You are on page 1of 9

Pentingnya Pancasila dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknoogi pada Era Revolusi

Industri 4.0

Rika Hanipah1, Dinie Anggraeni Dewi2


1
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Universitas Pendidikan Indonesia
2
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Universitas Pendidikan Indonesia
E-mail: 1 rikahanipah7upi.edu@upi.edu, 2dinieanggraenidewi@upi.edu.

Abstrak
Perubahan dunia industri kini telah berada di titik Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan
pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu luar biasa memukau dan selalu
terbarukan, perubahan ini juga telah memberikan dampak yang lebih luas terhadap globalisasi.
Untuk menjawab tantangan zaman yang dihadapi diperlukan Pancasila sebagai landasan dan prinsip
moral dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, karna perubahan ini datang dengan
dampak positif dan juga negatifnya, untuk itu diperlukan adanya upaya preventif yang harus
dilakukan yakni dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak bertentangan
dengan Pancasila, rasional dan masuk dalam nilai-nilai Pancasila, serta menjadikan Pancasila sebagai
ciri khasnya. Selain itu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus sejalan dengan
budaya dan ideologi bangsa. Penulisan karya ilmiah ini menggunakan pendekatan kualitatif
deskriptif atau penelitian kepustakaan yang mengkaji jurnal dan artikel yang diterbitkan secara
nasional maupun internasional. Tujuan artikel ini adalah untuk menggali pentingnya Pancasila
sebagai landasan kebangsaan, ideologi bangsa, jati diri bangsa dan landasan pengembangan ilmu
pengetahuan serta teknologi dalam kemajuan Iptek dan Revolusi Industri 4.0 serta menjauhi hal-hal
yang bertentangan dengan Pancasila.
Kata Kunci: Pancasila, Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Revolusi Industri 4.0.

Abstrack
Changes in the industrial world are now at the point of the Industrial Revolution 4.0 which is marked
by the rapid progress of science and technology which is so amazingly stunning and always
renewable, this change has also had a wider impact on globalization. To answer the challenges of
the times faced, Pancasila is needed as the foundation and moral principle in the development of
science and technology, because this change comes with both positive and negative impacts. with
Pancasila, rational and included in the values of Pancasila, and make Pancasila as its trademark. In
addition, the development of science and technology must be in line with the culture and ideology
of the nation. The writing of this scientific paper uses a descriptive qualitative approach or literature
research that examines journals and articles published nationally and internationally. The purpose
of this article is to explore the importance of Pancasila as the basis of nationality, national ideology,
national identity and the basis for the development of science and technology in the advancement

