You are on page 1of 9

JURNAL PRAKTIKUM

SIMULASI TAMBANG BAWAH TANAH

KOORDINATOR LABORATORIUM

UMAR TRIADI RIVAI, S.T., M.T.

CATUR RAHMAD SYAHBANI


09320200015
C3

PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG BAWAH TANAH


LABORATORIUM TAMBANG BAWAH TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2023
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah , Ma 6, 2023

SIMULASI TAMBANG BAWAH TANAH

Catur Rahmad Syahbani1, Virginia Mutiara Hendrik, S.T.2, Umar Triadi Rivai, S.T., M.T.3
Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia
Makassar; Jl. Urip Sumoharjo KM 05, telp/fax (+62) 411 455666/ (+62) 411 455695
e-mail: caturrahmadsy@gmail.com

SARI

Tambang bawah tanah (Underground Mine) merupakan tambang yang mengacu pada metode
pengambilan bahan mineral yang dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral
tersebut. Segala kegiatan atau aktivitas penambangan pada tambang bawah tanah dilakukan di bawah
permukaan bumi, dan tempat kerjanya tidak langsung berhubungan dengan udara luar. Ilmu
pertambangan merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang meliputi pekerjaan penyelidikan,
pencarian, studi kelayakan, persiapan penambangan, penambangan, pengolahan dan penjualan mineral-
mineral atau batuan yang memiliki arti ekonomis atau berharga. Tambang bawah tanah merupakan
kegiatan yang kompleks terutama terkait dengan kekuatan batuan yang dibongkar untuk pembuatan
terowongan. Terowongan yang dibuat untuk mengambil bahan galian di bawah tanah, dikenal dengan
terowongan tambang, Konsep rancangan terowongan berbeda dengan rancangan struktur ataupun
bangunan, filosofi mengenai rancangan yang baik yaitu setiap rancangan untuk penggalian di bawah
tanah (underground excavation) harus menggunakan batuan itu sendiri sebagai struktur material yang
utama, menghasilkan gangguan yang sekecil mungkin selama penggalian dan menambah sesedikit
mungkin beton dan penyangga baja. Kegiatan praktikum kali ini yaitu melakukan kajian terhadap
metode penambangan pada tambang bawah tanah dan jenis-jenis supporting yang digunakan pada
tambang bawah tanah. Adapun metode penambangan pada tambang bawah tanahyaitu cut and fill, room
and pillar, block caving, longwall, sublevel open stoping, shrinkage stoping serta jenis-jenis supporting
yaitu penyangga kayu, besi baja, beton, shortcrete, rockbolt dan wire mesh.

Kata kunci: Alat, Tambang Bawah Tanah, Penambangan, Temperatur, Gas.

ABSTRACT

Underground mining is a mine that refers to a method of extracting mineral materials which is carried
out by making a tunnel to the location of the mineral. All mining activities or activities in underground
mines are carried out below the earth's surface, and the workplace is not directly connected to the
outside air. Underground mining is a complex activity mainly related to the strength of the rock that is
dismantled for tunneling. The concept of tunnel design is different from the design of structures or
buildings. The philosophy regarding good design is that every design for underground excavation must
use the rock itself as a structure. primary materials, resulting in as little disturbance as possible during
excavation and adding as little concrete and steel supports as possible. This practicum activity is
conducting a study of mining methods in underground mines and the types of support used in
underground mines. The mining methods in underground mines are cut and fill, room and pillar, block
caving, longwall, sublevel open stopping, shrinkage stopping and supporting types, namely wood
supports, steel, concrete, shortcrete, rockbolt and wire mesh.

Keywords: Tools, Underground Mine, Mining, Temperature, Gas.

