You are on page 1of 17

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

TAHUN 2020-2022 DAN UPAYA YANG DILAKUKAN UNTUK


MENGATASINYA

Oleh
Fitri Wulandari
2220051007

MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


PASCASARJANA MULTIDISIPLIN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengangguran terbuka adalah masalah serius yang dihadapi oleh banyak daerah di
Indonesia, termasuk Kabupaten Lampung Timur. Tingkat pengangguran yang tinggi
dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat,
dan stabilitas sosial. Oleh karena itu, penting untuk memahami tingkat pengangguran
terbuka di Kabupaten Lampung Timur selama periode tahun 2020-2022 dan upaya-
upaya yang telah dilakukan untuk mengatasinya. Kabupaten Lampung Timur
merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Lampung. Meskipun
memiliki potensi sumber daya alam dan sektor ekonomi yang dapat dikembangkan,
namun tingkat pengangguran terbuka di kabupaten ini mengalami peningkatan yang
signifikan selama periode tersebut. Masalah ini mengindikasikan adanya
ketidakseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan ketersediaan lapangan kerja yang
memadai.
Dalam mengatasi masalah pengangguran terbuka, pemerintah Kabupaten Lampung
Timur dan berbagai pihak terkait telah melakukan sejumlah upaya. Program-program
pelatihan keterampilan, penciptaan lapangan kerja, dan pengembangan sektor ekonomi
telah diluncurkan untuk meningkatkan kesempatan kerja bagi penduduk setempat.
Selain itu, kerjasama dengan industri, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat
juga dilakukan guna mengoptimalkan potensi pengurangan pengangguran terbuka.
Dalam konteks inilah, penelitian tentang tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten
Lampung Timur selama tahun 2020-2022 dan upaya yang dilakukan untuk
mengatasinya menjadi relevan. Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
yang komprehensif tentang situasi pengangguran terbuka di kabupaten tersebut dan
menganalisis efektivitas langkah-langkah yang telah diambil. Dengan demikian,
makalah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam merumuskan kebijakan
yang lebih efektif untuk mengurangi tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten
Lampung Timur dan daerah sekitarnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan di atas maka rumusan
masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Menganalisis tingkat pengangguran terbuka Kabupaten Lampung Timur tahun
2020-2022, dan
2. Bagaimana upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah setempat untuk
mengatasi masalah pengangguran tersebut.

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan
di atas yaitu:
1. Mengetahui tingkat pengangguran terbuka Kabupaten Lampung Timur pada
tahun 2020-2022.
2. Mengetahui upaya apa saja yang sudah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten
Lampung Timur untuk mengatasi masalah pengangguran tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Pengangguran Terbuka


Pengangguran terbuka adalah kondisi di mana individu yang memenuhi syarat dan
mampu bekerja secara fisik dan intelektual tidak memiliki pekerjaan tetap dan aktif
mencari pekerjaan yang sesuai selama periode waktu tertentu, misalnya dalam satu
minggu terakhir. Definisi ini mencakup individu yang secara aktif mengikuti proses
pencarian pekerjaan, seperti mengirimkan lamaran kerja, mengikuti wawancara kerja,
atau menghubungi perusahaan yang sedang mencari tenaga kerja.
Pengangguran terbuka diukur dengan membandingkan jumlah individu yang
menganggur dengan total angkatan kerja di suatu wilayah atau negara. Angkatan kerja
meliputi individu yang berusia di atas batas usia kerja, memiliki kemampuan dan
keinginan untuk bekerja, serta terlibat dalam kegiatan pencarian pekerjaan. Jumlah
individu yang dianggap menganggur terbuka adalah mereka yang tidak bekerja, tetapi
aktif mencari pekerjaan dan siap untuk memulai bekerja jika mendapatkan kesempatan.
Definisi pengangguran terbuka mencakup faktor-faktor penting seperti kemauan dan
kemampuan individu untuk bekerja serta upaya yang mereka lakukan untuk mencari
pekerjaan. Dalam konteks makalah ini, pengangguran terbuka merupakan indikator
penting untuk memahami tingkat kesempatan kerja yang tersedia di Kabupaten
Lampung Timur selama periode tahun 2020-2022 dan menjadi dasar untuk
menganalisis upaya-upaya yang dilakukan untuk mengurangi pengangguran dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

