Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan pada peraturan menteri kesehatan republik Indonesia Nomor
028/ MENKES/PER/I/2011 tentang klinik. Klinik adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang
menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik, diselenggarakan oleh
lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis.
Tenaga medis adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi atau dokter gigi
spesialis. Klinik dapat beroperasi dengan baik apabila memiliki standar
manajemen klinik terpadu untuk seluruh tenaga medis dan bahkan pasien.
Klinik kesehatan pratama menjadi hal yang sangat penting di masyarakat,
karena pada klinik pratamalah masyarakat akan memeriksakan kesehatannya
sebagai pilihan pertama kali selain puskesmas sebelum beralih ke fasilitas
kesehatan yang lebih tinggi tingkatannya. Sebagai klinik yang pertama
didatangi maka tentunya manajemen klinik dari klinik pratama haruslah tertata
dengan baik agar pelayanan kesehatan yang diberikan bisa maksimal bagi
masyarakat. Manajemen klinik ini sangat penting dalam mengelola fasilitas
kesehatan dalam tingkat manapun, karena pemerintah juga sudah mewajibkan
fasilitas kesehatan untuk menggunakan sistem informasi manajemen klinik
maupun sistem informasi rumah sakit untuk mempermudah dalam mengelola
klinik/ rumah sakit.
Disamping dengan pendekatan secara langsung sesuai dengan bidang
keahliannya serta ikut berperan aktif dalam dunia kerja yangsesungguhnya,
maka Praktek Kerja Lapangan (PKL)/Magang Kerja ini diharapkan dapat
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan teori-
teoriyang telah di peroleh di perkuliahan dengan permasalahan/kasus-kasus
nyata dilapangan pekerjaan. Praktek Kerja Lapangan (PKL)/Magang Kerja ini
merupakan salah satu kegiatan akademik yang wajib diikuti oleh seluruh
mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Surya Global Yogyakarta
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu syarat untuk
1
menyelesaikan studinya. PKL dilakukan dengan cara memperkenalkan
mahasiswa dengan dunia kerja dan dibimbing oleh pegawai yang sudah
berpengalaman di instansi tersebut. Pegawai yang membimbing praktikan
merupakan orang yang professional dibidangnya, dalam pelaksanaanya
praktikan melaksanakan PKL di Klinik Cita Sehat Yoogyakarta.
Adapun alasan pemilihan lokasi di Klinik Cita Sehat Yogyakarta adalah
untuk mengembangkan wawasan tentang manajemen klinik baik dalam
pengelolaan pendaftaran pasien, rekam medis, tata ruang, sarana prasarana dan
sumber daya manusianya dalam manajemen palayanan kesehatan dan sudah
cukup banyak melakukan pengembangan program diluar gedung kepada
masyarakat secara langsung melalui program pembinaannya atau kemitraan
yang bekerjasama dengan klinik.
B. Tujuan Magang/PKL
Adapun tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
(PKL)/Magang Kerja ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan keilmuan bagi mahasiswa
secara langsung ke dalam dunia kerja.
2. Sebagai sarana membentuk sikap mental mahasiswa agar mampu dan berani
menghadapi tantangan dunia kerja yang kompetitif.
3. Mahasiswa di harapkan dapat memahami berbagai pendekatan dalam upaya
mengetahui, menganalisis dan mampu melakukan intervensi terhadap
masalah/kasus-kasus yang timbul didalam dunia kerja bidang
kesehatan pada umumnya dan khususnya tentang ilmu kesehatan
masyarakat.
2
Jl. Parangtritis No.KM.10, Rendeng, Timbulharjo, Kec. Sewon, Kabupaten
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55185.
Klinik Cita Sehat Pleret :
Jl. Pleret, Dusun Trayeman RT.02, Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta 55791.
