You are on page 1of 6

Khutbah Jumat :

"Mengajak kepada Kebaikan tapi Diri Sendiri Tak Melakukan?"


Oleh : Dr. Abdurrahman Ba’abud, Lc. Ma

Khutbah I

َ َ ْ َ َ َ ِّ َ َّ َ ُ َ َ ُ َ َّ َ ُ َ َّ َ َّ َّ َ ْ ‫َْ َ ْ ُ ه‬
،‫ والصَلة والسَلم عَل محم ٍد سي ٰد ول ٰد عدنان‬،‫ان‬ ٰ ‫ّلِل الم ٰل ٰك الدي‬ ٰ ٰ ‫الحمد‬
َ ُ َ ْ َ ُ َّ َ ٰ َّ ْ َ ُ َ ْ َ َ َ َّ ِّ َ َ َ ْ ََ ْ َ َ ٰ ََ َ
‫ وأشهد أن َّل ٰإله ٰإَّل هللا وحده َّل‬،‫ان‬ ٰ ‫وعَل ا ٰل ٰه وصح ٰب ٰه وت ٰاب ٰعي ٰه عَل مر الزم‬
َ
َ َ ِّ َ َّ ُ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َّ َ َ ْ َ َّ ْ ْ َ ُ َّ َ ُ ْ ُ َ َ ْ ََ
‫ وأشهد أن سيدنا‬،‫ان‬ ٰ ‫ان والمك‬ ٰ ‫شيك له المنـزه ع ِن ال ٰجس ٰمي ٰة وال ٰجه ٰة والزم‬ ِ
ِّْ ِ َ َ ُ َ َ ُ ُ ْ ُ َ ُ ُ َ َ َّ ُ ُ َ ُ ُ َ ً
‫إن‬ ٰ ْ َّ
‫ ٰ ف ي‬،‫اد الر َّحم ِن‬ ‫ ٰع َب‬،‫ُم َح َّمدا ع ْبده و َر ُس ْوله ال ٰذ ْي كان خلقه الق ْرآن أ َّما ب ْعد‬
َُ َ ْ َ ُّ َ ٰٰٓ
: ْ ُْ َ ِ َْ َّ َ َ َْ ْ ََْ ُْ ْ ُْ
‫آن يايها ال ٰذين امنوا‬ ٰ ‫ الق ٰائ ٰل ٰ يف ٰكت ٰاب ٰه القر‬،‫ان‬ ٰ ‫هللا المن‬ ٰ ‫س ٰبتقوى‬ ‫أ َّو ٰصيك هم ون ُف ٰ ُ ي‬
( ١١٩ :‫ي (التوبة‬ َِ ْ ‫الصدق‬ ّٰ ‫اّلِل َوك ْون ْوا َم َع‬ َ ‫ات ُقوا‬
ٰٰ
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat
kepada kita semua untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah subhanahu wata’ala,
dengan senantiasa berupaya melakukan semua kewajiban dan meninggalkan semua
larangan.

Kaum Muslimin yang berbahagia,

Allah subhanahu wata’ala mencela sekelompok kaum yang mengajak berbuat baik
namun tidak mengerjakannya dalam firman-Nya:
َ ْ ُ ْ َ َ َ َ َ ٰ ْ َ ْ ُ ْ َ ْ ُ ْ َ َ ْ ُ َ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ ِّ ْ َ َّ َ ْ ُ ُ ْ َ َ
‫اتأمرون الناس ٰبال ِٰب وتنسون انفسكم وانتم تتلون ال ٰكتب ۗ افَل تع ٰقلون‬
(٤٤ :‫(البقرة‬
Maknanya: “Mengapa kalian menyuruh orang lain (mengerjakan) kebajikan,
sedangkan kalian melupakan diri kalian sendiri, padahal kalian membaca Kitab
(Taurat)? Tidakkah kalian mengerti?” (QS al-Baqarah: 44).

