You are on page 1of 17

MAKALAH

FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILAH


NAMA NAMA KELOMPOK 4 :

1 . VICKIEL OCKADA SIMBOLON (6233311100)

2. ROMA JOEL SARAGIH (6233311090)

3. CHOKI THOMSON SITOMPOL (6233311096)

4. YOSEVIN SILABAN (6233311089)

5. ADELIA TRI SEPTIANA SIRAIT (6233311094)


Daftar Isi:

BAB 1:

Pendahuluan

Latar Belakang

Tujuan

BAB 2:

Konsep Dasar Filsafat Pendidikan Pancasila

Pancasila sebagai Ideologi Negara

Pancasila sebagai Dasar Pendidikan

Pendidikan sebagai Wujud Implementasi Pancasila

Prinsip-prinsip Pendidikan Pancasila

BAB 3:

Ketuhanan Yang Maha Esa

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Persatuan Indonesia

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Implementasi Filsafat Pendidikan Pancasila dalam Sistem Pendidikan

BAB 4:

Kurikulum Pendidikan

Etika dan Moral dalam Pendidikan

Pembentukan Karakter dan Kepribadian

Tantangan dan Masalah dalam Penerapan Filsafat Pendidikan Pancasila

BAB 5:

Multikulturalisme dan Toleransi

Globalisasi dan Modernisasi

Radikalisme dan Ekstremisme


Upaya Mempertahankan dan Mengembangkan Filsafat Pendidikan Pancasila

BAB 6:

Pendidikan Nilai-nilai Pancasila

Peran Guru dalam Menerapkan Filsafat Pendidikan Pancasila


BAB 1
Pendahuluan

Latar Belakang

Pendidikan merupakan fondasi yang vital bagi perkembangan suatu bangsa. Di Indonesia, konsep
pendidikan memiliki akar yang dalam dalam ideologi negara, yaitu Pancasila. Pancasila, sebagai dasar
negara, tidak hanya memiliki implikasi politik, tetapi juga memiliki makna yang mendalam dalam konteks
pendidikan. Konsep ini memberikan pedoman tentang bagaimana sistem pendidikan harus dirancang
dan dijalankan untuk mencapai tujuan sosial, moral, dan budaya yang diinginkan.

Pancasila, sebagai ideologi negara, menekankan pada nilai-nilai yang mendasar seperti Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh

Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia. Nilai-nilai ini menjadi pijakan penting dalam pembentukan karakter dan kepribadian warga
negara Indonesia melalui pendidikan.

Namun, dalam perkembangannya, terdapat berbagai tantangan dan kompleksitas dalam


mengimplementasikan Filsafat Pendidikan Pancasila. Globalisasi, modernisasi, dan isu-isu sosial seperti
multikulturalisme dan radikalisme telah mempengaruhi dinamika pendidikan di Indonesia. Oleh karena
itu, perlu pemahaman yang mendalam dan upaya yang lebih besar dalam menjalankan konsep Filsafat
Pendidikan Pancasila secara efektif.

Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk:

Menganalisis konsep dasar Filsafat Pendidikan Pancasila, termasuk peran Pancasila sebagai ideologi
negara dan dasar pendidikan.

Membahas prinsip-prinsip Pendidikan Pancasila dan implikasinya dalam sistem pendidikan.

Menjelaskan implementasi Filsafat Pendidikan Pancasila dalam kurikulum, etika, dan pembentukan
karakter siswa.

Menganalisis tantangan dan masalah yang muncul dalam penerapan Filsafat Pendidikan Pancasila,
seperti multikulturalisme, globalisasi, dan radikalisme.
Membahas upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan dan mengembangkan Filsafat
Pendidikan Pancasila, termasuk peran guru dan pemerintah dalam menjalankan misi ini.

Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang Filsafat Pendidikan Pancasila dan tantangan yang
dihadapi, diharapkan makalah ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat bagi pembaca tentang
peran penting Pancasila dalam pendidikan di Indonesia dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk
menjaga keberlanjutan serta relevansinya dalam dunia yang terus berubah.
BAB 2
Konsep Dasar Filsafat Pendidikan Pancasila

Filsafat Pendidikan Pancasila merupakan fondasi utama dalam sistem pendidikan Indonesia, yang
menekankan pentingnya nilai-nilai Pancasila sebagai panduan dalam pembentukan karakter dan
kepribadian warga negara Indonesia. Konsep dasar Filsafat Pendidikan Pancasila mencakup tiga aspek
kunci yang akan dibahas dalam bagian ini.

