You are on page 1of 13

ALAT PENGELOLAHAN TANAH

Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah : Dasar – Dasar mekanisasi dan pasca
panen
Dosen pengampuh : Ilham, S.PD.,M.P

Di susun oleh :

Kelompok 3
1. Putri Verisca (A0321320)
2. Saharuddin ( A0321318)
3. Alson ( A0321312)
4. Nova ( A0321314)
5. Fatimah Azzukruf (0321316)

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
MAJENE
2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr Wb…
Segala puji bagi Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Alat/Mesin Pengelolaan Mesin”.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ilham,S.Pd.,M.P. selaku dosen pembimbing
mata kuliah Dasar-Dasar Mekanisasi Dan Pasca Panen yang telah memberikan bimbingan
dan arahan sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik
lagi. Akhir kata penyusun berharap makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan
kepada para pembaca pada umumnya dan penyusun pada khususnya.

Baruga, 10 september 2022

Penulis

ii
Daftar isi

SAMPUL....................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

Daftar isi...................................................................................................................................iii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

BAB 2.........................................................................................................................................2

PEMBAHASAN........................................................................................................................2

A. Alat pengelolahan tanah..................................................................................................2

B. Alat Pengolah Pertama....................................................................................................3

C. Alat Pengolah Tanah Kedua............................................................................................6

D. Alat Pengolah Tanah Tradisional....................................................................................7

BAB 3.........................................................................................................................................9

PENUTUP..................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pengelolahan tanah dapat di pandang sebagai suatu usaha manusia untuk


merubah sifat – sifat yang dimiliki oleh tanah sesuai dengan kebutuhan yang
dikehendaki oleh manusia. Di dalam usaha pertanian, pengelolahan tanah di lakukan
dengan tujuan untuk menciptakan kondisi fisik, khemnis dan biologis tanah yang
lebih baik sampai kedalaman tertentu agar sesuai untuk pertumbuhan tanaman.
Kedalaman pemotongan dan pembalikan umumnya di atas 15 cm. pada
umumnya hasil pengolalahan tanah masih berupa bongkah -bongkah tanah yang
cukup besar, karena pada tahap pengelolahan tanah ini pengemburan tanah belum
dapat di lakukan dengan efektif.
Traktor adalah kendaraan yang di desain spesifik untuk keperluan fraksi tinggi
pada kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau instrumen yang di gunakan
dalam pertanian atau kontruksi.
Trakor dapat di gunakan sebagai sumber tenaga sumber tenaga untuk
menunjang operasi pertanian yang efektif, baik tenaga, waktu maupun biaya produksi,
meningkatkan hasil pertanian serta mengurangi kelehan dan kebosanan dalam bekerja.

1.2 Rumusan masalah

1) Apa itu tanah


2) Apa saja alat – alat pengelolahan tanah

1.3 Tujuan

1. Dapat memahami prisip kerja dan spesifikasi dari alat pengelolahan tanah dan
seluk beluknya
2. Dapat memahami prinsip kerja alat pengelohan tanah

iv
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Alat pengelolahan tanah


Jenis tenaga penggerak yang sering dipakai sebagai penggerak dan penarik implemen
adalah motor diesel, tetapi ada juga h motor diesel, tetapi ada juga yang menggunakan motor
bensin dan minyak tanah (kerosin). Traktor akan lebih berat kedepan apabilah posisi motor
digeser maju, begitu juga sebaliknya. Untuk menghidupkan motor diesel digunakan engkol,
sedangkan untuk motor bensin dan minyaak tanah digunakan tali starter.

Traktor 2 roda sering disebut juga sebagai traktor tangan atau hand traktor yang mana
traktor tangan ini menggunakan motor 1 silinder dengan daya 5/15 hp, bahan bakar yang
digunakan umumnya solar. Traktor roda 4 adalah salah satu alat pengolah tanah.
Kelengkapan traktor roda 4 traktor roda 4 yaitu: bajak singkal, bajak piring, dan lain-lain.
Traktor roda 4 adalah traktor dengan tenaga penggerak dari motor diesel deangan didukung 4
buah roda. Traktor ini dirancang untuk bekerja di lahan kering, bukan untuk lahan sawa.
Berdasarkan ukurannya dibedakan menjadi traktor mini, menengah, dan traktor besar.