70
of science and technology and the Industrial Revolution 4.0 and stay away from things that are
contrary to Pancasila.
Keywords: Pancasila, Science, Technology, Industrial Revolution 4.0.
Indonesia yang beragam dan berakar dalam
PENDAHULUAN berbagai aspek kehidupan (Di et al., 2021)
Memasuki zaman yang semakin pesat .Namun, melihat kondisi sekarang generasi-
akan perubahan dalam pengembangan ilmu- generasi muda yang menjadi harapan bangsa
ilmu, pemutakhiran teknologi serta seolah telah kehilangan jati dirinya. Nilai-nilai
penggunaan mesin yang mutakhir di berbagai para leluhur yang dijunjung tinggi sudah
belahan dunia membawa purubahan pada sangat sulit sekali di temukan dalam diri
pola dan tatanan kehidupan yang serba generasi Indonesia, nilai-nilai identitas bangsa
digital. Kemajuan ilmu pengetahuan serta Indonesia yang menjadi pembeda dan
teknologi mulai mempengaruhi aspek-aspek sebagai tanda serta ciri khas sudah mulai
kehidupan baik itu dalam hal budaya, pudar akibat terkikis oleh kemjuan-kemajuan
kesehatan, budaya, politik, ekonomi bahkan globalisasi yang tak mengenal waktu dan
mulai memasuki dunia pendidikan. Kemajuan ruang.
ilmu pengetahuan dan juga teknologi dapat Sebagai salah satu negara
memudahkan segala kebutuhan berkembang, bangsa Indonesia harus bisa
hidup(Pratama & Dewi, 2021) .Dengan dan mampu beradaptasi dengan
adanya perubahan ini semua orang bisa perkembangan zaman yang mengglobal dan
mendapatkan apapun yang diinginkan semakin luas, karena semua perubahan ini
dengan mudah, nyaman dan dalam waktu tidak dapat ditolak dan dihindari, seperti
yang relatif singkat. Selain itu, tidak ada batas perkembangan ilmu pengetahuan dengan
spasial antara negara dan benua yang lainnya, penemuan-penemuan baru ataupun
dan kemajuan ilmu pengetahuan maupun teknologi yang semakin canggih dan tak
teknologi tampaknya membawa dunia ke terbantahkan. Selain itu kedua hal tersebut
dalam gemgaman tangan semua orang. Akan dapat menyebabkan hilang nya nilai-nilai
tetapi, segala kemajuan ilmu pengetahuan yang dianut yang sesuai dengan hukum dan
dan teknologi (IPTEK) ini tidak hanya aturan, norma-norma serta adat dan budaya
membawa satu dampak saja, melainkan yang berlaku di negara hukum, Indonesia.
dengan kedua dampaknya baik dampak yang Lunturnya nilai-nilai luhur dan nilai-nilai
positif maupun dampak yang negatifnya. Pancasila ditandai dengan banyaknya pola-
(Yanzi et al., 2019) pola hidup yang meniru gaya ataupun pola
Derasnya arus globalisasi yang hidup yang kebarat-baratan, gaya hidup yang
semakin terbuka lebar dapat mempengaruhi konsumtif, bangga menggunakan produk luar
pola pikir dan cara pandang diri generasi negeri walaupun dengan harga yang tinggi
muda Indonesia sebagai pewaris dan penerus yang sebenarnya masih bisa didapatkan
nilai-nila luhur para pendahulu mereka. didalam negeri, lebih mencintai dan
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang melestarikan budaya asing dibandingkan
luar biasa, bangsa yang hebat yang menjaga dengan budaya sendiri, dan yang lebih
dan melesratikan serta memegang erat memprihatinkan banyak sekali yang tidak
budaya luhur bangsa yang telah diwariskan hafal lagu kebangsaan, lambang negara,
oleh generasi terdahulu kepada generasi ataupun lebih bangga mengunakan bahasa
selanjutnya. Toleransi, beramah-tamah, asing dibanding bahasa nasional, bahasa
gotong royong, dan nilai-nilai luhur lainnya Indonesia (Resmana & Dewi, 2021). Selain itu
sudah tertanam dalam setiap diri bangsa banyak nya prilaku-prilaku yang menyimpang

71
dari nilai-nilai Pancasila yang ditandai dengan perguruan tinggi ataupun universitas dan
merosotnya kualitas, moral dan sikap-sikap mahasiswa, maupun pada seluruh bidang lain
yang menyimpang dari tata aturan yang yang berkaitan dengan kehidupan bangsa
berlaku di masyarakat, seperti adanya Indonesia. Salah satu cara yang menjadi
tawuran antar pelajar, maraknya kasus pondasi dasar yakni dengan membentuk
penculikan, perampokan, berita-berita hoax, karakter yang sesuai dengan hukum-hukum
dan lain sebagainya. Pancasila yang menjadi yang berlaku dimana ia tinggal baik dalam
dasar nilai pengembangan berbagai disiplin ruang lingkup masyarakat maupun dalam
ilmu-ilmu pengetahuan dan juga penemuan- kehidupan berbangsa dan bernegara sejak
penemuan baru dalam bidang teknologi, usia dini melalui sebuah pendidikan.
hendaknya dijadikan sebagai acuan dan Berawal dari penjelasan
penanda yang berperan sebagai penghalang permasalahan yang diangkat pada latar
dan pengingat, serta pelindung yang belakang di atas, maka tujuan dari penelitian
dikembangkan oleh seluruh ilmu ini adalah untuk menemukan peran pancasila
pengetahuan maupun teknologi. Di Indonesia sebagai landasan hukum, ideologi bangsa,
baik dalam perkembangan ilmu pengetahuan identitas bangsa, serta acuan dan rambu-
maupun teknologi tidak boleh bertentangan rambu dasar dalam pengembangan ilmu
dengan nilai-nilai yang termuat dalam pengetahuan maupun teknologi. Mencermati
Pancasila (Simanullang & Marthin, n.d.). kajian-kajian sebelumnya, salah satu upaya
Perlu adanya upaya yang prefentif yang dapat kita lakukan untuk menjaga dan
untuk mengatasi permasalahan- mempertahankan nilai Pancasila kepada
permasalahan yang menyebabkan lunturnya masyarakat Indonesia adalah dengan
dan menurunnya nilai-nilai Pancasila dan juga menanamkan nilai-nilai budi pekerti dan
moralitas bangsa ditengah-tengah membiasakan menerapkan karakter-karakter
perkembangan ilmu-ilmu yang berkembang yang selaras dengan Pancasila.(Riwayadi et
maupun dalam perkembangan teknologi al., 2021) .Penanaman nilai-nilai karakter bisa
informasi yang melesat begitu cepat dan dilakukan mulai dari kecil pada anak-anak,
tanpa batas serta terus berkembang. Upaya agar menjadi sebuah kebiasaan yang
yang bisa kita lakukan ialah dengan membudaya dalam diri bangsa Indonesia di
mengaktualisasikan norma-norma, hukum, masa depan.
juga tuntunan yang terdapat dan terkandung Hal ini juga ditegaskan oleh sistem
didalam Pancasila dalam kehidupan sehari- pendidikan nasional yang diatur dalam Pasal
hari atapun dalam setiap pergerakan juga 3 undang-undang, yang menyatakan bahwa
aktivitas yang dilakukan dalam berbagai fungsi pendidikan nasional adalah untuk
aspek kehidupan (Sanusi, 2019). Nilai-nilai membentuk dan mengembangkan watak
Pancasila harus tercermin, melekat dan serta peradaban negara serta mewujudkan
menjadi nyata dalam diri setiap bangsa cita-cita negara dengan cara ataupun melalui
indonesia dalam berbagai hal baik itu dalam pendidikan. Hal ini juga sesuai dengan apa
hal kesatuan dan ketahanan NKRI, dalam yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
kegiatan berekonomi, dalam bidang hukum yaitu kehidupan bernegara dengan cerdas,
dan tatanan negara serta politik, bidang menjadikan manusia sebagai warga negara
kesehatan, bidang sosial budaya, dalam yang memiliki potensi tinggi, bertakwa
bidang pendidikan dan lain sebagainya. kepada Tuhan Yang Maha Esa, pribadi yang
Dalam bidang pendidikan bisa dilakukan pada mulia, berbudi pekerti, dan berakhlak mulia.
berbagai tingkatan, hal ini bisa dimulai dari Mendidik untuk membentuk warga negara
usia anak sekolah dasar sampai pada yang berwawasan, cakap dan bijaksana,

