You are on page 1of 16

Tugas Terstruktur Dosen Pengampu

Pancasila Drs. Abdul Sani M.Pd

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

Oleh:

Auva Audi Ahmad : 230103030020

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA
PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM
BANJARMASIN
TAHUN 2023
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila adalah sebuah konsep dan ideologi yang mendalam yang telah
melandasi dan membimbing Indonesia sebagai negara merdeka sejak
proklamasi kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Sebagai landasan moral
dan filsafat, Pancasila memiliki peran sentral dalam pembentukan undang-
undang, perumusan kebijakan, dan tindakan pemerintah Indonesia. Lebih dari
sekadar dokumen sejarah, Pancasila adalah warisan berharga yang menjadi
identitas dan jati diri bangsa Indonesia, menggambarkan nilai-nilai yang
ingin dikedepankan dalam masyarakat dan pemerintahan. Untuk memahami
esensi dan makna Pancasila sebagai ideologi negara, kita perlu melihat lebih
dalam ke dalam sejarah, nilai-nilai inti, serta relevansinya dalam
perkembangan Indonesia sebagai sebuah negara.

1.2 Rumusan Masalah

1) Apa latar belakang sejarah yang melatarbelakangi pembentukan Pancasila


sebagai ideologi negara Indonesia?
2) Apa makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai
landasan moral dan filsafat negara?
3) Bagaimana Pancasila tetap relevan dalam perkembangan sosial, politik,
dan ekonomi Indonesia saat ini?
4) Bagaimana Pancasila memengaruhi kebijakan pemerintah, sistem hukum,
dan tatanan sosial di Indonesia?
5) Bagaimana Pancasila memainkan peran dalam menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia dalam keragaman sosial, budaya, dan agama?
1.3 Tujuan

1) Menganalisis latar belakang sejarah yang melatarbelakangi pembentukan


Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia, dengan fokus pada peran
tokoh-tokoh kunci dan peristiwa penting dalam sejarah perjuangan
kemerdekaan.
2) Menguraikan makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
sebagai dasar moral dan filsafat negara, dan menjelaskan arti dan
implikasinya dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
3) Mengevaluasi relevansi Pancasila dalam perkembangan sosial, politik,
dan ekonomi Indonesia saat ini, serta bagaimana ideologi ini
memengaruhi kebijakan pemerintah dan tatanan sosial.
4) Menganalisis peran Pancasila dalam menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia dalam konteks keragaman sosial, budaya, dan agama

1.4 Manfaat

1) Memahami dengan lebih mendalam tentang Pancasila sebagai ideologi


negara Indonesia. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang dasar
moral dan filsafat yang membimbing negara ini.
2) Mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang sejarah perjuangan
Indonesia untuk merdeka dan bagaimana Pancasila muncul sebagai hasil
dari perjuangan tersebut.
3) Memahami cara Pancasila memengaruhi kebijakan pemerintah, sistem
hukum, dan tatanan sosial di Indonesia, yang dapat membantu mereka
mengaitkan teori dengan praktek.
4) Memiliki minat dalam kepemimpinan dan pemerintahan serta dapat
menemukan inspirasi dari nilai-nilai Pancasila dalam memahami
bagaimana pemerintahan yang baik harus berlandaskan moral dan etika.
2.1 Pengertian Pancasila dan Ideologi

Pancasila adalah ideologi negara Indonesia yang juga berfungsi sebagai


dasar negara. Kata "Pancasila" berasal dari bahasa Sanskerta, yang terdiri dari
dua kata, yaitu "panca," yang berarti "lima," dan "sila," yang berarti "prinsip"
atau "nilai"1. Lima prinsip utama Pancasila adalah :
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
3) Persatuan Indonesia
4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan.
5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Ideologi berasal dari kata “ideo’’ dan “logi”. kata ideologi sendiri berasal
dari bahasa Yunani “eidos” yang memiliki makna pengertian, ide, atau
gagasan. Dalam kata kerja ideologi dalam bahasa Yunani “oida” yang
memiliki makna mengetahui dan melihat dengan budi. Kata “logi” dalam
bahasa Yunani yaitu “logos” yang bermakna gagasan, pengertian, kata, dan
ilmu. Jadi dapat di simpulkan bahwa ideologi memiliki makna “pengetahuan
tentang ide-ide atau “Science of ideas”2.

