lebih seneng diajak untuk
keluar kelas lebih sering untuk diajak
keluar kelas menggunakan lingkungan
sekolah. untuk mempelajari IPAS yang
ada misalnya kayak gaya gravitasi
mereka tak ajak keluar melempar bola
setinggi-tingginya nanti bolanya akan
turun lagi itu gaya gravitasi. Mereka
lebih seneng praktek daripada harus
baca buku. Itu salah satu strategi kita
membuat seneng siswanya terlebih
dahulu.
21 Bagaimana evaluasi yang Kelompok Kerja Guru (KKG) baik itu
dilakukan sekolah dalam di gugus maupun di korwil sharing-
pelaksanaan kurikulum sharing ada kendala apa biasanya
merdeka? evaluasinya selain dari gugu kita juga
sering melakukan evaluasi dari kepala
sekolah nanti biasanya ibu kepala
sekolah menayakan bagaimana untuk
kelas IV ada hambatan atau tidak
sejauh ini baru seperti itu karena
memang belum ada 1 tahun untuk
penerapan kurikulum merdeka.
22 Bagaimana solusi yang Anda Ini semester satu besok semester ini ibu
lakukan dalam mengatasi kepala sekolah mungkin akan bertemu
hambatan yang ada dalam dengan kami untuk minta pendapatnya
pembelajaran IPAS? sejauh mana mereka berjalan. Tapi
khusus untuk kurikulum merdeka nanti
akan di panggil khusus oleh bu kepala
sekolah untuk di evaluasi karena ini
untuk bekalnya besok di semester 2
sama besok di tahun depan tambah
kelas lagi karena ini hanya baru kelas I
dan IV tahun depan tambah kelas II dan
kelas V jadi semuanya bertahap.
23 Saat ini kurikulum merdeka itu Untuk saat ini SD Negeri 1 kadipiro
sendiri ada 3 macam yaitu masih menerapkan mandiri berubah
kurikulum merdeka mandiri, cuman untuk saat ini arahnya memang
mandiri berubah mandiri belum jelas karena dari dinas juga
berbagi dan mandiri belajar. Nah belum memberikan pengarahan diklat
untuk saat ini SD Negeri 1 ataupun seminar yang memang
Kadipiro itu menerapkan yang menyangkut kurikulum merdeka
mana? mandiri berubah. Akhirnya kita jalan
sendiri mencari tau sendiri dan
memahami sendiri.
165

24 Di SD Negeri 1 kadipiro itu kan Kita di bebaskan jadi kita juga harus
sudah melaksanakan kurikulum mencari informasi sendiri kemudian di
merdeka mandiri berubah nah SD Negeri 1 Kadipiro belum sekolah
dari dinas itu sendiri adakah penggerak.
ketentuan atau tesnya bahwa SD
ini sudah layak menerapkan
Kurikulum merdeka mandiri
berubah?
25 Sekarang masih banyak sekolah Karena memang sudah menjadi
yang belum bisa menerapkan kesepakatan untuk bantul untuk
kurikulum merdeka nah apakah melaksanakan kurikulum merdeka
ada ketentuan tertentu dalam namun memang hanya untuk kelas I
pengimplementasian kurikulum dan IV saja
merdeka?
166

TRANSKIP WAWANCARA KE-2 GURU KELAS

Narasumber : MTA

Jabatan : Guru kelas V

Wawancara ke : 2 (Dua)

Hari/tanggal : senin, 9 Januari 2023

No Indikator Pertanyaan Hasil


1 Apa yang Anda ketahui tentang Diharapkan setiap satuan sekolah itu
kurikulum merdeka? memiliki kebebasan untuk menentukan
pembelajaran disesuaikan dengan
lingkungan masing-masing, atau
dengan kemampuan masing-masing
kemudian lebih memberikan kebebasan
kepada siswa untuk menentukan
pembelajaranya, pembelajaranya mau
seperti apa. Setau saya itu jadi setiap
mau ujian itu sebenarnya di tentukan
sekolah masing-masing jadi di berikan
kebebasan semacam itu.
2 Menurut anda apakah terdapat Yang pertama di mata pelajaranya,
perbedaan kurikulum merdeka kalau yang sebalumnya itu dengan tema
dengan kurikulum sebelumnya? sekarang ke mapel atau mata pelajaran
kalau yang sekarang kemudian kalau di
kurikulum sebelumnya ada ujian akhir
semester kalau di kurikulum merdeka
penilaian harian saja.
3 Apa saja persiapan yang anda Persiapanya kemarin kita sebelum
lakukan dalam pelaksanaan masuk ada diklat baik itu dari dinas
kurikulum merdeka? maupun dari gugus, dari gugus itu
kelompok kerja guru sewilayah
kapanewon saja, kemudian sekolah
menyiapkan buku-buku acuan yang
ditunjuk karena beda dengan yang lain,
kemudian kalau berkaitan dengan
perangkat pembelajaran memang
sampai saat ini pun masih ada beberapa
versi, cuman kita nunggu ajalah yang
penting bukunya sudah ada perangkat
pembelajaran menyusulah tidak harus
setiap hari menyiapkan perangkat
167

pembelajaran yang penting buku


acuanya ada sesuai dengan itu. Bahkan
pembelajaran sampai saat ini masih di
sekolah satu dengan sekolah yang lain
itu berbeda. Buku LKSnya juga berbeda
jadi untuk penggunaan LKS itu
sebenarnya pilihan dan menyesuaikan
sekolahnya. Untuk mapel pilihan dari
sekolah satu dengan sekolah yang
lainya itu juga berbeda seperti seni rupa,
seni rupa itu sebenarnya itu mapel
pilihan. Jadi antar sekolah itu tidak bisa
disamakan. Bahkan untuk ujian guru itu
boleh untuk membuat soal sendiri.
Penilaianya itu hanya di ambil dari
penilaian ulangan harian saja, jadi tidak
ada UTS atau UAS pun juga gak papa.
Namun karena di SD Negeri 1 Kadipiro
belum siap dan masih terbawa dengan
kurikulum yang sebelumnya jadi
sampai saat ini SD Negeri 1 Kadipiro
masih mengadakan ujian.
4 Apakah nilai ulangan harian itu nilai ulangan harian untuk di masukan
termasuk nilai rapot? ke rapot itu hanya salah satu saja yang
di masukkan. Jadi setiap ada tugas
dikumpulkan dan di olah kemudian di
jadikan tambahan untuk nilai rapot.
5 Apa saja perencanaan Yang pertama kita menyiapkan modul
pembelajaran yang terdapat ajarnya dulu kemudian media
dalam kurikulum merdeka? pembelajaranya kalau dengan buku
youtube atau online nanti kita siapkan
dulu perencanaanya seperti apa
kemudian penilaiannya individua tau
kelompok nanti kita lihat dulu
perencanaanya seperti apa.
6 Apakah kurikulum merdeka Menurut saya sudah karena belajarnya
sudah sesuai dalam pembelajaran lebih ke melihat lansung misalnya
IPAS? tumbuhan ya tumbuhanya memang
harus melihat langsung bagian-bagian
dari tumbuhan itu apa dan itu lebih
sesuai. Kemudian mereka boleh
memilih pembelajaranya mau seperti
apa mau belajarnya di luar atau mereka
membawa contoh tumbuhanya ke
dalam kelas bisa juga di rumah mereka
punya tanaman apa bisa di pelajari jadi
168

membebaskan mereka untuk belajar


materi itu dengan cara apa. Karena
pembelajaran IPAS ini merupakan
pelajaran yang banyak sekali
prakteknya jadi saya ambil nilai dari
situ dari proses prakteknya bukan dari
hasil prakteknya.
7 Menurut anda bagaimana Sudah sesuai artinya yang di bututuhkan
kesesuaian kurikulum dengan siswa itu sebenarnya bukan paksaan
kebutuhan siswa dalam kegiatan untuk belajar tetapi kesadaran mereka
pembelajaran? untuk belajar, sebenarnya kelabihan ini
bisa sesuai dengan keinginan anak
untuk belajar dengan sesuka hati
mereka yang penting mereka ada target
mau belajar apa menurut saya sejauh ini
sudah sesuai karena mungkin setiap
sekolah setiap guru penangkapanya
lain-lain. tapi menurut say aini sudah
sesuainamun ada beberapa materi yang
dulu ada di kelas VI kemudian di
turunkan di kelas IV nah mungkin butuh
penyesuaian juga disitu dan menjadi
tantangan juga bagi guru.
8 Menurut anda adakah kesulitan Kesulitanya dalam penyesuaianya
dalam penyampaian materi yang kepada siswa karena ini mungkin materi
seharusnya di kelas VI kemudian baru di kelas IV dan mau tidak mau ya
diturunkan dikelas IV? harus tetap di sampaikan nah yang jadi
tantangan di sini itu ada di siswanya
mampu tidak mampu ya harus tetap
mengikuti, namun sejauh ini tidak ada
masalah karena siswanya mampu
mengikuti dengan baik yang penting
kita menyampaikanya dengan benar
simple nanti akan di pahami oleh
siswanya.
9 Apakah di kelas terdapat siswa Ada salah satu siswa yang memiliki
yang berkebutuhan khusus? hambatan khusus yaitu lamban dalam
belajar siswa tersebut cewe dan
alhamdulilahnya teman-taman di sekitar
itu memaklumi dengan adanya siswa
tersebut
10 Bagaimana penyesuaian Untuk penyesuaian dalam
pembelajaran yang dilakukan pembelajaranya itu dapat kita lihat di
untuk siswa yang memiliki capaian pembelajaran tentu untuk siswa
hambatan khusus? yang ABK dan yang tidak itu saya
bedakan atau dapat di katakana dengan
169

pendidikan prioritas. karena memang


untuk saat ini semua siswa harus naik
kelas tidak boleh tinggal di kelas karena
itu saran dari dinas memang seperti itu
nah disitu mungkin nanti ada kerja sama
dengan orang tua bahwa nanti siswa
tersebut tidak dapat diterima di sekolah
yang sudah mereka pilih, atau bisa di
terima di swkolah yang memang mapu
menerima dan menangani siswa seperti
itu.
11 Apa faktor atau penyebab siswa Jika dilihat dari hasil assessment awal
yang memiliki hambatan itu siswanya memiliki hambatan dalam
berkebutuhan khusus? belajar atau sering disebut slow learning
dan untuk assessment yang terakhir ini
memang belum muncul dan penyebab
siswa tersebut memiliki hambatan
dalam belajar kemungkinan dapat
disebabkan dari faktor lingkungan
kelarga.
12 Jika ada bagaimana bentuk Kalau utuk pembelajaranya
perencanaan, pelaksanaan dan kemungkinan saya bedakan jadi
evaluasinya dalam misalnya yang teman yang biasa itu
pembelajaran? merangkum menulis nanti dia hanya
menulis saja kalau merangkum belum
nyampai, meringkas itu belum mampu
jadi hanya sekedar menulis saja.
Kemudian evaluasinya standarnya
mereka itu katakanlah kalau angka itu
75 maka dia jangan di samakan di beda
misalnya di bawah 70 atau berapa
cuman nanti kita sesuaikan dengan
kebutuhan kelas enamnya kira kira berat
tidak ketika nanti lulus dengan nilai
segini tapi karena kalau inklusi
kebutuhan kusus itu pasti naik dan pasti
diluluskan yak arena itu dari dinas tidak
boleh di lambatkan nanti dia di SMPnya
tidak bisa di SMP yang di inginkan
mungkin ada SMP tertentu yang
mungkin menerima anak berkebutuhan
khusus dan itu sendiri harus ada syarat
atau surat keterangan dari sekolah. dan
untuk proses pembelajaranya selama di
kelas ini karena teman-temanya juga
banyak yang sudah paham denagan
170

siswa tersebut maka mereka bisa


menerima dan memahami siswa tersebu
katakanlah memaklumi siswa tersebut
namun untu saya sendiri juga tidak bisa
hanya terfokus pada satu siswa tersebut
disini ada 25 siswa dan nanti jika saya
fokus ke salah satu siswa nanti siswa
yang lain bagaimana terabaikan.
Kemudian saya ambil Tindakan ketika
nanti pulang sekolah kita berikan materi
tambahan kepada siswa tersebut
meskipun hanya sekedar mengecek
pembelajaranya seperti apa kemajuanya
seperti apa.
13 Bagaimana pembelajaran Setiap siswa memiliki kemampuan
berdiferensiasi yang masing-masing kemudian latar
dilaksanakan? belakang mereka juga masing-masing
tentu perbedaan itu yang harus kita
sikapi dengan baik atau kita sikapi
dengan bijak kira-kira kalau metode ini
ada beberapa siswa yang tidak bisa
mengikuti maka ada penilaian di
metode lain itu untuk memfasilitasi
perbedaan-perbedaan atau
berdisferensiasi dari murid sekelas jadi
akan tetap harus kita perhatikan itu
karena setiap siswa bentuk
kemampuanya berbeda ada yang
mendengarkan sudah cukup ada yang
memang harus membaca tetap harus
kita sikapi dengan kata lain kita harus
memahami terlebih dahulu
karaktersiswanya.
14 Apa saja upaya yang anda Kita lihat lihat situasi lingkungan
lakukan dalam mempersiapkan sekitar, mana lingkungan sekitar yang
pembelajaran sesuai dengan bis akita gunakan untuk pembelajaran
prinsip kurikulum mereka? misalnya di kelas sudah cukup ya tetap
di kelas ya kalau diluar kelas ada ya kita
di luar kelas kalau terpaksanya harus
keluar dari lingkungan sekolah maka
lakukan juga artinya kita mencari media
pembelajaranya di luar. Mungkin itu
kita siapkan dulu dan sesuai dengan
kebutuhan siswa juga karena untuk saat
ini banyak siswa yang memang minat
belajarnya kalau saya sendiri biasanya
171

lebih ke belajar sambal bermain jadi


tetap sama seperti konsep saya dari dulu
dan caranya hanya seperti itu-itu saja
yang terpenting siswanya paham dan
mampu menerima materi yang saya
jelaskan. Namun karena dalam
kurikulum ini seharusnya siswa itu lebih
ke mencari tahu sendiri materi apa
seperti mencari di buku atau LKS dan
itu pun harus banyak membaca sendiri
namun karena siswa sekarang itu
kurang dalam minat membaca jadi saya
harus menjelaskan terlebih dahulu
materinya dan saya harus sedikit
memaksa anak-anak untuk tetap
membaca.
15 Bagaimana pelaksanaan Sejauh ini antusias anak-anak memang
pembelajaran dengan kurikulum kita lebih banyak untuk melihat lansung
merdeka di kelas IV terutama jadi tidak hanya mengerjakan soal tidak
pada pembelajaran IPAS? hanya menulis tapi kita harus melihat
langsung. Kemudian praktek misalnya
gaya gravitasi nanti kita lempar apa.
Seengaknya kita antusiaslah karena
untuk SD Negeri 1 Kadipiro ini
memang belum memiliki model
kurikulum yang bener-bener itu
menerapkan kurikulum merdeka jadi kit
aitu belum di perlihatkan benar-benar
sekolah yang memang sudah
menerapkan sepenuhnya kurikulum
merdeka karena memang butuh waktu
yang cukup lama untuk
penesyesuaianya. Karena di negara kit
aini sudah sering bergonta ganti
kurikulum yang jadi kurikulum yang
yang baru terlaksana dan baru saja di
asesmen sudah ada kurikulum baru lagi.
Dan menurut saya itu merupakan susatu
permasalahan yang ada di negara kita
yang membuat majunya dunia
pendidikan. Dengan adanya pergantian
mentri seringkali dunia pendidikan itu
dijadikan uji coba gimana engga kalau
setiap ganti mentri pasti ganti
kurikulumnya sedangkan di negara lain
itu hanya fokus dengan penerapan
172

kurikulum itu sehingga dapat dikatakan


maju. Namun ya nbagaimana lagi kita
harus tetap mengikuti saja dan mungkin
untuk laporan penilaian ya kita tetep
sesuaikan kebutuhan siswanya yang
penting kita menyampaikan materi
dengan jelas dan mudah diterima oleh
siswa itu menurut saya sudah cukup
untuk saat ini.
16 Apa saja hambatan yang anda Hambatanya tentunya kemarin adalah
hadapi ketika melakukan tentang evaluasi jadi ada yang
adaptasi kurikulum merdeka mengatakan rapotnya di 2 macam, ada
dalam pelaksanaan pembelajaran informasi 3 macam nah itu yang
IPAS? menjadi kendala karena dari dinas
sendiri, dari korwil juga memberikan
kebebasan ke sekolah. nah ini
bagaimana sedangkan dari korwil itu
mengarahkan bahwa kita menggunakan
acuan yang ini namun dari korwil dan
dari kecamatan pun menyerahkan
kesekolah silahkan mau makai yang
mana nanti ada ketidak seragaman dari
pelaksanaan kurikulum antara sekolah
satu dengan sekolah yang lain itu nanti
aka nagak berbeda. ada yang dari
sebuah korwil itu tidak ada evaluasi jadi
penilaianya hanya ulangan harian saja.
Ada yang mereka membuat soal sendiri
di sekolah tapia da juga yang sepakat
satu kecamatan sama. Nah itukan terjadi
perbedaan-perbedaan semacam itu yang
nanti akan menjadi kendala dan kita
untuk saat ini apapun kurikulumnya saat
ini masih dengan cara yang sama
walaupun tadi ada perbedaan kita
praktek lansung media pembelajaran di
perlengkap tapi kita belum ada rule
model sekolah yang benar-benar akan
menerapkan itu sampai jenjang lulus SD
karena kalau cuman hanya kelas IV aja
nanti di kelas VI bagaimana karena di
kelas VI itu untuk kelulusan dan untuk
nyari SMP nah itu bagaimana
metodenya pembelajaranya. Kalau
memang tidak ada evaluasi akhir nanti
masuk SMPnya dengan apa nah ini
173