3. Waktu Pelaksanaan : 2 Oktober – 25 November 2023.
3. Waktu/sistem kerja:
3
BAB II
4
Berdasarkan uraian di atas, yayasan sebagai badan usaha berbadan
hukum yang didirikan oleh masyarakat pada dasarnya diperbolehkan
mendirikan klinik. Yayasan dapat mendirikan klinik yang menyelenggarakan
rawat jalan maupun klinik yang menyelenggarakan rawat inap. Perlu
digarisbawahi bahwa kegiatan usaha tersebut memang tidak dapat dilakukan
secara langsung, melainkan harus melalui badan usaha yang didirikan
yayasan atau melalui badan usaha lain di mana yayasan menyertakan
kekayaannya. Klinik yang akan didirikan ke depannya akan berstatus
langsung di bawah naungan yayasan yang bergerak di bidang kesehatan
tersebut, dengan catatan kegiatannya tercantum di akta pendirian yayasan.
B. Sejarah Berdirinya
1. Visi :
5
Indonesia yang sehat secara paripurna.
2. Misi :
3. Tujuan :
6
D. Struktur Organisasi dan Personilnya
Gambar 2.1
7
E. Sarana Prasarana
1. Ruang tunggu
3. Ruang Pendaftaran / FO
8. Ruang Farmasi
9. Laboratorium
16. Dapur
1. Ruang tunggu
8
4. Ruang Praktek Poli Gigi
7. Ruang Farmasi
8. Ruang Laktasi
9. Ruang Kebugaran
13. Dapur
14. Gudang
9
BAB III
Adapun ruang lingkup bidang kerja Klinik Cita Sehat Yogyakarta yaitu :
1. Pendaftaran
2. Rekam Medis
10
d. Pendistribusian berkas rekam medis ke ruang pemeriksaan.
5. Poli Gigi melakukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada pasien.
6. Poli Kebugaran melakukan pelayanan terapi pijat bayi dan baby spa.
1. Pendaftaran
11
2. Rekam Medis
4. Operasional Klinik
a. Kurangnya pemanfaatan ruangan yang ada di klinik.
12
BAB IV
A. Laporan Kerja
3. Penyaluran PMT untuk anak yatim piatu dhuafa di ponpes dan panti
asuhan yang sudah bermitra dengan klinik.
6. Menginput persedian obat sirup, tablet, salep, dan alkes untuk pelaporan
pencatatan bahan habis pakai.
10. Pengisian list inventaris aset medis dan non medis baik dari jenis, jumlah,
merk, serta kondisi aset perruangan yang ada di klinik.
13
12. Membantu kegiatan (event) di luar gedung diantaranya ; program cek
kesehaan gratis dengan beberapa mitra, program pembagian penyaluran
dari pusat untuk yatim dhuafa, pendampingan program stunting di gunung
kidul.
13. Membantu pembuatan video kegiatan baik luar maupun dalam gedung.
15. Merekap dan membuatkan rekam medis hasil laporan cek kesehatan
dengan mitra.
B. Identifikasi Masalah
b. Tidak adanya back up data online pasien untuk pada database pendaftaran
pasien dalam masa peralihan e clinic.
14
ada di klinik.
C. Prioritas Masalah
Tabel 4.1
Prioritas Masalah
15
database
pendaftaran
pasien dalam
masa peralihan
e clinic.
10 9 10 29 I
Map rekam
medis yang
belum
memenuhi
standar sesuai
SOP.
9 7 9 25 III
Penataan rak
rekam medis
yang susah
dalam
pengambilan
maupun
pengembalian.
5 8 5 18 VII
Pemantauan,
evaluasi dan
penyusunan
program yang
dilakukan
secara fleksibel
untuk program
luar gedung.
6 7 5 19 VI
Kurangnya
pemanfaatan
ruangan yang
ada di klinik.
7 7 7 21 IV
Kurangnya
kebersihan
kamar mandi
lantai dan
saluran
pembuangan
yang ada di
klinik.
16
Nilai skoring pada tabel diatas diperoleh dari persepsi penulis dengan
didukung oleh pengamatan penulis selama melakukan PKL/Magang. Dari
perhitungan skoring tersebut didapatkan bahwa yang menjadi prioritas
masalah adalah “Map rekam medis yang belum memenuhi standar sesuai
SOP.”