PENDAHULUAN

Menurut Undang-undang No, 3 Tahun 2020 Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan
kegiatan dalam rangka, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan
umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian atau
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah , Ma 6, 2023

pengembangan dan pemanfaatan, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang. Teknik
penambangan merupakan ilmu menentukan metode rencana dan perancangan suatu tambang
berdasarkan hasil penyelidikan, studi kelayakan dan hasil eksplorasi mineral-mineral. Tambang bawah
tanah merupakan suatu sistem, metode, kegiatan yang kompleks terutama terkait dengan kekuatan
batuan yang dibongkar untuk pembuatan terowongan dimana di dalamnya akan dilakukan pengambilan
suatu bahan galian.
Simulasi adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya.
Simulasi dapat dilakukan dalam berbagai bidang dengan tujuan tertentu, seperti pelatihan,
pembelajaran, pengujian, dan peluncuran produk. Simulasi dapat dilakukan baik untuk kegiatan,
peluncuran produk, karya, ataupun ujian tertentu. Jenis-jenis simulasi dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa hal yaitu simulasi kontinu, diskrit simulasi kontinu, simulasi stokastik, deterministik simulasi
stokastik, simulasi deterministik, simulasi statis dinamis, simulasi statis dan simulasi dinamis
(Munandar dan Siregar, 2017).
Laboratorium Tambang Bawah Tanah mata acara Simulasi Tambang Bawah Tanah dilakukan
dengan tujuan agar praktikan dapat mengetahui keadaan tambang bawah tanah, penggunaan dari
peralatan tambang bawah dan pemasangan dari peralatan tambang bawah tanah. Kegiatan penambangan
pada tambang bawah tanah memiliki resiko yang sangat tinggi bagi para pekerja tambang sehingga
sangat diperlukan suatu penanganan yang hati-hati dalam pengerjaannya. Pembongkaran batuan yang
dilakukan akan berpengaruh langsung terhadap kekuatan dan bentuk batuan yang dibongkar, oleh
karena itu batuan tersebut akan mencari keseimbangan baru setelah adanya perlakuan yang diberikan
kepadanya (Tim Asisten, 2023).

TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan dari praktikum simulasi tambang bawah tanah yaitu agar praktikan mengetahui
parameter pengukuran simulasi tambang bawah tanah, mengetahui mekanisme pemasangan penyangga
tambang bawah tanah dan mengetahui bagaimana mekanisme sistem ventilasi tambang bawah tanah.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Tambang Bawah Tanah (Underground Mine)


Tambang bawah tanah (Underground Mine) merupakan tambang yang mengacu pada metode
pengambilan bahan mineral yang dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral
tersebut. Berbagai macam logam bisa diambil melalui metode ini seperti emas, tembaga, nikel dll.
Letak cadangan yang umumnya berada jauh dibawah tanah, jalan masuk perlu dibuat
untuk mencapai lokasi cadangan. Jalan masuk tersebut dapat dibedakan menjadi beberapa, yakni:
1. Ramp jalan masuk ini berbentuk spiral atau melingkar mulai dari permukaan tanah menuju
kedalaman yang dimaksud. Rampbiasanya digunakan untuk jalan kendaraan atau alat-alat berat
menuju dan dari bawah tanah.
2. Shaft berupa lubang tegak (vertikal) yang digali dari permukaan menuju cadangan mineral.
Shaftini kemudian dipasangi semacam lift yang dapat difungsikan mengangkutorang, alat, atau
bijih.
3. Adit yaitu terowongan mendatar (horizontal) yang umumnya dibuat di sisi bukit atau
pegunungan menuju ke lokasi bijih.
Ada dua tahap utama yang terdapat pada metode tambang bawah tanah,diantaranya:
1. Development (pengembangan) Pada tahap development semua yang digali adalah batuan tak
berharga. Tahap development termasuk pembuatan jalan masuk dan penggalian fasilitas-
fasilitas bawah tanah lain.
2. Production (produksi) Tahap produksi adalah pekerjaan menggali sumber bijih itu sendiri.
Tempat bijih digali disebut stope (lombong).
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah , Ma 6, 2023

