You are on page 1of 11

Jurnal Ekonomi dan Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi,

Manajemen 4(1), 2020, 19-29


Teknologi (EMT) Available online at http://journal.lembagakita.org
Indonesian Journal for the Economics, Management and Technology.

Ekonomi Kreatif: Pemetaan Kendala dan Analisis Strategi


Kebijakan Pemerintah Studi Kasus pada Kota Bengkalis

Tri Handayani 1, Rini Arvika Sari 2


1,2 Dosen Politeknik Negeri Bengkalis, Riau, Indonesia

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan fenomena ekonomi kreatif Kota Bengkalis, memaparkan kendala yang ada dari
aspek Administrasi, Teknis, Operasional dan Manajemen para pelaku Industri Kreatif, menganalisa intervensi melalui kebijakan yang
telah dilakukan oleh pemerintah, kemudian memaparkan strategi pengembangan yang dapat dilakukan oleh pemerintah Bengkalis.
Penelitian ini menggunakan metode eksploratory, dimana proses pemetaan kendala dalam aplikasi industri ekonomi kreatif menggunakan
teknik purposive sampling yang melibatkan pelaku Indutri kreatif. kemudian melakukan teknik analisa deskriptif terkait kebijakan
pemerintah dan strategi dalam pengembangan ekonomi kreatif di Kota Bengkalis. Hasil Mapping kendala menunjukkan kendala yang
paling dirasakan oleh pelaku industri kreatif yaitu adanya regulasi bahan baku, khususnya subsektor industri yang mengandalkan sumber
daya alam (aspek administrasi), tingginya risiko (High risk) akibat kegagalan produk (barang/ jasa) yang ditawarkan ke pasar (aspek
teknis), adanya kelangkaan dan mahalnya bahan baku untuk menghasilkan produk usaha mereka (aspek operasional), dan adanya
keterbatasan usaha ekonomi kreatif dalam mendapatkan karyawan yang terampil yang mau menekuni pekerjaan kreatif usaha tersebut
(aspek manajemen). Sejumlah terobosan yang telah diakukan pemerintah adalah dengan menetapkan kebijakan skala provinsi atau
daerah, dimana memberikan perlindungan usaha, penciptaan iklim usaha, dan pengembangan ekonomi kreatif. Serta menciptakan Badan
Riau Creative Network guna lebih mengoptimalkan pengembangan ekonomi kreatif dan aspek promosinya. Strategi pengembangan yang
perlu dilakukan yang mana memiliki tujuan agar kebijakan dan strategi yang ada lebih adaptif sesuai kebutuhan kota Bengkalis dan
menjawab tantangan serta kendala yang ada.

Kata kunci: Ekonomi Kreatif, Goverment Strategy, Usaha Kecil Menengah (UKM).

Abstract. This study aims to explain the creative economy phenomenon in Bengkalis City, explain the existing obstacles from the aspects
of Administration, Technical, Operations and Management of Creative Industry entrepreneurs, analyze interventions through policies that
have been carried out by the government, then describe development strategies that can be carried out by the Bengkalis government. The
Research method was exploratory, where the process of mapping the obstacles in the creative economy industrial applications using purposive
sampling technique that involves creative Indutri players. then doing descriptive analysis techniques related to government policies and strategies
in developing the creative economy in Bengkalis City. The results of the Mapping constraints are from the aspek of ATOM (Administration,
Technical, Operasional, anda Management) shows the constraints most felt by Creative Industry players, namely regulation of raw materials,
especially the industrial subsector that relies on natural resources (administrative aspecst), high risk due to product failure (goods/ services)
offered to the market (technical aspects), the scarcuty and high cost of raw materials to produce their business product (operasional aspects),
and the existence of limited creative economy business in getting skilled employees who want to pursue the creative work of the business
(management aspects). A number of breakthroughs that have been taken by the government are by implementing provincial or regional scale
policies, which provide business protection, create business climate, and develop the creative economy. As well as creating the Riau Creative
Network Agency to further optimize the development of the creative economy and aspects of its promotion. The development strategy needs to
be done which has the aim so that the existing policies and strategies are more adaptive according to the needs of the city of Bengkalis and
respond to existing challenges and constraints.

Keywords: Creatice Economy, Goverments strategy, Development Strategy, Small Medium Entreprices (SMEs).

*Corresponding author. Email: tarmizi@stmikiba.ac.id1

DOI: https://doi.org/10.35870/emt.v4i1.126
Received: 23 March 2020, Revision: 27 April 2020, Accepted: 07 June 2020
Print ISSN: 2579-7972; Online ISSN: 2549-6204.
Copyright @ 2020. Published by Lembaga Otonom Lembaga Informasi dan Riset Indonesia (KITA INFO dan RISET).

19 | Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi Vol. 4 | No. 1 | 2020


Tri Handayani, Rini Arvika Sari / Ekonomi Kreatif: Pemetaan Kendala dan Analisis Strategi Kebijakan Pemerintah Studi Kasus pada Kota Bengkalis