Adanya masa
peralihan rekam Belum adanya
medis manual ke SDM di bidang
Alokasi dana elektronik rekam medis
belum terealisasi mengakibatkan sehingga standar
sepenuhnya fiksasi map (desain) map RM
untuk bagian rekam medis sesuai kurang terperhati
rekam medis SOP tertunda kan
17
Terdapat beberapa Desain map rekam
rekam medis masih medis yang dimiliki
menggunakan bahan tidak diajukan ke
map yang berbeda beda pusat
Gambar 4.1
Fish Bone
1. Re-desain map rekam medis yang sesuai dengan standar SOP map rekam
medis.
18
2. Melakukan perekrutan tenaga rekam medis.
Tabel 4.2
Penilaian
10 7 9 26 I
Re-desain map
rekam medis
yang sesuai
dengan standar
SOP map
rekam medis.
8 6 8 22 III
Melakukan
perekrutan
tenaga rekam
medis.
9 6 8 23 II
Mengikuti
pelatihan
mengenai
19
rekam medis
kepada
karyawan yang
bertanggung
jawab di bagian
rekam medis.
Keterangan:
a. Penilaian mulai dari angka 1 sampai 10.
b. Semakin besar nilai yang diberikan maka semakin bagus.
c. Total penilaian yang paling besar berarti solusi tersebut adalah
solusi/alternatif pemecahan masalah yang diprioritaskan.
Dari penilaian di atas diperoleh bahwa alternatif solusi yang diprioritaskan
adalah “Re-desain map rekam medis yang sesuai dengan standar SOP map
rekam medis.”
20
e. Sasaran : SDM Admisi Front Office dan Pimpinan Klinik Cabang
21
2) Who (Siapa yang mengawasi kegiatan tersebut?)
Yang mengawasi kegiatan tersebut adalah manager klinik cabang.
3) When (Kapan pengawasan dilaksanakan?)
Pengawasan dilakukan saat pembuatan desain ulang map rekam
medis.
4) Where (Dimana pengawasan tersebut dilaksanakan?)
Pengawasan dilakukan di bagian front office Klinik Cita Sehat
Yogyakarta.
5) Why (Mengapa pengawasan tersebut dilaksanakan?)
Pengawasan dilakukan agar kesesuaian desain map rekam medis
yang baru sesuai SOP rekam medis yang ada.
6) How (Bagaimana cara pelaksanakan pengawasan?)
Pengawasan dilakukan dengan menganalisa teori SOP map rekam
medis dengan pembuatan desain ulang map rekam medis agar
desain yang dibuat dalam pemilihan aspek fisik, anatomik, dan isi
map rekam medis yang sesuai SOP.
b. Pemantauan
Merupakan bagian yang penting, karena dengan pemantauan akan
diperoleh umpan balik terhadap kegiatan tersebut. Pemantauan
dilakukan dengan 5W +1 H dengan uraian berikut :
1) What (Apa yang dipantau dalam kegiatan tersebut?
Yang dipantau dalam kegiatan tersebut adalah pembuatan ulang
map rekam medis sesuai dengan SOP.
2) Who (Siapa yang memantau kegiatan tersebut?)
Yang memantau kegiatan tersebut adalah manager klinik cabang.
3) When (Kapan pemantauan dilaksanakan?)
Pemantauan dilakukan saat pembuatan desain ulang map rekam
medis.
4) Where (Dimana pemantauan tersebut dilaksanakan?)
Pemantauan dilakukan di bagian front office Klinik Cita Sehat
Yogyakarta.
5) Why (Mengapa pemantauan tersebut dilaksanakan?)
22
Pemantauan dilakukan agar kesesuaian desain map rekam medis
yang baru sesuai SOP rekam medis yang ada.
6) How (Bagaimana cara pelaksanakan pemantauan?)
Pemantauan dilakukan dengan menganalisa teori SOP map rekam
medis dengan pembuatan desain ulang map rekam medis sehingga
terjadi kesesuaian antara kebijakan yang ada dengan desain yang
dibuat.
c. Penilaian
Penilaian dilakukan setelah program dilaksanakan. Adanya
perbandingan antara harapan yang ingin dicapai dengan hasil yang
telah dicapai. Dari pembuatan desain ulang yang telah dilaksanakan
dapat di lihat bahwa perbandingan antara harapan yang ingin di capai
dan juga hasil yang telah di capai sebanding.
1) Input : Desain map rekam medis yang akan dibuat ulang sesuai
dengan SOP map rekam medis.