1. Pancasila sebagai Ideologi Negara

Pancasila adalah ideologi negara Indonesia yang diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945. Ini adalah
pilar utama yang mengatur tata nilai dan prinsip dasar yang menjadi dasar bagi seluruh aspek kehidupan
sosial, politik, dan budaya di Indonesia. Dalam konteks pendidikan, Pancasila menjadi panduan moral
dan etika yang harus diterapkan dalam kurikulum dan praktik pendidikan. Prinsip-prinsip dasar
Pancasila, seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, menjadi landasan moral bagi pengembangan karakter
siswa.

2. Pancasila sebagai Dasar Pendidikan

Pancasila juga dilihat sebagai dasar pendidikan di Indonesia. Ini berarti bahwa sistem pendidikan harus
mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan mengintegrasikannya dalam proses pendidikan. Pendidikan
harus membantu siswa memahami dan menginternalisasi prinsip-prinsip Pancasila, sehingga mereka
dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan berkepribadian baik. Ini mencakup
pengajaran tentang pluralisme, toleransi, dan penghargaan terhadap keragaman budaya, serta
pembentukan karakter siswa yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

3. Pendidikan sebagai Wujud Implementasi Pancasila

Selain menjadi dasar pendidikan, Pancasila juga diimplementasikan melalui pendidikan. Pendidikan tidak
hanya tentang penyampaian pengetahuan akademis, tetapi juga tentang membentuk kepribadian dan
karakter siswa sesuai dengan prinsip-prinsip Pancasila. Proses pendidikan harus menciptakan warga
negara yang memiliki keadilan sosial, toleransi, semangat gotong royong, dan cinta terhadap tanah air.
Implementasi ini melibatkan berbagai aspek pendidikan, termasuk kurikulum, etika guru, dan metode
pengajaran.
Dengan konsep dasar ini, Filsafat Pendidikan Pancasila memberikan arah yang jelas bagi sistem
pendidikan Indonesia untuk menciptakan generasi muda yang berakhlak, bertanggung jawab, dan
mencintai negara mereka. Pemahaman yang mendalam tentang konsep ini penting dalam menjalankan
pendidikan yang bermakna dan berdampak positif bagi masyarakat Indonesia.
BAB 3
Prinsip-prinsip Pendidikan Pancasila

Filsafat Pendidikan Pancasila mencakup berbagai prinsip yang mencerminkan nilai-nilai dasar
Pancasila dan menjadi landasan bagi pendidikan di Indonesia. Berikut adalah penjelasan
mengenai prinsip-prinsip ini:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Prinsip ini mengacu pada pengakuan akan adanya Tuhan yang Maha Esa sebagai dasar
eksistensi dan nilai dalam Pancasila. Dalam konteks pendidikan, prinsip ini menciptakan
pemahaman akan nilai-nilai moral, etika, dan spiritual yang mendasari seluruh proses
pendidikan. Pendidikan Pancasila menekankan pentingnya pengembangan nilai-nilai religiusitas
dan keimanan dalam pendidikan, serta penghormatan terhadap keberagaman keyakinan
agama di Indonesia.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Prinsip Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menuntut pendidikan yang menghargai martabat
manusia dan menciptakan suasana yang adil dan beradab bagi semua individu. Pendidikan
Pancasila harus menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan karakter dan
kepribadian yang beradab, serta menghindari segala bentuk diskriminasi. Ini juga mencakup
pendidikan untuk kemajuan sosial dan ekonomi yang adil.