Pendahuluan pulau lain yang secara geografis memiliki


kesamaan. Berdasarkan fenomena inilah tertarik
menelaah lebih lanjut tentang bagaimana
Faktor sumber daya alam yang melimpah tidak
pengembangan ekonomi kreatif yang ada di Kota
bisa selalu diandalkan untuk mensejahterakan
Bengkalis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
daerah dan pertumbuhan ekonomi suatu
memperlihatkan kebijakan pemerintah yang
daerah, karena sejatinya sumber daya alam,
telah dilakukan untuk mengembangkan ekonomi
seperti: minyak bumi, gas alam, dan sebagainya
kreatif di Kota Bengkalis, prinsip pengembangan
seiring waktu akan menurun kapasitasnya.
ekonomi kreatif serta Strategi yang dapat
Ditambah lagi industri agararis dan manufaktur
dilakukan dalam meningkatkan peran ekonomi
yang ada semakin berkembang dan kompetitif,
kreatif di Kota Bengkalis.
sehingga perlu didukung polesan inovasi dan
kreatifitas manusia menjadi suatu gagasan dan
ide kreatif sehingga menjadi suatu industri Literature Review
kreatif. Oleh karena itu mengapa saat ini
Ekonomi kreatif menjadi salah satu kontribusi Penelitian Terdahulu
dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi Beberapa penelitian terdahulu yang digunakan
suatu daerah. Ekonomi kreatif juga sebagai rujukan, seperti penelitian yang dilakukan
memberikan pengaruh positif terhadap ekspor oleh Dedeh Maryani dan Desi Lambelanova
nasional. Sejak tahun 2010 sampai dengan 2015 (2019) dengan judul Government role in influencing
telah terjadi peningkatan ekspor yang berasal creative economy for community purchasing power.
dari ekonomi kreatif dengan ratarata sebesar 9,1 Penelitian ini ingin mengetahui apakah
persen per tahun. Hal yang sama juga pemerintah provinsi Jawa Barat sudah
ditemukan pengaruh positif dari ekonomi mengimplementasikan pengembangan ekonomi
kreatif terhadap penyerapan tenaga kerja. Ini kreatif dengan melihat bentuk kebijakan dan
ditunjukkan terutama dari semakin dukungan anggaran di Indonesia APBD dan
bertambahnya jumlah tenaga kerja yang bekerja masalahnya. Hasil penelitian menunjukkan,
di ekonomi kreatif setiap tahunnya. (Firdausy Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah membuat
dkk, 2017). daerah peraturan dan cetak biru ekonomi kreatif.
Dan penulis memberikan saran untuk lebih
Bengkalis merupakan salah satu daerah yang berkomitmen untuk memfasilitasi pemasaran
sangat diuntungkan dari segi geografisnya. hasil, memfasilitasi akses pelaku bisnis ke
Posisi daerah yang berdekatan dengan negara perbankan, perlindungan hak kekayaan
tetangga; Malaysia dan Singapura seharusnya intelektual, dan peningkatan kerja sama antara
menjadikan kota ini lebih mudah berkembang provinsi dan kabupaten / kota untuk
salah satunya dari aspek ekonomi. Namun pada keberlanjutan bahan baku yang diperlukan.
realitanya hal ini masih belum tercapai,
Bengkalis masih jauh berbeda dengan pulau lain Penelitian dengan judul Creative industry: Two cases
yang geografisnya hampir sama; sepeti Pulau of performing art markets in Indonesia and South Korea
Batam. Bengkalis masih mengandalkan oleh Juju Masunah (2017). Penelitian ini
pertambangan minyak dan gas bumi sebagai bertujuan untuk melihat konsep dan praktik
sektor yang memiliki kontribusi terbesar yaitu pasar seni yang merupakan satu dari 15 subsektor
sebesar 76,37%, kemudian diikuti sektor industri kreatif yang ada diindonesia, dengan
perdagangan sebesar 3,73%, selanjutnya diikuti membandingkan penerapan yang terjadi di
sektor lainnya yang secara general bergerak Indonesia dan Korea Selatan. Temuan penelitian
dibidang pengolahan sumber daya alam, dan ini menunjukkan bahwa kesamaan dua pasar seni
kepemerintahan. Hal ini sekaligus menunjukkan pertunjukan memiliki dua target kesamaan,
bahwa belum adanya sektor industri kreatif Indonesia menunjukkan festival di negara dan
berkontribusi dalam peningkatan nilai tambah pergelaran tur ke luar negeri. Sedangkan
dalam perekonomian daerah. (Badan Pusat perbedaan utama terletak pada antara ruang
Statistik, 2017). Melihat hal ini disinyalir adanya lingkup acara dan lembaga yang
kendala yang dialami oleh pelaku ekonomi menyelenggarakan acara. Indonesia
kreatif, serta menjadi suatu big question mark memamerkan karya-karya seni pertunjukan
mengapa Bengkalis tidak bisa sejajar dengan Indonesia, sedangkan Korea Selatan

20 | Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi Vol. 4 | No. 1 | 2020


Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi (EMT), 4(1), 2020, 19-29

memamerkan karya-karya seni pertunjukan merupakan aktivitas perekonomian yang lebih


