Professional Documents
Culture Documents
Bab 2 Fix
Bab 2 Fix
MINERAL OPTIK
3
4
Lensa okuler disebut juga dengan lensa okuler Huygens. Terdiri dari
dua lensa simple plane-convex yang terletak berhadapan langsung dengan
mata. Lensa bagian atas berupa lensa mata dan lensa bagian bawah
berfungsi untuk mengumpulkan data. Vocal length dari lensa mata adalah
1/3-nya dari lensa pengumpul (field length). Sinar sinar ini yang
menyebabkan kelelahan pada mata saat pengamatan. Pada okuler juga
dijumpai benang silang, berbentuk jaring laba-laba dan mengikatkan tali
tersebut pada perutnya.
2. Lensa Objektif
Lensa objektif diklasifikaskan berdasarkan nilai perbesarannya.
Untuk objektif yang memiliki power rendah, maka vocal length-nya di
atas 13 mm dan perbesarannya kurang dari 15 x; untuk power menengah
vocal length antara 12- 5 mm dan perbesarannya 40 x; dan power tinggi
vocal length kurang dari 4,5 mm dan perbesarannya mencapai 40 x. Lensa
objektif yang sering digunakan adalah yang berukuran 3 dan 7 mm. Dalam
satu sayatan tipis sering terdiri atas suatu seri bidang yang saling
menumpang, dan hanya salah satunya saja yang dapat diamati. Dalam
lensa objektif low-power, dapat dilihat objek yang menumpang bidang
yang berbeda lainnya, tetapi dengan lensa high-power hal itu tidak
mungkin dilakukan. Tingkat kecerahan (brightness) dari image akan
meningkat jika hitungan aperturenya dapat diketahui dalam luasan pesegi.
5
3. Prisma Nikol
Jika polarizer dipindahkan dari mikroskop dan sinar direfleksikan
dari permukaan ke bidang horizontal, maka bidang terpolarisasi menjadi
gelap jika diputar ke kanan (Gambar 5). Biotit yang disayat memotong
belahannya memiliki absorpsi terbaik jika bidang belahan sejajar dengan
bidang vibrasi terpolarisasi. Pada posisi ini mineral menjadi gelap
maksimum. Vibrasi gelapan juga dijumpai pada mineral tourmaline yang
diputar ke kanan dari sumbu C. Kedudukan normal dari vibrasi sinar yang
melalui prisma (sinar extra-ordinary) dijumpai maksimum pada kanada
balsam. Prisma nikol digunakan untuk melakukan pengamatan pada posisi
nikol silang.
Ketika dua titik berpindah dari posisi 6.876x dari mata, maka yang terlihat
hanya satu titik. Dengan bantuan resolving power dan okuler, mata
mampu membedakan pleurosigma angulatum sebanyak 50.000 garis.
9. Lensa Bertrand
Digunakan sebagai mikroskop kecil bersama-sama dengan okuler
untuk memperbesar gambaran interference. Terutama digunakan untuk
mengetahui warna birefringence, sehingga dapat diketahui ketebalan
sayatannya. Pada penggunaan alat ini, juga dilengkapi dengan tabel warna
interference
10. Mikrometer
Mikrometer berfungsi untuk mengukur jarak dalam sekala yang
sempit, contoh: diameter mineral. Terletak di atas meja objektif, pada
pembacaan langsung dalam meja objektif, skala dalam ratusan mm. Jadi,
dalam suatu pengamatan sayatan tipis dapat diketahui seberapa ratus mm
dalam suatu divisi kristal. Agar familier dalam penggunaannya,
praktikan dapat membuat sendiri mikrometer tersebut.
11. Adjustment Screws
Adjustment screw berfungsi untuk mengatur dan menghaluskannya
kefokusan lensa okuler dan objektif .Metodenya yaitu dengan memutar ke
kanan untuk memperbesar dan ke kiri untuk memperkecil. Terletak pada
gagang mikroskop (tube). Akurasi kerja Adjustment screw mencapai
0,001 mm.
12. Penggunaan mikroskop polarisasi
Pencahayaan mikroskop sangat baik jika berasal dari arah utara; jika
tidak mampu dari timur. Jangan menggunakan sinar matahari langsung.
Meja (bangku) harus kuat, dan pengamat harus nyaman menggunakannya.
