You are on page 1of 6

(GIGI IMPAKSI DAN KLASIFIKASI)

1. Seorang pasien berumur 26 tahun datang ke RSGM dengan keluhan bengkak pada
regio belakang kanan rahang bawah. Pada pemeriksaan rontgen tampak gigi 48
impaksi. Dokter kemudian memutuskan untuk melakukan tindakan odontektomi.
Desain Flap jaringan lunak yang digunakan dalam prosedur odontektomi:
a. Flap semilunar
b. Flap Triangular
c. Flap trapezoid
d. Flap u shape
e. Flap palatal
2. Pasien laki-laki berusia 29 tahun datang ke RSGM dengan keluhan sakit gigi pada
bagian kanan rahang bawah. Pada pemeriksaan klinis, terlihat mahkota bagian
tertinggi gigi 38 lebih rendah dari oklusal plane gigi 37. Hasil foto rongten tampak
impaksi gigi 38. Definisi impaksi menurut fieldman adalah
a. Gigi yang seluruhnya atau sebagian tidak erupsi dan posisinya berlawanan dengan
gigi lainnya, tulang, atau jaringan lunak
b. Gigi yang terpendam didalam tulang alveolus dimana erupsinya terhambat atau
posisinya terkunci dalam tulang
c. Gigi yang menyimpang dari erupsi yang normal dan tidak mengikuti letak yang
seharusnya di dalam lengkung gigi
d. Gigi yang menyimpang dari erupsi yang normal dan mengikuti letak yang
seharusnya di dalam lengkung gigi
e. Gigi yang seluruhnya atau sebagian tidak erupsi dan posisinya sejajar dengan gigi
lainnya, tulang, atau jaringan lunak