Korea dan seni dari negara lain. mengandalkan ide atau gagasan (kreatif) untuk
mengelola material yang bersumber dari
Penelitian oleh Nicola Boccella, dan Irene lingkungan di sekitarnya menjadi bernilai tambah
Salerno (2016) yang berjudul Creative Economy, ekonomi. Selanjutnya, konsep ekonomi kreatif
Cultural Industries and Local Development. tersebut dikembangkan oleh Florida melalui
Penelitian ini memberikan gambaran yang jelas kedua karyanya, yakni The Rise of Creative Class
tentang industri kreatif dan budaya dan dan Cities and the Creative Class (Saksono, 2012).
ekonomi kreatif, sebagai faktor pendorong Ekonomi Kreatif adalah suatu konsep untuk
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan merealisasikan pembangunan ekonomi yang
daerah. Untuk tujuan ini, makalah ini berkelanjutan berbasis kreatifitas. Pemanfaatan
menganalisis beberapa data terkini pentingnya Sumber Daya yang bukan hanya terbarukan,
ekonomi kreatif, yang merefleksikan konsep bahkan tidak terbatas, yaitu ide, gagasan, bakat
industri kreatif dan budaya. Dalam teks, atau talenta dan kreativitas. Nilai ekonomi dari
perhatian diberikan pada hubungan antara suatu produk atau jasa di era kreatif tidak lagi
ekonomi kreatif dan pembangunan lokal di satu ditentukan oleh bahan baku atau sistem produksi
sisi, dan konsep modal teritorial dan modal seperti pada era industri, tetapi lebih kepada
sosial di sisi lain. Penelitan oleh Lak lak nazhat pemanfaatan kreatifitas dan penciptaan inovasi
el hazanah (2015) dengan judul Pengembangan melalui perkembangan teknologi yang semakin
wirausaha muda ekonomi kreatif berbasis maju. Industri tidak dapat lagi bersaing di pasar
budaya di daerah istimewa Yogyakarta. Analisis global dengan hanya mengandalkan harga atau
SWOT yang lakukan menghasilkan kualitas produk saja, tetapi harus bersaing
merekomendasikan bahwa kegiatan berbasiskan inovasi, kreativitas dan imajinasi.
pengembangan wirausaha muda dalam (Purnomo, 2016).
ekonomi kreatif dapat dilakukan dengan
berbasis budaya melalui program pelatihan, Kementrian perdagangan Indonesia menyatakan
pengembangan serta pemodalan. Dan bahwa industri kreatif adalah industri yang
selanjutnya penelitian oleh Mahmud Syarif, dkk berasal dari pemanfaatan kreativitas,
(2015) Analisis perkembangan dan peran keterampilan serta bakat individu untuk
industri kreatif untuk menghadapi tantangan menciptakan kesejahteraan serta lapangan
MEA 2015. Penelitian ini menyimpulkan pekerjaan dengan menghasilkan dan
industri kreatif di Indonesia mempunyai peran mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta
yang cukup besar terhadap penyerapan tenaga individu tersebut (Syarif dkk, 2015). Di
kerja. Rekomendasi kebijakannnya adalah perlu Indonesia, pengembangan ekonomi kreatif
adanya dokumen profil industri kreatif di diperkuat dengan dikeluarkannya Instruksi
Indonesia serta strategi pengembangan dan Presiden Nomor 6 Tahun 2009 Tentang
positioning industri kreatif Indonesia di pasar Pengembangan Ekonomi Kreatif. Dengan
global. dikeluarkannya Inpres tersebut membuktikan
bahwa Pemerintah Indonesia menjadikan
Industri Kreatif ekonomi kreatif sebagai program nasional dan
Istilah ekonomi kreatif pertama kali menjadi sektor yang mendapatkan perhatian
diperkenalkan oleh John Howkins (2001) di dalam pembangunan nasional serta
Inggris, penulis buku Creative Economy, How kelembagaan. Pengembangan ekonomi kreatif
People Make Money from Ideas. Ide Howkins bersifat lintas kementerian dan mendapatkan
diinspirasi oleh pemikiran Robert Lucas yang dukungan penuh dari Presiden. (Nandini, 2016)
melihat bahwa pertumbuhan ekonomi suatu Menurut Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2009,
wilayah sangat ditentukan oleh tingkat ekonomi kreatif (ekraf) adalah kegiatan ekonomi
produktivitas dan keberadaan orang-orang berdasarkan pada kreativitas, ketrampilan, dan
kreatif yang memiliki talenta khusus dengan bakat individu untuk menciptakan daya kreasi
kemampuan mengaplikasikan ilmu dan daya cipta individu yang bernilai ekonomis
pengetahuan untuk menciptakan suatu inovasi. dan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat
Menurut Howkins, Ekonomi Kreatif Indonesia. Ekonomi kreatif merupakan sebuah

21 | Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi Vol. 4 | No. 1 | 2020


Tri Handayani, Rini Arvika Sari / Ekonomi Kreatif: Pemetaan Kendala dan Analisis Strategi Kebijakan Pemerintah Studi Kasus pada Kota Bengkalis

konsep yang menempatkan kreativitas dan berbentuk grafis, tanda, simbol, ilustrasi
pengetahuan sebagai aset utama dalam gambar/foto, tipografi/huruf dan sebagainya.
menggerakkan ekonomi, sehingga 4. Desain Produk merupakan salah satu unsur
pertumbuhan ekonomi suatu negara diharapkan memajukan industri agar hasil industri produk
tidak lagi hanya mengandalkan sumber daya tersebut dapat diterima oleh masyarakat,
alam sebagai aset utama. (Bekraf, 2017). karena produk yang mereka dapatkan
mempunyai kualitas baik, harga terjangkau,
Untuk menguatkan kelembagaan yang begerak desain yang menarik, mendapatkan jaminan
dibidang ekonomi kreatif maka Pemerintah dan sebagainya. Industrial Design Society of
Indonesia secara resmi mengeluarkan Peraturan America (IDSA) mendefinisikan desain
Presiden Nomor 92 Tahun 2011 yang berisi produk sebagai layanan profesional yang
pembentukan Kementerian Pariwisata dan menciptakan dan mengembangkan konsep
Ekonomi Kreatif yang diperkuat dengan dua dan spesifikasi yang mengoptimalkan fungsi,
Direktur Jenderal yang secara langsung nilai, dan penampilan suatu produk dan
bertanggungjawab terhadap ekonomi kreatif di sistem untuk keuntungan pengguna maupun
Indonesia. Dua direktur jenderal tersebut pabrik.
adalah Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif 5. Film, Animasi, dan Video. Film merupakan
berbasis Seni dan Budaya dan Direktorat karya seni gambar bergerak yang memuat
Jenderal Ekonomi Kreatif berbasis Media, berbagai ide atau gagasan dalam bentuk audio
Desain dan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan visual, serta dalam proses pembuatannya
Teknologi). Dengan terbentuknya kementerian menggunakan kaidah-kaidah sinematografi.
yang bergerak dibidang ekonomi kreatif Animasi merupakan tampilan frame ke frame
menandakan bahwa secara khusus ekonomi dalam urutan waktu untuk menciptakan ilusi
kreatif diatur oleh kementerian tersendiri. gerakan yang berkelanjutan sehingga tampilan
(Nandini, 2016). terlihat seolaholah hidup atau mempunyai
nyawa. Video merupakan sebuah aktivitas
Menurut Peraturan Presiden Republik kreatif, berupa eksplorasi dan inovasi dalam
Indonesia Nomor 72 Tahun 2015, kegiatan cara merekam (capture) atau membuat gambar
ekonomi kreatif mencakup 16 subsektor. bergerak, yang ditampilkan melalui media
Subsektor-subsektor tersebut adalah: presentasi yang mampu memberikan karya
1. Arsitektur merupakan wujud hasil gambar bergerak alternatif yang berdaya
penerapan pengetahuan, ilmu, teknologi, dan saing, dan memberikan nilai tambah budaya,
seni secara utuh dalam menggubah sosial, dan ekonomi.
lingkungan binaan dan ruang, sebagai bagian 6. Fotografi merupakan sebuah industri yang
dari kebudayaan dan peradaban manusia mendorong penggunaan kreativitas individu
sehingga dapat menyatu dengan keseluruhan dalam memproduksi citra dari suatu objek
lingkungan ruang. foto dengan menggunakan perangkat
2. Desain Interior merupakan kegiatan yang fotografi, termasuk di dalamnya media
memecahkan masalah fungsi dan kualitas perekam cahaya, media penyimpan berkas,
interior; menyediakan layanan terkait ruang serta media yang menampilkan informasi
interior untuk meningkatkan kualitas hidup; untuk menciptakan kesejahteraan dan juga
dan memenuhi aspek kesehatan, keamanan, kesempatan kerja.
dan kenyamanan publik. 7. Kriya merupakan bagian dari seni rupa
3. Desain Komunikasi Visual merupakan seni terapan yang merupakan titik temu antara seni
menyampaikan pesan (arts of commmunication) dan desain yang bersumber dari warisan
dengan menggunakan bahasa rupa (visual tradisi atau ide kontemporer yang hasilnya
language) yang disampaikan melalui media dapat berupa karya seni, produk fungsional,
berupa desain yang bertujuan benda hias dan dekoratif, serta dapat
menginformasikan, mempengaruhi hingga dikelompokkan berdasarkan material dan
merubah perilaku target audience sesuai eksplorasi alat teknik yang digunakan, dan
dengan tujuan yang ingin diwujudkan. juga tematik produknya.
Sedangkan bahasa rupa yang dipakai 8. Kuliner merupakan kegiatan persiapan,