B. Metode - Metode Tambang Bawah Tanah


Tambang bawah tanah merupakan metode penambangan yang segala aktivitasnya di lakukan di
bawah permukaan bumi dan tempat kerjanya tidak langsung berhubungan dengan udara luar. Terdapat
beberapa jenis tambang bawah tanah, meliputi cut and fill, room and pillar, sub level caving, block
caving, dan long wall.
Klasifikasi metode dapat dilihat di bawah ini menurut (Rochsyid A, 2014):
1. Cut and Fill
Cut and fill adalah suatu metode penambangan dengan jalan mengambil bagiandemi bagian
(slice by) dimana bagian yang sudah ditambang dikeluarkan orenya lalu dimasukan material
pengisi sebelum penambangan berikutnya dilakukan. Material pengisi disini berfungsi sebagai
berikut menurut (Rochsyid A, 2014):
a. Sebagai tempat berpijak untuk pemboran dan penggalian berikutnya.
b. Sebagai penyangga batuan sekelilingnya.
c. Untuk mencegah terjadinya penurunan permukaan.
Sistem ini cocok untuk endapan sebagai berikut menurut (Rochsyid A, 2014):
a. Untuk endapan yang berbentuk Paint dengan dip 450.
b. Untuk endapan dengan ketebalan 1-6 meter.
c. Batuan sampingnya agak lunak/kurang kompak.
d. Orenya memiliki nilai yang tinggi dan memerlukan mining recovery yang tinggi guna
menutupi ongkos.
e. Dapat dipergunakan untuk endapan bijih yang batasnya kurang teratur dan banyak terdapat
barrent rock (batuan sekelilingnya masuk kedalam bijih). Diantara endapan bijih yang
sedang di tambang.
Keuntungan menggunakan metode cut and fill menurut (Rochsyid A, 2014):
a. Cukup fleksibel sehingga dapat menambang bagian-bagian yang sulit dan dapat mengadakan
selektif mining.
b. Dari stope dapat dilakukan eksplorasi untuk mengetahui arah penyebaran bijih selanjutnya.
c. Barrent rock/Wasle dapat dipakai material pengisi.
d. Pemakai timber sedikit sehingga kemungkinan kebusukan kayu dan kebakaranjarang terjadi.
e. Bisa mendapatkan mining recovery yang tinggi.
f. Bila memungkinkan penambangan dilakukan pada beberapa tempat sehingga produksinya
besar.
g. Kecil kemungkinan terjadinya penurunaan permukaan.
Kerugian menggunakanmetode cut and fill menurut (Rochsyid A, 2014):
a. Selain menambang juga harus mencari material pengisi.
b. harus dilakukan pemisahaan yang cukup baik antara endapan bijih denganmaterial pengisi
agar tidak terjadi pengotoran.
c. Ongkos penambangan relatif tinggi.
2. Room and pillar
Room and pillar merupakan suatu sistem penambangan bawah tanah untukendapan batubara,
dengan bentuk blok-blok persegi. Metode ini paling-paling hanya mengambil 30- 40% dari total
batubara yang ada. Oleh karena itu, untuk menaikkan produksi, setelah semua block tersebut di
tambang, ketika kembali ke jalan utama dekat shaft, pilar-pilar yang ditinggalkan di kikis sedikit
(proses ini namanya retreat mining). Selama proses ini, tidak ada operator yang boleh berada di
bawah atap batuansemuanya dikendalikan oleh remote dari jauh (Rochsyid A, 2014).
Metode room and pillar lebih tepat digunakan pada material bahan galian sedimen yang
cenderung tersebar dengan ketebalan merata dengan lapisan yang cenderung datar (flat) dan
dengan ketebalan sekitar 1 sampai dengan 4 meter. Contoh bahan galian yang relatif lebih cocok
menggunakan metode room and pillar seperti tembaga gipsum, kapur, batubara dan bahan galian
lainnya yang memungkinkan dan memenuhi syarat untuk ditambang menggunakan metode room
and pillar. Ciri-ciri dari metode room and pillar menurut (Rochsyid A, 2014):
a. Produktivitas rendah.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah , Ma 6, 2023

b. Investasi alat kecil.