1
Husein Muslimin, ‘Tantangan Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi Dan Dasar Negara Pasca
Reformasi’, Jurnal Cakrawala Hukum, 7.1 (2016), 30–38
<https://doi.org/10.26905/idjch.v7i1.1791>.
2
Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa D A N Bernegara, and I Putu A R I Asatawa, ‘Pancasila
Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang
Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara’, 2017, 16
<https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/b4831d29bd3256b8df5aab2c5070232
6.pdf>.
2.2 Latar Belakang Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Sejarah yang melatarbelakangi pembentukan Pancasila sebagai ideologi


negara Indonesia sangat terkait dengan perjuangan bangsa Indonesia untuk
mencapai kemerdekaan dari penjajahan kolonial. Berikut beberapa poin
penting dalam latar belakang sejarah ini termasuk:
1) Penjajahan Belanda
Indonesia telah lama menjadi wilayah jajahan Belanda, yang
mengendalikan sebagian besar arsip dan pengetahuan tentang wilayah ini.
Selama masa penjajahan, gerakan perlawanan dan kesadaran nasional
mulai tumbuh.
2) Pergerakan Nasional
Pergerakan nasional Indonesia, yang dipimpin oleh tokoh-tokoh
seperti Soekarno, Mohammad Hatta, dan lainnya, memainkan peran
penting dalam perjuangan menuju kemerdekaan. Organisasi seperti Budi
Utomo, Sarekat Islam, dan Partai Nasional Indonesia (PNI) memperkuat
gerakan nasional ini3.
3) Pengaruh Perang Dunia II
Perang Dunia II membawa perubahan besar di Indonesia. Jepang
menduduki Indonesia, menggantikan pemerintahan Belanda, dan
memfasilitasi perkembangan pergerakan nasional. Ini membuka peluang
bagi pergerakan nasionalis untuk aktif.
4) Proklamasi Kemerdekaan
Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 oleh
Soekarno dan Mohammad Hatta adalah titik awal terbentuknya Pancasila.
Dalam pidato proklamasi, Soekarno menyatakan bahwa Indonesia
merdeka dengan berlandaskan pada satu ideologi, yaitu Pancasila4.

3
Ida Bagus Brata and Ida Bagus Nyoman Wartha, ‘Lahirnya Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa
Indonesia’, Jurnal Santiaji Pendidikan, 7.1 (2017), 120–32.
4
Haryono Rinardi, ‘Proklamasi 17 Agustus 1945: Revolusi Politik Bangsa Indonesia’, Jurnal Sejarah
Citra Lekha, 2.2 (2017), 143 <https://doi.org/10.14710/jscl.v2i2.16170>.
5) Perumusan Pancasila
Setelah proklamasi, perwakilan bangsa Indonesia, yang tergabung
dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), bekerja
bersama untuk merumuskan Pancasila sebagai ideologi negara. Pancasila
akhirnya diakui sebagai dasar negara melalui Piagam Jakarta pada 18
Agustus 1945.5

Pancasila lahir dari perjuangan panjang bangsa Indonesia melawan


penjajahan kolonial dan memegang peran kunci dalam menentukan jati diri
dan landasan moral negara Indonesia setelah mencapai kemerdekaan.
Pancasila bukan hanya sebuah ideologi, tetapi juga warisan berharga dari
sejarah perjuangan dan perjuangan rakyat Indonesia.

2.3 Makna Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Pancasila adalah landasan moral dan filsafat negara Indonesia yang


mengandung makna dan nilai-nilai penting. Terdapat lima prinsip utama dalam
Pancasila, yang mencakup nilai-nilai dan pandangan dunia yang mendasari
ideologi ini antara lain:

1) Ketuhanan Yang Maha Esa


Prinsip ini menekankan pentingnya kepercayaan kepada Tuhan
yang tunggal. Pancasila menghargai berbagai keyakinan agama, namun
memandang bahwa semua agama mengajarkan nilai-nilai moral yang
sama. Hal ini menggambarkan komitmen pada nilai-nilai spiritualitas,
etika, dan keimanan sebagai bagian integral dari kehidupan
bermasyarakat6.

