You are on page 1of 9

LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI

E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373


VOLUME 4, NO. 2, JULI, 2021

KOMUNIKASI MITIGASI BENCANA


(Studi Kasus Mitigasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Provinsi Jabar dalam Menghadapi Bencana Alam Gempa Bumi Akibat Sesar
Lembang)
Mochamad Iqbal1, Vikry Abdullah Rahiem2, Charisma Asri Fitrananda3, Yogi. M. Yusuf4
Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Pasundan
moch.iqbal@unpas.ac.id, vikry.ar@unpas.ac.id,
charisma.asri@unpas.ac.id, yogimy@unpas.ac.id.

ABSTRACT

This study aims to analyze the government's disaster mitigation communication in this case the
Regional Disaster Management Agency (BPBD) of west Java Province in the face of earthquakes
caused by the Lembang fault. This research was conducted using qualitative research method. The
research approach is a case study, using Haddow's theory of disaster communication strategy. As the
subject of his research is the Regional Disaster Management Agency of West Java Province (BPBD
Jabar). This research data was obtained through in-depth interviews and Library studies. The results
showed that disaster mitigation communication conducted by the Regional Disaster Management
Agency of West Java Province (BPBD Jabar) has not been carried out to the maximum because it is not
a top priority so it does not have a clear pattern in disaster mitigation communication, although it has
held mitigation programs such as: 1. Socialization of disaster risk areas 2. Disaster response training 3.
Installation of Road Maps and Evacuation Signs assisted by the community / disaster volunteers. 4.
Create educational media for school children (video animation). 5. establish a disaster preparedness
village. These programs have not been conducted intensively plus BPBD Jabar itself does not have a
disaster mitigation communication team that focuses on providing understanding to the community
regarding the risk of earthquake disasters due to the fault of lembang.

