You are on page 1of 8

Available at http://jurnal.stie-aas.ac.id/index.

php/jie
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 900-907

Penyaluran Dana Bank Syariah Melalui Pembiayaan Murabahah, Istishna’, dan


Ijarah Sebelum dan Selama Pandemi Covid 19
Taudlikhul Afkar1*), Teguh Purwanto2)
1,2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
*Email korespondensi: afkar@unipasby.ac.id

Abstract
Impact of the Covid-19 pandemic in Indonesia is not only in the productive sector but has an impact on the
financial sector such as conventional and Islamic financial institutions including banking. Islamic banks have
business activities through murabaha, istisna', and ijara financing for sale and purchase and lease types. The
impact felt by the banking sector can be seen from the existence of financing problems. The purpose of this
research is to compare the conditions of sharia financing before and during the Covid-19 pandemic. The method
used is the paired sample t-test with a sample of Islamic banks in Indonesia. The results show murabaha and
istisna' financing has increased, while ijara financing has decreased during the Covid-19 pandemic.

Keywords : financing, murabaha, istisna’, ijara, covid-19 pandemic, Islamic banks

Saran sitasi: Afkar, T., & Purwanto, T. (2021). Penyaluran Dana Bank Syariah Melalui Pembiayaan Murabahah,
Istishna’, dan Ijarah Sebelum dan Selama Pandemi Covid 19. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 900-907.
doi:http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v7i2.2423

DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v7i2.2423

1. PENDAHULUAN pembiayaan dari para nasabah yang tentunya


Penyaluran dana melalui pembiayaan merupakan terdampak covid-19 saat ini. Tentunya permasalahan
salah satu kegiatan usaha paling besar dari lembaga tersebut menjadi pertanyaan yang tujuannya untuk
keuangan terutama perbankan. Lembaga keuangan melihat kemampuan tingkat penyaluran pembiayaan
syariah yang cenderung bergerak di sektor produktif bank syariah sebelum dan selama pandemi covid-19.
juga tidak lepas dari penyaluran pembiayaan karena Kondisi selama pandemi covid-19 banyak sektor
adanya persaingan kompetitif dari tiap lembaga usaha yang terdampak tidak terkecuali sektor
keuangan (Ascarya & Yumanita, 2008). Meskipun perbankan dengan adanya pembiayaan bermasalah
demikian bank Syariah dalam menyalurkan sehingga sektor ekonomi melemah (Hanoatubun,
pembiayaan tetap memperhatikan kemaslahatan untuk 2020), hal ini ditandai dengan adanya pengangguran
umat melalui maqashid syariah tentunya dengan dan kemiskinan semakin bertambah di negara yang
keadilan (Herlyanto & Oktavendi, 2019). Pembiayaan terdampak (Arianto, 2021). Tentunya banyaknya
yang paling besar dilakukan oleh bank syariah dan pengangguran karena terdampak covid-19 ini dapat
diminati oleh masyarakat atau nasabah adalah pada menyebabkan kemampuan seseorang untuk
pembiayaan murabahah sedangkan pembiayaan membayar kewajibannya jika memiliki pinjaman di
salam tidak banyak diminati bahkan hampir tidak ada lembaga keuangan seperti bank syariah. Seperti yang
yang menggunakan pembiayaan tersebut (Iskandar, dapat digambarkan bahwa pembiayaan bermasalah
2016). Kondisi seperti itu mungkin karena dalam memperlambat bank Syariah untuk mendapatkan laba
situasi keuangan normal, namun akhir-akhir ini terjadi (Afkar & Fauziyah, 2021), terlihat juga pada
pandemi covid-19 yang memberikan dampak luas pembiayaan bagi-hasil yang dilakukan bank syariah
pada sektor-sektor produktif maupun keuangan (Afkar, 2018). Hal ini mungkin terjadi karena
sehingga menimbulkan pemikiran tetang kondisi transaksi yang dilakukan adalah lebih banyak pada
penyaluran pembiayaan kepada nasabah dan bagi hasil, kemudian permasalahan yang menjadi
sebaliknya bagaimana tingkat pengembalian pertanyaan berikutnya adalah bagaimana dengan jenis