2) Proses : Membuat, mendesain ulang dan menganalisa desain map
rekam medis baru yang telah dibuat sesuai dengan SOP map
rekam medis.
3) Output : Memiliki map rekam medis baru yang telah sesuai
dengan Standar Operational Procedure (SOP) map rekam medis.
H. Analisis SWOT
Merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan
mengevaluasi suatau masalah proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan
faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strenghts, Weakness,
Oppurtunity dan Threats. Analisa SWOT hanya menggambarkan situasi yang
terjadi bukan sebagai pemecah masalah. Berikut uraian Analisa SWOT dari 4
faktor tersebut :
1. Strenghts (kekuatan)
Merupakan kelebihan atau kekuatan suatu perusahaan yang dimiliki, yang
didapat memberikan keuntungan dibang dengan pesaing. Adapun
kekuatan ada di Klinik Cita Sehat, antara lain :
23
a. Program yang dijalankan berkelanjutan dan terkoordinasikan dengan
pusat.
b. Memiliki SDM yang berkualitas, terlatih dan tersertifikasi pada
bagian rekam medis.
c. Sosialisasi kepada seluruh karyawan mengenai SOP rekam medis
mudah dilakukan.
d. Kerjasama team (team work) sangat baik.
2. Weakness (kelemahan)
Merupankan karakteristik yang berkaitan dengan kelemahan perusahaan,
bisa dibandingkan dengan pesaing dapat juga berupa kelamahan yang
dianggap setiap saat ini secara internal. Adapun kelemahan yang ada di
Klinik Cita Sehat yaitu :
a. Penentu kebijakan yang harus menuggu dan menyesuaikan pusat.
b. Kurangnya SDM pada bagian rekam medis.
c. Perlu adanya pengajuan alokasi dana khusus untuk pembuatan map
rekam medis.
3. Opportunity (peluang)
Merupakan peluang yag dimanfaatkan bagi organisasi untuk dapat
berkembang dikembudian hari. Adapun peluang yang dapat dimanfaatkan
oleh Klinik Cita Sehat yaitu :
a. Adanya persiapan akreditasi yang membuat pegawai lebih
memperhatikan standar rekam medis.
b. Kebijakan dari pemerintah dalam kelengkapan rekam medis.
4. Threat (ancaman)
Ancaman yang akan dihadapi oleh organisasi ataupun proyek yang
dapat menghambat perkembangannya. Adapun ancaman yang dapat
terjadi di Klinik Cita Sehat yaitu :
a. Adanya peralihan rekam medis manual ke rekam medis elektronik.
Tabel 4. 3
Skor Analisis SWOT
IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
24
Bobot Skor
No Strenghts (Kekuatan)
3 2 1
1. Program yang dijalankan
berkelanjutan dan
√
terkoordinasikan dengan
pusat.
2. Memiliki SDM yang
berkualitas, terlatih dan
√
tersertifikasi pada bagian
rekam medis.
3. Sosialisasi kepada
seluruh karyawan
√
mengenai SOP rekam
medis mudah dilakukan.
4. Kerjasama team (team
√
work) sangat baik.
3x3 = 9 2x1=2 0
Total Strenghts +11
Bobot Skor
No Weakness (Kelemahan)
3 2 1
1. Penentu kebijakan yang
harus menuggu dan √
menyesuaikan pusat.
2. Kurangnya SDM pada
√
bagian rekam medis.
3. Perlu adanya pengajuan
alokasi dana khusus
√
untuk pembuatan map
rekam medis.
3x1= 3 2x1=2 1x1=1
Total Weakness -6
Tabel 4. 4
Skor Analisis SWOT
EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary)
Bobot Skor
No Opportunity (Peluang)
3 2 1
25
1. Adanya persiapan
akreditasi yang membuat
pegawai lebih √
memperhatikan standar
rekam medis.
2. Kebijakan dari
pemerintah dalam
kelengkapan rekam √
medis.