22 | Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi Vol. 4 | No. 1 | 2020


Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi (EMT), 4(1), 2020, 19-29

pengolahan, penyajian produk makanan dan teknis dan penampil (performers), yang
minuman yang menjadikan unsur kreativitas, mengolah, mewujudkan dan menyampaikan
estetika, tradisi, dan/atau kearifan lokal; suatu gagasan kepada penonton (audiences);
sebagai elemen terpenting dalam baik dalam bentuk lisan, musik, tata rupa,
meningkatkan cita rasa dan nilai produk ekspresi dan gerakan tubuh, atau tarian; yang
tersebut, untuk menarik daya beli dan terjadi secara langsung (live) di dalam ruang
memberikan pengalaman bagi konsumen. dan waktu yang sama, di sini dan kini (hic et
9. Musik merupakan segala jenis usaha dan nunc).
kegiatan kreatif yang berkaitan dengan 16. Seni Rupa merupakan penciptaan karya dan
pendidikan, kreasi/komposisi, rekaman, saling berbagi pengetahuan yang merupakan
promosi, distribusi, penjualan, dan manifestasi intelektual dan keahlian kreatif,
pertunjukan karya seni musik. yang mendorong terjadinya perkembangan
10. Fashion merupakan suatu gaya hidup dalam budaya dan perkembangan industri dengan
berpenampilan yang mencerminkan nilai ekonomi untuk keberlanjutan
identitas diri atau kelompok. ekosistemnya (Bekraf, 2017).
11. Aplikasi dan Game Developer merupakan suatu
media atau aktivitas yang memungkinkan Pengembangan Ekonomi Kreatif
tindakan bermain berumpan balik dan Pengembangan ekonomi kreatif merupakan
memiliki karakteristik setidaknya berupa sejumlah terobosan berupa kebijakan maupun
tujuan (objective) dan aturan (rules). intervensi yang menjadi langkah strategis
12. Penerbitan merupakan suatu usaha atau pemerintah dalam meningkatkan peran industri
kegiatan mengelola informasi dan daya kreatif pada suatu daerah, dalam hal ini
imajinasi untuk membuat konten kreatif merupakan peran yang harus disambut oleh
yang memiliki keunikan tertentu, dituangkan pemerintah. Jacob Rosenzweig et al (2018)
dalam bentuk tulisan, gambar, dan/atau menjelaskan sebuah pemaparan seputar strategi
audio ataupun kombinasinya, diproduksi yang dapat dilakukan pemerintah dalam
untuk dikonsumsi publik, melalui media mengembangkan industri kreatif, dapat
cetak, media elektronik, ataupun media dijelaskan pada gambar berikut:
daring untuk mendapatkan nilai ekonomi,
sosial ataupun seni dan budaya yang lebih
tinggi.
13. Periklanan merupakan bentuk komunikasi
melalui media tentang produk dan/atau
merek kepada khalayak sasarannya agar
memberikan tanggapan sesuai tujuan
pemrakarsa. Gambar 1. Goverment Interventions Across
14. Televisi dan Radio. Televisi merupakan The Value Chain
kegiatan kreatif yang meliputi proses Sumber: The Bouston Consultant Group (BCG) 2018
pengemasan gagasan dan informasi dalam
bentuk hiburan yang berkualitas kepada Pemaparan ini menjelaskan bahwa pemerintah
penikmatnya dalam format suara dan perlu menangkap peluang ditengah
gambar yang disiarkan kepada publik dalam keanekaragaman, karena industri kreatif
bentuk virtual secara teratur dan mencakup berbagai sektor yang cukup beragam
berkesinambungan. Radio merupakan dan oleh sebab itu memiliki kendala dan aspek
kegiatan kreatif yang meliputi proses penanganan yang berbeda. Namun pemaparan
pengemasan gagasan dan informasi dalam ini diharapkan dapat diterapkan dibeberapa
bentuk hiburan yang berkualitas kepada sektor industri yang ada. Dalam model ini
penikmatnya dalam format suara yang menjelaskan perlu adanya intervensi pemerintah
disiarkan kepada publik dalam bentuk virtual dalam segala sisi (demand dan supply) dan dalam
secara teratur dan berkesinambungan. segala aspek sehingga menciptakan suatu
15. Seni Pertunjukan merupakan cabang pergerakan yang selau mendukung dan
kesenian yang melibatkan perancang, pekerja memastikan keberadaan industri kreatif.