c. Rasio penambangan (mining recovery) sekitar 60-70 %.
d. Lebih fleksibel terhadap gangguan operasi, geologi dan peralatan.
e. Karena meninggalkan batubara dalam jumlah besar maka berpotensi terjadiswabakar.
f. Hanya dapat diaplikasikan pada ketebalan lapisan 1-4 m.
g. Potensi subsidence kecil.
Keunggulan metode penambangan batubara sistem room dan pillar menurut (Rochsyid A,
2014):
a. Lingkup penyesuaian terhadap kondisi alam membuat penambangan lebih luas dibanding
dengan sistem lorong panjang yang dimekanisasi.
b. Hingga batas-batas tertentu, dapat menyesuaikan terhadap variasi kemiringan (kecuali
lapisan yang sangat curam), tebal tipisnya lapisan batubara, keberadaan patahan serta sifat
dan kondisi lantai dan atap.
c. Mampu menambang blok yang tersisa oleh penambang sistem lorong panjang, misalnya
karena adanya patahan.
Kelemahan metode penambangan batubara sistem room dan pillar menurut (Rochsyid A, 2014):
a. Recovery penambangan batubara yang sangat buruk. (sekitar enam puluh sampai tujuh puluh
persen).
b. Bila dibandingkan dengan metode penambangan batubara sistem lorong panjang, banyak
terjadi kecelakaan, seperti atap ambruk.
c. Ada batas maksimum penambangan bagian dalam, yang antara lain disebabkanoleh
peningkatan tekanan bumi (batasnya sekitar lima ratus meter di bawah permukaan bumi).
d. Karena banyak batubara yang disisakan, akan meninggalkan masalah dari segi keamanan
untuk penerapan di lapisan batubara yang mudah mengalami terbakar.
3. Longwall
Metode penambangan longwall adalah yang digunakan secara luas pada penambangan bawah
tanah. Ciri-ciri penambangan batubara longwall adalah sebagai berikut menurut (Rochsyid A,
2014):
a. Recoverynya tinggi karena menambang sebagian besar batubara.
b. Permulaan kerja dapat dipusatkan karena dapat berproduksi besar.
c. Apabila kemiringannya landai mekanisasi penambangan, transportasi dan penyanggaan
menjadi berbeda sehingga dapat meningkatkan efisiensi penambangan. Karena dapat
memusatkan permukaan kerja, panjang dari terowongan yang dikerja terhadap produksi
batubara menjadi pendek.
d. Mengguntungkan dari segi keamanan karena sistem ventilasinya mudah dan swabakar/self
combustion yang timbul juga sedikit.
e. Karena dapat menguatkan tekanan bumi, pemotongan batubara menjadimudah.
f. Apabila terjadi hal-hal keruntuhan kerja dan kerusakan mesin maka penggunakan produksi
batubaranya besar.
4. Sublevel open stoping
Metode sublevel stoping disebut juga Vertical Crater Retreat (VCR) adalah cara pelombongan
vertikal ke atas menggunakan peledakan. Penambangan sublevel stoping dilakukan dengan
membuat sublevel diantara dua level yang berurutan. Pada umumnya, jarak antara level: 30-70
m, jarak antara sublevel: 8-15 m. Penambangan dapat dilakukan dengan overhand atau
underhand, tetapi yang paling sering diterapkan adalah overhand stoping. Syarat Penerapan
Cocok diterapkan untuk endapan yang karakterisitiknya menurut (Rochsyid A, 2014):
a. Kekuatan batuan: kuat, kompak dan tak mudah runtuh/dilution.
b. Kekuatan bijih: cukup kuat dan kurang kompeten.
c. Bentuk endapan: tabular dengan batas dan kemiringan teratur.
d. Kemiringan endapan: > 30o dan angle of repose > 60o.
e. Ukuran endapan: 1-20 m, bila lunak < 3 m.
f. Kadar bijih: merata, tidak mungkin selective mining dengan kadar yang cukuptinggi.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah , Ma 6, 2023