yang masih menjadi tanda tanya besar


itu disitu nanti kalau saya di kelas IV
memerdekakan mereka belajar
kemudian tidak ada evaluasi nanti di
kelas VI ada UN gimana yang menjadi
tanda tanya besar itu, apakah aa nanti
kelas IV yang sekarang gini nanti di
kelas VI dengan metode merdeka
seperti apa. Sekarang gini SMP apa
tolak ukurnya masuk SMP kalau bukan
nilai patokanya dia apa menerima
murid-murid baru kan tetap harus nilai.
Karena SMP gak mau pusing mereka
menerima siswa ya sesuai dengan
nilainya kalau ideal saya SMP itu
menerima yang dizonasinya kalau ada
yang di luar zonasi ya nanti mereka biar
mencari zonasinya dimana jadi mereka
menerima murid yang pintar di terima
dan yang kurang juga harus diterima.
Nanti kalau kita ga menyiapkan kelas 4
dengan persiapan soal ujian ya nanti
mereka kaget di kelas VI nya untuk saat
ini kita belum tau rule modelnya
kurikulum merdeka seperti ap akita
belum ada gambaran makanya kita tetap
mengantisipasi dengan cara mereka
harus tetap mengerjakan soal. Namun di
kurikulum merdeka di kelas IV tidak
mengacu dengan nilai.
17 Apakah sarana dan prasarana Untuk alat peraga kita sudah cukup ada
dalam pelaksanaan pembelajaran media pembelajaran LCD layer ada
sudah memadai? WIFI juga sudah ada semua jadi kita
untuk pembelajaran fasilitas sarana dan
prasaranaya udah lebih dari cukup.
18 Sarana dan prasaran apa yang Kita lebih dominan untuk melihat buku
Anda gunakan dalam di perpustakaan sama di internet, karena
melaksanakan pembelajaran kita sudah ada LCD udah ada laptop
IPAS? semua kita tinggal mau menyaksikan
apalah misalnya tentang penyerbukan
ya nanti kita tinggal cari aja di youtube
materi tentang penyerbukan kemudian
di tampilkan di layer kemudian mereka
menyaksikan. Dan untuk buku acuan
yang kita gunakan itu dari buku paket
174

dan LKS. Nanti tinggal kita sesuaikan


aja dengan kebutuhan materinya.
19 bagaimana strategi yang anda Setiap guru memiliki kreativitas
lakukan agar dapat menerapkan masing-masing kita memakai contoh
kurikulum merdeka dengan yang mereka temui di kehidupan sehari-
baik? hari jadi mereka tidak mersa sedang
menghafalkan tapi mengamati
lingkungan sekitar mereka kemudian
kita kemas untuk lebih menarik
misalnya ada permainanya di situ
variasi dengan alat peraga. Kemari ada
proyek kita praktek aeperti pembuatan
mug. Selain itu kemarin anak-anak
praktek menyiapkan barang
daganganya menyiapkan sendiri
melayani sendiri jadi pas hari H praktek
dagang itu semua kantin tutup.
20 Apakah saat pembelajaran IPAS Sejauh ini di kelas ini mereka aktif. Jadi
berlangsung di kelas peserta siswa cenderung lebih seneng kalau
didik aktif dalam mengikuti diajak untuk keluar kelas menggunakan
pembelajaran? lingkungan sekolah. jadi mereka aktif
dan senang sekali ketika diajak praktek
jadi kit aitu haru membuat siswanya
seneng terlebih dahulu kalau siswanya
senneg nanti mereka juga akan mudah
untuk menerima materi.
21 Bagaimana evaluasi yang Kita sharing-sharing di grup Kelompok
dilakukan sekolah dalam Kerja Guru (KKG) baik itu di gugus
pelaksanaan kurikulum maupun di korwil sharing-sharing ada
merdeka? kendala apa biasanya evaluasinya
seperti apa selain itu biasanya juga ada
evaluasi dari ibu kepala sekolah
menanyakan ke guru kelas bagaimana
ada kendala apa. Sejauh ini baru seperti
itu karena ini masih tahun pertama jadi
masih merambang-rambang jadi kita
harus nunggu satu tahun kemudian
untuk menjajaki tahun ke 2
22 Bagaimana solusi yang Anda Tentunya kita harus banyak sharing
lakukan dalam mengatasi sama antar guru kelas IV jadi guru kelas
hambatan yang ada dalam IV itu ada grup sendiri nanti kita sharing
pembelajaran IPAS? disitu kemudian bagaimana. Sekolah
lain itu melaksanakanya bagaimna cara
mengatasi solusinya bagaimna cara
mecahkanya selain itu diskusi dengan
bu kepala sekolah.
175

23 Saat ini kurikulum merdeka itu Untuk saat ini kita masih menerapkan
sendiri ada 3 macam yaitu mandiri yang berubah cuman untuk saat
kurikulum merdeka mandiri, ini kita belum mendapatkan diklat yang
mandiri berubah mandiri berbagi khusus sebenarnya itu arahnya kemana
dan mandiri belajar. Nah untuk karena memang mepet
saat ini SD Negeri 1 Kadipiro itu menyampaikanya sedangkan sekolah
menerapkan yang mana? sudah mulai masuk. Akhirnya kita
belajar sendiri merdeka berubah itu
seperti apa jadi sebisa mungkin dikit
demi sedikit ya tidak semerta-merta bisa
lansung sesuai.
24 Di SD Negeri 1 kadipiro itu kan Dari dinas tidak dijajaki tidak di
sudah melaksanakan kurikulum evaluasi jadi benar-benar di bebaskan
merdeka mandiri berubah nah artinya kita juga harus mencari
dari dinas itu sendiri adakah informasi sendiri kemudian kita
ketentuan atau tesnya bahwa SD memang belum sekolah penggerak baru
ini sudah layak menerapkan ada 2 guru yang menjadi guru
Kurikulum merdeka mandiri penggerak.
berubah?
25 Sekarang masih banyak sekolah Untuk Bantul sudah disepakatai yang
yang belum bisa menerapkan melaksanakan kurikulum merdeka itu
kurikulum merdeka nah apakah baru kelas dan kelas IV jadi baru kita
ada ketentuan tertentu dalam jajak dikelas I dan IV jadi kita mau
pengimplementasian kurikulum evaluasi susah
merdeka?
176

Lampiran 16. Transkip Wawancara Siswa

TRANSKIP WAWANCARA KE-1 SISWA

Nama siswa : Ayu

Wawancara ke : 1 (Satu)

Hari/tanggal : Selasa, 10 Januari 2023

No Indikator Pertanyaan Hasil


1 Bagaimana perasaan anda ketika lebih paham, enak, seneng,
mengikuti pembelajaran dengan
menggunaan Kurikulum merdeka?
2 Menurut anda merasa nyaman saat Lebih nyaman saat menggunakan
melaksanakan pembelajaran dengan kurikulum merdeka, karena lebih
kurikulum merdeka atau kurikulum enak pembelajaranya dipisah
sebelumnya? seperti mata pelajaran.
3 Bagaimana cara guru menyampaikan Pembelajaran dikelas bisa praktek,
materi dalam pembelajaran IPAS? menulis, dan menggunakan media
pembelajaran seperti, LCD,
belajar di luar kelas serta
menggunakan benda-benda di
lingkungan sekitar.
4 Bagaimana pendapat anda mengenai Lebih enak. Soalnya mata
penerapan kurikulum merdeka pada pelajaranya di pisah dan yang
pembelajaran IPAS? membedakan dari kurikulum yang
sebelumya itu mata pelajaran yang
terpisah. Pembelajran lebih mudah
di pisah lebih paham. Kalau
matkul yang sebelunya bingung
karena di gabung mata
pelajaranya.
5 Bagaiamana proses terlaksananya Proses pembelajaran IPAS di kelas
pembelajaran IPAS di kelas IV? lebih banyak praktek karena kalau
praktek mudah di pahami apa yang
di sampaikan kepada siswa
6 Apakah kalian bisa memahami Sudah menerima materi dengan
materi yang disampaikan oleh guru baik dan mudah
dengan mudah?
177

7 Apakah terdapat kesulitan dalam Masih belum banyak referensi


memahami materi pada pembelajaran sebagai sumber belajar. namun
IPAS? jika ada materi yang belum di
pahami nanti pak guru
memberikan kesempatan untuk
bertanya Kembali.
8 Bagaimana cara mengatasi hambatan Mencari sumber informasi dari
dan kendala yang di alami? luar kemudian mencari informasi
di buku dari perpustakan lalu kalau
ada materi yang belum paham
biasanya guru memberikan
penjelasan kembali.
9 Apakah terdapat media pembelajaran Ada media pembelajaran yang
yang digunakan oleh guru? digunakan pak guru yaitu
menggunakan benda-benda di
lingkungan sekitar seperti meja
kursi dan tumbuhan di lingkungan
sekitar serta media visual seperti
video youtube.
10 Apakah guru memperlakukan setiap Guru memperlakukan setiap siswa
siswa dikelas dengan sama? dengan sama tanpa membeda
bedakan.
11 Bagaimana strategi pembelajaran Strategi yang di gunakan pak guru
yang digunakan guru untuk semua dalam pembelajaran yaitu belajar
siswa? dengan menggunkan permainan.
178

TRANSKIP WAWANCARA KE-1 SISWA


Nama siswa : DS

Wawancara ke : 1 (Satu)

Hari/tanggal : Selasa, 10 Januari 2023

No Indikator Pertanyaan Hasil


1 Bagaimana perasaan anda ketika Senang lebih beda dari kurikulum
mengikuti pembelajaran dengan sebelumnya. Lebih enak
menggunaan Kurikulum merdeka? menggunakan kurikulum
merdeka.
2 Menurut anda merasa nyaman saat Merasa nyaman menggunakan
melaksanakan pembelajaran dengan kurikulum merdeka.
kurikulum merdeka atau kurikulum
sebelumnya?
3 Bagaimana cara guru menyampaikan Pak guru menjelaskan dengan cara
materi dalam pembelajaran IPAS? peraktek, ceramah, menggunakan
media pembelajaran,
menggunakan pembelajaran di
luar kelas.
4 Bagaimana pendapat anda mengenai Lebih enak. Lebih paham karena
penerapan kurikulum merdeka pada lebih banyak prakteknya. Jadi
pembelajaran IPAS? lebih mudah untuk di pahami.
5 Bagaiamana proses terlaksananya Proses pembelajaran IPAS yang
pembelajaran IPAS di kelas IV? terlaksana di kelas banyak
menggunakan praktek dan
penjelasan guru.
6 Apakah kalian bisa memahami materi Sudah menerima materi dengan
yang disampaikan oleh guru dengan baik dan mudah
mudah?
7 Apakah terdapat kesulitan dalam Masih sedikit sumber belajarnya
memahami materi pada pembelajaran namun dalam menerima materi
IPAS? pembelajaran, sudah terlaksana
dengan baik.
8 Bagaimana cara mengatasi hambatan Memperbanyak belajar bertanya
dan kendala yang di alami? kembali jika ada yang belum jelas.
9 Apakah terdapat media pembelajaran Guru menggunkan media
yang digunakan oleh guru? pembelajaran berupa video
youtube, praktek menggunakan
benda-benda di sekitar seperti
tumbuhan di lingkungan sekitar
10 Apakah guru memperlakukan setiap Ya, Guru memperlakukan
siswa dikelas dengan sama? siswanya dengan sama.
179

11 Bagaimana strategi pembelajaran Strategi yang di gunakan guru


yang digunakan guru untuk semua menggunakan strategi ceramah,
siswa? praktek terus lebih banyak
menggunakan media
pembelajaran dan belajar sambal
bermain.
180

TRANSKIP WAWANCARA KE-1 SISWA

Nama siswa : RN

Wawancara ke : 1 (Satu)

Hari/tanggal : Selasa, 10 Januari 2023

No Indikator Pertanyaan Hasil


1 Bagaimana perasaan anda ketika Senang karena dalam kurikulum
mengikuti pembelajaran dengan merdeka ini pembelajaranya di
menggunaan Kurikulum merdeka? pisah.
2 Menurut anda merasa nyaman saat Nyaman, senang karena jika di
melaksanakan pembelajaran dengan jelasin kalau ada yang salah di
kurikulum merdeka atau kurikulum berikan penjelasan ulang.
sebelumnya?
3 Bagaimana cara guru Kalau ada menjelaskan itu panjang
menyampaikan materi dalam lebar dan kalau sudah di jelaskan
pembelajaran IPAS? itu biasanya lansung ke soal
kemudian di jelaskan lagi.
4 Bagaimana pendapat anda mengenai Lebih banyak penjelasanya, kalau
penerapan kurikulum merdeka pada di terangin itu mudah-mudah sulit.
pembelajaran IPAS?
5 Bagaiamana proses terlaksananya Penjelasanya lebih banyak daripada
pembelajaran IPAS di kelas IV? yang lain. terus kalau ada soal yang
susah boleh di tanyakan lagi. Terus
banyak prakteknya.
6 Apakah kalian bisa memahami Bisa memahami materi yang di
materi yang disampaikan oleh guru sampaikan oleh guru
dengan mudah?
7 Apakah terdapat kesulitan dalam Belum banyak referensi yang
memahami materi pada digunakan hanya LKS dan buku
pembelajaran IPAS? paket. Tapi masih bisa memahami
materi karena dijelaskan terlebih
dahulu kemudian praktek dan di
kasih soal jika ada yang belum
paham boleh bertanya Kembali
sehingga lebih paham dan mudah.
8 Bagaimana cara mengatasi Mencari referensi dari luar sekolah,
hambatan dan kendala yang di seperti di media youtup atau dari
alami? internet kemudian nanti jika ada
yang belum paham guru biasanya
menjelakan kembali atau di beri
181

pertanyaan atau soal evaluasi untuk


memperdalam materi.
9 Apakah terdapat media Ya menggunakan beberapa media
pembelajaran yang digunakan oleh pembelajaran seperti video
guru? menggunakan benda dilingkungan
sekitar yang mudah di pahami.
10 Apakah guru memperlakukan setiap Ya. Pak guru memperlakukan
siswa dikelas dengan sama? setiap siswanya sama tidak
membeda bedakan hanya saja jika
ada siswa yang berkebutuhan
khusus itu berbeda perlakuanya.
11 Bagaimana strategi pembelajaran Strategi yang di gunakan oleh guru
yang digunakan guru untuk semua biasanya menggunakan penjelasan
siswa? terlebih dahulu kemudian dengan
cara bekerja kelompok, praktek.
182

TRANSKIP WAWANCARA KE-2 SISWA

Nama siswa : AY

Jabatan : Siswa

Wawancara ke : 2 (Dua)

Hari/tanggal : Senin, 16 Januari 2023

No Indikator Pertanyaan Hasil


1 Bagaimana perasaan anda ketika Ketika mengikuti pembelajaran
mengikuti pembelajaran dengan demgan meggunakan kurikulum
menggunaan Kurikulum merdeka? merdeka itu lebu menyenangkan
lebih enak.
2 Menurut anda merasa nyaman saat Untuk saat ini lebih nyaman
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan kurikulum merdeka
kurikulum merdeka atau kurikulum karena dalam kurikulum merdeka
sebelumnya? pembelajaranya sudah terpisah.
3 Bagaimana cara guru Guru menyampaikan di kelas
menyampaikan materi dalam dengan menggunakan media
pembelajaran IPAS? pembelajaran seperti media yang
ada di sekeliling misalnya meja
kursi atau tumbuhan.
4 Bagaimana pendapat anda mengenai Kurikulum merdeka itu lebih enak
penerapan kurikulum merdeka pada di terapkan karena memang mata
pembelajaran IPAS? pelajaranya di pisah jadi lebih
mudah aja untuk memahami.
5 Bagaiamana proses terlaksananya Ketika proses pembelajaran di
pembelajaran IPAS di kelas IV? kelas lebih banyak brakteknya
kadang juga praktek di luar kelas
apalagi saat pembelajaran IPAS ini
terlihat lebih menarik karena
banyak melakukan eksperimen.
6 Apakah kalian bisa memahami Sudah menerima materi dengan
materi yang disampaikan oleh guru baik dan mudah
dengan mudah?
7 Apakah terdapat kesulitan dalam Tidak banyak referensi sebagai
memahami materi pada sumber pembelajaran. namun
pembelajaran IPAS? dalam memahami materi yang
diberikan Pak guru sudah bisa.
Kalau ada yang kurang paham nanti
bisa bertanya ke Pak Guru.
183

Bagaimana cara mengatasi Memperbanyak mencari referensi


hambatan dan kendala yang di dari luar, bertanya jika ada yang
alami? belum jelas.
8 Apakah terdapat media Ada, pak guru menggunakan media
pembelajaran yang digunakan oleh pembelajaran dengan benda-benda
guru? di lingkungan sekitar seperti meja
kursi dan tumbuhan di lingkungan
sekitar serta media visual seperti
video youtube.
9 Apakah guru memperlakukan setiap Iya, guru memperlakukan semua
siswa dikelas dengan sama? siswa di kelas dengan sama tanpa
membeda bedakan.
10 Bagaimana strategi pembelajaran Dalam mengajar, guru mengajar
yang digunakan guru untuk semua seperti biasanya dengan ceramah,
siswa? memberi contoh, dan ada
permainana
11 Bagaimana strategi pembelajaran Strategi yang di gunakan guru
yang digunakan guru untuk semua menggunakan strategi ceramah,
siswa? praktek, menggunakan
pembelajaran sambal bermain.
184

TRANSKIP WAWANCARA KE-2 SISWA

Nama siswa : DS

Jabatan : Siswa

Wawancara ke : 2 (Dua)

