Professional Documents
Culture Documents
Cigma 1
Cigma 1
Menurut KBBI manajemen adalah penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Dapat diartikan bahwa
manajemen bertanggung jawab penuh atas keberlangsungan sumber daya agar berjalan dengan optimal dan tepat sasaran.
Konstruksi adalah tatanan/susunan dari elemen-elemen suatu bangunan yang kedudukan setiap bagian-bagiannya sesuai
dengan fungsinya.
Manajemen proyek kontraksi adalah usaha manajemen meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan
proyek dari awal sampai akhir dengan mengalokasikan sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu hasil
yang diinginkan.
Manajemen proyek konstruksi bertujuan untuk mengelola pelaksanaan proyek agar berjalan sesuai dengan perencanaan dan
mendapatkan hasil yang optimal.
Untuk lebih detail, berikut macam-macam tujuan manajemen proyek konstruksi :
GANDHALAWIKA
2. Memanfaatkan peluang yang ada dalam proyek • Menyampaikan progres pekerjaan kepada owner
Ketepatan dalam mengelola proyek kontruksi akan langsung.
membantu dalam pengembangan proyek dan • Mengesahkan material yang akan digunakan apakah
mendapatkan peluang baru tanpa mengurangi nilai sesuai dengan spesifikasi kontrak atau tidak.
utama yang ingin dicapai oleh pihak perusahaan. • Mengelola, mengarahkan dan mengkoordinasi
3. Mengelola risiko kegagalan proyek pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor dalam aspek
Dalam proyek manapun tidak luput dari trial and error mutu dan waktu.
sehingga kecermatan dalam melihat potensi resiko • Mengesahkan adanya perubahan kontrak yang
tiap item dari kontraktor secara tertulis. 1. Agency Construction Management (ACM)
• Manajemen proyek konstruksi berhak menegur dan Manajer konstruksi berperan sebagai koordinator
menghentikan jalannya pekerjaan apabila tidak sesuai “penghubung” antara perancangan dan pelaksanaan
dengan kesepakatan. serta antar kontraktor. Manajemen konstruksi mulai
• Mengadakan rapat rutin baik mingguan maupun dari fase perencanaan dimana pihak pemilik membuat
bulanan dengan mengundang konsultan perencana, kontrak pada para kontraktor sesuai paket-paket
GANDHALAWIKA
2. Extended Service Construction Manajemen • Menggunakan pedoman pelaksanaan pekerjaan
(ESCM) maka akan didapat harga kontrak kontruksi dan
Manajemen kontraktor berperan sebagai kontraktor. material yang lebih pasti , tetap dan bersaing
Hal ini dilakukan untuk menghindari konflik tujuan sehingga tidak melewati batas anggaran yang ada.
antara kontraktor dan pihak manajemen. • Pekerjaan akan dapat selesai sesuai kualitas
Melakukan survei pendahuluan dengan investigasi Setelah kontruksi fisik selesai maka penyedia jasa
lapangan ditempat proyek yang akan dilaksanakan. akan menyerahkan kepada pengguna jasa untuk
Hal ini agar mendapatkan berbagai informasi seperti dioperasikan. Dalam hal ini penyedia saja masih
upah tenaga kerja setempat, harga material, perizinan memiliki tanggung jawab untuk memelihara
2. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dimulai dari pengajuan
proposal, survei lanjutan, pembuatan desain awal dan
perancangan detail. Hal-hal tersebut akan
berpengaruh pada proses selanjutnya yaitu rencana
kerja final. Sasaran pokok rencana kerja final adalah
:
GANDHALAWIKA
ASPEK HUKUM DALAM DUNIA KONSTRUKSI
Indonesia merupakan negara hukum, oleh sebab itu segala hal dan aspek-aspek dasar di dalam kehidupan warga dan negara
Indonesia diatur oleh hukum. Salah satunya adalah hukum yang mengatur tentang pelaksanaan proyek atau lebih dikenal
dengan ‘Aspek Hukum Konstruksi’. Aspek hukum konstruksi sangat penting dipelajari oleh mahasiswa bidang teknik sipil
terlebih lagi seorang insinyur sipil, oleh karena hal ini akan menjadi dasar atau landasan jika seorang insinyur sipil akan
merencanakan suatu proyek. Dengan mengetahui aspek-aspek hukum konstruksi, hal ini akan membantu seorang insiyur
sipil untuk lebih bijak dalam mengambil keputusan dan menjadi lebih paham tentang hal-hal yang boleh dan tidak, juga
untuk menghindari penipuan atau kecurangan dalam menjalankan proyek.