3x2 =6 0 0
Total Opportunity +6
0 2x1=2 0
Total Threat -2
26
Oppurtunity
Kuadran III (WO) Kuadran I (SO)
(-,+) “Trun (+,+)
Around” Progresif
Weakness Strenghts
Gambar 4.2
Diagram Kuadran SWOT
Dari hasil analisa menggunakan metode SWOT tersebut yaitu berada di
Kuadran I : “Progresif” (+,+) posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan
berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan dalam kondisi prima dan mantap,
sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar
pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
27
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang diuraikan dari PKL di Klinik Cita
Sehat Yogyakarta selama 2 bulan dapat disimpulkan bahwa :
1. Tujuan dari Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah
diharapkan mahasiswa mampu memahami, menganalisis dan melakukan
intervensi terhadap masalah/kasus-kasus yang timbul di instansi dan
pengaplikasian ilmu pengatuhuan dan ketrampilan yang dimiliki dalam
dunia kerja secara nyata.
2. Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan selama 2 bulan dimulai dari
tanggal 02 Oktober – 25 November 2023.
3. Klinik Pratama Cita Sehat merupakan jaringan klinik pratama yang
hadir untuk memberikan layanan kesehatan bagi keluarga Indonesia.
Hingga saat ini, Klinik Pratama Cita Sehat hadir di Jakarta Timur,
Semarang, Surabaya, Pekanbaru, dan ada 2 lokasi di Yogyakarta yaitu di
Pleret dan Sewon sebagai cabang yang sebelumnya.
4. Berdasarkan hasil analisa permasalahan di Klinik Cita Sehat dilakukan
penentuan prioritas masalah menggunakan Metode Delebcq didapat
28
prioritas masalanya adalah “Map rekam medis yang belum memenuhi
standar sesuai SOP.”
5. Dan dari faktor penyebab paling dominan terdapat pada bagian SDM
yang kurang perhatian dengan standar map rekam medis didapat
berbagai alternatif pemecahan masalah yang paling mungkin berhasil
dan paling efektif, sehingga berdasarkan hasil penilaian penulis maka
diperoleh bahwa alternatif solusi yang diprioritaskan adalah “Re-desain
map rekam medis yang sesuai dengan standar SOP map rekam medis.”
6. Analisa metode SWOT dengan melihat faktor internal dan eksternal yang
ada di instansi tersebut seperti kekuatanya, kelemahannya,peluangnya
dan ancamanya dan di gambarkan untuk kecenderungan dengan diagram
kuadran SWOT di dapat Kuadran I “Progresif.”
B. Saran
1. Untuk mahasiswa/i
a. Lebih aktif pada saat kegiatan magang atau Praktek Kerja Lapangan
b. Memberikan solusi-solusi inovatif untuk kemajuan instansi
2. Untuk STIKes Surya Global
a. Pembekalan dan bimbingan yang perlu ditingkatkan dalam tujuan
PKL menghindari misspersepsi antar mahasiswa
3. Untuk Klinik
a. Perawatan peralatan sangat diperlukan untuk keberlangsungan
pelayanan klinik yang baik
b. Lebih perhatian dalam standar standar yang harus ada dalam
pelayanan yang ada.
29
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, Nia Heppy.2023.Apa itu Magang Ini Manfaat dan Tujuannya dalam
https://gaya.tempo.co/read/1747948/apa-itu-magang-ini-manfaat-dan-
tujuannya Diakses 01 Desember 2023 pukul 06.50 WIB
Para Ahli. Pengertian Analisis SWOT dan Contoh Analisa SWOT. Dalam
http://pengertianparaahli.com/pengertian-contoh-analisis-swot/. Diakses
pada 02 Desember 2023 Pukul 11.18 WIB.
30
Yasmin, Firyal. 2021. Metode Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan.
https://academi/metode_penentuan_prioritas_masalah Diakses pada 01
Desember 2023 Pukul 05.22 WIB.
LAMPIRAN
31
Cek Metabolik Program Luar Gedung Penataan Map dan Form Rekam Medis
Packing Sembako untuk Program Rutin Pemantauan dari Kader Program Stunting di
Luar Gedung Gunung Kidul
Cek Rutin Dasar di KB IT Ar Raihan Simulasi Cuci Tangan dengan Baik dan Benar
32
Pembuatan Poster Edukasi Pelayanan Pendaftaran Pasien
Pembuatan Video Edukasi Cuci Tangan Pembuatan Denah Klinik dan Poster Edukasi
33
34