Mikroskop harus terletak tepat di depan pengamat, kedua tangan leluasa
mengoperasikannya. Pada mineral tak-berwarna (contoh kuarsa),
sebaiknya mengurangi pencahayaannya, dan memperhatikan adanya
rongga atau inklusi. Rongga / inklusi memiliki kenampakan yang hampir
sama. Sebaiknya menjaga betul-betul agar lensa dan nikol dapat awet dan
8
c. Semua objek yang warna putih akan memantulkan seluruh warna yang
datang dan hanya sebagian kecil yang terpantulkan, ssehingga tampak
memperlihatkan warna kelabu.
2. Relief
Relief adalah sifat optis mineral atau batuan yang menunjukkan
tingkat/besarnya pantulan yang diterima oleh mata (pengamat). Semakin
besar sinar yang dipantulkan atau semakin kecil sinar yang dibiaskan oleh
lensa polarisasi, maka makin rendah reliefnya, begitu pula sebaliknya.
Jadi, relief mineral berhubungan erat dengan sifat indek biasnya; N gelas <
Nobjek. Relief mineral dapat digunakan untuk memisahkan antara batas tepi
mineral yang satu dengan yang lain. Relief dibedakan menjadi 3, yaitu:
(1) Kuat/tinggi; (2) Sedang; (3) Lemah/rendah
3. Indeks Bias
Indeks bias adalah suatu angka (konstanta) yang menunjukan
perbandingan antara sinus sudut datang dan sinus sudut pantul (n = sin
i/sin r = l/v). Indeks bias juga merupakan fungsi dari sinar di dalam
medium yang berbeda. Pengukuran indeks bias dapat dilakukan secara
relatif dengan memperhatikan relief dan dibandingkan dengan pergerakan
garis becke atau secara absolute dengan menggunakan minyak imersi.
4. Pleokroisme
Pleokroisme yaitu sifat penyusupan mineral anisotropic dalam
menyerap sinar mengikuti sistem kristalografinya. Ditunjukkan oleh
beberapa kali perubahan warna kristal setelah diputar hingga 360 O. Dapat
10
b. Kembaran Carlsbad
c. Kembaran Polisentik
d. Kembaran Carlsbad-Albit
terlihat gelap. Pada putaran posisi 45°, komponen maximum dari sinar cepat
dan sinar lambat mampu dirubah menjadi vibrasi pada polarizer atas. Hanya
perubahan warna interference saja yang menjadi lebih terang atau lebih
gelap saja, warna sebenarnya tidak berubah.
Banyak mineral secara umum membentuk butiran memanjang dan
dengan mudah dikenali kedudukan belahannya, contoh biotit, hornblend,
plagioklas. Sudut pemadaman adalah sudut antara panjang atau belahan
mineral dan kedudukan vibrasi mineral. Nilai sudut pemadaman masing-
masing mineral bervariasi mengikuti arah orientasi butirannya. Adapun
Tipe Pemadaman adalah sebagai berikut:
a. Pemadaman Paralel; mineral menjadi gelap ketika belahannya atau
sumbu panjang searah terhadap salah satu benang silangnya. Sudut
pemadaman (EA) = 0°; contoh: Orthopiroksen dan Biotite
b. Pemadaman Miring; mineral gelap ketika belahan membentuk sudut
dengan benang silang, (EA) > 0°; contoh: Klinopiroksen dan Hornblend
c. Pemadaman Simetri; mineral menunjukkan belahan 2 arah atau dua
perbedaan muka kristalmemungkinkan untuk mengukur dua sudut
gelapan antara masing-masing belahan atau muka dan kedudukan
vibrasi. Jika 2 sudut sama maka akan dijumpai pemadaman simetri,
(EA1 = EA2); contoh: Amfibol dan Kalsit.
d. Tanpa belahan: mineral yang tidak memanjang atau tidak
memperlihatkan belahan yang mencolok, akan memberikan
pemadaman setiap diputar 90°, tetapi tidak dapat diukur sudut
pemadamannya; contoh: Kuarsa dan olivin
4. Orientasi Optis
Orientasi optik merupakan hubungan antara sumbu panjang
kristalografi mineral dengan sumbu indikatriknya (arah getar sinar). Pada
umumnya sumbu panjang kristalografi pada mineral merupakan sumbu c
kristalografi. Tetapi pada kelompok filosilikat umumnya sumbu C
kristalografi merupakan sumbu terpendek, sedang yang paling panjang
14