You are on page 1of 2

1

2.3 Sistem Politik dan Pemerintahan Negara Bhutan

Bhutan adalah sebuah negara kecil di Asia Selatan yang berbentuk Kerajaan
dan dikenal dengan sebutan Negeri Naga Guntur. Bhutan menganut sistem
pemerintahan monarki semi-konstitusional, di mana perdana menteri adalah
pemegang kekuasaan eksekutif pada pemerintahan, tetapi raja masih memiliki
kekuatan politik cukup besar untuk melaksanakan kebijakannya sendiri. Pada
1998, Raja Jigme Singye Wangchuck memperkenalkan reformasi politik
signifikan, memindakan sebagian besar kekuasaannya kepada PM dan
mengizinkan panggilan pertanggungjawaban pada raja oleh dua pertiga mayoritas
Majelis Nasional. Pada 1999, raja ke-4 Bhutan menciptakan badan 10 anggota
yang disebut Lhengye Zhungtshog (Dewan Menteri). Raja Bhutan adalah kepala
negara. Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh Lhengye Zhungtshog, dewan
menteri. Kekuasaan legislatif dipegang oleh pemerintah dan Majelis Nasional.
Partai Perdamaian dan Kesejahteraan Bhutan memenangi pemilihan majelis
rendah dengan meraih 44 dari 47 kursi. Kekuasaan peradilan dilaksanakan di
semua pengadilan Bhutan. Bhutan telah mengalami reformasi politik signifikan
sejak 1998 dan mulai beralih dari monarki absolut menjadi monarki konstitusional.
Pada 2008, Bhutan mengadopsi konstitusi baru yang mengubah sistem politiknya
secara signifikan. Konstitusi ini membentuk dasar bagi pemerintahan demokratis
dan mengakhiri monarki absolut. Pemilihan pertama untuk Majelis Nasional
diadakan pada tahun yang sama. Setelah adopsi konstitusi, Bhutan menjadi
monarki konstitusional dengan pemerintahan demokratis. Majelis Nasional dan
Majelis Rakyat adalah dua badan legislatif yang memiliki peran dalam pembuatan
undang-undang dan pengambilan keputusan. Selain itu, Bhutan juga mengalami
reformasi politik dengan melakukan rekontruksi identitas negara yang dibuktikan
dengan hadirnya konsep GNH ( Gross National Happiness) atau kebahagian
nasional.1

1
Naoum, “Sense of ‘Freedom’ In Gross National Happiness: Implementation of MDGs
Programme in Bhutan 2000-2007 3, no. September (2007): 1–21.
2

Saat ini, Bhutan fokus pada kebahagiaan nasional (GNH) dan pelestarian budaya
dan lingkungan. Sistem GNH adalah pendekatan yang lebih holistik dan
komprehensif untuk mengukur kemajuan suatu negara, yang mengakui bahwa
kesejahteraan manusia melampaui sekadar indikator ekonomi. Bhutan adalah salah
satu negara yang secara aktif menerapkan konsep GNH dalam kebijakan
pemerintahannya dengan tujuan utama untuk meningkatkan kualitas hidup dan
kebahagiaan rakyatnya. Konsep ini telah menarik perhatian dunia dan menjadi
model alternatif bagi negara-negara lain dalam mengukur kemajuan sosial dan
ekonomi. Selain Fokus dalam Konsep GNH, Bhutan juga telah mengambil
langkah-langkah penting untuk melindungi alamnya. Negara ini memiliki hutan
yang luas dan telah mengadopsi kebijakan pelestarian lingkungan yang ketat,
termasuk menjaga status karbon netral. Meskipun Bhutan memiliki pemerintahan
demokratis, raja tetap menjadi simbol persatuan dan stabilitas negara. Raja aktif
dalam memelihara budaya dan tradisi negara Bhutan.

Referensi
BBC News. “Bhutan Profile - Timeline.” BBC News, 2018
https://www.bbc.com/news/world-south-asia-12641778.

“Democracy in Bhutan: An Analysis of Constitutional Change in a Buddhhist


Monarchy.” Institute of Peace and Conflict Studies New Delhi, India, no.
March (2010).

Naoum, “Sense of ‘Freedom’ In Gross National Happiness: Implementation of


MDGs Programme in Bhutan 2000-2007 3, no. September (2007): 1–21.

You might also like