Ayat ini konteksnya adalah mengingatkan Bani Isra’il akan beragam nikmat yang Allah
anugerahkan kepada mereka dan menjelaskan keadaan mereka.
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma menjelaskan makna ayat di atas bahwa para pemuka
agama Yahudi menyuruh pengikut-pengikut mereka untuk mengikuti Taurat sedangkan
mereka sendiri menyalahinya, yaitu dengan mengingkari sifat-sifat Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Diriwayatkan bahwa suatu ketika umat Islam pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam berkata: Seandainya kita diperintahkan untuk melakukan sesuatu, niscaya
akan kita laksanakan. Lalu turunlah ayat:
َ َ ْ ُ ْ ُ َ ْ َ ‫ٰٰٓ َ ُّ َ َّ ْ َ ٰ َ ُ ْ َ َ ُ ْ ُ ْ َ َ َ َ ْ َ ُ ْ َ َ ُ َ َ ْ ً ْ َ ه‬
‫اّلِل ان تقولوا ما َّل‬
ٰ ‫ ك ِب مقتا ٰعند‬،‫يايها ال ٰذين امنوا ٰلم تقولون ما َّل تفعلون‬
: َ َُْ َْ
( ٣-٢ ‫تفعلون (الصف‬
Maknanya: “Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kalian mengatakan
sesuatu yang tidak kalian kerjakan? (Itu) sangatlah dibenci oleh Allah jika kalian
mengatakan sesuatu yang tidak kalian kerjakan” (QS ash-Shaff: 2-3).

Dari Abu Shalih, ia berkata: Telah sampai berita kepadaku bahwa ayat ini turun
berkaitan dengan perintah jihad. Seseorang berkata: “Aku telah berperang dan
berjihad,” padahal ia tidak melakukannya. Kemudian Allah menurunkan ayat di atas
sebagai nasihat yang sangat keras kepada mereka. Allah subhanahu wata’ala
menceritakan perkataan Nabi Syu’aib Alaihi salam :
ُۗ َ َ ْ َ َ ْ ْ َّ ُ ْ ُ ْ ُ ْ َ ْ ُ ٰ ْ َ ٓ َ ٰ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ ُ ٓ َ َّ
ْ َ
‫وما ا ِريد ان اخ ٰالفكم ٰاٰل ما انهىكم عنه ٰۗان ا ِريد ٰاَّل ٰاَّلصَلح ما استطعت‬
( ٨٨ :‫(هود‬
Maknanya: “Aku tidak akan melarang kalian dari suatu perkara lalu aku
melakukannya. Aku tidaklah bermaksud kecuali mendatangkan perbaikan bagi
kalian sekuat yang aku mampu, (yaitu menyampaikan wahyu kepada kalian bukan
memaksa kalian)” (QS Hud: 88)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

َ‫يد ُور ب َها َكما‬ ُ َ َْ َ ْ َ ُ َ ْ َ َ َّ ِ َ ْ ُ َ َ َ َ َ ُ َّ َ ُ


‫ف‬ ‫ه‬‫ن‬ ‫ط‬ ‫ب‬ ‫اب‬ ‫ت‬ ‫ق‬ ‫أ‬ ‫ق‬‫ل‬ ‫د‬‫ن‬ ‫ت‬ ‫ف‬ ،‫ار‬ ‫الن‬ ‫ف‬ ‫ق‬‫ل‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫ة‬ ‫ام‬ ‫ي‬ ‫الق‬ ‫وم‬‫ي‬ ‫ل‬ ‫ج‬ ‫الر‬ ‫ب‬ ‫ؤن‬ ‫ي‬
ََ َ َ ٰ َ ُ َ ُ ٰ َ ُ ُ َ َّ ُ
ٰ َ َ ‫ي‬
َ َ
ٰ
َّ ‫الح َم ُار ِف‬
ٰ
ُ ‫َي ُد‬
‫ ما لك؟ ألم‬،‫ يا فَلن‬:‫ ف َيقولون‬،‫هل الن ِار‬ ‫ ف َي ْجت ٰمع ٰإليه أ‬،‫الر ََح‬ ‫ٰي‬ ٰ ‫ور‬
َ َ َ ‫آم ُر ب‬
ُ ‫الم‬ ُ ُ َ َ
ُ ‫ كنت‬،‫ بَل‬:‫المنكر؟ فيقول‬ َ ْ َ
ُ ‫عروف وتنَه عن‬ َ ْ َ َ ُ ‫الم‬ َ ‫َت ُك َت ُأم ُر ب‬
‫عروف وَّل‬ ٰ َٰ َ
َ ُ َ
(‫ َوأنَه عن المنكر و ٰآت ٰيه (متفق عليه‬،‫ٰآت ٰيه‬
َ
Maknanya: “Pada hari kiamat nanti akan didatangkan seseorang, lalu ia
dilemparkan ke dalam neraka sehingga usus-usus dalam perutnya terburai. Lalu
ia berputar-putar seperti keledai berputar-putar pada penggilingannya. Para
penghuni neraka mengerumuninya seraya bertanya, “Wahai fulan! Kenapa kamu?
Bukankah engkau dulu memerintahkan perbuatan baik dan mencegah perbuatan
mungkar?” Ia menjawab, “Benar, dulu aku memerintahkan kebaikan tapi tidak
melaksanakannya, dan aku mencegah kemungkaran tapi justru melakukannya.”
(Muttafaq ‘alaih)