Keywords : Disaster Communication, earthquake, Lembang crack

186
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 4, NO. 2, JULI, 2021

I. PENDAHULUAN pihak dari tingkat kabupaten/kota, provinsi


dan nasional. Kegiatan itu mengangkat tema
Sesar Lembang saat ini menjadi topik
terkait dengan ancaman bahaya gempa yang
pembicaraan bagi masyarakat Indonesia,
dipicu akivitas Sesar Lembang. (Dinta &
khususnya bagi warga Jawa barat yang
Solehudin. Jawapos.com diakses 24 April
tinggal di area Bandung Raya (kota
2019). Badan Penanggulangan Bencana
Bandung, kabupaten Bandung, kabupaten
Daerah (BPBD) provinsi Jawa barat telah
Bandung Barat dan kota Cimahi), menurut
berupaya melakukan mitigasi bencana
Sutopo Potensi gempa di wilayah Jawa Barat
dengan berkoordinasi dengan BPBD tingkat
memiliki tiga sumber gempa, yaitu zona
kota/ kabupaten maupun dengan para
megathrust di selatan Jawa Barat, selatan
relawan bencana, diantaranya pemasangan
Selat Sunda dan Sesar aktif di daratan.
rambu peringatan di jalur sesar Lembang
Terakhir sesar yang telah teridentifikasi
(Siswadi.2019) memberikan edukasi tentang
adalah Sesar Baribis, Lembang dan
bencana oleh relawan mitigasi bencana pada
Cimandiri, (harnas.2019, diakses 24/4/19).
sekolah-sekolah di kota Bandung
Hasil kajian Pusat Studi Gempa Nasional
(Iqbal.2019). Upaya-upaya mitigasi yang
(Pusgen) dan Kementerian Pekerjaan Umum
telah dilakukan ternyata belum dapat
dan Perumahan Rakyat menunjukkan bahwa
menyadarkan masyarakat terkait bencana
Sesar Lembang berpotensi terjadi gempa
gempa bumi yang disebabkan oleh sesar
dengan magnitudo maksimum 6,8 scala
Lembang nanti, Peneliti Puslit Mitigasi
richter. (Alfaridzi, MK & Prima, Erwin.
Bencana ITB, Rahma Hanifa menyebutkan,
Tekno.tempo.co diakses tanggal 24 April
kesadaran warga di Bandung dan sekitarnya
2019). Hal ini patut diwaspadai karena Sesar
akan ancaman gempa Sesar Lembang masih
Lembang melingkari cekungan Bandung
minim, karena belum ada pengalaman gempa
yang didalamnya terdapat jutaan masyarakat
yang merusak.(Alazka.2019).
dan kawasan ekonomi yang berdampak bagi
keberlangsungan hidup masyarakat Bandung Upaya tersebut merupakan salah satu
raya. tindakan untuk menghadapi Bencana,
menurut UU nomor 24 tahun 2007 Bencana
Pemerintah telah melakukan tindakan
adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa
berupa mitigasi dalam menghadapi bencana
yang mengancam dan mengganggu
gempa bumi ini, salah satu upaya yang telah
kehidupan dan penghidupan masyarakat
dilakukan adalah koordinasi antara Badan
yang disebabkan, baik oleh faktor alam
Nasional Penanggulangan Bencana dan
dan/atau faktor non alam maupun faktor
pemerintah provinsi Jawa barat dengan
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
menyelenggarakan geladi ruang atau
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
tabletop exercise yang melibatkan berbagai
kerugian harta benda, dan dampak
Tabel 1. Jumlah kejadian bencana alam di
Jawa barat periode 2018-2019 psikologis.
Jenis Bencana Jumlah Bell, dkk. (1996) mendefinisikan
bencana sebagai kekuatan alam yang bukan
101. Banjir 114
di bawah kontrol manusia dan menyebabkan
102. Tanah longsor 227 bencana yang menimbulkan kerusakan dan
103. Banjir & tanah longsor 2
kematian. Peristiwa-peristiwa yang
berhubungan dengan bencana antara lain
104. Gelombang pasang / abrasi 3 angin ribut (topan), tornado, gempa bumi,
105. Puting beliung 209 dan tsunami.
106. Kekeringan 29 Tercatat dalam data Badan Nasional
Penanggulangan Bencana atau BNPB
107. Kebakaran hutan dan lahan 12
menyebutkan pada tahun 2018 sampai
108. Gempa bumi 5 dengan 2019 terdapat 601 kejadian bencana
alam di Jawa barat, 3 besar bencana tersebut
Jumlah 601
dilihat dari data BNPB yang tertinggi yaitu
Sumber: data badan nasional
penanggulangan bencana, diakses 20 april tanah longsor, angin puting beliung dan
2019 banjir.