FUNGSI HUKUM
Apakah dibutuhkan payung hukum ? tentu, hukum sangat diperlukan karena hukumlah yang akan menentukan kebenaran.
Dengan adanya hukum yang mengatur tentang konstruksi, tentu akan sangat membantu dan menolong pihak-pihak yang
terlibat dalam urusan tentang hukum konstruksi. Payung hukum dibutuhkan karena mencakup beberapa hal diantaranya
adalah :
• Kontrak
• KKN dalam Proyek
• Kegagalan dalam proyek
• Hak dan kewajiban stakeholder dalam proyek
• Claim arbitrase Negosiasi
• Resiko lain dalam Proyek
GANDHALAWIKA
SANKSI DALAM DUNIA KONTRUKSI
GANDHALAWIKA
PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI
Secara umum setiap proyek pasti membutuhkan suatu penjadwalan dalam tahapan phase perencanaan, secara singkat
penjadwalan konstruksi merupakan suatu cara untuk menentukan dan menetapkan waktu pelaksanaan item pekerjaan serta
alokasi sumber daya akan digunakan (material, man power, equipment) selama proses konstruksi. Penjadwalan suatu
proyek konstruksi selayaknya harus direncanakan secara matang dan optimal guna menghindari terjadinya keterlambatan
waktu proyek/overrun scheduled serta dampak lainnya. Suatu perencanaan penjadwalan proyek konstruksi yang baik
ditentukan oleh beberapa faktor penentu khususnya ditujukan bagi seorang estimator schedule, antara lain:
• Keteraturan yang sistematis dan runtun dalam tahapan perencanaan pelaksanaan pekerjaan konstruksi, misalnya
urutan sistematis item pekerjaan mulai dari tahap awal sampai akhir yang berurutan dan logis sesuai dengan kondisi
serta perencanaan alokasi sumber daya saat proyek konstruksi berlangsung. Hal ini juga ditentukan dari tingkat
pengalaman seorang estimator scheduled dalam penjadwalan suatu proyek yang akan dilaksanakan.
• Kemampuan estimasi lama durasi waktu pelaksanaan pada suatu item pekerjaan juga menentukan tingkat keberhasilan
perencanaan penjadwalan suatu proyek konstruksi dimana pada faktor ini diperlukan analisis terhadap besar
produktivitas sumber daya yang akan digunakan misalnya produktivitas tenaga kerja/man power dan
peralatan/equipment terhadap volume total pekerjaan yang akan dikerjakan. Bahkan dalam hal ini seorang estimator
dapat secara langsung menentukan nilai durasi waktu pelaksanaan berdasarkan pengalaman empiris yang biasa terjadi
di lapangan.
Produktivitas Resources = Kapasitas Volume / Waktu Kerja Resources (Cycle Time).........................................(1)
Total Durasi Waktu = Volume Total / (Jumlah Resources x Produktivitas Resources).........................................(2)
• Kemampuan dalam mengestimasi waktu alokasi sumber daya (Material, peralatan dan man power) yang akan
dialokasikan selama proyek konstruksi berlangsung. Hal ini penting mengingat seringnya terjadi penyimpangan waktu
transportasi sumber daya selama proses konstruksi misalnya yang paling sering yaitu keterlambatan dalam pengiriman
material ke lokasi proyek yang tentunya akan berpengaruh secara langsung terhadap durasi total pelaksanaan proyek
yang telah direncanakan terlebih jika keterlambatan tersebut berada pada jalur kritis /Critical Path.
• Kemampuan estimasi terhadap hal-hal yang mungkin dapat terjadi diluar perencanaan selama proses konstruksi
berlangsung. Ini juga menjadi faktor tambahan yang setidaknya harus dimiliki oleh seorang estimator schedule dalam
memprediksi durasi suatu item pekerjaan. Hal tersebut bisa berasal dari faktor internal maupun eksternal misalnya
faktor cuaca, timbulnya kecelakaan kerja, kerusakan peralatan, masalah sosial, timbulnya klaim dsb.