Ketika perjalanan Isra’ dan Mi’raj, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melewati
sekumpulan orang yang digunting bibir dan lisan mereka dengan gunting dari api. Nabi
pun bertanya kepada Jibril. Jibril menjawab: Mereka adalah para penceramah dari
umatmu yang mengatakan sesuatu yang tidak mereka lakukan (HR Ibnu
Hibban) Seorang ulama besar di kalangan tabi’in, Abul Aswad ad-Du’ali rahimahullah
berkata:

ُ‫عا ٌر َع َل ْي َك إ َذا َف َع ْل َت َعظ ْيم‬


َ ُ َْ َََْ َ ُ ُ ْ َ َ َْ َ
ٰ ٰ * ‫َّل تنه عن خل ٍق وتأ ٰ ين ٰمثله‬
“Janganlah engkau melarang perilaku, namun engkau juga melakukan
semisalnya. Aib besar bagimu jika kau melakukan yang demikian.”

Kaum Muslimin yang berbahagia,

Banyak orang yang keliru dalam memahami ayat, hadits, dan maqalah di atas.
Sehingga mereka tidak mau melakukan amar makruf nahi munkar dengan alasan
masih belum bisa mengamalkan kebaikan yang akan ia perintahkan atau masih belum
mampu meninggalkan kemungkaran yang akan ia larang.

Mereka bahkan mencela habis-habisan orang yang mengajak kepada kebaikan yang
tidak ia kerjakan atau orang yang mencegah dari dosa yang ia sendiri
melakukannya. Padahal sebenarnya yang dicela dengan keras oleh ayat, hadits, dan
para ulama adalah sikap meninggalkan kewajiban atau melakukan kemaksiatan, bukan
amar makruf nahi munkarnya.

Meninggalkan kewajiban atau melakukan kemaksiatan adalah satu hal. Dan beramar
makruf nahi munkar adalah hal yang berbeda. Kita diperintahkan dua hal:

1) melakukan kebaikan
2) memerintahkan orang lain berbuat kebaikan.

Dan kita juga dilarang dari 2 hal:

(1) melakukan kemungkaran


(2) meninggalkan nahi munkar.

Sesuatu yang tidak dapat dicapai seluruhnya, maka jangan tinggalkan semuanya.
Seseorang yang tidak mampu khusyuk dalam shalat atau tidak mampu mengerjakan
shalat secara berjamaah, maka ia tidak boleh meninggalkan shalat sama sekali.

Dengan demikian, orang yang mencegah orang lain berbuat maksiat, sedangkan ia
sendiri masih melakukannya, maka dosanya satu. Yaitu dosa melakukan maksiat.
Sedangkan nahi munkar yang wajib ia lakukan, telah ia tunaikan. Sedangkan
seseorang yang tidak mau mencegah orang lain berbuat maksiat padahal ia mampu
melakukannya dengan alasan ia sendiri masih mengerjakannya, maka dosanya dua.
Yaitu dosa melakukan maksiat dan dosa meninggalkan nahi munkar.