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 901
pembiayaan non bagi-hasil seperti murabahah, ijarah, baik yang diukur melalui maslaha efficient quadrant
dan istishna’ yang sebenarnya memberikan kepastian (MEQ) (Rusydiana & Sanrego, 2018). Kondisi seperti
dalam pembayaran melalui margin pendapatan. ini didukung oleh (Afkar, 2015a) yang menjelaskan
Murabahah merupakan transaksi jual beli barang bahwa bank syariah masih memiliki daya tahan yang
yang dapat dilakukan secara cicilan dengan perolehan baik ketika terjadi krisis keuangan global. Tentunya
margin dari selisih harga jual dan harga beli dimana berbagai krisis keuangan telah dilalui bank syariah
penjual berkewajiban memberikan informasi harga sejak berdiri di Indonesia dan belum ada satupun bank
perolehan barang yang dijual (Karim, 2010). sayriah yang mengalami likudiasi atau kebangkrutan.
Transaksi pembiayaan yang dilakukan melalui Salah satu contoh yang dilakukan bank syariah masih
murabahah menjadi salah satu alternatif yang tetap memberikan pelayanan kepada usaha mikro
dilakukan sesuai dengan karakteristik orang Indonesia kecil dan menengah dari segi pembiayaan (Tubastuvi,
yang cenderung konsumtif. Istishna’ merupakan 2018). Hal ini dapat memberikan kemungkinan
transaksi jual beli barang dengan cara pesanan khusus, adanya risiko pembiayaan ketika dilakukan pada saat
dimana pembeli memberikan spesifikasi jenis barang situasi pandemi covid-19 saat ini, seperti penjelasan
yang diinginkan kemudian penjual mengerjakan (Said et al., 2019) yang mengatakan bahwa perlunya
pesanan tersebut (Nurhayati & Wasilah, 2015). identifikasi risiko yang ditimbulkan dari pembiayaan
Istishna’ memang bukan jenis pembiayaan yang syariah dengan cara mengukur melalui tingkat
dominan di Indonesia namun tetap masih diminati kemaslahatan.
(Iskandar, 2016). Permasalahan yang dihadapi bisnis dan lembaga
Pembiayaan Syariah lainnya yaitu ijarah masih keuangan saat ini adalah bagaimana caranya tetap
memberikan kontribusi dalam pembiayaan syariah, memberikan pelayanan kepada konsumen maupun
dimana ijarah merupakan pembiayaan untuk sewa nasabah melalui penyediaan pembiayaan dengan tetap
guna barang dengan pembayaran ujrah atau sewa. mendapatkan keuntungan sebagai salah satu bentuk
Ijarah merupakan akad perpindahan manfaat atas menjaga kontinyuitas entitas usaha yang dikelola.
suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu dengan Mungkin dalam bank sayriah untuk pembiayaan
model pembayaran upah atau sewa yang tidak diikuti murabahah, istishna, dan ijarah tidak termasuk jenis
dengan kepemilikan barang tersebut. Artinya Ijarah pembiayaan produktif namun dari segi kepastian
hanya ini hanya mengambil manfaat suatu barang atau dalam pendapatannya seharusnya memberikan
jasa dengan penggantian secara finansial berupa upah kontribusi yang positif untuk pertumbuhan laba bank
atau sewa dalam jumlah tertentu (Nurhayati & Syariah dan nilai perusahaan. Namun, dalam situasi
Wasilah, 2015). Namun jika akad Ijarah ini diakhiri yang tidak menentu secara ekonomi dan keuangan
dengan kepemilikan maka akad sudah berbeda yaitu global ini menuntut pemikiran yang logis dan
menjadi Ijarah Muntahiya bit Tamlik. Pada dasarnya sistematis. Oleh karena itu penelitian ini mencoba
dalam ijarah terdapat ijarah muntahiya bit tamlik mengkaji penyaluran dana bank Syariah melalui
(IMBT) yang merupakan perpaduan jual-beli dan pembiayaan murabahah, istishna’, dan ijarah dalam
sewa (Santoso & Anik, 2017). situasi pandemi covid-19 saat ini. Tujuannya adalah
Sudut pandang teori pertukaran dalam traksaksi untuk melihat perbadingan kemampuan bank syariah
pembiayaan syariah menunjukkan adanya pertukaran selama memberikan pembiayaan sebelum dan selama
yang dilakukan dengan cara tukar menukar uang pandemi covid-19.
maupun asset, yang dapat diterjemahkan melalui Pengembangan Hipotesis
pertukaran asset dengan asset, pertukaran aset dengan Transaksi jual-beli barang yang terjadi dapat
uang, dan pertukaran uang dengan uang (Karim, dilakukan dengan cara pembeli menyediakan barang
2010). Konsep dalam teori pertukaran ini memberikan yang dijual kemudian pembeli membayar dengan
gambaran mengenai pertukaran yang terjadi dalam sejumlah uang sesuai dengan harganya. Hal ini
suatu traksaski pembiayaan syariah yang dilakukan menunjukkan bahwa telah terjadi tukar-menukar uang
bank syariah. Transaksi yang dapat terjadi yaitu dan barang dengan jumlah yang sesuai dimana dapat
seperti transaksi jual-beli barang maupun sewa- dilakukan pula dengan menukar jenis barang namun
menyewa barang. kedua belah pihak harus saling sepakat agar tidak
Penilaian bank syariah sebelum terjadi krisis terjadi kedzoliman (Afkar, 2015b). Murabahah
dalam pandemi covid-19 menunjukkan kinerja yang merupakan transaksi penjualan barang yang