Dalam proyek konstruksi terdapat beberapa jenis model instrumen penjadwalan yang biasa digunakan baik untuk proyek
yang berskala kecil sampai besar baik yang bersifat formal maupun non formal. Secara umum dalam proyek konstruksi
sering kita temukan jenis penjadwalan berupa penjadwalan diagram batang/Gantt Chart dan Curve-S yang berfungsi
memproyeksikan kemajuan progres bobot pekerjaan dan waktu pelaksanaan. Namun jika dikaji secara luas model
penjadwalan memiliki beberapa jenis dan fungsi yang dapat digunakan dalam proses perencanaan maupun selama proses
konstruksi berlangsung, antara lain:
GANDHALAWIKA
• Gantt Chart, berupa model penjadwalan yang
memproyeksikan item pekerjaan/pada sumbu y
terhadap waktu pelaksanaannya yang berupa model
diagram batang/Gnatt secara horisontal sepanjang
waktu total penjadwalan pada sumbu x/durasi proyek.
Model penjadwalan ini berfungsi memberikan
informasi urutan item pekerjaan yang akan dikerjakan
secara sistematis dan juga dapat memberikan
informasi berupa kemajuan proyek berdasarkan
jadwal rencana dan aktual selama proses konstruksi
dan tidak memberikan informasi lainnya seperti • Network Planning/Jaringan Kerja, merupakan
kinerja biaya, jalur kritis dan bobot pekerjaan. model instrumen pengukuran jadwal proyek dengan
menggunakan logika jaringan kerja untuk mendeteksi
item pekerjaan yang berada pada jalur kritis maupun
untuk mengetahui waktu detail pekerjaan yaitu dapat
menentukan waktu yang paling cepat (Early Time)
dan waktu paling lama (Latest Time) untuk
dikerjakan dan waktu selesainya pada setiap item
pekerjaan yang akan dilaksanakan. Model jaringan
kerja bisa berupa Critical Path Method (CPM),
Predence Diagram Method (PDM) dan Program
Evaluation Review Technique (PERT). Ketiga model
• Curve-S, model penjadwalan ini berupa
penjadwalan yang berfungsi untuk memberikan jaringan kerja tersebut disesuaikan dengan jenis
informasi berupa bobot pekerjaan (Sb-y) dengan proyek yang akan dikerjakan misalnya untuk metode
index dari 0 - 100% berdasarkan waktu durasi proyek
(Sb-x) sehingga hubungan kedua sumbu tersebut PERT lebih ideal gunakan jika proyek masih
membentuk kurva yang berbentuk S. Curve-S tergolong baru dimana waktu estimasi
umumnya berguna dalam monitoring kemajuan
penjadwalannya masih belum pasti dimana
pekerjaan dalam pelaksanan konstruksi guna
bermanfaat dalam memberikan bukti laporan atas probabilitas waktu pelaksanaannya dapat lebih cepat
proses administrasi pembayaran kepada pihak ataupun lama.
pemilik/owner berdasarkan kemajuan proyek yang
telah dikerjakan serta dapat mengetahui kemajuan
kinerja waktu pelaksanaan proyek apakah proyek
mengalami kemajuan waktu pekerjaan atau
keterlambatan/varian.
GANDHALAWIKA
• Earned Value Management (EVM) atau • Resources Scheduled Distribution, model
Earned Value Analysis (EVA), model penjadwalan ini merupakan uraian dari penjadwalan
penjadwalan ini pada dasarnya merupakan instrumen sebelumnya dimana dalam penjadwalan ini hanya
pengukuran kinerja/performance (nilai hasil) berfokus pada sumber daya yang akan dijadwalkan
terhadap waktu dan biaya suatu proyek khususnya di selama proses konstruksi baik distribusi jadwal
bidang konstruksi. Parameter dasar pada metode tenaga kerja, material dan peralatan proyek.