g. Kedalaman: 1200-1400 m.
5. Block caving
Block Caving merupakan suatu cara penambangan yang dimulai dengan membuat suatu
undercut terhadap suatu blok endapan bijih. Sebelum undercut diruntuhkan, harus disanggah
dulu memakai pillar kemudian pillar ini di buang, maka blok akan runtuh secara perlahan-lahan.
Keuntungan blok caving: Pekerjaan persiapanpenambangan hanya terjadi pada permulaan saja,
setelah ambrukan berjalan, maka pekerjaan persiapan umumnya sudah berakhir. Keamanan
karyawan lebih terjamin, kecuali perawatan pada draw point. Dapat berproduksi besar, dan
hanya memerlukan sedikit pemboran, peledakan serta penyanggah, jadi dapat menekan ongkos
penambangan. Ventilasi lebih baik, apalagi bila rekahan- rekahan di antara bijihnya yang pecah
itu tidak tertutup oleh partikel-partikel halus, jadi biasa terjadi ventilasi alam. Produksi terpusat
pada draw point dan draw point terkumpul pada grizzly level, sehingga produksi mudah
terkontrol. Kerugian blok caving: Membutuhkan biaya besar dan waktu yang lama pada tahap
pertama persiapan penambangan. Pengotoran sering terjadi terutama menjelang akhir
penambangan, sehingga perolehan tambang rendah. Cara penambangan ini sukar diubah ke
sistem penambangan yang lain dan produksi tidak dapat dihentikan terlalu lama, karena dapat
menyebabkan macetnya proses penurunan. Ukuran broken ore tidak dapat dikontrol.
6. Shrinkage stoping
Shrinkage stoping adalah salah satu metode tambang bawah tanah yang kegiatan penggaliannya
dilakukan secara overhand. Development yang diperlukan untuk shrinkage stoping yaitu dengan
membuat drift pada setiap level, dari drift ini kemudian dibuat raise yang dipergunakan untuk
ore chute dan munway. Ore diledakkan dan broken ore yang diperoleh dibiarkan menimbun
(Rochsyid A, 2014).
C. Keunggulan dan Kelemahan Tambang Bawah Tanah
Hal-hal lain yang menjadi pertimbangan tentang keunggulan tambang bawah tanah dibanding
tambang terbuka antara lain adalah:
1. Tidak terpengaruh cuaca.
2. Kedalaman penggalian hampir tak terbatas.
3. Secara umum beberapa metode tambang bawah tanah lebih ramah lingkungan.
4. Dapat menambang deposit dengan model yang tak beraturan.
5. Bekas penggalian dapat untuk menimbun tailing dan waste.
Adapun kelemahan tambang bawah tanah antara lain adalah:
1. Produksi relatif kecil bila dibandingkan dengan tambang terbuka.
2. Lebih banyak problem pada ventilasi, bahan peledak, debu dan gas-gas.
3. Secara psikologi kurang enak bekerja di bawah tanah.
4. Masalah keamanan dan kecelakaan kerja menjadi kendala.
5. Mining recovery umumnya lebih kecil.
6. Losses dan dilusi umumnya lebih susah dikontrol (Hartman, 1987).
D. Prinsip Tambang Bawah Tanah
Ada dua prinsip dasar pada otomatisasi yang dapat diterapkan pada sistem peralatan tambang
bawah tanah, yaitu penambangan dengan bantuan komputer (Computer-Aided Mining; CAM) dan
penambangan dengan telerobotik (Tele-Robotic Mining; TRM). CAM menghadirkan teknologi dengan
pendekatan evolusioner (perubahan yang perlahan-lahan), sedangkan TRM menghadirkan teknologi
tingkat tinggi revolusioner atau perubahan cepat (Nurkhamim, 2016).
1. Penambangan dengan konsep CAM
Dasar dari CAM adalah bahwa operator masih secara penuh mengoperasikan peralatan/mesin di
tempat manapun dan tele-operasinya dari jarak dekat. Sebuah computer dengan sensor yang tepat
pada peralatan dan sekitarnya memberikan informasi kepada operator. Hal ini bertujuan untuk
memperbaiki kemampuan memahami dan mengetahui kondisi lapangan pekerjaan. Masalah
sistem keamanan dan faktor manusia juga merupakan pendorong utama. Peralatan/mesin dapat
dikendalikan dalam situasi sulit dan membosankan dengan peningkatan keamanan dan
produktivitasnya. Sebagai contoh, ketika pekerjaan berlebihan (over load), perubahan kadar
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah , Ma 6, 2023

