You are on page 1of 4

LAPORAN

STUDI KASUS
Dengan Judul :

"Rendahnya Semangat Belajar


Matematika Pada Pesert Didik
Kelas 1X SMPN 1 Munjul Kab
Pandeglang"

PPG Daljab Gelombang 2


Tahun 2023
Disusun
Oleh :Ahmad
Mujahid
2306762021
Nama : Ahmad Mujahid
NIM : 2306762021
Kelas : 1X
Prodi : Pendidikan Profesi Guru (PPG) Daljab Gel. 2 Tahun 2023
LPTK : Universitas Muhamadiyah Cirebon
Judul Kasus : Rendahnya Semangat Belajar Matematika Pada Peserta Didik Kelas 1X
SMPN 1 Munjul Kab. Pandeglang.

A. DESKRIPSI STUDI KASUS


Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, maka
pembelajaran menjadi salah satu sarana utama yang perlu diusahakan dan dikelola sebaik
mungkin sejalan dengan perkembangan masa maupun perkembangan hidup manusia.
Pada Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang telah dilaksanakan telah ditemukan
beberapa kasus yang terjadi di lingkungan Sekolah tempat PPL yaitu SMPN 1 Munjul
Kab. Pandeglang. Salah satu permasalahannya yaitu kurangnya interaksi guru dengan
peserta didik sehingga berpengaruh pada menurunnya semangat belajar peserta didik.
Pada kelas tersebut proses pembelajaran Matematika tentu mengalami hambatan,
dimana peserta didik menjadi cenderung lebih pasif dan tidak memperhatikan guru
bahkan terdapat peserta didik yang tertidur disaat guru sedang menjelaskan materi di
kelas. Maka dari itu hambatan tersebut akan menjadi faktor utama pemicu rendahnya
semangat belajar Matematika bagi peserta didik. Kasus tersebut penting untuk segera
ditemukan jalan pemecahannya, karena akan berpengaruh terhadap keaktifan dan
semangat belajar peserta didik di sekolah terutama pada pembelajaran Matematika

B. ANALISIS SITUASI
Situasi dalam proses pembelajaran Matematika di kelas yaitu masih banyak
ditemukan peserta didik yang pasif. Banyaknya peserta didik yang pasif dalam proses
pembelajaran diakibatkan karena tidak adanya interaksi yang baik antara guru dengan
peserta didik selama pembelajaran berlangsung maka munculah stigma pemikiran bahwa
pembelajaran Matematika sangatlah membosankan. Sehingga berdampak pada peserta
didik yang pasif akan cenderung tertinggal dari peserta didik yang aktif dalam
memahami materi yang sedang dipelajari. Pada faktanya dalam kegiatan perancangan
pembelajaran yang dilakukan guru ketika mengajar di kelas tidak merancang
pembelajaran yang dapat meemancing peserta didik menjadi aktif dan lebih cenderung
pada pendekatan Teacher Centered, selain itu guru juga dalam kegiatan pembelajaran
hanya sebatas memberikan tugas merangkum saja. Untuk mengatasi permasalahan di
atas maka dilakukan kolaborasi antara mahasiswa PPG dan Guru Pamong. Kolaborasi ini
dilakukan untuk mencari solusi terbaik guna melakukan perbaikan dalam proses
pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Permasalahan yang dituangkan dalam laporan
studi kasus ini diperoleh dari hasil pengamatan, profiling dan hasil penilaian Asessmen
Formatif maupun Sumatif. Setelah diperoleh informasi tersebut, maka dilakukan
konsultasi dengan Guru Pamong terkait penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang akan digunakan untuk memperbaiki permasalahan dalam pelaksanaan
pembelajaran Matematika.
Dalam merencanakan perbaikan pembelajaran terdapat beberapa tantangan dan
hambatan yang dihadapi diantaranya adalah kemampuan untuk menentukan model,
metode dan media pembelajaran yang sesuai, dapat diakomodir oleh keberagaman
peserta didik dalam kelas dan dapat dilakukan oleh peserta didik di jam-jam akhir.
Karena apabila terdapat kekeliruan dalam pemilihan model, metode atau media
pembelajaran, maka tidak akan terjadi proses perbaikan pembelajaran.

C. ALTERNATIF SOLUSI
Berdasarkan permasalahan yang ditemukan dan dikaji lebih mendalam pada
laporan studi kasus ini, maka alternatif solusi yang dilakukan adalah dengan menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang lebih baik, kreatif dan memperhatikan
kebutuhan dari peserta didik itu sendiri. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini
disusun untuk memperbaiki proses pembelajaran dan evaluasi. Dalam penerapan
alternatif solusi telah dirancang pembelajaran yang memadukan model pembelajaran
Kooperative Learning dengan metode diskusi Small Group atau pun Snowball Throwing
dalam kegiatan pembelajaran Matematika di Kelas. Selain itu guru juga merancang
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan menyenangkan seperti
memadukan pembelajaran dengan memasukkan games atau Quiz dalam kegiatan
pembelajaran .
Penggunaan model, metode dan media pembelajaran ini dimaksudkan untuk dapat
membuat pembelajaran Matematika di kelas lebih menarik dan dapat meningkatkan pola
interaksi antar peserta didik di dalam kelas, agar peserta didik yang pasif dan memiliki
kemampuan rendah dapat menjadi lebih percaya diri, aktif dan semangat belajar dalam
pembelajaran. Selain itu dengan penerapan model, metode dan media pembelajaran ini
diharapkan interaksi antar guru dan peserta didik menjadi hidup kembali.
Dalam proses penerapan pembelajaran dengan model, metode dan media
pembelajaran ini, peserta didik dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok belajar
berdasarkan dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda yaitu kemampuan tinggi
maupun rendah. Kemudian peserta didik diarahkan untuk melakukan pembelajaran
secara individu terlebih dahulu dengan melakukan Quiz dan kemudian dilanjutkan
dengan belajar secara kelompok. Dengan penerapan model, metode dan media
pembelajaran ini maka peserta didik akan menjadi lebih aktif dan semangat dalam
mengikuti pembelajaran Matematika. Selain itu dengan adanya interaksi yang telah
dirancang dan diimplementasikan dalam pembelajaran tentunya diharapkan peserta didik
yang memiliki kemampuan tinggi dan lebih aktif dapat membantu peserta didik yang
memiliki kemampuan yang rendah dan pasif untuk dapat memahami materi Matematika
yang sedang disampaikan dengan baik.

D. EVALUASI
Penerapan model pembelajaran Kooperatif Learning yang dipadukan dengan
metode Diskusi Small Group dan memasukkan Quiz atau games tentu dapat memperoleh
hasil yang baik dalam pembelajaran. Hal tersebut terjadi karena peserta didik akan
terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran, terjalin adanya interaksi dua arah
yang baik dan peserta didik akan lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran
Matematika,yang kemudian akan berdampak pada peningkatan hasil evaluasi
pembelajaran peserta didik itu
sendiri. Kondisi tersebut merupakan dampak positif yang dihasilkan dari penerapan
alternatif solusi yang telah disusun.
Namun, disamping dampak positif yang dimunculkan tentu terdapat dampak
negatif yang ditimbulkan seperti kurang mendukungnya fasilitas yang dimiliki sekolah
dan tentunya akan muncul asas saling ketergantungan, dimana peserta didik yang
memiliki kemampuan rendah akan bergantung pada peserta didik dengan kemampuan
tinggi karena peserta didik dengan kemampuan rendah akan berpikir bahwa semua tugas
dan hasil evaluasi pembelajaran nya akan memperoleh nilai yang memuaskan.

You might also like