You are on page 1of 9

ANALISIS STRATEGI DAN GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Dosen pengampu : Dr.Choiriyah Widyasari, S.Psi.,M.Psi

Disusun oleh :

Rinda Ayu Nur Awalliyah A510210154

Laila Janatin Na’imah A510210162

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

TAHUN 2023
ANALISIS STRATEGI DAN GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Rinda Ayu Nur Awalliyah¹, Laila Janatin Na’imah²

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Muhammadiyah Surakarta

a510210154@student.ums.ac.id, a510210162@student.ums.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini untuk mengetahui gaya belajar dari peserta didik dalam penerapan kurikulum
yang baru yaitu kurikulum merdeka adanya konsep merdeka belajar dengan menerapkan
pembelajaran berdiferensiasi bagi peserta didik dengan mengetahui pemetaan gaya belajar
karena peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Dapat dilihat dari
lingkungan dan juga dapat dilihat dari dominasi otak yang dimana dalam pembelajaran
mengarah ke pendengaran,penglihatan dan juga gerak tubuh. Jenis penelitian ini
menggunakan review literatur Artikel atau jurnal penelitian yang digunakan diperoleh dari
database sekolah Google. Ini dimulai dengan mencari artikel literatur yang sesuai dengan
topik yang diinginkan dan kemudian dievaluasi kembali. Dengan mengarah pada pendekatan
berdiferensiasi siswa akan mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan keinginan peserta
didik.
Kata kunci : gaya belajar,kurikulum merdeka,berdiferensiasi.
ABSTRAC
This research is to find out the learning styles of students in implementing the new
curriculum, namely the independent curriculum, the concept of independent learning by
applying differentiated learning for students by knowing the mapping of learning styles
because students have different learning styles. It can be seen from the environment and can
also be seen from the dominance of the brain which in learning leads to hearing, sight and
also body movements. This type of research uses a literature review. The articles or research
journals used are obtained from the Google school database. It starts with searching for
literature articles that are in accordance with the desired topic and then re-evaluating. By
leading to a differentiated approach students will get learning that is in accordance with the
wishes of students.
Keywords: learning style, independent curriculum, differentiation.
PENDAHULUAN

Peningkatan kualitas pembelajaran siswa Indonesia selalu meningkat, selalu


melakukan penilaian dalam pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Terlihat bahwa akibat virus Covid 19 pembelajaran banyak turun sehingga pembelajaran
yang terbengkalai mengalami penurunan yang tinggi, sehingga diadakan mata kuliah baru
yaitu stand alone course (kursus darurat) yang membuat pendidikan perlu mempelajari
kembali mata kuliah tersebut dari course 13 menjadi stand alone course (kursus darurat) dan
penyederhanaan stand alone (Sanjaya & Rastini, 2020). Mulai tahun ajaran baru 2022/2023
dan seterusnya, penyelenggaraan mata kuliah mandiri dilakukan sebagai respon dan hasil
analisis terhadap pelaksanaan mata kuliah sebelumnya.

Fitriyah & Wardani (2022) menyatakan bahwa kurikulum mandiri merupakan


kurikulum alternatif yang dapat menyesuaikan tujuan pendidikan dengan kebutuhan global
yang masih berakar pada nilai-nilai Pancasila. Penerapan mata kuliah semacam ini adalah
untuk memudahkan mahasiswa dalam melaksanakan pembelajaran yang berkelanjutan.Guru
tidak hanya sebagai sumber belajar.Sebagai pengajar harus merumuskan strategi mulai dari
merancang pembelajaran, pelaksanaan hingga evaluasi terhadap mahasiswa, sehingga
mahasiswa dapat dengan mudah mengikuti pembelajaran di kelas dan membuat suasana
belajar menjadi menyenangkan.Guru juga harus mengadopsi pembelajaran yang
berdiferensiasi, menekankan bahwa mahasiswa belajar bersama di kelas bukan belajar
sendirian, sehingga guru lebih berperan dalam pembelajaran.

Pembelajaran yang berdiferensiasi adalah merencanakan rangkaian kegiatan yang


sesuai dengan kebutuhan belajar dan karakteristik siswa. Menurut Subhan (2022), tahapan
pembelajaran yang berbeda dimulai dengan penilaian awal. Penilaian dapat berbentuk tes
maupun non tes. Penilaian dilakukan melalui tes diagnostik, tes gaya belajar, dan kecerdasan
majemuk yang kemudian digunakan guru untuk merancang RPP. Penilaian ini dilakukan
untuk mengetahui kesiapan, minat dan profil belajar siswa agar guru mengetahui gaya belajar
apa yang sebaiknya digunakan agar siswa belajar sesuai dengan tahap perkembangannya.