EVM yaitu Budgeting Cost Work Performance
(BCWP)/Earned Value (EV) yaitu nilai hasil bobot
pekerjaan aktual di lapangan dikalikan dengan harga
satuan pekerjaan pada setiap item pekerjaan yang
telah dikerjakan, kemudian parameter ke-2 yaitu
Actual Cost Work Performance (ACWP) yaitu
parameter yang menunjukkan biaya aktual yang telah
dikeluarkan pada suatu pekerjaan sampai periode
dilakukannya evaluasi kinerja dan parameter ke-3
yaitu Budgeting Cost Work Scheduled
(BCWS)/Planned Value/PV yaitu parameter yang
menunjukkan rencana biaya yang akan dikeluarkan Model penjadwalan sekarang ini telah banyak
berdasarkan perencanaan schedule yang dibuat. menggunakan software untuk mempermuda dalam proses
Pemodelan penjadwalan kinerja ini Pemodelan perencanaan dan monitoring penjadwalan saat konstruksi
penjadwalan kinerja ini juga dapat menganalisis berlangsung, namun yang paling penting yaitu keahlian
tingkat penyimpangan/varians waktu dan biaya dan pengalaman seorang estimator schedule dalam
proyek, indeks kinerja waktu dan biaya serta dapat menganalisis perencanaan penjadwalan proyek secara
digunakan dalam meramalkan/estimasi total waktu optimal serta pada proses monitoring dan
dan biaya proyek secara keseluruhan berdasarkan pengendaliannya. Hal ini dikarenakan pada phase
indeks kinerja proyek yang telah dikerjakan sampai planning/perencanaan suatu proyek harus dilakukan
pada saat proyek dievaluasi. dengan matang sehingga sekurang-kurangnya dapat
menekan tingkat risiko potensi penyebab keterlambatan
khususnya pada saat phase pelaksanaan konstruksi dengan
tingkat kompleksitas yang tinggi.
Referensi:
http://jamesthoengsal.blogspot.com/p/blog
page_45.html?m=1
GANDHALAWIKA
MANAJEMEN OPERASI DAN 1. House Keeping dan Ground Keeping House Keeping
dan ground keeping adalah suatu kegiatan untuk
PEMELIHARAAN BANGUNAN
menjadikan keberadaan fasilitas tetap layak dipakai
dan melindungi fasilitas tetap berfungsi sepanjang hari.
2. Pemeliharaan Umum (General Maintenance)
Pemeliharaan umum adalah kegiatan yang ditunjukkan
untuk menjaga penampilan fasilitas tetap baik
sepanjang waktu.
3. Pemeliharaan Preventif (Preventive Maintenance)
Pemeliharaan preventif adalah segala kegiatan yang
berusaha untuk menjaga peralatan atau fasilitas tetap
Perkembangan properti saat ini telah mendorong 4. Perbaikan (Repair) Pekerjaan perbaikan meliputi
maraknya keberadaan gedung-gedung bertingkat seperti kegiatan penanganan untuk memulihkan komponon
gedung perkantoran, hotel, pusat perbelanjaan, rumah fasilitas setelah mengalami kerusakan agar kembali
untuk melaksanakan fungsi kegiatan dengan optimal. Agar 5. Penggantian (Replacement) Penggantian adalah
bangunan gedung dapat berfungsi dengan baik, perlu kegiatan penggantian komponen/suku cadang fasilitas
diperhatikan kekuatan konstruksinya, termasuk juga perlu sesuai dengan persyaratan yang diperlukan.
memperhatikan kondisi fasilitas dalam bangunan gedung 6. Peningkatan (Improvement) Peningkatan adalah
tersebut. Untuk itu diperlukan suatu perawatan yang tepat kegiatan untuk mempertinggi unjuk kerja yang layak
dan sesuai dengan spesifikasi dari elemen-elemen tersebut atau memperkecil biaya operasional fasilitas.
GANDHALAWIKA
MANAJEMEN RISIKO PROYEK KONSTRUKSI
Setiap proyek tentu akan menemui berbagai risikonya tersendiri. Sayangnya, risiko ini umumnya tidak diketahui
pasti, baik kejadiannya maupun waktu tepat kedatangannya. Namun, jika tidak diantisipasi dengan baik sejak
awal, bukan tidak mungkin risiko ini akan membawa masalah yang lebih besar kedepannya. Bukan serta-merta
tentang “risiko negatif” yang muncul, namun juga kehilangan “risiko positif” yang dapat meningkatkan nilai
proyek anda. Dalam skenario ini, melakukan hal yang disebut manajemen risiko proyek (project risk
management) tentu perlu dilakukan. Manajemen risiko sejak tahap perencanaan proyek akan membawa anda
pada rasa aman dan siap bilamana risiko yang telah teridentifikasi benar-benar terjadi.
