LOGO (SOP): TANGGAL BERLAKU: MANAJEMEN ATONIA UTERI DENGAN PEMASANGAN KONDOM KATETER TANGGAL REVISI: AREA ASUHAN PERSALINAN KALA IV
I. PENGERTIAN : Suatu tindakan untuk mengontrol segera perdarahan post
partum dan menekan rahim untuk merangsang rahim untuk berkontraksi serta mengurangi perdarahan.
II. TUJUAN : Untuk menimbulkan kontraksi pada rahim sehingga dapat
menghentikan perdarahan dengan segera
III. KEBIJAKAN : - Kepmenkes RI 320 Tahun 2020
- Riskesdas 2018 - Permenkes No 97 Tahun 2014 - Permenkes RI No 28 Tahun 2017 - Permenkes RI No 4 Tahun 2019
IV. REFERENSI : 1. Akbar, MIA., Tjokroprawiro, BA., Hendarto, H. 2020.
Obstetri Praktis Komprehensif. Airlangga University Press. Surabaya 2. Hidayati, AN., Akbar, MIA., Rosyid, AN. 2020. Gawat Darurat Medis dan Bedah. Airlangga University Press. Surabaya. 3. Satriani. 2021. Asuhan Kebidanan Pasca Persalinan dan Menyusui. Ahlimedia Press. Malang
V.PROSEDUR/LANGKAH- I. Persiapan Alat
LANGKAH a. Kondom b. Kateter c. Set infus d. Cairan NaCl/RL e. Benang chromic/silk atau Benang tali pusat steril f. Ring forceps g. Spekulum sims h. Tampon tang i. Tanda vital set j. Kassa gulung II. Persiapan Pasien dan Lingkungan a. Mengatur posisi litotomi
Versi 1 Revisi 1 Page 1 of 3
b. Mendukung pasien III. Keselamatan Kerja a. Mencuci tangan b. Menggunakan APD IV. Langkah-langkah 1. Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan. Informed concent harus dikerjakan dengan benar yaitu kondisi ibu di informasikan dan koordinasi ibu dan keluarga dianjurkan. 2. Petugas mengatur posisi litotomi pada pasien 3. Petugas membuka kondom 4. Petugas mencuci tangan sesuai prosedur dan memasang sarung tangan DTT/steril 5. Petugas memasang kateter menetap untuk monitor urin 6. Petugas memasang kondom pada kateter kemudian diikat dengan benang (ujung kateter sedikit dipotong, beri jarak sekitar 2 cm antar ujung kondom dan ujung kateter, bias digunakan 2 kondom untuk antisipasi kondom robek). 7. Petugas memasang speculum sims dan jepit bibir serviks dengan dua forceps (tampon, tang/ovarium klem) 8. Petugas memasukkan kondom kateter ke dalam kavum uteri 9. Petugas mengalirkan segera larutan NaCl kalau perlu bias diperas. Sambil dialirkan, tahan kondom dengan tangan agar tidak lepas 10. Alirkan antara 500 sampai 1000 ml cairan atau sampai aliran berhenti (balon dapat menampung lebih kurang 1500 ml) 11. Petugas memasang tampon (kassa gulung) untuk menjaga kondom turun dari kavum uteri. Tampon kondom dikatakan berhasil bila dalam 30 menit sampai 1 jam darah yang keluar tidak lebih dari 25-50 ml 12. Petugas memberikan antibiotika sebagai profilaksi sebagaimana harusnya 13. Petugas memastikan bahwa aliran infus berjalan lancar 14. petugas memonitoring tanda vital dan observasi jumlah urin yang keluar.