72
kreatif dan inovatif, berwawasan luas dan terus terjadi dan bergerak cepat dan terus
terbuka, bertanggung jawab, baik dan melangkah maju seiring dengan
bijaksana.(Sutarmi et al., 2016) perkembangan zaman. Seperti saat ini kita
METODE PENELITIAN berada di era revolusi industri 4.0 yang sangat
Metode yang digunakan dalam penelitian ini identik dengan kemajuan IPTEK. Kemajuan
adalah pendekatan kualitatif dan juga dalam bidang IPTEK ini dapat mengubah
merupakan metode literature review, seperti: tatanan kehidupan manusia dalam berbagai
1. Sumber Data aspek kehidupan yang meliputi aspek
Dalam perolehan dan pengumpulan data, kepercayaan, budaya, politik, sosial bahkan
data yang diperoleh berasal dari artikel atau dalam dunia pendidikan sekalipun. Kita tidak
jurnal yang berkaitan dengan topik dan pokok bisa menutup diri untuk segala perubahan
bahasan "Pentingnya Pancasila dalam yang terjadi tetapi kita harus bisa
Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan menyesuaikan diri kita atas perkembangan
Teknologi" yang telah dipublikasikan baik zaman yang dialami. Kemajuan IPTEK
secara nasional maupun internasional. Selain mengharuskan kita untuk pandai dalam
itu, data yang diperoleh diambil dari peristiwa berliterasi teknologi, literasi digital, literasi
atau fakta yang terjadi di lapangan. yang sains, dan literasi lainnya karena apabila tidak
kemudian di analisis, dikelompokan dan di kita akan terseret dan tertinggal jauh. Saat ini
sajikan dalam sebuah bahasan. (Baureh, pula masyarakat dan teknologi sudah tidak
2018) bisa untuk dipisahkan, kehidupan masyarakat
2. Analisis Data pada saat ini sudah banyak melibatkan
Dari fakta di lapangan atau kejaian- teknologi. (Ratri N, 2008)
kejadian yang didapatkan data yang diperoleh Perubahan ini banyak sekali
kemudian di kelompokan yang kemudian di membawa dampak positif dan negatifnya,
ambil pokok-pokok atau intisari yang disinilah kita harus bisa selektif untuk
kemudian diverifikasi dan didapatlah sebuah menerima segala sesuatu yang datang kepada
kesimpulan atau benang merahnya.(Baureh, kita. Tidak semua pengaruh asing itu baik
2018) untuk diterapkan di negara kita Indonesia,
tapi harus disesuaikan dengan hukum dan
PEMBAHASAN norma aturan yang berlaku di Indonesia
Zaman yang sedang terjadi yang kita sebagai negara yang dikenal dengan negara
alami bersama saat ini sering di kenal dengan hukum. Apabila kita telusuri dengan
zaman dimana segala sesuatu dikerjakan kemajuan IPTEK ini membuat interaksi dan
menggunakan mesin yang luar biasa canggih hubungan baik antar perorangan atau
dan serba digital yakni era revolusi industri individu, individu dengan sebuah kelompok
4.0. Teknologi informasi dan komunikasipun ataupun suatu kelompok dengan kelompok
mengalami banyak kemajuan. Kemajuan di ini lainnya menjadi lebih mudah, cepat, dan
diwarnai dengan hasil karya yang luar biasa praktis. Selain itu tidak ada lagi batas-batas
canggih seperti: rekayasa genetika, super regional maupun internasional yang
komputer, mobil otomatis, teknologi nano memisahkan antara satu dengan lainnya.
dan inovasi-inovasi lainnya. Kemajuan Selain itu, segala sesuatu pun dapat kita
teknologi membawa banyak sekali dampak, dapatkan dengan mudah, praktis saat ini
perubahan dan perpindahan dari suatu (Sallamah & Anggraeni, 2021)
keadaan ke keadaan yang lainnya (Rachman, Perkembangan dan perubahan yang
2018). Perubahan-perubahan ini tidak bisa di akibatkan dengan adanya revolusi dari
untuk kita hindari dan kita elakan dan akan masa ke masa telah mengubah cara aktifitas,