3. Persatuan Indonesia

Prinsip Persatuan Indonesia menekankan pentingnya membangun rasa persatuan dan kesatuan
di antara warga negara Indonesia. Pendidikan harus mempromosikan rasa persatuan,
nasionalisme, dan patriotisme. Ini juga mencakup pengajaran tentang keragaman budaya di
Indonesia dan pentingnya menghargai serta memahami perbedaan antar etnis, agama, dan
budaya.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Prinsip ini menyoroti pentingnya demokrasi dan keterlibatan masyarakat dalam pengambilan
keputusan. Pendidikan Pancasila harus melibatkan siswa dalam pemahaman tentang nilai-nilai
demokrasi, hak asasi manusia, dan partisipasi dalam masyarakat. Ini mencakup pembelajaran
tentang prinsip-prinsip demokrasi, pemilu, dan peran warga negara dalam proses demokratis.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Prinsip Keadilan Sosial menekankan pentingnya pembangunan sosial dan ekonomi yang adil
bagi seluruh rakyat Indonesia. Pendidikan harus mempromosikan kesetaraan, keadilan, dan
distribusi yang lebih merata dari sumber daya. Ini mencakup upaya untuk mengurangi
kesenjangan sosial dan ekonomi melalui pendidikan yang berkualitas dan akses yang setara bagi
semua lapisan masyarakat.

Penerapan prinsip-prinsip Pendidikan Pancasila dalam sistem pendidikan adalah esensial untuk
menciptakan generasi muda yang memiliki nilai moral, etika, dan semangat nasionalisme yang
kuat. Prinsip-prinsip ini memberikan arah yang jelas bagi pendidikan di Indonesia, dan
penghargaan terhadap mereka adalah kunci untuk menjalankan Filsafat Pendidikan Pancasila
dengan efektif.
BAB 4
Implementasi Filsafat Pendidikan Pancasila dalam Sistem Pendidikan

Implementasi Filsafat Pendidikan Pancasila dalam sistem pendidikan Indonesia melibatkan


berbagai aspek, termasuk kurikulum, etika, dan pembentukan karakter dan kepribadian siswa.
Berikut adalah penjelasan mengenai implementasi konsep ini dalam praktik pendidikan:

1. Kurikulum Pendidikan

Kurikulum pendidikan merupakan elemen kunci dalam implementasi Filsafat Pendidikan


Pancasila. Kurikulum harus dirancang sedemikian rupa sehingga mencerminkan nilai-nilai dan
prinsip-prinsip Pancasila. Ini mencakup:

Pengajaran Nilai-nilai Pancasila: Kurikulum harus mencakup pengajaran yang mendalam


tentang nilai-nilai Pancasila, termasuk Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Pengembangan Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN): PKN harus menjadi bagian
integral dari kurikulum untuk membekali siswa dengan pengetahuan tentang konsep
demokrasi, hak asasi manusia, dan tugas sebagai warga negara.

Integrasi Multikulturalisme: Kurikulum juga harus mencakup pengajaran tentang budaya


Indonesia yang beragam, sehingga siswa dapat menghargai dan memahami keragaman budaya
dan agama yang ada di Indonesia.

2. Etika dan Moral dalam Pendidikan

Etika dan moral memiliki peran penting dalam Filsafat Pendidikan Pancasila. Implementasi etika
dan moral dalam pendidikan mencakup:

Etika Guru: Guru harus menjadi contoh yang baik dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila.
Mereka harus mendemonstrasikan integritas, keadilan, dan penghormatan terhadap siswa.

Pengembangan Kesadaran Moral: Pendidikan harus membantu siswa mengembangkan


kesadaran moral, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang etis dan bertanggung
jawab dalam kehidupan sehari-hari.
Pengenalan pada Etika Profesi: Bagi siswa yang berencana untuk memasuki berbagai profesi,
seperti kedokteran, hukum, atau bisnis, etika profesi harus diajarkan secara khusus.

3. Pembentukan Karakter dan Kepribadian

Pembentukan karakter dan kepribadian siswa adalah tujuan utama Filsafat Pendidikan
Pancasila. Ini melibatkan:

Pengembangan Kepribadian yang Beradab: Pendidikan harus membantu siswa menjadi individu
yang beradab, sopan, dan hormat terhadap sesama.

Pengajaran Nilai-nilai Gotong Royong: Nilai-nilai seperti semangat gotong royong dan
kepedulian terhadap sesama harus ditanamkan dalam siswa.

Pembentukan Kepribadian Nasional: Pendidikan harus membentuk kepribadian yang


mencerminkan nilai-nilai nasional, seperti cinta tanah air, kesetaraan, dan keadilan sosial.