23 | Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi Vol. 4 | No. 1 | 2020


Tri Handayani, Rini Arvika Sari / Ekonomi Kreatif: Pemetaan Kendala dan Analisis Strategi Kebijakan Pemerintah Studi Kasus pada Kota Bengkalis

Dari seluruh aspek yang perlu diupayakan, merupakan metode penelitian eksploratory,
intervensi kebijakan yang paling penting yaitu dimana proses pemetaan kendala dalam aplikasi
bagaimana pemerintah bertujuan untuk industri ekonomi kreatif menggunakan teknik
mengembangkan bakat kreatif dan mendorong non probability sampling yaitu purposive
pengembangan kekayaan intelektual sampling yang melibatkan pelaku Indutri kreatif.
(Intellectual Property), perlu ditargetkan dengan kemudian melakukan teknik analisa deskriptif
cermat untuk membantu masing-masing terkait kebijakan pemerintah dan strategi dalam
seniman dan perusahaan kreatif dari semua pengembangan ekonomi kreatif di Kota
skala usaha untuk berhasil dan diakui akan Bengkalis. Adapun kerangka konseptual dalam
karya, ide dan gagasannya. penelitian ini dapat dijelaskan pada gambar
berikut:
Menurut Mulya firdausy, (2017) memaparkan
bahwa 10 upaya yang perlu mendapat perhatian
dalam mengembangkan ekonomi kreatif kini
dan kedepan, yaitu:
1. Peningkatan kualitas sumber Daya
Manusia (SDM) yang kreatif dan inovatif.
2. Peningkatan inovasi dan kreativitas yang
berciri keunggulan lokal yang berdaya saing
global.
3. Penetapan regulasi/kebijakan yang disertai
upaya penegakan hukum (law
enforcement).
Gambar 2. Desain Penelitian
4. Perlunya insentif bagi pengembangan Sumber: Data Olahan
produk ekonomi kreatif.
5. Dukungan pasar dan pola pengaturannya Hasil dan Pembahasan
(ekspor-impor).
6. Penguatan teknologi dan metode yang
Pemetaan Kendala dalam Aplikasi
ramah lingkungan.
Ekonomi Kreatif di Kota Bengkalis
7. Mengembangkan ketersediaan material
Penelitian dilakukan terhadap beberapa Usaha
lokal dan optimalisasi pemanfaatannya.
Kecil Menengah (UKM) yang mengangkat 7
8. Peningkatan kepercayaan dunia perbankan,
subsektor industri kreatif yang ada di kota
lembaga permodalan, dan dunia usaha.
Bengkalis, yaitu: fotografi, kriya, kiliner, fashion,
Adanya aksesibilitas dan konektivitas
penerbitan, periklanan, televisi dan radio.
(jejaring).
Dengan batasan bahwa subsektor yang lain
9. Mendorong masyarakat yang apresiatif dan
belum tersedia di kota Bengkalis. Hasil
mendukung kekayaan intelektual (HKI).
pemetaan (mapping) dari 50 responden pelaku
ekonomi kreatif sebesar 38% memiliki latar
Dari beberapa pemaparan tentang
belakang pendidikan dibidang ekonomi dan
pengembangan ekonomi kreatif, pada dasarnya
bisnis, dan selebihnya (62%) tidak berlatar
memiliki maksud yang sama dimana peran
pendidikan dibidang ekonomi dan bisnis. Hal ini
pemerintah dalam segala aspek dan skala usaha
menunjukkan intensi berwirausaha pelaku
sangat dibutuhkan dalam menciptakan iklim
ekonomi kreatif tidak didukung dengan adanya
bisnis yang baik dan memastikan kegiatan
latar belakang pendidikan formal yang diperoleh,
operasi pasar berjalan lancar khususnya kepada
meskipun dapat bersumber dari faktor lain yang
pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM), yang
mempengaruhinya, seperti: efikasi diri (self
mana Industri Kreatif mayoritas berawal dari
eficacy) dan faktor lingkungan sosial. Hasil
usaha dengan skala UKM.
pemetaan kendala dalam aplikasi ekonomi
kreatif ditinjau dari aspek Adimistrasi, Teknis,
Metodologi Penelitian Operasional, dan Manajemen (ATOM)
Dalam penelitian ini menggunakan metode diperolehlah hasil bahwa: (Handayani, 2019).
deskriptif dengan analisis kuantitatif, Pada aspek administrasi, 38% responden
24 | Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi Vol. 4 | No. 1 | 2020
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi (EMT), 4(1), 2020, 19-29