Hari/tanggal : Senin, 16 Januari 2023

No Indikator Pertanyaan Hasil


1 Bagaimana perasaan anda ketika Senang lebih senang menggunakan
mengikuti pembelajaran dengan kuirkulum yang sekarang karena
menggunaan Kurikulum merdeka? kurikum yang sekarang tidak di
gabung mata pelajaranya.
2 Menurut anda merasa nyaman saat Nyaman menggunakan kurikulum
melaksanakan pembelajaran dengan merdeka karena lebih banyak
kurikulum merdeka atau kurikulum prakteknya jadi lebih paham.
sebelumnya?
3 Bagaimana cara guru Pak guru menjelaskan materi
menyampaikan materi dalam terlebih dahulu setelah itu
pembelajaran IPAS? memberikan soal sebagai evaluasi.
4 Bagaimana pendapat anda mengenai Seatau saya dalam kurikulum
penerapan kurikulum merdeka pada merdeka ini ada pelajaran yang
pembelajaran IPAS? berbeda yaitu proyek selain itu
kurikulum yang sekarang
matapelajaranya di pisah.
5 Bagaiamana proses terlaksananya Proses pembelajaran yang
pembelajaran IPAS di kelas IV? berlasung biasanya pak guru
memberikan materi terlebih dahulu
kemudian ada praktek dan
eksperimen kadang nontn video
juga.
6 Apakah kalian bisa memahami Ya mudah di pahami karena pak
materi yang disampaikan oleh guru guru menjelaskan dengan simpel
dengan mudah? dan jelas.
7 Apakah terdapat kesulitan dalam Masih belum banyak referensi
memahami materi pada sebagai sumber belajar. namun
pembelajaran IPAS? hanya saja jika ada materi yang
belum jelas dapat di tanyakan
kembali
185

8 Bagaimana cara mengatasi Belajar terus, kalau ada materi yang


hambatan dan kendala yang di belum jelas ditanyakan kepada pak
alami? guru.
9 Apakah terdapat media Ya, ada media pembelajaran yang
pembelajaran yang digunakan oleh digunakan seperti LCD kadang
guru? juga belajar di luar dengan
lingkungan sekitar.
10 Apakah guru memperlakukan setiap Ya, guru memperlakukan siswanya
siswa dikelas dengan sama? secara sama
11 Bagaimana strategi pembelajaran Strategi yang di gunakan guru
yang digunakan guru untuk semua menggunakan strategi ceramah,
siswa? praktek terus lebih banyak
menggunakan eksperimen
186

TRANSKIP WAWANCARA KE-2 SISWA

Nama siswa : RN

Jabatan : Siswa

Wawancara ke : 2 (Dua)

Hari/tanggal : Senin, 16 Januari 2023

No Indikator Pertanyaan Hasil


1 Bagaimana perasaan anda ketika Senang karena ada mapel baru
mengikuti pembelajaran dengan prosek selain itu yak arena
menggunaan Kurikulum merdeka? pembelajaranya dipisah.
2 Menurut anda merasa nyaman saat Nyaman karena kalau di jelasin jadi
melaksanakan pembelajaran dengan lebih paham
kurikulum merdeka atau kurikulum
sebelumnya?
3 Bagaimana cara guru Lebih banyak menjelaskan
menyampaikan materi dalam kemudian di kasih soal nanti kalau
pembelajaran IPAS? masih ada yang salah nanti di
benerin.
4 Bagaimana pendapat anda mengenai Kurikulum merdeka itu
penerapan kurikulum merdeka pada pembelajaranya di pisah terus ada
pembelajaran IPAS? pelajaran proyek. Jadi kurikulum
merdeka ini lebih banyak
prakteknya. Sehinga
menyenangkan terus gampang di
pahami.
5 Bagaiamana proses terlaksananya Proses pembelajaran yang
pembelajaran IPAS di kelas IV? berlangsung di kelas itu biasanya
pak guru menjelaskan terlebih
dahulu kemudian anti ada praktek
dan eksperimen kemudian nanti di
nilai hasilnya
6 Apakah kalian bisa memahami Bisa memahami materi yang di
materi yang disampaikan oleh guru sampaikan oleh guru.
dengan mudah?
187

7 Apakah terdapat kesulitan dalam Kendala nya itu masih belum


memahami materi pada banyak referensi pembelajaranya
pembelajaran IPAS? jadi hanya menggunakan buku LKS
dan buku paket yang ada di sekolah
saja. Tapi untuk memahami materi
sudah bisa karena pak guru
menjelaskan dengan simple jadi
mudah di mengerti

8 Bagaimana cara mengatasi Mencari referensi dari luar seperti


hambatan dan kendala yang di interet, youtube atau di perbustakan
alami? kemudian jika ada materi yang
belum jelas ditanyakan lagi agar di
beri penjelasan kembali oleh pak
guru

9 Apakah terdapat media Ya menggunakan bebrapa media


pembelajaran yang digunakan oleh pembelajaran seperti video, LCD,
guru? benda-benda yan ada di kelas
seperti meja, kursi.
10 Apakah guru memperlakukan setiap Semua siswa di perlakukan sama
siswa dikelas dengan sama? jadi tidak pernah membeda-
bedakan.
11 Bagaimana strategi pembelajaran Strategi yang di gunakan oleh pak
yang digunakan guru untuk semua guru itu biasanya ceramah kadang
siswa? ada permainanya juga.
188

Lampiran 17. Triangulasi Sumber

No Aspek Sumber Hasil

1. Implementasi CE Berdasarkan hasil


kurikulum merdeka wawancara dengan kepala
pada pembelajaran sekolah maka dapat
IPAS Kelas IV SD disimpulkan bahwa
Negeri 1 kadipiro? pelaksanaan kurikulum
merdeka di SD Negeri 1
Kadipiro Persiapan
pembelajaran yang dibuat
guru disesuaikan dengan
kebutuhan belajar siswa
sehingga pembelajaran
IPAS dapat berjalan dengan
baik dan dapat diterima oleh
siswa. Persiapan dan
pelaksanaan guru juga
melaksanakan evaluasi
pembelajaran sebagai
pengukur kemampuan
setiap peserta didiknya
AHR Berdasarkan hasil
wawancara dengan guru
mengenai pelaksanan
kurikulum merdeka
terutama pada pembelajaran
IPAS kelas IV Perencanaan
atau persiapan
pembelajaran yang dibuat
guru yaitu dengan
menyusun modul ajar yang
sesuai dengan pedoman
kurikulum merdeka dan
sesuai dengan kebutuhan
belajar setiap peserta didik.
Kegiatan pembelajaran
sudah bervariasi bervariasi
yaitu kegiatan mengamati,
kegiatan menulis, kegiatan
menemukan, kegiatan
berdiskusi, dan kegiatan
praktek atau eksperimen.
Pembelajaran
189

berdiferensiasi juga sudah


dilakukan hal ini ditandai
dari perbedaan tujuan
pembelajaran dan
assessment dari siswa ABK
dengan siswa non ABK
AY Berdasarkan hasil
wawancara mengenai
impmlementasi kurikulum
merdeka siswa merasa
senang dan nayaman
menggunakan kurikulum
merdeka karena
pembelajaranya yang
dipisah serta banyak
prakteknya. selain itu siswa
juga tidak merasa bosan
karena banyak melakukan
pembelajaran diluar kelas
seperti saat praktek dengan
menggunakan tumbuh-
tumbuhan.
DS Berdasarkan hasil
wawancara dari siswa (DS)
maka dapat disimpulkan
pada saat pembelajaran
IPAS menggunakan
kurikulum merdeka siswa
tidak merasa bosan bahkan
malah merasa senang dan
nyaman karena mapelnya
dipisah tidak dijadikan satu.
Guru juga menjelaskan
lebih detail mengenai
materi yang disampaikan
sehingga siswa lebih mudah
untuk memahami.
RN Hasil wawancara dengan
siswa (RN) dapat
disimpulkan bahwa
pembelajaran IPAS
mengunakan kurikulum
merdeka itu lebih
menyenangkan karena
banyak prakteknya. Guru
menjelakan dengan panjang
190

lebar dan menggunakan


media pembelajaran
sehingga materi dapat
dipahami dengan baik.
Selain itu guru juga
melakukan evaluasi di akhir
pemebelajaran dan di bahas
secara bersama-sama.
2 Kendala Dan CE Bedasarkan hasil
wawancara dengan kepala
hambatan dalam sekolah maka dapat
disimpulkan bahwa kendala
pengimplementasian dan hambatan yang dialami
dalam pengimplementasian
Kurikulum Merdeka kurikulum merdeka yaitu
masih banyak siswa dan
Pada Pembelajaran gurur yang merasa bingung
karena kurikulum merdeka
IPAS Kelas IV SD ini masih cenderung baru
informasi yang masih
Negeri 1 Kadipiro? minim terkait kriteria
pembelajaran sesuai dengan
kurikulum merdeka, sarana
dan prasarana sekolah yang
masih terbatas, terdapat
beberapa mata pelajaran
yang belum memiliki buku
paket, dan keterbatasan
waktu dalam pembuatan
modul ajar.
AHR Berdasarkan hasil
wawancara dengan guru
kelas mengenai kendala dan
hambatan yang dialami
dalam
pengimplementasian,
kurikulum merdeka maka
dapat disimpulkan bahwa
masih belum banyak
informasi yang kurang
valid mengenai
pembelajaran yang sesuai
dengan kurikulum
merdeka, keterbatasan
waktu dalam penyususnan
modul ajar, keterbatasan
191

untuk mempelajari
pembelajaran yang sesuai
dengan kurikulum merdeka
yaitu pembelajaran
berdiferensiasi, sarana dan
prasarana yang ada di
sekolah masih terbatas,
pembuatan soal assessment
dianogstik dan assessment
sumatif karena harus
disesuaikan dengan
kemampuan peserta didik
AY Kendala dan hambatan
yang dialami saat
pengimplementasian
kurikulum merdeka pada
pembelajaran IPAS kelas
IV masih belum banyak
sumber referensi yang
diggunakan hanya
berpatokan pada buku dan
LKS saja
DS Berdasarkan hasil
wawancara dengan siswa
(DS) mengenai kendala dan
hambatan yang diamali
yaitu terdapat ketika
pembelajaran berlangsung
yang berpatokan hanya
dengan buku dan LKS saja.
RN Berdasarkan hasil
wawancara yang dilakukan
nari narasumber siswa (RN)
maka dapat disimpulkan
bahwa kendala dan
hambatan yang dialami
dalam pengimplementasian
pembelajaran IPAS yaitu
pada saat pembelajaran
dikelas yang hanya
menggunakan buku paket
kurikulum merdeka dan
LKS saja.
3 Upaya Mengatasi CE Berdasarkan hasil
Kendala dan wawancara yang dilakukan
Hambatan Dalam dengan kepala sekolah
192

Pengimplementasian maka dapat disimpulkan


Kurikulum Merdeka bahwa upaya untung
Pada Pembelajaran mengatasi kendala dan
IPAS Kelas IV di SD hambatan yaitu dengan cara
Negeri 1 Kadipiro? memperbanyak menggali
informasi mengenai
pengimplementasian
kurikulum merdeka, banyak
mengikuti kegiatan
pelatihan, pertemuan
dengan wali murid,
workshop, mengikuti
seminar dan webinar, serta
mengikuti kegiatan
Kelompok Kerja Guru
(KKG).
AHR Dari hasil wawancara
dengan guru kelas IV maka
dapat disimpulkan bahwa
upaya untuk mengatasi
kendala dan hambatan yang
dialami dalam
pengimplementasian
kurikulum merdeka yaitu
dengan cara menggali
informasi mengenai
pengimplementasian
kurikulum merdeka, banyak
mengikuti kegiatan
pelatihan, pertemuan
dengan wali murid,
workshop, mengikuti
seminar dan webinar, serta
mengikuti kegiatan
Kelompok Kerja Guru
(KKG. Mencari referensi
lebih banyak atau sekolah
memfasilitasi buku
pedoman pelaksanaan
assessment, agar
pelaksanaan assessment
berjalan dengan baik.
Membuat perencanaan
pembelajaran dari jauh-jauh
hari sehingga dapat
193

mempelajarinya
terlebihdahulu.
AY Berdasarkan hasil
wawancara yang dilakukan
dengan siswa (AY) maka
dapat disimpulkan bahwa
upaya untuk mengatasi
kendala dan hambatan yang
dialami dalam
pengimplementasian
kurikulum merdeka pada
pembelajaran IPAS kelas
IV yaitu dengan cara
memperbanyak mencari
referensi dari luar atau dari
internet. Selain itu ketika
diakhir pembelajaran guru
mengadakan evaluasi dan
dibahas secara bersama.
DS Berdasarkan hasil
wawancara dengan siswa
(DS) maka dapat
disimpulkan bahwa untuk
mengatasi kendala
danhambatan yang dialami
dalam kelas itu bertanya
ketika ada materi yang
belum jelas kemudian
memperbanyak belajar dan
mencari informasi dari
sumber lainya.
RN Berdasarkan hasil
wawancara yang dilakukan
dengan siswa (RN) maka
dapat disimpulakan bahwa
untuk mengatasi kendala
dan hambatan yang dialami
dengan cara memperbanyak
referensi selain dari sekolah
kemudian meminta
penjelasan ulang jika
mendapati materi yang
belum dipahami. Selain itu
guru juga memberikan
evaluai ketika di akhir
mepelajaran yang kemudian
194

dibahs secara bersama


untuk memperdalam
materi.
Kesimpulan:
Berdasarkan dari hasil triangulasi sumber maka dapat disimpulkan
bahwa analisis implementasi kurikulum merdeka pada
pembelajaran IPAS yaitu sudah terimplementasi dengan baik kepala
sekolah dan guru berusaha untuk menggali informasi lebih banyak
agar dapat mengimplementasikan kurikulum merdeka dengan baik.
Merancang pembelajaran yang yang sesuai dengan kebutuhan siswa
merupakan salah satu upaya yang harus disiapkan sebelum
memasuki kegiatan belajar mengar. Guru juga harus menyesuaiakan
pembelajaran dengan siswa karena adanya anak inklusi didalam
kelas jadi pembelajaran berdiferensiasi harus dilaksanakan
sedemikian mungkin agar tercapainya pembelajaran secara
maksimal. Dalam ppengimplementasianya masih terdapat kendala
dan hambatan seperti kurangnya informasi yang valid mengenai
pembelajaran yang berbasis kurikulum merdeka, keterbatasan
waktu untuk menyusun modul ajar
195

Lampiran 18. Triangulasi Teknik


TRIANGULASI TEKNIK
No. Aspek Teknik Hasil

1 Implementasi Observasi Berdasarkan hasil


kurikulum observasi yang sudah
merdeka pada dilaksanakan dikelas IV
pembelajaran SD Negeri 1 Kadipiro saat
IPAS Kelas pembelajaran IPAS sudah
IV SD Negeri terdapat dokumen
1 kadipiro Capaian Pembelajaran
(CP), Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP).
Guru sudah menyusun
modul ajar sesuai dengan
kententuan kurikulum
merdeka, karena
pembelajaran yang
berlangsung berpatokan
dengan modul ajar. Guru
membuka pelajaran
seperti biasanya dengan
berdoa kemudian
mengulang sedikit materi
yang telah di pelajari
sebelumnya dengan
memberikan beberapa
pertanyaan kepada siswa
selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung
guru menggunakan media
untuk meyampaikan
materinya. Media yang
digunakan menggunakan
benda benda disekitar
yang berkaitan dengan
pengaruh gaya terhadap
benda. Metode yang
digunakan guru untuk
menyampaikan materi
menggunkan metode
ceramah dan tanya jawab
Pembelajaran IPAS
diakhiri dengan adanya
evaluasi yang berupa soal
196

yang terdapat di buku


LKS. Untuk penilaian
guru menggunakan
penilaian sumatif dan
formatif.
Wawancara Berdasarkan hasil temuan
saat wawancara dengan
beberapa narasumber
maka dapat disimpulkan
bahwa implementasi
kurikulum merdeka pada
pembelajaran IPAS di
kelas IV sudah terlaksana
dengan baik. Guru sudah
membuat perencanaan
pembelajaran dan
perangkat pembelajaran
berupa modul ajar, bahan
ajar, serta media yang
diguanakan oleh guru.
Dengan begitu guru juga
dapat menentukan strategi
pembelajaran yang akan di
gunakan. Pembelajaran
berdisferensiasi juga
sudah diterapkaan sesuai
dengan ketentuan
kurikulum merdeka
dengan melakukan
pembelajaran yang
interaktif menggunakan
media pembelajaran,
strategi yang digunakan
kontekstual, kegiatan
pembelajaran yang
bervariasi dan
menyenangkan serta
pembelajaran yang
dilakukan sesuai dengan
kebutuhan setiap peserta
didiknya. Guru juga
melakulan assessment
pembelajaran atau
evaluasi di awal
pembelajaran berupa
berupa assessment
197

diagnostic dan evaluasi


pembelajaran melalui
pemberian assessment
formatif dan sumatif pada
pembelajaran IPAS.
Dokumentasi Dokumentasi dalam
penelitian ini berfungsi
untuk mendukung
kelengkapan hasil
penelitian berupa Foto,
CP, ATP, dan lembar
modul ajar.
2 Kendala Dan Observasi Berdasarkan hasil
hambatan observasi yang telah
dalam dilaksanakan di kelas IV
pengimpleme pada pembelajaran IPAS
ntasian terdapat beberapa kendala
Kurikulum dan hambatan yang
Merdeka terdapat pada
Pada pengimplementasian
Pembelajaran kurikulum merdeka pada
IPAS Kelas saat pembelajaran
IV SD Negeri berlangsung yaitu masih
1 Kadipiro kurangnya sumber
referensi pembelajaran
yang digunakan hanya
buku dan LKS saja.
kemudian ada salah satu
siswa yang memiliki
hambatan belajarjadi
tantangan buat guru untuk
menyesuaiakan
pembelajaran.
Wawancara Berdasarkan hasil
wawancara yang
dilakukan dengan
beberapa narasumber
mengenai kendala dan
hambatan yang dialami
yaitu masih terdapat guru
dan siswa yang merasa
kebingunganmengenai
pengimplementasian
kurikulum merdeka,
belum banyak sumber
informasi yang kurang
198

valid mengenai
pembelajaran yang sesuai
dengan kurilulum
merdeka, masih
keterbatasan waktu untuk
penyususnan modul ajar,
masih terdapat
keterbatasan untuk
mempelajari
pembelajaran yang sesuai
dengan kurikulum
merdeka yaitu
pembelajaran
berdiferensiasi, sarana
dan prasarana yang ada di
sekolah masih terbatas,
serta pembuatan soal
assessment dianogstik
dan assessment sumatif
karena harus disesuaikan
dengan kemampuan
peserta didik.
Dokumentasi Dokumentasi dalam
penelitian ini berfungsi
untuk mendukung
kelengkapan hasil
penelitian berupa foto dan
rekaman wawancara.
3 Upaya Wawancara Berdasarkan hasil
Mengatasi wawancara dengan
Kendala dan beberapa narasumber
Hambatan dapat disimpulkan bahwa
Dalam upaya untuk mengatasi
Pengimpleme kendala dan hambatan
ntasian yaitu dengan cara
Kurikulum memusyawarahkan
Merdeka masalah yang ada
Pada kemudian diambil
Pembelajaran keputusan secara
IPAS Kelas bersama, mengikuti
IV di SD kegiatan pelatihan,
Negeri 1 pertemuan dengan wali
Kadipiro murid, workshop,
mengikuti seminar dan
webinar, mengikuti
kegiatan Kelompok Kerja
199

Guru (KKG), Guru juga


memperbanyak mencari
referensi atau sekolah
memfasilitasi buku
pedoman pelaksanaan
assessment, agar
pelaksanaan assessment
berjalan dengan
baik.serta guru membuat
perencanaan
pembelajaran dari jauh-
jauh hari agar dapat
mempelajarinya terlebih
dahulu sehingga
pembelajaran di kelas IV
dapat berjalan dengan
baik dan dapat memenuhi
kebutuhan belajar siswa

Dokumentasi Dokumentasi dalam


penelitian ini berfungsi
untuk mendukung
kelengkapan hasil
penelitian berupa foto dan
rekaman wawancara.