B. Faktor Penyebab Terjadinya Pengangguran Terbuka


Terdapat beberapa faktor penyebab pengangguran terbuka yang dapat memengaruhi
tingkat pengangguran di suatu wilayah, termasuk Kabupaten Lampung Timur. Berikut
adalah penjelasan mengenai beberapa faktor tersebut:
1. Pertumbuhan Ekonomi yang Lambat: Pertumbuhan ekonomi yang rendah atau
lambat dapat menyebabkan kurangnya lapangan kerja yang tersedia. Ketika
ekonomi tidak berkembang dengan pesat, perusahaan cenderung mengurangi
perekrutan atau bahkan melakukan pemutusan hubungan kerja untuk
mengurangi biaya operasional. Hal ini dapat mengakibatkan tingkat
pengangguran yang tinggi.
2. Keterampilan dan Pendidikan yang Rendah: Tingkat pengangguran juga dapat
dipengaruhi oleh rendahnya keterampilan dan pendidikan calon tenaga kerja.
Ketika individu tidak memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan
pasar kerja atau tingkat pendidikan yang mencukupi, mereka mungkin kesulitan
untuk menemukan pekerjaan yang sesuai. Ketersediaan pelatihan keterampilan
dan pendidikan yang berkualitas dapat membantu mengatasi masalah ini.
3. Kurangnya Investasi dan Pembangunan Ekonomi: Kurangnya investasi dalam
sektor-sektor ekonomi dan pembangunan infrastruktur yang terbatas dapat
membatasi pertumbuhan lapangan kerja. Ketika tidak ada investasi yang cukup
untuk membuka perusahaan baru atau memperluas bisnis yang ada, peluang
kerja akan terbatas, dan pengangguran pun dapat meningkat.
4. Ketidakcocokan Antara Keterampilan dan Permintaan Pasar Kerja: Terkadang
terjadi ketidakcocokan antara keterampilan yang dimiliki oleh calon tenaga kerja
dengan permintaan pasar kerja. Hal ini dapat terjadi ketika ada pergeseran dalam
kebutuhan industri atau adanya perubahan tren teknologi. Jika keterampilan
yang dimiliki oleh tenaga kerja tidak sesuai dengan permintaan pasar kerja,
maka akan sulit bagi mereka untuk menemukan pekerjaan yang sesuai.
5. Faktor Struktural dan Demografi: Beberapa faktor struktural dan demografi juga
dapat memengaruhi tingkat pengangguran. Misalnya, geografi yang terpencil,
ketimpangan regional dalam pembangunan, atau perubahan demografi seperti
pertumbuhan populasi yang cepat dapat memengaruhi tingkat pengangguran di
suatu daerah.
Penting untuk memahami faktor-faktor penyebab pengangguran terbuka ini agar
langkah-langkah yang efektif dapat diambil dalam merancang kebijakan dan program-
program untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesempatan kerja di
Kabupaten Lampung Timur.