bijih, kondisi tanah/batuan yang buruk, munculnya bahan- bahan radioaktif dan perubahan
kelembaban, segera dapat terdeteksi dengan cepat. Perubahan (evolution) pada peralatan
mekanis yang aktif (mobile) akan memberikan keuntungan peningkatan produktivitas,
ketersediaan peralatan dan keselamatan kerja.
2. Penambangan dengan konsep TRM
Konsep TRM adalah, peralatan/mesin tambang dihubungkan langsung melalui infrastruktur
komunikasi tambang ke ruang pengendali pusat. Hal ini meliputi basis data, model,perencanaan
dan pengendali keputusan. Sistem ini bekerja dengan menginstruksikan kepada peralatan/mesin
yang kemudian melakukan tugas secara mandiri, dilanjutkan dengan pemantauan aktivitas dan
kelayakan peralatan berdasarkan masukan data dan umpan balik kondisi alat dan situasi lain di
sekitar medan (front) kerjanya.
E. Tahap Utama dalam Metode Tambang Bawah Tanah
Ada dua tahap utama dalam metode tambang bawah tanah: development (pengembangan) dan
production (produksi). Pada tahap development, semua yang digali adalah batuan tak berharga.
Tahap development termasuk pembuatan jalan masuk dan penggalian fasilitas-fasilitas bawah
tanah lain. Sedang tahap production adalah pekerjaan menggali sumber bijih itu sendiri. Tempat
bijih digali disebut stope (lombong). Disini uang mulai bisa dihasilkan. Dengan semua pekerjaan
yang dilakukan di bawah tanah dengan panjang terowongan yang mencapai ribuan meter, maka
diperlukan usaha khusus untuk mengalirkan udara ke semua sudut terowongan. Pekerjaan ini
menjadi tugas tim ventilasi tambang. Selain mensuplai jumlah oksigen yang cukup, ventilasi
juga mesti memastikan agar semua udara kotor hasil pembuangan alat-alat diesel dan gas beracun
yang ditimbulkan oleh peledakan bisa segera dibuang keluar. Untuk memaksa agar udara
mengalir ke terowongan, digunakanlah fan (kipas) raksasa dengan berbagai ukuran dan teknik
pemasangan. Untuk menjaga kestabilan terowongan diperlukan pula penyangga-penyangga
terowongan. Berbagai metode penyanggaan (ground support) telah dikembangkan.
Penyanggaan yang optimal akan mendukung kelangsungan kinerja dan juga keselamatan semua
pekerja (Rochsyid, 2014).

METODOLOGI

Pelaksanaan praktikum mata acara 6 dilakukan kegiatan pemasangan penyangga terowongan


tambang bawah tanah. Prosedur atau mekanisme yang dharus dilakukan pada saat pemasangan
penyangga pada tambang bawah tanah, menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, termasuk
menggunakan alat safety yang lengkap. Pertama-tama melakukan briefing sebelum simulasi
terowongan dimulai, Mengukur dimensi terowongan dengan menggunakan alat laser distance meter,
Setelah itu mengukur kualitas udara terowongan dengan alat temperature alarm, mengukur suhu
terowongan dengan alat whiring hygrometer, mengukur kecepatan angin pada terowongan dengan alat
vane anemometer dan pemasang rockbolt dengan jarak antar rockbolt yaitu 50 cm.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Hasil Pengukuran Parameter Terowongan

No Kegiatan Nilai

1 Dimensi Terowongan Panjang: 6.14 m


Lebar: 2.35 m
Tinggi: 2.09 m
2 Kualitas Udara Masuk: 69%
Keluar: 67%
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah , Ma 6, 2023

3 Suhu Masuk: 26℃


Keluar: 25℃
4 Kecepatan Menghisap Masuk: 29.3 Km/h
Keluar: 25.6 Km/h
5 Kecepatan Menghembus Masuk: 11.1 knots
Keluar: 12.2 knots
6 Lama Pembersihan Terowongan 35 Menit
7 Sumber Gas Beracun Korsleting Listrik
8 Jenis dan Jarak Penyangga Jenis: Rockbolt
Jarak: 50 cm
Data pengukuran parameter dimensi terowongan dengan panjang terowongan 6.14 meter, lebar
terowongan 2.35 meter dan tinggi terowongan yaitu 2.09 meter. Adapun kualitas udara awal yaitu 69%
dan kualitas udara sebelum keluar yaitu 67%. Kemudian suhu awal yaitu 26℃ dan suhu sebelum keluar
yaitu 25.5℃. Kecepatan menghisap awal yaitu 29.3 km/h dan kecepatan menghisap sebelum keluar
yaitu 25.6 km/h, kecepatan menghembus awal yaitu 11.1 knots dan kecepatan menghembus sebelum
keluar yaitu 12.2 knots. Lama waktu pembersihan terowongan yaitu 35 menit. Adapun sumber gas
beracun yaitu berasal dari korsleting listrik. Jenis penyangga yang digunakan yaitu rockbolt dengan
jarak 50 cm antar penyangga.