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil triangulasi teknik dapat ditarik kesimpulan
bahwa implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran
IPAS kelas IV sudah berjalan dengan baik. Guru sudah
menyiapkan perangkat pembelajaran seperti modul aja, materi
ajar, serta media yang akan digunakan sesuai dengan ketentuan
kurikulum merdeka. Pembelajaran berdiferensiasi juga sudah
diterapkan dengan baik. Hal ini dapat ditandai ketika
pembelajaran dalam kelasperbedaan tujuan pembelajaran dan
assessment penilaianya serta ketika pembelajaran dalam kelas
guru dan melakukan pembelajaran yang interaktif menggunakan
media pembelajaran, strategi yang digunakan kontekstual,
kegiatan pembelajaran yang bervariasi dan menyenangkan serta
pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan setiap
peserta didiknya. Dalam pengeimplementasian kurikulum
merdeka masih terdapat kendala dan hambatan yang dialami
seperti sumber informasi yang diperoleh belum valid, masih
terdapat keterbatasan waktu untuk penyususna modul ajar, masih
keterbatasan waktu untuk mempelajari pembelajaran yang sesuai
dengan kurikulum merdeka, sarana dan prasarana yang belum
200

memadai serta serta dalam pembuatan soal assessment diagnostik


dan sumatif juga harus menyesuaikan dengan kebutuhan siswa.
Dengan adanya kendala dan hambatan yang ditemui maka
dilakukan upaya dengan cara memperbanyak menggali informasi
mengenai pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum merdeka
serta mengikuti workshop, seminat atau webinar, melakukan
pertemuan dengan wali murid
201

Lampiran 19. Triangulasi Waktu


TRIANGULASI WAKTU
No Aspek Narasumber Hasil

1 Implementasi CE Berdasarkan hasil


kurikulum (Rabu,14 wawancara dengan
merdeka pada Desember 2022) kepala sekolah dapat
pembelajaran 09.00 - 10.00 disimpulkan bahwa
IPAS Kelas implementasi
IV SD Negeri kurikulum merdeka
1 kadipiro pada pembelajaran
IPAS kelas IV yaitu
persiapan sebelum
melaksanakan
pembelajaran dengan
mempelajari materi
yang akan dipelajar.
Pembelajaran IPAS
yang dilaksanakan
diupayakan sesuai
dengan kriteria
pembelajaran dalam
kurikulum merdeka.
Kemudian
melaksanakan evaluasi
pembelajaran sebagai
pengukur kemampuan
setiap peserta didiknya.
CE Berdasarkan hasil
(Senin, 9 Januari wawancara dengan
2023) kepala sekolah dapat
09.00 - 10.00 disimpulkan bahwa
iplementasi kurikulum
merdeka pada
pembelajaran IPAS
kelas IV yaitu
persiapan pembelajaran
yang dibuat guru
disesuaikan dengan
kebutuhan belajar siswa
sehingga pembelajaran
IPAS dapat berjalan
dengan baik dan dapat
diterima oleh siswa.
Persiapan dan
202

pelaksanaan guru juga


melaksanakan evaluasi
pembelajaran sebagai
pengukur kemampuan
setiap peserta didiknya.
AHR Berdasarkan hasil
(Rabu, 14 wawancara dengan guru
Desember 2022) kelas IV dapat
09.30 - 10.30 disimpulkan bahwa
iplementasi kurikulum
merdeka pada
pembelajaran IPAS
kelas IV yaitu dalam
membuat sebuah
perencanaan atau
persiapan pembelajaran
yaitu dengan menyusun
modul ajar yang sesuai
dengan pedoman
kurikulum merdeka.
Kegiatan pembelajaran
IPAS dilakukan dengan
berbagai kegiatan yang
bervariasi yaitu
kegiatan mengamati,
kegiatan menulis,
kegiatan menemukan,
kegiatan berdiskusi, dan
kegiatan praktek atau
eksperimen.
Pembelajaran IPAS di
kelas IV sudah
menerapkan
pembelajaran
berdifrensiasi,
pembelajaran yang
dilakukan disesuaikan
dengan kebutuhan dan
kemampuan setiap
peserta didik. hal ini
dapat dilihat dari
adanya perbedan dari
tujuan pembelajaran
dan soal evaluasi yang
diberikan kepada siswa
203

ABK dengan siswa non


ABK.
AHR Berdasarkan hasil
(Senin, 9 Januari wawancara dengan guru
29023) kelas IV dapat
09.30 - 10.00 disimpulkan bahwa
implementasi
kurikulum merdeka
pada pembelajaran
IPAS kelas IV yaitu
membauat sebuah
perencanaan atau
persiapan pembelajaran
yaitu dengan
menyususn modul ajar
yang sesuai dengan
pedoman kurikulum
merdeka Kegiatan
pembelajaran IPAS
dilakukan dengan
berbagai kegiatan yang
bervariasi yaitu
kegiatan mengamati,
kegiatan menulis,
kegiatan menemukan,
kegiatan berdiskusi, dan
kegiatan praktek atau
eksperimen.
Pembelajaran
berdiferensiasi juga
sudah dilakukan. Hal ini
dapat dilihat dari
perbedaan tujuan
pembelajaran dan
assessment
pembelajaran yang
digunakan untuk siswa
ABK dan siswa non
ABK.
AY Berdasarkan hasil
(Selasa, 10 wawancara dengan
Januari 2023) siswa kela IV mengenai
09.00 - 10.00 pengimplementasian
kurikulum merdeka
maka dapat
disimpulkan bahwa
204

dalam
pengimlementasian
kurikulum merdeka itu
lebih menyenangkan
dan lebi nyaman saat
menggunakan
kurikulum merdeka
karena mata pelajaranya
dipisah tidak seperti
pembelajran tematik
yang menjadi satu
kesatuan pembelajran.
Dalam kelas saat guru
menyampaikan materi
sudah menggunakan
media dalam
pembelajaranya
sehingga materi yang di
jelaskan lebih paham.
Guru juga tidak pilih-
pilih siswa atau
membeda-mbedakan
siswa.
AY Berdasarkan hasil
(Senin, 16 wawancara dengan
Januari 2023) siswa kela IV mengenai
09.00 - 10.00 pengimplementasian
kurikulum merdeka
maka dapat
disimpulkan bahwa
dalam lebih senang dan
lebih nyaman saat
menggunakan
kurikulum merdeka
karena matapelajaranya
dipisah guru juga
menjelaskan dengan
runtut sehingga lebih
jelas dan lebih
dipahami. Ketika dalam
kelas guru
menggunakan metode
ceramah dan tanya
jawab. Guru juga tidak
membeda-bedakan
anatara siswa satu
205

dengan siswa yang


lainya.
DY Berdasarkan hasil
(Selasa, 10 wawancara dengan
Januari 2023) siswa kela IV mengenai
09.00 - 10.00 pengimplementasian
kurikulum merdeka
maka dapat
disimpulkan bahwa
siswa lebih tertarik
menggunakan
kurikulum merdeka
karena pembelajaranya
dipisah dan lebih
nyaman menggunkan
kurikulum merdeka
karena guru
menjelaskan dengan
runtut serta banyak
praktik dalam
pembelajaranya. Dalam
penyampainya guru
mengunakan video
pembelajaran, praktik
serta eksperimen.
Dalam kelas guru juga
memperlakukan
siswanya secara sama
meskipun terdapat salah
satu siswa yang
memiliki hambatan
khusus.
DY Berdasarkan hasil
(Senin, 16 wawancara dengan
Januari 2023) siswa kelas IV
09.00 - 10.00 mengenai
pengimplementasian
kurikulum merdeka
maka dapat
disimpulkan bahwa
lebih senang dan lebih
nyaman menggunakan
kurikulum merdeka
karena lebih menarik
dalam pembelajaranya.
Dengan menggunakan
206

kurikulum merdeka
materi yang dijelaskan
oleh guru lebih
dipahami karen dalam
mata pelajaranya juga
dipisah. Guru
menggunakan metode
ceramah dan sudah
menggunakan media
untuk pembelajaranya.
Guru juga sudah
memperlakukan
siswanya dengan sama.
RN Berdasarkan hasil
(Selasa, 10 wawancara dengan
Januari 2023) siswa kelas IV
09.00 - 10.00 mengenai
pengimplementasian
kurikulum merdeka
maka dapat
disimpulkan bahwa
kurikulum merdeka
yang di
implementasikan lebih
menarik, lebih nyaman,
dan lebih panjang lebar
penjelasanya. Selain itu
dalam kurikulum
merdeka itu ada
pembelajaran yang
berbeda dari kurikulum
sebelumnya yaitu mata
pelajaran yang dipisah
tidak digabung seperti
pembelajaran tematik.
Dalam penyampaian
pembelajaranya
menggunakan strategi
belajar sambil bermain
yang biasa dilakukan di
luar kelas atau di dalam
kelas menggunakan
media seadanya. guru
juga sudah melakukan
penyesuaian dalam
kelas karena terdapat
207

siswa berkebutuhan
khusus sehingga guru
memperlakukan
siswanya secara sama.
RN Berdasarkan hasil
(Senin, 16 wawancara dengan
Januari 2023) siswa kelas IV
09.00 - 10.00 mengenai
pengimplementasian
kurikulum merdeka
maka dapat
disimpulkan bahwa
lebih nyaman
menggunakan
kurikulum merdeka
lebih menarik dan lebih
senang karena dalam
kurikulum merdeka
pembelajaranya
dipisah. Strategi yang
digunakan jug amenarik
karena menggunakan
video danbanyak
prakteknya. Guru juga
menyampaikan materi
dengan jelas dan detail.
Guru juga
memperlakukan
siswanya secara sama
meski terdapat siswa
yang meliki kebutuhan
khusus.
2 Kendala Dan CE Berdasarkan hasil
hambatan (Rabu,14 wawancara dengan
dalam Desember 2022) kepala sekolah dapat
pengimpleme 09.00 - 10.00 disimpulkan bahwa
ntasian terdapat kendala dan
Kurikulum hambata yang di alami
Merdeka seperti informasi yang
Pada didapat masih minim
Pembelajaran terkait pembelajaran
IPAS Kelas yang sesuai dengan
IV SD Negeri kurikulum merdeka,
1 Kadipiro terdapat beberapa mata
pelajaran yang belum
memiliki buku paket,
208

dan keterbatasan waktu


dalam pembuatan
modul ajar
CE Berdasarkan hasil
(Kamis, 9 wawancara dengan
Januari 2023) kepala sekolah dapat
09.00 - 10.00 disimpulkan bahwa
terdapat kendala dan
hambatan Masih
terdapat beberapa
kendala dan hambatan
yang di alami seperti
informasi yang masih
minim terkait kriteria
pembelajaran sesuai
dengan kurikulum
merdeka, sarana dan
prasarana sekolah yang
masih terbatas, terdapat
beberapa mata pelajaran
yang belum memiliki
buku paket, dan
keterbatasan waktu
dalam pembuatan
modul ajar
AHR Berdasarkan hasil
(Rabu, 14 wawancara dengan guru
Desember 2022) kelas IV maka dapat
09.30 - 10.30 disimpulkan bahwa
terdapat beberapa
kendala dan hambatan
yaitu kurikulum
merdeka masih relatif
baru, belum terdapat
informasi yang valid,
keterbatasan waktu
dalam penyususnan
modul ajar,
keterbatasan untuk
mempelajari
pembelajaran yang
sesuai dengan
kurikulum merdeka
yaitu pembelajaran
berdiferensiasi, sarana
dan prasarana yang ada
209

di sekolah masih
terbatas
AHR Berdasarkan hasil
(Senin, 9 Januari wawancara dengan guru
29023) kelas IV maka dapat
09.30 - 10.00 disimpulkan bahwa
terdapat beberapa
kendala dan hambatan
seperti belum terdapat
informasi yang valid,
keterbatasan waktu
dalam penyususnan
modul ajar,
keterbatasan untuk
mempelajari
pembelajaran yang
sesuai dengan
kurikulum merdeka
yaitu pembelajaran
berdiferensiasi, sarana
dan prasarana yang ada
di sekolah masih
terbatas, pembuatan
soal assessment
dianogstik dan
assessment sumatif
karena harus
disesuaikan dengan
kemampuan peserta
didik
AY Berdasarkan hasil
(Selasa, 10 wawancara dengan
Januari 2023) siswa kelas IV
09.00 - 10.00 mengenai kendala dan
hambatan yang dialami
yaitu masih sedikit
referensi
pembelajaranya hanya
menggunakan buku
paket dan LKS.
Sehingga tidak mmiliki
banyak litersai sebagai
seumber belajar.
AY Berdasarkan hasil
(Senin, 16 wawancara dengan
Januari 2023) siswa kelas IV
210

09.00 - 10.00 mengenai kendala dan


hambatan yang dialami
yaitu Tidak banyak
referensi sebagai
sumber pembelajaran
namun untuk
memahami materi dari
guru sudah bisa. Karena
guru terpaku pada LKS
dan buku paket.
DS Berdasarkan hasil
(Selasa, 10 wawancara dengan
Januari 2023) siswa kelas IV
09.00 - 10.00 mengenai kendala dan
hambatan yang dialami
yaitu
pengimplementasianya
hanya menggunakan
beberapa referensi saja
seperti buku LKS dan
buku paket yang sudah
disediakan oleh
sekolah. jadi tidak ada
referensi dari sumber
belajarnya sebagai
penyokong kebutuhan
belajar
DS Berdasarkan hasil
(Senin, 16 wawancara dengan
Januari 2023) siswa kelas IV
09.00 - 10.00 mengenai kendala dan
hambatan yang dialami
yaitu ketika
pembelajaran
menggunkan kurikulum
merdeka dalam kelas
yaitu tidak banyak
referensi sebagai
sumber pembelajaran.
namun dalam
memahami materi yang
diberikan Pak guru
sudah bisa.
RN Berdasarkan hasil
(Selasa, 10 wawancara dengan
Januari 2023) siswa kelas IV
211

09.00 -10.00 mengenai kendala dan


hambatan yang dialami
yaitu terletak pada saat
pembelajaran
berlangsung yaitu
sumber belajar yang
digunakan masih belum
banyak hanya LKS dan
buku dari sekolah.
RN Berdasarkan hasil
(Senin, 16 wawancara dengan
Januari 2023) siswa kelas IV
09.00 - 10.00 mengenai kendala dan
hambatan yang dialami
yaitu Kendala nya itu
masih belum banyak
referensi
pembelajaranya jadi
hanya menggunakan
buku LKS dan buku
paket yang ada di
sekolah saja. Tapi untuk
memahami materi
sudah bisa karena pak
guru menjelaskan
dengan simpel jadi
mudah di mengerti
3 Upaya CE Berdasarkan hasil
Mengatasi (Rabu,14 wawancara dengan
Kendala dan Desember 2022) kepala sekolah dapat
Hambatan 09.00 - 10.00 disimpulkan bahwa
Dalam untuk mengatasi
Pengimpleme kendala dan hambatan
ntasian yang dialami yaitu
Kurikulum dengan cara
Merdeka memperbanyak mencari
Pada referensi serta informasi
Pembelajaran mengenai kurikulum
IPAS Kelas merdeka.
IV di SD bermusyawarah,
Negeri 1 dilakukanya kegiatan
Kadipiro pelatihan, pertemuan
dengan wali murid,
workshop, mengikuti
seminar dan webinar,
serta mengikuti
212

kegiatan Kelompok
Kerja Guru (KKG)
CE Berdasarkan hasil
(Kamis, 9 wawancara dengan
Januari 2023) kepala sekolah dapat
09.00 - 10.00 disimpulkan bahwa
untuk mengatasi
kendala dan hambatan
yang dialami yaitu
dengan cara
bermusyawarah,
memperbanyak
menggali informasi
mengenai
pengimplementasian
kurikulum merdeka,
banyak mengikuti
kegiatan pelatihan,
pertemuan dengan wali
murid, workshop,
mengikuti seminar dan
webinar, serta
mengikuti kegiatan
Kelompok Kerja Guru
(KKG)
AHR Berdasarkan hasil
(Rabu, 14 wawancara dengan guru
Desember 2022) kelas IV mengenai cara
09.30 - 10.30 untuk mengatasi
kendala dan hambatan
yang dialami yaitu
dengan cara dengan
cara bermusyawarah,
memperbanyak
menggali informasi
mengenai
pengimplementasian
kurikulum merdeka,
banyak mengikuti
kegiatan pelatihan,
pertemuan dengan wali
murid, workshop,
mengikuti seminar dan
webinar, serta
mengikuti kegiatan
213

