Professional Documents
Culture Documents
Absstrak
Ratna Sarumpaet berbohong kepada public dan atas dirinya sendiri seolah-olah ia
dianiaya oleh orang lain yang menyebabkan mukanya lebam. Belakangan diketahui itu
efek dari operasi plasitik. Ada 2 Rumusan masalah yang dibahas diantaranya: 1)
Bagaimana pertanggungjawaban pidana terhadap pelaku tindak pidana penyebaran
berita bohong? dan 2) Bagaimana pertanggungjawaban atas berita bohong yang
dilakukan Ratna Sarumpaet? Adapun metode penelitian yang digunakan penulis
adalah metode yurudis normatif, Kajian pustaka yang menghimpun bahan hukum
Primer sekunder dan tersier untuk dianalisis secara perspektif. Ada dua hukum yang
diatur dalam KUHP secara umum dan UU ITE Secara khusus dalam menjerat Ratna
Sarumpaet.
63
IBLAM LAW REVIEW
SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM IBLAM
Vol 1 No 2 2021, Hal 63-79
6
Putu Laxman Pendit, Makna Informasi: Lanjutan Pembangunan Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti,
dalam Sebuah Perdebatan, KesaintBlanc, Jakarta, Bandung, 2005, hlm. 61
8
2002, hlm. 64 https://www.cnnindonesia.com/nasional/201907111
7
Koeswadji, Hermien Hadiati, Perkembangan 04617-12-411153/ratna-sarumpaet-divonis-2-tahun-
Macam-Macam Pidana Dalam Rangka penjara/diakses-12Desember-2019
65
IBLAM LAW REVIEW
SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM IBLAM
Vol 1 No 2 2021, Hal 63-79
9
https://www.kejari-
jaksel.go.id/read/news/2019/07/11/907/sidang-
lanjutan-ke-17-tujuh-belas-pembacaan-putusan-
perkara-penyebaran-berita-bohong-alias-hoax-untuk-
10
membuat-keonaran-dengan-terdakwa-ratna- Soerjono, Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum,
sarumpaet-di-pn-jaksel/diakses-12-Desember-2019 UI Press, Jakarta, 2010, hlm. 81
66
IBLAM LAW REVIEW
SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM IBLAM
Vol 1 No 2 2021, Hal 63-79
11 12
Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Kencana, Soekanto Soerjono dan Sri Mamudji, Penelitian
Jakarta, 2010, hlm. 141 Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, PT
RajaGrafindo Persada, 1995, hlm. 62
67
IBLAM LAW REVIEW
SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM IBLAM
Vol 1 No 2 2021, Hal 63-79
13 15
Eddy O.S. Hiariej, Prinsip-Prinsip Hukum Barda Nawawi Arief, Masalah Penegakan Hukum
Pidana, Cahaya Atma Pustaka, Yogyakarta, 2014, dan Kebijakan Penanggulangan Kejahatan,
hlm 121. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2014, hlm. 23
14
Teguh Prasetyo, Op. Cit, hlm. 86.
68
IBLAM LAW REVIEW
SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM IBLAM
Vol 1 No 2 2021, Hal 63-79
16
Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana, Rineka
Cipta, Jakarta, 2009, hlm. 41.
17
Ibid., hlm. 23
69
IBLAM LAW REVIEW
SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM IBLAM
Vol 1 No 2 2021, Hal 63-79
18
dalam Undang-Undang Nomor 11
Abigail Sekar Ayu Asmara, Bambang Dwi
Baskoro, Sukinta, Pemidanaan Terhadap tahun 2008 Tentang Informasi dan
Pelaku“Hoax” dan Kaitany Dengan Konsep
Keadilan Restoratif, dalam Diponegoro Law
19
Journal,Volume 7, Nomor 2, 2018, hlm.152 Ibid., hlm. 153
70
IBLAM LAW REVIEW
SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM IBLAM
Vol 1 No 2 2021, Hal 63-79
20
Firmansyah R, Web Klarifikasi Berita Untuk
21
Meminimalisir Penyebaran Berita Hoax, Jurnal Ibid, hlm. 62
Informatika, Vol. 4, No. 2, 2017, hlm. 61
71
IBLAM LAW REVIEW
SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM IBLAM
Vol 1 No 2 2021, Hal 63-79
22
Siswoko, Kurniawan Hari, Kebijakan Pemerintah
23
Menangkal PenyebaranBerita Palsu atau „Hoax‟, Adami Chazawi dan Ardi Ferdian, Tindak Pidana
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni, Informasi dan Transaksi Elektronik, Citra Aditya
Vol. 1, No. 1, 2017, hlm. 29 Bakti, Bandung, 2006, hlm. 128.
72
IBLAM LAW REVIEW
SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM IBLAM
Vol 1 No 2 2021, Hal 63-79
kerugian. Missalnya, timbulnya diatur di dalam Pasal 45A ayat (1) dan
perasaan cemas, malu, kesusahan, ayat (2) UU ITE sebagai berikut :26
hilangnya harapan mendapatkan
(1) Setiap orang yang dengan sengaja
kesenangan atau keuntungan
dan tanpa hak menyebarkan berita
sebagainya.24
bohong dan menyesatkan yang
Unsur-unsur perbuatan pidana mengakibatkan kerugian konsumen
dalam ayat (2) adalah sebagai berikut dalam Transaksi Elektronik
:25 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28
ayat (1) dipidana dengan pidana
1. Kesalahan : dengan segaja
penjara paling lama 6 (enam) tahun
2. Melawan hukum : tanpa hak dan/atau denda paling banyak Rp
1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
3. Perbuatan : menyebarkan
(2) Setiap orang dengan sengaja dan
4. Objek : informasi
tanpa hak menyebarkan informasi yang
5. Tujuan : untuk menimbulkan rasa ditujukan untuk menimbulkan rasa
kebencian atau permusuhan individu kebencian atau permusuhan individu
dan/atau kelompok masyarakat tertentu dan/atau kelompok masyarakat tertentu
berdasarkan atas suku, ras, dan berdasarkan atas suku, agama, ras, dan
antargolongan (SARA). antargolongan (SARA) sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2)
Jadi jika dilihat dari unsur-unsur
dipidana dengan pidana penjara paling
tersebut seseorang dapat dimintai
lama 6 (enam) tahun dan/atau denda
pertanggungjawaban pidana yang
paling banyak Rp 1.000.000.000.00,
24
Cheny Berlian, Sanksi Pidana Pelaku (satu miliar rupiah).
Penyebaran Berita Bohong Dan Menyesatkan
(Hoax) Melalui Media Online, Jurnal Fakultas
Hukum Universitas Muhammadiyah Riau, Volume 2
Nomor. 2 November 2017, hlm. 49.
25
Nur Aisyah Siddiq, Penegakan Hukum Pidana
Islam Dalam Penanggulangan Berita Palsu (Hoax)
Menurut Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Yang
Telah Dirubah Menjadi Undang-Undang No. 19
Tahun 2016 Tentang Infrmasi Dan Transaksi
26
Elektronik, Jurnal Lex Et Societatis, Volume V Ibid., hlm. 77
Nomor. 10 Desember 2017, hlm.76
73
IBLAM LAW REVIEW
SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM IBLAM
Vol 1 No 2 2021, Hal 63-79
76
IBLAM LAW REVIEW
SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM IBLAM
Vol 1 No 2 2021, Hal 63-79
78
IBLAM LAW REVIEW
SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM IBLAM
Vol 1 No 2 2021, Hal 63-79
79