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 902
menyatakan harga perolehan dan margin keuntungan penyewa maka dapat dikenakan kifarat (denda). Salah
yang disepakati oleh pihak-pihak yang terlibat satu risiko yang dapat terjadi dalam pembiayaan Ijarah
transaksi (Nurhayati dan wasilah, 2015). Pembiayaan ini adalah gagal bayar dari yang menyewa. Dalam
Murabahah merupakan akad pembiayaan mengenai PSAK 107 menyebutkan untuk mengurangi risiko
jual-beli barang dengan menyatakan harga perolehan kerugian atau hal-hal yang tidak diinginkan, maka
dan keuntungan (margin) yang disepakati antara pemilik aset atau pemberi sewa dapat meminta
penjual dan pembeli (Karim, 2010). Transaksi jaminan kepada penyewa atas akad ijarah ini. Hasil
pembiayaan murabahah memberikan kontribusi yang penelitian menunjukkan bahwa pendapatan ijarah
paling dominan dibandingkan dengan jenis memiliki pengaruh terhadap profitabilitas bank
pembiayaan lainnya (Iskandar, 2016). Dampak covid- syariah (Santoso & Anik, 2017). Selain itu ijarah
19 di Indonesia memberikan gambaran penurunan merupakan salah satu jenis pembiayaan yang memiliki
ekonomi secara nasional dan perbankan (Hanoatubun, kepastian dalam pembayaran yang dilakukan nasabah
2020), dan juga pada nilai rupiah yang menurun (Alfie & Khanifah, 2018). Namun kondisi ekonomi
sehingga dapat mengakibatkan kemampuan keuangan nasional dan global sedang mengalami krisis akibat
(Hadiwardoyo, 2020). pandemi sehingga menyebabkan penuruan
Hipotesis 1: Pembiayaan murabahah’ mengalami kemampuan profitabilitas dari dunia usaha (Arianto,
penurunan selama pandemi covid-19 2021).
Peran perbankan di sektor riil menjadi salah satu Hipotesis 3: Pembiayaan Ijarah mengalami
bentuk kegiatan bank Syariah dalam membantu penurunan selama terjadi pandemi
perekonomian secara nasional (Hasyim, 2016). Selain covid-19
sektor riil, terdapat produk pembiayaan yang
memberikan sarana kepada nasabah untuk memenuhi 2. METODE PENELITIAN
kebutuhan dengan pembiayaan Istishna’ yang Pendekatan penelitian ini menggunakan
merupakan akad pembiayaan jual beli dalam bentuk deskriptif kuantitatif dengan melakukan pengujian
pemesanan barang sesuai keinginan pembeli atau perbedaan untuk memperoleh perbandingan hasil.
bersifat tertentu yang disepakati oleh penjual dan Untuk memperoleh perbadingan tersebut digunakan
pembeli (Karim, 2010). Pembiayaan istishna’ dalam teknik analisis paired-sample t-test karena dalam
bank syariah memiliki pengaruh untuk memperoleh penelitian ini menggunakan data 2(dua) sampel
tingkat profitabilitas (Sari & Anshori, 2018). Selain dengan fenomena yang berbeda atau 2(dua) sampel
itu pembiayaan istishna’ juga memiliki kontribusi berpasangan dengan pengukuran yang berbeda.
memberikan peluang memperoleh laba bagi bank Sampel dalam penelitian ini adalah bank umum
Syariah (Iskandar, 2016), namun seiring peran syariah di Indonesia menggunakan teknik sampel
pembiayaan istishna’ tersebut kedalam perolehan jenuh dengan cara mengambil keseluruahan bank
laba, prediksi yang dilakukan (Afkar & Fauziyah, syariah di Indonesia sejumlah 14 bank Syariah. Data
2021) menunjukkan kemampuan bank syariah yang dikumpulkan adalah data laporan gabungan bank
memperoleh laba yang semakin menurun selama umum Syariah yang dilaporkan pada otoritas jasa
terjadi pandemi covid-19 terutama pada tahun 2021. keuangan dari pembiayaan murabahah, istishna’, dan
Hipotesis 2: Pembiayaan Istishna’ mengalami ijarah. Periode data yang dikumpulkan adalah 2019-
penurunan selama pandemi covid-19 2020 dengan asumsi pada tahun 2019 dianggap
Pembiayaan Ijarah merupakan akad pembiayaan sebagai data sebelum terjadinya pandemi covid-19,
degan cara pemindahan hak guna atau manfaat atas sedangkan tahun 2020 merupakan data selama
suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pandemi covid-19.
pembayaran sewa atau upah, tanpa diikuti dengan
pemindahan kepemilikan barang itu sendiri (Fatwa 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
DSN No.9). Dalam akad Ijarah pembayaran sewa 3.1 Hasil Penelitian
dapat dilakukan dimuka maupun di belakang, ataupun Hasil penelitian ini diawali dengan melakukan uji
dengan angsuran sesuai dengan kesepakatan antara normalitas data dengan tujuan untuk memastikan data
pemberi sewa dengan penyewa. Sama seperti akad yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kaidah
Murabahah dan Istishna, apabila terjadi penundaan statistik. Hasil pengujian normalitas ditunjukkan pada
pembayaran yang disebabkan karena kelalaian tabel 1.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 903
Tabel 1. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Murabahah Murabahah Istishna’ Istishna’ Istishna’ Istishna’
Sebelum Selama Sebelum Selama Sebelum Selama
Pandemi Pandemi Pandemi Pandemi Pandemi Pandemi
N 12 12 12 12 12 12
Normal Mean 157.4147 166.6708 1.8405 2.2438 10.6472 9.3589
Parametersa,,b Std. Deviation 2.30338 5.16215 .15228 .07786 .08222 .66302
Most Extreme Absolute .140 .170 .103 .086 .137 .211
Differences Positive .118 .170 .103 .085 .137 .211
Negative -.140 -.124 -.089 -.086 -.107 -.139
Kolmogorov-Smirnov Z .486 .589 .358 .298 .476 .731
Asymp. Sig. (2-tailed) .972 .878 1.000 1.000 .977 .659
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Tabel 1 menunjukkan nilai signifikansi pandemic sebesar 166.6708, dengan demikian nilai
Murabahah sebelum pandemi 0.972 < 0.05 sedangkan murabahah selama pandemi lebih besar atau ada
murabahah selama pandemi 0.878 < 0.05 sehingga peningkatan jumlah pembiayaan murabahah yang
dapat dikatakan untuk sampel murabahah memiliki diberikan kepada nasabah. Kedua, hasil perhitungan
data yang normal. Istishna’ sebelum pandemi 1.00 < mean istishna sebelum pandemi 1.8405 sedangkan
0.05 sedangkan Istishna’ selama pandemi 1.00 < 0.05 selama pandemi sebesar 2.2438, dengan demikian
sehingga dapat dikatakan untuk sampel Istishna’ terdapat peningkatan pembiayaan istishna’ selama
memiliki data yang normal. Ijarah’ sebelum pandemi pandemi. Ketiga, hasil perhitungan mean ijarah
0.977 < 0.05 sedangkan Ijarah’ selama pandemi 0.659 sebelum pandemi sebesar 10.6472 sedangkan selama
< 0.05 sehingga dapat dikatakan untuk sampel Ijarah pandemi sebesar 9.3589, dengan demikian
memiliki data yang normal. menunjukkan bahwa pembiayaan ijarah selama
Tabel 2. Nilai Rata-Rata Sampel pandemi mengalami penurunan.
Paired Samples Statistics Tabel 3. Korelasi Sampel Berpasangan
Std. Std. Error Paired Samples Correlations
Mean N Deviation Mean N Correlation Sig.
Pair Murabahah 166.6708 12 5.16215 1.49018 Pair Murabahah Selama 12 .960 .000
1 Selama Pandemi
1 Pandemi & Murabahah
Murabahah 157.4147 12 2.30338 .66493 Sebelum Pandemi
Sebelum Pandemi
Pair Istishna’ Selama 12 .993 .000
Pair Istishna’ Selama 2.2438 12 .07786 .02247
2 Pandemi & Istishna’
2 Pandemi
Sebelum Pandemi
Istishna’ Sebelum 1.8405 12 .15228 .04396
Pandemi Pair Ijarah Selama Pandemi 12 .698 .012
Pair Ijarah Selama 9.3589 12 .66302 .19140
3 &
3 Pandemi Ijarah Sebelum Pandemi
Ijarah Sebelum 10.6472 12 .08222 .02373
Pandemi Tabel 3 menunjukkan perhitungan korelasi dari
tiap sampel berpasangan sebelum dan selama
Tabel 2 menunjukkan perolehan hasil terjadinya pandemi. Hasil perhitungan korelasi
perhitungan perbandingan rata-rata sampel menunjukkan tingkat korelasi sangat tinggi untuk
berpasangan dari murabahah, istishna’, dan ijarah. sampel pembiayaan murabahah dan istishna’,
Pertama, hasil perhitungan mean murabahah sebelum masing-masing menunjukkan nilai 0.960 atau 96%
pandemi sebesar 157.4147 sedangkan selama korelasinya untuk murabahah, sedangkan istishna’