73
budaya serta pola pikir manusia sebelumnya, dasar dan rambu-rambu dalam
di zaman yang sudah serba canggih dan digital pengembangan berbagai disiplin ilmu
banyak pekerjaan manusia yang pengetahuan dan penemuan teknologi-
memanfaatkan mesin. Hal inilah yang harus teknologi terbaru. Arus globalisasi yang
kita perhatikan bahwa ada beberapa semakin kuat secara perlahan dapat mengikis
tantangan baru yang akan kita hadapi pada jati diri bangsa dan perbuatan-perbuatan
masa ini, dengan situasi yang seperti ini yang tidak sesuai dengan aturan-atauran
manusia diharuskan untuk bisa melakukan serta karakter-karakter yang di harapkan
segala sesuatu dengan multitasking dan Pancasila di Indonesia. Dewasa ini sering kali
multitalent. Manusia di haruskan untuk bisa kita menemukan tindakan-tindakan asusila
berliterasi digital, literasi teknologi dan yang terjadi di lingkungan masyarakat seperti,
beberapa literasi yang lainnya seperti yang maraknya kasus-kasus pembunuhan,
telah disebutkan sebelumnya. pelecehan seksual, perampokan, dan
Kemampuan-kemampuan tersebut penculikan. Selain itu juga dapat ditemukan
harus kita miliki karena sebagai penyesuaian pengaruh dari adanya globalisasi ini dengan
perkembangan zaman yang terjadi yang budaya masyarakat yang kebarat-baratan dan
mempunyai ciri khas peningkatan digitalisasi perilaku konsumtif. Mereka lebih mencintai
manufaktur yang sangat luar biasa canggih budaya asing dibanding budaya Indonesia.
dan terbarukan yang didukung juga dengan Begitu juga dalam pemanfaatan teknologi
adanya faktor-faktor: 1) Meningkatnya banyak sekali ditemukan tindakan-tindakan di
kualitas data, kekuatan komputasi, dan dalam media sosial yang tidak sesuai dan
konektivitas dengan kekuatan dan kecepatan melanggar hukum dan aturan yang berlaku
yang tak terbatas; 2) Munculnya analitik, seperti digunakan untuk menyebarkan berita
keterampilan, dan kecerdasan bisnis yang hoax, media ujaran kebencian dan provokasi,
lebih modern dan luar biasa besar; 3) penipuan, dan lain sebagainya. Saat ini
Munculnya bentuk-bentuk baru interaksi dampak nya pun sudah mulai memasuki
antara manusia dan mesin. Selama ini ranah pendidikan seperti banyaknya kasus
keduanya menjadi satu yakni manusia yang bullying melalui media sosial.
sudah terbiasa bergantung pada teknologi; Melemahnya karakter bangsa
dan 4) Pembentukan/percetakan dunia digital Indonesia yang terjadi diakibatkan oleh
ke dalam dunia yang lebih nyata seperti tumbuhnya hedonistik, inteloransi,
seperti adanya robot-robot, percetakan data- radikalisme, individual, terkikisnya rasa
data ke dalam bentuk 3D. Dalam hal ini persatuan, kebersamaan dan tolong
terlihat bahwa prinsip yang digunakan ialah menolong saling bahu membahu yang
dengan menyatukan fungsi mesin, proses menjadi ciri khas bangsa yang sudah ada dan
kerja, juga dengan menerapkan prinsip terlahir sejak jaman nenek moyang bangsa
kecerdasan di setiap hubungan dan proses Indonesia, penurunan kualitas moralitas dan
disetiap produksi secara mandiri. (Yanzi et al., etika bangsa, dan perubahan moral, etika,
2019) dan perilaku yang semakin jauh dari nilai-nilai
Namun, sangat di sayangkan karena luhur budaya bangsa, termasuk rendahnya
dengan berkembangnya berbagai ilmu-ilmu pilar-pilar negara yang dimilikinya. (Hanum,
pengetahuan dan kemajuan-kemajuan 2020)
teknologi yang mutakhir dapat berpotensi Permasalahan yang dihadapi bangsa
menjadikan lunturnya nilai-nilai Pancasila Indonesia patut mendapat perhatian khusus
sebagai ideologi bangsa, dasar negara dan dari berbagai elemen masyarakat dan
sebagai jati diri bangsa Indonesia serta acuan berupaya untuk mencari solusi dan jawaban