merasakan kendala yang paling dirasakan oleh mengandalkan sumber daya alam, dimana bahan
pelaku industri kreatif yaitu adanya regulasi baku yang digunakan diperoleh dengan cara
bahan baku, khususnya subsektor industri yang harus diimport terlebih dulu sehingga harus
Tabel 1. Kendala dalam penerapan ekonomi kreatif di kota Bengkalis Dittinjau dari aspek
Administrasi, Teknis, Operasional, dan Manajemen (ATOM)
Kendala Pada Lingkungan Utama Ekonomi /Indutri
ATOM Persentase
Kreatif
1. Administrasi 1. Prosedur Administrasi; 34%
2. Regulasi (Administrasi) Ekspor dan Impor; 18%
3. Biaya Administrasi Perijinan, Pengurusan HKI, &
26%
Pendirian Usaha Relatif Mahal;
4. Lambannya Proses Pengurusan (Prosedur) Administrasi
16%
Ekspor dan Impor; dan
5. Regulasi Bahan Baku, Khususnya Subsektor Industri
38%
Kreatif yang Mengandalkan Sumber Daya Alam
2. Teknis 1. Proteksi terhadap Produk Impor (Substitusi Impor),
14%
Kemudahan Impor, dan Larngakan Ekspor Bahan Baku;
2. Maraknya Pembajakan Hasil Produksi; 40%
3. Relatif Rendahya Pemahaman Para Pelaku Ekonomi
Kreatif Terhadap Hak Cipta, Desain, Paten, dan Merk, 48%
sehingga Terjadi Pembajakan Produk;
4. Tingginya Risiko (High Risk) Akibat Kegagalan
Produk/Jasa yang Ditawarkan ke Pasar Domestik maupun 54%
Internasional; dan
5. Belum Tersedianya Regulasi Terkait Insentif Pajak (Tax
Holiday) Terutama untuk Subsektor-subsektor yang Belum 22%
Menghasilkan Keuntungan Besar.
3. Operasional 1. Maraknya impor ilegal 10%
2. Penyelundupan yang Mengakibatkan Langkanya Bahan 16%
Baku
3. Kelangkaan dan Mahalnya Bahan Baku Industri 56%
4. Keterbatasan Kanal (Frekuensi) Teknologi Transmisi 42%
Penyiaran – Pada Umumnyan Masih Menggunakan
Teknologi Analog
4. Manajemen 1. Keterbatasan SDM Terampil yang Mau Menekuni Industri
68%
Kreatif;
2. Persaingan Usaha, Khususnya di Industri Televisi dan
64%
Radio, Periklanan dan Industri Film, Video, dan Fotografi;
3. Tenaga Kerja, Khususnya pada Sektor yang Bersifat Padat
Karya (Labour Intensif,seperti: Fesyen, Percetakan Besar, 58%
Televisi, dan Beberapa Perusahaan Kerajinan;
4. Belum Dicapainya Konsensus Antara Pengusaha,
Pemerintah, dan Serikat Pekerja dalam Penyempurnaan
Aturan Tenaga Kerja yang Berusaha Melindungi Tenaga
42%
Kerja dengan Lebih Baik (Karena Labour Market Felxible
yang Merupakan Preferensi Pengusaha Menjadi
Terkekang);
5. Pungutan-pungutan Liar yang Mengurangi Efisiensi dan
Mengurangi Akurasi Estimasi Perhitungan Keuangan, 20%
sehingga Menyebabkan Ekonomi Biaya Tinggi;
6. Belum Semua Perbankan/Lembaga Keuangan Bersedia
36%
Membiayai Usaha Ekonomi Kreatif; dan
7. Masih Diperlukan Keikutsertaan Perguruan Tinggi Dalam
Pembimbingan dan Penerapan Metode/Teknologi Tepat 54%
Guna dan Murah.
Sumber: handayani, 2019

25 | Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi Vol. 4 | No. 1 | 2020


Tri Handayani, Rini Arvika Sari / Ekonomi Kreatif: Pemetaan Kendala dan Analisis Strategi Kebijakan Pemerintah Studi Kasus pada Kota Bengkalis

melewati proses yang terkadap cukup rumit, hal karyawan dari luar kota Bengkalis yang tentunya
ini dirasakan pada beberapa pengrajin memerlukan biaya yang besar, hal inilah menjadi
(subsektor kriya). Kemudian 34% responden problem sehingga ekonomi kreatif sulit
menyatakan adanya prosedur administrasi yang berkembang di kota Bengkalis.
dirasakan masih sulit sehingga membatasi
ruang gerak para pelaku industri kreatif. Upaya Terobosan (Breakthrough) yang
sudah dilakukan Pemerintah
Pada aspek Teknis terkait bagaimana palaku Pemerintah telah melakukan sejumlah kebijakan
ekonomi kreatif melaksanakan suatu pekerjaan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi
terkait usaha yang digelutinya, seperti kegiatan kreatif di indonesia, beberapa peraturan
ekspor produk, memasarkan produk, pemerintah telah ditetapkan baik pemerintah
pembayaran pajak selaku wajib pajak. Yang pusat maupun pemerintah daerah. Pemerintah
paling dirasakan oleh usaha ekonomi kreatif telah membuat payung hukum, yaitu Peraturan
(54%) adalah tingginya risiko (High risk) akibat Daerah Provinsi Riau Nomor 12 tahun 2015
kegagalan produk (barang/ jasa) yang tentang perlindungan dan pengembangan
ditawarkan ke pasar. Fenomena ini terjadi ekonomi kreatif daerah Provinsi Riau. Aspek
karena skill yang dimiliki para wirausahawan perlindungan ekonomi kreatif berupa:
belum cukup baik sehingga risiko gagal produk 1. Perlindungan Usaha, pemerintah beserta
dapat terjadi, dalam hal ini pengusaha ekonomi masyarakat dan dunia usaha memberikan
kreatif memerlukan sejumlah skill dan perlingungan usaha kepada pelaku usaha
informasi terkait teknis pekerjaan yang perlu ekonomi kreatif dengan melakukan kemitraan
ditangani. dengan perusahaan besar, Pemerintah Daerah
dan Pemerintah Kabupaten/Kota
Selanjutnya dalam aspek Operasional memfasilitasi bantuan hukum atas Hak
merupakan kendala terkait proses kegiatan Kekayaan Intelektual sebagai hasil Usaha
usaha, proses produksi yang secara spesisfik Kreatif yang dilakukan oleh individu atau
memaparkan kendala para wirausaha dalam masyarakat sesuai dengan ketentuan
menjalankan bisnisnya mulai dari input menjadi peraturan perundang-undangan. Adapun
output. Tantangan ini terkait dengan bantuan hukum tersebut dapat berupa:
bagaimana para pengusaha mendapatkan bahan a. Konsultasi mengenai aspek-aspek
baku terbaik demi mengkasilkan produk yang hukum Hak Kekayaan Intelektual;
baik bagi bisnisnya. Dalam aspek ini yang paling b. Pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual
dirasakan oleh para wirausaha (56%) adalah yang dihasilkan dari Usaha Ekonomi
adanya kelangkaan dan mahalnya bahan baku Kreatif; dan/atau
untuk menghasilkan produk usaha mereka. Hal c. Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual
ini berdampak besar bagi ketersediaan faktor yang dihasilkan Usaha Ekonomi Kreatif
produksi serta kelangsungan usaha. dari pelanggaran yang dapat
merugikannya.
Kemudian kendala dari aspek manajemen 2. Penciptaan Iklim Usaha, Pemerintah Daerah
dimana kendala yang bersifat internal dan Pemerintah Kabupaten/Kota
perusahaan. Kendala ini dapat bersumber dari memfasilitasi penciptaan iklim usaha yang
internal dan eksternal yang mempengaruhi kondusif bagi Industri Kreatif melalui
kekuatan bisnis usaha ekonomi kreatif tersebut. penerapan ketentuan yang meliputi aspek:
Dalam aspek ini yang menjadi kendala utama a. Persaingan usaha,
adalah 68% pelaku industri kreatif menyatakan b. Sarana dan prasarana,
adanya keterbatasan usaha ekonomi kreatif c. Informasi usaha,
dalam mendapatkan karyawan yang terampil d. Perizinan usaha,
yang mau menekuni pekerjaan kreatif usaha e. Promosi dagang, dan
tersebut. Hal ini disebabkan oleh angkatan kerja f. Dukungan kelembagaan.
yang ada di Bengkalis hanya unggul dari sisi
kuantitasnya tetapi belum diimbangi dengan Aspek Pengembangan Ekonomi Kreatif
padat karya, perlu melakukan rekrutmen dapat dilakukan dalam bentuk: pembinaan dan