Prinsip Kerja Alat

Traktor roda 4 dioperasikan oleh operator yang duduk diatas tempat duduk sambil
mengemudikannya. Peralatan pengolah tanah dipasangkan atau disambungkan dengan traktor
melalui perangkat yang disebut three hitch point atau penyambung titik tiga, yang sepasang
garpu kiri dan kanan, sedangkan satu tuas lainnya berada di bagian atas sistem penyambung
titik tiga, disebut topling (tuas penyambung bagian atas)

Manfaat lain traktor roda 4 ini juga bermanfaat untuk kepentingan lain:

1. Untuk menarik peralatan pengolah tanah, peralatan budi daya (pemupuk,


penyemprot, gerobk, dan lain-lain)
2. Untuk menggerakkan peralatan stasioner ( kompa air, mesin prosesing, dan lain-
lain)
3. Untuk transportasi dikebun.

Traktor roda 4 merupakan mesin yang berfungsi untuk penghela atau penarik
peralatan implemen traktor adalah peralatan yang digunakan pada traktor sesuai
dengan kegunaannya. Sebuah traktor tidak dapat digunakan untuik mengolah tanah

v
jika traktor tersebut tidak dipasangi oleh implemen. Implemen pada traktor dapat
digolongkang menjadi 4 kelompok yaitu:

1. Alat pembuka
2. Alat penghsncur atau penghalus
3. Alat perata atau pembendeng
4. Alat pemeliharaan

B. Alat Pengolah Pertama


1. Bajak Singkal

Bajak singkal termasuk jenis bajak yang paling tua. Prinsip kerjanya bajak bergerak
maju,maka pisau (share) memotong tanah dan mengarahkan potongan /keratan tanah (furrow
slice) tersebut kebagian singkal .singkal akan menerima potongan tanah,dan karena
kelengkunganya maka potongan tanah akan di balik dan pecah.kelengkungan singkal ini
berbeda untuk kondisi dan jenis tanah yang berbeda agar diperoleh pembalikan dan pemecah
tanah yang baik bajak singkal ini paling umum di gunakan oleh petani untuk melakukan
pengelohan tanah mereka , dengan menggunakan tenaga ternak hela sapi atau kerbau ,sebagai
sumber daya penariknya

Bagian bajak singkal yang aktif untuk mengolah tanah terdiri atas

1) Pisau bajak (share) berfungsi untuk memotong tanah secara horizontal


2) Singkal (moldboard) berfungsi untuk mengangkat, menghancurkan dan membalik
tanah yang telah di potong oleh pisau bajak.
3) Penstabil bajak (land side),berfungsi untuk mempertahankan gerakan maju bajak agar
tetap lurus.

2. Bajak piringan
Adanya kelemahan-kelemahan bajak singkal maka orang akan menciptakan bajak
piringan .bajak piringan cocok untuk bekerja pada : tanah yang lengket,tanah
mengikis dan kering dimana bajak singkal tidak dapat masuk , tanah berbatu,atau
banyak sisa akar ,tanah gambut ,serta untuk pembajakan tanah yang berat .
Beberapa keuntungan menggunakan bajak ini adalah : dapat bekerja di tanah
keras dan kering,dapat untuk tanah-tanah yang lengket,dapat untuk tanah -tanah

