Professional Documents
Culture Documents
Muhammad Fakhri Hadiyanto - Final PI5001
Muhammad Fakhri Hadiyanto - Final PI5001
Disusun Oleh
Disusun Oleh:
Pembimbing/Koordinator Sub-Prodi
Alhamdulillaahi Robbil ‘Alamin, Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat,
Laporan Portofolio PI5001 tentang Kode Etik dan Etika Keinsinyuran. Laporan
portofolio ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk untuk menyelesaikan
Institut Teknologi Bandung. Oleh karena itu, pada kesempatan yang berbahagia ini
penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar
besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Umar Khayam, S.T, M.T., IPM. atas bimbingan, arahan
2. Rekan rekan staf dan pimpinan UP Muara Tawar PT. PLN Nusantara
dan doa.
Power dengan jabatan Technician PLTGU Blok 3-4D Unit Pembangkitan (UP)
Tawar.
Dalam kepenulisan portofolio kode etik dan etika profesi insinyur, penulis
yang telah didapatkan. Lima prinsip dasar KEI (Kode Etik Insinyur) sejalan
dengan core values BUMN saat ini yaitu AKHLAK (Amanah, Kompeten,
masyarakat .
Prinsip dasar KEI (Kode Etik Insinyur) yang diterapkan antara lain, prinsip
pegang sebagai salah satu core values BUMN yaitu Amanah. Dengan
iii
efisien.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
RINGKASAN............................................................................................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................................................v
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................................vi
BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...................................................................................................................1
1.2. Tujuan Praktik Keinsinyuran.........................................................................................2
1.3. Ruang Lingkup Praktik Keinsinyuran..........................................................................3
1.4. Permasalahan.....................................................................................................................3
BAB II. PENGERTIAN MORAL, ETIK, DAN ETIKA KEINSINYURAN..............................................4
2.1. Prinsip Dasar Kode Etik Insinyur..................................................................................4
2.2. Contoh Uraian Kode Etik Profesi..................................................................................4
BAB III. STUDI KASUS............................................................................................................................6
3.1. Studi Kasus 1 - Change Over Battery Charger BTL10/20 saat Major
Inspection Gas Turbine Generator (GTG) 4.3.............................................................6
3.2. Studi Kasus 2 - Safety Valve Popping Test pada Commisioning Steam
Turbine Generator 3.0.....................................................................................................8
3.3. Studi Kasus 3 - House Load GTG 3.1..........................................................................10
3.4. Studi Kasus 4 - Permasalahan Static Frequency Converter...............................12
3.5. Studi Kasus 5 - Performance Test di Beban Base Load GTG 3.2.........................14
3.6. Studi Kasus 6 – Kegiatan Shifting Pengoperasian PLTGU di Masa Pandemi
Covid-19...............................................................................................................................15
BAB IV. PENUTUP.................................................................................................................................17
4.1. Umum..................................................................................................................................17
4.2. Kesimpulan........................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................20
LAMPIRAN.............................................................................................................................................21
iv
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I. PENDAHULUAN
untuk mengubah dan mengembangkan suatu bahan, energi dan berbagai sumber
keinsinyuran yang tertuang pada KEI (KEI) pada Program Studi Pendidikan Profesi
Insinyur (PS PPI), para insinyur dapat meningkatkan nilai tambah dan daya guna
dalam praktik keinsinyurannya agar dapat bermanfaat lebih luas bagi masyarakat.
seseorang harus lulus dari Program Profesi Insinyur. Sejak 9 februari 1993 dalam
mahasiswa lulusan Teknik disebut insinyur (Ir.) hal ini berdampak pada jumlah
Satuan Kredit Semester (SKS) yang lebih banyak dari saat ini. Setelah penetapan
036/U/1993, Undang-Undang No.12 tahun 2012 tentang Dikti, Perpres No.8 tahun
serta Permenristekdikti No.44 tahun 2015 tentang SNDIKTI, Insinyur (Ir.) dinaikkan
1
Program Studi Profesi Insinyur Institut Teknologi Bandung (PSPPI ITB) menetapkan
program keinsinyurannya. Ketiga portofolio ini antara lain Portofolio Kode Etik dan
studi kasus pada portfolio tersebut yang memperlihatkan etika profesi dan praktik
2
Dengan adanya praktik keinsinyuran diharapkan para insinyur dapat
meningkatkan kompetensi dan profesionalitas keinsinyurannya dengan
memegang teguh nilai budi yang luhur, bertanggung jawab serta moralitas
yang tinggi sesuai dengan nilai-nilai yang tertuang pada Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2014.
