You are on page 1of 14

LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN BUDIDAYA TAMBAK UDANG

DI SUSUN OLEH

RIZKI ARDIANSYAH HASIBUAN

(190320045)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan
rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan ‘’Laporan Observasi
Budidaya Tambak Udang’’ .Selanjutnya selawat dan salam kami sanjungkan kepada Nabi
Muhammad saw., karena beliaulah kita menjadi manusia yang berilmu dan berakhlak mulia.

Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas’’ Studi Kelayakan Agribisnis’’, dengan tujuan
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa. Dalam penulisan laporan ini, tidak
lepas dari masukan dari semua pihak. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini sehingga ini dapat selesai tepat
waktu.

Laporan ini berusaha saya susun selengkap-lengkapnya. Akan tetapi, saya menyadari bahwa
laporan ini jauh dari sempurna, karena keterbatasan dan kekurangan pengetahuan serta
minimnya pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat saya
harapkan demi pembuatan laporan berikutnya.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan pembaca pada umumya.

Labuhan Batu, 4 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................1

B. Tujuan Observasi.........................................................................................1

C. Rumusan Masalah........................................................................................1

BAB II

METODOLOGI OBSERVASI

A. Metode yang Digunakan..............................................................................3

BAB III

PEMBAHASAN

A. Aspek Pasar dan Pemasaran......................................................................4


B. Aspek Teknis dan Teknologis.....................................................................5
C. Aspek Manejemen.......................................................................................6
D. Aspek Organisasi..........................................................................................6
E. Aspek Keuangan ( Finansial ).....................................................................7
F. Aspek Ekonomi.............................................................................................9
G. Aspek Dampak Lingkungan........................................................................9

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................1

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perikanan merupakan salah satu sektor ekonomi yang mempunyai potensi dan
peranan penting bagi perekonomian Indonesia. Pembangunan perikanan merupakan
bagian integral dari pembangunan nasional. Peranan sektor perikanan dalam
pembangunan nasional terutama bias dilihat dari fungsinya sebagai penyedia bahan baku
pendorong agroindustri, peningkatan devisa melalui penyediaan ekspor hasil perikanan,
penyedia kesempatan kerja, peningkatan pendapatan nelayan atau petani ikan dan
pembangunan daerah, serta peningkatan kelestarian sumberdaya perikanan
dan lingkungan hidup.
Salah satu komoditas unggulan perikanan adalah udang. Udang tercatat berada
pada peringkat kedua ekspor perikanan Indonesia setelah kelompok TTC (tuna, tongkol,
cakalang) dengan volume sebesar 11,15% dan nilai ekspornya mencapai 33,10% (KKP,
2013). Indonesia merupakan salah satu eksportir udang terbesar di dunia. Udang ekspor
Indonesia secara umum dibedakan atas dua jenis meliputi udang segar dan udang beku.
Untuk meningkatkan produksi udang nasional melalui penangkapan adalah salah satu hal
yang tidak effisien serta mengancam keberlanjutannya. Hal tersebut disebabkan karena
hampir di semua wilayah pengelolaan perikanan (WPP) udang telah mengalami gejala
tangkap lebih. Oleh karena itu, maka satu-satunya jalan untuk meningkatkan produksi
udang nasional adalah melalui budidaya.
B. Tujuan Observasi

Tujuan dari observasi ini adalah mengetahui kelayakan pengembangan budidaya tambak
udang yang mencakup aspek pasar dan pemasaran,aspek teknis dan teknologis,aspek
manajemen,aspek organisasi,aspek finansial,aspek ekonomi,dan aspek dampak lingkungan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Aspek Pasar Dan Pemasaran Pada Budidaya Tambak Udang?


2. Bagaimana Aspek Teknis Dan Teknologis Pada Budidaya Tambak Udang?
3. Bagaimana Aspek Manejemen Pada Budidaya Tambak Udang?
4. Bagaimana Aspek Organisasi Pada Budidaya Tambak Udang?

1
5. Bagaimana Aspek Keuangan ( Finansial ) Pada Budidaya Tambak Udang?
6. Bagaimana Aspek Ekonomi Pada Budidaya Tambak Udang?
7. Bagaimana Aspek Dampak Lingkungan Pada Budidaya Tambak Udang?