Apa itu manajemen risiko proyek? Jika didefinisikan, manajemen risiko proyek adalah sebuah proses sistematis yang
meliputi kegiatan merencanakan, mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon risiko proyek. Menurut Lavanya dan
Malarvizhi (2008) dalam PMI, manajemen risiko adalah praktik manajemen proyek yang penting untuk meminimalisir
kepanikan yang tidak terduga selama proyek berjalan.
Bukan tanpa tujuan, manajemen risiko proyek dilakukan untuk meningkatkan peluang positif dan meminimalisir peluang
negatif atau merugikan yang mungkin benar-benar terjadi dalam proyek kita. Bukan hanya negatif, risiko sendiri memang
ada yang dikategorikan positif, dimana risiko positif ini juga sering kali disebut peluang (opportunities). Penanganan respon
untuk jenis risiko positif dan risiko negatif pun tentu berbeda, dan inilah yang harus dipersiapkan dengan baik lewat
manajemen risiko proyek.
GANDHALAWIKA
Dalam penerapannya, manajemen risiko proyek memiliki 2. Komunikasikan Risiko Dengan Seluruh Project
berbagai proses yang harus dilewati. Mulai dari tahapan Stakeholder
perencanaan, identifikasi, analisis kualitatif dan Seluruh orang yang berperan penting dalam
kuantitatif, perencanaan respon risiko, pengendalian, proyek anda (project stakeholder) berhak untuk
hingga monitoring. mengetahui seluruh risiko proyek yang mungkin
Manajemen risiko memiliki andil penting untuk muncul. Karena itu, buatlah pertemuan dengan
kesuksesan sebuah proyek. Melalui manajemen risiko seluruh project stakeholder untuk membahas
proyek yang baik, kita dapat mengidentifikasi kekuatan risiko ini. Hal ini akan membuat beberapa
(strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), stakeholder vital, seperti sponsor misalnya, tidak
dan ancaman (threat) (SWOT) dalam proyek kita. Selain
terkejut jika di masa depan risiko ini terjadi.
itu, ada beberapa alasan lainnya mengapa manajemen
Pastikan juga mereka memberikan jawaban atau
risiko penting untuk sebuah proyek:
keputusan atas respon terhadap risiko paling
1. Membantu kita menghindari masalah besar yang tidak
krusial yang tidak bisa tim internal anda atasi
terkendali di masa depan.
2. Membantu kita menemukan peluang (positive risk) sendiri.
GANDHALAWIKA
Untuk membantu kita menentukan skala prioritas • Deskripsi dan penilaian risiko yang
ini, kita bisa mencoba membuat instrumen atau teridentifikasi
alat evaluasi untuk mengkategorikan dan • Uraian respon atau tindakan untuk mengurangi
mengukur dampak dari risiko-risiko yang risiko
ditemukan. Proses ini pada akhirnya akan banyak • Penanggung jawab risiko (project risk owner)
membantu tim untuk mengelola dan merespon • Tenggat waktu penyelesaian risiko yang telah
risiko dengan lebih baik kedepannya. dikomitmenkan
5. Buat Penilaian Risiko Sebelum Mencoba 7. Rencanakan Respon Risiko Yang Tepat
Biasanya, ketika kita sudah menemukan risiko untuk menghilangkan atau mengurangi seluruh
proyek, keinginan untuk bergerak ke tahap project risk yang muncul. Beberapa resiko
pemecahan masalah akan langsung muncul. mungkin harus dikelola secara strategis dalam
Namun sebelum itu, carilah lebih dulu akar jangka waktu yang lama. Hal ini yang membuat
masalah atau penyebab risiko yang teridentifikasi kita harus membuat rencana untuk meresponnya
GANDHALAWIKA
9. Mempersiapkan Rencana Darurat ➢ 10 risiko teratas dalam perusahaan yang
Bayangkan jika salah satu atau beberapa risiko membutuhkan perhatian khusus.