5
Muhammad Chairul Huda, ‘Meneguhkan Pancasila Sebagai Ideologi Bernegara: Implemetasi
Nilai-Nilai Keseimbangan Dalam Upaya Pembangunan Hukum Di Indonesia’, Resolusi: Jurnal Sosial
Politik, 1.1 (2018), 78–99 <https://doi.org/10.32699/resolusi.v1i1.160>.
6
Athoillah Islamy, ‘Moderasi Beragama Dalam Ideologi Pancasila’, POROS ONIM: Jurnal Sosial
Keagamaan, 3.1 (2022), 18–30 <https://doi.org/10.53491/porosonim.v3i1.333>.
2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Pancasila menekankan hak asasi manusia, kesetaraan, dan keadilan
sosial sebagai nilai-nilai yang sangat penting. Prinsip ini mendorong
perlakuan yang adil terhadap semua warga negara dan mengutamakan
martabat manusia7.
3) Persatuan Indonesia
Pancasila mempromosikan persatuan dalam keragaman. Meskipun
Indonesia terdiri dari berbagai etnis, budaya, dan agama, Pancasila
mendukung persatuan nasional sebagai landasan utama bagi pembangunan
dan kemajuan negara8.
4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Prinsip ini menunjukkan pentingnya demokrasi sebagai sistem
pemerintahan yang memungkinkan partisipasi rakyat dalam pengambilan
keputusan. Pancasila memandang bahwa kebijaksanaan dan perwakilan
adalah kunci dalam menjalankan negara yang adil dan demokratis.
5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Pancasila mendorong distribusi kekayaan dan kesempatan secara
adil kepada semua warga negara. Prinsip ini menegaskan komitmen untuk
mengatasi ketidaksetaraan sosial, ekonomi, dan politik, serta menciptakan
masyarakat yang lebih adil.

7
Ambiro Puji Asmaroini, ‘Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Bagi Siswa Di Era Globalisasi’,
Citizenship Jurnal Pancasila Dan Kewarganegaraan, 4.2 (2016), 440
<https://doi.org/10.25273/citizenship.v4i2.1077>.
8
Muhammad Fakhri Alhafizh and others, ‘Kaitan Silih Asih, Silih Asah, Dan Silih Asuh Dengan Sila
Ke-3 Pancasila Sebagai Ideologi Negara Dan Falsafah Negara’, Jurnal Kewarganegaraan, 5.2
(2021), 671–80 <https://doi.org/10.31316/jk.v5i2.1975>.
Makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mencerminkan
cita-cita moral dan etika yang berfokus pada keadilan, persatuan, dan kesetaraan.
Pancasila juga menekankan keterbukaan terhadap keragaman dan hak asasi
manusia sebagai prinsip-prinsip fundamental dalam menjalankan negara. Ini
menjadi pedoman dalam pembentukan undang-undang, kebijakan pemerintah,
serta hubungan sosial di Indonesia.

2.4 Relevansi Pancasila Dalam Perkembangan Sosial, Politik, Dan


Ekonomi
Pancasila tetap relevan dalam perkembangan sosial, politik, dan
ekonomi Indonesia saat ini karena berbagai alasan:

1) Dasar Konstitusi
Pancasila adalah dasar konstitusi Indonesia. Hal ini mencerminkan
komitmen negara untuk mematuhi prinsip-prinsip Pancasila dalam semua
aspek pemerintahan, termasuk hukum, kebijakan, dan tata pemerintahan.
Ini memberikan kepastian hukum dan landasan moral bagi negara9.
2) Keadilan Sosial
Dalam konteks ekonomi, Pancasila mendorong prinsip keadilan
sosial. Meskipun tantangan ketidaksetaraan ekonomi masih ada, Pancasila
memotivasi upaya pemerintah untuk menciptakan kebijakan yang
mendukung redistribusi kekayaan dan kesempatan bagi seluruh rakyat.
3) Hak Asasi Manusia
Prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab dalam Pancasila
menekankan pentingnya hak asasi manusia. Ini telah mendorong
perubahan positif dalam perundang-undangan dan perlindungan hak asasi
manusia di Indonesia10.
4) Demokrasi