vi
berakar ,dapat untuk tanah -tanah yang memerlukan pengerjaan yang
dalam :bagian bagian bajak piringan
1) Piringan (disk) berfungsi untuk memotong ,mengangkat ,menghancurkan dan
membalik tanah yang di bajak
2) Poros atau pusat piringan berfungsi sebagai tempat bertumpu dan berputar nya
piringan
3) Penggarak piringan (scraper), berfungsi untuk menjaga piringan tetap
bersih ,bebas dari gumpalan tanah
4) Roda alur penstabil (furrpw wheel)
5) Roda dukung land (wheel)
6) Kerangka ( beam)
3. Bajak putar
Prinsip kerja bajak putar, pisau – pisau di pasang pada rotor secara melingkar
hingga beban terhadap mesin merata dan dapat memotong tanah secara bertahap.
Pada waktu rotor berputara dan alat bergerak maju pisau akan memotong tanah.
Luas tanah yang terpotong dalam sekali pemotongan tergantung pada kedalaman
dan kecepatan maju.
Bagian – bagian bajak putar :
1. Pisau berpunsi untuk mencacah tanah pada waktu pengolahan tanah
dengan bajak putar di lakukan. Pisau ini juga cukup baik untuk mencacah
gulma maupun seresah, namun tidak dapat menutupnya dengan tanah
secara baik bila menggunakan bajak singkal maupun bajak piringan. Besar
dan jumlah pisau disesuaikan dengan daya penggerak dan keperluaannya.
Cara pemasangan pisau dalam hubungannya dengan bentuk permukaan
dan hasil pengolahan tanah.
2. Poros putar, berfungsi untuk memutar rotorotor bajak putar
3. Rotor, berfungsi sebagai tempat pemasangan pisau-pisau dari bajak putar.
4. Penutup belakan (rear shield), berfungsi membantu pengancuran tanah.
5. Roda dukung (land wheel), berfungsi untuk mengatur kedalam
pengelolahan tanah.
4. Bajak pahat
Alat atau implemen ini berbentuk tajak yang di susun pada suatu rangka. Di
gunakan untuk memecah tanah yang keras sampai kedalaman sekitar 18 inci. Di
perlengkapi dengan 2 buah roda yang berguna untuk transportasi dan mengatur

vii
kedalam pemecah tanah. Jarak antara tajak dapat beragam dari 1 sampai 2 inci.
Prinsip kerja alat ini, tidak membalik tanah seperti bajak yang lain, tapi hanya
memecah tanah dan sering di gunakan sebelum pembajakan tanah di mulai.
Dalam pengerjaan tanah bajak pahat di pergunakan untuk merobek dan
menembus tanah, dengan menggunakan alat yang menyerupai pahat atau ujung
skop sempit yang di sebut mata pahat atau chisel point. Mata pahat ini terletak ada
ujung dari tangkai atau batang yang biasa di sebut bar. Bar ini secara garis
besarnya dapat di bagi menjadi 2 bagiannya :
1. Yang kaku
Memiliki kontruksi yang berat dan kaku. Jenis batang ini terbuat dari
baja dengan kadar karbon tinggi. Batang ini berbentuk lurus mungkin
juga berbentuk lengkug yang keras.
2. Yang lentur (pleksibel)
Ukurannya biasaya lebih panjang dan lebih ramping. Terbuat dari baja
yang di campur dengan nikel. Bekerja seperti aksi dari pada per. Bar
ini di pasang pada kerangka, yang mana jarak bar yang satu masing –
masing +30 cm, dapat juga antara (30 -60) cm untuk ukuran bajak
pahat yang besar. Bajak pahat ini dapat di pergunakan untuk
pembanjakan dangkal maupun di pergunakan untuk pembajak dalam,
sampai kedalaman 45 cm atau lebih, tergantung keperluan dan jenis
mata pahatnya.
5. Bajak tanah bawah
Bajak tanah bawah termasuk dalam jenis bajak pahat tetapi denga kontruksi yang
lebih berat. Prinsip kerja bajak tidak banyak berbeda dengan bajak pahat namun di
pergunakan untuk pengerjaan tanah dengan kedalaman yang lenih dalam, yaitu
mencapai sekitar ( 50 – 90 ) cm. untuk jenis standart tunggal biasanya di
perguanakan untuk mengerjakan tanah dengan kedalaman sampai 90 cm, sedng
penarikannya menggunakan traktor dengan daya ( 60 -85 hp).
1) Perlengkapan mole (Mole Attachment)
Alat ini digandengkan dibelakang bajak tanah bawah. Alat ini berbentuk oval
berdiameter (7,5-20) cm. hasilnya akan meninggalkan bekas sseperti
terowongan. Terowongan ini dimaksudkan untuk perbaikan drainase, kalau
keadaan ideal akan tahan sampai 7 tahun.
2) Perlengkapan pemupukan (fertilizer attachment)

viii
Penganddengan alat ini pada bajak tanah bawah dimaksudkan untuk sekaligus
mengadakan pemupukan dengan kedalaman tertentu. Dalam kenyataanya, cara
pemupukan dengan kedalaman dengan sistem ini mendapatkan hasil yang
menggembirakan. Jarak alur biasanya 120 cm, tapi jarak ini dapat divariasikan
menurut keadaan dan keperluaannya.