74
akan masalah yang dihadapinya. Salah satu maka akan membahayakan lingkungan hidup
upaya yang bisa di lakukan adalah dengan di masa yang akan datang. Ilmuwan juga perlu
menanamkan nilai-nilai yang terkandung memperhatikan apakah tujuan mereka
dalam Pancasila. Segala macam bentuk sebagai ilmuwan yang beradab tercapai dan
penemuan ilmu baru ataupun kemajuan tidak merugikan manusia. Ada juga
dalam bidang teknologi yang berkembang di kebutuhan untuk menyeimbangkan
Indonesia tidak bertentangan ataupun pengembangan pengetahuan dengan
bertolak belakang dengan nilai-nilai yang pelestarian lingkungan budaya dan alam
terkandung dalam Pancasila, dan negara. Selain itu, perlu adanya penyaringan
memperhatikan norma, hukum, dan budaya terhadap segala sesuatu yang bertentangan
yang terdapat dalam masyarakat. Walaupun dengan pancasila seperti budaya-budaya
IPTEK sendiri berkembang secara otonom asing yang tidak sesuai dengan iklim di
akan tetapi tetap di dalamnya harus Indonesia, hal ini bertujuan agar nilai-nilai
terkandung dan sesuai dengan Pancasila. yang baik dan luhur tidak hilang, seperti
Selanjutnya, pengembangan ilmu beramah-tamah, gotong royong, cinta rasa
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) perlu keadilan, musyawarah, solidaritas,
memasukkan nilai-nilai Pancasila sebagai spiritualitas dan lain sebagainya. Hal
faktor internal yang mendasari agar terpenting juga dalam berteknologi adalah
identitastas dan jati diri bangsa agar tidak dengan menerapkan etika dalam ber-IPTEK
hilang dan mampu diterima oleh masyarakat agar pemanfaatan teknologi sesuai dengan
luas. Nilai Pancasila juga harus dijadikan kebutuhan dan tidak disalah gunakan.
sebagai standar dasar bagi pengembangan Landasan atau etika dalam ilmu
berbagai disiplin ilmu maupun teknologi di pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang
Indonesia. Dengan kata lain, Pancasila dapat dijalankan dan dikembangkan harus
mengendalikan Perkembangan Ilmu dan menghormati keyakinan masyarakat
kemajuan teknologi yang berada di luar Indonesia yang sangat beragam dan tidak
kendali. Hal itu bersumber dari cara berpikir menimbulkan konflik dan perpecahan dalam
dan tindakan masyarakat Indonesia. bangsa Indonesia terutama terkait
Begitupula segala bentuk perkembangan dan permasalahan kepercayaan dan keyakinan.
kemajuan IPTEK harus berakar pada budaya, Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
adat istiadat, yang berlaku di dalam harus mengarah pada pembangunan manusia
kehidupan masyarakat luas, atau yang dikenal dan didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan
sebagai degenerasi pengetahuan (indigenous dan nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung
knowledge). (Surajiyo, 2013) dalam Pancasila (Setyorini, 2018) dan tidak
Perubahan pola pikir, cara pandang, melanggar dan bertentangan dengan prinsip
dan gaya hidup manusia timbul akibat adanya dan juga hak-hak kemanusiaan.
berbagai perkembangan ilmu pengetahuan Perkembangan ilmu pengetahuan dan
dan teknologi. Untuk itu diperlukan teknologi harus menjadi unsur yang
pemikiran, penelitian dan perenungan yang menyeragamkan kebudayaan, mempererat
mendalam agar bangsa Indonesia tidak gagal persatuan dan mengembangkan pendidikan,
menentukan pilihan nilai-nilai yang bukan sebagai bahan perpecahan
bertentangan dengan kepribadian dan kebudayaan Indonesia. Perolehan ilmu
budaya negara serta norma dan hukum yang pengetahuan dan teknologi haruslah bersifat
berlaku. Tuntutan moral para ilmuwan dalam demokratis dan merata bagi seluruh rakyat
pengembangan moral harus diperhatikan Indonesia, karena pendidikan itu sendiri
dalam pengembangan IPTEK, apabila tidak merupakan bagian dari sistem pendidikan