2
BAB II

METODOLOGI OBSERVASI

A. Metode yang Digunakan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey deskriptif.
Menurut Whitney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan
interpretasi/tapsiran yang tepat. Sedangkan menurut Nazir (2005), metode deskriptif adalah
suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu
sistem pemikiran,ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian
deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis,
fatwa (pendapat), dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat hubungan antara fenomena
yang di selidiki.

3
BAB III

PEMBAHASAN

1.1 Aspek Penilaian Usaha Budidaya Tambak Udang


Studi kelayakan agribisnis sangat diperlukan oleh banyak kalangan, terutama bagi para
investor selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah selaku pemberi
fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang berbeda kepentingangan satu
dengan lainnya. Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian,
maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan
terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada
studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak
dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan.
Pengertian studi kelayakan usaha atau bisnis adalah penelitian yang menyangkut
berbagai aspek baik itu dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek
manajemen , aspek organisasi,aspek keuangannya,aspek ekonomi,sampai asek dampak
lingkungan, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya
digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau
ditunda dan bahkan ditidak dijalankan (Sulastri, 2016).

A. Aspek Pasar dan Pemasaran.

Besarnya potensi pasar untuk produksi udang dilihat dari sisi permintaan, penawaran,
dan harga. Jumlah permintaan yang tidak seimbang oleh jumlah penawaran menciptakan
peluang besar pada usaha budidaya udang vaname. Di samping itu, harga jual yang tinggi
juga cukup menjanjikan bahwa usaha budidaya udang vaname dapat mendatangkan
keuntungan.
Pemasaran Udang Pemasaran pada prinsipnya adalah aliran barang dari produsen ke
konsumen. Aliran barang ini dapat terjadi karena adanya peranan lembaga pemasaran.
Banyak sedikitnya lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran suatu komoditi akan
menentukan panjang dan pendeknya saluran pemasaran yang terbentuk. Pemasaran udang
vannamei memiliki target pasar atau sasaran pasar yaitu perusahaan-perusahaan pengolahan
dan juga expor-impor seperti dan juga bisa melalui perantara untuk ke konsumen yang lebih
kecil jangkauan pembeliannya.

4
B. Aspek Teknis dan Teknologis

Aspek teknis mencakup penggunaan komponen input dan output, baik berupa barang
maupun jasa (Pramudya dalam Roeflina ,2007). Aspek teknis terdiri dari sumber air, kualitas
air, dan struktur tanah. Tanah yang berjenis tanah liat berpasir sangat cocok digunakan
sebagai area budidaya air payau karena jenis tanah ini mudah dipadatkan dan tidak
mengalami kekeringan pada saat musim panas. Aspek teknis lain pada budidaya vaname
meliputi :
1. Persiapan sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk usaha tambak udang meliputi:
 Pemilihan lokasi
 Persiapan pembuatan tambak
 Persiapan peralatan yang digunakan
 Pemilihan bibit unggul
 Pemilihan pakan
 Penanggulangan hama dan penyakit
 Kepemilikan lokasi
 Sarana transportasi dan komunikasi
 Alat dan bahan
 Harga dan pasar
2. Teknik pembesaran
Teknik pembesaran untuk usaha tambak udang meliputi :
 Persiapan tambak
 Pengadaan dan seleksi benih
 Pemberian pakan
 Pengolahan kualitas air
 Mencegah timbulnya hama dan penyakit
3. Pemanenan
Pemanenan dilakukan setelah ikan mencapai ukuran yang diinginkan secara
total maupun panen sebagian. Pemanenan dilakukan pagi hari sebelum matahri
terbit dan sore hari. Hal itu dilakukan untuk menjga kualitas mutu udang dan
langsung diberi perlakuan rantai dingin

5
4. Pemasaran
Pemasaran dilakukan dengan mengirimkan hasil panen kepada perusahaan
lain seperti perusahaan pembekuan udang dan dipasarkan sesuai dengan
permintaan pasar.