9
Alvira Oktavia Safitri and Dinie Anggraeni Dewi, ‘Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan
Implementasinya Dalam Berbagai Bidang’, EduPsyCouns Journal, 3.1 (2021), 88–94.
10
Elsa Aulia Fadhilah, Dinie Anggraeni Dewi, and Yayang Furi Furnamasari, ‘Hak Asasi Manusia
Dalam Ideologi Pancasila’, Jurnal Pendidikan Tambusai, 5.3 (2021), 7811–18.
Prinsip kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan mencerminkan komitmen Indonesia
terhadap demokrasi. Negara ini telah melaksanakan pemilihan umum dan
proses demokratis yang memberi rakyat suara dalam pemerintahan.
5) Kerukunan Antar Agama dan Kebijakan Multikulturalisme
Pancasila telah mendukung kerukunan antaragama dan kebijakan
multikulturalisme, memfasilitasi keragaman agama dan budaya di
Indonesia.

6) Identitas Nasional
Pancasila menciptakan rasa identitas nasional yang kuat di
kalangan warga Indonesia. Hal ini memainkan peran penting dalam
mempersatukan berbagai kelompok etnis dan kepercayaan dalam satu
bangsa11.

Pancasila bukan hanya merupakan warisan sejarah, tetapi juga panduan


yang relevan untuk pembangunan Indonesia di abad ke-21. Ini membantu
menjaga stabilitas sosial dan politik, mengatasi ketidaksetaraan ekonomi, dan
mempromosikan prinsip-prinsip demokrasi dan hak asasi manusia. Pancasila
adalah fondasi moral yang mendasari perkembangan sosial, politik, dan ekonomi
di Indonesia saat ini dan di masa depan.

2.5 Pengaruh Pancasila Terhadap kebijakan pemerintah, Sistem Hukum,


dan Tatanan Sosial di Indonesia

Pancasila memengaruhi kebijakan pemerintah, sistem hukum, dan


tatanan sosial di Indonesia dalam beberapa cara:
1) Dasar Hukum

11
Puji Tambunan and others, ‘Implementasi Identitas Nasional Sebagai Salah Satu Determinan
Pembangunan Bangsa Dan Karakter’, COMSERVA : Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat,
2.8 (2022), 1451–61 <https://doi.org/10.59141/comserva.v2i8.483>.
Pancasila adalah dasar hukum tertinggi di Indonesia. Ini berarti bahwa
semua undang-undang dan peraturan harus sesuai dengan prinsip-prinsip
Pancasila. Hal ini menciptakan kerangka kerja hukum yang mencerminkan
nilai-nilai moral dan filsafat Pancasila12.
2) Kebijakan Sosial
Pancasila mendorong pemerintah untuk mengadopsi kebijakan sosial
yang mendukung kemanusiaan, keadilan, dan persatuan. Ini mencakup
upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan sosial, meningkatkan akses ke
layanan kesehatan dan pendidikan, serta melindungi hak-hak dasar warga
negara.

3) Kebijakan Ekonomi
Prinsip keadilan sosial dalam Pancasila mempengaruhi kebijakan
ekonomi pemerintah. Pemerintah berusaha untuk menciptakan peluang
ekonomi yang adil dan merata bagi seluruh rakyat, termasuk melalui
program redistribusi kekayaan dan perlindungan sosial.
4) Demokrasi
Prinsip kerakyatan dalam Pancasila mencerminkan komitmen
pemerintah Indonesia terhadap demokrasi. Ini mengarah pada sistem
politik yang melibatkan rakyat dalam pengambilan keputusan melalui
pemilihan umum dan partisipasi masyarakat dalam proses politik.
5) Hak Asasi Manusia
Prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab dalam Pancasila membawa
dampak positif pada perlindungan hak asasi manusia. Ini mencakup upaya
untuk melindungi hak-hak individu, memerangi diskriminasi, dan
memastikan perlakuan yang adil dalam sistem hukum.
6) Perlindungan Lingkungan