75
yang merupakan kebutuhan dan hak semua maupun teknologi. Baik ilmu pengetahuan
orang. Untuk itu perlu memperkecil maupun teknologi merupakan salah satu
kesenjangan dalam penguasaan ilmu perkembangan budaya kehidupan manusia
pengetahuan dan teknologi, pemerataan ilmu yang pada hakikatnya ditujukan untuk
pengetahuan dan teknologi, mendukung kepentingan bersama (Di et al., 2021). Sila
kemakmuran masyarakat, dan mewujudkan kedua juga merupakan sebuah solusi untuk
sebuah keadilan dan kemakmuran demi meminimalisir perpecahan bangsa, sebagai
terwujudnya cita-cita bangsa Indonesia. manusia yang berpegang pada pancasila
Hakikat Pancasila sebagai paradigma, dalam pengembangan ilmu harus beradab
sumber nilai, kerangka, dan prinsip moral dan beretika, karena pada dasarnya
dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan perkembangan disiplin ilmu pengetahuan
teknologi harus memiliki semangat yang kuat maupun kemajuan teknologi adalah proses
dalam pengembangannya dan memuat nilai- budaya manusia yang beradab dan bermoral,
nilai yang sesuai dengan sila Pancasila. ini: yang memberikan dasar moralitas dari tidak
Sila pertama, memberikan amanat bahwa baik menjadi baik ataupun dari yang tidak tau
kita sebagai seorang mahkluk yang bertuhan menjadi tau. Oleh karena itu, dalam
di dunia yang harus menjalankan pengembangan ilmu pengetahuan maupun
kewajibannya sebagai mahkluk bertuhan juga teknologi harus didasarkan pada hakikat
memberikan kesadaran bahwa kehidupan di tujuan dan kesejahteraan umat manusia.
dunia ini adalah sebuah perjalanan untuk Ilmu pengetahuan dan teknologi harus
mencapai sesuatu di alam selanjutnya yakni menjadi wadah perubahan manusia ke arah
akhirat. Nilai ini pula yang menegaskan bahwa yang lebih baik dan mampu meningkatkan
manusia pada hakikatnya adalah seorang kualitas ilmu pengetahuan. Dia juga
pemimpin di muka bumi. Yang diperintahkan mendukung harkat dan martabat manusia di
untuk melakukan kebaikan dan mencegah muka bumi, tidak membuat orang sombong,
keburukan. Tuntutan sikap atau kode etik merasa paling pintar, orang yang paling
ilmiah dan keinsinyuran para ilmuwan berpengaruh, merasa lebih baik dari yang lain,
menurut sila pertama ini seperti: menjaga dan merasa segalanya dalam menggunakan
keseimbangan dan keamanan di muka bumi, ilmu pengetahuan dan teknologi.
tetap memperhatikan kesehatan, Sila Ketiga, Sila ini menjadi sebuah pengingat
kesejahteraan dan ketentraman masyarakat, dan sangat mengamanatkan bahwa
berperilaku jujur, bertanggung jawab, etis diperlukan sikap menjungjung toleransi yang
dan mengikuti aturan dan tidak melakukan tinggi pada setiap indiviu bangsa Indonesia,
pelanggaran untuk meningkatkan hal ini yang akan menjadi dasar dan pondasi
kehormatan, reputasi, keunggulan terhindarrnya dari berbagai konflik yang akan
profesional, dll, adalah manifestasi dari timbul baik itu dalam segi ras, suku, budaya
tindakan untuk kebaikan. Ilmuwan yang bahkan keyakinan yang di anut oleh
mempraktekkan kompetensi profesionalnya masyarakat. Dengan berkembangnya ilmu
dengan baik sesuai dengan tuntunan sikap ini pengetahuan juga dengan adanya teknologi
mencerminkan sikaf bersyukur atas karunia yang selalu terbarukan, bangsa Indonesia di
Tuhan. harapkan memiliki rasa nasionalisme dan
Sila kedua, Sila ini menjadi dasar moralitas cinta tanah air yang kuat, dan dapat
bagi manusia yang mengatur segala macam memelihara keutuhan persatuan dan
bentuk kemanusian yang harus dijunjung kesatuan bangsa. Oleh karena itu, ilmu
tinggi termasuk hak-hak yang dimilikinya baik pengetahuan dan juga teknologi harus
dalam perkembangan ilmu pengetahuan dikembangkan untuk meningkatkan rasa

