You are on page 1of 1

Justru di situlah kita sedang melatih siswa seperti apa yang

dikemukakan sastawan dan jurnalis senior Seno Gumira Ajidarma


bahwa belajar menulis adalah belajar menangkap momen kehidupan
dengan penghayatan paling total yang paling mungkin dilakukan oleh
manusia.

Rentang waktu untuk menulis cerita adalah 15 menit. Setelah waktu


habis, tak ada lagi kegiatan tulis-menulis. Selanjutnya siswa saya minta
untuk meneruskan tulisan tersebut di rumah sehingga menjadi sebuah
cerita utuh. Strategi lain yang saya terapkan adalah memungut kata.
Siswa saya ajak mengaktifkan otaknya dengan menuliskan segala hal
yang ada di benak mereka ketika itu. Seperti petuah Disney di atas,
saya ingin membuktikan keajaiban otak siswa dengan memungut kata
secara acak dari sebuah narasi yang mereka dengar lalu diolah menjadi
sebuah tulisan baru.

safasfasfasf

Empat Langkah

Menulis cerita dengan kata acak dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Langkah pertama, guru menyiapkan gulungan kertas yang berisi tiga
kata. Salah satu kata harus berisi tokoh. Tiga kata tersebut misalnya:
buku, surat undangan, Dina. Contoh lain: botol, sapu tangan, Ari. Bisa
juga kursi, matahari, Vanesa atau kata-kata yang lain. Langkah kedua,
setiap siswa mengambil satu gulungan kertas yang berisi kata acak
tersebut. Langkah ketiga, para siswa diminta untuk menulis sebuah
cerita dengan memasukkan tiga kata yang telah mereka dapatkan.
Langkah keempat, siswa diberi arahan bahwa cerita yang mereka tulis
harus mengandung konflik. Waktu untuk menulis 15 menit.

Ada baiknya sebelum siswa mulai menulis, guru memberi contoh


sebuah cerita melalui tiga kata acak. Misalnya, bola, bintang, dan Anton.
Kata-kata tersebut dapat dikembangkan menjadi: Malam ini bintang
bersinar terang di langit. Secerah hati Anton yang saat ini sedang
gembira. Sesuai rencana, di malam minggu ini, Anton dan teman
sadasdasfdasfasfasfasfasfasf

You might also like