Allah ta’ala berfirman:

‫سى اب ِْن َم ْريَ َم ٰۗذ ِل َك‬ َ ‫ان َد ٗاو َد َو ِع ْي‬ ِ ‫س‬ َ ‫لُعِنَ الَّ ِذيْنَ َكفَ ُر ْوا ِم ْۢ ْن بَنِ ْْٓي اِس َْر ۤا ِء ْي َل‬
َ ‫ع ٰلى ِل‬
‫س َما َكانُ ْوا‬ َ ْ‫ع ْن ُّم ْن َك ٍر فَ َعلُ ْو ۗهُ لَ ِبئ‬َ َ‫ َكانُ ْوا ََل َيتَنَاه َْون‬، َ‫ص ْوا َّو َكانُ ْوا َي ْعتَد ُْون‬ َ ‫ع‬ َ ‫ِب َما‬
(٧٩-٧٨ :‫َي ْف َعلُ ْونَ (المائدة‬
Maknanya: “Orang-orang kafir dari Bani Israil telah dilaknat melalui lisan (ucapan)
Dawud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu karena mereka durhaka dan
selalu melampaui batas. Mereka tidak saling mencegah perbuatan mungkar yang
selalu mereka perbuat. Sungguh, sangat buruk apa yang mereka perbuat” (QS al-
Ma’idah: 78-79).

Dalam ayat di atas, Allah ta’ala mencela orang-orang kafir dari Bani Israil dikarenakan
tidak saling mencegah perbuatan mungkar yang selalu mereka perbuat. Ma’asyiral
Muslimin rahimakumullah, Para ulama mengatakan: seseorang yang melakukan nahi
munkar tidak disyaratkan bersih dari maksiat. Bahkan para pelaku maksiat diwajibkan
satu dengan lainnya saling mencegah dari kemaksiatan.

َ‫َو َع ََل ُم ٰد ْير ْال َكاس َأ ْن َي ْن ََه ْال ُج ََّلس‬


ِ ِ
“Seorang penghidang khamar wajib baginya mencegah orang-orang dari minum
khamar.”

Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah mengatakan:


َّ َ ْ َ ْ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َّ َ ْ ُ ْ َ ْ ْ َ ْ َ
ْ‫ َو َلو‬،‫الت ْذك ْب‬ َ ‫َف ََل ُب َّد ل ْْل ْن‬
ِ ٰ ‫و‬ ‫ظ‬ٰ ‫ع‬‫و‬‫ال‬‫و‬ ‫ر‬ ِ ‫ك‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫َه‬
ِ ‫ِي‬ ‫الن‬‫و‬ ‫ف‬ ٰ ‫و‬‫ر‬ ‫ع‬‫م‬ ‫ال‬ ‫ب‬ ‫ر‬
ٰ ِ ‫م‬‫اْل‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ان‬
ٰ ٰ ‫س‬ ٰ
ْ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ َ َّ
َ ‫َل ْم َيع ْظ إَّل َم ْع ُص ْو ٌم م َن ال َّزلل ل ْم‬
‫هللا صَل هللا عليه‬ ٰ ٰ‫ل‬ ‫و‬ ‫س‬ ‫ر‬ ‫د‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫اس‬ ‫الن‬ ‫ظ‬ ٰ ٰ ‫ع‬ ‫ي‬ َٰ َ ٰ َ َ ٰ َ ٰ
َ ُ َّ ٌ
‫ ْٰلنه َّل ٰع ْص َمة ْٰل َح ٍد َب ْعد ُه‬،‫وسلم أ َحد‬
“Seseorang harus melakukan amar makruf nahi munkar, memberi nasihat dan
mengingatkan. Seandainya tidak dibolehkan memberi nasihat kecuali orang yang
ma’shum dari dosa, niscaya tidak akan ada seorang pun yang memberikan nasihat
kepada manusia sepeninggal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, karena tidak ada
orang yang ma’shum dari dosa setelah beliau.” Al-Khalil bin Ahmad al-Farahidi
rahimahullah mengatakan:
ْ َ َ ُ ِْ َ َ َ ْ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ِ ُ ْ َّ َ ْ َ ْ ْ ْ َ ْ
‫َّص ْرك تق ٰص ْ ِب ْي‬ ‫م وٰإن قَّصت ٰ يف عم ٰ يَل * ينفعك ٰعل ٰ ي‬
‫م وَّل ي‬ ‫ٰاعمل ٰبعل ٰ ي‬
“Amalkan ilmuku meski aku lalai dalam amalku, niscaya ilmuku bermanfaat
bagimu dan kelalainku tidak membahayakanmu.”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Terakhir, penting untuk disampaikan bahwa yang paling sempurna, paling utama dan
paling mengena adalah jika seseorang melakukan apa yang ia amar makrufkan dan
meninggalkan apa yang ia nahi munkarkan. Jika sebaliknya, maka keadaanya seperti
apa yang ditegaskan oleh Imam ‘Abdurrahman ibn al-Jauzi rahimahullah:
ْ َ ُُْ ُُ َ َّ َ ْ ُ ْ َ
‫َو َم َت ل ْم َي ْع َم ٰل ال َو ٰاعظ ٰب ٰعل ٰم ٰه زل ْت َم ْو ٰعظته َع ِن القل ْو ٰب ك َما َي ِز ُّل ال َم ُاء َع ِن‬
ْ
‫ال َح َج ِر‬
“Ketika seorang pemberi nasihat tidak mengamalkan ilmunya, maka nasihatnya
menggelincir dari hati sebagaimana air menggelincir dari batu”

Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga
bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin.

ُ ْ َّ ُ ْ ُ َ ْ َ ُ ُ َّ ُ ْ ُ ْ َ ْ َ ْ ُ َ َ ْ َ ُ ْ َ ْ َ َ َ ٰ ْ ْ َ ُ ْ ُ َ
.‫ ٰإنه هو الغفور الر ٰحيم‬،‫ فاستغ ٰفروه‬،‫أقول قو ٰ يٰل هذا وأستغ ٰفر هللا ٰ يٰل ولكم‬
‫‪Khutbah II‬‬
‫َ ْ َ ْ ُ ه َ َ َِ َ ُ َ ّ ْ َ ُ َ ّ ُ َ َ َ ِّ َ ُ َ َّ ْ ُ ْ َ َِ َ َ َ ٰ‬
‫ّلِل وكق‪ ،‬وأص يَل وأسلم عَل سي ٰدنا محم ٍد المصطق‪ ،‬وعَل ا ٰل ٰه‬ ‫الحمد ٰ ٰ‬
‫ُ َ ْ َ ُ َ ََ ْ َ َ ُ َ َ ْ َ ُ ََّ‬ ‫ْ ْ َ َ ْ َ ُ ْ َّ ٰ َ َّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ََ‬
‫شيك له‪ ،‬وأشهد أن‬ ‫ِ‬ ‫وأصح ٰاب ٰه أه ٰل الوفا‪ .‬أشهد أن َّل ٰإله ٰإَّل هللا وحده َّل‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َس ِّي َد َنا ُم َح َّم ًدا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْو ُل ُه‪ .‬أ َّما َب ْع ُد‪َ ،‬ف َيا أ ُّي َها ْال ُم ْس ٰل ُم ْو َن‪ ،‬أ ْو ٰص ْي ُك ْم َو َن ْف ٰسْ‬
‫َ ي‬ ‫ْ َ ِّ ْ َ ْ َ ْ َ ُ ْ َ َّ َ َ َ َ ُ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ ُ‬
‫َّ‬ ‫َْ‬
‫ْ‬
‫هللا الع ٰ يَل الع ٰظي ٰم واعلموا أن هللا أمركم ٰبأم ٍر ع ٰظي ٍم‪ ،‬أمركم ٰبالصَل ٰة‬ ‫ٰبتق َوى ٰ‬
‫ت‪َ ،‬يا َأ ُّيهاَ‬ ‫الن ِ ِّ‬ ‫َ َّ َ َ َ َ ِّ ْ َ ْ َ َ َ ‪َّ َ َ َ ُّ َ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َّ :‬‬
‫والسَل ٰم عَل ن ٰبي ٰه الك ِري ٰم فقال ٰإن هللا ومَل ٰئكته يصلون عَل‬
‫َ‬ ‫ي‬ ‫ٰ‬ ‫َ‬ ‫َّ َ َ ُ َ ُّ َ َ ْ َ َ ّ ُ َ ْ ً َ ه‬
‫َ‬
‫يما‪ ،‬الل ُه َّم َص ِّل َعَل َس ِّي ٰدنا ُم َح َّم ٍد َو َعَل‬ ‫ال ٰذين آمنوا صلوا علي ٰه وسلموا تس ٰل‬
‫آل َس ِّي ٰد َنا ُم َح َّم ٍد َك َما َص َّل ْي َت َع ََل َس ِّي ٰد َنا إ ْب َراه ْي َم َو َع ََل آل َس ِّي ٰد َنا إ ْب َراه ْيمَ‬
‫ٰ ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ ٰ‬ ‫ٰ‬