76
persatuan bangsa dan di harapkan dapat lebih bangsa dan negara, artinya setiap individu
dikembangkan lagi dalam hubungan antara harus bisa menjadi seorang warga negara
masyarakat Indonesia dengan masyarakat yang baik dan juga cerdas dan mampu
yang lebih luas yang mencapai tingkat menjalankan hak dan kewajibannya sebagai
internasional. seorang warga negara terhadap negaranya.
Sila keempat, sila ini mendasari bahwa baik Terakhir harus bisa menjaga keadilan dan
perkembangan ilmu pengetahuan maupun keseimbangan sebagai seorang manusia
teknologi yang harus dilahirkan secara dengan lingkungan alamnya, lingkungan yang
demokratis. Dari sini dapat dipahami bahwa merupakan tempat tinggal haruslah dijaga
semua ilmuwan harus memiliki kebebasan keseimbangan nya agar dapat memberikan
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan pengaruh yang baik dalam kehidupan.
maupun teknologi yang dikembangkannya, Keseimbangan ini sangat penting untuk di
dan tidak boleh ada paksaan atau faktor lain miliki oleh setiap individu karena mengingat
yang menindasnya. Namun dalam pentingnya akan sebuah kesatuan unsur-
perkembangan ilmu pengetahuan ataupun unsur yang membangun dan terikat antara
teknologi, semua ilmuwan harus memiliki satu dengan yang lainnya.(Ratri N, 2008)
pikiran terbuka yang berarti mengamalkan
nilai-nilai yang terkandung dalam pelajaran Simpulan
tersebut, menghormati dan menghargai Dari uraian di atas dapat kita ketahui
kebebasan orang lain, serta terbuka terhadap bahwa, Pancasila sebagai dasar negara,
kritik dan pengawasan atau perbandingan ideologi negara, dan identitas juga jati diri
dengan pengetahuan teoritis lainnya. Serta bangsa Indonesia haruslah dijadikan
tidak memaksakan kehendaknya sendiri dan pedoman dan acuan dalam perkembangan
dapat mentolerir kritik dan bahkan kontra ilmu pengetahuan serta teknologi. Pada saat
terhadap apa yang dia dapatkan.(Yanzi et al., ini dengan adanya arus globalisasi yang
2019) semakin deras dapat mempengaruhi berbagai
Sila kelima, kemajuan ilmu pengetahuan serta hal dalam aspek-aspek kehidupan yang
teknologi harus mampu menjaga berpotensi dapat mengikis dan melunturkan
keseimbangan keadilan berbagai hal dalam nilai-nilai luhur yang telah dianut oleh bangsa
kehidupan manusia serta dalam berbagai indonesia. oleh karena itu, dalam
bidang baik itu dalam hal keseimbangan pengembangan ilmu pengetahuan maupun
keadilan dalam hubungannya dengan diri teknologi haruslah beralaskan budaya dan
sendiri artinya individu mampu memahami hukum yang berlaku di Indonesia. Landasan
diri sendiri dan apa yang ia butuhkan untuk atau etika dalam pengembangan IPTEK
jiwa dan juga raganya. Hubungan manusia haruslah menghormati keyakinan yang
dengan tuhannya seperti mampu berbeda-beda, haruslah mengembangkan
melaksanakan kewajibannya sebagai seorang manusia dengan nilai-nilai kemanusiaan.
mahkluk yang berkeyakinan kepada tuhan Selain itu dalam perkembangan ilmu
dan menaati segala sesuatu yang tuhannya pengetahuan serta teknologi haruslah
perintahkan. Hubungan manusia dengan menjadi penghegemonisasi budaya yang di
manusia lainnya hal ini juga tak kalah penting anut oleh bangsa Indonesia dan memperkuat
sebagai seorang bangsa yang hidup persatuan dan kesatuan bangsa serta dengan
besosialisasi dan akan saling membutuhkan perkembangan nya dapat membantu
satu sama lain sudah sepatutnya seseorang masyarakat dan mensejahterakan kehidupan
menjalin hubungan yang harmonis dengan dalam berbangsa dan bernegara.
yang lainnya. Hubungan manusia dengan