Menganalisis gaya belajar adalah salah satu cara guru dapat menerapkan
pembelajaran yang dibedakan. Menurut gaya belajar Ningrat et al. (2018) adalah cara
mengasimilasi dan memahami informasi yang digunakan sebagai indikator tindakan dan
relevan dengan lingkungan belajar. Seseorang mungkin merasa lebih mudah belajar dengan
membuat catatan terperinci, mendengarkan penjelasan, atau sekadar berlatih. Billey et al.
(2014) mendefinisikan gaya belajar sebagai cara termudah bagi seseorang untuk memperoleh,
mengasimilasi, dan menganalisis informasi yang diperolehnya. Secara umum, gaya belajar
dibagi menjadi gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Irawati dkk. (2021) menyatakan
bahwa gaya belajar terbukti mempengaruhi hasil dan prestasi belajar siswa. Selain itu,
Danaryanti & Noviani (2015) mengemukakan bahwa kemampuan komunikasi matematis
juga dipengaruhi oleh gaya belajar.

Tujuan pembelajaran yang berdiferensiasi bermanfaat bagi guru dan siswa. Guru
dapat mendekati dan menilai pembelajaran sesuai tanpa desain karena siswa diperlakukan
sesuai dengan kebutuhan mereka sendiri. Konsisten dengan gagasan dalam Santos (Herwina,
2021), memfasilitasi kreativitas, memiliki sedikit perspektif tentang kegagalan, mendukung
siswa untuk menyesuaikan pembelajarannya dengan keahliannya, kemudian berkontribusi
pada perubahan perilaku pada siswa.

METODE

Penelitian ini menggunakan review literatur. Artikel atau jurnal penelitian yang
digunakan diperoleh dari database sekolah Google. Tinjauan pustaka adalah kajian atau
pratinjau konsep, pengetahuan, atau penemuan yang kritis dari literatur dengan berorientasi
akademik. Ini dimulai dengan mencari artikel literatur yang sesuai dengan topik yang
diinginkan dan kemudian dievaluasi kembali.

Untuk menghasilkan temuan dan diskusi yang menarik, peneliti memeriksa secara
menyeluruh artikel-artikel yang diambil sesuai dengan penelitiannya. Penelitian Literature
Review ini dirancang untuk menggunakan analisis deskriptif, menguraikan data secara
teratur, dan menjadikan data atau artikel sebelumnya sebagai bahan utama. Kemudian,
memberikan pemahaman yang mudah dipahami kepada pembaca.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembelajaran berdiferensiasi (Differentiated learning) merupakan bentuk suatu


strategi didalam pembelajaran yang dibesarkan dengan menitikberatkan pada pemecahan
kebutuhan didalam siswa. Di sini tentu saja diperlukan seorang peran guru yang kreatif untuk
pembelajaran yang berdiferensiasi ini, yang akan mengantarkan siswanya pada sebuah
keberhasilan dalam belajar dan kebahagiaan didalam belajar. Pembelajaran yang dibedakan
seperti ini adalah pembelajaran yang dirancang untuk mencukupi kebutuhan didalam belajar
pada siswa, yang mungkin berbeda-beda, termasuk kemauan belajar, minat, potensi, atau
gaya belajar mereka. Bentuk pembelajaran berdiferensiasi mengacu pada perbedaan isi materi
yang diajarkan kepada siswa sebagai tanggapan atas kemauan belajar siswa, minat atau profil
belajar (visual, auditori, kinestetik), atau bahkan kombinasi dari ketiganya.

Guru menyiapkan siswa untuk pembelajaran yang ditargetkan dan membuat diagnosis
di awal mula pembelajaran untuk menentukan kebutuhan didalam belajar pada siswa. Dengan
cara seperti ini, guru dapat belajar dan melihat perbedaan antara siswa. Guru akan selalu
membagikan suatu kesempatan kepada para siswa untuk mempunyai keberanian untuk
menjawab suatu pertanyaan yang diberikan, memberikan pendapat tentang apa yang merka
diinginkannya, dan siswa memiliki kesempatan untuk mengikuti pembelajaran dan penilaian
bersama dengan guru. Oleh karena itu, guru tidak hanya terfokus pada bentuk pengetahuan
pada siswa, tetapi juga harus menguji kemampuan yang ada dalam diri siswa.