26 | Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi Vol. 4 | No. 1 | 2020


Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi (EMT), 4(1), 2020, 19-29

dukungan kelembagaan, pembinaan usaha, pertumbuhan ekonomi kreatif, hanya saja


fasilitasi pembiayaan dan permodalan, kebijakan yang ditetapkan secara general oleh
peningkatan dan alih teknologi, pemasaran provinsi harus mampu diadaptasikan sesuai
produk dan promosi, perlindungan dan dengan kebutuhan dan kendala yang ada di
advokasi, pendidikan dan pelatihan, bimbingan daerah masing-masing, serta pengembangan
teknis, diseminasi kewirausahaan, fasilitasi Hak potensi ekonomi kreatif seharusnya disesuaikan
Kekayaan Intelektual, informasi usaha, dengan potensi kearifan lokal. Kedudukan
perizinan usaha. Pelaksanaan perda ini Badan Riau Creative Network yang terpusat
diperkuat dengan adanya Peraturan Gubernur diprovinsi (kota pekanbaru), menjadi salah satu
Riau Nomor 25 tahun 2015 tentang rincian kendala dalam pengembangan ekonomi kreatif
tugas dan tata kerja dinas pariwisata dan daerah, khususnya Kota Bengkalis. Bengkalis
ekonomi kreatif Provinsi Riau. Dengan adanya sebagai daerah pulau berhadapan langsung
pergub ini diharapkan menjamin pelaksaan yang dengan negara tetangga, memiliki beberapa
tepat terhadap aspek yang diupayakan dalam kebutuhan yang tidak sama dengan daerah lain
pengembangan ekonomi kreatif. yang ada di Provinsi Riau. Regulasi bahan baku
baik dari segi ketersediaannya maupun harga
Upaya lain yang dilakukan oleh pemerintah sangat diperlukan, khususnya subsektor Industri
yaitu tertuang dalam Peraturan Gubernur Riau Kreatif yang mengandalkan sumber daya alam.
Nomor 29 Tahun 2019 tentang Badan Riau Kemudian perlunya pemahaman standarisasi
Creative Network di Provinsi Riau. Pergub ini produk sehingga meminimalisir kegagalan
ditetapkan karena menyadari bahwa ekonomi produk dan mampu bersaing pada pasar ekspor.
kreataif merupakan salah satu bidang yang perlu Itu semua perlu pendampingan khusus dan
didorong, diperkuat dan dipromosikan dalam memudahkan pelayanan kepada pelaku ekonomi
upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi kreatif.
daerah dan nasional. Badan Riau Creative
Network merupakan suatu wadah yang Strategi yang sudah ada berupa kebijakan
memberikan pembinaan dan pengawasan serta pemerintah sudah baik, dan beberapa strategi
memfasilitasi pelaku ekonomi kreatif dalam tambahan yang dapat disarankan untuk
meningkatkan mutu produk dan memasarkan diterapkan di Kota Bengkalis yang diharapkan
hasil produknya. Badan ini memiliki tugas dapat mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi
antara lain: kreatif di Kota Bengkalis, yaitu:
1. Mengidentifikasi potensi ekonomi kreatif 1. Meningkatkan kualitas SDM tidak hanya
yang mengacu pada 16 (enam belas) yang kreatif dan inovatif dalam menciptakan
subsektor ekonomi kreatif. produk dan menanggapi peluang pasar,
2. Melakukan pembinaan kepada pelaku namun juga kualitas SDM tentang kesadaran
ekonomi kreatif akan hak cipta suatu karya, dengan demikian
3. Mengelola potensi ekonomi kreatif suatu karya akan dinilai tinggi dan dihargai
4. Memfasilitasi bantuan modal melalui pihak oleh masyarakat sehingga Mendorong
perbankan atau pihak lain yang sah dan tidak masyarakat yang apresiatif dan mendukung
mengikat. kekayaan intelektual (HKI)
5. Mempromosikan dan memasarkan hasil 2. Meningkatkan kreativitas yang berciri
produk ekonomi kreatif. keunggulan daerah Kota Bengkalis yang
berdaya saing global, oleh itu tidak hanya
Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam bentuk kebijakan-kebijakan, perlu ada
Menganalisa mapping kendala dalam aplikasi pendampingan khusus yang mengarahkan
ekonomi kreatif yang dirasakan oleh pelaku masyarakat dalam mengembangkan potensi
ekonomi kreatif serta Breakthrough yang telah daerah yang ada.
dilakukan oleh pemerintah sesuai dengan 3. Menetapkan regulasi/kebijakan yang
kebijakan yang telah ditetapkan, mendapati disertai upaya penegakan hukum (law
beberapa hal yang dapat dijadikan evaluasi. enforcement) yang menjawab tantangan
Pada dasarnya intervensi pemerintah sudah yang dialami oleh para pelaku ekonomi
sangat mendorong upaya terciptanya kreatif, seperti: regulasi tentang bahan baku,

