Professional Documents
Culture Documents
Baiklah rekan-rekanku sekalian, pidato yang akan saya sampaikan kali ini
adalah bertemakan tentang pentingnya memupuk minat membaca.
Mari sejenak kita menilik kisah aktivis yang peduli terhadap minat membaca
terlebih pada anak-anak. Salah satu contohnya adalah seorang mahasiswa
yang mengumpulkan buku-buku bekas miliknya dan mendirikan taman baca
keliling di emperan kolong jembatan, panti asuhan, dan komunitas anak
jalanan. Awalnya ia menjalankan kegiatan sosial ini hanya dengan berbekal
uang saku yang ia miliki. Uang tersebut ia kumpulkan untuk membeli buku-
buku bekas dan selanjutnya ia jajakan secara gratis untuk dibaca oleh anak-
anak kurang beruntung. Ia melihat minat baca yang luar biasa dari anak-anak
miskin tersebut. Hal ini membuat dirinya berjuang keras untuk menambah
jumlah koleksi buku diperpustakaan keliling yang ia miliki. Banyak mahasiswa
dan aktivis lain yang tertarik untuk membantunya. Hingga kini ia bersama
Komunitas Mahasiswa Peduli Minat Baca telah memiliki ribuan koleksi buku
bacaan untuk kebutuhan perpustakaan keliling milik mahasiswa tersebut.
Coba kita renungkan! Bayangkan jika kita bernasib seperti anak-anak jalanan
tersebut! mereka tidak memiliki kesempatan untuk belajar seperti kita. Bahkan
untuk makan pun rasanya sangat sulit. Mereka begitu ingin untuk merasakan
indahnya belajar, membaca, dan bermain sebagaimana kita di sini. Marilah
teman-temanku sekalian, syukuri apa yang kita miliki saat ini dengan
memanfaatkan segala potensi yang kita miliki untuk banyak membaca dan
belajar! Tumbuhkan minat dan motivasi kita untuk gemar membaca! Dengan
membaca, kita dapat menambah pengetahuan yang kelak akan berguna bagi
diri kita sendiri terlebih bagi masyarakat luas, bangsa, dan negara.
Mungkin ini saja yang dapat saya sampaikan, kurang dan lebihnya saya
mohon maaf. Sekian dan terima kasih.