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 904
sebear 0.993 atau 99,3%. Selain itu untuk tingkat 69,8% sehingga termasuk kategori korelasi pada
korelasi ijarah menunjukkan nilai sebesar 0.698 atau tingkat sedang.
Tabel 4. Hasil Uji Perbedaan Sampel
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference
Std. Std. Error Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)
Pair Murabahah Selama 9.25617 3.02007 .87182 7.33731 11.17503 10.617 11 .000
1 Pandemi – Murabahah
Sebelum Pandemi
Pair Istishna’ Selama Pandemi .40333 .07553 .02180 .35534 .45133 18.498 11 .000
2 – Istishna’ Sebelum
Pandemi
Pair Ijarah Selama Pandemi – -1.28825 .60848 .17565 -1.67486 -.90164 -7.334 11 .000
3 Ijarah Sebelum Pandemi

Hasil Uji Beda Sampel Pembiayaan Murabahah rata-rata pembiayaan istishna’ yaitu sebanyak
Hasil uji beda sampel pembiayaan murabahah 0.40333. Dengan demikian hipotesis yang
sebelum dan selama pandemi covid-19 ditunjukkan menyatakan bahwa pembiayaan istishna’ selama
pada tabel 4. Perhitungan yang dilakukan diperoleh terjadi pandemi covid-19 mengalami penurunan
dari hasil perhitungan selisih mean sebelum dan diterima.
selama pandemi sebesar 9.25617. Sedangkan nilai Hasil Uji Beda Sampel Pembiayaan Ijarah
thitung sebesar 10.617 > ttabel sebesar 2.200, dengan Hasil uji beda sampel pembiayaan ijarah
tingkat signifikansi sebesar 0.000 < 0,05. Hasil sebelum dan selama pandemi covid-19 ditunjukkan
pehitungan tersebut menunjukkan perbedaan pada tabel 4. Perhitungan yang dilakukan diperoleh
penyaluran dana melalui pembiayaan murabahah, dari hasil perhitungan selisih mean sebelum dan
dengan demikian situasi selama pandemi covid-19 selama pandemi sebesar -1.28825. Sedangkan nilai
menunjukkan adanya peningkatan terhadap jumlah thitung sebesar -7.334 > ttabel sebesar 2.200, dengan
rata-rata pembiayaan murabahah yaitu sebanyak tingkat signifikansi sebesar 0.000 < 0,05. Hasil
9.25617. Dengan demikian hipotesis yang pehitungan tersebut menunjukkan perbedaan
menyatakan bahwa pembiayaan murabahah selama penyaluran melalui pembiayaan ijarah, dengan
terjadi pandemi covid-19 mengalami penurunan demikian situasi selama pandemi covid-19
diterima. menunjukkan adanya penurunan terhadap jumlah rata-
Hasil Uji Beda Sampel Pembiayaan Istishna’ rata pembiayaan ijarah yaitu sebanyak -1.28825.
Hasil uji beda sampel pembiayaan istishna’ Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa
sebelum dan selama pandemi covid-19 ditunjukkan pembiayaan ijarah selama terjadi pandemi covid-19
pada tabel 4. Perhitungan yang dilakukan diperoleh mengalami penurunan ditolak.
dari hasil perhitungan selisih mean sebelum dan
selama pandemi sebesar 0.40333. Sedangkan nilai 3.2 Pembahasan
thitung sebesar 18.498 > ttabel sebesar 2.200, dengan Perbedaan Pembiayaan Murabahah Sebelum dan
tingkat signifikansi sebesar 0.000 < 0,05. Hasil Selama Pandemi Covid-19
pehitungan tersebut menunjukkan perbedaan Dampak pandemi covid-19 di Indonesia tidak
penyaluran dana melalui pembiayaan istishna’, hanya pada sektor bisnis kecil atau UMKM saja
dengan demikian situasi selama pandemi covid-19 namun diseluruh sektor termasuk dunia pendidikan
menunjukkan adanya peningkatan terhadap jumlah maupun perbankan. Masyarakat banyak yang