C. Alat Pengolah Tanah Kedua


1. Garu Piringan
Pada prinsip kerjanya peralatan pengolah tanah ini hampir menyerupai bajak
piringan khususnya bajak piringan vertikal. Perbedaannya hanya terletak pada
ukuran, kecekungan dan jumlah piringannya. Garu piringan mempunyai ukuran
dan kecekungan piringan yang lebih kecil dibandingkan dengan bajak, hal ini
disebabkan pengolahan tanah kedua dilakukan lebih dangkal dan tidak diperlukan
pembalikan tanah yang efektif seperti pengolahan tanah pertama.
Selanjutnya karena draft penggaruan lebih kecil dari draft partibajakan, maka
dengan besar daya penarikan yang sama lebar kerja garu akan lebih besar
dibandingkan dengan kerja bajak, dengan demikian jumlah piringan dengan
sendirinya akan lebih banyak dibandingkan dengan bajak piringan.
Seperti bajak piringan, bagian-bagian utama dan garu piringan terdiri atas,
piringan : poros piringan; penggarak piringan: kerangka. Kadang kala dilengkapi
pula dengan roda dukung, apabila sistem penggandengan dengan daya penariknya
menggunakan sistem hela trailing. Garu piringan biasanya tidak dilengkapi
dengan roda alur penstabil
2. Garu Sisir
Garu sisir adalah jenis garu yang sudah umum digunakan petani di Indonesia.
Garu sisir yang ditarik hewan, umumnya giginya terbuat dan kayu dan biasa
digunkaan untuk pengolahan tanah sawah dalam keadaan basah, sebagai
pengerjaan lanjutan setelah tanah diolah dengan bajak singkal. Bagian-bagian garu
sisir adalah terdiri atas: gigi paku, batang penempatan dan kerangka penguat.
kelebihan garu bergigi paku, cocok digunakan untuk tanah yang mudah hancur,
dan alat ini cukup efektif untuk memberantas tanaman penganggu khususnya
masih kecil-kecil atau baru tumbuh.
3. Garu Bergigi

ix
Garu bergigi ini secara keseluruhan kontruksinya hampir menyerupai garu bergigi
paku, hanya giginya terbuat dari per atau pegas. Garu ini juga digunakan untuk
meratakan dan menghaluskan tanah sesudah pembajakan. Kelebihan alat ini cocok
digunakan untuk tanah yang mudah untuk dihancurkan dan memberantas gulma
yang mempunyai perkaran yang cukup kuat dan dalam.
4. Garu Khusus
Jenis garu-garu khusus biasanya digunakan untuk mengerjakan pengolahan tanah
dengan tujuan lebih khsusus. Sebagai misal pengolahan tanah dengan tujuan
khusus untuk memusnahkan tanaman penganggu menghancurkan seresah, atau
untuk menggemburkan tanah secara intensif atau mungkin bertujuan untuk
membuat bedengan yang lebih layak. Macam-macam garu khusus antara lain
adalah pencegahan gulma/seresah (weeder-muncher), garu potong putar (rotari
cross harrow), penggemburan tanah (soil sorgeon).