C. Dampak Adanya Pengangguran Terbuka


Adanya pengangguran terbuka memiliki dampak yang signifikan, baik bagi individu
yang mengalami pengangguran maupun bagi masyarakat secara keseluruhan. Berikut
adalah beberapa dampak yang terkait dengan adanya pengangguran terbuka:
1. Dampak Ekonomi: Pengangguran terbuka dapat menyebabkan penurunan
produktivitas ekonomi suatu wilayah. Ketika individu tidak bekerja, mereka
tidak dapat menghasilkan pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan hidup mereka. Hal ini berdampak negatif pada daya beli masyarakat,
konsumsi, dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
2. Kemiskinan dan Ketidaksetaraan: Individu yang mengalami pengangguran
terbuka cenderung mengalami kesulitan ekonomi dan berisiko jatuh ke dalam
kemiskinan. Ketidakstabilan pendapatan dan keterbatasan akses terhadap sumber
daya dapat memperburuk kesenjangan sosial dan ekonomi antara individu yang
bekerja dan yang menganggur.
3. Gangguan Sosial: Tingkat pengangguran yang tinggi dapat menyebabkan
ketidakstabilan sosial. Ketidakadilan ekonomi dan perasaan ketidakpuasan dapat
memunculkan ketegangan sosial, ketidakharmonisan, dan meningkatkan risiko
terjadinya konflik di masyarakat.
4. Dampak Psikologis: Pengangguran terbuka juga dapat berdampak negatif pada
kesejahteraan mental individu. Ketidakpastian masa depan, kehilangan harga
diri, dan stres finansial dapat menyebabkan tekanan emosional, depresi, dan
masalah kesehatan mental lainnya.
5. Kerugian Potensial Masa Depan: Pengangguran terbuka pada masa kini dapat
berdampak jangka panjang pada potensi ekonomi dan karier individu. Ketika
seseorang mengalami pengangguran untuk jangka waktu yang lama, mereka
mungkin kehilangan keterampilan dan pengalaman yang relevan, sehingga
mengurangi peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang baik di masa
depan.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang dapat digunakan dalam mengkaji tingkat pengangguran
terbuka di Kabupaten Lampung Timur tahun 2020-2022 dan upaya yang dilakukan
untuk mengatasinya adalah pendekatan kombinasi antara metode kuantitatif dan
kualitatif.
Pendekatan Kuantitatif:
Dalam pendekatan kuantitatif, dapat dilakukan analisis data statistik yang tersedia untuk
mengukur dan menggambarkan tingkat pengangguran terbuka secara objektif. Data
statistik seperti angka pengangguran, tingkat partisipasi tenaga kerja, tingkat
pengangguran berdasarkan usia, jenis kelamin, atau pendidikan dapat digunakan untuk
mengidentifikasi tren dan pola pengangguran selama periode yang diteliti. Pendekatan
ini akan memberikan pemahaman yang mendalam tentang tingkat pengangguran secara
numerik, memungkinkan perbandingan antara tahun-tahun yang berbeda, dan
memperoleh gambaran yang lebih luas tentang masalah pengangguran di Kabupaten
Lampung Timur.
Pendekatan Kualitatif:
Selain itu, pendekatan kualitatif juga penting untuk memahami faktor penyebab
pengangguran terbuka dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Melalui wawancara, observasi, atau kuesioner kepada pihak terkait seperti pejabat
pemerintah, pelatih keterampilan, pekerja sosial, atau individu yang mengalami
pengangguran, dapat dikumpulkan informasi yang lebih mendalam mengenai persepsi,
pengalaman, dan pandangan mereka terkait isu pengangguran. Pendekatan kualitatif ini
akan memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang memengaruhi pengangguran
terbuka, seperti keterampilan, pendidikan, akses terhadap lapangan kerja, atau kebijakan
yang telah diimplementasikan. Selain itu, pendekatan ini juga dapat memperoleh
pemahaman tentang efektivitas dan dampak dari upaya-upaya yang telah dilakukan
dalam mengatasi pengangguran di Kabupaten Lampung Timur.

Dengan menggunakan pendekatan kombinasi antara metode kuantitatif dan kualitatif,


makalah ini akan menyajikan analisis yang komprehensif dan mendalam tentang tingkat
pengangguran terbuka di Kabupaten Lampung Timur serta upaya-upaya yang dilakukan
untuk mengatasi masalah tersebut.

B. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang dapat digunakan dalam studi mengenai tingkat
pengangguran terbuka di Kabupaten Lampung Timur tahun 2020-2022 dan upaya yang
dilakukan untuk mengatasinya adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data Sekunder:
a. Sumber Data Statistik: Mengumpulkan data sekunder dari sumber-sumber
seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Ketenagakerjaan, atau
lembaga terkait lainnya. Data statistik ini dapat mencakup angka pengangguran,
tingkat partisipasi tenaga kerja, tingkat pengangguran berdasarkan usia, jenis
kelamin, atau pendidikan, dan data terkait lainnya yang relevan dengan tingkat
pengangguran terbuka di Kabupaten Lampung Timur. Data ini dapat digunakan
untuk menganalisis tren dan pola pengangguran dalam rentang waktu yang
diteliti.
b. Laporan Pemerintah dan Publikasi Akademis: Mengumpulkan laporan
pemerintah, dokumen kebijakan, dan publikasi akademis yang relevan dengan
masalah pengangguran di Kabupaten Lampung Timur. Dokumen-dokumen ini
dapat memberikan informasi tentang kebijakan yang telah diterapkan, program-
program pelatihan keterampilan, atau inisiatif lainnya yang ditujukan untuk
mengurangi pengangguran.
2. Pengumpulan Data Primer:
a. Survei: Melakukan survei kepada individu terkait seperti pejabat pemerintah,
pelaku usaha, masyarakat, atau individu yang mengalami pengangguran. Survei
ini dapat berupa kuesioner yang mencakup pertanyaan tentang tingkat
pengangguran, faktor penyebab pengangguran, persepsi tentang upaya yang
telah dilakukan, dan saran-saran untuk mengatasi pengangguran di Kabupaten
Lampung Timur. Survei dapat dilakukan secara langsung atau melalui survei
online.
b. Wawancara: Melakukan wawancara mendalam dengan pihak terkait seperti
pejabat pemerintah, pelaku usaha, pelatih keterampilan, atau individu yang
mengalami pengangguran. Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor penyebab
pengangguran, upaya yang telah dilakukan, kendala yang dihadapi, dan
rekomendasi untuk mengatasi masalah pengangguran.
3. Triangulasi Data: Menggunakan pendekatan triangulasi data, yaitu
menggabungkan data sekunder dan primer untuk memperoleh pemahaman yang
lebih komprehensif dan valid. Dengan membandingkan dan memadukan hasil
dari berbagai sumber data, akan diperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Lampung Timur dan upaya-
upaya yang telah dilakukan.
Penggunaan metode pengumpulan data sekunder dan primer serta pendekatan
triangulasi data akan memungkinkan penyajian informasi yang komprehensif dan akurat
mengenai tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Lampung Timur serta upaya
yang dilakukan untuk mengatasinya.

C. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang dapat digunakan dalam menganalisis data mengenai tingkat
pengangguran terbuka di Kabupaten Lampung Timur tahun 2020-2022 dan upaya yang
dilakukan untuk mengatasinya adalah sebagai berikut:
1. Analasis Statistik
a. Analisis Deskriptif: Melakukan analisis deskriptif untuk menggambarkan tingkat
pengangguran terbuka dalam rentang waktu yang diteliti. Analisis ini melibatkan
perhitungan statistik seperti rata-rata, median, dan persentase untuk memberikan
gambaran yang jelas tentang tingkat pengangguran dan karakteristiknya.
b. Analisis Korelasi: Melakukan analisis korelasi untuk mengidentifikasi hubungan
antara variabel-variabel terkait dengan pengangguran, seperti pendidikan, usia, jenis
kelamin, atau sektor ekonomi. Analisis ini dapat memberikan wawasan tentang
faktor-faktor yang berkontribusi terhadap tingkat pengangguran di Kabupaten
Lampung Timur.
c. Analisis Regresi: Jika data yang ada memungkinkan, dapat dilakukan analisis
regresi untuk mengidentifikasi pengaruh variabel-variabel independen terhadap
tingkat pengangguran. Contohnya, regresi linier dapat digunakan untuk menguji
hubungan antara pendidikan dan tingkat pengangguran.
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Data Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Lampung Timur tahun