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 905
mengeluh terkait dengan sulitnya memenuhi memiliki asset yang diinginkan dengan jenis dan
kebutuhan hidupnya karena adanya larangan untuk bentuk yang tidak dijual secara masal, dengan kata
berkumpul banyak orang. Sulitnya memenuhi lain bersifat kustom. Tentunya pembiayaan jenis ini
kebutuhan hidup ini dapat berdampak pada kosumsi melibatkan produsen untuk membuat jenis barang
masyarakat terhadap barang dan jasa terutama untuk yang diinginkan tersebut dan bukan merupakan
transaksi jual-beli. Solusi yang diberikan oleh tanggungjawab bank syariah untuk membuat barang
lembaga keuangan seperti bank syariah adalah tersebut. Kondisi selama pandemi covid-19 ini
memberikan pembiayaan Syariah untuk sektor menuntut masyarakat berpikir kreatif untuk
produktif dan keuangan. Hasil penelitian ini memperoleh pendapatan dalam rangka memenuhi
menunjukkan bahwa tingkat pembiayaan murabahah kebutuhan hidupnya yang mungkin dapat dilakukan
mengalami peningkatan rata-rata jumlah pembiayaan dengan menerapkan ekonomi Islam (Nabhan, 2010).
yang diberikan, dengan demikian memberikan Anehnya, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
gambaran bahwa masyarakat di Indonesia masih masyarakat di Indonesia selama terjadi pandemi
memberikan sikap positif terhadap pemenuhan covid-19 masih dapat memenuhi kebutuhan yang
transaksi jual-beli. Kondisi seperti ini didukung oleh termasuk kategori bukan barang pokok melainkan
penyataan (Iskandar, 2016) yang menjelaskan bahwa barang yang bersifat pribadi atau kustom. Hal ini
murabahah masih mendominasi jenis pembiayaan ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah
syariah dibandingkan jenis pembiayaan syariah pembiayaan istishna’ selama pandemi covid-19
lainnya. terjadi.
Hasil penelitian ini selain menunjukkan adanya Sudut pandang teori pertukaran dapat
kemampuan masyarakat di Indonesia untuk ditunjukkan dengan adanya kemauan masyarakat di
melakukan transaksi jual-beli, juga menunjukkan Indonesia melakukan pertukaran uangnya dengan
kepercayaan masyarakat terhadap pembiayaan asset yang ingin dimiliki dalam bentuk yang berbeda
Syariah yang dilakukan bank syariah dengan adanya atau kustom sesuai keinginannya. Tidak ada yang
ukuran tingkat efisiensi dalam pembiayaan dengan salah karena setiap orang memiliki keinginan masing-
adanya kemaslahatan melalui keadilan (Herlyanto & masing, namun yang menjadi pertanyaan adalah
Oktavendi, 2019). Sudut pandang teori percampuran ketika situasi pandemi covid-19 ternyata masih
menunjukkan masyarakat masih mampu dalam banyak masyarakat yang memiliki kemampuan untuk
melakukan pertukaran aset yang disediakan oleh bank memenuhi kebutuhannya terhadap barang yang bukan
syariah dengan uang yang dimiliki masyarakat produksi masal atau bukan kebutuhan pokok, atau
terutama yang menjadi nasabah bank Syariah. mungkin ini merupakan kondisi yang menjadi peluang
Mungkin yang perlu didiskusikan dalam penelitian bagi produsen-produsen tertentu sebagai peluang
selanjutnya adalah pertanyaan mengapa dalam situasi bisnis (Rohmah, 2020). Artinya, pembiayaan yang
pandemi covid-19 jumlah pembiayaan bank syariah diberikan oleh bank syariah melalui istishna’ lebih
melalui pembiayaan murabahah semakin meningkat tinggi selama pandemi dibandingkan sebelum
dibandingkan sebelum terjadi pandemi covid-19. Hal terjadinya pandemi artinya dapat meningkatkan laba
ini karena terdapat hasil penelitian yang menunjukkan yang diperoleh (Sari & Anshori, 2018). Meskipun
bahwa dengan Islamic Social Finance mampu demikian prediksi perolehan laba bank syariah selama
meningkatkan pendapatan UMKM selama pandemic periode 2021 akan mengalami penurunan terutama
covid-19 (Hadiyan et al., 2021), atau mungkin karena pada akhir periode sekitar triwulan terakhir (Afkar &
pembiayaan murabahah ini merupakan salah satu Fauziyah, 2021).
pembiayaan yang memberikan kepastian pendapatan Perbedaan Pembiayaan Ijarah Sebelum dan
dari selisih harga jual dengan harga beli sehingga Selama Pandemi Covid-19
menjadi salah satu pemenuhan kebutuhan masyarakat Pembiayaan ijarah menjadi salah satu alternatif
terkait aset yang diperjualbelikan. jenis pembiayaan yang memberikn peluang kepada
Perbedaan Pembiayaan istishna Sebelum dan masyarakat yang ingin menggunakan asset tanpa
Selama Pandemi Covid-19 harus melakukan pembelian asset tersebut. Beberapa