KESIMPULAN

Data pengukuran parameter dimensi terowongan dengan panjang terowongan 6.14 meter, lebar
terowongan 2.35 meter dan tinggi terowongan yaitu 2.09 meter. Adapun kualitas udara awal yaitu 69%
dan kualitas udara sebelum keluar yaitu 67%. Kemudian suhu awal yaitu 26℃ dan suhu sebelum keluar
yaitu 25.5℃. Kecepatan menghisap awal yaitu 29.3 km/h dan kecepatan menghisap sebelum keluar
yaitu 25.6 km/h, kecepatan menghembus awal yaitu 11.1 knots dan kecepatan menghembus sebelum
keluar yaitu 12.2 knots. Lama waktu pembersihan terowongan yaitu 35 menit. Adapun sumber gas
beracun yaitu berasal dari korsleting listrik. Jenis penyangga yang digunakan yaitu rockbolt dengan
jarak 50 cm antar penyangga.
Mekanisme yang dilakukan pada saat pemasangan penyangga pada tambang bawah tanah,
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, termasuk menggunakan alat safety yang lengkap.
Pertama-tama melakukan briefing sebelum simulasi terowongan dimulai, Mengukur dimensi
terowongan dengan menggunakan alat laser distance meter, Setelah itu mengukur kualitas udara
terowongan dengan alat temperature alarm, mengukur suhu terowongan dengan alat whiring
hygrometer, mengukur kecepatan angin pada terowongan dengan alat vane anemometer dan pemasang
rockbolt dengan jarak antar rockbolt yaitu 50 cm.
Cara kerjanya di bantu dengan alat-alat berupa Adapun peralatan yang digunakan pada ventilasi
tambang bawah tanah, yaitu mine fan, mining duct, anonemeter, dan Sling Psychrometer. Mine fan
digunakan untuk menyuplai udara dari luar tambang bawah tanah ke dalam tambang bawah tanah.
Mining duct digunakan sebagai penghantar supply udara dari mine fan ke bagian dalam tambang bawah
tanah. Anemometer digunakan untuk menghitung kecepatan angin yang dihasilkan mine fan pada jalur
mine duct. Selain alat tersebut ventilasi tambang bawah tanah juga memerlukan perancangan jaringan
ventilasi dengan menggunakan software kazemaru.

SARAN

A. Saran untuk Laboratorium


Sebaiknya Laboratorium kedepannya peralatan dan alat penunjang praktikum agar di perbaharui
dan dilengkapi fasilitas di dalam laboratorium.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah , Ma 6, 2023

B. Saran untuk Asisten


Saran saya untuk Asisten agar kiranya mungkin bisa lebih meluangkan lagi waktunya buat
kekampus.

UCAPAN TERIMAKASIH

Saya sangat berterima kasih kepada Kepala Laboratorium, Koordinator dan semua Asisten
Laboratorium Tambang Bawah Tanah yang senantiasa telah membagikan ilmu dan waktunya untuk
memberikan ilmu pada Laboratorium Tambang Bawah Tanah tentang Perencanaan Tambang Bawah
Tanah.

DAFTAR PUSTAKA

Hartman, H.L., 1987, Introductory Mining Engineering Alabana, The University Of Alabana Tuscalosa.
Munandar, I dan Siregar R, W, (20170. Toward Ventilation Technology On Demand In Underground
Mines.
Nurhakim. (2016). Teknologi Otomatisasi Peralatan. Pemahaman Tambang Bawah Tanah, pp. 3-20.
Rochsyid A, 2014. Metode Penambangan: Metode Tambang Bawah Tanah Shrinkage Stoping. Program
Studi Teknik Pertambangan. Universitas Hasanuddin. Gowa
Tim Asisten Perencanaan Tambang. 2023. Penuntun praktikum pengolahan bahan galian. Jurusan
Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia. Makassar.

You might also like