C. Aspek Manejemen

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan


usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Handoko, 2003).
Struktur organisasi yang diterapkan oleh usaha ini mengacu pada organisasi lembaga
pemerintah yang berada di bawah naungan direktorat jenderal perikanan budidaya,
Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pembagian tugas para seksi dan sub bagian tata usaha
sebagai pejabat struktural bertanggung jawab kepada kepala balai. Adapun kelompok
fungsional yang terdiri pejabat teknis perekayasaan, pengawas perikanan, pengendalian hama
dan penyakit ikan serta teknisi litkayasa bertugas melakukan kegiatan penelian/perekayasaan
bidang perikanan dan pengawasan benih serta monitoring hama dan penyakit. Dalam
pengelolaan usaha budidaya, kelompok fungsional khususnya perekaya dan litkayasa
kegiatan perekayasaan budidaya terbagi menjadi 3 kelompok, yakni budidaya air payau
(udang vaname, udang windu, ikan bandeng, dan ikan nila salin), budidaya air tawar (ikan
patin, sidat, nila merah/hitam dan ikan lele) dan budidaya ait laut (Kakap putih, kerapu dan
bawal bintang).

D. Aspek Organisasi

Struktur organisasi yang diterapkan oleh balai ini mengacu pada organisasi lembaga
pemerintah yang dibawah direktorat jenderal perikanan budidaya, Kementerian Kelautan dan
Perikanan. Pembagian tugas para seksi dan sub bagian tata usaha sebagai pejabat struktural
bertanggung jawab kepada kepala balai. Adapun kelompok fungsional yang terdiri pejabat
teknis perekayasaan, pengawas perikanan, pengendalian hama dan penyakit ikan serta teknisi
litkayasa bertugas melakukan kegiatan penelian/perekayasaan bidang perikanan dan
pengawasan benih serta monitoring hama dan penyakit.Dalam pengelolaan usaha budidaya,
kelompok fungsional khususnya perekaya dan litkayasa kegiatan perekayasaan budidaya
terbagi menjadi 3 kelompok, yakni budidaya air payau(udang vaname, udang windu, ikan

6
bandeng, dan ikan nila salin), budidaya air tawar (ikan patin,sidat, nila merah/hitam dan ikan
lele) dan budidaya ait laut (Kakap putih, kerapu dan bawal bintang).

E. Aspek Keuangan ( Finansial )

Umur
No Jenis barang Jumlah satuan Total biaya
ekonomis

1 Bangunan Gudang 1 buah 2,000,000 5 Tahun


2 Kincir Disel 4 unit 10,000,000 5 Tahun
3 Pompa Disel 1 unit 5,000,000 5 Tahun
Peralatan Lain (Serok,Ember 3,000,000 5 Tahun
4
Timbangan)
5 Perbaikan Kontruksi 3,500,000
Jumlah 23,500,000

Rincian biaya operasional usaha budidaya udang.


No Biaya Tetap 1 x Produksi 1 Tahun
1 sewa lahan tambak Budidaya (1ha) 1,500,000
2 sewa lahan tambak tandon air (0,5 ha) 750,000
3 tenaga kerja (gaji) 4,000,000 12,000,000
4 tenaga kerja (uang makan) 1,800,000 5,400,000
5 pungutan desa 250,000
6 pemeliharaan dan perbaikan 2,000,000
7 Penyusutan 3,600,000
jumlah BT 25,500,000
No Biaya Variabel 1 x Produksi 1 Tahun (3x)
1 benur (30 ekor/m^2; @ Rp 35 ekor) 10,500,000 31,500,000
2 pakan (4,6 ton; @ Rp.10.000/kg) 46,000,000 138,000,000
pupuk organik (1 ton; @ harga Rp.75 75,000 225,000
3
kg)
4 pupuk anorganik (3 kw; @ Rp. 5000/kg) 1,500,000 4,500,000
5 kapur dolomit (4 ton; @ Rp.700/kg) 2,800,000 8,400,000