Dengan implementasi yang efektif dari Filsafat Pendidikan Pancasila dalam kurikulum, etika,
dan pembentukan karakter dan kepribadian, pendidikan di Indonesia dapat menciptakan warga
negara yang memiliki rasa nasionalisme yang kuat dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Ini juga membantu menjaga relevansi nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat yang terus
berubah.
BAB 5
Tantangan dan Masalah dalam Penerapan Filsafat Pendidikan Pancasila

Penerapan Filsafat Pendidikan Pancasila dalam sistem pendidikan di Indonesia tidak terlepas
dari berbagai tantangan dan masalah. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Multikulturalisme dan Toleransi

Indonesia adalah negara dengan beragam etnis, agama, dan budaya. Tantangan utama adalah
bagaimana mendidik siswa untuk menghargai dan memahami keragaman ini. Beberapa
masalah terkait multikulturalisme dan toleransi meliputi:

Ketidaksetaraan Pendidikan: Akses pendidikan yang setara mungkin belum tercapai di seluruh
wilayah Indonesia, terutama di daerah yang lebih terpencil. Ini dapat mengakibatkan
ketidaksetaraan dalam kesempatan pendidikan.

Konflik Agama dan Etnis: Konflik antaragama dan antaretinis masih terjadi di beberapa wilayah.
Ini memerlukan pendekatan pendidikan yang kuat untuk mempromosikan toleransi dan
kerjasama antarberbagai kelompok.

2. Globalisasi dan Modernisasi

Dalam era globalisasi dan modernisasi, pengaruh luar sangat kuat, terutama melalui media
sosial dan teknologi. Ini menciptakan tantangan seperti:

Kehilangan Nilai-nilai Tradisional: Budaya konsumen global dapat mengganggu nilai-nilai


tradisional dan lokal. Siswa dapat terpapar pada nilai-nilai yang bertentangan dengan Pancasila.

Pengaruh Negatif Media Sosial: Media sosial dapat menjadi sumber disinformasi dan
radikalisasi. Siswa perlu diberi pemahaman tentang kritikalitas informasi dan etika bermedia
sosial.

3. Radikalisme dan Ekstremisme

Tantangan yang serius adalah mencegah penyebaran radikalisme dan ekstremisme di kalangan
siswa. Masalah-masalah terkait termasuk:
Radikalisasi di Sekolah: Ada kasus di mana sekolah-sekolah menjadi tempat radikalisasi.
Pendidikan Pancasila harus mencegah hal ini dan mendidik siswa tentang bahaya radikalisme.

Intoleransi dan Ekstremisme Agama: Pengaruh kelompok-kelompok ekstremis agama dapat


mempengaruhi pemahaman agama dan toleransi antaragama. Pendidikan harus menekankan
pada toleransi dan dialog antaragama.

Untuk mengatasi tantangan dan masalah ini, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah,
lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat. Pendidikan Pancasila harus menjadi instrumen
utama dalam mengatasi masalah-masalah ini dengan cara mendidik siswa tentang toleransi,
keragaman, demokrasi, dan etika sosial. Selain itu, penggunaan teknologi modern dapat
digunakan untuk mendukung pembelajaran yang efektif dan pendidikan tentang penggunaan
yang aman dan etis dalam dunia digital.
BAB 6
Upaya Mempertahankan dan Mengembangkan Filsafat Pendidikan Pancasila

Untuk mempertahankan dan mengembangkan Filsafat Pendidikan Pancasila, ada beberapa


upaya penting yang perlu dilakukan. Berikut adalah dua aspek kunci yang harus diperhatikan:

1. Pendidikan Nilai-nilai Pancasila

Pendidikan nilai-nilai Pancasila adalah salah satu langkah kunci untuk memastikan pemahaman
dan implementasi yang kuat dari Filsafat Pendidikan Pancasila di kalangan siswa. Berikut adalah
beberapa upaya dalam hal ini:

Integrasi Nilai-nilai Pancasila dalam Kurikulum: Kurikulum pendidikan harus dirancang


sedemikian rupa sehingga nilai-nilai Pancasila diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran.
Ini harus mencakup pembelajaran konkret tentang nilai-nilai ini dan bagaimana mereka
berkaitan dengan materi yang diajarkan.

Materi Khusus tentang Pancasila: Selain integrasi nilai-nilai dalam kurikulum, ada kebutuhan
untuk mata pelajaran atau program yang secara khusus membahas Pancasila dan nilai-nilainya.
Ini membantu siswa memahami secara lebih mendalam prinsip-prinsip yang menjadi dasar
negara.