1.4. Permasalahan
3
BAB II. PENGERTIAN MORAL, ETIK, DAN ETIKA KEINSINYURAN
Kode etik profesi adalah sistem norma,nilai dan perilaku yang mengikat bagi
berbudi luhur dan penuh tanggung jawab sesuai norma yang tertuang pada
Insinyur wajib berpijak pada prinsip-prinsip perilaku etis dan standar integritas
pada area local maupun control room PLTGU. Teknisi control room harus
4
dapat berkoordinasi dengan baik dengan pihak luar dan teknisi operasi local.
Dalam pekerjaan yang bersifat team work atau kerja sama tim, Kode Etik
c. Bertindak sebagai pihak yang jujur dan dapat dipercaya kepada Pemberi
Tugas atau Pemberi Pekerjaan.
5
BAB III. STUDI KASUS
3.1. Studi Kasus 1 - Change Over Battery Charger BTL10/20 saat Major
Inspection Gas Turbine Generator (GTG) 4.3
Pekerjaan ini terkait dengan kegiatan overhaul GTG 4.3 berdasarkan jadwal PO
(Planned Outage) yang telah direncanakan ketepatan waktu dalam overhaul sangat
penting untuk tercapainya kinerja pembangkit yang baik atau EAF (Equivalent
dalam hal ini pada sub pekerjaan overhaul yaitu C/O Battery Charger BTL10/20 GTG
4.3. Pekerjaan ini bersinggungan dengan bidang lain yaitu tim UMRO (Unit
battery charger. Berikut tugas yang harus dilakukan Local Operator GTG.
sistem yang telah di tagging ke Control Room dan pihak PTW (Permit To
Work)
Battery Charger.
6
KEI yang utama diterapkan adalah:
dalam hal ini yaitu C/O Battery Charger BTL10/20 GTG 4.3. Local Operator
pekerjaan overhaul. Maka dari itu operator local Gas Turbine wajib
kronologi yang terjadi sejujurnya kepada pihak central control room (CCR)
terdapat pihak tim UMRO yang telah memulai pekerjaan cleaning di sistem
7
(Perencanaan Kehandalan) Operasi untuk membuat Instruksi Kerja C/O
Battery
3.2. Studi Kasus 2 - Safety Valve Popping Test pada Commisioning Steam
Turbine Generator 3.0
Safety valve popping test merupakan salah satu pengetestan pada commisioning
test add on project STG 3.0. Pengetestan ini bertujuan untuk mengetahui apakah
safety valve bekerja Ketika terjadi overpressure pada line Steam turbine,Pressure
Steam turbine harus maksimum dengan menaikkan beban Gas Turbine. Tugas saya
antara lain :
valve test yang mengharuskan naik turun beban dan akan mempengaruhi
8
frekuensi jaringan. Pekerjaan naik turun beban harus dikoordinasikan
komunikasi yang baik antara main control room STG 3.0 dengan central
jaringan tidak stabil yang akan mentrigger pembangkit lain untuk trip,
Turbin Gas Generator”. Dalam hal ini yaitu kesesuaian jadwal commissioning
test, pengamatan parameter operasi (HP, IP, LP), serta koordinasi load Gas
turbine. Manuver operasi yang lain belum bisa dilakukan terkait kontrak
commissioning test yang masih dilakukan oleh pihak vendor terkait (Hutama
9
Gambar 2. Safety Popping Test Control Room & Lokal
Pekerjaan ini terkait dengan 4 goals PLN (Green, Lean, Innovative dan Customer
Focused) yaitu program anti blackout yang tertuang pada Lean (Memastikan
pengadaan listrik yang andal dan efisien). Uji house load ini dilakukan dengan
house load
terkait resetting Under Frequency Relay (UFR) dan pindah supply 400 V to
10
5. Melakukan start up dan shut down GT 3.2
dengan bidang lain secara cepat dan tepat sangat diperlukan. Yaitu
koordinasi dengan P2B, Gas booster phase 2, operator GITET, operator local
profesi.