2020-2022

Tabel 1. Tingkat Pengangguran Terbuka Kabapaten yang ada di Provinsi Lampung


tahun 2020-2022
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2023
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat kemiskinan yang ada
dikabupaten Lampung Timur masih lebih rendah daripada Provinsi Lampung. Namun
dalam kurun waktu 2020-2022 tingkat pengangguran terbuka yang ada di kabupaten
Lampung Timur mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan kenaiakan TPT
di Kabupaten Lampung timur terjadi karena banyak faktor. Uktuk mengatasi masalah
tersebut perlu dilakukan upaya-upaya oleh pemerintah Kabupaten Lampung Timur
dalam penanganannya. Upaya tersebut bertujuan agar angka TPT dapat menurun dan
terkendali.
B. Upaya Untuk Mengatasi Masalah Pengangguran Terbuka
Adapun upaya yang dapat dilakakukan untuk mengatasi masalah pengangguran terbuka
di Kabupaten Lampung Timur yaitu:
1. Peningkatan Program Pelatihan dan Pendidikan:
a. Pengembangan Keterampilan: Meningkatkan program pelatihan keterampilan
yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja di Kabupaten Lampung Timur. Hal
ini dapat dilakukan melalui kerjasama antara pemerintah daerah, lembaga
pendidikan, dan sektor swasta untuk mengidentifikasi keterampilan yang
dibutuhkan dan menyelenggarakan pelatihan yang sesuai.
b. Peningkatan Akses Pendidikan: Memperluas akses pendidikan yang
berkualitas untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga kerja. Ini
termasuk memperkuat pendidikan formal, seperti meningkatkan ketersediaan
sekolah dan program pendidikan tinggi, serta memperluas akses ke pendidikan
nonformal, seperti pelatihan kejuruan atau kursus-kursus keterampilan.
2. Pemberdayaan Ekonomi dan Wirausaha:
a. Dukungan Kewirausahaan: Mendorong kewirausahaan dengan memberikan
pelatihan, pendampingan, dan dukungan modal bagi calon wirausaha. Ini dapat
membantu menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi ketergantungan
pada pekerjaan formal.
b. Pengembangan Sektor Ekonomi Lokal: Mendorong pengembangan sektor
ekonomi lokal yang potensial di Kabupaten Lampung Timur. Hal ini dapat
melibatkan promosi investasi, pendukung usaha mikro, kecil, dan menengah
(UMKM), dan pengembangan industri kreatif untuk menciptakan peluang kerja
baru.
3. Peningkatan Kemitraan dan Kerjasama:
a. Kolaborasi Pemerintah dan Swasta: Membangun kemitraan yang kuat antara
pemerintah daerah, sektor swasta, dan lembaga pendidikan untuk menyelaraskan
program dan kebijakan yang mendukung penciptaan lapangan kerja.
b. Keterlibatan Masyarakat: Melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan
pelaksanaan kebijakan terkait pengurangan pengangguran. Ini dapat dilakukan
melalui dialog, forum diskusi, atau partisipasi aktif dalam program-program
pelatihan dan penempatan kerja.
4. Promosi Investasi dan Pariwisata:
a. Promosi Investasi: Mengadakan promosi investasi yang efektif untuk
menarik investor ke Kabupaten Lampung Timur. Ini dapat melibatkan promosi
potensi ekonomi, fasilitas yang tersedia, dan insentif investasi yang ditawarkan.
b. Pengembangan Pariwisata: Meningkatkan sektor pariwisata dengan
mengembangkan destinasi pariwisata yang menarik, memperbaiki infrastruktur
pariwisata, dan meningkatkan layanan pariwisata. Hal ini dapat menciptakan
peluang kerja baru di sektor pariwisata dan sektor terkait.