187
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 4, NO. 2, JULI, 2021

Bencana alam seperti gempa bumi yang diperlukan dalam memberikan edukasi
diakibatkan oleh gesekan sesar Lembang, kepada masyarakat. Hasil penelitian
seolah menjadi bom waktu yang tidak dapat Lemona, dkk. (2019) menunjukkan bahwa
dikontrol oleh manusia yang dapat meledak kegiatan sosialisasi masih dianggap menjadi
kapan saja, dan manusia hanya dapat langkah yang tepat untuk mendukung
berusaha mengurangi dampak risiko dari program utama dalam mengedukasi
bencana tersebut. Persiapan menghadapi masyarakat Provinsi Banten. Kesenian
bencana yang akan datang perlu diwaspadai tradisional sebagai alat sosialisasi budaya
dengan membuat sebuah strategi. Tanpa sadar bencana serta fasilitas teater, media
adanya sebuah perencanaan yang matang, massa dan media sosial sebagai saluran
dapat mengakibatkan kerugian yang sangat komunikasi modern membuat serangkaian
besar dibandingkan yang telah memiliki kegiatan komunikasi mitigasi BPBD
strategi komunikasi untuk mengantisipasi Provinsi Banten menjadi efektif dan efesien.
bencana. Mitigasi merupakan serangkaian Pemerintah dalam hal ini Lembaga formal
kegiatan yang dilakukan untuk bertanggung jawab atas keselamatan dan
mengantisipasi bencana melalui keberlangsungan hidup dari masyarakat yang
pengorganisasian serta melalui langkah yang terkena dampak bencana. Namun masyarakat
tepat guna dan berdaya guna (UU no 24 tahun perlu terlibat untuk mengurangi risiko
2007). Tujuan dari mitigasi adalah untuk bencana, seperti hasil penelitian dari
mengantisipasi problem-problem yang ada Roskusumah (2013) Peningkatan
dalam suatu bencana, sehingga berbagai cara keikutsertaan masyarakat dan peran Juru
bisa dirancang untuk mengatasi problem Kunci merupakan upaya Badan Geologi
tersebut secara efektif dan sumber-sumber dalam melakukan Komunikasi Mitigasi
daya yang dibutuhkan untuk melakukan Bencana.
respon yang efektif disiapkan sebelum Dalam konteks komunikasi,
(termasuk formulasi, tes, latihan, trainer, komunikator atau sender menjadi tokoh
komunikasi publik). (Budi HH, 2011). sentral, efektif atau tidaknya sebuah pesan,
Pengurangan risiko dalam bencana dalam kasus bencana alam khususnya gempa
perlu adanya sebuah proses komunikasi, bumi sesar Lembang, pemerintah pusat dan
menurut Wardhani (2014) berkaitan dengan daerah harus mampu memformulasikan
bencana, komunikasi dapat berfungsi sebagai sebuah pesan yang informatif dan persuasif
radar sosial yang memberi kepastian kepada terkait bencana alam, karena sebagai
pihak lain mengenai adanya bencana di suatu pemangku kepentingan memiliki tanggung
tempat. Komunikasi diperuntukkan pada jawab atas kelangsungan hidup warganya.
kegiatan pra bencana yang meliputi Dengan dasar demikian tersebut, penulis
kesiagaan, peringatan dini dan mitigasi. ingin meneliti lebih dalam terkait
Dalam hal ini, komunikasi memberikan Komunikasi mitigasi Bencana dalam
informasi kepada masyarakat mengenai menghadapi bencana alam gempa bumi sesar
kesiagaan yang diperlukan dan persiapan apa Lembang yang dilakukan oleh Badan
yang harus dilakukan ketika bencana itu Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi
terjadi. Semua ini, dimaksudkan untuk Jawa barat.
mengurangi seminimal mungkin korban jiwa Uraian latar belakang tersebut,
dan kerugian harta benda. Beberapa menjadi sebuah rumusan masalah yang
penelitian mengenai komunikasi bencana akhirnya penulis mengambil sebuah judul
sampai saat ini belum banyak dijadikan “Komunikasi mitigasi Bencana Pemerintah
acuan secara holistik dalam kajian dalam hal ini Badan Penanggulangan
komunikasi untuk menangani permasalahan- Bencana Derah Provinsi Jawa barat dalam
permasalahan komunikasi pada bencana, dan menghadapi gempa bumi sesar lembang”.
belum ada referensi model komunikasi Berdasarkan paparan diatas maka penulis
bencana yang dapat menjadi landasan dalam mengajukan pertanyaan yang akan diteliti
menjalankan proses komunikasi yang tepat
untuk sebuah peristiwa bencana khususnya
bencana alam.
Komunikasi mitigasi bencana