Istishna’ merupakan salah satu transaksi hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiayaan
pembiayaan syariah dari bank syariah yang ijarah berpengaruh terhadap perolehan laba bank
memberikan kesempatan pada nasabah untuk syariah seperti (Eprianti & Adhita, 2017) menjelaskan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 906
bahwa pendapatan ijarah memiliki peran terhadap covid-19 terjadi penurunan jumlah rata-rata
profitabilitas bank syariah. Namun hasil penelitian ini pembiayaan yang diberikan kepada nasabah. Artinya
menunjukkan bahwa pembiayaan ijarah mengalami kemampuan bank syariah menurun dari pembiayaan
penurunan selama pandemi covid-19 terjadi, hal ini ijarah, dengan kata lain masyarakat tidak tertarik
menunjukkan pengaruh signifikan terhadap perolehan melakukan transaksi jenis pembiayaan sewa selama
laba bank syariah. pandemi covid-19.
Pembiayaan ijarah mungkin tidak menjadi yang
dominan dalam penyaluran dana bank syariah namun 5. UCAPAN TERIMA KASIH
masih menjadi alternatif dalam penyediaan Terima kasih kepada LPPM Universitas PGRI
pembiayaan bagi masyarakat dan juga bagi bank Adi Buana Surabaya yang telah memberikan
syariah untuk memperoleh pendapatan. Teori kontribusi pendanaan penelitian, dan terima kasih
percampuran memiliki sudut pandang dalam konsep kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah
pembiayaan ijarah, dimana terjadi pertukaran asset memberikan ijin penelitian.
yang dilakukan oleh pihak yang memiliki asset dan
pihak yang menggunakan asset tersebut. Ijarah ini 6. REFERENSI
merupakan pemindahan hak guna aset tanpa adanya Afkar, T. (2015a). Analisis Daya Tahan Perbankan
pemindahan kepemilikan seperti transaksi jual beli Syariah Dalam Krisis Keuangan Global.
(Karim, 2010). Disertasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya Afkar, T. (2015b). Financing Mechanism of Islamic
perbedaan yang signifikan pembiayaan ijarah Banking. International Journal of Social
sebelum dan selama pandemi covid-19, dimana hasil Sciences, 32(1), 1–13.
penelitian menunjukkan penurunan pembiayaan Afkar, T. (2018). Influence Analysis Of Non
ijarah. Hal ini dapat dimaklumi karena situasi Performing Financing by Profit-Loss Sharing
ekonomi masyarakat yang belum pasti, sehingga hal Financing Contract To The Profitability Of
ini dapat berdampak pada tingkat profitabilitas bank Islamic Commercial Bank In Indonesia.
Syariah. Hal ini mungkin sesuai dengan prediksi pada AKRUAL: Jurnal Akuntansi, 10(1), 1–14.
periode 2021 yang mengalami penurunan tingkat laba https://doi.org/10.26740/jaj.v10n1.p1-14
yang diperoleh (Afkar & Fauziyah, 2021). Meskipun Afkar, T., & Fauziyah. (2021). Predictions And
demikian bank syariah diharapkan tetap mematuhi Trends Profitability For Islamic Commercial
aturan Syariah dalam menjalankan usahanya agar Banks In Indonesia During The Covid-19.
tidak menurunkan tingkat kepercayaan nasabah pada International Journal of Economics, Business,
produk-produk Syariah (Susilo & Anam, 2018). and Accounting Research (IJEBAR), 1(1), 188–
196.
4. KESIMPULAN https://doi.org/http://dx.doi.org/10.29040/ijebar.
Pembiayaan syariah yang dilakukan dengan akad v5i1.2232
murabahah, istishna’, dan ijarah sebelum dan selama Alfie, A. A., & Khanifah, M. (2018). Pembiayaan
pandemi covid-19 menunjukkan perbedaan. Natural Certainty Contract (Ncc) Dan
Pembiayaan murabahah dan istishna’ menunjukkan Pembiayaan Natural Uncertainty Contract (Nuc)
peningkatan selama pandemi covid-19 dibandingkan Pada Profitabilitas Bank Umum Syariah. Iqtisad,
dengan sebelum terjadi pandemi. Hal ini 5(2), 68–70.
mmenunjukkan bahwa selama terjadinya pandemi https://doi.org/10.31942/iq.v5i2.2550
covid-19, masyarakat dapat melakukan transaksi jual- Arianto, B. (2021). Dampak Pandemi COVID-19
beli secara tangguhan melalui pembiayaan syariah dan terhadap Perekonomian Dunia. Jurnal Ekonomi
juga bank Syariah mampu menyalurkan dana untuk Perjuangan, 2(2), 212–224.
jenis pembiayaan jual-beli. Selain itu kondisi tersebut https://doi.org/10.36423/jumper.v2i2.665
menunjukkan bahwa masyarakat di Indonesia Ascarya, & Yumanita, D. (2008). Measuring the
terutama yang menjadi nasabah bank syariah competitiveness of Islamic Banking in Indonesia
cenderung melakukan transaksi yang bukan dual banking system. TAZKIA Islamic Finance &
kebutuhan pokok melainkan kebutuhan lainnya. Business Review, 3(2), 72–89.
Sedangkan pada pembiayaan ijarah selama pandemi