proyek terjadi secara tiba-tiba dan mengharuskan ➢ Potensi risiko tambahan yang
hal itu dikelola sebagai sebuah krisis, tentu akan teridentifikasi.
menjadi mimpi buruk, bukan? Karena itu, pada ➢ Area rawan risiko dalam proyek dan
tahap selanjutnya anda juga bisa membuat lain-lain.
rencana darurat untuk setiap risiko yang
11. Pemantauan dan Pengendalian Risiko
ditemukan. Hal ini akan banyak membantu anda
Pada tahap akhir ini, aktivitas yang bisa kita
bilamana risiko ini benar-benar terjadi di situasi
lakukan untuk mengelola risiko adalah:
yang genting atau secara tiba-tiba.
• Mengidentifikasi risiko baru dan
10. Pengukuran Efisiensi Risiko merencanakannya.
• Matrik Risiko (Risk Metrics) • Melacak risiko yang ada untuk memeriksa
Efisiensi risiko dapat diukur melalui apakah penilaian ulang risiko diperlukan,
pertanyaan berikut: apakah setiap risiko memiliki pemicunya,
➢ Bagaimana perbandingan jumlah risiko kemungkinan risiko menjadi lebih buruk
yang terjadi dengan risiko yang dari waktu ke waktu, dan kemungkinan
teridentifikasi ? risiko yang tersisa yang memerlukan
➢ Apa dampak risiko tersebut seburuk pendekatan jangka panjang.
yang diperkirakan ? • Reklasifikasi risiko untuk mengkaji ulang
➢ Berapa banyak risiko yang terjadi risiko yang tidak dapat terselesaikan.
berulang? • Pelaporan risiko yang harus diperbaharui.
➢ Bagaimana resiko aktual yang terjadi Baik dari daftar risiko yang ditemukan,
berbeda dengan risiko yang sudah hingga respon untuk masing-masing risiko
diantisipasi? tersebut. Daftar risiko proyek ini adalah alat
• Audit Risiko (Risk Audit) pelaporan risiko utama dan tersedia di server
Kegiatan audit risiko adalah sebuah analisis proyek pusat dan dapat diakses oleh semua
dari ahli yang digunakan sebagai project stakeholder.
rekomendasi untuk meningkatkan
Referensi :
efektivitas manajemen risiko dalam
https://tomps.id/apa-itu-manajemen-risiko-proyek-
perusahaan. Kegiatan ini akan mengevaluasi
dan-bagaimana-melakukannya/
hal-hal seperti:
GANDHALAWIKA
METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, ada kalanya diperlukan suatu metode terobosan untuk menyelesaikan berbagai
masalah di lapangan. Khususnya pada saat-saat menghadapi kendala yang diakibatkan oleh kondisi di lapangan yang tidak
sesuai dengan dugaan sebelumnya. Untuk itu, penerapan metode pelaksanaan konstruksi yang sesuai kondisi lapangan,
akan sangat membantu dalam penyelesaian proyek konstruksi bersangkutan.
Penerapan metode pelaksanaan konstruksi, selain terkait erat dengan kondisi lapangan dimana suatu proyek konstruksi
dikerjakan, juga tergantung jenis proyek yang dikerjakan. Metode pelaksanaan untuk bangunan gedung berbeda dengan
metode pekerjaan bangunan irigasi, bangunan pembangkit listrik, konstruksi dermaga, maupun konstruksi jalan dan
jembatan. Namun demikian, pelaksanaan semua jenis proyek konstruksi umumnya dimulai dengan pekerjan persiapan.
Dalam melaksanakan Pekerjaan tersebut diatas diperlukan Metoda Pelaksanaan yaitu cara pelaksanaan suatu pekerjaan agar
selesai dengan baik dan waktu yang tepat sesuai dengan rencana kerja.