188
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 4, NO. 2, JULI, 2021

adalah ; strategi komunikasi mitigasi bencana prabencana, saat terjadi bencana, pasca
pemerintah dalam hal ini Badan bencana dan menimbulkan respon ataupun
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) umpan balik.
Provinsi Jawa barat dalam menghadapi Menurut Haddow & Haddow (2008)
gempa bumi sesar Lembang? Misi untuk strategi komunikasi bencana yang
efektif adalah dengan memberikan informasi
Strategi Komunikasi tepat waktu dan informasi yang akurat untuk
disampaikan kepada publik dalam empat fase
Menurut Effendy (2002), strategi
manajemen darurat.
komunikasi merupakan panduan dari
perencanaan komunikasi (communication Mitigasi
planning) dan manajemen (communications
management) untuk mencapai suatu tujuan. Mitigasi adalah serangkaian kegiatan yang
Rogers dalam Cangara (2013: 61) dilakukan untuk mengantisipasi bencana
menyampaikan batasan mengenai definisi melalui pengorganisasian serta melalui
dari strategi komunikasi sebagai suatu langkah yang tepat guna dan berdaya guna
rancangan yang dibuat untuk mengubah (UU RI No.24 Tahun 2007). Sedangkan
tingkah laku manusia dalam skala lebih besar Menurut Badan Nasional Penanggulangan
melalui transfer ide-ide baru. Middleton Bencana atau BNPB (2017) Mitigasi
dalam Cangara (2013:61) menyatakan bahwa memiliki manfaat dalam berbagai situasi
strategi komunikasi adalah kombinasi terbaik penting bencana, upaya-upaya penting untuk
dari semua elemen komunikasi mulai dari mitigasi 1. Memahami bahaya disekitar anda
komunikator, pesan, saluran (media), 2. Memahami sistem peringatan dini
penerima sampai pada pengaruh (efek) yang setempat, mengetahui rute evakuasi dan
dirancang untuk mencapai tujuan rencana pengungsian 3. Memiliki
komunikasi yang optimal. keterampilan untuk mengevaluasi situasi
secara cepat dan mengambil inisiatif
Komunikasi Bencana tindakan untuk melindungi diri 4. Memiliki
Komunikasi bencana merupakan bidang rencana antisipasi bencana untuk keluarga
kajian pengembangan terbaru yang pada saat dan mempraktekkan rencana tersebut dengan
ini mendapatkan perhatian dari akademisi latihan 5. Mengurangi dampak bahaya
maupun praktisi komunikasi, karena bidang melalui latihan mitigasi 6. Melibatkan diri
kajian ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat dengan berpartisipasi dalam pelatihan.
sebagai salah satu upaya menanggulangi
bencana. Masih belum banyak teori-teori II. METODE PENELITIAN
komunikasi bencana yang dapat jadi rujukan, Penelitian ini dilakukan dengan
walaupun pada dasarnya bicara tentang menggunakan metode penelitian kualitatif.
komunikasi adalah memperhatikan sebuah Pendekatan penelitian adalah studi kasus,
proses komunikasi itu sendiri. Rahardjo (2017) Studi Kasus ialah suatu
Lestari (2018) Komunikasi Bencana adalah serangkaian kegiatan ilmiah yang dilakukan
proses pembuatan, pengiriman dan secara intensif, terinci dan mendalam tentang
penerimaan pesan oleh satu orang atau lebih, suatu program, peristiwa, dan aktivitas, baik
secara langsung maupun melalui media, pada tingkat perorangan, sekelompok orang,
dalam konteks kebencanaan pada saat lembaga, atau organisasi untuk memperoleh
pengetahuan mendalam tentang peristiwa
tersebut. Menurut Yin (Rahardjo. 2017))
tidak cukup jika pertanyaan Studi Kasus
hanya menanyakan “apa”, (what), tetapi juga
“bagaimana” (how) dan “mengapa” (why).
Yin menekankan penggunaan pertanyaan
“bagaimana” dan “mengapa”, karena kedua
pertanyaan tersebut dipandang sangat tepat
untuk memperoleh pengetahuan yang
mendalam tentang gejala yang dikaji dengan
unit analisis Badan Penanggulangan Bencana