27 | Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi Vol. 4 | No. 1 | 2020


Tri Handayani, Rini Arvika Sari / Ekonomi Kreatif: Pemetaan Kendala dan Analisis Strategi Kebijakan Pemerintah Studi Kasus pada Kota Bengkalis

pajak, perizinan, yang mana regulasi Network guna lebih mengoptimalkan


tersebut disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan ekonomi kreatif dan aspek
kota Bengkalis yang melihat aspek promosinya. Strategi pengembangan perlu
strategisnya. dilakukan yang mana memiliki tujuan agar
4. Dukungan pasar dan pola pengaturannya kebijakan dan strategi yang ada lebih adaptif
(ekspor-impor) disesuaikan dengan kondisi sesuai kebutuhan kota Bengkalis dan menjawab
geografis kota Bengkalis yang sangat tantangan serta kendala yang ada.
strategis.
5. Pemerintah perlu melibatkan lembaga Daftar Pustaka
institusi pendidikan dalam meningkatkan
kualitas SDM dan menjamin adanya Boccella, N & Salerno, I. (2016). Creative
sinergi, sehingga pengembangan kualitas Economy, Cultural Industries and Local
SDM benar-benar dapat ditingkatkan Development. 2nd International
sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan Symposium "NEW METROPOLITAN
perkembangan teknologi. PERSPECTIVES" - Strategic planning,
6. Menciptakan Pemerintah yang ramah dan spatial planning, economic programs and
tanggap akan kendala yang dihadapi oleh decision support tools, through the
pelaku ekonomi kreatif serta implementation of Horizon/Europe2020.
mempermudah access bagi mereka dalam ISTH2020, Reggio Calabria (Italy).
mendapatkan bantuan dan informasi. Procedia-Social and Behavioral Sciences.

Kesimpulan Badan Ekonomi Kreatif. (2017). Ekspor


Ekonomi Kreatif 2010-2016. Badan Pusat
Hasil Mapping kendala yang ditinjau dari aspek Statistik.
ATOM (Administrasi, Teknis, Operasional, dan
Manajemen) menunjukkan: Pada aspek Firdausy,C.M. (2017). Strategi Pengembangan
administrasi, kendala yang paling dirasakan oleh Ekonomi Kreatif di Indonesia, Yayasan
pelaku industri kreatif yaitu adanya regulasi Pustaka Obor Indonesia, Jakarta.
bahan baku, khususnya subsektor industri yang
mengandalkan sumber daya alam. Pada aspek Handayani, T. (2019). Pemetaan Kendala
Teknis terkait bagaimana palaku ekonomi dalam Aplikasi Ekonomi Kreatif di Kota
kreatif melaksanakan suatu pekerjaan terkait Bengkalis, INOVBIZ: Jurnal Inovasi
usaha yang digelutinya, yang paling dirasakan BisnisVolume 7 Nomor 2.
oleh usaha ekonomi kreatif adalah tingginya
risiko (High risk) akibat kegagalan produk Hasanah, L. L.N. E. (2015). Pengembangan
(barang/ jasa) yang ditawarkan ke pasar. Dalam Wirausaha Muda Ekonomi Kreatif
aspek Operasional yang paling dirasakan oleh Berbasis Budaya di Daerah Istimewa
para wirausaha adalah adanya kelangkaan dan Yogyakarta, Jurnal Studi Pemuda Volume
mahalnya bahan baku untuk menghasilkan 4 Nomor 2.
produk usaha mereka. Kemudian kendala dari
aspek manajemen pelaku industri kreatif Maryani, D dan Lambelanova, R. (2019).
menyatakan adanya keterbatasan usaha Government role in influencing creative
ekonomi kreatif dalam mendapatkan karyawan economy. Jurnal Telkomnika, Volume 17
yang terampil yang mau menekuni pekerjaan Nomor 2.
kreatif usaha tersebut.
Masunah, J. (2017). Creative Industry: Two
Sejumlah breakthrough yang telah diakukan Cases of Performing Arts Market in
pemerintah adalah dengan menetapkan Indonesia and South Korea. Jurnal
kebijakan skala provinsi/ daerah, dimana Humaniora, Volume 29 Nomor 1.
memberikan perlindungan usaha, penciptaan
iklim usaha, dan pengembangan ekonomi
kreatif. Serta menciptakan Badan Riau Creative

28 | Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi Vol. 4 | No. 1 | 2020


Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi (EMT), 4(1), 2020, 19-29

Nandini, R.M. (2016). Dampak Usaha Peraturan Gubernur Riau Nomor 29 Tahun
Ekonomi Kreatif Terhadap Masyarakat 2019, Tentang Badan Riau Creative
Desa Blawe Kecamatan Purwoasri Network,
Kabupaten Kediri, Kebijakan Manajemen https://jdih.riau.go.id/bagikan/707/bada
Publik, Volume 4 Nomor 1. n-riau-creative-network-di-provinsi-
riau.html
Rosenzweig, J., et.Al. (2018) How
Governments Are Sparking Growth in Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 12
Creative Industries. Tahun 2015, Tentang Perlindungan dan
https://www.bcg.com/publications/201 Pengembangan Ekonomi Kreatif Daerah
8/how-governments-are-sparking- Provinsi Riau,
growth-creative-industries.aspx https://jdih.riau.go.id/bagikan/37/perlin
dungan-dan-pengembangan-ekonomi-
Saksono, H. (2012). Ekonomi Kreatif: Talenta kreatif-daerah-provinsi-riau.html
Baru Pemicu Daya Saing Daerah, Jurnal
Bina Praja, Volume 4 Nomor 2. Peraturan Gubernur Nomor 25 Tahun 2015,
Tentang Rincian Tugas, Fungsi dan
Syarif, M., et. Al.(2015). Analisi Perkembangan Tatakerja Dinas Pariwisata Dan Ekonomi
dan Peran Industri Kreatif untuk Kreatif Provinsi Riau,
Menghadapi Tantangan MEA 2015, https://jdih.riau.go.id/bagikan/330/rinci
Seminar Nasional Inovasi dan Tren an-tugas,-fungsi-dan-tatakerja-dinas-
(SNIT) 2015. pariwisata-dan-ekonomi-kreatif-provinsi-
riau.html.

29 | Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi Vol. 4 | No. 1 | 2020

You might also like