77
Daftar Pustaka Sanusi, U. (2019). Peran Pancasila Dalam
Baureh, M. G. (2018). Dampak Yuridis Perkembangan Dan Kemajuan Ilmu
Degradasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Pengetahuan Dan Teknologi. Jurnal
Kehidupan Sosial di Era Milenial. TEDC, 13(3), 311–318.
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, http://ejournal.poltektedc.ac.id/index.
Sains, Dan Sosial Humaniora (SINTESA), php/tedc/article/view/316
November, 339–343. Setyorini, I. (2018). Urgensi Penegasan
Di, K., Derasnya, T., & Globalisasi, A. (2021). Pancasila sebagai Dasar Nilai
Universitas muhammadiyah enrekang. Pengembangan Iptek. Syariati : Jurnal
3. Studi Al-Qur’an Dan Hukum, 4(02), 213–
Hanum, F. F. (2020). Pancasila sebagai 222.
paradigma pembangunan industri 4.0. https://doi.org/10.32699/syariati.v4i02.
Humanika, 19(1), 30–42. 1178
https://doi.org/10.21831/hum.v19i1.30 Simanullang, A. M., & Marthin, S. J. (n.d.).
157 Penyalahnggunaan Teknologi Spy Cam (
Pratama, N. Y. P., & Dewi, D. A. (2021). Hidden Camera ).
Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Surajiyo. (2013). Pancasila Sebagai Dasar Nilai
Membentuk Moral Bangsa yang Terkikis Pengembangan Ilmu Dan Teknologi Di
Akibat Benturan Globalisasi. Jurnal Indonesia. Journal Lppm Unindra, 1,
Pendidikan Tambusai, 5(1), 962–968. 123–144.
https://www.jptam.org/index.php/jpta Sutarmi, Raharjo, T. J., & Pramono, S. E.
m/article/view/1046 (2016). Implementasi Pelaksanaan
Rachman, T. (2018). tinjauan Pancasila. Pendidikan Karakter sebagai Landasan
Angewandte Chemie International Wawasan Kebangsaan di SMK Negeri 1
Edition, 6(11), 951–952., 10–27. Kendal Kabupaten Kendal. Journal of
Ratri N, A. D. D. (2008). Universitas Educational Social Studies, 5(2), 136–
muhammadiyah enrekang. 3, 88–94. 144.
Resmana, M. T., & Dewi, D. A. (2021). https://journal.unnes.ac.id/sju/index.p
Pentingnya Pendidikan Pancasila untuk hp/jess/article/view/14078
Merealisasikan Nilai-Nilai Pancasila Yanzi, H., Adha, M. M., Hidayat, O. T., & Putri,
dalam Kehidupan Bermasyarakat. Jurnal D. S. (2019). Urgensi Nilai-Nilai Pancasila
Pendidikan Dan Kewirausahaan, 9(2), sebagai Dasar Pengembangan IPTEK
473–485. Untuk Merespon Revolusi Industri 4.0.
https://doi.org/10.47668/pkwu.v9i2.13 Repository.Lppm.Unila.Ac.Id.
4
Riwayadi, E., Amanda, B. T., & Juwantini, N.
(2021). Analisis Strategi Manajemen Profil Penulis
Pancasila Untuk Globalisasi. Jurnal Penulis lahir di Cianjur, 03 Maret 2002 dan
Pengembangan Wiraswasta, 23(2), 89. tinggal di kota kelahiran. Saat ini sedang
https://doi.org/10.33370/jpw.v23i2.56 menempuh pendidikan di Universitas
9 Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru jurusan
Sallamah, D. ;Dewi, & Anggraeni, D. (2021). Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Peran dan Implementasi Nilai-Nilai
Pancasila dalam Berkehidupan di Era.
Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora, 1(8),
4–9.

78

You might also like