189
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 4, NO. 2, JULI, 2021

Daerah Provinsi Jawa barat. Penelitian ini BPBD Jabar menetapkan sesar lembang
akan menganalisis strategi komunikasi sebagai Kawasan risiko bencana secara
mitigasi bencana dalam menghadapi gempa administrasi lempengan sesar lembang
bumi akibat gesekan sesar Lembang yang tersebut masuk kedalam 4 kabupaten/ kota
dilakukan oleh Badan Penanggulangan yang terdiri Kabupaten Bandung Barat, Kota
Bencana Daerah Provinsi Jawa barat. Cimahi, Kota Bandung dan Kabupaten
Fokus penenelitian ini dibatasi agar Bandung. Langkah selanjutnya adalah
memberikan kemudahan dalam proses dengan membentuk forum yang mengundang
penelitian dan pengolahan data, yaitu untuk perwakilan dari masyarakat dalam konsep
meneliti Komunikasi Mitigasi Bencana . pentahelix yang melibatkan Pemerintah,
Pada teknik pengumpulan data dalam Dunia Pendidikan, Dunia usaha, Komunitas
penelitian ini, penulis menggunakan dan Media sesuai yang diamanatkan Intruksi
beberapa cara yaitu terdiri dari : Presiden no.7 tahun 2018. Setelah informasi
a. Observasi: Pengumpulan data dengan data telah terkumpulkan BPBD Jabar
melakukan pengamatan langsung. merumuskan berupa dokumen rencana
b. Wawancara: Wawancara dilakukan kontijensi.
dengan mewawancarai Ari Wibowo Menurut Badan Nasional Penanggulangan
(Staff Analisis Bencana BPBD Jabar), Bencana Nasional (2011) Rencana
Aan Uinspire Indonesia (Komunitas Kontijensi merupakan Suatu proses
Relawan Bencana) dan Abah Ace perencanaan ke depan, dalam keadaan yang
Sesepuh/ Warga yang tinggal di tidak menentu, dimana skenario dan tujuan
Kawasan atau jalur sesar lembang disepakati, tindakan teknis dan manajerial
c. Dokumentasi: Pengumpulan data ditetapkan, dan sistem tanggapan dan
berupa dokumen atau arsip, dan karya pengerahan potensi disetujui bersama untuk
ilmiah yang relevan dengan penelitian mencegah, atau menanggulangi secara lebih
ini. baik dalam situasi darurat atau kritis. Melalui
perencanaan kontinjensi, akibat dari ketidak-
III. HASIL DAN PEMBAHASAN pastian dapat diminimalisir melalui
Komunikasi Mitigasi Bencana pengembangan skenario dan asumsi proyeksi
Pada penelitian ini, Penulis menggunakan kebutuhan untuk tanggap darurat. Dokumen
lima asumsi kritis milik Haddow & Haddow Rencana Kontijensi Bencana Gempa Bumi
(2014) yang terdiri dari 1. Customer focus 2. Akibat Sesar Lembang menjadi acuan
Leadership Commitment 3. Inclusions of Mekanisme komunikasi pada saat bencana
communication in planning and operations 4. terjadi. Program mitigasi selanjutnya
Situational awareness 5. Media partnership diserahkan kepada pemerintah kabupaten/
sebagai alat analisis untuk meneliti kota yang berada di Kawasan risiko bencana.
komunikasi mitigasi bencana (Studi Kasus
Mitigasi Bencana Badan Penanggulangan Leadership commitment
Bencana Daerah Provinsi Jabar dalam Risiko Bencana Gempa Bumi sesar
Menghadapi Bencana Alam Gempa Bumi Lembang, telah mendapatkan perhatian dari
Sesar Lembang) pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Leadership commitment merupakan
Customer Focus pemimpin operasi darurat harus mempunyai
Menurut Haddow&Haddow (2014) customer komitmen untuk bisa berkomunikasi secara
focus merupakan memahami informasi yang efektif, dan harus secara komitmen
mereka (masyarakat) butuhkan dan berpartisipasi secara penuh dalam proses
membangun mekanisme komunikasi yang komunikasi. (Haddow&Haddow.2014).
menghasilkan informasi secara akurat dan Dalam hal komunikasi mitigasi bencana,
tepat waktu. BPBD Jabar menuangkan salah satu bentuk
Badan Penanggulangan Bencana Daerah komitmen tersebut dalam sebuah cetak biru
(BPBD) Jawa barat dalam membuat sebuah Jabar Resilience Culture Province/ Provinsi
kebijakan terkait penanganan gempa bumi Tangguh Bencana terdiri dari (1) Resilience
akibat sesar lembang mendapatkan input atau Citizens, yaitu: menciptakan masyarakat
masukan dari hasil penelitian para peneliti yang sadar resiko bencana, memiliki
yang meneliti Kawasan sesar lembang, kesiapsiagaan, tangguh dan mampu pulih