5. Program Pemberdayaan Tenaga Kerja:
a. Program Penempatan Kerja: Membangun program penempatan kerja yang
efektif untuk mempertemukan pencari kerja dengan peluang kerja yang sesuai.
Ini dapat melibatkan penyediaan informasi lowongan kerja, pelatihan
keterampilan yang sesuai, dan bimbingan karir.
b. Program Subsidi Upah: Melakukan program subsidi upah untuk mendorong
perekrutan tenaga kerja oleh perusahaan. Ini dapat membantu mengurangi beban
biaya upah bagi perusahaan dan memperluas kesempatan kerja.
6. Pengembangan Infrastruktur:
a. Peningkatan Infrastruktur Transportasi: Meningkatkan aksesibilitas ke daerah-
daerah terpencil atau sulit dijangkau dengan memperbaiki infrastruktur
transportasi seperti jalan, jembatan, dan transportasi publik. Hal ini dapat
membuka peluang kerja baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
b. Penyediaan Infrastruktur Digital: Membangun infrastruktur digital yang
handal dan terjangkau, seperti jaringan internet yang luas dan kualitas layanan
yang baik. Ini akan mendorong pertumbuhan sektor digital dan menciptakan
lapangan kerja di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran
terbuka di Kabupaten Lampung Timur dan menciptakan kesempatan kerja yang lebih
baik bagi masyarakat setempat.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan materi yang telah dibahas, berikut adalah kesimpulan dari judul makalah
"Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Lampung Timur Tahun 2020-2022 dan
Upaya yang Dilakukan untuk Mengatasinya":
1. Tingkat Pengangguran Terbuka: Analisis data tingkat pengangguran terbuka
selama periode tahun 2020-2022 di Kabupaten Lampung Timur mengungkapkan
tren dan pola yang terjadi. Data ini memberikan gambaran tentang situasi
pengangguran di wilayah tersebut.
2. Faktor Penyebab Pengangguran Terbuka: Terdapat beberapa faktor yang dapat
menyebabkan tingkat pengangguran terbuka, seperti kurangnya keterampilan
yang relevan, rendahnya tingkat pendidikan, ketidakseimbangan antara pasokan
dan permintaan tenaga kerja, serta perubahan dalam struktur ekonomi.
3. Dampak Pengangguran Terbuka: Adanya pengangguran terbuka dapat memiliki
dampak negatif bagi individu, masyarakat, dan perekonomian secara
keseluruhan. Hal ini meliputi kemiskinan, ketidakstabilan sosial, penurunan
produktivitas, dan ketimpangan ekonomi.
4. Upaya Mengatasi Pengangguran Terbuka: Untuk mengurangi tingkat
pengangguran terbuka di Kabupaten Lampung Timur, diperlukan berbagai
upaya yang terintegrasi. Beberapa upaya yang dapat dilakukan termasuk
peningkatan program pelatihan dan pendidikan, pemberdayaan ekonomi dan
wirausaha, peningkatan kemitraan dan kerjasama antara pemerintah dan swasta,
promosi investasi dan pariwisata, program pemberdayaan tenaga kerja, serta
pengembangan infrastruktur.
Dengan mengimplementasikan upaya-upaya tersebut, diharapkan dapat meningkatkan
kesempatan kerja, mengurangi tingkat pengangguran, dan menciptakan pertumbuhan
ekonomi yang lebih inklusif di Kabupaten Lampung Timur.
Penting untuk terus melakukan evaluasi dan pemantauan terhadap upaya yang dilakukan
guna memastikan keberlanjutan dan keefektifan langkah-langkah tersebut. Selain itu,
kerjasama dan partisipasi aktif dari berbagai pihak terkait menjadi kunci dalam
mengatasi masalah pengangguran terbuka dan mencapai tujuan pembangunan ekonomi
yang berkelanjutan.