7
6 probiotik (75lt; @ Rp 55.000/lt) 4,125,000 12,375,000
7 obat-obatan :
a. Saponin (50 kg; @ Rp 5.500/kg) 275,000 825,000
b. Desinfektan (450 kg; @ 6,750,000 20,250,000
Rp.15.000/kg)
8 solar (100 lt; @ Rp.7000/lt) 700,000 2,100,000
9 Bonus TK (5% x penjualan) 5,653,846 16,961,538
jumlah BV 235,136,538
total (BT + BV) 260,636,538

NO PENERIMAAN 1 x Produksi 1 Tahun (3x)


produksi (kg) (ukuran 65; @ SR 70%) 3,231 9,692
harga jual (Rp/kg) 35,000 35,000
Total penerimaan (Rp) ### 339,230,769

Laba/Rugi 78,594,231
Keuntungan = Total Penerimaan - (Total
BT + Total BV)

return Cost Ratio (R/C) 1.30


R/C Ratio = TR/(BT+BV)

payback periode 0.30


pp = (total investasi/keuntungan) x 1
tahun

Break Event Point (BEP)


BEP (unit) = Total BT/(harga jual - BV 2,374
per unit)
BEP (Rp)=total BT/(1-(BV per 83,101,480
unit/harga jual per unit)

8
Nilai sisa PenyusutanPer tahun
200000 360000
1000000 1800000
500000 900000
300000 540000
Total Total
2000000 3600000

F. Aspek Ekonomi

Adanya kegiatan usaha budidaya udang tidak lepas dari adanya perubahan sosial di
masyarakat. Salah satu perubahan di masyarakat adalah penambahan kesempatan kerja
dimana dibutuhkan tenaga kerja untuk tahap persiapan dasar tambak. Dalam satu unit
dibutuhkan sebanyak 20 – 25 orang selama 15 – 30 hari tergantung volume pekerjaan. Itu
belum termasuk kegiatan proses pemeliharaan, pemanenan dan lain-lain. Selain itu akan
ada pemerataan kesempatan kerja dan pengaruh usaha tersebut terhadap lingkungan
sekitar lokasi usaha agribisnis seperti semakin ramainya daerah tersebut, lalu lintas yang
semakin lancar, adanya penerangan listrik , telepon, dan sarana lain.

G. Aspek Dampak Lingkungan

Lingkungan hidup merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk ditelaah
sebelum suatu investasi atau usaha dijalankan. Adanya usaha budidaya udang dapat
menciptakan lingkungan yang semakin baik atau semakin rusak. Pertimbangan tentang
sistem alami dan kualitas lingkungan dalam analisis suatu usaha agribisnis akan menunjang
kelangsungan suatu usaha agribisnis itu sendiri, sebab tidak ada usaha agribisnis yang akan
bertahan lama apabila tidak bersahabat dengan lingkungan. Peluang timbulnya dampak
negatif terhadap lingkungan yang disebabkan sisa – sisa pakan, dan pencegahan serta
penaggulangannya dalam usaha ini sudah terkonsep dalam budidaya udang yang ramah
lingkungan.

9
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Manfaat usaha tambak udang ini terbagi menjadi 2 yaitu social benefit dan financial
benefit. Social benefit pada usaha ini adalah membuka lapangan pekerjaan bagi
penduduk sekitar. Financial benefit pada usaha ini adalah mendapat keuntungan
sebagai sumber penghasilan.
2. Aspek-aspek penilaian usaha tambak udang meliputi aspek pasar & pemasaran, aspek
teknis/operasi, aspek manajemen,aspek organisasi,aspek finansial,aspek
ekonomi,aspek dampak lingkungan

10
DAFTAR PUSTAKA

Fatmawati, N. 2018. Pengungkapan corporate social responsibility (csr) dalam akuntansi


sosial ekonomi di tinjau dari syariah. Jurnal Equilibrium. 3(2): 221-237.
Handoko, Hani T. 2003. Manajemen. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta.
[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2013. Kelautan dan perikanan dalam angka
2013. Jakarta: Pusat Data Statistik dan Informasi.
Roefeliana Insani, 2007 Analisis Kelayakan Finansial Produk Madu dalam Kemasan Sachet,
Bogor : Institut Pertanian Bogor

11

You might also like