190
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 4, NO. 2, JULI, 2021

segera bila terkena bencana; (2) Resilience yang dimiliki oleh BPBD Jawa barat.
Knowledge, yaitu Iptek kebencanaan yang
andal sekaligus memadukan kearifan lokal Situational awareness
dan nilai sosial yang ada di Jabar.(3) Komunikasi yang efektif didasari pada
Resilience Infrastructure, yakni menciptakan pengumpulan data, analisis dan proses
infrastruktur dan sarana pembangunan yang diseminasi (Haddow&Haddow.2014)
tangguh dan sebagai alat mitigasi; (4) Walaupun BPBD Jabar tidak terlibat dalam
Resilience Institution and Policy, yaitu melakukan penelitian terkait potensi gempa
sebuah kerangka regulasi dan kelembagaan bumi akibat sesar lembang, namun
yang mumpuni dalam penyelenggaraan mendapatkan data dari hasil penelitian
penanggulangan bencana. 5) Resilience sebelumnya mengenai pergeseran tanah di
Ecology, yaitu membentuk daya dukung Kawasan sesar lembang tersebut dibawa dan
lingkungan yang baik, mampu mengurangi dianalisis untuk dibuat sebuah kebijakan
risiko bencana dan menjaga keberlanjutan yang bentuk di diseminasikan kepada
pembangunan; dan (6) Resilience Financing masyarakat terkait Langkah-langkah dalam
berupa kemampuan pembiayaan yang penanggulangan bencana.
tangguh dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana untuk menjaga Media partnership
risiko investasi pembangunan. Penelusuran penulis tentang pemberitaan
mitigasi bencana yang dilakukan BPBD
Inclusions of communication in Jawa barat terkait Gempa bumi akibat sesar
planning and operations lembang tidak cukup mendapatkan perhatian
Effendy (2002) menuturkan strategi oleh para awak media. Padahal menurut
komunikasi merupakan panduan dari Haddow&Haddow (2014) Media massa
perencanaan komunikasi dan manajemen menjadi media paling efektif untuk
untuk mencapai suatu tujuan. Untuk berkomunikasi secara tepat waktu dalam hal
mencapai tujuan komunikasi mitigasi informasi yang akurat kepada publik.
bencana diperlukan sebuah perencaan Adapun media internal yang dimiliki BPBD
matang yang melibatkan semua unsur Jabar hanya akun Instagram @bpbd_jabar
terutama para ahli komunikasi harus terlibat dan website di www.bpbd.jabarprov.go.id
pada semua kegiatan perencanaan darurat menurut pengakuan informan bahwa
dan operasional agar mampu meyakinkan pengelolaan dilimpahkan kepada Humas
bahwa komunikasi berjalan sesuai waktunya Jabar.
dan informasi akurat bisa dipertimbangkan,
dimana keputusan aksi sedang Komunikasi mitigasi bencana yang
dipertimbangkan (Haddow&Haddow.2014) dilakukan Badan Penanggulangan Bencana
Secara khusus BPBD Jabar belum memiliki Daerah Jawa barat masih dari jauh dari
Tim Komunikasi yang mengelola komponen harapan padahal kajian terbaru dari ITB
komunikasi dalam mitigasi bencana, namun memprediksi, jika patahan Lembang
upaya yang dilakukan oleh BPBD Jabar bergerak aktif, potensi kerugian ekonomi
adalah menetapkan target program mitigasi dari kerusakan bangunan bisa mencapai
pada Kawasan yang telah tertuang dalam Rp51 triliun. Angka ini lebih besar
dokumen rencana kontijensi dengan ketimbang kerugian gempa Aceh 2004 yang
memperkuat sosialisasi dalam hal program ditaksir Rp48,6 triliun (Hanifan.2017)
yang dilakukan berupa edukasi: 1. Sosialisasi Padahal Komunikasi mitigasi bencana
Kawasan risiko bencana2. Pelatihan tanggap merupakan komunikasi yang dilakukan
bencana 3. Pemasangan Peta Jalur dan dalam upaya pencegahan terjadinya
Rambu Evakuasi yang dibantu oleh bencana.(Haddow&Haddow.2014). Upaya-
komunitas/ relawan bencana. 4. Membuat upaya pencegahan harus dilakukan oleh
media Edukasi untuk anak-anak sekolah Pemerintah Provinsi Jawa barat agar
(animasi video). 5. membentuk desa siaga memberikan kesadaran kepada masyarakat
bencana. Diakui oleh informan bahwa upaya dalam upaya pengurangan risiko bencana
mitigasi bencana terkait sesar lembang pada masyarakat.
belum masih karena banyak keterbatasan