Pada uji house load terdapat kendala teknis yaitu pasca house load GT tidak
bisa sinkron Kembali ke jaringan. Sedangkan salah satu syarat berhasil uji
house load adalah dapat sinron Kembali ke jaringan. Dengan target tersebut,
yaitu dengan manuver operasi dengan cara sinkron GT secara manual via
HMI control room. Dengan kondisi tersebut Uji House Load berhasil
11
Gambar 3. Kegiatan House Load di Control Room
Pekerjaan ini terjadi setelah kegagalan start up gas turbine yang berulang
dikarenakan static frequency converter (SFC) mengalami alarm earth fault. SFC
adalah penggerak awal pada saat startup gas turbine sebelum gas turbine
digerakkan oleh hasil pembakaran di chamber. Maka fungsi SFC sangatlah penting.
Pada saat terjadi masalah tersebut tanggung jawab saya antara lain:
untuk melakukan pengecekan area local. Antara lain panel SFC, breaker 6kv
12
Beberapa contoh prinsip dasar KEI yang dilaksanakan adalah:
dengan bidang lain secara cepat dan tepat sangat diperlukan. Yaitu
koordinasi dengan P2B, Gas booster phase 2, operator GITET, operator local
Pengambilan Data yang saya ambil harus sesuai dengan jam startup hingga
13
Gambar 4. Pengambilan data Earth Fault alarm pada SFC
3.5. Studi Kasus 5 - Performance Test di Beban Base Load GTG 3.2
Pekerjaan ini merupakan pengujian performa Gas Turbine 3.2 dengan mencapai
base load atau beban maksimum dengan melihat parameter operasi yang
izin untuk mencapai beban maksimum. Penulis memiliki tanggung jawab sebagai
a. Operator CCR berkoordinasi dengan pihak P2B, pihak gas booster phase 2
sebagai penyedia bahan bakar gas, serta operator local PLTGU. Sebagai
pengoperasian pembangkit.
b. Pada saat performance test karena kebutuhan jaringan P2B tidak jarang
diminta 2 unit Gas Turbine untuk startup diluar perencanaan awal ROH
lapangn untuk proses startup Gas Turbine dengan kontrak durasi startup
hingga sinkron selama 30 menit sesuai kontrak DKIKP (Deklarasi Kondisi dan
15
3.6. Studi Kasus 6 – Kegiatan Shifting Pengoperasian PLTGU di Masa
Pandemi Covid-19
Pada masa pandemi Covid-19 kami selaku penyedia kelistrikan diwajibkan selalu
Implikasi pada Aspek Kode Etik dan Etika Profesi, antara lain:
Dari pengalaman tersebut maka dapat saya ambil pelajaran bahwa setiap
16
BAB IV. PENUTUP
4.1. Umum
dibidang pembangkitan dengan menerapkan dan menjunjung tinggi kode etik dan
Sebagai teknisi pembangkit pekerjaan yang dilakukan bersifat teknis dan penuh
sumber daya manusia serta bahan bakar yang digunakan dapat dioptimalkan
efisiensi maksimum.
BLOK 3-4.
e. Melaporkan dan mengevaluasi terjadinya gangguan unit PLTGU BLOK 3-4, untuk
tercapainya suatu langkah perbaikan dari penyebab gangguan secara tepat,
17
f. Membuat laporan operasi secara berkala sebagai bahan masukan dan
pengambilan keputusan lebih lanjut.
18
4.2. Kesimpulan
untuk mengubah dan mengembangkan suatu bahan, energi dan berbagai sumber
kewajaran, dan kesetaraan serta keadilan. Oleh karena itu, Insinyur wajib berpijak
pada prinsip-prinsip perilaku etis dan standar integritas tertinggi, yang disusun
Dalam praktik keinsinyurannya selama 4 tahun, Prinsip dasar KEI (Kode Etik
Insinyur) yang diterapkan antara lain, prinsip dasar pertama yang mengedepankan
bekerja dan menghindari perbuatan mengelabui, prinsip dasar ini selalu penulis
pegang sebagai salah satu core values BUMN yaitu Amanah. Dengan menjalankan
19
DAFTAR PUSTAKA
20
LAMPIRAN
21