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 907
Eprianti, N., & Adhita, O. (2017). Pengaruh Nurhayati, S., & Wasilah. (2015). Akuntansi Syariah
Pendapatan Ijarah Terhadap Profitabilitas. Di Indonesia. Jakarta : Selemba Empat.
Amwaluna: Jurnal Ekonomi Dan Keuangan Rohmah, S. N. (2020). Adakah Peluang Bisnis di
Syariah, 1(1), 19–33. Tengah Kelesuan Perekonomian Akibat Pandemi
https://doi.org/10.29313/amwaluna.v1i1.1994 Coronavirus Covid-19 ? ’ADALAH ; Buletin
Hadiwardoyo, W. (2020). Kerugian Ekonomi Hukum & Keadilan, 4(1), 63–74.
Nasional Akibat Pandemi Covid-19. Baskara: https://doi.org/https://doi.org/10.15408/adalah.v
Journal of Business and Entrepreneurship, 2(2), 4i1.15448
83–92. https://doi.org/10.24853/baskara.2.2.83- Rusydiana, A., & Sanrego, Y. D. (2018). Measuring
92 the Performance of Islamic Banking in Indonesia:
Hadiyan, N., Azman, N., Masron, T. A., & Ibrahim, an Application of Maslahah-Efficiency Quadrant
H. (2021). The Significance Of Islamic Social (Meq). Journal of Islamic Monetary Economics
Finance In Stabilising Income For Micro- and Finance, 3, 103–130.
Entrepreneurs During The Covid-19 Outbreak. https://doi.org/10.21098/jimf.v3i0.909
Economics and Business Solutions Journal, 7(1), Said, S., Sofyan, A. S., & Amiruddin, A. M. A. (2019).
115–136. Mashlaha in Financing Risk Measurement in
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26623/ebsj.v Sharia Financing Institutions. Iqtishadia, 12(2),
2i1.939 240.
Hanoatubun, S. (2020). Dampak Covid – 19 Terhadap https://doi.org/10.21043/iqtishadia.v12i2.4992
Perekonomian Indonesia. EduPsyCouns : Santoso, H., & Anik, A. (2017). Analisis Pembiayaan
Journal of Education, Psychology and Ijarah Pada Perbankan Syariah. Jurnal Ilmiah
Counseling, 2(2), 146–153. Ekonomi Islam, 1(02), 106–116.
Hasyim, L. T. U. (2016). Peran Perbankan Syariah https://doi.org/10.29040/jiei.v1i02.33
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sektor Riil Di Sari, D. W., & Anshori, M. Y. (2018). Pengaruh
Indonesia. Akrual, 8(7), 11–27. Pembiayaan Murabahah, Istishna, Mudharabah,
Herlyanto, F. D., & Oktavendi, T. W. (2019). Meretas Dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas (Studi
Kinerja Maqashid Syariah Pada Bank Umum Pada Bank Syariah Di Indonesia Periode Maret
Syariah Indonesia. El Muhasaba: Jurnal 2015 – Agustus 2016). Accounting and
Akuntansi, 10(1), 77. Management Journal, 1(1), 1–8.
https://doi.org/10.18860/em.v10i1.5929 https://doi.org/10.33086/amj.v1i1.68
Iskandar, R. (2016). Kontribusi dan Pertumbuhan Susilo, E., & Anam, A. K. (2018). Sharia Complience
Pembiayaan Bank Syariah Di Indonesia Akad Berbasis Natural Uncertainty Contract
Berdasarkan Jenis Akad Periode Tahun 2008- (NUC) Lembaga Keuangan Mikro Syariah Di
2013. Maqdis : Jurnal Kajian Ekonomi Islam, Kabupaten Jepara. Al-Uqud : Journal of Islamic
1(2), 237–248. Economics, 2(1), 20–37.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.15548/maqdi https://doi.org/10.26740/al-uqud.v2n1.p20-37
s.v1i2.48 Tubastuvi, N. (2018). The Role of Profit-and-Loss
Karim, A. A. (2010). Perbankan Islam Analisis Fiqih Sharing Contracts in Strenghtening Financing
dan Keuangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Access of Small Medium Enterprise’s (SME’s):
Persada. The Case of Indonesia. Advanced Science
Nabhan, F. (2010). Profit and Loss Sharing: Solusi Letters, 24(1), 129–132.
Ekonomi Islam Menghadapi Globalisasi https://doi.org/10.1166/asl.2018.11938
Ekonomi. Muqtasid: Jurnal Ekonomi Dan
Perbankan Syariah, 1(2), 279.
https://doi.org/10.18326/muqtasid.v1i2.279-301

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534

You might also like