12
Anik Kunantiyorini, ‘Pancasila Sebagai Sumber Hukum Dalam Sistem Hukum Nasional Pancasila
as the Source of Law in the National Legal System’, Jurnal Konstitusi, 15.1 (2018), 27–49
<https://jurnalkonstitusi.mkri.id/index.php/jk/article/view/1512/351>.
Pancasila mendorong pemeliharaan lingkungan alam dan pengelolaan
sumber daya alam yang berkelanjutan. Ini tercermin dalam kebijakan
perlindungan lingkungan dan upaya pelestarian alam di Indonesia.
7) Multikulturalisme dan Kepemelukan
Pancasila mendukung kerukunan antaragama dan keragaman budaya.
Ini tercermin dalam kebijakan multikulturalisme yang menciptakan
lingkungan yang inklusif bagi berbagai kelompok etnis dan kepercayaan di
Indonesia.
8) Pendidikan
Pancasila merupakan komponen penting dalam kurikulum pendidikan
di Indonesia. Pendidikan Pancasila mengajarkan nilai-nilai ideologi ini
kepada generasi muda, membantu memupuk pemahaman dan komitmen
terhadap prinsip-prinsip Pancasila.

Pancasila memiliki dampak yang signifikan pada kebijakan pemerintah,


sistem hukum, dan tatanan sosial di Indonesia. Ini bukan hanya menjadi dasar
hukum, tetapi juga menjadi pedoman moral yang memandu pembangunan sosial,
ekonomi, dan politik di negara ini. Prinsip-prinsip Pancasila menciptakan
landasan etika yang berdampak pada berbagai aspek kehidupan masyarakat
Indonesia.

2.6 Peran Pancasila Dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa


Indonesia

Pancasila memainkan peran penting dalam menjaga persatuan dan


kesatuan bangsa Indonesia dalam keragaman sosial, budaya, dan agama
melalui beberapa mekanisme dan prinsip, antara lain :

1) Prinsip Persatuan dalam Keragaman


Pancasila mengakui dan mendorong persatuan dalam keragaman sosial,
budaya, dan agama. Prinsip ini menegaskan bahwa meskipun Indonesia
memiliki berbagai kelompok etnis, budaya, dan agama, mereka semua
adalah bagian integral dari satu bangsa Indonesia yang besar.
2) Kerukunan Antaragama
Pancasila mendukung kerukunan antaragama. Prinsip Ketuhanan
Yang Maha Esa menghargai semua agama dan keyakinan, sementara
prinsip-pasal lain menekankan pentingnya toleransi dan dialog
antaragama.
3) Multikulturalisme
Pancasila mendorong konsep multikulturalisme, yang mengakui
dan menghargai keragaman budaya di Indonesia. Ini menciptakan iklim
yang mendukung eksistensi budaya dan kepercayaan yang berbeda.
4) Perlindungan Hak Minoritas
Pancasila dan konstitusi Indonesia memberikan perlindungan
hukum bagi minoritas etnis, agama, dan budaya. Ini termasuk hak untuk
mempraktikkan keyakinan agama dan menjaga keunikan budaya.

5) Pendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila adalah bagian integral dari sistem pendidikan
di Indonesia. Ini membantu memupuk pemahaman tentang nilai-nilai
Pancasila dan komitmen terhadap persatuan dalam keragaman di kalangan
generasi muda.

6) Media dan Pemberitaan


Pancasila juga memengaruhi praktik media dan jurnalisme di
Indonesia. Prinsip persatuan dan toleransi dalam Pancasila mendorong
media untuk mempromosikan dialog dan pemahaman antaragama serta
menghindari konflik dan perpecahan.
Pancasila memainkan peran penting dalam membantu menjaga persatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia di tengah keragaman sosial, budaya, dan agama.
Prinsip-prinsip ini telah membantu masyarakat Indonesia untuk hidup bersama
secara damai, menjalankan sistem politik yang inklusif, dan merasakan bahwa
mereka adalah bagian dari satu bangsa yang kuat meskipun berbeda dalam banyak
hal.

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pancasila, sebagai ideologi negara Indonesia, memiliki peran
penting dalam membentuk identitas dan pemerintahan negara ini. Latar
belakang sejarah yang dipengaruhi oleh perjuangan bangsa Indonesia
untuk mencapai kemerdekaan telah memunculkan Pancasila sebagai
landasan moral dan filsafat negara. Pancasila mengandung nilai-nilai
fundamental, seperti ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai ini menciptakan kerangka kerja
etika yang membentuk kebijakan pemerintah, sistem hukum, dan tatanan
sosial di Indonesia.