Kelompok Kerja Guru


(KKG).
AHR Berdasarkan hasil
(Senin, 9 Januari wawancara dengan guru
2023) kelas IV mengenai cara
09.30 - 10.00 untuk mengatasi
kendala dan hambatan
yang dialami yaitu
dengan cara
memusyawarahkan
kendala yang dialami,
memperbanyak mencari
informasi mengenai
pengimplementasian
kurikulum merdeka,
banyak mengikuti
kegiatan pelatihan,
pertemuan dengan wali
murid, workshop,
mengikuti seminar dan
webinar, serta
mengikuti kegiatan
Kelompok Kerja Guru
(KKG). memperbanyak
mencari referensi atau
sekolah memfasilitasi
buku pedoman
pelaksanaan
assessment, agar
pelaksanaan assessment
berjalan dengan baik.
Untuk memenuhi
kebutuhan belajar siswa
guru harus membuat
perencaan pembelajaran
dari jauh-jauh hari agar
dapat mempelajari
materinya terlebih
dahulu
AY Berdasarkan hasil
(Selasa, 10 wawancara dengan
Januari 2023) siswa kelas IV
09.00 - 10.00 mengenai cara
mengatasi kendala dan
hambatan yang dialami
yaitu dengan cara
214

memperbanyak mencari
referensi dari luar.
Kemudian nanti jika ada
informasi atau materi
yang belum paham
ditanyakan kepada guru
AY Berdasarkan hasil
(Senin, 16 wawancara dengan
Januari 2023) siswa kelas IV
09.00 - 10.00 mengenai cara
mengatasi kendala dan
hambatan yang dialami
yaitu dengan cara
memperbanyak mencari
referensi dari luar,
bertanya jika ada yang
belum jelas
DS Berdasarkan hasil
(Selasa, 10 wawancara dengan
Januari 2023) siswa kelas IV
09.00 - 10.00 mengenai cara
mengatasi kendala dan
hambatan yang dialami
yaitu dengan cara
memperbanyak belajar
dan bertanya kembali
jika ada yang belum
jelas.
DS Berdasarkan hasil
(Senin, 16 wawancara dengan
Januari 2023) siswa kelas IV
09.00 -10.00 mengenai cara
mengatasi kendala dan
hambatan yang dialami
yaitu dengan cara
mencari referensi yang
mendukung dari luar
atau buku-buku yang
ada diperpustakan
kemudia nanti jika ada
materi yang belum jelas
ditanyakan kembai
kepada guru agardiberi
penjelasan kembali.
RN Berdasarkan hasil
wawancara dengan
215

(Selasa, 10 siswa kelas IV


Januari 2023) mengenai cara
09.00 -10.00 mengatasi kendala dan
hambatan yang dialami
yaitu dengan cara
mencari referensi dari
luar sekolah, seperti di
media youtub atau dari
internet kemudian nanti
jika ada yang belum
paham guru biasanya
menjelakan kembali
atau di beri pertanyaan
atau soal evaluasi untuk
memperdalam materi.
RN Berdasarkan hasil
(Senin, 16 wawancara dengan
Januari 2023) siswa kelas IV
09.00 -10.00 mengenai cara
mengatasi kendala dan
hambatan yang dialami
yaitu dengan cara
memeperbanyak
mencari sumber
referensi dari luar
kemudian mencari
referensi di
perpustakan. Selain itu
nanti jika ada materi
yang belum paham atau
yang masih
membingungkan bisa
ditanyaka ke guru.
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil triangulasi waktu dapat ditarik kesimpulan
bahwa implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran
IPAS kelas IV yaitu sudah terimplementasi dengan baik upaya
yang dilakukan yaitu dengan membuat perencanaan pembelajaran
berupa menyususn modul ajar yang sesuai dengan pedoman
kurikulum merdeka kegiatan pembelajaran IPAS dilakukan
dengan berbagai kegiatan yang bervariasi yaitu kegiatan
mengamati, kegiatan menulis, kegiatan menemukan, kegiatan
berdiskusi, dan kegiatan praktek atau eksperimen. Pembelajaran
berdiferensiasi juga sudah dilakukan. Hal ini dapat dilihat dari
perbedaan tujuan pembelajaran dan assessment pembelajaran
yang digunakan untuk siswa ABK dan siswa non ABK. Dari
216

pelaksanaan tersebut ditemui beberapa kendala dan hambatan


seperti belum terdapat informasi yang kurang valid, keterbatasan
waktu dalam penyususnan modul ajar, keterbatasan untuk
mempelajari pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum
merdeka yaitu pembelajaran berdiferensiasi, sarana dan prasarana
yang ada di sekolah masih terbatas, pembuatan soal assessment
dianogstik dan assessment sumatif karena harus disesuaikan
dengan kemampuan peserta didik. Untuk mengatasi kendala di
atas SD Negeri 1 Kadipiro yaitu dengan cara bermusyawarah,
memperbanyak menggali informasi mengenai
pengimplementasian kurikulum merdeka, banyak mengikuti
kegiatan pelatihan, pertemuan dengan wali murid, workshop,
mengikuti seminar dan webinar, serta mengikuti kegiatan
Kelompok Kerja Guru (KKG. Selain itu guru juga mencari
referensi lebih banyak atau sekolah memfasilitasi buku pedoman
pelaksanaan assessment. Guru membuat perencanaan
pembelajaran dari jauh-jauh hari agar dapat mempelajarinya
terlebih dahulu sehingga pembelajaran di kelas IV dapat berjalan
dengan baik dan dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa.
217

Lampiran 20. Reduksi Data


REDUKSI DATA
No Temuan Reduksi
1 Analisis implementasi 1) Menyusun modul ajar.
kurikulum merdeka pada 2) Pembelajaran yang
pembelajaran IPAS Kelas dilakukan sudah interaktif.
IV SD Negeri 1 kadipiro 3) Sudah melaksanakan
pembelajatran
Guru membuat persiapan berdiferensiasi.
sebelum melaksanakan 4) Melakukan assessment di
pembelajaran di kelas akhir pembelajaran.
dengan cara menyususn
modul ajar dan mempelajari
yang akan disampaikan.
Pembelajaran IPAS yang
dilaksanakan diupayakan
sesuai dengan kriteria
pembelajaran dalam
kurikulum merdeka. selain
persiapan dan pelaksanaan
pembelajaran kegiatan
pembelajaran IPAS
dilakukan dengan berbagai
kegiatan yang bervariasi
yaitu kegiatan mengamati,
kegiatan menulis, kegiatan
menemukan, kegiatan
berdiskusi, dan kegiatan
praktek atau eksperimen.
Pembelajaran IPAS di kelas
IV sudah menerapkan
pembelajaran
berdifrensiasi,
pembelajaran yang
dilakukan disesuaikan
dengan kebutuhan dan
kemampuan setiap peserta
didik. hal ini dapat dilihat
dari adanya perbedan dari
tujuan pembelajaran dan
soal evaluasi yang
diberikan kepada siswa
ABK dengan siswa non
ABK. Pada pembelajaran
IPAS yang dilaksanakan
218

saya sebagai seorang guru


juga memberikan
assessmen atau evaluasi
pembelajaran (assessment
formatif, sumatif, dan
diagnostik).
2 Kendala dan hambatan 1) Kurangnya informasi yang
dalam valid.
pengimplementasian 2) Sumber referensi yang
kurikulum merdeka pada masih terbatas.
pembelajaran IPAS kelas 3) Keterbatasan waktu untuk
IV SD Negeri 1 Kadipiro menyusun modul ajar,
keterbatasan waktu dalam
Kendala dan hambatan pembuatan soal assessment
dalam pengimplementasian dianogstik dan assessment
kurikulum merdeka yaitu sumatif serta keterbatasan
informasi yang masih waktu untuk mempelajari
minim terkait kriteria pembelajaran yang akan
pembelajaran sesuai dengan disampaikan.
kurikulum merdeka, sarana
dan prasarana sekolah yang
masih terbatas, terdapat
beberapa mata pelajaran
yang belum memiliki buku
paket, dan keterbatasan
waktu dalam pembuatan
modul ajar, keterbatasan
untuk mempelajari
pembelajaran yang sesuai
dengan kurikulum merdeka
yaitu pembelajaran
berdiferensiasi, sekolah
masih terbatas, pembuatan
soal assessment dianogstik
dan assessment sumatif
karena harus disesuaikan
dengan kemampuan peserta
didik.
3 Upaya Mengatasi 1) Bermusyawarah, mengikuti
Kendala dan Hambatan kegiatan pelatihan,
Dalam pertemuan dengan wali
Pengimplementasian murid, workshop, mengikuti
Kurikulum Merdeka seminar dan webinar, serta
Pada Pembelajaran IPAS mengikuti kegiatan
Kelas IV di SD Negeri 1 Kelompok Kerja Guru
Kadipiro (KKG)
219

2) Mencari referensi lebih


Upaya untuk mengatasi banyak atau sekolah
kendala dan hambatan pada memfasilitasi buku
ssat pengimplementasian pedoman.
kurikulum merdeka yaitu 3) Membuat perencanaan
dengan cara pembelajaran dari jauh-jauh
bermusyawarah, hari.
dilakukanya kegiatan
pelatihan, pertemuan
dengan wali murid,
workshop, mengikuti
seminar dan webinar, serta
mengikuti kegiatan
Kelompok Kerja Guru
(KKG) guru juga mencari
referensi lebih banyak atau
sekolah memfasilitasi buku
pedoman pelaksanaan
assessment, agar
pelaksanaan assessment
berjalan dengan baik. Guru
membuat perencanaan
pembelajaran dari jauh-jauh
hari agar dapat
mempelajarinya terlebih
dahulu sehingga
pembelajaran di kelas IV
dapat berjalan dengan baik
dan dapat memenuhi
kebutuhan belajar siswa.
220

Lampiran 21. Hasil Analisis Data Menggunakan Atlas.ti

HASIL ANALISIS DATA MENGGUNAKAN ATLAS.TI


221

Bedasarkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi yang telah

dilakukan pengkodingan dan mengkatogarikan data menggunakan aplikasi atlas.ti

mengenai implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS kelas IV di

SD Negeri 1 Kadipiro maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Analisis implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS

Kelas IV SD Negeri 1 kadipiro.

Implementasi kurikulum merdeka pada pembelajaran IPAS di kelas IV

SD Negeri 1 Kadipiro sudah terlaksana. Dalam pengimplementasianya guru

sudah menganalisis CP, TP, dan ATP yang kemudian di kembangkan menjadi

modul. Pembelajaran yang berlansung dilakukan dengan menggunakan

berbagai cara yaitu dengan kegiatan mengamati, menemukan, berdiskusi dan

kegiatan praktek atau eksperimen. Guru juga sudah menerapkan pembelajaran

berdiferensiasi, hal ini dapat dilihat ketika pembelajaran berlangsung yang

dilakukan oleh guru yaitu disesuaikan dengan kebutuhan siswanya yang di


222

tandai dengan adanya perbedan dari tujuan pembelajaran dan soal evaluasi

yang diberikan kepada siswa ABK dengan siswa non ABK. Pada

pembelajaran IPAS yang dilaksanakan saya sebagai seorang guru juga

memberikan assessment atau evaluasi pembelajaran (assessment formatif,

sumatif, dan diagnostik).

2. Kendala dan hambatan dalam pengimplementasian kurikulum merdeka

pada pembelajaran IPAS kelas IV SD Negeri 1 Kadipiro.

Pengimplementasian kurikulum merdeka tidak jauh dari kendala dan

hambatan yang dialami karena kurikulum merdeka masih cenderung baru

bagi siswa dan guru sehingga untuk menyesuaikan membutuhkan waktu yang

cukup lama. Informasi mengenai kurikulum merdeka yang di peroleh juga

masih simpang siur, jadi membuat guru agar lebih banyak lagi mengulik

tentang kurikulum merdeka. selain itu juga terdapat beberapa kendala yaitu

sumber refrensi yang diggunakan masih minim, terdapat beberapa mata

pelajaran yang masih belum memiliki buku ajar, serta keterbatasan waktu

untuk membuat modul ajar yang mendobrak batas pembelajaran sesuai

dengan kurikulum merdeka yaitu, pembelajaran berdiferensiasi. Sekolah juga

masih terbatas mengenai pembuatan soal-soal penilaian diagnostik dan

penilaian sumatif karena harus menyesuaikan dengan kemampuan siswa.


223

3. Upaya Mengatasi Kendala dan Hambatan Dalam Pengimplementasian

Kurikulum Merdeka Pada Pembelajaran IPAS Kelas IV di SD Negeri 1

Kadipiro.

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dan hambatan yang

dialami pada saat pengimplementasiankurikulum merdeka pada pembelajaran

IPAS kelas IV dengan beberapa cara yaitu guru memperbanyak menggali

informasi mengenai kurikulum merdeka dengan mengikuti seminar maupun

webinar serta bertukar informasi dengan sekolah lain yang juga menerapkan

kurikulum merdeka. Selain itu guru juga menggali informasi dari KKG

maupun korwil karena sering mengundang narasumber dari luar untuk

memberikan pengalaman dan pengertian mengenai kurikulum merdeka.

Sekolah juga megadakan rapat yang dilakukan secara rutin dalam rapat

tersebut membahas kendala atau hambatan yang dialami guru ketika berada

dalam kelas dimusyawarahkan yang kemudian dicari solusinya secara

bersama-sama.
224

Lampiran 22. Profil Tempat Dan Visi Misi Sekolah

PROFIL TEMPAT DAN VISI MISI SEKOLAH

A. Profil Tempat Pengenalan Lapangan Persekolahan


1. Identitas SD N 1 Kadipiro
Nama Sekolah : SD Negeri 1 Kadipiro
NPSN : 20400536
Jenjang Pendidikan : Sekolah Dasar
Status Sekolah : Negeri
Alamat Sekolah : JL. Sorogan, Sutopadan RT. 04
Ngestiharjo Kec. Kasihan Kab.
Bantul DI Yogyakarta
RT/RW : RT 04
Kode Pos : 55182
Kelurahan : Ngestiharjo
Kecamatan : Kasihan
Kabupaten/Kota : Bantul
Provinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta
Negara : Indonesia
Posisi Geografis : Lintang -7 Bujur 110
SK Pendirian Sekolah :0
Tanggal SK Pendirian Sekolah : 1988-09-29 Status
Kepemilikan : Pemerintah Daerah
SK Izin Operasional : 721/PEM/NGT/1988
Tanggal SK Izin Operasional : 1988-09-29
Kebutuhan Khusus Dilayani : Ada
Email : sd_kadipirokasihan@.com
Akses Internet : Ada (Wi-Fi)
Kepala Sekolah : Christina Ernawati, S.Pd
Akreditasi :A
Kurikulum : Kurikulum 2013 dan Kurikulum
Merdeka
225

B. Visi Misi SD Negeri 1 Kadipiro


1. Visi SD Negeri 1 Kadipiro
“Beriman, Unggul, Berbudaya, Terampil, dan Berkarakter Indonesia” Indikator :
a. Peningkatan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Unggul dalam pengalaman ajaran agama sehingga terbangun insan
yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia.
c. Unggul prestasi hasil belajar siswa baik akademik maupun non
akademik minimal sama dengan SKBM sehingga makin berkurang
prosentase siswa tinggal kelas.
d. Unggul prestasi ujian sekolah, mampu bersaing dan meningkat
prosentase lulusan yang diterima di SLTP Negeri /Unggulan.
e. Unggul Prestasi dalam dalam berbagai even lomba atau festival baik
akademik maupun non akademik.
f. Terwujudnya budaya tertib, disiplin, santun dalam ucapan sopan dalam
perilaku terhadap sesame berlandaskan iman dan taqwa.
g. Cerdas, terampil, dan memiliki kemampuan dasar life skill sebagai
salah satu bekal hidup mandiri di masa depan.
h. Berbudi pekerti luhur dan hidup damai dengan diri sendiri, sesama dan
lingkungan.
2. Misi SD N 1 Kadipiro
a. Membekali siswa budi pekerti!uhur dengan miengintregasikan
pendidikan budi pekerti pada semua mata pelajaran serta
mengoptimalkan bimbingan keagamaan.
b. Menumbuhkan peinghayatan terhadap agama yang dianut sebagai
sumber perilaku.
c. Melaksanakan bimbingjan agama secara intensif.
d. Menumbuh kembangkan potensi lingkungan menuju peningkatan
keberhasilan pendidikan secara efektif dan efesien.
e. Menembangkan seni budaya, olahraga dan keterampilan melalui
pelayanan bakat individual, kegiatan ekstrakurikuler yang
226

berdasarkan pada potensi keluarga dan lingkungan guna


mengupayakan hasil yang optimal.
f. Melaksanakan bimbingan dan pelatihan lomba secara terprogram dan
intensif.
g. Meningkatkan kedisiplinan dan semangat kekeluargaan kepada semua
warga sekolah untuk menuju sekolah yang berkualitas.
h. Mengembangkan dan melaksanakan budaya Indonesia, yaitu 7K
(Ketertiban, Keamanan, Kebersihan, Keindahan, kekeluargaan,
Kesopanan, Kerindangan) serta budaya 5 SMT (Senyum, Sapa,
Santun, Sodaqoh, Maaf dan Terima Kasih) bagi semua warga sekolah.
i. Mengembangkan kebudayaan lokal yang berada di lingkungan.
j. Menerapkan budaya disiplin bersih dan tertib kepada semua warga
sekolah.
k. Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dengan
lingkungan serta tokoh masyarakat melalui Komite Sekolah.
227

Lampiran 23. Jumlah Guru Dan Jumlah Siswa

JUMLAH GURU DAN JUMLAH SISWA

A. Jumlah Guru
Guru Guru Guru Guru Guru Jumlah
Kelas 12 Penjas 2 Agama 3 Orang
Orang Orang
Pegawai Guru Tetap Guru Tidak Guru Jumlah
12 Tetap 7 Honor 7 Orang
Orang Orang
Penjaga PNS/Capeg Sukwan Lain-lain Jumlah
Sekolah Orang Orang Orang