‫َ ِّ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َو َبارك عَل َس ِّي ٰدنا ُمح َّ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫آل َس ِّي ٰدنا ُمح َّم ٍد ك َما ب َاركت عَل سي ٰدنا‬ ‫ٰ‬ ‫َل‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫د‬ ‫ٍ‬ ‫م‬ ‫ِ‬
‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ه‬ ‫َ‬ ‫ٌ‬ ‫ٌ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ِ‬ ‫َ‬
‫إ ْب َر ٰاه ْي َم وعَل آل َس ِّي ٰدنا إب َر ٰاه ْي َم‪ْ ،‬‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ي ٰإنك َح ٰم ْيد َم ٰج ْيد‪ .‬الله َّم اغ ٰف ْر‬ ‫ف ال َعال ٰم ِ‬
‫ٰي‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬
‫َْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫ات‪ ،‬اللهم‬ ‫ات اْلح َي ٰاء ٰمنه ْم واْلمو ٰ‬ ‫ي وال ُمؤ ٰمن ٰ‬ ‫ات وال ُمؤم ٰن ِ‬
‫ٰ‬ ‫ي وال ُم ْس ٰل َم ٰ‬ ‫ٰلل ُم ْس ٰل ٰم ِ‬
‫ْ َ ْ َ َّ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ْ َ ِْ َ َ ُّ ُ ْ َ ْ ُ ْ َ َ َ‬
‫ادفع عنا البَلء والغَلء والوباء والفحشاء والمنكر والب يغ والسيوف المخت ٰلفة‬
‫ْ َ َ َ َ َ َ َّ ً َ ْ ُ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َّ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ‬
‫والشد ٰائد وال ٰمحن‪ ،‬ما ظهر ٰمنها وما بطن‪ٰ ،‬من بل ٰدنا هذا خاصة و ٰمن بلد ٰان‬
‫َّ َ َ ْ ُ ُ ْ َ ْ‬ ‫ْ ُ ْ ْ َِ َ َّ ً َّ َ َ َ ُ ِّ ََ ْ َ ْ ٌ َ َ‬
‫هللا‪ ،‬إن هللا يأمر ٰبالعد ٰل‬ ‫ش ٍء ق ٰدير ٰعباد ٰ‬ ‫ال ْمس ٰل ٰمي عامة‪ٰ ،‬إنك ْعَل كل َ ي‬
‫َ ْ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ِْ َ ُ ُْ‬ ‫ُ ْ َ َْ‬ ‫َ‬
‫وينَه َع ِن الفحش ٰاء والمنك ِر والب ِيغ‪ ،‬ي ٰعظكم‬ ‫ان َوٰإ ْيت ٰاء ٰذي القر ِن‬ ‫ٰ‬ ‫َواْل ْح َس‬
‫هللا َأ ْك َِبُ‬ ‫ٰ‬ ‫ُ‬ ‫َ َْ َْ َْ ُُْْ ََ ْ‬
‫‪.‬لعلكم تذكرون فاذكروا هللا الع ٰظيم يذكركم ول ٰذكر‬ ‫ُ‬ ‫َ ُ‬
‫‪.‬‬ ‫َ َ َّ ُ ْ َ َ َّ ُ ْ َ‬

You might also like