Guru harus memeksimalkan tentang kebutuhan dan waktu siswa agar pembelajaran
yang akan diberikan menjadi efektif dan siswa akan merasa senang dan menikmati
pembelajaran karena dalam kebutuhan belajarnya sudah terpenuhi secara pas. Dari Petter dan
Hearchi menyarankan cara untuk membantu siswa dengan gaya belajar visual gaya belajar
memenuhi kebutuhan mereka dalam video, memaksimalkan penggunaan gambar dan sering
menulis materi di papan tulis. Sedangkan untuk memfasilitasi siswa dengan gaya belajar
auditori dengan cara guru lebih aktif dalam membuat diskusi kelompok dan meminta siswa
untuk membaca nyaring. Sedangkan memfasilitasi siswa dengan gaya kinestetik dengan
melakukan demonstrasi dan memperbanyak latihan.

Guru akan menjadi sosok peran yang harus mendukung para siswanya dalam kegiatan
belajarnya. Merencanakan suatu pembelajaran dengan bentuk strategi pembelajaran yang
berdiferensiasi itu memerlukan suatu perencanaan yang harus matang dahulu dengan melalui
pemantauan kepada siswa dan lingkungan belajar siswanya, guru juga bisa mengali informasi
kepada peserta didik dengan melakukan wawancara dan survei untuk mengetahui kebutuhan
dalam belajar pada siswanya. Oleh karena itu, dalam satuan pendidikan guru akan selalu
menjadi seorang pemimpin bagi dirinya sendiri dan juga para anak didiknya.

Untuk memaksimalkan didalam suatu pembelajaran yang efektif, guru harus bisa
merencanakan sebuah strategi yang akan digunakan dalam pembelajarannya yang terlebih
dahulu. Tetapi , untuk menerapkan RPP yang bagus dan efektif, peran seorang guru itu harus
mampu terlebih dahulu untuk memahami bentuk dari siswa sehingga nanti mereka dapat akan
menyesuaikan didalam bentuk pembelajaran yang sudah sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan pada belajar mereka.

Ada saja cara untuk memahami suatu kebutuhan para siswa yaitu bisa dengan cara
memahami bentuk gaya pada belajar mereka, yang bisa disebut juga dengan gaya belajar.
Siswa yang antusias secara visual lebih suka menggambar, membaca, mengatur, dan menjaga
penampilan mereka. Untuk pembelajaran campuran, merupakan praktik yang baik untuk
membagikan rangsangan visual seperti tabel warna-warni, ikon,bentuk gambar dan macam-
macam diagram, dan dapat membuat suatu peta konsep untuk menjaga agar semuanya tetap
teratur. Selain itu, perhatian harus diberikan pada kondisi ruangan seperti pencahayaan yang
cukup dan lingkungan belajar harus digunakan yang dapat digunakan untuk
memvisualisasikan konsep materi yang berbeda, seperti buku bacaan,LCD, poster.

Kalau seorang guru sudah menyajikan suatu bentuk bahan ajar dan bentuk strategi
yang sesuai untuk video dalam pembelajaran siswa, maka guru tersebut sudah memfasilitasi
pembelajarannya sesuai dengan yang dibutuhkan siswa. Bentuk siswa yang belajar auditori
ditandai dengan mereka yang belajarnya dengan mendengarkan omongan dari orang lain,
orang yang berbicara secara dalam dan diluar, yang menggunakan bentuk pola atau ritme saat
bicara. Metode pembelajaran yang pas digunakan untuk siswa dengan gaya belajar yang
kinestetik adalah dengan penggunaan alat yang bisa digunakan langsung, pemberian bentuk
tugas yang berbasis proyek, pemberian kebebasan dalam bergerak sambil diatur, dan
penerapan praktis pada pembelajaran.

Di dalam pembelajaran berdiferensiasi ini ,seorang guru harus berinovasi yang kreatif
dalam bentuk yang digunakan seperti model, metode, dan strategi yang dipakai pada
pembelajaran agar nantinya para siswa akan lebih bersemangat dan juga termotivasi didalam
belajarnya. Dan untuk memastikan apakah dalam pembelajaran tersebut bisa digunakan atau
tidaknya kegiatan pembelajaran ini , peran seorang guru di dalam peningkatan yang kualitas
didalam pembelajaran di kelas itu sangat sangatlah penting.

Marlina (2019) mengemukakan bahwa ada beberapa aspek didalam pembelajaran


yang dibedakan ini terdiri dari empat aspek yaitu aspek konten/ isi,aspek proses,aspek produk
dan aspek lingkungan belajar yang masing-masing memiliki pengaruh didalam pembelajaran
terhadap keberhasilan belajarpara siswanya.