B. Jumlah Siswa SD Negeri 1 Kadipiro


KELAS ROMBEL L P JUMLAH

I A 12 16 28
B 12 16 28
JUMLAH 24 32 56
II A 12 16 28
B 14 14 28
JUMLAH 23 36 59
III A 11 17 28
B 12 19 31
JUMLAH 23 36 59
IV A 14 10 24
B 17 10 27
JUMLAH 31 20 51
V A 14 16 30
B 15 15 30
228

JUMLAH 29 31 60
VI A 19 12 31
B 19 12 31
JUMLAH 38 24 62
JUMLAH JUMLAH 171 173 344
229

Lampiran 24. Sarana Dan Prasarana Sekolah

SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH

1 KURSI BAIK 155 RUSAK 7 JUMLAH


BUAH BUAH
2 MEJA BAIK 130 RUSAK 5 JUMLAH
BUAH BUAH
3 LEMARI BAIK 18 RUSAK 1 JUMLAH
BUAH BUAH
4 RAK BUKU BAIK 12 RUSAK 1 JUMLAH
BUAH BUAH
5 PAPAN TULIS BAIK 15 RUSAK 2 JUMLAH
BUAH BUAH
6 RAK PERPUS BAIK 15 RUSAK 1 JUMLAH
BUAH BUAH
7 RAK BESI BAIK 13 RUSAK 2 JUMLAH
BUAH BUAH
8 MESIN TIK BAIK 1 RUSAK 1 JUMLAH
BUAH BUAH
9 ALAT IPA BAIK 17 RUSAK 2 JUMLAH
BUAH BUAH
10 KERANGKA MANUSIA BAIK 8 RUSAK 3 JUMLAH
BUAH BUAH
11 ALAT IPS BAIK 10 RUSAK 10 JUMLAH
BUAH BUAH
12 ATLAS BAIK 14 RUSAK 2 JUMLAH
BUAH BUAH
13 GLOBE BAIK 15 RUSAK 5 JUMLAH
BUAH BUAH
230

14 ERLENGKAPAN IBADAH BAIK 1 RUSAK JUMLAH


SET SET
15 ERLENGKAPAN BAIK 1 RUSAK JUMLAH
UPACARA BUAH BUAH
16 GAMELAN BAIK 1 RUSAK JUMLAH
BUAH BUAH
17 ANGKLUNG BAIK 16 RUSAK JUMLAH
BUAH BUAH
18 GITAR BAIK – RUSAK JUMLAH
BUAH BUAH
19 BOLA VOLI BAIK 8 RUSAK 4 JUMLAH
BUAH BUAH
20 BOLA SEPAK BAIK 10 RUSAK 4 JUMLAH
BUAH BUAH
21 RAKET BAIK 2 RUSAK JUMLAH
BUAH BUAH
22 TAPE RECORDER BAIK 2 RUSAK JUMLAH
BUAH BUAH
23 WIRELESS BAIK 1 RUSAK JUMLAH
BUAH BUAH
24 TV BAIK 1 RUSAK JUMLAH
BUAH BUAH
25 KOMPUTER BAIK 12 RUSAK JUMLAH
SET BUAH
26 FOTO KEPALA NEGARA BAIK 19 RUSAK JUMLAH
& WAKIL BUAH BUAH
27 LAMBANG NEGARA BAIK 19 RUSAK JUMLAH
(GARUDA) BUAH BUAH
28 LAIN-LAIN BAIK RUSAK JUMLAH
BUAH BUAH
231

Lampiran 25. CP, TP dan ATP

IDENTIFIKASI CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN ALUR TUJUAN


PEMBELAJARAN KELAS IV FASE B

KALIMAT CAPAIAN PEMBELAJARAN


Bidang Studi/Fase yang dianalisis/Kelas: IPAS/Fase B/ Kelas IV
Peserta didik menganalisis hubungan antara bentuk serta fungsi bagian
tubuh pada manusia (pancaindra). Peserta didik dapat membuat simulasi
menggunakan bagan / alat bantu sederhana tentang siklus hidup makhluk hidup.
Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan pelestarian
sumber daya alam di lingkungan sekitarnya dan kaitannya dengan upaya
pelestarian makhluk hidup.
Peserta didik mengidentifikasi proses perubahan wujud zat dan
perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik
mengidentifikasi sumber dan bentuk energi serta menjelaskan proses perubahan
bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari (contoh: energi kalor, listrik, bunyi,
cahaya). Peserta didik memanfaatkan gejala kemagnetan dalam kehidupan
sehari-hari, mendemonstrasikan berbagai jenis gaya dan pengaruhnya terhadap
arah, gerak dan bentuk benda. Peserta didik mendeskripsikan terjadinya siklus
air dan kaitannya dengan upaya menjaga ketersediaan air.
Di akhir fase ini, peserta didik menjelaskan tugas, peran, dan tanggung
jawab sebagai warga sekolah serta mendeskripsikan bagaimana interaksi sosial
yang terjadi di sekitar tempat tinggal dan sekolah. Peserta didik
mengidentifikasi ragam bentang alam dan keterkaitannya dengan profesi
masyarakat.
Peserta didik mampu menunjukkan letak kota/kabupaten dan provinsi
tempat tinggalnya pada peta konvensional/ digital. Peserta didik
mendeskripsikan keanekaragaman hayati, keragaman budaya, kearifan lokal
dan upaya pelestariannya.Peserta didik mengenal keragaman budaya, kearifan
lokal, sejarah (baik tokoh maupun periodisasinya) di provinsi tempat tinggalnya
232

serta menghubungkan dengan konteks kehidupan saat ini. Peserta didik mampu
membedakan antara kebutuhan dan keinginan, mengenal nilai mata uang dan
mendemonstrasikan bagaimana uang digunakan untuk mendapatkan nilai
manfaat/ memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN KELAS IV SD NEGERI KADIPIRO


1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2022/2023
Tujuan Materi inti Kompetens Perkir Dimensi Karakteristik/
pembelajaran i aan profil potensi
(berdasarkan (keterampil jumla pelajar sekolah yang
CP) an) h JP pancasila terkait topik

4.1. Siswa Panca Menuliskan 2 JP Dimensi: Memiliki


menganalisis indera Menceritak Bernalar sarana
hubungan an Kritis prasarana
antara bentuk seperti buku
dan fungsi bacaan dan
bagian tubuh kemampuan
manusia guru dalam
(panca menyampaika
indera) n bacaan
secara lisan.
4.2. Siswa Peran dan Menentuka 2 JP Dimensi: Memiliki
menjelaskan tanggung n Bergoton sarana
peran dan jawab Menjelaska g royong prasarana
tanggung seperti buku
n
jawab bacaan dan
manusia Mencontoh kemampuan
dalam kan guru dalam
kehidupan menyampaika
bermasyaraka n bacaan
t. secara lisan.
4.3. Siswa Wujud zat Mengidenti 2 JP Dimensi: Memiliki
mengidentifik fikasi Bernalar sarana
asi wujud zat Menjelaska Kritis prasarana
seperti buku
n
bacaan dan 2
Menyimpul JP
kan kemampuan
guru dalam
menyampaika
233

n bacaan
secara lisan.
4.4. Siswa Perubahan Menidentifi 2 JP Dimensi: Memiliki
menganalisis wujud zat kasi Bernalar sarana
perubahan Menjelaska Kritis prasarana
wujud zat. seperti buku
n
bacaan, alat
mencontoh praktik dan
kan kemampuan
Menyimpul guru dalam
kan menyampaika
n bacaan
secara lisan.
4.5. Siswa Gaya dan Menidentifi 2 JP Dimensi: Memiliki
mendeskripsi gerak kasi Kreatif sarana
kan jenis-jenis Menjelaska prasarana
gaya dan seperti buku
n
manfaatnya bacaan, media
dalam mencontoh pembelajaran,
kehidupan kan dan
sehari-hari. Menyimpul kemampuan
kan guru dalam
menyampaika
n bacaan
secara lisan.
4.6. Siswa Teknologi Menjelaska 2 JP Dimensi: Memiliki alat
menciptakan n Kreatif praktik yang
teknologi Mencontoh memadai
untuk
dengan kan
menunjang
prinsip-
siswa dalam
prinsip berkreasi dan
pesawat kemampuan
sederhana guru dalam
untuk menyampaika
memecahkan n materi
secara lisan.
masalah
dalam
kehidupan
sehari-hari.

4.7. Siswa Siklus air mengidenti 2 JP Dimensi: Memiliki


mengidentifik fikasi Bernalar sarana
asi urutan Menjelaska kritis prasarana
siklus air. n seperti buku
234

bacaan dan
kemampuan
guru dalam
menyampaika
n bacaan
secara lisan.
4.8. Siswa Pengaruh Mengidenti 2 JP Dimensi: Memiliki alat
mendeskripsi siklus air fikasi Bernalar praktik yang
kan pengaruh Menjelaska kritis memadai
siklus air untuk
n
dalam menunjang
kehidupan Menyimpul siswa 2 JP
sehari-hari. kan dalam
berkreasi dan
kemampuan
guru dalam
menyampaika
n materi
secara lisan.
4.9. Siswa Ekosistem Menidentifi 2 JP Dimensi: memiliki
menyajikan kais Kreatif saana
hasil karya Menjelaska prasarana
tentang hasil seperti buku
n
investigasi bacaan dan
beberapa Melaporka kemampuan
ekosistem n guru dalam
yang ada di menyampaika
lingkungan n bacaan
sekitarnya secara lisan,
(danau, memiliki alat
sungai, multimedia
hutan). yang
memadai,
seperti laptop,
radio, speaker,
LCD, serta
jaringan
internet yang
stabil.
4.10. Siswa Siklus Mengidenti 2 JP Dimensi: Memiliki
mengidentifik hidup fikasi Bernalar sarana
asi siklus hewan Melaporka kritis prasarana
hidup dari seperti buku
n
beberapa bacaan dan
hewan yang Menceritak kemampuan
ada di sekitar an guru dalam
235

serta menyampaika
manfaatnya n bacaan
terhadap secara lisan
lingkungan.
4.11. Siswa Ragam Merinci 2 JP Dimensi: Memiliki
menggambar bentang Menggamb Kreatif sarana
ragam alam arkan prasarana
bentang alam seperti buku
di lingkungan bacaan dan
sekitar. kemampuan
guru dalam
menyampaika
n bacaan
secara lisan
4.12. Siswa Profesi Mengidenti 2 JP Dimensi: Memiliki
mengaitkan masyarakat fikasi Bernalar sarana
ragam Mengaitkan kritis prasarana
bentang alam seperti buku
dengan bacaan dan
profesi kemampuan
masyarakat di guru dalam
daerahnya. menyampaika
n bacaan
secara lisan
4.13. Siswa Sistem tata Mendeskrip 2 JP Dimensi: Memiliki
mendeskripsi kelola sikan Bernalar sarana
kan tempat Melaporka kritis prasarana
tinggalnya seperti buku
n
berdasarkan bacaan dan
sistem tata menggamb kemampuan
kelola arkan guru dalam
masyarakat menyampaika
n bacaan
secara lisan
4.14. Siswa Penggunaa Mengidenti 2 JP Dimensi: Memiliki
mengindentifi n peta tikasi Bernalar sarana
kasi kritis prasarana
kota/kabupat seperti buku
en tempat bacaan dan
tinggalnya kemampuan
pada peta guru dalam
konvensional/ menyampaika
digital n bacaan
secara lisan
236

4.15. Siswa Sistem jual Mengidentf 2 JP Dimensi: memiliki


menyajikan beli di ikasi Berkebine saana
hasil karya daerahnya Menyimpul kaan prasarana
global seperti buku
tentang kan
bacaan dan
sejarah Menggamb kemampuan
kegiatan arkan guru dalam
tukar beli menyampaika
yang ada di n bacaan
daerahnya secara lisan,
melalui memiliki alat
multimedia
proses
yang
penelusuran memadai,
informasi dari seperti laptop,
tokoh atau radio, speaker,
orang yang LCD, serta
ada di jaringan
lingkunganny
internet yang
stabil.
a yang ada di
daerahnya.

4.16. Siswa Nilai mata Menidentifi 2 JP Dimensi: Memiliki


mengidentifik uang dalam kasi Mandiri sarana
asi keinginan kehidupan Menentuka prasarana
dan sehari-hari n seperti buku
kebutuhanny bacaan dan
a yang kemampuan
dihubungkan guru dalam
dengan nilai menyampaika
uang n bacaan
secara lisan
4.17. Siswa Keragaman Mengidenti 2 JP Dimensi: Memiliki
menjelaskan budaya dan fikasi Beriman, sarana
adat atau kearifan Menjelaska Bertakwa prasarana
tokoh di lolak serta kepada seperti buku
n
wilayahnya paya Tuhan bacaan dan
yang menjaga YME, dan kemampuan
berperan kelestarian Berakhlak guru dalam
untuk nya Mulia menyampaika
menjaga n bacaan
kelestarian secara lisan
alam.
4.18. Siswa Tokoh yang Mengidenti 2 JP Dimensi: Memiliki
menyelidiki memperjua fikasi sarana
237

peran tokoh ngkan Melaporka Bernalar prasarana


dari kemerdeka n Kritis seperti buku
wilayahnya an di daerah Menceritak bacaan dan
tersebut kemampuan
pada masa an
guru dalam
lampau
menyampaika
dalam n bacaan
memperjuang secara lisan
kan
kemerdekaan
Indonesia.

4.19. Siswa Perjuanaga Menyimpul 2 JP Dimensi: Memiliki


mengurutkan n rakyat kan Berkebine sarana
kronologis dalam Melaporka kaan prasarana
memperjua global seperti buku
perjuangan n
ngkan bacaan dan
rakyat di
kemerdeka kemampuan
wilayahnya an guru dalam
pada masa menyampaika
lampau n bacaan
dalam secara lisan
memperjuang
kan
kemerdekaan
Indonesia.

4.20. Siswa Peninggala Mengidenti 2 JP Dimensi: Memiliki


menelusuri n zaman fikasi Berkebine sarana
peninggalan penjajahan Menggamb kaan prasarana
global seperti buku
masa arkan
bacaan dan
pendudukan Menjelaska kemampuan
bangsa asing n guru dalam
yang terdapat menyampaika
di wilayahnya. n bacaan
secara lisan
238

Lampiran 26. Modul Ajar

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA 2022

IPAS SD KELAS IV

INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Ahmad Habibur Rahman, S.Pd.
Instansi : SD Negeri Kadipiro 1
Tahun Penyusunan : 2023
Jenjang Sekolah : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : IPAS
Fase / Kelas : B / IV
BAB 3 : Gaya di Sekitar Kita
Topik A : 1. Pengaruh gaya terhadap benda
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
➢ Capaian Pembelajaran (CP)
Peserta didik memanfaatkan gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari-
hari, mendemonstrasikan berbagai jenis gaya dan pengaruhnya terhadap
arah, gerak dan bentuk benda.
➢ Keterampilan Proses
1. Mengamati
2. Mempertanyakan dan memprediksi
3. Merancang dan melakukan penyelidikan
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
5. Mengevaluasi dan refleksi
6. Mengomunikasikan hasil
➢ Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
1. Mengidentifikasi ragam gaya yang terlihat dalam aktivitas sehari-
hari
239

2. Memanfaatkan gaya tersebut untuk membantu manusia mengatasi


tantangan dalam aktivitas sehari-hari
➢ Tujuan Pembelajaran (TP)
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi ragam gaya yang terlihat dalam
aktivitas sehari-hari
2. Peserta didik dapat memanfaatkan gaya tersebut untuk membantu
manusia mengatasi tantangan dalam aktivitas sehari-hari

Akomodasi Tujuan Pembelajaran (TP) Untuk siswa ABK

1. Siswa dapat menuliskan ragam gaya yang terlihat dalam aktivitas


sehari-hari.
2. Siswa dapat memberi contoh gaya untuk membantu manusia untuk
mengatasi tantangan dalam aktivitas sehari-hari.
B. KOMPETENSI AWAL
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi ragam gaya yang terlihat dalam
aktivitas sehari-hari
2. Peserta didik mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan gaya dalam
kehidupan sehari-hari
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
➢ Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
➢ Berkebhinekaan Global
➢ Bergotong Royong
➢ Mandiri
➢ Bernalar Kritis
➢ Kreatif
D. SARANA DAN PRASARANA
1. Benda-benda yang ada di ruang kelas
2. Buku panduan guru kurikulum merdeka kelas IV IPAS
3. Buku siswa kelas IV IPAS
240

E. TARGET PESERTA DIDIK


➢ Peserta didik reguler atau umum: tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
➢ Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami
dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi
(HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin.
➢ Peserta didik dengan hambatan khusus: dapat mengikuti pembelajaran
yang diikuti dengan baik dan sesuai kebutuhan peserta didik.
F. JUMLAH PESERTA DIDIK
Siswa regular/tipikal dengan jumlah 25 siswa
G. MODEL PEMBELAJARAN
➢ Moda pembelajaran: tatap muka
➢ Metode pembelajaran: membaca, tanya jawab, permainan, diskusi
➢ Pendekatan: saintifik
KOMPONEN INTI
A. PEMAHAMAN BERMAKNA
Dengan mengidentifikasi ragam gaya meningkatkan kemampuan siswa
dalam memahamai konsep dasar gaya dan pengaruhnya terhadap benda, dan
memanfaatkan gaya tersebut untuk membantu manusia mengatasi tantangan
dalam kehidupan sehari-hari.
B. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Pernahkan kalian bermain bola?
2. Apa yang menyebabkan bola dapat bergerak dan berubah arah?
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal
1. Guru membuka pembelajaran dengan salam.
2. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa.
3. Guru mengecek kehadiran siswa dan bertanya bagaimana kabar siswa.
4. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa terkait materi yang sudah
dipelajari sebelumnya.
241

5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.