191
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 4, NO. 2, JULI, 2021

IV. KESIMPULAN DAN SARAN


Komunikasi mitigasi bencana yang
dilakukan oleh Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Provinsi Jawa barat (BPBD
Jabar) belum dilakukan secara maksimal
karena tidak menjadi prioritas utama
sehingga tidak memiliki pola yang jelas
dalam komunikasi mitigasi bencana,
walaupun sudah mengadakan program
mitigasi seperti: 1. Sosialisasi Kawasan
risiko bencana 2. Pelatihan tanggap bencana
3. Pemasangan Peta Jalur dan Rambu
Evakuasi yang dibantu oleh komunitas/
relawan bencana. 4. Membuat media Edukasi
untuk anak-anak sekolah (animasi video). 5.
membentuk desa siaga bencana. Program-
program tersebut belum dilakukan secara
intensif ditambah BPBD Jabar sendiri belum
memiliki tim Komunikasi mitigasi bencana
yang fokus memberikan pemahaman kepada
masyarakat terkait risiko bencana gempa
bumi akibat sesar lembang.
BPBD Jabar diharapkan membuat naskah
akademik terkait komunikasi mitigasi
bencana agar proses komunikasi yang
dilakukan oleh BPBD Jabar dapat menjadi
efektif

192
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 4, NO. 2, JULI, 2021

Referensi Effendy, Onong Uchjana. 2002. Dinamika


Komunikasi, Bandung: PT. Remaja
Achdami, Mulya. 24 April 2019. Jawa barat Rosdakarya
Terancam Gempa Sesar Lembang. Haddow, Kim S & George D. Haddow. 2014.
Harnas.co. diakses 24 April 2019. Disaster Communications in a Changing
http://harnas.co/2019/04/24/jawa-barat- Media World. Butterworth-Heinemann
terancam-gempa-sesar-Lembang Hanifan, Aqwam Fiazmi. 2017. Inilah yang
Antara & Yanuar, Yudono. 24 April 2019. Terjadi saat Gempa Lembang
BNPB Gelar Geladi Ruang Ancaman Menghantam Bandung.
Gempa Akibat Sesar Lembang. https://tirto.id/inilah-yang-terjadi-saat-
Tekno.tempo.co. diakses 24 gempa-lembang-menghantam-bandung-
April cyE6
2019.https://tekno.tempo.co/read/119 Iqbal, Donny. 2018. Mitigasi Bencana di Sesar
8873/bnpb-gelar-geladi-ruang-ancaman- Lembang Harus Ada.
gempa-akibat-sesar- https://www.mongabay.co.id/2018/10/26/
Lembang/full&view=ok mitigasi-bencana-di-sesar-Lembang-
Alazka, Juli. 2019. Gempa kuat Sesar harus-ada/
Lembang mengintai Bandung: Mengapa Kholil, Setyawan, Ariani dan Ramli. 2019.
kesadaran warga masih minim?.CNN KOMUNIKASI BENCANA DI ERA 4.0 :
INDONESIA. Review Mitigasi Bencana Gempa Bumi Di
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat
-49042392 (Disaster Commuication In 4.0 Era :
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Review Earthquake Disaster Mitigation In
2011. Panduan Perencanaan Kontijensi Lombok West Nusa Tenggara). Vol 3 :