A. Aspek Diferensiasi konten /isi

M engacu pada upaya seorang guru untuk menyesuaikan materi dalam


pembelajaran dengan kebutuhan dalam individu si siswa, termasuk juga pada gaya
belajarnya. Guru juga harus adaptasi dengan kurikulum dan bahan pelajaran yang telah
ditetapkan agar mudah dipahami oleh para siswa dalam situasi yang berbeda, memungkinkan
mereka untuk belajar secara efektif.

B. Aspek Diferensiasi proses

Mengacu pada cara siswa berinteraksi dengan pengetahuan dan ide. Apa interaksi
antara siswa dan konten atau materi dan bagaimana interaksi ini mempengaruhi definisi
pembelajaran siswa? Hasil yang ditunjukkan oleh siswa tentunya sangat berbeda sesuai
dengan gaya pada belajarnya dan pilihan pembelajarannya, sampai seorang guru juga harus
dapat merancangkan suatu bentuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan yang berkaitan
kebutuhan pada belajar yang berbeda tersebut.

C. Aspek Diferensiasi produk

Jadi terkait dengan hasil yang ditunjukkan siswa. Produk pembelajaran ini
membagikan petunjuk kepada gurunyang tentang seberapa jauh mana siswanya telah
mengerti tntang materi yang di ajarkan di pembelajaran dan dapat membimbing pada materi
yang digunakan dalam pembelajaran .Gaya pada belajar siswa juga berpengaruh dalam
bentuk sebuah bentuk produk dipembelajaran yang disajikan kepada seorang guru tersebut ,
karena pada setiap bentuk gaya belajar mengungkapkan pemahamannya terhadap materi yang
dipelajari dengan cara yang berbeda-beda.

D. Aspek Diferensiasi lingkungan belajar

Aspek ini mencakup tentang suatu kondisi fisik dan sosial ditempat siswa pada belajar
dan hal hal yang dapat mempengaruhi bentuk dalam kesejahteraan dan bentuk partisipasi
mereka dalam belajarnya. Bentuk kondisi pada lingkungan yang pas akan dapat bisa
meningkatkan efisiensi dalam belajarnya dan dapat membantu siswa akan juga merasa sangat
nyaman dan berpartisipasi juga dalam proses belajar mengajarnya.
KESIMPULAN

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengkombinasikan


kebutuhan belajaran peserta didik berdasarkan kesiapan dalam belajar agar peserta didik tidak
merasa bosan dalam pembelajaran. pembelajaran ini merupakan suatu cara dalam penerapan
pembelajaran di kurikulum merdeka. Berdasarkan keragaman gaya belajar guru harus
memperhatikan gaya belajar yang digunakan dan karakter siswanya melalui pembelajaran
berdiferensiasi dengan menggunakan metode tanya jawab yang cocok digunakan untuk
peserta didik. Diferensiasi juga meliputi diferensiasi konten,proses,produk, dan setting
lingkungan belajar merupakan cara agar peserta didik nyaman dalam suatu pembelajaran
berdiferensiasi dan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik membuat peserta didik
lebih aktif.
DAFTAR PUSTAKA

Alhafiz, N. (2022). Analisis Profil Gaya Belajar Siswa untuk Pembelajaran Berdiferensiasi di
SD Negeri 23 Pekanbaru. J-Abdi Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(8),
1913–1922.

Danaryanti, L. L. (2015). Memahami Gaya Belajar untuk Meningkatkan Potensi Anak.


Martabat: Jurnal Perempuan dan Anak , 245-260.

Derici, R. M., & Susanti, R. (2023). ANALISIS GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK
GUNA MENERAPKAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DI KELAS X
SMA NEGERI 10 PALEMBANG. Reseacrh and Development Journal of Education,
414-420.

Fitriyah, C. Z., & Wardani, R. P. (2022). Paradigma Kurikulum Merdeka Bagi Guru Sekolah
Dasar. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 12(3), 236–243.

Handiyani, M., & Muhtar, T. (2022). Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa melalui
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi: Sebuah Kajian Pembelajaran dalam Perspektif
Pedagogik-Filosofis. Jurnal Basicedu, 5817 - 5826.

Latifah, D. N. (2023). ANALISIS GAYA BELAJAR SISWA UNTUK PEMBELAJARAN


BERDIFERENSIASI DI SEKOLAH DASAR. Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan
dan Pembelajaran, 68-75.

You might also like