6. Guru memberikan pertanyaan pemantik kepada siswa.
Kegiatan Inti
Fase 1 mengorientasikan siswa pada masalah
1. Peserta didik diminta mendengarkan penjelasan guru mengenai gaya.
2. Peserta didik dan guru tanya jawab mengenai pengaruh gaya terhadap benda.
3. Guru mengaitkan pemahaman mengenai perngaruh gaya terhadap benda.
dengan menggunakan media dan aktivitas-aktivitas yang sering dilakukan
sehari-hari.
Fase 2 mengorientasikan kerja siswa
1. Peserta didik diminta untuk melakukan aktivitas yang menarik minat peserta
didik.
2. Peserta didik yang mempunyai hambatan khusus dalam belajar
mendapatkan perlakukan yang berbeda dari guru dengan menyesuaikan
kebuutuhan siswa.
3. Peserta didik yang mempunyai hambatan khusus dan siswa yang normal
dibentuk kelompok yaitu dengan teman sebangku.
Fase 3 melakukan penyelidikan atau penelusuran untuk menjawab permasalahan
1. Peserta didik dan guru melakukan permainan mengenai pengaruh gaya
terhadap benda.
2. Peserta didik dan guru saling tanya jawab tentang gerakan yang mereka
lakukan pada percobaan atau aktivitas tersebut.
3. Peserta didik diberikan gambaran mengenai manfaat gaya dalam aktivitas
sehari-hari.
Kegiatan Penutup
1. Peserta didik diminta mengerjakan pertanyaan yang ada di buku LKS dan
LKPD dengan teman sebangku
2. Peserta didik dan guru membahas soal yang sudah dikerjakan sebelumnya
agar pemahaman peserta didik lebih baik.
242

3. Peserta didik dan guru menyimpulkan materi yang sudah dipelajari pada
pembelajaran IPAS hari ini
4. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab mengenai apakah materi yang
sudah dipelajari dapat diterima dengan baik atau terdapat kesulitan
5. Peserta didik mendapat penguatan dari guru terkait materi yang sudah
dipelajari
D. REFLEKSI
Refleksi Siswa
1. Bagaimana perasaan kalian dengan pembelajaran hari ini?
2. Pembelajaran apa saja yang sudah kalian lakukan hari ini?
3. Apa yang membuatmu tertarik pada kegiatan pembelajaran hari ini?
Refleksi guru
1. Apakah tujuan pembelajaran hari ini sudah tercapai?
2. Apakah peserta didik sudah mengikuti pembelajaran dengan aktif?
3. Pada bagian mana peserta didik paling banyak belajar?
4. Apakah ada kesulitan yang dialami siswa?
5. Apakah penggunaan media yang digunakan sudah tepat dengan materi
yang di ajarkan?
6. Kapan atau bagian mana guru merasa perlu menerapkan pembelajaran
berdiferensiasi? Mengapa?
E. ASESMEN PENILAIAN
1. Asesmen diganostik
Peserta didik menyebutkan pegertian gaya?
2. Asesmen formatif
Peserta didik mengerjakan latian di buku LKS
3. Asesmen sumatif
Peserta didik mengamati, mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi,
serta mengambil kesimpulan tentang konsep gaya, pengaruh gaya
terhadap benda dan manfaat gaya pada aktivitas manusia
243

F. EVALUASI
Soal Evaluasi
1.

Identifikasi gambar diatas! Jenis gaya apa yang dilakukan pada gambar
diatas?
2. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah luput dari gaya.
Indentifikasilah kegiatan sehari-hari yang memerlukan gaya!
3.
No Kegiatan
1 Melihat Gunung
2 Menendang Bola
3 Membuka Pintu
4 Mendengarkan Musik
Identifikasi kegiatan diatas yang merupakan contoh penggunaan gaya
ditunjukan oleh nomor….
4. Sebutkan manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari!
5.
No Kegiatan
1 Gaya dapat mengurangi kecepatan benda
2 Gaya dapat menyebabkan benda berubah wujud
3 Gaya menyebabkan benda bergerak
4 Gaya dapat menambah kecepatan benda
Sebutkan pengaruh gaya terhadap gerak benda di atas !
Akomodasi Soal Evaluasi
1. Tuliskan jenis-jenis gaya!
2. Tuliskan definisi gaya!
244

3. Tuliskan manfaat gaya!


4. Tuliskan contoh gaya yang kamu ketahui!
5. Tuliskan contoh kegiatan yang menggunakan gaya!
G. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Pengayaan
Bagi siswa yang sudah tuntas mencapai tujuan pembelajaran diberi tugas
mengerjakan latihan soal dan pertanyaan
Remedial
Bagi siswa yang belum tuntas akan diberikan pendalaman materi pada
kegiatan pembelajaran hari ini
LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


Nama: .............................................................................
Kelas: ..............................................................................
Mengapa benda dapat bergerak?
Tujuan: Untuk mengetahui penyebab benda menjadi bergerak

Mari kita ketahui!

Tuliskan kegiatan dari bangun tidur sampai berangat sekolah


yang memerlukan gaya!
245

Mari kita Menggambar!

Gambarlah ide kamu tentang gerak benda yang di pengaruhi


leh gaya!
246

Diskusikan!

Hubungkan gaya dan gerak pada peristiwa-peristiwa berikut ini!


247

B. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK


Topik A
1. Buku panduan guru Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Kelas IV
2. Buku siswa Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Kelas IV

Bahan Bacaan Guru


Pengaruh Gaya Terhadap Benda

Ada banyak cara untuk memindahkan suatu benda dari satu tempat ke tempat
yang lain. Gaya adalah interaksi pada benda dalam bentuk tarikan atau dorongan.
Interaksi ini akan menggerakan benda bebas. Akibatnya benda diam bisa menjadi
bergerak. Saat dua orang mendorong dan menarik benda, mereka
menggunakan gaya otot. Gaya otot adalah gaya yang dikeluarkan dari manusia
atau hewan menggunakan otot pada tubuh mereka. Saat kontainer
diberikan gaya dorong atau tarik, akan terjadi gesekan antara kontainer dan
permukaan lantai. Hal ini menyebabkan terjadinya gaya gesek. Arah gaya gesek
berlawanan dengan arah gerak benda. Semakin lebar dan luas permukaan benda
yang bergesekan, maka gaya gesek akan semakin besar. Artinya benda akan
semakin susah bergerak dan terasa lebih berat ketika didorong. Salah satu cara
untuk memperkecil luas permukaan adalah dengan memberi roda atau kaki-kaki
kecil. Selain membuat benda diam menjadi bergerak, suatu gaya juga dapat:
1. Membuat benda yang diam menjadi bergerak.
2. Mengubah arah gerak benda.
3. Mengubah bentuk benda.
Gaya bisa mempengaruhi suatu benda. Adapun berbagai macam aktivitas yang
dilakukan orang-orang di sekitar dengan menggunakan otot mereka.
Contoh gaya dapat menyebabkan benda diam:
1. Bola yang semula diam saat ditendang akan bergerak melambung.
2. Lemari yang semula diam saat didorong akan mulai bergerak dan
berpindah tempat.
248

3. Mobil mogok yang didorong akan bergerak dan berpindah tempat.


4. Gerobak didorong atau ditarik akan bergerak dan berpindah tempat.
5. Delman yang ditarik kuda atau sapi akan bergerak dan berpindah tempat.V

Bahan Bacaan Siswa


➢ Pengaruh Gaya Terhadap Benda

Pagi ini, Lani dan mendapat tugas dan ibu untuk merapikan ruang tamu, Mereka
ingin memindahkan meja bersama. Lani mendorong meja dari belakang dan
kakak menarik meja dari depan. Kegiatan yang dilakukan. Lani dan kakaknya
merupakan kegiatan mendorong dan menarik sebuah benda. Dorongan dan
tarikan merupakan bentuk gaya. Gaya adalah tarikan, dorongan. tendangan,
kayuhan, ataupun hal-hal lain yang menyebabkan benda bergerak atau berhenti
bergerak Gaya dapat memengaruhi benda. Ayo, kita pelajari pengaruh gaya
terhadap benda berikut!
Contoh gaya dapat menyebabkan benda diam:
1. Bola yang semula diam saat ditendang akan bergerak melambung.
2. Lemari yang semula diam saat didorong akan mulai bergerak dan
berpindah tempat.
3. Mobil mogok yang didorong akan bergerak dan berpindah tempat.
4. Gerobak didorong atau ditarik akan bergerak dan berpindah tempat.
249

5. Delman yang ditarik kuda atau sapi akan bergerak dan berpindah tempat.V

➢ Gaya Memengaruhi Benda Bergerak Menjadi Diam

Gaya juga dapat membuat benda yang bergerak menjadi diam. Misalnya, saat
sepeda melaju kencang kemudian direm maka sepeda akan berangsur-angsur
melambat dan akhirnyaberhenti. Contoh lain gaya dapat membuat benda
bergerak menjadi diam, yaitu;
1. Bola sepak yang melambung apabila ditangkap akan berhenti
bergerak.
2. Seorang lainnya.pemain bola menghentikan bola yang dioper pemain
250

➢ Gaya Merubah Bentuk Benda

Benda yang dapat diubah bentuknya


umumnya merupakan benda padat. Contoh gaya dapat mengubah bentuk
benda, yaitu:
1. Plastisin yang ditekan akan berubah bentuk. Plastisin atau malam
adalah benda padat yang bersifat lunak.
2. Pada pembuatan gerabah, tanah liat diberi gaya sehingga berubah
bentuk menjadi gerabah.
3. Botol yang dipukul atau diremas akan berubah bentuk menjadi
penyok.
➢ Gaya Mempengaruhi Bendak Bergerak Menjadi Berubah Arah

Gaya dapat mengubah benda yang bergerak menjadi berubah arah. Misalnya,
bola yang ditendang dan mengenal tembok akan memantul kembali serta
seorang pemain bola yang menyundul bolanya sehingga bola berubah arah.
Selain itu, gaya yang dapat memengaruhi benda bergerak menjadi berubah
arah dapat kita temui ketika sopir mengendarai mobil. Saat mobil melaju,
sopir membelokkan arah setir mengikuti arah tikungan jalan. Sopir
memberikan gaya memutar setir ke kanan yang membuat mobil tersebut akan
251

berbelok ke arah kanan. Artinya, gerakan mobil yang semula lurus, akan
berubah arah akibat gaya dari putaran setir oleh sopir.
C. GLOSARIUM
Peserta didik akan belajar tentang apa itu gaya, ragam gaya dan sifatnya, gaya di
sekitar mereka, pengaruhnya terhadap suatu benda, serta manfaat dari ragam
gaya pada kehidupan sehari-hari. Peserta didik akan melakukan eksplorasi dalam
bentuk Percobaan, serta membuat suatu produk yang memanfaatkan sifat gaya.
Mereka akan mencari tahu hubungan dari sifat gaya serta manfaat yang bisa
dipakai oleh gaya tersebut untuk membantu aktivitas manusia sehari-hari.
Pada bab ini, diharapkan peserta didik menunjukkan kreativitasnya dalam
membuat produk serta mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi. Bab ini
juga akan banyak melibatkan peserta didik dalam kegiatan berdiskusi baik dalam
kelompok besar maupun kecil yang diharapkan bisa melatih sikap peserta didik
untuk menyimak saat berdiskusi (akhlak mulia).
DAFTAR PUSTAKA
Amalia Fitri, dkk. 2021. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial. Pusat Kurikulum
dan Perbukuan KemendikbudRistek. Jakarta Pusat

Yogyakarta, 13 Desember 2022


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah

Christina Ernawati, S.Pd Ahmad Habibur Rahman, S.Pd.


252

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA 2022

IPAS SD KELAS IV

INFORMASI UMUM
H. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Ahmad Habibur Rahman, S.Pd.
Instansi : SD Negeri Kadipiro 1
Tahun Penyusunan : 2023
Jenjang Sekolah : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : IPAS
Fase / Kelas : B / IV
BAB 3 : Gaya di Sekitar Kita
Topik A : 2. Gaya Otot dan Gaya Gesek
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
➢ Capaian Pembelajaran (CP)
Peserta didik memanfaatkan gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari-
hari, mendemonstrasikan berbagai jenis gaya dan pengaruhnya terhadap
arah, gerak dan bentuk benda.
➢ Keterampilan Proses
1. Mengamati
2. Mempertanyakan dan memprediksi
3. Merancang dan melakukan penyelidikan
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
5. Mengevaluasi dan refleksi
6. Mengomunikasikan hasil
➢ Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
1. Mengidentifikasi ragam gaya yang terlihat dalam aktivitas sehari-
hari
2. Memanfaatkan gaya tersebut untuk membantu manusia mengatasi
tantangan dalam aktivitas sehari-hari
253

➢ Tujuan Pembelajaran (TP)


1. Peserta didik dapat mengidentifikasi penggunaan gaya dalam
aktivitas sehari-hari
2. Peserta didik dapat memahami sifat gaya otot, gaya gesek dan
memanfaatkan kedua gaya tersebut.
3. Peserta didik dapat memanfaatkan sifat gaya gesek dalam membantu
kegiatan manusia.
Akomodasi Tujuan Pembelajaran (TP)
1. Peserta didik dapat menuliskan penggunaan gaya dalam aktivias
sehari-hari.
2. Peserta didik dapat membedakan sifat gaya otot,gesek, dan
memanfaatkan kedua gaya tersebut.
3. Peserta didik dapat memberi contoh sifat gaya gesek dalam
membantu kegiatan manusia.
I. KOMPETENSI AWAL
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi ragam gaya yang terlihat dalam
aktivitas sehari-hari
2. Peserta didik mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan gaya dalam
kehidupan sehari-hari
J. PROFIL PELAJAR PANCASILA
➢ Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
➢ Berkebhinekaan Global
➢ Bergotong Royong
➢ Mandiri
➢ Bernalar Kritis
➢ Kreatif
K. SARANA DAN PRASARANA
1. Benda-benda yang ada di ruang kelas
2. Buku panduan guru
3. Buku siswa kelas IV IPAS
254

L. TARGET PESERTA DIDIK


➢ Peserta didik reguler atau umum: tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
➢ Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami
dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi
(HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin
➢ Peserta didik dengan hambatan khusus: dapat mengikuti pembelajaran
yang diikuti dengan baik dan sesuai kebutuhan peserta didik
M. JUMLAH PESERTA DIDIK
Siswa regular/tipikal dengan jumlah 25 siswa
N. MODEL PEMBELAJARAN
➢ Moda pembelajaran: tatap muka
➢ Metode pembelajaran: membaca, tanya jawab, permainan, percobaan
atau demonstrasi, diskusi
➢ Pendekatan: saintifik
KOMPONEN INTI
H. PEMAHAMAN BERMAKNA
Dengan mengidentifikasi ragam gaya meningkatkan kemampuan siswa
dalam memahamai konsep dasar gaya dan pengaruhnya terhadap benda. Dan
memahamai konsep gaya otot dan gaya gesek dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
I. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Pernahkan kalian menggeser atau mengangkat benda?
2. Apa kalian pernah mendorong meja agar berpindah tempat?
J. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal
1. Guru membuka pembelajaran dengan salam
2. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa
3. Guru mengecek kehadiran siswa dan bertanya bagaimana kabar siswa
255

4. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa terkait materi yang sudah
dipelajari sebelumnya
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
6. Guru memberikan pertanyaan pemantik kepada siswa
Kegiatan Inti
Fase 1 mengorientasikan siswa pada masalah
1. Peserta didik diminta mendengarkan penjelasan guru mengenai gaya otot
dan gaya gesek
2. Peserta didik dan guru tanya jawab mengenai gaya otot dan gaya gesek
3. Guru mengaitkan pemahaman mengenai perngaruh gaya terhadap benda
dengan menggunakan media berupa meja, kursi dan spidol.
4. Peserta didik diminta mengamati bagaimana proses terjadinya gaya gesek
antar benda dengan melakukan demonstrasi menggesekan benda kasar
dengan halus
Fase 2 mengorientasikan kerja siswa
1. Peserta didik yang mempunyai hambatan khusus dalam belajar
mendapatkan perlakukan yang berbeda dari guru dengan menyesuaikan
kebuutuhan siswa
2. Peserta didik dibentuk kelompok dengan teman sebangkunya agar
pembelajaran dapat berlangsung dengan bediferensisasi
Fase 3 melakukan penyelidikan atau penelusuran untuk menjawab permasalahan
1. Peserta didik dan guru melakukan permainan mengenai gaya otot dan gaya
gesek yang tadi sudah dipraktikkan
2. Peserta didik dan guru saling tanya jawab tentang gerakan yang mereka
lakukan pada percobaan atau aktivitas tersebut
3. Peserta didik diberikan gambaran mengenai manfaat gaya dalam aktivitas
sehari-hari
256

Kegiatan Penutup
1. Peserta didik diminta mengerjakan pertanyaan yang ada di buku LKS dan
LKPD dengan teman sebangku
2. Peserta didik dan guru membahas soal yang sudah dikerjakan sebelumnya
agar pemahaman peserta didik lebih baik.
3. Peserta didik dan guru menyimpulkan materi yang sudah dipelajari pada
pembelajaran IPAS hari ini
4. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab mengenai apakah materi yang
sudah dipelajari dapat diterima dengan baik atau terdapat kesulitan
5. Peserta didik mendapat penguatan dari guru terkait materi yang sudah
dipelajari.

K. REFLEKSI
Refleksi Siswa
1. Bagaimana perasaan kalian dengan pembelajaran hari ini?
2. Pembelajaran apa saja yang sudah kalian lakukan hari ini?
3. Apa yang membuatmu tertarik pada kegiatan pembelajaran hari ini?
Refleksi guru
1. Apakah tujuan pembelajaran hari ini sudah tercapai?
2. Apakah peserta didik sudah mengikuti pembelajaran dengan aktif?
3. Pada bagian mana peserta didik paling banyak belajar?
4. Apakah ada kesulitan yang dialami siswa?
5. Apakah penggunaan media yang digunakan sudah tepat dengan materi yang
di ajarkan?
6. Kapan atau bagian mana guru merasa perlu menerapkan pembelajaran
berdiferensiasi? Mengapa?
257

L. EVALUASI
Soal Evaluasi
1.

Tuliskan pendapatmu dari gambar tersebut yang memerlukan gaya otot dan
gaya gesek!
2. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemui gaya gesek pada kegiatan
yang kita lakukan. Sebutkan contoh bagaimna cara memperbesar gaya
gesek!
3.