1. Pekerjaan Pelaksanaan
Pelaksanaan pekerjaan struktur pile cap pada proyek ini memiliki ruang lingkup pekerjaan yang mengacu pada gambar
GANDHALAWIKA
2. Pengawasan • AASHTO American Associate of State Highway and
Prosedur pelaksanaan pekerjaan agar tercapai Transportation Officials
• ASTM American Society for Testing and Materials
sesuai dengan rencana mutu proyek maka harus
• JIS Japan Industries Standard
melakukan prosedur - prosedur sebagai berikut: • SNI Standar Nasional Indonesia
A. Pemeriksaan Mutu dan Pengujian • Standar lain yang disetujui oleh Manajemen
Konstruksi dan Team Teknis.
B. Pemeriksaan Progres / Kemajuan Pekerjaan
Tabel inspeksi pekerjaan sesuai rencana mutu pekerjaan
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
A. PEMERIKSAAN MUTU DAN PENGUJIAN menguji dibawah pengawasan Manajemen Konstruksi dan
• Pelaksanaan sistem pengendalian kualitas dijelaskan Tim Teknis. Dan percobaan pengujian campuran semua
secara lengkap pada kontrak. Manajemen Konstruksi tipe / kelas cor akan dilakukan:
GANDHALAWIKA
➢ Dalam pengisian dan pemadatan lapisan atas,
lebihkan adukan beton di atas cetakan sebelum
pemadatan dimulai. Bila pemadatan menghasilkan
beton turun dibawah ujung atas cetakan, tambahkan
adukan beton untuk tetap menjaga adanya kelebihan
beton pada bagian atas dari cetakan. Setelah lapisan
atas selesai dipadatkan, ratakan permukaan beton
pada bagian atas cetakan dengan cara
menggelindingkan batang penusuk di atasnya.
Lepaskan segera cetakan dari beton dengan cara
mengangkat dalam arah vertikal secara-hati hati.
Angkat cetakan dengan jarak 300 mm dalam waktu 5
± 2 detik.
➢ Setelah beton menunjukkan penurunan pada
permukaan, ukur segera slump dengan menentukan
perbedaan vertikal antara bagian atas cetakan dan
bagian pusat permukaan atas beton.
GANDHALAWIKA
➢ Untuk pencampuran secara manual, maka pada ➢ Hasil pengujian yang tidak memenuhi syarat.
pekerjaan beton dengan jumlah masing- masing mutu ➢ Adanya accident, permasalahan penduduk setempat,
beton < 60 m3 harus diperoleh satu hasil uji untuk bencana alam.
setiap maksimum 5 m3 beton pada interval yang kira-
Untuk meminimalkan permasalahan tersebut diperlukan
kira sama, dengan minimum satu hasil uji tiap hari.
persiapan pekerjaan yang
➢ Dalam segala hal jumlah hasil pengujian tidak boleh matang dan solusi permasalahan yang cepat dan tepat serta
kurang dari empat hasil untuk masing-masing umur. perlu dibuat rencana
Apabila pekerjaan beton mencapai jumlah > 60 m3, kerja harian / mingguan dan dievaluasi secepatnya.
3
maka untuk setiap maksimum 10 m beton berikutnya Berikut jadwal inspeksi dan
setelah jumlah 60 m3 tercapai harus diperoleh satu jadwal testing dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
hasil uji.
Tabel Jadwal Inspeksi
d) Pekerjaan Penulangan
Baja tulangan harus bebas dari karat, oli, lumpur, dan lain-
lain yang berpengaruh terhadap struktur. Semua gambar
penulangan, daftar tulangan dan rencana pembentukan
harus dimintakan persetujuan Manajemen Konstruksi dan
Tim Teknis sebelum pemotongan, pembengkokan dan
pemasangan di lapangan.
GANDHALAWIKA
Untuk zaman seperti sekarang aspek teknologi sangat
berperan dalam suatu proyek konstruksi. Umumnya,
aplikasi teknologi ini banyak diterapkan dalam
metodemetode pelaksanaan konstruksi. Penggunaan
metode yang tepat, praktis, cepat, dan aman sangat
membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu
proyek konstruksi. Sehingga target waktu, biaya dan mutu
sebagaimana ditetapkan, dapat tercapai. (Seputar Teknik
Sipil, 2017).
Referensi
Seputar Teknik Sipil. (2017, November 18). Retrieved
from Metode Pelaksanaan Konstruksi:
https://www.situstekniksipil.com/2017/11/metod
e-pelaksanaankonstruksi.html
GANDHALAWIKA