3. Pasien laki-laki berusia 25 tahun datang ke RSGM dengan keluhan sakit gigi pada
bagian kiri rahang bawah. Pada pemeriksaan klinis, terlihat mahkota bagian tertinggi
gigi 38 berada dibawah mahkota gigi 37. Hasil foto rongten tampak jarak antara gigi
37 dan ramus mandibula, kurang lebar untuk mesio-distal gigi 38 dan mahkota gigi 38
berada diatas garis servikal gigi 37. Diagnosis dari kasus adalah
a. Impaksi gigi 38 kelas II Posisi B
b. Impaksi gigi 38 kelas II Posisi A
c. Impaksi gigi 38 kelas I Posisi A
d. Impaksi gigi 38 kelas I Posisi B
e. Impaksi gigi 38 kelas III Posisi B
4. No Sinus Approximation (NSA) yaitu berdasarkan hubungan dari impaksi molar
ketiga maksila dengan sinus maksilaris adalah .....
a. Tidak ada tulang atau terdapat lapisan tipis tulang antara gigi impaksi dan sinus
maksilaris
b. Terdapat ½ mm atau lebih tulang diantara gigi impaksi dan sinus maksilaris
c. Tidak ada tulang atau terdapat lapisan tipis tulang antara gigi antagonis dan sinus
maksilaris
d. Terdapat 2 mm atau lebih tulang diantara gigi impaksi dan sinus maksilaris.
e. Terdapat lapisan tulang yang tebal diantara gigi impaksi dan sinus maksilaris
5. Seorang pasien berumur 27 tahun datang ke RSGM dengan keluhan bengkak pada
regio belakang kanan rahang bawah. Pada pemeriksaan rontgen tampak gigi 48
impaksi. Dokter kemudian memutuskan untuk melakukan tindakan odontektomi.
Periode emas yang paling tepat dalam melakukan tindakan odontektomi adalah :
a. Usia 28 tahun
b. Usia diatas 18 tahun
c. Usia dibawah 18 tahun
d. Usia diatas 28 tahun
e. Usia antara 18 – 28 tahun
6. Klasifikasi gigi impaksi menurut George B. Winter , G.J Pell & G. Gregor yaitu jarak
antara distal molar kedua rahang bawah dengan ramus mandibula cukup lebar dari
mesio-distal molar ketiga bawah. Bagian tertinggi dari molar ketiga bawah impaksi
diawah garis servikal molar kedua bawah. Diagnosis dari kasus adalah ....
a. Klas I posisi A
b. Klas I posisi B
c. Klas II posisi A
d. Klas II posisi B
e. Klas I posisi C
7. Pasien laki-laki berusia 25 tahun datang ke RSGM dengan keluhan sakit gigi pada
bagian kiri rahang bawah. Pada pemeriksaan klinis, terlihat mahkota bagian tertinggi
gigi 38 dan berada dibawah mahkota gigi 37. Hasil foto rongten tampak jarak antara
gigi 37 dan ramus mandibula, cukup lebar untuk mesio-distal gigi 38 dan mahkota
gigi 38 berada diatas garis servikal gigi 37. Dibawah ini yang merupakan etiologi
postnatal dari gigi impaksi menurut Berger adalah
a. Heredity dan Anemia
b. Ricketsia dan heredity
c. Miscegenation dan Malnutrisi
d. Tuberkulosis dan anemia
e. Miscegenation dan heredity
8. Pasien laki-laki berusia 25 tahun datang ke RSGM dengan keluhan sakit gigi pada
bagian kiri rahang bawah. Pada pemeriksaan klinis, terlihat mahkota bagian tertinggi
gigi 38 sejajar dengan oklusal plane gigi 37. Hasil foto rongten tampak jarak antara
gigi 37 dan ramus mandibula, cukup lebar untuk mesio-distal gigi 38. Diagnosis dari
kasus adalah
a. Impaksi gigi 38 kelas II Posisi B mesioangular
b. Impaksi gigi 38 kelas II Posisi A mesioangular
c. Impaksi gigi 38 kelas I Posisi A mesioangular
d. Impaksi gigi 38 kelas I Posisi B mesioangular
e. Impaksi gigi 38 kelas III Posisi B mesioangular
9. Frekuensi gigi impkasi yang paling jarang adalah :
a. Kaninus maksila
b. Molar pertama mandibula
c. Premolar maksila
d. Kaninus mandibula
e. Molar ketiga maksila
10. Seorang pasien berumur 27 tahun datang ke RSGM dengan keluhan bengkak pada
regio belakang kanan rahang bawah. Pada pemeriksaan rontgen tampak gigi 48
impaksi. Dokter kemudian memutuskan untuk melakukan tindakan odontektomi.
Metode odontektomi yang dapat dilakukan, yaitu secara
a. In toto dan replantation
b. Splitting dan inseparasi
c. In toto dan splitting
d. Splitting dan replantation
e. Replantation dan sectioning
11. Pada kasus impaksi gigi, teknik mengeluarkan gigi impaksi dapat dilakukan secara
splitting dapat disebut juga sebagai
a. In toto
b. Odontektomi
c. Sectioning
d. Coronectomy
e. Replantasi
12. Komplikasi yang menyebabkan pembengkakan akibat air trapping pada soft tissues
akibat penggunaan high-speed pada kasus gigi impaksi setelah dilakukan odontektomi
disebut sebagai
a. Emboli
b. Erythema
c. Emphysema
d. Odontoma
e. Carcinoma
f. Operculectomy
13. Seorang pasien berumur 27 tahun datang ke RSGM dengan keluhan bengkak pada
regio belakang kanan rahang bawah. Pada pemeriksaan rontgen tampak gigi 48
impaksi. Dokter kemudian memutuskan untuk melakukan tindakan odontektomi.
Prosedur odontektomi yang paling tepat adalah
a. Desinfeksi - anestesi blok – flap design – melepaskan perlekatan gingiva
dengan rasparatorium – mengilangkan retensi - pengeluaran gigi impaksi –
debridement dengan larutan H2O2 0,9% – penjahitan luka – instruksi pasca
bedah
b. Desinfeksi - anestesi blok – flap design – melepaskan perlekatan gingiva
dengan rasparatorium – mengilangkan retensi - pengeluaran gigi impaksi –
debridement dengan larutan saline NaCl 9% – penjahitan luka – instruksi
pasca bedah
c. Desinfeksi - anestesi blok – flap design – melepaskan perlekatan gingiva
dengan rasparatorium – mengilangkan retensi - pengeluaran gigi impaksi –
debridement dengan larutan saline H2O2 9% – penjahitan luka – instruksi
pasca bedah
d. Desinfeksi - anestesi blok – flap design – melepaskan perlekatan gingiva
dengan rasparatorium – mengilangkan retensi - pengeluaran gigi impaksi –
kuretase jaringan nekrotik - debridement dengan larutan saline NaCl 0,9% –
penjahitan luka – instruksi pasca bedah
e. Desinfeksi - anestesi blok – flap design – melepaskan perlekatan gingiva
dengan rasparatorium – mengilangkan retensi - pengeluaran gigi impaksi –
debridement dengan larutan saline NaOCL 0,9% – penjahitan luka – instruksi
pasca bedah
14. Seorang pasien berumur 27 tahun datang ke RSGM dengan keluhan bengkak pada
regio belakang kanan rahang bawah. Pada pemeriksaan rontgen tampak gigi 48
impaksi. Dokter kemudian memutuskan untuk melakukan tindakan odontektomi.
Yang bukan indikasi odontektomi adalah
a. Adanya karies
b. Adanya fibroma
c. Adanya resorpsi eksternal dan internal
d. Adanya perikoronitis
e. Adanya kista odontogenik
15. Seorang pasien perempuan berusia 27 tahun datang ke RSGM UNHAS dengan
keluhan rasa sakit yang hebat dan bau mulut pada daerah bekas pencabutan. Diketahui
3 hari yang lalu gigi 38 sudah dicabut. Komplikasi yang dapat terjadi adalah
a. Arthritis
b. Osteomilitis
c. Pericoronitis
d. Condensing osteitis
e. Alveolitis
16. Seorang laki-laki berusia 26 tahun datang ke RSGM dengan keluhan gigi sakit pada
kiri rahang bawah. Pada pemeriksaan rontgen tampak gigi 38 impaksi. Yang bukan
komplikasi intraoperatif yang dapat terjadi pada operasi odontektomi adalah
a. Trauma jaringan lunak
b. Fraktur akar
c. Hematoma
d. Nerve injury
e. Perforasi sinus
17. Perikoronitis adalah infeksi pada jaringan lunak yang mengelilingi mahkota gigi
impaksi sebagian. Penyebab perikoronitis yang paling tepat adalah
a. Bakteri anaerob
b. Sisa makanan yang terperangkap di bawah operculum
c. Streptokokus dan bakteri aerob
d. Overactivity dari sistem pertahanan host
e. Trauma berulang dari gigi maksila molar pertama
18. Dibawah ini yang tidak termasuk komplikasi odontektomi adalah
a. Fraktur mandibula
b. Diskolorasi jaringan lunak
c. Perikoronitis
d. Trauma pada gigi tetangga
e. Terbukanya kanalis alveolaris inferior
19. Dibawah ini yang tidak termasuk komplikasi gigi impaksi adalah
a. Tumor
b. Abses
c. Osteomielitis
d. Parestesi
e. Rasa sakit

You might also like