D. Alat Pengolah Tanah Tradisional


1. Cangkul
Cangkul atau pacul adalah suatu jenis alat pertanian tradisional yang digunakan
dalam proses pengolahan tanah pada lahan pertanian. Cangkul digunakan untuk
menggali ataupun meratakan tanah. Cangkul masih digunakan sehingga masa ini
untuk menjalankan kerja-kerja menggali yang ringan dikebun ataupun sawah.
Alat ini merupakan elemen penting dalam bidang pertanian terutama pada ladang
kering. Cangkul dibuat dari baja sehingga alat ini sangatlah kuat. Cangkul atau
pancul merupakan gabungan dari bawa dari pancul itu sendiri. Bawak merupakan
bagian kepala atau bagian atas dari cangkul. Sedangkan pada bagian land depan
atau bawahnya sering kita sebut dengan pacul juga. Pada bagian kepala terdapat
lubang yang berfungsi untuk dipasangi garang pacul atau sering disebut doran.
Dengan pasangannya doran akan mempermudah dalam menggunakan alat cangkul
ini.
Gagang cangkul terbuat dari kayu, sedangkan mata cangkul dibuat dari lempengan
besi tipis berbentuk bilium, ada beberapa macam cangkul menurut bentuk mata
cangkulnya, ada bermata lebar dan ada juga yang bermata kecil tetapi agak tebal,
cangkul seperti ini biasanya digunakan untuk area ladang.

x
2. Arit/Sabit
Arit/sabit adalah suatu alat bantu pertanian sejenis pisau berbentuk melengkung
yang digunakan untuk memotong berbagai jenis tumbuhan, rumput-rumputan padi
jagung, bahkan alat ini biasa digunakan untuk memotong kayu, bagian dalam dari
lengkungan berbentuk tajam, bentuk lengkung ini memudahkan dalam proses
memotong dengan cara mengiris bawah tanaman yang dipotong, dengan cara
mengayunkan memarang dengan satu tangan, atau ketika untuk mengumpulkan
rumput atau memanegn tanaman padi tangan lain biasanya memegan pokok
tanaman yang akan di tebas alat pertanian arit ini terbuat dari besi baja sehingga
tidak akan peok saat digunakan. Pada bagian pegangan arit atau sabit ini terbuat
dari kayu yang disebut garan(pegangan arit).

xi
BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan

Pengelolahan tanah dapat di pandang sebagai suatu usaha manusia untuk merubah sifat–sifat
yang dimiliki oleh tanah sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki oleh manusia. Ada
berbagai macam alat pengolahan tanah diantaranya; traktor, bajak singkal, garu sisir, garu
piringang, garu bergigi, garu khusus. Adapun alat pengolahan tanah tradisional seperti
cangkul dan sabit.

xii
DAFTAR PUSTAKA
Putri verisca, Evi. 2006. Alat dan mesin pengolahan tanah.
http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Teknik%20Mesin%20Budidaya%2
0Pertanian/Alat%20Pengolahan%20tanah/index4april.html. diakses pada tanggal : 11
september 2022

Alson firdas, Ilmal. 2010. http://ilmalbanihasyim.blogspot.co.id/2010/12/praktikum-


mekanisasi-pertanian.html. diakses pada tanggal : 11 november 2022

Hidayat, Imam 2008.Mesin-mesin Budidaya Pertanian di Lahan Kering. Graha Ilmu,


Yogyakarta.

Kartohadikoesoemo, Noerman. 1987. Traktor dan Alat Pertaniannya. Lembaga


Pendidikan Perkebunan, Yogyakarta.

Sahar,Koga, Y. 1988. Farm Machinery Vol. II. Tsukuba International Agricultural Training
Centre. JICA, Jepang.

Alson,Setiawan, R. P. A. 2001. Research Report on Development of Variable Rate Granular


Applicator for Paddy Field. Laboratory of Agricultural Machinery. Kyoto
University Press, Jepang.

Putri verisca,Sosroatmodjo, Pribadyo. 1980 : Pembukaan Lahan dan Pengolahan Tanah.


Lembaga Penunjang Pendidikan Nasional (LAPPENAS), Jakarta.

Putri verisca,Srivastava, A. K., C. E. Goering, R. P. Rohrbach. 1993. Enginering Principles of


Agricultural Machines. ASAE Texbook Number 6, American Society of
Agriculutural Engineers Co, Amerika.

Alson firdas,Yohanes, Dany. 2014. Bajak Singkal. http://djoehanes.blogspot.co.id/2014/04/bajak-


singkal.html. diakses pada tanggal : 11 september 2022

Saharuddin,Yoso, Wigroho,dkk.1992. Pemindahan Tanah Mekanis. Atma Jaya, Yogyakarta

xiii

You might also like