B. Saran
Berdasarkan materi yang telah dibahas, berikut adalah beberapa saran yang dapat
diajukan untuk mengatasi tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Lampung Timur:
1. Penguatan Program Pelatihan dan Pendidikan: Perlu meningkatkan kualitas dan
relevansi program pelatihan dan pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang
sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga
pendidikan, dan sektor swasta sangat penting dalam mengidentifikasi
keterampilan yang dibutuhkan dan menyelenggarakan program-program yang
relevan.
2. Dukungan Kewirausahaan: Mendorong kewirausahaan dengan menyediakan
pelatihan, pendampingan, dan dukungan modal bagi calon wirausaha. Langkah
ini akan mendorong terciptanya lapangan kerja baru melalui pendirian usaha
mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta mendorong pertumbuhan sektor
ekonomi lokal.
3. Peningkatan Keterlibatan Swasta: Menggalang kerjasama yang lebih erat antara
pemerintah daerah dan sektor swasta untuk menciptakan lapangan kerja. Inisiatif
ini dapat berupa program-program CSR (Corporate Social Responsibility),
pelatihan khusus yang diselenggarakan oleh perusahaan, atau peningkatan
investasi yang dapat menghasilkan lapangan kerja baru.
4. Penyediaan Akses Modal: Memfasilitasi akses modal bagi calon wirausaha
melalui program-program pemberian kredit dengan suku bunga yang terjangkau,
skema pembiayaan mikro, atau pendirian lembaga keuangan inklusif yang
melayani sektor informal dan UMKM.
5. Pengembangan Infrastruktur: Melanjutkan pengembangan infrastruktur,
terutama dalam hal transportasi dan teknologi informasi. Peningkatan
aksesibilitas ke daerah-daerah terpencil serta penyediaan infrastruktur digital
yang handal akan membuka peluang kerja baru dan memperluas jangkauan pasar
kerja.
6. Kolaborasi dengan Pihak Terkait: Membangun kerjasama yang erat antara
pemerintah daerah, lembaga pendidikan, sektor swasta, dan masyarakat dalam
merencanakan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi kebijakan dan
program-program yang berhubungan dengan pengurangan pengangguran
terbuka.
7. Promosi Potensi Ekonomi dan Pariwisata: Melakukan promosi yang intensif
untuk menarik investor dan wisatawan ke Kabupaten Lampung Timur. Hal ini
akan memberikan dampak positif terhadap pembangunan ekonomi dan
menciptakan peluang kerja di sektor-sektor terkait.
8. Monitoring dan Evaluasi: Penting untuk melakukan pemantauan dan evaluasi
secara berkala terhadap program-program yang telah diimplementasikan untuk
mengatasi pengangguran terbuka. Dengan demikian, dapat diidentifikasi
keberhasilan, hambatan, dan perlu dilakukan perbaikan yang diperlukan.
Implementasi saran-saran di atas dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, sektor
swasta, lembaga pendidikan, dan masyarakat diharapkan dapat mengurangi tingkat
pengangguran terbuka dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas di Kabupaten
Lampung Timur.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. (2022). Lampung Timur dalam Angka 2022. Lampung Timur:
Badan Pusat Statistik.

ILO. (2020). Pengangguran: Fakta dan Tren Utama dalam Pasar Tenaga Kerja Global.
Organisasi Ketenagakerjaan Internasional.

Ozturk, I., & Acaravci, A. (2015). Analisis Jangka Panjang dan Kausalitas Energi,
Pertumbuhan, Keterbukaan, dan Pengembangan Keuangan terhadap Emisi
Karbon di Turki. Ekonomi Energi, 44, 262-269.
doi:10.1016/j.eneco.2014.05.004

Rani, P., & Rani, S. (2021). Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Sektor Pendidikan:
Tinjauan Umum. International Journal of Educational Research Open, 2,
100019. doi:10.1016/j.ijedro.2021.100019

Rijal, S., & Pradhan, R. P. (2021). Dampak Pengangguran terhadap Kehidupan Sosial.
Jurnal Internasional Riset Ilmiah dan Studi Manajemen, 8(7), 69-74.

Suryanto, T., & Marimin. (2020). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat


Pengangguran Terbuka di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Ekonika, 3(2), 135-144.

You might also like