Dari gambar diatas menunjukan bahwa diperlukanlah sebuah gaya.


Sebutkan gaya apa yang digunakan dalam gambar tersebut dan apa yang
terjadi jika bola menggelinding kemudian ditendang!
4. Sebutkan gaya otot yang bermanfaat bagi manusia?
5. Sebutkan gaya gesek yang bermanfaat bagi manusia?

Akomodasi soal evaluasi


1. Tuliskan dedinisi gaya otot!
2. Tuliskan definisi gaya gesek!
258

3. Tuliskan perbedaan gaya otot dengan gaya gesek!


4. Tuliskan gaya otot dan gaya gesek!
5. Tuliskan manfaat gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari!
M. ASESMEN PENILAIAN
1. Asesmen diganostik
Peserta didik menyebutkan kegiatan sehari-hari yang memakai gaya otot?
2. Asesmen formatif
Peserta didik mengerjakan latian di buku LKS
3. Asesmen sumatif
Peserta didik mengamati, mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi,
serta mengambil kesimpulan tentang konsep gaya, pengaruh gaya otot dan
gaya gesek dalam aktivitas sehari-hari dan manfaat gaya otot dan gaya
gesek pada aktivitas manusia.
N. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Pengayaan
Bagi siswa yang sudah tuntas mencapai tujuan pembelajaran diberi tugas
mengerjakan 258atihan soal dan pertanyaan.
Remedial
Bagi siswa yang belum tuntas akan diberikan pendalaman materi pada
kegiatan pembelajaran hari ini.
LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama:
No Absen:
259

Ayo Slidiki
(Penyelidikan Awal)

Ada beragam aktivitas yang memerlukan gaya otot disekitar


kita. Menurutmu, apa gaya otot itu?

Dan apa saja contoh gaya otot yang ada disekitarmu?

Tuliskan disekitarmu aktivitas yang memerlukan gaya otot!

Ayo Lakukan!

Petunjuk:

1. Siapkan alat dan bahan.


2. Susun alat dan bahan seperti pada gambar.
3. Beri gaya dorong pada benda.
4. Catat hasil pengamatan.
5. Beri beban di atas benda (meja).
6. Beri gaya dorong pada benda.
7. Catat hasil amatan pada tabel yang sudah disediakan.
8. Berikan roda (spidol) dibawah meja seperti pada gambar.
9. Beri beban di atas benda (meja).
10. Beri gaya dorong pada benda.
11. Catat pada tabel yang sudah di sediakan.
12. Jelaskan perbedaan yang tidak diberi roda (spidol) dengan benda yang
diberi roda (spidol).
260

Alat dan bahan


1. Meja
2. Spidol
3. Beban

Amati gambar pertama berikut ini!

Gambar 1
Amati gambar pertama yang tanpa beban dan tanpa roda (spidol)
kemudain praktekkan sesuai intruksi.
Amati gambat kedua berikut ini!

Gambar 2
Amati gambar kedua yang ada beban tanpa roda (spidol) kemudian
praktekkan sesuai instruksi.
261

Amati gambar ke tiga berikut ini!

Gambar 3
Amati gambar ketiga yang terdapat beban dan rodaa (spidol)
kemudian praktekan sesuai instruksi!

Catatan hasil amatan pertama:

Catatan hasil amatan Kedua:


262

Catatan hasil pengamatan ketiga:

Catatan hasil perbandingan:

B. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK


1. Buku panduan guru Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Kelas IV.
2. Buku siswa Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Kelas IV.

Gaya Otot dan Gaya Gesek


Bahan Bacaan Guru

Gaya adalah dorongan atau tarikan. Hasil interaksi antarbenda dapat


menghasilkan gaya yang dapat menyebabkan benda bergerak, berhenti bergerak
atau berubah bentuk. Pada kegiatan seharihari, manusia menggunakan gaya otot
untuk melakukan aktivitas. Gaya otot adalah gaya yang dikeluarkan dari otot
manusia atau hewan. Melangkahkan kaki ke depan membuat tubuh berpindah
tempat. Saat makan, kita menggunakan gaya otot di rahang untuk mengunyah
makanan agar menjadi lebih halus dan dapat kita telan. Pemanfaatan gaya otot
yang dilakukan oleh hewan bisa kita temukan salah satunya pada kendaraan
delman, di mana otot kuda digunakan untuk menarik kereta roda agar dapat
263

bergerak maju. Gaya gesek muncul karena dua benda yang saling bersentuhan.
Saat benda didorong atau ditarik akan ada gesekan antara permukaan benda dan
permukaan lantai. Besar atau kecilnya gaya gesek dipengaruhi oleh:
1. posisi lintasan: mendatar atau menurun.
2. luas permukaan benda yang bersentuhan: bulat atau kotak.
3. permukaan lintasan: rata, bergelombang, kasar, halus, atau licin.
4. berat sebuah benda. Semakin berat suatu benda, gaya geseknya juga akan
semakin besar.
Contoh gelas berisi air akan memiliki gaya gesek yang lebih besar dibanding
gelas kosong. Pada topik ini, peserta didik belajar untuk memecahkan masalah
yang dialami oleh karakter dalam buku dan menggunakan simulasi langsung
untuk mencari berbagai solusi. Dari kegiatan ini dan didukung dengan kegiatan
literasi pada Buku Siswa, peserta didik akan belajar konsep dasar dari gaya.
Melalui pemahaman terhadap gesekan benda, peserta didik diajak untuk
membuat modifikasi dari sebuah alat yang bisa memperkecil gaya gesek.
Pengalaman ini akan melatih peserta didik untuk berpikir kritis dan kreatif
terhadap permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-harinya. Topik
ini juga dilengkapi dengan kegiatan tantangan yang menguatkan kemampuan
identifikasi peserta didik terhadap pemanfaatan gaya dalam kehidupan
sehariharinya.

Sifat Gaya Gesek


Gaya gesek dapat diperbesar atau diperkecil sesuai kebutuhan manusia. Beberapa
cara memperkecil gaya gesek adalah:
1. Pemberian pelumas atau oli pada roda atau rantai sepeda.
2. Penggunaan roda untuk mendorong benda agar lebih mudah dipindahkan.
3. Penggunaan pisau sebagai alas sepatu ski es atau kereta luncur.

Beberapa cara memperbesar gaya gesek adalah:


1. Penggunaan pul pada sepatu pemain bola. Hal ini bertujuan agar pemain bola
tidak tergelincir saat berlari dan menendang bola di lapangan.
264

2. Membuat alur-alur pada ban mobil atau motor. Untuk menghindari


slip/tergelincir di permukaan jalan yang licin.
3. Memberi rantai pada roda mobil saat musim salju.

Berikut manfaat gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Membantu benda bergerak tanpa tergelincir Permukaan aspal jalan raya


dibuat agak kasar. Hal ini bertujuan agar mobil tidak slip ketika bergerak di
atasnya. Adanya gesekan antara ban dan aspal menyebabkan mobil dapat
bergerak tanpa tergelincir.
2. Menghentikan benda yang sedang bergerak Rem motor digunakan agar
motor dapat berhenti saat sedang bergerak. Gesekan membuat laju motor
akan semakin lambat ketika direm.
Berikut kerugian gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari.
1. Menghambat gerakan: gaya gesekan menyebabkan benda yang bergerak
akan terhambat gerakannya.
2. Menyebabkan aus/terkikis: penghapus karet yang sering terpakai akan lebih
mudah habis, ban sepeda menjadi gundul, dan sol sepatu menjadi tipis.
Pada topik ini, peserta didik akan belajar mengamati gerak benda di permukaan
yang berbedabeda melalui percobaan sederhana. Dalam percobaan berkelompok,
mereka akan belajar untuk berbagi peran dan memberikan kesempatan pada
temannya. Peserta didik akan belajar menuangkan hasil pengamatannya dalam
bentuk tabel data (daya abstraksi). Kemudian dari data tersebut, peserta didik
akan belajar menganalisis data dan mengaitkan pengaruh permukaan terhadap
gaya gesek suatu benda.Kemampuan menulis peserta didik akan dilatih saat
membuat kesimpulan dari hasil percobaan. Dari pemahaman ini, peserta didik
diajak untuk melihat pemanfaatan gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari
mereka melalui kegiatan literasi pada Buku Siswa serta diskusi bersama guru.
265

Gaya Otot dan Gaya Gesek


Bahan Bacaan Siswa
➢ Gaya Otot

Masih ingatkah kalian tentang kegiatan yang dilakukan Lani dan kakaknya?
Mereka sedang melakukan gerakan mendorong dan menarik benda. Gerakan
yang berupa tarikan atau dorongan tersebut dinamakan dengan gaya. Kegiatan
tarikan atau dorongan ini akan menggerakkan benda bebas. Akibatnya, benda
diam bisa menjadi bergerak. Saat Lane dan kakaknya mendorong dan menarik
meja, mereka menggunakan gaya otot. Gaya otot adalah gaya yang dihasilkan
oleh otot manusia atau hewan. Contoh:
1. Anak Mengangkat meja dan kursi.
2. Kerbau membajak sawah.
3. Sapi menarik gerobak.
4. Petani mencangkul sawah
➢ Gaya Gesek
266

Gaya gesek Saat meja di dorong maka akan terjadi gesekan antara meja
dengan permukaan lantai, Hal in menyebabkan terjadinya gaya gesek Gaya
gesek adalah gaya yang ditimbulkan karena adanya dua benda yang saling
bergesekan atau bersentuhan. Arah gaya gesek berlawanan dengan arah
gerak benda Besar atau kecilnya gaya gesek bergantung pada permukaan
bendanya. Semakin kasar permukaan benda, semakin besar pula gaya
geseknya. Sebaliknya, jika permukaan bendanya halus. gaya gesekan yang
terjadi akan makin kecil. Sekarang, perhatikan ilustrasi gambar berikut:
Walaupun berhasil memindahkan meja, ternyata Lani dan kakaknya

kesulitan saat memindahkan meja tersebut. Telah kita ketahui bersama


bahwa, makin kasar permukaan benda, makin besar pula gaya geseknya.
Akibatnya, meja akan sulit bergerak. Sebaliknya, jika permukaan benda
halus, gaya gesekan yang terjadi akan makin kecil, Oleh karena itu, mereka
harus memasang roda-roda pada bagian bawah meja. Cara ini akan
membuat gaya gesek makin kecil sehingga meja akan terasa lebih ringan
saat diberikan gaya dorong atau tarik.
➢ Sifat Gaya Gesek
Gaya gesek, merupakan gaya yang ditimbulkan oleh gesekan antar dua
permukaan benda. Gaya gesek memiliki beberapa sifat atau karakteristik
yang membedakannya dengan jenis gaya lainya berikut beberapa sifat gaya
gesek:
a. Berlawanan Arah Dengan Gerak Benda
267

Arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah gerak benda. Apabila
benda bergerak ke kanan, maka arah gaya gesek ke kiri. Jika benda
bergerak ke bawah, arah gaya gesek ke atas.
b. Menghambat Gerak Benda
Arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah gaya luar yang bekerja
pada benda, sehingga gaya gesek bersifat menghambat gerak benda.
Contohnya, apabila gaya luar ke kiri, arah gaya gesek ke kanan,
Sebaliknya, apabila gaya luar ke kanan, arah gaya gesek ke kiri.
c. Besar Gaya Gesek Dipengaruhi Luas Bidang Sentuh Benda
Untuk benda yang bergerak di udara, besarnya gaya gesek yang dialami
benda dipengaruhi oleh luas bidang sentuh benda. Semakin luas
permukaan sentuh, semakin besar gaya geseknya, begitu pun sebaliknya.
Semakin kecil permukaan sentuh, semakin kecil pula gaya geseknya
d. Besar Gaya Gesek Tergantung Tingkat Kekasaran Permukaan Benda
Yang Bersinggungan

Untuk benda padat yang bergerak di atas benda padat, besarnya gaya
gesek dipengaruhi oleh tingkat kekasaran pada permukaan benda yang
bersinggungan. Semakin kasar permukaan suatu benda, semakin besar
pula gaya geseknya, begitu pun sebaliknya. Semakin licin atau halus
permukaan benda, semakin kecil gaya geseknya.
➢ Cara Memperkecil Dan Memperbesar Gaya Gesek
Selain memberi manfaat, ternyata gaya gesek juga dapat merugikan Oleh
karena itu agar tidak merugikan, maka pergesekan pada suatu benda dapat
diperbesar dan diperkecil.
268

a. Cara memperkecil gaya Gesek


1) Memakai pelumas
Pelumas dapat mengurangi gesekan yang terjadi pada mesin
sehingga mesin tidak cepat rusak. Pemberian pelumas pada
rantal dan roda sepeda juga bertujuan agar rantai dan roda
sepeda tidak cepat aus.
2) Memperhalus permukaan benda
Permukaan yang halus membuat benda lebih mudah bergerak.
Misalnya, jalan beraspal bertujuan untuk memperkecil gesekan
antara ban kendaraan dan jalan, sehingga kendaraan lebih
mudah meluncur.
3) Memberi roda pada benda
roda pada bidang sentuh merupakan salah satu upaya untuk
memperlicin permukaan yang bersentuhan, sehingga gaya
gesekan yang terjadi dapat diperkecil. Penggunaan roda
merupakan salah satu cara untuk memanfaatkan gerak bergulir,
sehingga dapat menghindari gaya gesek yang besar.
4) Memperkecil luas permukaan.
Coba kalian amati bentuk haluan pesawat terbang. Bentuk yang
ramping dan runcing membuat gesekan udara dengan badan
pesawat menjadi kecil, sehingga pesawat mudah bergerak
melewati udara.
b. Cara memperbesar gaya gesek
1) Membuat alur dan corak kasar pada permukaan benda
Coba kalian amati sol sepatu dan ban mobil. Alur yang kasar
membuat sol dan ban mempunyai daya cengkeram yang kuat
sehingga tidak mudah tergelincir meskipun jalan basah dan licin.
Selain itu, pembuatan corak kasar juga dapat diterapkan dengan
pemasangan keramik kasar di lantai kamar mandi.
2) Melapisi permukaan benda dengan karet
269

Karet merupakan bahan yang bersifat kesat dan tahan air,


sehingga karet dapat memperbesar gaya gesek. Beberapa benda
yang dilapisi karet untuk memperbesar gaya gesek di antaranya
sol sepatu, ban. kendaraan bermotor, dan ban sepeda.
3) Memperluas bidang permukaan
Benda dengan bidang permukaan luas memiliki gaya gesek lebih
besar terhadap udara daripada benda dengan bidang permukaan
sempit. Misalnya, olahraga terjun payung memanfaatkan lebar
parasut untuk memperlambat gerak jatuh.
➢ Manfaat dan Kerugian Gaya Gesek
Dalam kehidupan sehari hari banyak sekali kegiatan yang memanfaatkan
gaya gesek. Berikut manfaat dan kerugian gaya gesek:
a. Manfaat gaya gesek
1) Ban mobil dan sepeda terbuat dari bahan karet yang dibuat
beralur untuk memperbesar gaya gesek. Hal ini bertujuan agar
mobil dan sepeda tidak tergelincir saat melaju di jalan yang licin.
2) Gaya gesek dimanfaatkan saat mengerem sepeda. Rem
digunakan untuk menghentikan sepeda atau kendaraan bermotor.
Kampas rem akan memberikan gaya gesek pada pelek roda
sehingga menghambat perputaran laju roda.
3) Alas sepatu atau sandal dibuat beralur. Alas sepatu atau sandal
akan bergesekan dengan lantai. Alas sepatu atau sandal yang
beralur menghasilkan gaya gesek yang lebih besar sehingga kita
tidak akan jatuh atau tergelincir saat berjalan di lantai yang licin
b. Kerugian Gaya Gesek
1) Mengikis permukaan benda. Hal ini terjadi karena ban
bergesekan terus dengan jalan, lama-kelamaan permukaan ban
akan aus atau menjadi tipis.
2) Menghambat gerakan benda. Saat menggeser perabotan, benda
kadang sulit didorong karena gaya gesek yang besar. Begitu pula
gesekan udara, dapat menyebabkan hewan sulit berjalan atau
270

terbang ketika angin kencang. Adapun untuk mendapat manfaat


dan menghindari kerugian, gaya gesek bisa diperkecil atau
diperbesar.
3) Menyebabkan mesin menjadi panas sehingga cepat aus dan
rusak.
C. GLOSARIUM
Peserta didik akan belajar tentang apa itu gaya, ragam gaya dan sifatnya, gaya di
sekitar mereka, pengaruhnya terhadap suatu benda, serta manfaat dari ragam
gaya pada kehidupan sehari-hari. Peserta didik akan melakukan eksplorasi dalam
bentuk Percobaan, serta membuat suatu produk yang memanfaatkan sifat gaya.
Mereka akan mencari tahu hubungan dari sifat gaya serta manfaat yang bisa
dipakai oleh gaya tersebut untuk membantu aktivitas manusia sehari-hari.
Pada bab ini, diharapkan peserta didik menunjukkan kreativitasnya dalam
membuat produk serta mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi. Bab ini
juga akan banyak melibatkan peserta didik dalam kegiatan berdiskusi baik dalam
kelompok besar maupun kecil yang diharapkan bisa melatih sikap peserta didik
untuk menyimak saat berdiskusi (akhlak mulia).
DAFTAR PUSTAKA
Amalia Fitri, dkk. 2021. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial. Pusat Kurikulum
dan Perbukuan KemendikbudRistek. Jakarta Pusat

Yogyakarta, 14 Desember 2022


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah

Christina Ernawati, S.Pd Ahmad Habibur Rahman, S.Pd.


271

Lampiran 27. Dokumentasi Kegiatan


272

Observasi Kelas IV

Wawancara Kepala Sekolah


273

Wawancara Guru Kelas IV


274

Wawancara Siswa kelas IV

You might also like