Pendidikan Karakter: Pendidikan karakter yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila harus
menjadi bagian penting dari pendidikan. Ini termasuk pengajaran tentang toleransi, etika,
kepemimpinan, dan tanggung jawab sosial.

Penggunaan Metode Aktif: Metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam
pembahasan nilai-nilai Pancasila, seperti diskusi, proyek, dan peran, dapat membantu mereka
memahami dan menginternalisasi nilai-nilai ini.

2. Peran Guru dalam Menerapkan Filsafat Pendidikan Pancasila

Guru memegang peran kunci dalam menjalankan Filsafat Pendidikan Pancasila. Dalam hal ini,
upaya yang perlu dilakukan mencakup:

Pelatihan Guru: Guru harus menerima pelatihan yang memadai dalam memahami dan
mengimplementasikan Filsafat Pendidikan Pancasila. Pelatihan ini dapat membantu mereka
menjadi agen perubahan yang efektif di kelas.
Pengembangan Kompetensi Guru: Guru perlu mengembangkan kompetensi dalam mengajar
nilai-nilai Pancasila dan membentuk karakter siswa. Ini mencakup pengembangan metode
pengajaran yang efektif, pemahaman tentang keragaman, dan kemampuan komunikasi yang
baik.
Model Perilaku Positif: Guru harus menjadi model perilaku yang positif dan mencerminkan nilai-
nilai Pancasila. Mereka harus menunjukkan integritas, toleransi, dan keadilan dalam tindakan
sehari-hari mereka.

Kolaborasi dengan Orang Tua: Kerja sama antara guru dan orang tua sangat penting dalam
membentuk karakter siswa. Guru harus melibatkan orang tua dalam mendukung pengajaran
nilai-nilai Pancasila di rumah.

Mempertahankan dan mengembangkan Filsafat Pendidikan Pancasila memerlukan usaha


bersama dari semua pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, guru, dan masyarakat.
Ini adalah langkah krusial untuk memastikan bahwa generasi muda Indonesia tetap terhubung
dengan nilai-nilai Pancasila, yang menjadi landasan moral dan etika dalam masyarakat.
KESIMPULAN :
Filsafat Pendidikan Pancasila adalah konsep dasar yang sangat penting dalam sistem pendidikan
Indonesia. Sebagai ideologi negara, Pancasila memberikan panduan nilai-nilai moral dan etika
yang harus tercermin dalam kurikulum, etika guru, dan karakter siswa. Dalam melihat
kesimpulan ini, beberapa poin utama yang perlu diperhatikan adalah:

Pancasila sebagai Fondasi Pendidikan: Pancasila bukan hanya ideologi politik, tetapi juga
menjadi dasar pendidikan di Indonesia. Prinsip-prinsipnya mencakup ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial yang membentuk karakter pendidikan nasional.

Implementasi dalam Kurikulum dan Etika: Kurikulum pendidikan harus mencerminkan nilai-nilai
Pancasila dan mengintegrasikannya ke dalam materi pembelajaran. Guru harus memainkan
peran penting dalam mendemonstrasikan etika dan moral yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila.

Tantangan Global: Di tengah tantangan globalisasi, multikulturalisme, dan radikalisme, penting


untuk mempertahankan dan mengembangkan Filsafat Pendidikan Pancasila. Ini melibatkan
pengajaran nilai-nilai toleransi, keragaman, dan etika dalam masyarakat yang berubah.

Peran Guru dan Pendidikan Karakter: Guru memiliki peran sentral dalam menjalankan Filsafat
Pendidikan Pancasila. Mereka harus menerima pelatihan dan mengembangkan kompetensi
untuk mengajarkan nilai-nilai ini dan membentuk karakter siswa.

Kesimpulannya, Filsafat Pendidikan Pancasila adalah pondasi penting untuk menciptakan


generasi muda yang berakhlak, bertanggung jawab, dan cinta tanah air. Mempertahankan dan
mengembangkan konsep ini adalah tugas bersama pemerintah, lembaga pendidikan, guru, dan
masyarakat demi masa depan Indonesia yang lebih baik. Dengan penghargaan dan upaya
bersama, nilai-nilai Pancasila akan tetap relevan dan menjadi landasan moral yang kuat bagi
pendidikan di Indonesia.

You might also like