Menghadapi Bencana Edisi kedua Prosiding Seminar Nasional Penelitian
…………….2019. Bencana Alam di Dan Pengabdian Pada Masyarakat. 2019
Indonesia Tahun 2018/2019. Diakses 20 https://doi.org/10.33019/snppm.v3i0.1352
April 2019.http://bnpb.cloud/dibi/tabel1a Lemona, M., Yunia, A., & Pinariya, J. (2020).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Komunikasi Mitigasi sebagai Langkah
barat. 2019. Dokumen Rencana Kontijensi Strategis Pengurangan Risiko Bencana di
Bencana Gempa Bumi Akibat Sesar Provinsi Banten. Warta Ikatan Sarjana
Lembang. Komunikasi Indonesia, 3(02), 168-177.
doi:https://doi.org/10.25008/wartaiski.v3i
Bell, Greene,T.C Fisher, J.D&: Baum, A. 02.75
1996. Environmental Psycology 4th ed. Lestari, Puji. 2018. Komunikasi Bencana
New York : Harcourt Brace College Pub Aspek Penting Pengurangan Risiko
Cangara, H. Hafied. 2013. Perencanaan dan Bencana. Yogyakarta. PT. Kanisius
Strategi Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Rahardjo, Mudjia (2017) Studi kasus dalam
Grafindo Persada. penelitian kualitatif: konsep dan
HH, Setio Budi. Januari 2012. prosedurnya. Disampaikan pada mata
KomunikasiBencana: AspekSistem kuliah Metode Penelitian, Sekolah
(Koordinasi, InformasidanKerjasama) Pascasarjana Universitas Islam Negeri
Jurnal Komunikasi, Volume 1, Nomor 4. Maulana Malik Ibrahim Malang, Januari
Maulana, Yudha. 24 April 2019. BNPB 2017. http://repository.uin-
Pasang Rambu Di Zona Sesar Lembang. malang.ac.id/1104/
News.detik.com. diakses 24 April 2019. Roskusumah, T. (2013). Komunikasi Mitigasi
https://news.detik.com/berita-jawa- Bencana oleh Badan Geologi KESDM di
barat/d-4523394/bnpb-pasang- rambu-di- Gunung Api Merapi Prov. D. I.
zona-sesar-Lembang Yogyakarta. Jurnal Kajian Komunikasi,
Nur, Arif Mustofa.2010. GempaBumi, 1(1), 59-68.
Tsunami Dan Mitigasinya. Jurnal doi:http://dx.doi.org/10.24198/jkk.v1i1.6
Geografi : Media 031
InformasiPengembangandanProfesiKegeg
rafian, vol 7 no 1. Diakses 20 April 2019.
DOI: https://doi.org/10.15294/jg.v7i1.92
193
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME 4, NO. 2, JULI, 2021

Siswadi, Anwar. 2019. Rambu peringatan


mulai dipasang di sepanjang Sesar
Lembang. Berita tagar.
https://beritagar.id/artikel/beritarambu-
peringatan-mulai-dipasang-di-sepanjang-
sesar-Lembang
Undang Undang Republik Indonesia nomor
24 tahun 2007. Penanggulangan Bencana.
Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 66. Diakses 20 April
2019.
Wardhani, AC. 2014.
UrgensiKomunikasiBencanaDalamMemp
ersiapkanWarga Di Daerah
RawanBencana. Digital library Unila.
Diakses 20 April 2019

194

You might also like