3.2 Saran
Sebagai rakyat Indonesia kita sebaiknya selalu menjaga ideologi
negara kita yaitu Pancasila karena pancasila merupakan gagasan dasar
yang berkenaan dengan kehidupan negara.
DAFTAR PUSTAKA

Alhafizh, Muhammad Fakhri, Caleb Effendi, Rouf Fathin Musthofa, and


Tsasyshaum Alna Najmura, ‘Kaitan Silih Asih, Silih Asah, Dan Silih Asuh
Dengan Sila Ke-3 Pancasila Sebagai Ideologi Negara Dan Falsafah Negara’,
Jurnal Kewarganegaraan, 5.2 (2021), 671–80
<https://doi.org/10.31316/jk.v5i2.1975>
Asmaroini, Ambiro Puji, ‘Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Bagi Siswa Di Era
Globalisasi’, Citizenship Jurnal Pancasila Dan Kewarganegaraan, 4.2
(2016), 440 <https://doi.org/10.25273/citizenship.v4i2.1077>
Bermasyarakat, Kehidupan, Berbangsa D A N Bernegara, and I Putu A R I
Asatawa, ‘Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang Kehidupan
Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara’, 2017, 16
<https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/b4831d29bd3256b
8df5aab2c50702326.pdf>
Brata, Ida Bagus, and Ida Bagus Nyoman Wartha, ‘Lahirnya Pancasila Sebagai
Pemersatu Bangsa Indonesia’, Jurnal Santiaji Pendidikan, 7.1 (2017), 120–
32
Fadhilah, Elsa Aulia, Dinie Anggraeni Dewi, and Yayang Furi Furnamasari, ‘Hak
Asasi Manusia Dalam Ideologi Pancasila’, Jurnal Pendidikan Tambusai, 5.3
(2021), 7811–18
Huda, Muhammad Chairul, ‘Meneguhkan Pancasila Sebagai Ideologi Bernegara:
Implemetasi Nilai-Nilai Keseimbangan Dalam Upaya Pembangunan Hukum
Di Indonesia’, Resolusi: Jurnal Sosial Politik, 1.1 (2018), 78–99
<https://doi.org/10.32699/resolusi.v1i1.160>
Islamy, Athoillah, ‘Moderasi Beragama Dalam Ideologi Pancasila’, POROS
ONIM: Jurnal Sosial Keagamaan, 3.1 (2022), 18–30
<https://doi.org/10.53491/porosonim.v3i1.333>
Kunantiyorini, Anik, ‘Pancasila Sebagai Sumber Hukum Dalam Sistem Hukum
Nasional Pancasila as the Source of Law in the National Legal System’,
Jurnal Konstitusi, 15.1 (2018), 27–49
<https://jurnalkonstitusi.mkri.id/index.php/jk/article/view/1512/351>
Muslimin, Husein, ‘Tantangan Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi Dan Dasar
Negara Pasca Reformasi’, Jurnal Cakrawala Hukum, 7.1 (2016), 30–38
<https://doi.org/10.26905/idjch.v7i1.1791>
Oktavia Safitri, Alvira, and Dinie Anggraeni Dewi, ‘Pancasila Sebagai Dasar
Negara Dan Implementasinya Dalam Berbagai Bidang’, EduPsyCouns
Journal, 3.1 (2021), 88–94
Rinardi, Haryono, ‘Proklamasi 17 Agustus 1945: Revolusi Politik Bangsa
Indonesia’, Jurnal Sejarah Citra Lekha, 2.2 (2017), 143
<https://doi.org/10.14710/jscl.v2i2.16170>
Tambunan, Puji, Eiykel Suranta Siboro, Jeremia A.G Sitohang, Raniko S. Maha,
and Sri Yunita, ‘Implementasi Identitas Nasional Sebagai Salah Satu
Determinan Pembangunan Bangsa Dan Karakter’, COMSERVA : Jurnal
Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat, 2.8 (2022), 1451–61
<https://doi.org/10.59141/comserva.v2i8.483>

You might also like